Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara
berkembang, terutama disebabkan oleh perdarahan, eklampsia, sepsis dan
komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian
ibu sebenarnya dapat dicegah. Hal ini dilakukan melalui upaya pencegahan yang
efektif, beberapa negara berkembang dan hampir semua negara maju, berhasil
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu ke tingkat yang sangat rendah.
1
Fokus asuhan persalinan normal adalah persalinan bersih dan aman serta
mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan pergeseran paradigma dari
menunggu terjadinya dan kemudian menangani komplikasi menjadi pencegahan
komplikasi. Adanya pergeseran paradigma yang baru ini, terbukti mampu
mengurangi kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.
1
Partus lama bisa disebabkan oleh adanya his yang tidak kuat, faktor janin
dan faktor jalan lahir. ntuk mencegah partus lama, asuhan persalinan normal
mengandalkan penggunaan partograf untuk memantau kondisi ibu dan janin serta
kemajuan proses persalinan.
!
"eteksi pada setiap kemajuan persalinan abnormal, dan pencegahan partus
lama, secara bermakna dapat menurunkan risiko terjadinya partus lama,
perdarahan pascapersalinan dengan segala komplikasinya. ntuk menurunkan
risiko terjadinya partus lama diusahakan supaya berjalan senormal mungkin.
1
Partograf sebagai rekam grafik dan catatan medik kemajuan persalinan sudah
lama dikenal. Partograf sebagai rekaman atau catatan kemajuan persalinan, dapat
berfungsi sebagai pendeteksi kemajuan persalinan abnormal, sehingga penolong
persalinan dapat dengan segera menentukan sikap terhadap kelainan persalinan
tersebut.
!,#,$,%,&.
'leh karena itu maka dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang cukup
untuk dapat mengisi partograf dalam setiap kehamilan. (aka dari itu penulis
ingin membahas tentang partograf.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
!.1. Sejarah
Pada tahun 1)%$, Friedman melakukan penelitian pada sejumlah besar ibu
di Amerika Serikat dan menghasilkan pola pembukaan ser*iks normal.
Friedman membagi persalinan secara fungsional menjadi dua, yaitu fase laten
yang berlangsung selama +,1- jam sampai pembukaan # cm, yang dikuti dengan
fase aktif yang ditandai dengan akselerasi dari pembukaan #,1- cm dan
berakhir dengan fase deselerasi.
#,%,)
.ambar !.1. /ur*a Freidman
Tahun 1)&) Hendriks mendemonstrasikan bah0a pada fase aktif
persalinan normal, kecepatan pembukaan pada primigra*ida dan multipara
hampir tidak berbeda, selain itu tidak ditemukan fase deselerasi pada akhir
kala 1 persalinan. Sedangkan pada tahun 1)2!, Philpott meneliti secara
ekstensif pasien primigra*ida yang berada di Afrika Tengah dan Selatan,
kemudian menciptakan sebuah normogram pembukaan ser*iks untuk populasi
tersebut yang mampu mengidentifikasi penyimpangan dari keadaan normal yang
dapat dipertanggungja0abkann secara ilmiah untuk melakukan suatu tindakan
!
sebagai usaha pencegahan persalinan lama dengan segala akibatnya. Sejak
saat itu banyak penulis mengembangkan normogram serupa di berbagai tempat.
Akan tetapi tidak satu pun menunjukkan perbedaan yang bermakna.
#,%,)
Pada tahun 1)++ World Health Organization (WHO) menerbitkan sebuah
buku petunjuk berjudul The Partograf: A managerial tool for Prevention of
prolonged labour, berisi tentang partograf model 3H' yang telah diuji cobakan
pada beberapa negara dan dibuat secara sederhana berdasarkan penelitian dari
semua karya partograf yang telah dipublikasikan, berdasarkan prinsip,prinsip
berikut 4
- fase aktif persalinan dimulai pada pembukaan 5 # cm
- fase laten persalinan harus berlangsung 6 + jam
- pada fase aktif, kecepatan pembukaan tidak boleh lebih lambat dari 1
cm7jam
- tidak melakukan pemeriksaan dalam yang terlalu sering 8sebaiknya setiap $
jam9
- menggunakan partograf yang sudah ada garis 0aspada dan garis tindakannya
Partograf yang biasanya digunakan pada negara berkembang tersebut,
kemudian mengalami modifikasi pada tahun 1))$ sebagai usaha memperoleh
penanganan obstetri yang lebih optimal. (odifikasi partograf terlihat dengan
tidak tercantumnya fase laten pada grafik pencatatan, melainkan langsung
pada pencatatan fase aktif persalinan yang dimulai pada pembukaan $ cm.
Pencatatan fast laten dilakukan pada lembar data antenatal dan setiap
pencatatan diharapkan menggunakan tinta ber0arna hitam.
#,%,2,+,)
#
$
.ambar !.!. Partograf 3H'
%
.ambar !.#. Partograf (odifikasi 3H'
&
!.!. Partograf 3H'
!.!.1 "efinisi
Partograf adalah alat pencatatan persalinan, untuk menilai keadaan ibu,
janin dan seluruh proses persalinan. Partograf digunakan untuk mendeteksi jika
ada penyimpangan 7 masalah dari persalinan, sehingga menjadi partus abnormal
dan memerlukan tindakan bantuan lain untuk menyelesaikan persalinan.
Partograf merupakan lembaran form dengan berbagai grafik dan kode
yang menggambarkan berbagai parameter untuk menilai kemajuan persalinan.
.ambaran partograf dinyatakan dengan garis tiap parameter 8*ertikal9 terhadap
garis perjalanan 0aktu 8horisontal9.
!,&,2
Partograf dirancang untuk dipakai pada berbagai tingkat pelayanan
kebidanan dengan berbagai fungsi yang berbeda. "i Puskesmas fungsi
utamanya adalah memberikan peringatan a0al bah0a persalinan akan
berlangsung lama, sehingga harus segera dirujuk ke rumah sakit 8fungsi garis
0aspada9. Sedangkan di rumah sakit, bergesernya grafik pembukaan ke
sebelah kanan garis 0aspada mengingatkan penolong untuk meningkatkan
ke0aspadaan, dan bila mele0ati garis tindakan harus segera melakukan
tindakan.
!,%,&,1-
!.!.! Syarat pengisian partograf
Partograf mulai diisi bila
o (ereka yang masuk dalam persalinan 4
1. fase laten 8pembukaan 6 # cm9, his teratur, frekuensi min.!:71-;,
lamanya6!-<.
!. fase aktif 8pembukaan 5#cm9, his teratur, frekuensi min.1:71-;,
lamanya6!-<.
o (asuk dengan ketuban pecah spontan tanpa adanya his 4
1. bila infus oksitosin dimulai
!. bila persalinan dimulai
2
o (asuk untuk induksi persalinan 4
1. pemecahan ketuban 8amniotomi9 dengan atau tanpa infus oksitosin
!. induksi medis 8infus oksitosin, balon kateter atau pemberian
prostaglandin9
#. bila persalinan dimulai atau induksi dimulai atau ketuban pecah.
Partograf tidak perlu diisi bila
Pada pemakaian partograf 3H' terdapat beberapa protokol yang harus
diperhatikan. Partograf tidak dibuat pada partus prematurus 8sia
kehamilan kurang dari #$ minggu9, saat masuk rumah sakit dengan
pembukaan 5 )cm, akan dilakukan seksio sesar elektif maupun darurat,
dengan ketentuan penatalaksanaan sebagai berikut4
fase laten 4
tidak dilakukan akselerasi, terapi suportif 8pemberian semangat9, hidrasi
adekuat yang terdiri dari glukosa dan elektrolit, pengosongan
kandung.
fase aktif 4
1.
Sebelah kiri garis 0aspada4 akselerasi dan terapi suportif
dilakukan bila ada indikasi, sedangkan amniotomi boleh
dilakukan atau tidak.
!.
Sebelah kanan garis 0aspada4 akselerasi dan terapi suportif
dilakukan atas indikasi, sedangkan amniotomi haras dilakukan
#.
Sebelah kanan garis bertindak4 akselerasi dilakukan bila ada
indikasi, terapi suportif dan amniotomi harus dilakukan.
#,%
+
!.!.#. (onitoring Pada Partograf
!.!.#.1. Pencatatan lembar depan
Partograf yang, dianjurkan oleh 3orld Health 'rgani=ation 83H'9 pada
dasarnya merupakan kur*a yang menunjukkan hubungan antara pernbukaan
ser*iks terhadap 0aktu, yang terdiri dari # komponen
A. >ekaman dan catatan kemajuan persalinan
1. Pembukaan ser*iks uteri
!. Penurunan kepala
#. His
?. >ekaman dan catatan tentang kondisi janin
1. "enyut jantung janin
!. Selaput ketuban dan air ketuban
#. (olase
@. >ekaman dan catatan tentang kondisi ibu
1. Tanda *ital4 Aadi, tekanan darah, suhu
!. rin4 *olume, protein, dan aseton
#. 'bat,obatan dan cairan infus
$. Pemberian oksitosin
Partograf dapat digunakan untuk setiap persalinan tanpa penyulit yang
tidak memerlukan tindakan segera. "i Puskesmas dapat dipakai untuk
persalinan risiko rendah yang diharapkan akan berakhir dergan persalinan
spontan per*aginam, sedangkan pasien risiko tinggi sebaiknya segera dirujuk
ke rumah sakit. Badi partograf dirancang untuk memantau penyimpangan dari
keadaan normal yang timbul se0aktu persalinan berlangsung.
#,$,%,&,+,), 1-
!.!.#.1.A. >ekaman dan catatan tentang kemajuan persalinan
(erupakan bagian terpenting yang memperlihatkan hubungan antara
pembukaan ser*iks dengan 0aktu dan juga hubungan antara turunnya kepala
dengan 0aktu.
#,%
1. Pembukaan ser*iks
)
Penilaian pembukaan ser*iks didapatkan dari hasil pemeriksaan
dalam. Pencatatan dilakukan pada grafik di bagian tengah partograf yang
sepanjang sisi kirinya terdapat angka -,1- pada setiap kotak. Setiap kotaknya
menunjukkan pembukaan 1 cm dan sepanjang sisi horisontal terdapat angka
-,!$ yang setiap kotaknya menunjukkan 0aktu 1 jam.
#,$,%,+.)
Pembukaan diukur dalam satuan sentimeter 8cm9 dan dicatat dengan
tanda CDC. Periksa dalam pertama dilakukan se0aktu masuk kamar bersalin,
yang juga mencakup pemeriksaan panggul. Periksa dalam selanjutnya
dilakukan setiap $ jam, kecuali bila pembukaan 52 cm atau ada indikasi lain
seperti ibu ingin mengejan atau ketuban pecah dengan kecurigaan adanya tali
pusat menumbung.
#,$,%,+,)
Pada persalinan yang sudah lanjut pemeriksaan dalam dilakukan lebih
sering, terutama pada multipara dimana pembukaan ser*iks lebih cepat
dibandingkan dengan primipara. Pada persalinan yang normal, tanda CDC
untuk pembukaan akan selalu terdapat pada garis 0aspada atau sebelah
kirinya. "an kalau ibu masuk kamar bersalin dalam fase aktif, maka
pembukaan se0aktu masuk langsung dicatat pada garis 0aspada, sedangkan
ibu yang ketika persalinan dalam fase laten dan beralih ke fase aktif, catatan
pembukaan langsung dipindah dari daerah fase laten ke garis 0aspada,
yang pada partograf 3H' dihubungkan oleh garis terputus,putus. Pada
partograf modifikasi 3H', ibu yang masuk saat fase laten dicatat pada kolom
kedua grafik pencatatan 0aktu pembukaan ser*iks partograf, sedangkan ibu
yang masuk saat fase aktif, pencatatan dilakukan sesuai dengan partograf
3H'.
#,$,%,+,)
/omponen grafik memusatkan perhatian pada pembukaan menurut
0aktu yang terbagi menjadi fase laten dan fase aktif.
a. Fase laten
Fase laten persalinan dimulai sejak a0al persalinan sampai pembukaan
rnencapai # cm dengan penipisan bertahap dari ser*iks dan biasanya berlangsung
tidak lebih dari + jam. /alau fase ini berlangsung lebih lama dari + jam dengan his
! kali dalam 1- menit, persalinan akan cenderung mengalami kesulitan
1-
kalau ibu bersalin di Puskesmas harus segera dirujuk ke rumah sakit, sedangkan
bila ibu bersalin di rumah sakit pemeriksaan dan tindakan yang diambil harus
dilakukan secermat mungkin.
#,$,%,+,)
b. Fase aktif
Fase aktif berlangsung dari #,1- cm 8pembukaan lengkap9 dengan kecepatan
1 cm7jam bagi primi dan ! cm7jam bagi multipara. .aris 0aspada digambar dari
# cm sampai 1- cm menggambarkan kecepatan pembukaan. Pembukaan yang
berpindah ke sebelah kanan garis 0aspada menunjukkan adanya hambatan dalam
persalinan, dan bila persalinan berlangsung di Puskesmas harus segera melakukan
rujukan ke rumah sakit, sedangkan persalinan yang berlangsung di rumah sakit
memerlukan pengamatan yang cermat.
#,$,%,+,)
Pada fase ini terdapat ! garis yaitu4
1. .aris 0aspada 8alert line9
.aris lurus dari pembukaan # cm sampai dengan 1- cm, sesuai dengan
kecepatan pembukaan pada fase ini. Apabila pembukaan ser*iks bergeser ke
kanan garis 0aspada berarti proses kemajuan persalinan melambat, sehingga
harus dipikirkan kemungkinan untuk melakukan tindakan,tindakan yang
diperlukan.
#,$,%,2,+
!. .aris bertindak 8action line9
?erupa garis lurus yang sejajar dengan garis 0aspada dan berada $ jam di
sebelah kanan garis 0aspada. Pada persalinan yang berjalan lancar, pembukaan
akan selalu berada di garis atau di sebelah kiri garis bertindak, dan bila
pembukaan mele0ati garis tindakan ibu harus diperiksa dengan cermat
mengenai penyebab terhambatnya persalinan, serta merencanakan tindakan
tepat untuk mengatasinya.
#,$,%,+,)
"engan mencatat kecepatan pembukaan kita dapat menentukan apakah
suatu persalinan akan berlangsung lama atau segera memerlukan tindakan.
11
Persalinan yang lama atau tidak maju dapat disebabkan oleh disproporsi
kepala panggul, yang kemudian dapat berlanjut menjadi ruptura uteri dan
kematian janin. "engan partograf suatu persalinan lama atau tidak maju dapat
dikenali secara dini, sehingga komplikasi lain seperti perdarahan dan infeksi
dapat dicegah.
!,#,$,%,&,+,)
!. Penurunan kepala janin
Pada persalinan yang lancar, bertambahnya pembukaan akan disertai
dengan turunnya kepala janin yang membantu menentukan kemajuan
persalinan. Penurunan kepala janin diperiksa dengan pemeriksaan luar perut
ibu berdasarkan perlimaan di atas PAP 8pintu atas panggul9, dan harus dilakukan
sebelum pemeriksaan dalam.
@ara periksa ini ternyata lebih dapat dipercaya daripada periksa
dalam, karena seringkali sudah terdapat kaput suksedaneum sehingga yang
diraba pada pemeriksaan dalam adalah turunnya kulit kepala janin.
#,$,%,2,+
.ambar !.$. Penurunan kepala dari pintu atas panggul 8PAP9
Turunnya kepala janin harus selalu diperiksa dengan pemeriksaan perut ibu sesaat
sebelum dilakukan pemeriksaan dalam, dimana lebar jari tangan pemeriksa
menjadi ukuran turun kepala janin ke PAP. /epala engaged bila kepala janin di
atas PAP hanya dapat dirasakan oleh ! jari atau kurang.
1!
.ambar !.%. Penurunan kepala pada pemeriksaan luar
Pada sisi kiri grafik pembukaan ser*iks terdapat kata Cpenurunan kepalaC
dengan garis lurus dari % ke -. Penurunan kepala ditandai dengan tanda C-C
pada graft pembukaan.
#,$,%,+,)
#. His
Pada persalinan normal his semakin lama akan semakin sering , semakin
lama, dan semakin kuat. Pengamatan his dilakukan setiap jam dalarn fase laten
dan setiap setengah jam dalarn fase aktif, dengan mengamati frekuensi
8jumlah his71- menit9 dan lamanya 8detik9 dari permulaan his terasa pada
palpasi perut sampai hilang. His dicatat pada partograf di ba0ah garis 0aktu
1#
sesuai dengan penulisan 0aktu pada partograf, yaitu pada % kotak kosong
melintang sepanjang partograf yang sisi kirinya tertulis Chis71- menitC. Satu
kotak menggambarkan satu his, dan bila ada ! his dalam 1- menit, maka ada !
kotak yang diarsir. ?erikut cara dan contoh pencatatan his 4
/eterangan 4
6!-;4
!-; , $-;4
5$-;4
!.!.#.1.?. >ekaman dan catatan mengenai keadaan janin
1. Frekuensi bunyi jantung janin
(engamati bunyi jantung janin merupakan pemeriksaan klinik yang
aman dan dapat dipercaya untuk mengetahui kesejahteraan janin. 3aktu
terbaik untuk mendengarkan bunyi jantung janin adalah segera setelah fase
terkuat his le0at, dan didengarkan selama 1 menit. ?unyi jantung janin
dicatat pada bagian atas partograf setiap setengah jam dan satu kotak
menggambarkan setengah jam. .aris 1!- dan 1&- ditebalkan untuk
mengingatkan tentang batas,batas normal bunyi jantung janin. ?unyi
jantung janin dikatakan abnormal bila4
?unyi 51&- kali7menit 8takikardi9 dan 61!- ka1i7menit 8bradikardi9
/eadaan ini dapat merupakan indikasi adanya ga0at janin. /alau
terdengar bunyi jantung janin yung abnormal, dengarkan setiap 1%
menit selama 1 menit segera setelah his selesai. "an bila bunyi jantung
janin tetap abnormal dalam # kali pengamatan, tindakan harus segera
diambil kecuali kalau persalinan sudah sangat dekat. Tindakan tersebut
dapat berupa penghentian oksitosin bila sedang dalam pemberian, tidur miring
ke kiri, pemberian oksigen, pemeriksaan dalam untuk menyingkirkan
kemungkinan tali pusat menumbung, serta hidrasi yang adekuat.
?unyi jantung janin 1-- kali7menit atau kurang,
menunjukkan adanya ga0at janin berat dan harus segera diterminasi
. #,$,%,+,)
1$
!. Selaput dan air ketuban.
/eadaan air ketuban dapat rnembantu menentukan keadaan janin, dengan
pengamatan yang harus dicatat di bagian ba0ah pencatatan bunyi jantung janin
pada partograf berupa4
selaput ketuban utuh, dicatat CC
selaput ketuban sudah pecah4
- air ketuban jernih, dicatat EBC
- air ketuban di0arnai mekonium, dicatat E(C atau Hijau FH;
- tidak ada air ketuban, dicatat CAC 8absen9 atau F/; 8kering9
- air ketuban bercampur darah, dicatat E"C
Pengamatan ini dilakukan pada setiap pemeriksaan dalam, dan bila
didapatkan mekonium kental maupun air ketuban yang sudah pecah atau
dipecahkan maka pencatatan bunyi jantung janin harus lebih sering
dilakukan karena hal itu dapat merupakan tanda ga0at janin.
#,$,%,+
#. (oulage kepala ,janin
(oulage kadang,kadang sulit diketahui dengan adanya kaput
suksedaneurn yang besar, oleh karena itu moulage yang hebat dengan kepala janin
jauh di atas pintu atas panggul merupakan petunjuk adanya disproporsi kepala
panggul pada ibu. Pencatatan dibuat di ba0ah catatan keadaan air ketuban
dengan tanda sebagai berikut4
- 4 tulang kepala teraba terpisah satu sama lain dan sutura mudah teraba
G 4 tulang,tulang kepala saling menyentuh satu sama lain
GG 4 tulang,tulang kepala saling tumpang tindih
GGG 4 tulang,tulang kepala saling tumpang tindih berat.
#,$,%,+
!.!.#.1.@. >ekaman dan catatan mengenai keadaan ibu
"icatat pada bagian akhir partograf halaman pertama.
1. Aadi, tensi, dan suhu
1%
nadi , setiap setengah jam di beri tanda 89
tensi , setiap $ jam atau lebih sering, tergantung indikasi diberi tanda
suhu , setiap ! jam atau lebih sering, tergantung indikasi.
!. rin4 *olume, protein, aseton
protein atau aseton dalam urin
*olume , ibu dianjurkan kencing setiap !,$ jam
#. 'bat,obatan dan cairan intra*ena
"icatat dalam kolom di ba0ah his
$. Pemberian oksitosin
"i atas kolom pencatatan cairan i* berdasurkan 0aktu pemberian.
#,$,%,+,)
!.!.#.!. Pencataan lembar belakang
Halaman belakang partograf disebut juga catatan persalinan karena
merupakan bagian untuk mencatat hal,hal yang terjadi selama proses
persalinan dan tindakan,tindakan yang dilakukan sejak persalinan kala 1
hingga kala 1H, termasuk keadaan bayi baru lahir. Pencatatan ini sangat
penting dalam membuat keputusan klinik, terutama pada kala 1H untuk
rnembantu mencegah terjadinya perdarahan pascapersalinan, selain juga
memantau penatalaksanaan persalinan yang sudah diberikan.
$
@ara pengisian lembar belakang yang diisi setelah seluruh proses
persalinan selesai sangat berbeda dengan bagian depan yang harus diisi
pada setiap akhir pemeriksaan. Iembar belakang ini terdiri dari4
1&

12
.ambar !. &. Partograf halaman belakang 81ndonesia9
!.!.#.!.A. "ata dasar
1+
(ulai dari tanggal persalinan berlangsung hingga pendamping pada
saat merujuk. "ata diisi pada masing,masing tempat yang telah disediakan atau
dengan memberi tanda di samping ja0aban yang sesuai. ntuk pertanyaan
nomor % ja0aban yang sesuai dilingkari, sedangkan pertanyaan nomor + bisa
lebilh dari satu ja0aban.
$
!.!.#.!.?. /ala 1
?erisi pertanyaan,pertanyaan tentang partograf saat mele0ati garis
0aspada, masalah,masalah yang dihadapi, penatalaksanaan, dan hasil dari
penatalaksanaan tersebut.
$
!.!.#.!.@. /ala 11
/ala 11 terdiri dari episiotomi, pendamping persalinan, ga0at janin,
distosia bahu, masalah penyerta, penatalaksanaan, dan hasilnya. "i samping
ja0aban yang sesuai diberi tanda <JK, sedangkan untuk pertanyaan nomor 1# jika
ja0aban <ya<, maka indikasinya harus ditulis, dan untuk nomor 1% dan 1& jika
ja0aban <ya<, jenis tindakan yang telah dilakukan harus ditulis. Pertanyaan
nomor l$ bisa lebih dari satu ja0aban.
$
!. !..#..!..". /ala 111
Terdiri dari lama kala 111, pemberian oksitosin, penegangan tali pusat
terkendali, pemijatan fundus, plasenta lahir lengkap, plasenta tidak lahir dalam
0aktu lebih dari #- menit, laserasi, atonia uteri, jumlah perdarahan, masalah
penyerta, penatalaksanaan, dan hasilnya. Ba0aban diisi sesuai dengan tempat
yang telah disediakan.
$
!.!.#.!.L. ?ayi baru lahir
1)
?erisi informasi mengenai berat dan panjang lahir, jenis kelamin, penilaian
kondisi bayi, pemberian AS1, masalah penyerta, penatalaksanaan terpilih, dan
hasilnya. Ba0aban diisi pada tempat yang disediakan dan diberi tanda di
samping ja0aban yang sesuai. ntuk pertanyaan nomor #& dan #2, ja0aban
yang sesuai dilingkari, sedangkan ja0aban nomor #+ bisa lebih dari 1.
$
!.!.#.!..F. /ala 1H
Pamantauan kala 1H yang terdiri dari tekanan darah, nadi, suhu, tinggi
fundus, kontraksi uterus, kandung kemih 8kosong7isi9, dan perdarahan, sangat
penting untuk menilai terdapatnya risiko terjadinya perdarahan pascapersalinan.
Pengisian dilakukan setiap 1% menit pada 1 jam pertama setelah melahirkan dan
setiap #- menit pada satu jam berikutnya pada kolom yang tersedia, dengan
catatan bagian yang dihitamkan tidak usah diisi.
$
!.!.$. Pencatatan kemajuan persalinan abnormal
1. Fase laten lama
Bika seorang ibu hamil masuk kamar bersalin dalam fase laten
8pembukaan kurang dari # cm9 dengan 0aktu lebih dari !- jam pada primi
dan 1$ jam pada multi, maka kemajuan persalinannya dianggap abnormal dan
harus segera dirujuk ke rumah sakit untuk tindakan selanjutnya. Hal ini yang
menyebabkan dibuatnya garis tebal pada jam ke,+ dari fase laten dini pada
partograf.
/emajuan persalinan, keadaan janin, maupun ibu harus dicatat secara
lengkap, dan bila persalinan belum dimulai, dimana his kurang dari ! kali
dalam 1- menit dengan lama kurang dari !- detik, maka partograf dibatalkan
dan ibu boleh pulang. Pilihan lain adalah akselerasi persalinan dengan
amniotomi dan pemberian oksitosin, serta pemeriksaan dalam tiap $ jam
sampai 1! jam, bila dalam + jam 8! kali periksa dalam9 belum masuk fase aktif
atau fase aktif dicapai dalarn 0aktu + jam tetapi kemajuan persalinan kurang
dari 1 cm7jam atau adanya ga0at janin, disproporsi kepala panggul, ataupun
kontraindikasi oksitosin, dipertimbangkan untuk melakukan terminasi dengan
cara seksio sesar.
!,#,%,2
!-
!. Pindah ke sebelah kanan garis 0aspada
"alam persalinan fase aktif catatan pembukaan biasanya akan menetap
di garis 0aspada atau sedikit bergeser ke sebelah kirinya, dan bila bergeser ke
sebelah kanan mele0ati garis 0aspada menunjukkan persalinan berlangsung lama
dan perlu segera dirujuk ke rumah sakit, kecuali jika pembukaan hampir lengkap,
tetapi bila kepala janin masih tinggi 0alaupun his baik dan pembukaan
memuaskan, ibu harus tetap dirujuk ke rumah sakit. Sedangkan di rumah sakit
dengan fasilitas kebidanan dapat dilakukan pemeriksaan ulang persalinan secara
cermat dan keputusan diambil untuk penanganan selanjutnya.
%,)
#. Pembukaan mencapai garis bertindak atau di luar garis bertindak
Tindakan aktif diambil setelah menunggu selama $ jam, oleh karena itu
garis tindakan berada $ jam di sebelah kanan garis 0aspada /alau persalinan
mencapai garis tindakan, keputusan untuk mengakhiri persalinan harus
diambil karena persalinan akan berlangsung lama dan pada akhirnya akan
memerlukan tindakan juga. /eputusan dan tindakan ini harus diambil di
rumah sakit yang memiliki fasilitas memadai untuk menangani penyulit
persalinan. L*aluasi medis dilakukan secara lengkap, mulai dari his,
penurunan kepala, bunyi jantung janin, keadaan air ketuban
,
molase kepala,
keadaan umum ibu, obat maupun cairan yang diberikan, yang disertai dengan
terapi suportif, pemberian analgetika7sedati*a, dan pengosongan kandung
kemih. Pilihan lain dapat berupa 4
, (engakhiri persalinan dengan seksio sesar bila terdapat tanda ga0at janin,
disproporsi kepala panggul, ataupun kontraindikasi pemakaian oksitosin
, Penatalaksanaan konser*atif dengan terapi suportif dan analgetika bila keadaan
ibu maupun his baik, atau akselerasi dengan pemberian oksitosin, dengan melakukan
pemeriksaan dalam setelah # jam, ! jam kemudian, dan ! jam
setelahnya, selain pemeriksaan bunyi jantung janin setiap #- menit. ?ila
tidak terdapat kemajuan dari salah satu pemeriksaan tersebut, maka
!1
persalinan diterminasi dengan seksio sesaria. Sebelum memulai infus
oksitosin dilakukan pemecahan ketuban kalau selaput ketuban masih utuh.
Pada pasien dengan his yang kurang efisien dapat dilakukan hidrasi
secukupnya dan dilanjutkan dengan analgesi, masing,masing dicatat pada
kolom Pemberian cairan i* maupun obat,obatan pada partograf. Pemberian
infus oksitosin adalah dengan cara drip yang ditingkatkan setiap setengah
jam sampai tercapai his yang optimal, yaitu terdapatnya #,$ his dalam 1-
menit dengan lama $-,%- detik, atau maksimal $- tetes7menit pada primi
dan &- tetes7menit pada multi. /emudian tetesan dipertahankan dengan
mencatat dosis serta kecepatan pemberian pada partograf. Selain itu
dilakukan pemantauan dari kemajuan persalinan, keadaan janin maupun ibu.
?atas 0aktu untuk mengakhiri persalinan adalah &,+ jam setelah
dimulainya infus oksitosin, dan bila terjadi hipertonia uterus ataupun tanda
ga0at janin maka infus oksitosin harus dikurangi atau dihentikan sama
sekali.
#,%,2
Pada persalinan presentasi bokong atau kehamilan ganda, pemberian
oksitosin baru boleh dilakukan saat berada di sebelah kanan garis 0aspada,
sedangkan pada persalinan bekas seksio sesar, uterotonika tidak boleh
diberikan, amniotomi dilakukan pada fase aktif, dan pemanjangan fase
laten 8lebih dari + jam9 maupun pemantauan yang mencapai atau di luar
dari garis bertindak memerlukan tindakan seksio sesar kembali, dengan
menyingkirkan terlebih dahulu indikasi seksio sesar akibat kemungkinan
adanya disproporsi kepala panggul maupun bekas seksio sesar klasik atau
dua kali seksio sesar pada persalinan sebelumnya.
%
Pencatatan partograf pada pasien dengan selaput ketuban yang sudah
pecah dimulai saat pasien mulai masuk persalinan spontan atau saat
pemberian oksitosin, dan ketuban yang sudah pecah lebih dari & jam
dengan persalinan yang masih lama merupakan indikasi pemberian
antibiotik profilaksis secara intra*ena.
%
!!
BAB III
KESIPULAN DAN SA!AN
Salah satu pencatatan yang penting dalam proses persalinan adalah dengan
partograf.
!
Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk 4
(encatat hasil obser*asi dan kemajuan persalinan dengan menilai
pembukaan ser*iks melalui pemeriksaan dalam
(endeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. "engan
demikian juga dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya partus
lama
"ata pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi
bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa yang
diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan
atau tindakan yang diberikan dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada
status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi baru lahir.
Bika digunakan dengan tepat dan konsisten, partograf akan membantu penolong
persalinan untuk4
(encatat kemajuan persalinan
(encatat kondisi ibu dan janinnya
(encatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran
(enggunakan informasi yang tercatat untuk identifikasi dini penyulit
persalinan
(enggunakan informasi yang tersedia untuk membuat keputusan
klinik yang sesuai dan tepat 0aktu
Penggunaan partograf secara rutin dapat memastikan bah0a ibu dan bayinya
mendapatkan asuhan yang aman, adekuat dan tepat 0aktu serta membantu
mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan ji0a mereka.
!
!#
DA"TA! PUSTAKA
1. 3aspodo ", 'c*iyanti ", Andriaans= ., "hillon ., Ahnan (,
(adjid 'A, dkk. Asuhan Persalinan Aormal. !--24 1,!M%%,&2
!. Saifuddin A?. ?uku Panduan Praktis Pelayanan /esehatan
(aternal dan Aeonatal. Persalinan Aormal. Bakarta. !--!4 A,2 N A,
1$M (,$+, (,&+
#. Anthonius ?udi (arjono. Partograf. Banuari !--2.
http477000.geocities.com7Oosemite7>apids712$$7inde:.html.!-
Buni !--2 .
$. Sumapraja S. Partograf 3H'. Bakarta.1))#
%. /ala Satu Persalinan, "alam4 Asuhan Persalinan Aormal. Bakarta4
"epartemen /esehatan,!--$4!.1+,#2
&. Syamsuddin /.A. Partograf. "alam4 1lmu /edokteran
Fetomaternal. Ldisi Perdana, Hariadi >., Penyunting. Surabaya4
Himpunan /edokteran Fetomaternal Perkumpulan 'bstetri dan
.inekologi 1ndonesia. !--$4 +2-,)-%
2. @unningham F..., .ant A.F., Ie*eno /.B., .illstrap I. @., HauthB.
@., 3enstrom /.". "ystocia, Abnormal labour and fetopel*ic
disporpotion. 1n 3illiams 'bstetrics. !1
st
ed. Ae0 Oork 4 (c .ra0
Hill, !--1. p. $!&,$!2
+. Ia*ender T. >ecommended ?est Practice for use of the Parogram.
1- Banuari!--!.
http477000.l0h.org.uk7Freedom71ntrapartum7PA>T'.>A(.pdf.
1# Buni !--2
). A1@LF. Partograph. 1))+.
http477erc.msh.org7Puality7pstools7psprtgrf.cfm , 1&k Nhtml. !- Buni
!--2
!$
1-. Aormal labour and ?irth, Io0 >isk
http477000.infoforhealth.org7inforeports7fistula7partograph.gif !-
Buni !---2
11. Anonymous,http477000.0ho.int7reproducti*ehealth7impac7dpartogra
ph. !- Buni !--2
1!. A?@ of labour care Iabour in special circumstances ,, @hamberlain
and Steer #1+ 821)19 11!$ ,, ?(B
http477000.bmj.com7cgi7content7full7#1+721)1711!$
1& April !--+
!%

Anda mungkin juga menyukai