PADA ANAK
Pembimbing :
dr. Ilhamiyati, SpM
Oleh :
Eva Yunita
201310401011011
Mayda Resalya 201310401011045
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MALANG
2014
LATAR BELAKANG
Pemeriksaan tajam penglihatan dan
pemeriksaan mata mendeteksi kondisi
yang mengganggu penglihatan anak agar
tidak mengganggu aktivitas anak di sekolah
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi Gangguan Penglihatan Anak-anak yaitu Survei
Pemeriksaan Kesehatan 1963-1965 pada 7.119 Anak.
Usia sekitar 6-11 tahun
9.2%
Ketidakseim
bangan Otot
Mata
1%
Penyakit
Mata Lain
2.4%
Strabismus
Konstan
4.3%
Heteroforia
0.3%
Blefaritis
0.6%
Konjungtivitis
3.4%
Strabismus
Konstan
1.8%
Heterophoria
Komponen
Pemeriksaan Mata
dan Penglihatan
Pada Anak
I. ANAMNESIS
Riwayat penyakit sekarang, termasuk keluhan
utama
1. Pemeriksaaan Tajam
Penglihatan
Penilaian Tajam Penglihatan Pada Bayi Prematur Usia
28 Minggu Bayi Cukup Bulan Usia 4 Minggu.
Reaksi monokular terhadap cahaya yaitu:
Penarikan
mata
Berkedip
Konstraksi
pupil
Fiksasi fix
and follow
(F & F) atau
Fiksasi central,
steady, and
maintained
(CSM).
Pada anak-anak 3
tahun, Allen (A)
atau simbol Lea (B).
Anak 4 tahun (C)
dan (D).
Ambliopia :
-Tajam penglihatan kurang dari atau
sama dengan 6/12
- Perbedaan tajam penglihatan kedua
mata dua baris atau lebih
2. Pemeriksaaan Refraksi
Pada bayi atau balita dilakukan pemeriksaan refraksi
secara obyektif
Near
Retinoscopy
Cycloplegic
Retinoscopy
3. Pemeriksaaan Binokular
COVER TEST
UNCOVER TEST
THE ALTERNATE
COVER TEST
(with the prism
and cover)
THE SIMULTANEOUS
PRISM
AND
COVER TEST
HIRSCHBERG TEST
KIRMSKY TEST
BRUCKNER TEST
Oftalmoskop langsung digunakan untuk mendapatkan
refleks merah secara bersamaan pada kedua mata.
Jika terdapat strabismus, mata yang menyimpang akan
memiliki refleks lebih terang dari mata yang terfiksasi
4. Pemeriksaaan Motorik
Mata
A. Penilaian untuk posisi
kepala yang abnormal.
(A) Kepala miring ke
kanan atau ke kiri.
(B) Chin-up atau chindown.
(C) Wajah menoleh ke
kanan atau ke kiri
B. NISTAGMUS
Nistagmus Laten -->
Nistagmus Kongenital
Terdapat gerakan pada
wajah sebelah kanan
saat adanya fiksasi
pada mata kanan.
Terdapat gerakan ke
arah sebaliknya pada
saat fiksasi pada mata
kiri. Zona null terjadi
pada saat gerakan
adduksi mata
E. Pemeriksaan Duksi
Pemeriksaan Duksi Pada Mata Kiri
Secara Aktif
F. Pemeriksaan Versi
Pergerakan 9 arah
posisi (9 gaze
positions) (Cybersight
ORBIS Telemedicine)
4. Pemeriksaaan Mata
Secara lengkap
Pemeriksaan mata lengkap pemeriksaan slit lamp,
refraksi, pupil dan evaluasi akomodasi, dan pemeriksaan
fundus.
Pada pemeriksaan slit lamp scar pada konjungtiva,
simblefaron, dan kelainan lainnya pada konjungtiva.
Pada permeriksaan pupil adanya pupil anisokor
terutama pada pasien post trauma
III. DIAGNOSIS
Pemeriksaan spesialistik diperlukan pada
beberapa kasus strabismus.
Pemeriksaan imaging: CT Scan dan MRI pada
kasus tiroid orbitopati, miopia aksial, myositis.
Pemeriksaan Hess membedakan adanya otototot yang mengalami parese
KESIMPULAN
Pengukuran ketajaman visual dan pemeriksaan mata pada anak harus dilakukan pada
usia sedini mungkin
Pemeriksaan mata pada anak dimulai dari anamnesis riwayat penyakit pada anak,
pemeriksaan visual, pemeriksaan refraksi, pemeriksaan binokular, pemeriksaan motorik
mata, penilaian kesehatan mata secara lengkap, dan diagnosis
Semua anak-anak yang memiliki kelainan mata atau memiliki ketajaman penglihatan
yang tidak normal harus dirujuk ke dokter spesialis mata
DAFTAR PUSTAKA
1. Pediatricians Pediatrics. 2003. Eye Examination in Infants,
Children, and Young Adults. Official Journal of The American
Academy of Pediatrics.
http://pediatrics.aappublications.org/content/111/4/902. Accesed
Sept, 2th 2014
2. Matta S Noelle, David S. 2014. Pediatric Vision Screening.
http://www.medscape.com/viewarticle/826731_1. Accesed Sept, 2th
2014.
3. Mitchell M. Scheiman et al. 2002. Optometric Clinical Practice
Guideline Pediatric Eye And Vision Examination. American
Optometric Association. Pp 3-35.
DAFTAR PUSTAKA
4. Curnyn M Kimberlee et Kaufman. 2003. The eye examination in the
pediatricians office. Division of Pediatric Ophthalmology and
Strabismus. Pediatric Clinic North America. Pp 2540.
5. Indriaswati Luki et al. 2013. Pediatrik Oftalmologi dan Strabismus.
Dalam: Budiono Sjamsu et al. Eds. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Mata. Surabaya: Airlangga University Press. Hal 221-46.
6. Bloom et al. 2011-2012. Diagnostic Techniques for Strabismus and
Amblyopia. Dalam: Pediatric Ophtalmology and Strabismus Section
6. American Academy of Ophthalmology. Pp 71-88.
7. Vaughan & Asburys. 2007. Neuro-Oftalmologi. Dalam: Oftalmologi
Umum. Edisi 17. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Pp 26266.