0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur penanganan darurat untuk beberapa kondisi kesehatan yang mungkin terjadi dalam kegiatan POSITIF AGROKOMPLEKS 2014, seperti pingsan, paparan panas, hipotermia, keracunan, dehidrasi, dan asma. Prosedur tersebut meliputi gejala, tanda, dan tindakan penanganan awal untuk setiap kondisi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur penanganan darurat untuk beberapa kondisi kesehatan yang mungkin terjadi dalam kegiatan POSITIF AGROKOMPLEKS 2014, seperti pingsan, paparan panas, hipotermia, keracunan, dehidrasi, dan asma. Prosedur tersebut meliputi gejala, tanda, dan tindakan penanganan awal untuk setiap kondisi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur penanganan darurat untuk beberapa kondisi kesehatan yang mungkin terjadi dalam kegiatan POSITIF AGROKOMPLEKS 2014, seperti pingsan, paparan panas, hipotermia, keracunan, dehidrasi, dan asma. Prosedur tersebut meliputi gejala, tanda, dan tindakan penanganan awal untuk setiap kondisi.
Berikut contoh-contoh gejala dan tanda dari beberapa penyakit atau kecelakaan yang mungkin terjadi dalam kegiatan POSITIF AGROKOMPLEKS 2014 1. Pingsan (Syncope/collapse) : Terjadi karena peredaran darah yang ke organ otak berkurang, yang dapat terjadi akibat emosi yang hebat, berada dalam ruangan yang penuh orang tanpa udara segar yang cukup, letih dan lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga. Gejala dan tanda : a) Perasaan limbung. b) Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging. c) Lemas, keluar keringat dingin. d) Menguap. e) Dapat menjadi tidak ada respon, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit. f) Denyut nadi lambat. Penanganan : a) Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan. b) Longgarkan pakaian. c) Usahakan penderita menghirup udara segar. d) Periksa cedera lainnya. e) Beri selimut, agar badannya hangat. f) Bila pulih, usahakan istirahatkan beberapa menit. g) Bila tidak cepat pulih, maka: - periksa napas dan nadi. - posisikan stabil. - bawa ke fasilitas kesehatan 2. Paparan panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi: A. Kram panas Terjadi akibat kehilangan garam tubuh yang berlebihan melalui keringat. Gejala dan Tanda: a) Kejang pada otot yang disertai nyeri. b) Tungkai dan perut. c) Kelelahan. d) Mual e) Mungkin pingsan Penanganan : a) Baringkan penderita di tempat teduh. b) Beri minum kepada penderita, bila perlu campur sedikit garam. c) Rujuk ke fasilitas kesehatan.
B. Kelelahan Panas Terjadi akibat kondisi yang tidak fit pada saat melakukan aktivitas di lingkungan yang suhu udaranya relatif tinggi, yang mengakibatkan terganggunya aliran darah. Gejala dan tanda: a) Pernapasan cepat dan dangkal. b) Nadi lemah. c) Kulit teraba dingin, keriput, lembab dan selaput lendir pucat. d) Pucat, keringat berlebihan. e) Lemas. f) Pusing, kadang tidak repon Penanganan : a) Baringkan penderita di tempat yang teduh. b) Kendorkan pakaian yang mengikat. c) Tinggikan tungkai penderita sekitar 20 30 cm. d) Berikan oksigen bila ada. e) Beri minum bila penderita sadar. f) Rujuk ke fasilitas kesehatan
C. Sengatan Panas Merupakan keadaan yang mengancam nyawa. Suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan pada banyak kasus penderita tidak lagi berkeringat. Bila tidak diatasi dengan segera, maka sel otak akan segera mati. Gejala dan tanda: a) Pernapasan cepat dan dalam. b) Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tetapi lemah. c) Kulit teraba kering, panas kadang kemerahan. d) Manik mata melebar. e) Kehilangan kesadaran. f) Kejang umum atau gemetar pada otot. Penanganan : a) Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin. b) Letakkan kantung es pada ketiak, lipat paha, dibelakang lutut dan sekitar mata kaki serta di samping leher. c) Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dingin dan tambahkan es ke dalamnya. d) Rujuk ke fasilitas kesehatan. 3. Paparan dingin (Hipotermia) Udara dingin dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Suhu lingkungan tidak perlu sampai beku untuk mencetuskan hipotermia. Ada beberapa keadaan yang memperburuk hipotermia yaitu faktor angin dan kekurangan makanan. Hipotermia sedang : 1. Menggigil 2. Terasa melayang. 3. Pernapasan cepat, nadi lambat. 4. Gangguan penglihatan. 5. Reaksi mata lambat. 6. Gemetar. Hipotermia berat : 1. Pernapasan sangat lambat. 2. Denyut nadi sangat lambat. 3. Tidak ada respon. 4. Manik mata melebar dan tidak bereaksi. 5. Alat gerak kaku. 6. Tidak menggigil. Penanganan hipotermia: 1. Rawat penderita dengan hati hati, berikan rasa nyaman. 2. Penilaian dini dan pemeriksaan penderita. 3. Pindahkan penderita dari lingkungan dingin. 4. Jaga jalan napas dan berikan oksigen bila ada. 5. Ganti pakaian yang basah, selimuti penderita, upayakan agar tetap kering. 6. Bila penderita sadar dapat diberikan minuman hangat secara pelan pelan. 7. Pantau tanda vital secara berkala. 8. Rujuk ke fasilitas kesehatan 4. Keracunan Racun adalah suatu zat yang bila masuk dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian. Dalam keadaan sehari-hari ada beberapa zat yang sering digolongkan sebagai racun namun sebenarnya bahan ini adalah korosif, yaitu dapat menyebabkan luka bakar pada bagian tubuh dalam bila masuk ke dalam tubuh. Penatalaksanaan penderita pada kasus ini biasanya disamakan dengan keracunan.
Proses terjadinya Keracunan pada manusia: A. Sengaja bunuh diri Dengan minum obat-obatan/cairan kimia dalam jumlah yang berlebihan misalnya minum racun serangga, obat tidur berlebihan. Sering berakhir dengan kematian, kecuali penemuan kasus keracunan tersebut cepat dan langsung mendapat pertolongan. B. Keracunan tidak disengaja a. Makan makanan/minuman yang telah tercemar oleh kuman/ zat kimia tertentu. b. Salah minum yang biasanya terjadi pada anak-anak/orang tua yang sudah pikun misalnya obat kutu anjing disangka susu dan sebagainya. c. Makan singkong yang mengandung kadar sianida tinggi. d. Udara yang tercemar gas beracun. Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia a) Melalui mulut/alat pencernaan. a. Obat-obatan terutama obat tidur/penenang, biasanya dalam jumlah besar atau diminum dengan bahan lain sehingga terjadi reaksi keracunan b. Makanan yang mengandung racun misalnya: singkong, jengkol, tempe bongkrek, oncom, makanan kaleng yang kadaluarsa. c. Baygon, minyak tanah, zat pembunuh serangga lainnya. d. Makanan atau minuman yang mengandung alkohol (bir, minuman keras) b) Melalui pernapasan. a. Menghirup gas beracun/udara beracun (mis. gas mobil dalam kendaraan yang tertutup). b. Kebocoran gas industri. c) Melalui kulit atau absorbsi (kontak) Zat kimia/tanaman beracun yang terpapar melalui permukaan kulit dan dapat meresap ke dalam kulit tersebut. Keracunan ini dapat juga terjadi akibat tersentuh binatang yang memiliki racun pada kulit atau bagian tubuh lainnya.
d) Melalui suntikan atau gigitan a. Gigitan / sengatan binatang berbisa (ular, kalajengking, dll.). b. Gigitan binatang laut (ubur-abur, anemon, ketimun laut, gurita, tiram dll). c. Obat suntik Gejala dan tanda keracunan secara umum Gejala dan tanda keracunan yang khas biasanya sesuai dengan jalur masuk racun ke dalam tubuh. Bila masuk melalui saluran pencernaan, maka gangguan utama akan terjadi pada saluran pencernaan. Bila masuk melalui jalan napas maka yang terganggu adalah pernapasannya dan bila melalui kulit akan terjadi reaksi setempat lebih dahulu. Gejala lanjutan yang terjadi biasanya sesuai dengan sifat zat racun tersebut terhadap tubuh. Gejala dan tanda keracunan umum : a) Riwayat yang berhubungan dengan proses keracunan b) Penurunan respon c) Gangguan pernapasan d) Nyeri kepala, pusing, gangguan penglihatan e) Mual, muntah, diare f) Lemas, lumpuh, kesemutan g) Pucat atau sianosis h) Kejang-kejang i) Gangguan pada kulit j) Bekas suntikan, gigitan, tusukan k) Syok l) Gangguan irama jantung dan peredaran darah pada zat tertentu. Penanganan keracunan secara umum : a) Pengamanan sekitar, terutama bila berhubungan dengan gigitan binatang. b) Pengamanan penderita dan penolong terutama bila berada di daerah dengan gas beracun. c) Keluarkan penderita dari daerah berbahaya bila memungkinkan. d) Penilaian dini, bila perlu lakukan RJP. e) Bila racun masuk melalui jalur kontak, maka buka baju penderita dan bersihkan sisa bahan beracun bila ada f) Bila racun masuk melalui saluran cerna, uapayakan mengencerkan racun . g) Awasi jalan napas, terutama bila respon menurun atau penderita muntah. h) Bila keracunan terjadi secara kontak maka bilaslah daerah yang terkena dengan air. i) Bila ada petunjuk seperti pembungkus, sisa muntahan dan sebagainya sebaiknya diamankan untuk identifikasi. j) Penatalaksanaan syok bila terjadi k) Pantaulah tanda vital secara berkala. l) Bawa ke fasilitas kesehatan. 5. Dehidrasi Yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang terlalu berlebihan. Gejala dan tanda dehidrasi : a) Dehidrasi ringan Defisit cairan 5% dari berat badan Penderita merasa haus Denyut nadi lebih dari 90x/menit b) Dehidrasi sedang Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan Nadi lebih dari 90x/menit Nadi lemah Sangat haus c) Dehidrasi berat Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan Hipotensi Mata cekung Nadi sangat lemah, sampai tak terasa Kejang-kejang Penanganan : a) Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock b) Mengganti elektrolit yang lemah c) Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada d) Memberantas penyebabnya e) Rutinlah minum jangan tunggu haus 6. Asma Asma adalah penyempitan/gangguan saluran pernafasan. Gejala : a) Sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas b) Terdengar suara nafas tambahan c) Otot Bantu nafas terlihat menonjol (dileher) d) Irama nafas tidak teratur e) Terjadinya perubahan warna kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis) f) Kesadaran menurun (gelisah/meracau) Penanganan : a) Tenangkan korban -Bawa ketempat yang luas dan sejuk b) Posisikan duduk c) Atur nafas d) Beri oksigen (bantu) bila diperlukan
7. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala adalah sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan, gangguan kesehatan dll. Gejala : a) Kepala terasa nyeri/berdenyut b) Kehilangan keseimbangan tubuh c) Lemas Penanganan : a) Istirahatkan korban b) Beri minuman hangat c) Beri obat bila perlu d) Tangani sesuai penyebab 8. Maag/Mual Maag/mual adalah gangguan lambung/saluran pencernaan Gejala : a) Perut terasa nyeri/mual b) Berkeringat dingin c) Lemas Penanganan : a) Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban b) Beri minuman hangat (teh/kopi) c) Jangan beri makan terlalu cepat 9. Lemah jantung Lemah Jantung adalah nyeri jantung yang disebabkan oleh sirkulasi darah kejantung terganggu atau terdapat kerusakan pada jantung. Gejala : a) Nyeri di dada b) Penderita memegangi dada sebelah kiri bawah dan sedikit membungkuk c) Kadang sampai tidak merespon terhadap suara d) Denyut nadi tak teraba/lemah e) Gangguan nafas f) Mual, muntah, perasaan tidak enak di lambung g) Kepala terasa ringan h) Lemas i) Kulit berubah pucat/kebiruan j) Keringat berlebihan k) Tidak semua nyeri pada dada adalah sakit jantung. Hal itu bisa terjadi karena gangguan pencernaan, stress, tegang. Penanganan : a) Tenangkan korban b) Istirahatkan c) Posisi duduk d) Buka jalan pernafasan dan atur nafas e) Longgarkan pakaian dan barang barang yang mengikat pada badan f) Jangan beri makan/minum terlebih dahulu g) Jangan biarkan korban sendirian (harus ada orang lain didekatnya) 10. Histeria Histeria adalah sikap berlebih-lebihan yang dibuat-buat (berteriak, berguling-guling) oleh korban; secara kejiwaan mencari perhatian. Gejala : a) Seolah-olah hilang kesadaran b) Sikapnya berlebihan (meraung-raung, berguling-guling di tanah) c) Tidak dapat bergerak/berjalan tanpa sebab yang jelas Penanganan : a) Tenangkan korban b) Pisahkan dari keramaian c) Letakkan di tempat yang tenang d) Awasi
11. Mimisan Mimisan adalah pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan. Gejala : a) Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri b) Korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah c) Kadang disertai pusing Penanganan : a) Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman b) Tenangkan korban c) Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung d) Diminta bernafas lewat mulut e) Bersihkan hidung luar dari darah f) Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama 12. Kram Kram adalah otot yang mengejang/kontraksi berlebihan. Gejala : a) Nyeri pada otot b) Kadang disertai bengkak Penanganan : a) Istirahatkan b) Posisi nyaman c) Relaksasi d) Pijat berlawanan arah dengan kontraksi 13. Memar Memar adalah pendarahan yang di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras. Gejala : a) Warna kebiruan/merah pada kulit b) Nyeri jika di tekan c) Kadang disertai bengkak Penanganan : a) Kompres dingin b) Balut tekan c) Tinggikan bagian luka 14. Keseleo Keseleo adalah pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram. Gejala : a) Bengkak b) Nyeri bila tekan c) Kebiruan/merah pada derah luka d) Sendi terkunci e) Ada perubahan bentuk pada sendi Penanganan : a) Korban diposisikan nyaman b) Kompres es/dingin c) Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan d) Tinggikan bagian tubuh yang luka 15. Luka Luka adalah suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena kekerasan/injury. Gejala : a) Terbukanya kulit b) Pendarahan c) Rasa nyeri Penanganan : a) Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater) b) Tutup luka dengan kasa steril/plester c) Balut tekan (jika pendarahannya besar) d) Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka e) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka/ketika memeriksa luka : 1. Adakah benda asing, bila ada: Keluarkan tanpa menyinggung luka Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu) Evakuasi korban ke pusat kesehatan 2. Bekuan darah : Bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup. Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi. 16. Pendarahan Pendarahan adalah keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktu apa saja. Penanganan : a) Tenaga/mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll b) Fisika : Bila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan; Bila dengan panas akan terjadinya penjedalan dan mengurangi c) Kimia : Obat-obatan d) Biokimia : Vitamin K e) Elektrik : Diahermik
17. Patah Tulang/fraktur Patah tulang/fraktur adalah rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian Gejala : a) Perubahan bentuk b) Terdengar/terasa (korban) derikan tulang yang retak/patah c) Nyeri bila ditekan dan kaku d) Ada memar (jika tertutup) e) Bengkak f) Terjadi pendarahan (jika terbuka) Penanganan : a) Tenangkan korban jika sadar 1. Untuk patah tulang tertutup Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bias digerakan/diangkat) Sensasi (respon nyeri) Sirkulasi (peredaran darah) Ukur bidai disisi yang sehat Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah Pasang bantalan didaerah patah tulang Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka Ikat bidai Periksa GSS 2. Untuk patah tulang terbuka o Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat o Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin o Ikat dengan ikatan V o Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup b) Tujuan Pembidaian : Mencegah pergeseran tulang yang patah Memberikan istirahat pada anggota badan yang patah Mengurangi rasa sakit Mempercepat penyembuhan 18. Luka Bakar Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar) Penanganan : a) Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen b) Perhatikan keadaan umum penderita c) Pendinginan d) Membuka pakaian penderita/korban e) Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah, cukup dikompres air f) Mencegah infeksi g) Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka h) Penderita dikerudungi kain putih i) Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll j) Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama k) Bila luka bakar luas penderita diKuasakan l) Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bila tidak memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama perjalanan. m) Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh. 19. Keracunan makanan atau minuman Gejala : a) Mual, muntah b) Keringat dingin c) Wajah pucat/kebiruan
Penanganan : a) Bawa ke tempat teduh dan segar b) Korban diminta muntah c) Diberi norit d) Istirahatkan e) Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik
20. Gigitan binatang Gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang tersebut untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa. a) Gigitan Ular Tidak semua ular berbisa, akan tetapi hidup penderita/korban tergantung pada ketepatan diagnosa, maka pad keadaan yang meragukan ambillah sikap menganggap ular tersebut berbisa. Sifat bisa/racun ular terbagi menjadi 3, yaitu: - Hematotoksin (keracunan dalam) - Neurotoksin (bisa/racun menyerang sistem saraf) - Histaminik (bisa menyebabkan alergi pada korban) Nyeri yang sangat dan pembengkakan dapat timbul pada gigitan, penderita dapat pingsan, sukar bernafas dan mungkin disertai muntah. Sikap penolong yaitu menenangkan penderita adalah sangat penting karena rata-rata penderita biasanya takut mati. Penanganan Telentangkan atau baringkan penderita dengan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung. Tenangkan penderita, agar penjalaran bisa ular tidak semakin cepat Cegah penyebaran bias penderita dari daerah gigitan Torniquet di bagian proximal daerah gigitan pembengkakan untuk membendung sebagian aliran limfa dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri. Torniquet / toniket dikendorkan setiap 15 menit selama + 30 detik Letakkan daerah gigitan dari tubuh Berikan kompres es Usahakan penderita setenang mungkin bila perlu diberikan petidine 50 mg/im untuk menghilangkan rasa nyeri Perawatan luka Hindari kontak luka dengan larutan asam Kmn 04, yodium atau benda panas Zat anestetik disuntikkan sekitar luka jangan kedalam lukanya, bila perlu pengeluaran ini dibantu dengan pengisapan melalui breastpump sprit atau dengan isapan mulut sebab bisa ular tidak berbahaya bila ditelan (selama tidak ada luka di mulut). Bila memungkinkan, berikan suntikan anti bisa (antifenin) Perbaikan sirkulasi darah Kopi pahit pekat Kafein nabenzoat 0,5 gr im/iv Bila perlu diberikan pula vasakonstriktor Obat-obatan lain Ats Toksoid tetanus 1 ml Antibiotic misalnya: PS 4:1
b) Sengatan Lebah/Tawon dan Hewan Penyengat lainnya Biasanya sengatan ini kurang berbahaya walaupun bengkak, memerah, dan gatal. Namun beberapa sengatan pada waktu yang sama dapat memasukkan racun dalam tubuh korban yang sangat menyakiti. Perhatian: Dalam hal sengatan lebah, pertama cabutlah sengat-sengat itu tapi jangan menggunakan kuku atau pinset, Anda justru akan lebih banyak memasukkan racun kedalam tubuh. Cobalah mengorek sengat itu dengan mata pisau bersih atau dengan mendorongnya ke arah samping Balutlah bagian yang tersengat dan basahi dengan larutan garam inggris. 21. Anemia Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah atau hemoglobin atau keduanya, sehingga kemampuan darah mengangkut oksigen berkurang. Gejala : a) Muka pucat b) Lelah c) Kurang energi/lemas d) Mengantuk, dan sakit kepala e) Pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan denyut jantung bertambah cepat, nafas tersengal dan pingsan. Penanganan :
a) Amankan korban ke tempat yang teduh b) Berikan minuman manis atau obat penambah darah jika korban sadar 22. Diare Diare adalah sebuah penyakit dimana penerita mengalami rangsangan buang air besar yang terus menerus dengan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Gejala : a) Sakit perut b) Seringkali mual dan muntah c) Buang air besar terus menerus d) Nafsu makan berkurang e) Demam tinggi f) Terkadang ada darah dalam tinja atau feses g) Pegal pada punggung dan perut berbunyi Penanganan : a) Berikan banyak air minum, beri setiap 2 jam sekali 2 ons b) Mengompres perut dengan air panas c) Memberikan Norit/ New Diatabs/ Oralit d) Hindari pemberian makanan padat e) Tanyakan sejarah penderita, apabila telah berlangsung lama 1-2 hari dan bila kencing berkurang jumlah dan frekuensinya maka bawalah ke fasilitas kesehatan. 23. Kram perut Kram perut atau rasa tidak nyaman (nyeri) di perut akibat adanya kontraksi dari organ di dalam rongga perut dapat berasal dari organ-organ kandungan ataupun organ-organ di luar kandungan seperti dari saluran cerna ataupun dari saluran kemih (saluran kencing). Kram perut bisa disebabkan oleh berbagai hal, yaitu bisa dari makanan, minuman, stres, bisa juga terjadi saat haids/ menstruasi. Gejala : Timbulnya rasa nyeri dan kaku pada perut bisa tiba-tiba muncul saat beraktivitas Penanganan : a) Korban diistirahatkan b) Mengontrol Nadi dan Nafas korban c) Kompres dengan botol/ handuk air hangat d) Minum air putih e) Memberi obat penghilang rasa sakit f) Memberikan makanan hambar (apabila kram perut muncul setelah mengonsumsi makanan tertentu)
24. Masuk angin Masuk angin bisa jadi karena hipoglikemia (kadar gula darah rendah). Ini dipicu telat makan. Jika telat, gula darahnya drop. Yang menimblkan munculnya rasa tak enak dan lemas di badan. Gejala : a) Munculnya rasa tak enak dan lemas di badan b) Nyeri di dada c) Mual atau ingin muntah, dan sakit di dada yang tidak khas Penanganan : a) Memberikan air teh manis hangat b) Berikan pakaian hangat dan usap bagian tubuh dengan minyak hangat