Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 4

Agribisnis C 2012
Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan

Teknik Penanaman Kakao


(Theobroma cacao L.)

Outlines
1. Syarat Tumbuh
2. Penanaman :
- Penentuan Pola Tanam
- Jarak Tanam
- Lubang Tanam
- Cara Penanaman
3. Pengajiran
4. Pembuatan Rorak
5. Pembahasan Jurnal (Efektivitas Rorak dan
Penggunaan KCl pada Pertumbuhan Kakao)

Persyaratan tumbuh tanaman kakao


A.Iklim

Garis lintang 10oLS -10o LU.


Tinggi tempat <800 m dpl.
Curah hujan 1100 3000 mm/th.
Suhu maksimum 30oC 32oC, minimum
18oC-21oC.

B. Tanah
Sifat Kimia
- Kemasaman tanah (pH)
- Kadar bahan organik
- Unsur hara
- Kapasitas adsorbsi, dan
- Kejenuhan basa
Sifat Fisik
- Kedalaman efektif
- Tinggi permukaan air tanah
- Drainase
- Struktur
- Konsistensi tanah
- Kemiringan lahan

Penentuan Pola Tanam


Tanaman kakao mutlak memerlukan
pohon pelindung yang ditanam
sebagai tanaman lorong diantara
tanaman-tanaman kakao.
a) Pelindung Sementara
b) Pelindung Tetap

Jarak Tanam
Jarak tanam tergantung dari luasan tajuk yang
akan dibentuk tanaman
Pada tanah dengan kandungan hara (kesuburan)
yang rendah maka jarak tanam yang digunakan
lebih lebar, sedangkan pada tanah yang subur
jarak tanamnya dapat dirapatkan.
Jarak tanam ideal 3 x 3 meter sedangkan untuk
lahan dengan kemiringan lebih tajam maka
jarak tanam lebih lebar
Arah penanaman adalah timur ke barat dan
utara ke selatan.

Lubang Tanam
Umumnya 60 x 60 x 60 cm
sebaiknya tidak dibuat ketika tanah dalam
keadaan sangat basah, terutama pada
tanah bertekstur berat
Lubang tanam dibuat 6 3 bulan sebelum
tanam dengan cara membiarkan tanah
galian teronggok di sekitar lubang 2 3
bulan.
Lubang kemudian ditaburi 1 kg pupuk
Agrophos dan ditutupi lagi dengan serasah.

Cara Penanaman
1. Terlebih dahulu memasukkan polibag ke dalam
lubang tanam
2. Polybag disayat pada bagian sisi dan bawah,
polibag yang terkoyak dapat dengan mudah
ditarik dari lubang tanam
3. Masukkan kembali tanah galian dan padatkan
tanah di sekeliling bibit. Tanah di sekitar batang
dipermukaan tanah haruslah lebih tinggi
4. Dapat diberi naungan sementara dengan
menancapkan pelepah kelapa sawit atau kelapa
di sebelah timur dan barat.

Pengajiran
Ajir dibuat dari bambu tinggi 80
100 cm
Carapengajiranuntuk
tanamankakaodengan
munggunakan sistem jarak tanam
pagar dengan jarak tanam 3m x 3m
Penancapan ajir untuk tanam kakao
pada jarak 5 cm (kanan atau kiri)
dari titik
pusat lubang tanah.

Pembuatan Rorak
Dibuat setelah bibit ditanam di kebun, diutamakan pada
lahan yang miring.
Dibuat sejajar garis kontur, ukuran p x l x d = 100 x 30
x 30 cm.
Rorak dibuat pada jarak 75 100 cm dari pokok
tanaman tergantung dari lebar teras yang tersedia di
areal pertanaman.
Antara rorak yang satu dengan yang lain dibuat zig-zag.
Ke dalam rorak diisikan bahan organik (serasah
tanaman kakao atau sisa hasil pangkasan dan gulma ).
Bila sudah penuh rorak ditutup tanah dan rorak baru
dibuat.

PEMBAHASAN
JURNAL

Pengendalian Aliran Permukaan dan


Erosi Pada Lahan Berbasis Kakao di
Das Gumbasa, Sulawesi Tengah

Penelitian
ini
bertujuan
mengkaji
efektivitas penerapan teknik konservasi
tanah dan air berupa pemberian mulsa
dan rorak yang diberi mulsa vertikal
terhadap aliran permukaan dan erosi
pada lahan kakao rakyat.

Dilakukan di lahan kakao pada berbagai tingkatan


umur (3 tahun & 5 tahun, 8 tahun dan 12 tahun.)
Rorak 200 cm x 40 cm x 40 cm, dibangun di antara
tanaman kakao sejajar kontur dengan pola zig-zag
antar garis kontur.
Jarak antar rorak dalam satu garis kontur sejauh 10
m dan jarak vertikal 20 m.
Pada setiap rorak dibuat 2 lubang resapan berjarak 1
m antara lubang yang satu dengan yang lain, dan
dengan diameter lubang 15 cm. Rorak dan lubang
resapan juga diisi sisa-sisa tanaman dan semak
belukar sebagai mulsa vertikal.

Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rotak yang
diberi mulsa secara verikal efektif menekan
aliran permukaan hingga 73% (untuk 5-12
tahun) dibandingkan dengan kontrol (tidak diberi
perlakuan).
Teknik konservasi dengan rorak dapat menekan
jumlah tanah yang tererosi yakni mencapai 71%
(untuk 5-12 tahun) dibandingkan dengan kontrol.
Pemberian mulsa 6 t/ha pada lahan kakao umur
3 tahun dapat menurunkan jumlah aliran
permukaan hingga 71% dan erosi 87%.

Perbedaan umur tanaman kakao memberikan


pengaruh yang berbeda, semakin dewasa tanaman
kakao cenderung berdampak terhadap semakin
meningkatnya aliran permukan.
Semakin dewasa tanaman kakao erosi yang dihasilkan
semakin menurun.
Bobot isi cenderung meningkat dengan bertambahnya
umur kakao, sebaliknya porositas tanah menurun
dengan meningkatnya umur kakao dan seresah
penutup tanah semakin meningkat dengan
bertambahnya umur kakao.
Semakin bertambahnya umur tanaman kakao
(semakin dewasa) jumlah tumpukan seresah yang
dihasilkan semakin tinggi.

Respon Pertumbuhan Bibit Kakao


terhadap Aplikasi berbagai Dosis
Pupuk KCl
Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon
pertumbuhan tanaman kakao terhadap pemberian
berbagai dosis pupuk KCl.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan yaitu KCl 2
gram/tanaman, KCl 4 gram/tanaman, KCl 6
gram/tanaman, KCl 8 gram/tanaman, dan Kontrol.
Setiap perlakuan terdiri dari 2 unit dan diulang
sebanyak tiga kali, sehingga didapat tiga puluh 30 unit
percobaan. Setiap unit berisi satu pohon tanaman.
Parameter pengamatan yang diamati meliputi tinggi
tanaman, jumlah daun, dan diameter batang.

Hasil Pengamatan
25
20
15

23.4

22.88

Rata-rata tinggi tanaman kakao (cm)


10

20.77

23.6
18.57

5
0

Kontrol

2 Gram

4 Gram

6 Gram

8 Gram

Perlakuan
25
20
15
Rata-rata tinggi tanaman kakao (cm)

22.88
10

23.4

20.77

23.6
18.57

5
0

Kontrol 2 Gram 4 Gram 6 Gram 8 Gram


Perlakuan

0.8
0.7
0.6
0.5
0.8
0.78
Rata-rata diameter
0.4 batang tanaman kakao (cm)

0.67

0.73
0.55

0.3
0.2
0.1
0

Kontrol

2 Gram

4 Gram
Perlakuan

6 Gram

8 Gram

Pada pemberian pupuk KCl 2 gram


memberikan pertumbuhan bibit
tanaman kakao yang terbaik.
pertumbuhan tanaman sangat
dipengaruhi oleh ketersediaan unsur
hara yang ada di dalam tanah,
terutama unsur hara makro seperti
unsur Nitrogen, Pospor, Kalium dan
Magnesium.

Anda mungkin juga menyukai