0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
54 tayangan32 halaman
Dokumen tersebut membahas kasus konjungtivitis gonorea pada pasien perempuan berusia 13 tahun. Pasien mengeluhkan bengkak dan nyeri pada mata kiri disertai keluarnya cairan berwarna putih kental. Pemeriksaan menemukan adanya diplokokus gram negatif pada swab mata yang mendukung diagnosis konjungtivitis gonorea. Pasien juga didiagnosis menderita lupus eritematosus sistemik berdasarkan gejala klinis dan pemer
Dokumen tersebut membahas kasus konjungtivitis gonorea pada pasien perempuan berusia 13 tahun. Pasien mengeluhkan bengkak dan nyeri pada mata kiri disertai keluarnya cairan berwarna putih kental. Pemeriksaan menemukan adanya diplokokus gram negatif pada swab mata yang mendukung diagnosis konjungtivitis gonorea. Pasien juga didiagnosis menderita lupus eritematosus sistemik berdasarkan gejala klinis dan pemer
Dokumen tersebut membahas kasus konjungtivitis gonorea pada pasien perempuan berusia 13 tahun. Pasien mengeluhkan bengkak dan nyeri pada mata kiri disertai keluarnya cairan berwarna putih kental. Pemeriksaan menemukan adanya diplokokus gram negatif pada swab mata yang mendukung diagnosis konjungtivitis gonorea. Pasien juga didiagnosis menderita lupus eritematosus sistemik berdasarkan gejala klinis dan pemer
Pendahuluan Asli Gonococcus Neiser (1979) Insidens tinggi Amerika Serikat 1 juta /tahun Laki-laki muda (20-24 thn) dan wanita muda (15-19 thn)
Fokus : Diagnosis dan Penanganan Konjungtivitis Gonorea
DATA ADMINISTRASI PASIEN Nama : NPASD Umur : 13 tahun Tanggal Pemeriksaan : 18 Maret 2013 DATA DEMOGRAFIS PASIEN Alamat : Br Dangin Marga Jembrana Agama : Hindu Suku : Bali Pekerjaan : - Bahasa Ibu : Bahasa Bali Jenis Kelamin : Perempuan DATA BIOLOGIS PASIEN Tinggi badan : 150 cm Berat badan : 42 kg DATA KLINIS ANAMNESIS Bengkak pada mata kiri sejak 2 hari yg lalu, makin lama makin berat dengan cepat Nyeri pada mata kiri menyertai bengkak Keluar Kotoran berwarna putih kental terus menerus sejak 2 hari Demam dan Nyeri Sendi
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital KU : Sedang Kesadaran : Compos mentis (GCS E4V5M6) Tekanan Darah :140/90 Nadi : 82 x/menit, reguler, isi cukup RR : 20 x/menit Tax : 39,5 C BB : 42 kg
Status general Kepala : Normocephali Mata : status lokalis THT : Telinga : kesan tenang Hidung : sekret (-) Tenggorok : Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-) Thoraks : Simetris (+), retraksi (-) Jantung : S 1 S 2 tunggal, reguler, murmur (-) PP pada garis midklavikular kiri Paru : suara napas Vesikuler +/+ , Rh -/- , Wh -/- Abdomen : Distensi (-), Bising usus normal Nyeri tekan (-) Nyeri ketok CVA (-)
Extremitas : -Hangat (+) Edem (-) pada keempat ekstremitas Mata: VOD normal, VOS tde (pseudoptosis) OD : dbn OS : palpebra edema,hiperemi, pseudoptosis, nyeri tekan (+), sekret purulen. Konjungtiva bulbi sulit dievaluasi Pemeriksaan Penunjang DL : WBC 12.11, RBC 2.54, HGB 7.3, PLT 524 Kimia: SGOT 61, SGPT 39, Sc 0.7, Bil Dir 0.34, Bil Tot 0.55, GDS 100 Pemeriksaan Penunjang lain Gram sekret mata (19/3): epitel (-), leukosit (+3), bakteri gram negatif (+2), diplococcus gram negatif (+1), yeast (-) Swab tenggorokan (20/3): bakteri gram postif +2, bakteri gram negatif +1, coccus gram positif +1, leukosit 2-3/lp, epitel1-2/lp Swab vagina (20/3): bakteri & flora dbn
Foto Waters (21/3) Sinus frontalis kanan tidak berkembang Septum deviasi ringan ke kanan Tanda rinitis obstruktif bilateral DIAGNOSIS KERJA
Kepada pasien dan keluarga Menggunakan obat sesuai dengan anjuran Makan sesuai dengan diet yang diberikan Waspada dan lapor bila ada keluhan Kontrol Konsultasi ke SpM follow up keberhasilan pengobatan Penelusuran kausa Gonore pasien, keluarga dan lingkungan
Penanganan IVFD, analgetik, antipiretik, PPI general dan simtomatik Hexilon SLE Situroxim antibiotik sistemik (tidak rutin) Gentamisin eye drop & zalf pilihan utama PP, levo, oflox Stesolid & Dilantin konvulsi