MajalahDetik 111
MajalahDetik 111
PROYEK
NAKAL
ANAK
MENTERI
AKHIR DRAMA
ANAS
EDISI 111 | 13 - 19 JANUARI 2014
SYARIEF HASAN
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti Redaksi: Dimas Adityo, Irwan
Nugroho, Mulat Esti Utami, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif
Arianto, Aryo Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita,
Kustiah, M Rizal, Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar
Rifai Bahasa: Habib Rifai, Rahmayoga Wedar Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus
Purnomo Product Management: Sena Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus
Aulianshah, Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Edi
Wahyono, Fuad Hasim, Luthfy Syahban.
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
DAFTAR ISI
EDISI 111 13 - 19 JANUARI 2014
TAP PADA KONTEN UNTUK MEMBACA ARTIKEL
@majalah_detik majalah detik
nSELEKSI ALAM ALA KONVENSI
nSUDAH KORBAN, TERSANGKA PULA
nKALAU DALANG JADI BUPATI
nDRAMA CARMUK ELPIJI
nTABLETKAH JURU SELAMAT MAJALAH
nANTIKLIMAKS LARANGAN EKSPOR MINERAL
nHARGA PASAR SETENGAH HATI
nDARI NADA TUNGGU SAMPAI PARFUM
nSELAMAT TINGGAL, BANK INDONESIA
nRANO KARNO
n SURGA ITU TERANCAM BENCANA
n AMERIKA PULANG, AL-QAIDAH DATANG
n BANGKOK MENDIDIH
n SATU NYAWA, SATU KEHORMATAN
NASIONAL
INTERNASIONAL
HUKUM
KRIMINAL
WKWKWK
PEOPLE
KOLOM
MEDIA
GAYA HIDUP
SENI HIBURAN
LENSA
BISNIS
EKONOMI
nMERAH LAVA DI PUNCAK SINABUNG
nKOTA TUA YANG MENAWAN
TIKA BRAVANI
JUSUF KALLA
NICOLE KIDMAN
nGURIH LEZAT MASAKAN CHEF NORMAN
Cover:
Ilustrasi: Kiagus Auliansyah
n ADAPTASI BEN STILLER UNTUK SI PELAMUN
n DRAMA PERANG DAN CINTA REMAJA
n FILM PEKAN INI
n AGENDA
INTERVIEW
n
n
n
FOKUS
JEJAK PERMAINAN
ANAK PAK MENTERI
Pemenang tender pengadaan
videotron Rp 23 miliar adalah
perusahaan milik anak Menteri
Syarief Hasan. Pejabat yang
menetapkan pemenang tender
juga masih kerabat Syarief.
Syarief tidak tahu?
nAKHIR DRAMA BUAT ANAS
nBERHARAP LANGSING
DARI PERASAN LEMON
TAP UNTUK MELIHAT FOTO UKURAN BESAR
Lava pijar meluncur dibarengi erupsi abu vulkanik dari puncak Gunung Sinabung, Sumatera Utara,
pekan lalu. Ini merupakan muntahan lava pertama sejak Sinabung (2.460 mdpl) aktif meletus
pada September 2013.
FOTO-FOTO: GETTY IMAGES
LENSA
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MERAH LAVA DI
PUNCAK SINABUNG
1: Lava keluar dari mulut Gunung Sinabung, Sumatera Utara (9/1). (REUTERS/Roni Bintang) | 2:
Gumpalan debu Gunung Sinabung membentuk cendawan raksasa tampak dari Desa Perteguhen, Karo
(6/1). (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi) | 3: Lava pijar mengalir dari puncak Sinabung tampak dari Desa
Jeraya, Karo (5/1). (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
1
2
3
4: Kaki petani di kaki Gunung Sinabung di Desa Payung (9/1). (REUTERS/Beawiharta) | 5: Sekuntum bunga
mekar di antara semak yang terpapar debu vulkanik Gunung Sinabung (9/1). (REUTERS/Beawiharta) |
6: Tumpukan botol diselimuti debu vulkanik Gunung Sinabung (9/1). (REUTERS/Beawiharta)
4
5
6
7: Seekor anjing tewas tergeletak di tengah jalan dan tertutup debu Gunung Sinabung di Desa Tiga
Pancur, Karo (8/1). (REUTERS/Beawiharta)
7
8: Warga Desa Payung menunggu truk yang akan mengantar mereka ke tempat pengungsian (8/1).
Sedikitnya 22.145 warga mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
| 9: Serombongan pengungsi di Desa Payung menghindari hujan abu (8/1). (GETTY IMAGES/Ulet Ifansasti)
8
9
10: Sebuah bus melintas di antara pohon-pohon yang tertutup abu dan membuat kawasan tersebut
hilang warna hijaunya (6/1). (REUTERS/Y.T. Haryono). | 11: Pejalan kaki membelah hutan yang tertutup
debu vulkanik Gunung Sinabung (4/1). (GETTY IMAGES/Ulet Ifansasti) | 12: Warga menonton letusan
Gunung Sinabung (3/1). (Getty Images/Ulet Ifansasti)
10
11 12
13: Petugas menunjuk maket kawasan rawan bencana dan jalur evakuasi di Kabanjahe, Karo (9/1]
(ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi) | 14: Cendawan hitam akibat abu vulkanik terlihat dari salah satu
bangunan di Desa Sibintun (8/1). (GETTY IMAGES/Ulet Ifansasti) | 15: Sepeda yang ditinggal pemiliknya
dipenuhi debu vulkanik erupsi Gunung Sinabung di Desa Sebintun, Karo (8/1). (ANTARA FOTO/Irsan
Mulyadi)
13
14 15
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
HUKUM
T
H
I
N
K
S
T
O
C
K
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
SETELAH HAMPIR SATU TAHUN BERSTATUS TERSANGKA KASUS GRATIFIKASI
PROYEK HAMBALANG, ANAS AKHIRNYA DITAHAN KPK. APA MAKSUDNYA
MENYINGGUNG NAMA SBY, DAN MENYATAKAN PENAHANANNYA SEBAGAI
HADIAH TAHUN BARU?
HUKUM
AKHIR DRAMA
BUAT ANAS
W
A
H
Y
U
P
U
T
R
O
A
/
A
N
T
A
R
A
F
O
T
O
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
HUKUM HUKUM
R
OMPI tahanan Komisi Pemberantasan Korup-
si berwarna oranye akhirnya dikenakan Anas
Urbaningrum. Mantan Ketua Umum Partai
Demokrat tersebut secara resmi menjadi
tahanan KPK setelah empat jam diperiksa pada Ju-
mat petang, 10 Januari 2014. Anas ditahan setidaknya
untuk 20 hari ke depan.
Bekas Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam itu
akhirnya dijebloskan ke bui setelah menyandang sta-
tus tersangka sejak Februari tahun lalu. Anas disang-
ka menerima gratifikasi dalam proyek pembangunan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Olahraga
Nasional Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Saat memberikan keterangan pers di tangga lobi
gedung KPK, sebelum dibawa ke ruang tahanan, Anas
berupaya meyakinkan publik bahwa dirinya hanyalah
korban konspirasi. Saya terima kasih kepada Pak
SBY, mudah-mudahan peristiwa ini punya arti. Dan
semoga punya makna dan menjadi hadiah tahun baru
2014, katanya.
Anas, juga para pendukungnya, hingga saat ini me-
nuding kasus Hambalang yang menjeratnya merupa-
kan rekayasa. Itu sebabnya, ia sempat mangkir dari
panggilan kedua komisi antirasuah tersebut, Selasa,
7 Januari 2014. Sepekan sebelumnya, 31 Desember
2013, Anas juga mangkir dari panggilan pertamanya
untuk diperiksa sebagai tersangka.
Ketua KPK Abraham Samad mengancam, jika kem-
bali tidak hadir dalam panggilan ketiga pada Jumat
lalu itu, Anas akan dijemput
paksa. Anas akhirnya
datang ke gedung KPK
meski tanpa didampingi
pengacara. Namun, sebelum
ke KPK, Anas menggelar jumpa pers
di rumahnya, Jalan Teluk Langsa,
Juru bicara KPK Johan Budi
memberi keterangan soal
penahanan Anas.
WAHYU PUTRO A/ANTARA FOTO
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
HUKUM HUKUM
Kaveling TNI Angkatan Laut, Duren Sawit, Jakarta
Timur.
Selama 27 menit, Ketua Presidium Perhimpunan
Pergerakan Indonesia (PPI) itu memberi keterangan
di hadapan wartawan sembari duduk lesehan di atas
tikar dan mengenakan sarung. Tidak benar Anas
melawan KPK. Tidak ada Anas melawan KPK. Yang
jelas, Anas ingin bekerja sama dengan KPK untuk
menemukan keadilan, ujarnya. Ia mengaku tidak
memenuhi panggilan lantaran sedang menemui
orang tua dan sahabatnya.
Anas menjelaskan alasan dirinya mangkir dari
panggilan KPK. Salah satu yang dia dan kuasa
hukumnya permasalahkan adalah adanya
kata proyek-proyek lain dalam surat
perintah penyidikan KPK, selain proyek
Hambalang.
Namun KPK punya jawaban atas
hal yang dipermasalahkan Anas
itu. Menurut juru bicara KPK, Joh-
an Budi, kata proyek-proyek lain
tersebut akan dijelaskan saat Anas
diperiksa sebagai tersangka. Yang
dilakukan KPK terkait pemanggilan
Anas selaku tersangka sesuai dengan
prosedur perundang-undangan, tutur
Johan di kantornya.
Toh, kubu Anas tetap saja menuding kasus
tersebut ada apa-apanya. Alasan itulah yang mem-
buat para loyalis Anas berdatangan ke rumahnya,
yang juga dijadikan markas PPI. Mereka datang dari
berbagai daerah, seperti Pekalongan, Jawa Tengah;
Indramayu, Jawa Barat; dan Bali.
Kedatangan kami murni karena solidaritas sebagai
kawan aktivis, ucap Muhammad Lutfi, Sekretaris
Tidak benar Anas
melawan KPK. Tidak ada
Anas melawan KPK. Yang
jelas, Anas ingin bekerja
sama dengan KPK untuk
menemukan keadilan.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
HUKUM
Korps Alumni Himpun-
an Mahasiswa Islam
Indonesia Kota Peka-
longan, yang juga sim-
patisan PPI.
Senada dengan Lutfi,
Ketua Komite Nasio-
nal Pemuda Indonesia
Kota Pekalongan Ima-
dudin mengaku datang
ke Duren Sawit untuk
memberikan dukung-
an. Saya penasaran,
ingin melihat bagai-
mana Jumat keramat.
Saya dengar KPK akan
menahan Mas Anas,
kata pria yang akrab
disapa Dudin, yang juga seorang calon anggota legis-
latif dari Partai Demokrat, ini.
Dudin juga meyakini penetapan status Anas sebagai
tersangka lebih karena kasus politik, bukan perkara
hukum. Ia mengklaim, Anas dianggap membaha-
yakan. Kalau tidak ditahan, ia dianggap bisa meng-
ancam partai politik tertentu, katanya. Kalau tidak
segera ditahan sebelum pemilu legislatif, KPK tidak
bisa membuktikan kesalahan Anas.
Sementara itu, mengenai mangkirnya Anas dari dua
kali panggilan KPK, kuasa hukumnya, Firman Wijaya,
berdalih sikap kliennya tersebut bukan karena ingin
melawan hukum. Firman menuturkan, Anas meminta
penegak hukum juga memperhatikan aspek hak asasi
manusia.
Mas Anas selama setahun ini dirugikan namanya,
begitu juga keluarganya. Menegakkan hukum bukan
Anas, saat tiba di gedung KPK.
WAHYU PUTRO A/ANTARA FOTO
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
HUKUM
hanya soal kepastian hukum, tapi juga kepastian per-
adilannya, ujar dia.
Firman juga meminta penyidik KPK tak berbuat
serampangan. Kata proyek lain-lain dalam surat
panggilan pemeriksaan, menurut dia, sudah meru-
gikan hak asasi kliennya. Membuat surat panggilan
tidak boleh coba-coba, tuturnya, seraya mengatakan,
kasus yang dihadapi kliennya sarat muatan politik.
Ia juga menganggap semua proses hukum terkait
kliennya abnormal. Mulai surat perintah penyidikan
sprindik yang bocor hingga penetapan tersangka
yang sudah hampir satu tahun. Saya tidak ingin ini
menjadi catatan kelam penegakan hukum di negeri
ini, ucap Firman.
Drama penetapan Anas sebagai tersangka itu
berakhir dengan penahanan. KPK juga punya alasan
kuat mengapa Anas harus ditahan. Sumber majalah
detik menuturkan, penahanan Anas terkait keterang-
an Direktur Operasional PT Adhi Karya, Teuku Bagus
Muhammad Noor, yang diperiksa pada hari yang sama
namun di ruangan terpisah. Bagus dicecar penyidik
soal aliran uang dari Adhi Karya ke Anas.
Dalam dakwaan Deddy Kusdinar, Anas
memang disebut kecipratan Rp 2,2 miliar
dari PT Adhi Karya. Uang itu diduga se-
bagai pelicin untuk memuluskan proses
Adhi Karya mendapatkan proyek Ham-
balang. Bagus saat dimintai konfirmasi
terpisah mengakui dicecar soal aliran
uang tersebut. Iya, untuk Anas, tentang
itu (jatah uang untuk Anas), kata Bagus
di gedung KPK. n
DEDEN GUNAWAN, KUSTIAH, MOKSA HUTASOIT | DIMAS
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
Deddy Kusdinar, mantan direktur
PT Adhi Karya.
WAHYU PUTRO A/ANTARA FOTO
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
SELEKSI ALAM
ALA KONVENSI
KONVENSI CALON PRESIDEN PARTAI DEMOKRAT MEMASUKI TAHAP KEDUA.
MINIM FASILITAS. KOMITE MENYEBUT ITU BAGIAN DARI SELEKSI ALAM.
H
A
S
A
N
A
L
H
A
B
S
Y
|
D
E
T
I
K
F
O
T
O
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
H
AWA di kantor sekretariat konvensi calon
presiden Partai Demokrat, Jalan Pati Unus,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terasa ge-
rah Selasa siang, 7 Januari 2014. Tiga mesin
penyejuk udara di sudut-sudut ruang pertemuan se-
perti tak banyak berpengaruh. Asap rokok menambah
udara semakin pengap.
Ruang pertemuan dari tenda seluas sekitar 9 x 12
meter persegi itu didirikan di depan rumah besar yang
dijadikan kantor sekretariat konvensi. Di tempat itulah,
selama empat hari berturut-turutSenin hingga Ka-
misdigelar acara pemaparan visi dan misi kesebelas
peserta konvensi.
Acara bertajuk Meet the Press itu merupakan
bagian dari tahap kedua konvensi capres Demokrat,
yang digelar sejak September 2013, hingga peme-
nangnya diumumkan Mei mendatang. Setiap peserta
konvensi diberi waktu satu jam untuk menyampaikan
visi-misinya, dan satu jam berikutnya untuk menjawab
pertanyaan dari panelis serta media.
Gita Wirjawan bersama para
pendukungnya.
WIDODO S. JUSUF | ANTARAFOTO
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
Namun ruangan yang terbatas tersebut sudah
penuh sesak oleh tim sukses serta para pendukung
peserta konvensi selama acara berlangsung. Seperti
saat Gita Wirjawan, salah satu peserta konvensi, men-
dapat giliran memaparkan visi dan misinya setelah Ali
Masykur Musa pada Selasa itu.
Tujuh puluhan kursi yang disediakan penuh seketika
oleh para pendukung Menteri Perdagangan tersebut.
Sedangkan sisa hadirin, termasuk awak media, cuma
bisa menyaksikan acara dari sisi dan bagian belakang
panggung. Mereka yang tak kebagian tempat harus
puas menyaksikan orasi para kandidat capres itu dari
empat buah televisi di luar tenda.
Koordinator Komunikasi Publik untuk Gita
Wirjawan, Ade Armando, tak membantah
dikatakan acara temu media itu terlihat ala
kadarnya. Masih bolong di sana-sini, kata
dia saat ditemui.
Bukan hanya soal tempat yang terbatas,
Ade juga mengeluhkan ketiadaan fasilitas
dari Partai Demokrat atau Komite Kon-
vensi bagi Gita dan timnya saat kampanye
atau melakukan sosialisasi. Sejak awal pe-
nyelenggaraan konvensi, mereka memang
berjuang sendiri untuk mengangkat elektabili-
tas sang kandidat.
Karena itu, ia mafhum jika ada nama peserta kon-
vensi yang kurang terdengar gaungnya. Banyak nama
(peserta) yang tenggelam. Seharusnya bersama-sa-
ma terlihat di permukaan, ujar Ade. Untung Pak Gita
seorang menteri. Jadi masyarakat sudah tidak asing.
Selama tiga bulan setengah, mereka melakukan sosi-
alisasi di tengah padatnya tugas Gita sebagai menteri.
Endriartono Sutarto, peserta konvensi lainnya, juga
mengatakan sejak awal yang ada di benaknya bersama
timnya, konvensi akan diisi serangkaian jadwal kegiat-
Ruangan yang
terbatas tersebut
sudah penuh
sesak oleh tim
sukses serta para
pendukung.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
an. Namun, sejak para peserta dideklarasikan pada
September 2013 hingga digelar acara temu media itu,
Komite Konvensi tidak menggelar kegiatan apa pun.
Ya, akhirnya kami jalan saja (melakukan sosialisasi),
tidak tergantung Partai Demokrat, tuturnya saat
ditemui di markas tim pemenangannya, Jalan Imam
Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Januari 2014. Ia meng-
akui tidak mendapat fasilitas apa pun, baik dari partai
maupun Komite Konvensi, selama dia dan timnya me-
lakukan sosialisasi ke sejumlah daerah. Semua biaya
mereka tanggung sendiri.
Namun Endriartono tak menganggap hal itu seba-
gai masalah. Sejak awal, peserta konvensi memang
diminta mensosialisasi diri sendiri. Di luar acara yang
telah diprogramkan Komite Konvensi, semua biaya
wajib ditanggung masing-masing peserta.
Peserta lainnya, Sinyo Harry Sarundajang, yang juga
kader Demokrat, membenarkan bahwa partainya tak
memberikan fasilitas kepada peserta konvensi untuk
melakukan sosialisasi diri. Namun ia mengaku cukup
puas karena sudah diberi kesempatan mengikuti kon-
vensi kendati elektabilitasnya minim.
Ini sudah cukup, ucap Gubernur Sulawesi Utara itu
Endriartono Sutarto
saat akan memaparkan
visi-misinya.
FANNY OCTAVIANUS | ANTARAFOTO
NASIONAL
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
secara terpisah. Bagi saya, bukan kalah dan menang
dalam konvensi, populer dan tidak populer. Yang pen-
ting saya diberi kesempatan menyampaikan gagasan.
Amal Al Ghazali, ketua tim sukses peserta konvensi
Dahlan Iskan, mengatakan tidak mudah memenangi
konvensi capres Demokrat. Apalagi dengan tidak ada-
nya fasilitas dari partai. Tapi itulah tantangannya. Jadi
jangan berandai-andai, katanya.
Juru bicara Komite Konvensi Partai Demokrat,
Rully Charis, mengatakan, selama empat bulan kon-
vensi berjalan, partainya memang tidak memberikan
fasilitas apa pun kepada para peserta. Partai hanya
memberikan kesempatan kepada para kandidat ca-
pres tersebut untuk memperbaiki elektabilitas mere-
ka. Ya, kalau ada yang moncer atau tenggelam, itu
seleksi alam, katanya.
Menurut Rully, setelah acara temu media, Komite
akan memboyong semua peserta konvensi untuk me-
lakukan debat publik di sepuluh kota. Survei kemu-
dian akan digelar untuk melihat elektabilitas peserta
sebelum diputuskan siapa pemenangnya. Survei per-
dana dilakukan di kalangan internal partai, sementara
survei kedua untuk menentukan pemenang konvensi.
Koordinator Divisi Komunikasi Publik Partai Demok-
rat, yang juga anggota Komite Kon-
vensi, Hinca Panjaitan, juga meng-
akui partainya mempersilakan
peserta berjuang untuk mendapat-
kan kemenangan dalam konvensi.
Ia menyebut dukungan partai baru
akan diberikan secara maksimal
kepada pemenang. Maksimalnya
(dukungan) ya nanti kalau sudah
terpilih, ujarnya.
Namun bukan sama sekali tak
ada, dukungan partai kepada
Peserta konvensi,
Marzuki Alie.
HASAN ALHABSY | DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
peserta konvensi dilakukan secara bertahap, mulai
memberikan kesempatan mengemukakan gagasan
mereka di acara temu media, dalam survei, hingga
saat debat publik di 10 kota nanti.
Sementara itu, bukan hanya minimnya fasilitas, peng-
amat politik Gun Gun Heryanto menilai konvensi capres
Partai Demokrat minim impresi. Apalagi, kata dia, partai
tampak seperti lepas tangan dengan tidak melegalkan
sistem konvensi ke dalam anggaran dasar partai. Kon-
vensi tidak lebih seperti menjejerkan peserta ke dalam
etalase panggung yang sesak, tuturnya.
Gun Gun juga menganggap Demokrat masih sete-
ngah hati dalam menggunakan sistem konvensi. In-
dikasi lain, kata dia, gaung konvensi masih minim di
tingkat kota atau kabupaten. Padahal, jika Demokrat
serius hendak menerapkan konsep konvensi, semes-
tinya gagasan semua peserta dieksplorasi.
Tidak hanya memberi kesempatan kepada mereka
untuk menyampaikan gagasan yang hampir seragam,
dan tampak seperti lomba pidato, ucap Gun Gun.
n KUSTIAH | DIMAS
Pramono Edhie Wibowo
RENO ESNIR | ANTARA FOTO
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
Dahlan Iskan (62 tahun)
Menteri Badan Usaha Milik
Negara.
Hayono Isman (58 tahun)
Anggota Dewan Pembina
Partai Demokrat.
Irman Gusman (52 tahun)
Ketua Dewan Perwakilan
Daerah periode 2009-2014.
Marzuki Alie (57 tahun)
Ketua Dewan Perwakilan
Rakyat dari Partai Demok-
rat.
Anies Baswedan (44 tahun)
Rektor Universitas Paramadina
dan Ketua Yayasan Gerakan
Indonesia Mengajar.
Ali Masykur Musa (51 tahun)
Anggota Badan Pemeriksa Keuang-
an periode 2009-2014.
Endriartono Sutarto
(66 tahun)
Mantan Panglima TNI.
Gita Wirjawan (48 tahun)
Latar belakangnya adalah
pengusaha, kini menjabat
Menteri Perdagangan.
Sinyo Harry Sarundajang
(69 tahun)
Kader Demokrat, kini menjabat
Gubernur Sulawesi Utara.
Dino Patti Djalal (48 tahun)
Bekas juru bicara Presiden Susi-
lo Bambang Yudhoyono, dan Duta
Besar Indonesia untuk AS
Pramono Edhie Wibowo (58 tahun)
Bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Kini anggota Dewan
Pembina Demokrat.
11
Peserta
Konvensi
PARTAI DEMOKRAT
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
ANCAMAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR MENGINTAI KECAMATAN
SEMBALUN, LOMBOK, NUSA TENGGARA BARAT. DULU DAERAH INI SANGAT
MAKMUR DENGAN HASIL PERTANIAN BAWANG. KINI KONDISI BERUBAH.
SURGA ITU KINI
TERANCAM BENCANA
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
Saat banjir dan tanah
longsor melanda kawasan
Sembalun.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
A
IR menangis, pohon menangis, gunung pun
ikut menangis.... Syair itu selalu diden-
dangkan Purnipa, tokoh adat di Kecamatan
Sembalun, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Pria berusia 62 tahun itu punya alasan kenapa selalu
bersenandung. Ia frustrasi lantaran warga Sembalun
tak lagi mendengarkan imbauannya untuk melestari-
kan lingkungan di kawasan itu.
Saya sudah berulang kali mengingatkan, tapi tak
pernah didengar. Makanya saya nyanyi saja di atas
bukit dan danau, kata Purnipa, yang menjadi Duta
Rinjani Geopark, saat berbincang dengan majalah
detik pertengahan Desember 2013.
Kini masyarakat Sembalun dihantui kecemasan ter-
hadap ancaman banjir bandang. Mereka mulai sibuk
mencari cara supaya terhindar dari bencana. Maklum
saja, kawasan di kaki Gunung Rinjani itu pernah diter-
jang banjir dan tanah longsor pada 22 Januari 2006.
Dalam bencana itu, tiga orang tewas dan satu orang
hilang.
DOK. OXFAM
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
Saat itu, sebanyak 300 rumah warga di Desa Sem-
balun Bumbung dan Sembalun Lawang ambruk
diterjang banjir bercampur lumpur. Lahan tanaman
bawang merah dan buah-buahan, seperti tomat dan
padi, dengan luas lebih dari 500 hektare, rusak tak
bisa dipanen. Sehari sebelumnya, banjir juga melanda
Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, yang dibatasi
Bukit Sembalun dan Bumbung.
Banjir dan tanah longsor diduga terjadi akibat Gunung
Konje, anak Gunung Rinjani sebelah tenggara, di atas
Kecamatan Sembalun, tidak kuat menahan derasnya
air hujan. Tanah longsor diduga akibat penebangan
liar. Rusaknya hutan di Bukit Bumbung juga dituding
sebagai penyebab banjir di Kecamatan Sambelia.
Selang enam tahun kemudian, tepatnya Maret 2012,
hujan yang mengguyur wilayah itu selama tiga hari
(14-17 Maret 2012) juga mengakibatkan banjir dan ta-
nah longsor. Sekitar 900 warga terpaksa mengungsi
ke kantor kecamatan. Puluhan hektare sawah rusak
tertimbun lumpur. Sedangkan 400 hektare lahan per-
tanian lain terendam air setinggi 0,5-1 meter.
Aktivitas pertanian dan ekonomi di kawasan itu
pun lumpuh selama seminggu. Sembalun terisolasi
lantaran jalan menuju desa itu tertutup material batu
dan lumpur. Rumah saya sempat terendam setinggi
dada. Saya orang terakhir yang mengungsi saat banjir
Kecamatan Sembalun,
pertengahan Desember
2013.
DEDEN/MAJALAH DETIK
NASIONAL
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
melanda desa kami, malam itu, ujar Kepala Desa
Sembalun Lawang, Mohammad Idris, saat ditemui
secara terpisah.
Sembalun Lawang merupakan salah satu dari
empat desa di Kecamatan Sembalun. Desa-desa ini
memiliki karakteristik berbukit, dan berada di bawah
kaki Gunung Rinjani serta berbatasan langsung de-
ngan kawasan konservasi Taman Nasional Gunung
Rinjani.
Dengan kondisi demikian, kawasan Sembalun sangat
rawan banjir dan tanah longsor. Apalagi penebangan
pohon marak terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi ini membuat kawasan yang sejak dulu dikenal
sebagai surga pertanian itu kini dibayangi bencana.
Seperti dikatakan Purnipa, sejak 1975 Sembalun
sangat makmur dengan hasil pertanian bawang
putih dan bawang merah.
Kualitas bawang di sini sangat bagus, sam-
pai-sampai Pak Harto (mantan presiden Soe-
harto) sering datang saat panen raya. Beliau
juga punya lahan di sini (Sembalun), tuturnya.
Saking makmurnya, banyak warga Sembalun
yang naik haji setiap tahun. Sampai-sampai Pe-
merintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memba-
tasinya karena warga yang naik haji dari tempat itu
melebihi kuota. Sekarang, setiap musim haji, paling
hanya satu orang yang berangkat, ucap Purnipa.
Perubahan kondisi tersebut diakui Purnipa terjadi
sejak 2002. Saat itu, lahan yang sebelumnya ditanami
bawang berubah ke jenis tanaman lain, seperti padi
dan sayur-sayuran. Bahkan, saat ini, lahan pertanian
bawang nyaris lenyap. Dari ratusan hektare lahan
bawang, kini yang tersisa hanya 10 persen.
Menurut Rubi, seorang petani bawang di Semba-
lun, mereka beralih ke tanaman lain lantaran lahan
bawang sempat terserang hama akar putih. Penyakit
Kualitas bawang
di sini sangat
bagus, sampai-
sampai Pak Harto
sering datang
saat panen raya.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
itu membuat bawang tidak bisa tumbuh. Serangan
penyakit itu sebenarnya sudah dilaporkan ke Dinas
Pertanian Nusa Tenggara Barat di Mataram, Lombok.
Namun hingga kini belum ada solusi. Orang dinas
hanya bilang baru mendengar hama itu, katanya.
Petani pun beralih ke tanaman tomat, sayur, dan
stroberi. Sayangnya, hasil yang didapat tidak seperti
saat mereka menanam bawang. Sebab, hasil pertani-
an mereka kalah bersaing dengan para petani di da-
taran lebih rendah. Kami kesulitan mendapat akses
ke pasar karena lokasi kami jauh. Bahkan penyuluh
pertanian pun nyaris tak ada yang datang ke sini untuk
berbagi informasi, ujar Rubi, yang aktif di organisasi
Serikat Tani Indonesia Wilayah Sembalun.
Karena selalu merugi, warga pun menjual lahannya
ke industri. Banyak juga warga yang memilih mene-
bang pohon secara liar di kawasan itu untuk dijual.
Nah, sejak itulah kerusakan lahan di Sembalun terjadi.
Efeknya, warga kini menuai ancaman banjir dan ta-
nah longsor. Parahnya lagi, warga tidak bisa berbuat
banyak untuk mengurangi risiko bencana tersebut.
Pasalnya, lahan hutan adat kini sudah berpindah ta-
ngan dan menjadi rumah maupun industri agro.
Kawasan Sembalun sangat rentan tertimpa ben-
Lahan pertanian di
Sembalun.
DEDEN/MAJALAH DETIK
NASIONAL
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
NASIONAL
DOK. OXFAM
cana. Salah satu yang paling penting saat ini adalah
bagaimana mengurangi risiko tersebut, tutur Irwan
Firdaus, aktivis Oxfam Indonesia, lembaga nirlaba
pencegah bencana.
Menurut dia, persoalan bencana tidak bisa dilihat
sebagai tanggung jawab pemerintah semata jika me-
lihat tren pembangunan saat ini yang mensyaratkan
pentingnya keterlibatan masyarakat.
Saat ini, kata Firdaus, masyarakat hanya diposisi-
kan sebagai obyek mobilisasi ketika simulasi tanggap
darurat dilakukan, atau sebagai korban yang harus
dibantu pada saat bencana.
Karena itulah diperlukan upaya strategis untuk me-
ningkatkan partisipasi masyarakat dalam program
Pengurangan Risiko Bencana dan pembentukan Tim
Siaga Bencana Daerah. Masyarakat Sembalun diha-
rapkan mampu menolong dirinya sendiri saat pertama
kali bencana terjadi.
Bencana yang menerjang Sembalun mulai 2006 juga
diharapkan membuat warga sadar. Saat ini mereka tak
bisa lagi terlena tinggal di kawasan surga pertanian.
Sebab, sewaktu-waktu bencana bisa datang tanpa
diduga, ucap Firdaus. n
DEDEN GUNAWAN (SEMBALUN)
Banjir dan tanah longsor
di Sembalun.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
KRIMINAL KRIMINAL
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
SEORANG MAHASISWI MENGAKU DIPERKOSA SETELAH DIFOTO
TELANJANG OLEH PRIA KENALANNYA. PELAKU DITANGGUHKAN
PENAHANANNYA, DAN KORBAN MALAH MENJADI TERSANGKA
PERUSAKAN KAMERA.
SUDAH KORBAN,
TERSANGKA PULA
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
KRIMINAL
M
ENJADI seorang fotomodel memang im-
pian Clarabukan nama sebenarnya. Tapi
keinginan itu justru membuatnya menang-
gung derita. Mahasiswi perguruan tinggi
swasta di Jakarta Selatan tersebut mengaku diperko-
sa seorang pria kenalannya.
Petaka itu berawal dari perkenalannya dengan HVI
alias CK pada April 2013. Clara mengenalnya dari
Roni, teman sekampus CK. Pada 1 September 2013,
Clara tiba-tiba menerima pesan
BlackBerry Messenger (BBM) dari
CK. Isinya, ia ditawari sebagai fo-
tomodel. Syaratnya, mau dipotret
untuk diserahkan ke production
house (PH) tempat CK bekerja.
Sang fotografer juga mengajak
Clara bertemu. Clara pun setuju
karena CK bilang seorang teman
Clara juga diajak serta. Keduanya
janjian bertemu di kawasan Tan-
jung Barat, Jakarta Selatan, pada
siang hari. Tapi, ternyata teman
Clara yang dijanjikan itu tidak ikut.
Perempuan berusia 19 tahun itu
langsung diajak CK membonceng
sepeda motornya ke sebuah wa-
rung Internet (warnet) di kawasan
Cibubur, Jakarta Timur.
Warga Depok, Jawa Barat, itu sempat kaget diajak
ke warnet. Namun CK berdalih di lantai tiga warnet
tersebut ada studio. Nyatanya, yang disebut studio
hanyalah kamar berukuran 2 x 2 meter. Tidak ada
perangkat pemotretan, yang ada hanya sebuah kasur
lepek. Karena sudah telanjur datang, Clara mau saja
dipotret CK di ruangan sempit itu.
ISTIMEWA
Pelaku.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
KRIMINAL KRIMINAL
Nah, di tengah sesi pemotretan, tiba-tiba Clara di-
minta menanggalkan bajunya. Lagi-lagi alasannya,
hal itu syarat dari PH dalam melakukan casting ca-
lon model. Clara awalnya menolak, namun CK terus
memohon hingga Clara pun luluh.
Dia (pelaku) bilang orang tuanya sakit, sementa-
ra dia ingin memenangkan lomba foto. Pelaku juga
menjanjikan Clara akan dipromosikan ke PH, kata
Afan, 31 tahun, paman korban, saat ditemui di kantor
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Aksi bejat CK tak sampai di situ. Ia lantas meng-
ajak Clara berhubungan intim. Permintaan ditolak
tak membuat CK hilang akal. Ia mengancam akan
menyebarkan foto telanjang itu, sehingga Clara ter-
paksa menuruti keinginannya.
Usai dikerjai CK, petang hari-
nya Clara mengadukan dirinya
telah diperkosa kepada orang
tuanya.
Malam itu juga keluarga me-
lakukan visum ke Rumah Sakit
Polri Kramat Jati. Hasilnya dibawa ke Kepolisian Resor
Jakarta Timur untuk membuat laporan dugaan tindak
pemerkosaan. Esok harinya, 2 September 2013, kor-
ban dimintai keterangan oleh polisi dalam berita acara
pemeriksaan (BAP).
Sembari menunggu kerja polisi, Afan, mantan
investigator di sebuah bank swasta, mencoba me-
lakukan penelusuran sendiri. Orang pertama yang
ditemui adalah Roni, yang mengenalkan CK kepada
Clara. Dari keterangan Roni terungkap HVI adalah
nama asli CK. Lewat Roni pula Afan mengantongi
alamat lengkap pelaku.
Afan lalu meluncur ke rumah CK di kawasan Ciracas,
Jakarta Timur. Di rumah itu CK tinggal bersama orang
Di tengah sesi pemotretan, tiba-
tiba Clara diminta menanggalkan
bajunya.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
KRIMINAL
DOK. KELUARGA
tua beserta seorang adiknya. Afan ditemani seorang
polisi dan ketua RT setempat. Namun yang ada hanya
ibunya.
Waktu itu saya minta agar CK datang memberikan
keterangan ke polisi. Saat itu, ibu CK malah menelepon
seseorang dan memberikan HP-nya ke polisi yang men-
dampingi. Saya cuma dengar omongan, Baik Pak, baik
Pak, ujar Afan.
Meski sudah dilaporkan, polisi tak kunjung me-
meriksa CK. Padahal Clara sudah dua kali di-BAP.
Apalagi, dari hasil visum RS Polri yang keluar pada
19 September 2013, dugaan tindak pemerkosaan itu
terbukti dengan selaput dara korban yang sobek dan
mengalami luka.
Penangkapan CK akhirnya baru dilakukan pada 25
September 2013 dengan mengerahkan tujuh anggota
Resimen Mobil (Resmob) serta penyidik Unit Perlin-
dungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta
Timur. Penangkapan terpaksa melibatkan Resmob
lantaran ada perlawanan dari pihak keluarga dan
pengacara CK.
Nah, sepekan setelah ditahan, CK justru melaporkan
balik Clara karena telah merusak kamera miliknya.
Ruangan yang kondisinya
tidak terawat. Ruangan ini
terletak satu lantai di bawah
lokasi kejadian.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
KRIMINAL
Sebagai bukti, pengacara CK membawa kamera yang
dirusak berikut delapan foto bugil Clara yang dicetak
di atas 4 lembar kertas kuarto. Barang-barang itu ke-
mudian dijadikan bukti untuk menjerat Clara sebagai
tersangka perusakan kamera.
Padahal keponakan saya ingin menghapus foto
telanjang di kamera itu. Tapi direbut pelaku hingga
kamera jatuh dan rusak, tutur Afan.
Bukan itu saja yang membuat keluarga korban
kecewa. Dua minggu setelah ditahan, keluarga CK
mengajukan penangguhan penahanan dengan dalih
pemerkosaan itu tidak cukup bukti. Alhasil, CK pun
dilepas. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Ja-
karta Timur Ajun Komisaris Besar Didik saat dimin-
tai konfirmasi mengakui CK ditangguhkan penahan-
annya, dan saat ini menjadi tahanan kota.
Dia (pelaku), kan berhak mengajukan penangguh-
an, ucapnya. Namun ia tidak bisa memerinci alasan
penangguhan penahanan diberikan. Begitu pun de-
ngan kasus perusakan kamera yang dituduhkan kepa-
da Clara.
Menanggapi perlakuan polisi itu, Kepala Divisi Ad-
vokasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak
Kekerasan (Kontras), Sinung Karto, mengatakan,
penetapan tersangka terhadap korban merupakan
upaya pelaku untuk mempengaruhi secara psikologis.
Tujuannya agar korban dan keluarga tidak menerus-
kan laporannya.
KRIMINAL
DOK. KELUARGA
Kamar yang diduga sebagai
lokasi pemerkosaan.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
KRIMINAL
Okelah polisi wajib menerima laporan masyarakat.
Tapi pernah enggak polisi melakukan penyelidikan
sebab-akibat dari timbulnya perusakan kamera oleh
korban? kata Sinung.
Berdasarkan keterangan korban yang juga melapor
ke Kontras, ia berusaha merebut kamera setelah di-
ancam pelaku. Kalau tidak mau diajak bersetubuh,
foto-foto telanjangnya akan disebar. Lalu terjadi pe-
rebutan sampai kamera jatuh, ujarnya, seraya me-
nyebut LPSK bisa melindungi korban. Sebab, kasus
serupa sering terjadi. Korban yang tidak tahu persoal-
an hukum menjadi korban kedua kalinya.
Sampai saat ini CK belum berhasil ditemui atau di-
hubungi. Majalah detik, yang berbekal alamat pelaku
dari keluarga korban, tidak menemukan rumah orang
tua CK di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.
Saat didatangi ke kampusnya, seorang mahasiswa
menyebut CK tidak aktif lagi di kampus. Katanya mau
kerja di media di Medan, ujar teman seangkatannya
itu. Sementara itu, saat dihubungi ke nomor ponselnya
tidak diangkat. Pesan singkat yang dikirim juga tidak
dibalasnya. n
DEDEN GUNAWAN, M. RIZAL
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
M. RIZAL | MAJALAH DETIK
Korban saat melapor
ke LPSK.
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
TANPA PELIMPAHAN
WEWENANG DARI
RATU ATUT CHOSIYAH
SEBAGAI GUBERNUR,
RODA PEMERINTAHAN
BANTEN TERANCAM
LUMPUH.
SAYA
ANAK
BUAH
ATUT
RANO KARNO:
KIAGUS AULIANSHAH | ILUSTRASI
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
BARAT asisten sutradara, promosi Rano Karno se-
bagai sutradara di Banten tinggal menghitung hari.
Secara teori, bila kelak Ratu Atut Chosiyah, yang
ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), resmi
dijatuhi hukuman, dialah yang bakal mengambil alih
sepenuhnya kemudi pembangunan di wilayah pecah-
an Jawa Barat itu.
Secara keilmuan, Rano sepertinya sudah mem-
persiapkan diri. Ia kini tengah menimba ilmu tingkat
master di bidang pemerintahan dari STIP-AN (Seko-
lah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara), setelah
Oktober lalu meraih gelar sarjana ilmu politik dari
kampus yang sama. Rano juga secara rutin menja-
lani terapi untuk memulihkan gangguan pada tulang
belakangnya.
Jadi, tiap Jumat ane pulang (ke Jakarta) karena
harus jalani terapi, Sabtu kuliah di Lenteng Agung.
Minggu malam balik lagi ke sini sampai Kamis, kata
dia saat berbincang dengan majalah detik di ruang
kerjanya, Selasa, 7 Januari 2014.
Apa saja yang akan dilakukannya untuk memu-
lihkan kepercayaan masyarakat Banten? Beranikah
dia membersihkan praktek korupsi di wilayah yang
dikuasai dinasti Atut itu? Berikut ini petikan perbin-
cangannya.
Dalam dua pekan terakhir, kenapa Abang masih
jarang muncul?
Pengertian muncul yang kalian harapkan kan ada
di media. Saya tetap harus bekerja sesuai jadwal
yang sudah diatur. Masak ujuk-ujuk saya ke tokoh
anu bawa media? Ini konteksnya apa? Saya ini mu-
safir di tempat ini. Saya datang sendiri. Tentu saya
harus bersilaturahmi. Cuma, kalau silaturahmi, itu
juga saya belum tahu ke mana, saya mesti diem
dong. Saya harus lihat kanan-kiri. Juga berempati.
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
Saya ini musafir di tempat ini,
saya datang sendiri. Tentu saya
harus bersilaturahmi.
AGUNG PAMBUDHY / DETIKFOTO
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
INTERVIEW INTERVIEW
Sejauh ini, bagaimana situasi Banten setelah Ratu
Atut ditahan KPK?
Insya Allah kalau Anda lihat enggak ada masalah.
Awalnya ada gejolak, itu normal. Teman-teman ma-
hasiswa demo segala.
Abang merasa sanggup memimpin dan memba-
ngun Banten?
Banten ini punya potensi yang luar biasa, ka-
rena itu skripsi saya tentang geostrategis dan
geopolitik pemerintah terhadap infrastruktur
di Banten. Cuma memang PAD (aendapatan asli dae-
rah) belum seperti DKI, yang mencapai Rp 68 triliun,
Banten ini baru 7 triliun. Tapi, dengan dana terbatas
diharapkan sarana dan infrastruktur (yang baik), ya
tidak mungkin. Harus ada prioritas.
Saya rapat terakhir 31 Desember, saya kumpulkan
semua SKPD (satuan kerja perangkat daerah), saya
kasih guidance. Tapi, di 2014, kalau sampai hari ini be-
lum juga dapat izin dari KPK, ini akan jadi masalah di
pemerintahan. Karena, secara de facto, Bu Atut masih
sebagai gubernur, jadi mekanisme yang harus dijalan-
kan adalah berkirim surat agar ditandatangani beliau,
karena tidak bisa saya yang tanda tangan.
FOTO: DOK HUMAS PEMPROV BANTEN
Blusukan ke pelosok
wilayah Banten bersama
komunitas motor trail.
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
INTERVIEW
Seberapa besar pengaruh posisi Ratu Atut saat ini
terhadap roda pemerintahan?
Memperlambat, iya. Jangankan satu bulan, dalam
waktu dua minggu ini, kalau tidak ada surat yang
ditandatangani gubernur, repot. (Bupati) Lebak ti-
dak bisa dilantik meski surat dari Presiden untuk
melantik sudah ada. Ada surat permohonan kepada
Mendagri (pengajuan SK pelantikan) untuk melantik
Bupati Lebak, yang harus ditandatangani gubernur.
Kedua, APBD kabupaten/kota belum ditandatangani
gubernur. Jadi, bagaimana bisa turun anggarannya?
Kan gubernur pengguna anggarannya. Kan tidak bisa
pakai SK 2013. Dua poin ini saja enggak diteken guber-
nur, (roda pemerintahan) sudah tersendat.
Ini tahun paling berat, terutama untuk Banten. Ka-
lau sampai pemerintahan ini berhenti, lumpuh, ba-
gaimana pemilu legislatif yang tinggal dua setengah
bulan lagi, pemilu presiden. Apa KPU-KPUD enggak
pusing, karena ada sebagian surat yang harus di-
tandatangani juga oleh gubernur terkait mereka.
Ada terobosan solusi untuk mengatasi kondisi se-
perti ini?
Tentu saya harus bekerja berdasarkan mekanisme
undang-undang. Ada yang bilang gubernur sebaik-
nya mundur, itu hak gubernur. Hak kita, ya hanya
begini. Ada yang bilang, Rano, kok enggak aktif?
Ya, gimana saya mau aktif? Tapi kami terus ber-
koordinasi dengan Kemendagri. Kemendagri sudah
mengirim surat kepada Ibu Gubernur untuk mem-
berikan pelimpahan wewenang, walaupun terbatas.
Semua itu untuk roda organisasi.
Selangkah lagi Abang memimpin penuh Banten.
Apa saja yang akan dilakukan untuk memulihkan
kepercayaan masyarakat?
Kemarin kan
gua asisten
sutradara,
sekarang gua
jadi sutradara.
gua pasti punya
visi, dong.
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
INTERVIEW
Satu adalah pembenah-
an internal dan jalankan pe-
rencanaan yang sudah ada.
Pembangunan sebuah dae-
rah itu, kan enggak bisa im-
provisasi. Tiba-tiba, Ah gua
mau bikin teater. Ya, enggak
bisa. APBD tahun ini enggak
ada anggaran buat itu.
Ibaratnya, kemarin kan gua
asisten sutradara, sekarang
gua jadi sutradara. Gua pasti
punya visi, dong. Tapi enggak
bisa sekarang (mewujudkan-
nya), karena yang sekarang
kan perencanaannya tahun lalu. Saya realistis. Sisa
waktu cuma tiga tahun, itu cepat, lo. Kalau Allah
menghendaki, insya Allah saya terusin. Kalau tidak,
ngapain. Umur saya sudah 53 tahun.
Saya juga selalu ditanya, Bang, takut enggak?
Saya enggak pernah takut sama loyalis Atut. Saya
juga enggak kenal siapa loyalis Atut. Saya juga anak
buah Ibu Atut. Saya bekerja juga berdasarkan kiner-
ja, evaluasi akhir, semuanya terekam. Inspektorat
bekerja, BPK bekerja, dari situ kita bisa lihat.
Jadi Abang siap merangkul mereka?
Saya bekerja profesional. Saya enggak ada urusan
Anda saudara atau bukan. Kalau Anda bagus, kena-
pa tidak?
Abang akan meninjau semua proyek yang melibat-
kan keluarga Ibu Atut?
Mungkin saja, saya kan belum tahu ini. Satuan
tiganya belum tahu saya. Kan masih direvisi. Anda
tahu, saya harus menjaga (suasana) kondusif di pro-
vinsi ini. Makanya saya selalu ditanya, Abang takut
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
enggak?. Saya katakan, Saya enggak takut. Bu-
kan berarti juga saya berani atau nantangin. Tapi,
kan saya harus mengukur.
Untuk memulihkan kepercayaan, ada rencana
mengundang KPK?
Itu mungkin langkah nanti. Yang pasti saya akan
transparan. APBD akan transparan.
Terkait isu Abang menerima bayaran dari Ratu Atut
untuk mendampinginya memimpin Banten?
Dari yang sudah ditulis majalah detik, kan jelas
semua sumber membantah kalau Ibu Atut ngo-
mong begitu. Tapi saya perlu klarifikasi juga. Saya
ini (menjadi Wagub Banten) ditugaskan oleh partai,
juga berdasarkan permintaan Ibu Atut. Semula, di
lingkup internal PDIP, ada Jayabaya, Jayeng Rana,
Miing, kemudian termasuk Bu Atut ikut fit and pro-
per test untuk memimpin Banten. Saya termasuk
panitianya. Tapi kemudian, karena ada desain besar
yang Ibu Mega sampaikan bahwa Banten ini punya
potensi sangat besar yang harus dikelola dengan
baik untuk masyarakat Banten, ternyata Ibu Mega
meminta saya. Padahal saya pribadi inginnya Bupati
Tangerang. Makanya saya baru kasih jawaban dua
hari sebelum penutupan pendaftaran. Saya bilang
ke Ibu minta waktu untuk berpikir, istikharah....
Jadi, soal bayaran Rp 6 miliar itu....
Ginilah, kalau Anda bisa memberikan kepa-
da saya bukti, ayo. Saya tahu risikonya. Apa
mungkin saya tanda tangan kuitansi kalau te-
rima duit? Anda kan paham politik. Tentu saja setiap
pilkada harus ada dana gotong-royong. Gua aja kelu-
arin duit gitu, lo, gimana sih?
Bung, jumlah TPS saja tercatat 16 ribu, kalau sak-
Setiap pilkada
harus ada dana
gotong-royong.
Gua aja keluarin
duit gitu, lo.
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
sinya dua orang berarti 30 ribu. Kali Rp 200 ribu atau
Rp 100 ribu, berapa? Belum atribut, sosialisasi, se-
bagian biaya itu dibebankan ke calon, dong.
Abang juga dibilang terima Rp 3 miliar sewaktu
mundur sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2007?
Ini saya bingung, kok ini keluar lagi? Ini bukan Rp
3 miliar, lebih Bung. Sekitar Rp 4 miliar. Tapi, waktu
itu, saya mengerjakan iklan dengan keluarga Si Doel.
Ada Mandra, Suti, Maknyak (Aminah Cendrakasih),
semua kampanye untuk Fauzi Bowo. Dipasang di
RCTI, SCTV, Metro TV, ini kan perlu dibayar. Jadi duit
itu business to business.
Di tengah situasi transisi ini, ada tokoh yang mu-
lai mendekat atau Abang merangkul mereka.
Kalaupun ada, ya enggak usah ngomong-lah.
Saya ini musafir di tempat ini, saya datang
sendiri. Tentu saya harus bersilaturahmi.
Cuma kalau silaturahmi itu juga saya belum tahu itu
ke mana, saya musti diem dong. Tapi, kalau sowan,
saya enggak mesti kasih tahu Anda, kan? Sowan
saya juga bukan untuk konteks dukung-mendukung,
enggak! Saya paham bagaimana sebagai seorang
musafir datang. Tapi memang, jujur belum semua-
Rano mendampingi Ratu
Atut dalam sebuah acara.
FOTO: DOK HUMAS PEMPROV BANTEN
INTERVIEW
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
Nama:
Rano Karno
Tempat/Tanggal Lahir:
Jakarta, 8 Oktober 1960
Ibu: Lily Istiarti Rawumali
Ayah: Soekarno M. Noer
Istri:
Dewi Indriati
(sejak 8 Februari 1988)
Anak:
Raka Widyarma dan
Deanti Rakasiwi
Pendidikan:
Sarjana Ilmu Politik dari
STIP-AN (Sekolah Tinggi
Ilmu Pemerintahan Abdi
Negara), Oktober 2013.
Magister Ilmu Pemerin-
tahan dari STIP-AN.
Karier:
Wakil Gubernur Banten:
11 Januari 2012 sampai
sekarang
Wakil Bupati Tangerang:
Maret 2008 s.d. 19
Desember 2011
Direktur Utama Karnos
Film
Aktor
Sutradara
Duta khusus Indonesia
dalam bidang pendidikan
oleh UNICEF, 2007
Sutradara:
Film sinetron Si Doel
Anak Sekolahan
Album:
Cinta Bukan Dusta
Mengapa Ada Dia di
antara Kita
Bukalah Kacamata
Bimbang (duet dengan
Maya Rumantir)
Surga Dunia (duet de-
ngan Ria Irawan)
The Very Best of Rano
Karno
Penghargaan:
Penghargaan Surjosoe-
manto dari BP2N (Dew-
an Film Nasional), 1997
Aktor Utama Terbaik
dalam Taksi FFI, 1991
Pemain Cilik Terbaik FFI
di Surabaya, 1974
Best Child Actor FFA
1974 di Taiwan lewat film
Rio Anakku, 1973
Aktor Harapan I Pemilih-
an Best Actor/Actress
PWI, 1974
BIODATA
RENGGA SANCAYA / DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 9 - 15 DESEMBER 2013 MAJALAH DETIK 18 - 24 NOVEMBER 2013 MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
nya saya temui, kunjungi. Karena, untuk menjang-
kau semua itu, kan saya harus punya guidance, ha-
rus punya orang. Saya paham dengan kultur di sini,
mungkin sama dengan Betawi. Suka sowan kepada
orang tua, ulama, dan kiai. Itu saya lakukan. Tapi
memang tidak dengan ekspose (media massa) yang
besar. n BAHTIAR RIFAI | ISFARI HIKMAT | SUDRAJAT
AGUNG PAMBUDHY / DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
KORUPSI VIDEOTRON RP 17 M
PEMENANG TENDER PENGADAAN
VIDEOTRON RP 23 MILIAR ADALAH
PERUSAHAAN MILIK ANAK MENTERI
SYARIEF HASAN. PEJABAT YANG
MENETAPKAN PEMENANG TENDER
JUGA MASIH KERABAT SYARIEF.
SYARIEF TIDAK TAHU?
JEJAK PERMAINAN ANAK
PAK MENTERI
KORUPSI VIDEOTRON RP 17 M
KIAGUS AULIANSHAH | ILUSTRASI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
KORUPSI VIDEOTRON RP 17 M
S
YARIEFUDDIN Hasan masih kesal. Riefan
Avrian, sang putra, adalah orang yang men-
jadi penyebab kemarahan Menteri Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah tersebut.
Amarah Syarief, hingga Jumat, 10 Januari 2014,
belum juga mereda. Wajarlah, nama Ketua Harian
Partai Demokrat ini tercoreng akibat ulah Riefan.
Perbuatan anaknya itu bahkan terjadi di kementeri-
an yang ia pimpin sendiri.
Saya marah, dong, kata Syarief kepada maja-
lah detik, yang menemuinya di rumah dinas Widya
Chandra, Jakarta.
Nama Riefan santer disebut terlibat dalam kasus
dugaan korupsi pengadaan videotron Kementerian
Koperasi senilai Rp 23,4 miliar. Nama Riefan sulit
dilepaskan dari kasus tersebut karena perusahaan
pemenang tender itu adalah PT Imaji Media, milik
anak Syarief itu.
Videotron adalah papan informasi elektronik. Ke-
menterian yang dipimpin Syarief itu membeli media
tersebut pada 2012 dengan dana dari Anggaran Pen-
dapatan dan Belanja Negara 2011. Televisi rak-
sasa itu kini terpasang di luar gedung pamer-
an UKM SMESCO, Jalan Gatot Subroto, Jakarta
Selatan.
Terkuaknya kasus ini bermula dari laporan
hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan se-
mester I tahun 2013. Disebutkan dalam au-
dit BPK itu adanya penggelembungan harga
pengadaan videotron di Kementerian Kope-
rasi sebesar Rp 2,7 miliar. Kejaksaan Tinggi
DKI Jakarta pun bergerak.
Dalam hitungan sementara jaksa, kerugian
kasus itu mencapai Rp 17 miliar. Tapi bisa saja
berubah sesuai audit investigasi, kata Asisten
Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Ida
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
KORUPSI VIDEOTRON RP 17 M
Bagus Wismantono kepada majalah detik.
Tim jaksa telah menyita sejumlah barang bukti.
Sejauh ini, 32 orang juga telah dimintai keterang-
an, termasuk Riefan. Hasilnya, tiga orang ditetapkan
sebagai tersangka. Mereka adalah pejabat pembuat
komitmen (PPK), yang juga Kepala Bagian Umum
Kementerian Koperasi, Hasnawi Bachtiar; panitia
penerima barang, Kasiyadi; dan Direktur Utama PT
Imaji Media, Hendra Saputra, rekanan proyek. Dua
di antaranya ditahan: Hasnawi di LP Cipinang dan
Hendra di Ru tan Salemba cabang Kejaksaan Negeri
Jakarta Selatan.
Adapun Riefan, yang telah dua kali menjalani pe-
meriksaan, masih berstatus saksi. Padahal peran
Riefan sudah terlihat gamblang. Wismantono me-
ngatakan, kemungkinan adanya tersangka baru ma-
sih terbuka lebar. Ia berjanji tidak akan ragu mene-
tapkan siapa pun sebagai tersangka, termasuk anak
menteri. Nanti, tunggu perkembangan lagi. Sabar,
ucapnya.
GETTY IMAGES
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MEDIA
Potret masa depan majalah sebenarnya tak muram-
muram amat. Ada sejumlah angka yang menjadi titik
terang.
Menurut data yang dilansir Asosiasi Media Majalah
(MPA) pada akhir Desember lalu, iklan di majalah
versi tablet tumbuh 16 persen sepanjang 2013. Pada
saat yang sama, iklan di majalah cetak hanya tumbuh
secuil, 0,1 persen tahun lalu. Angka itu diperoleh MPA
dengan menganalisis pendapatan iklan 69 majalah
cetak maupun versi digital. Salah satu media yang sa-
ngat agresif mengejar iklan dari versi digital ini adalah
grup Atlantic Media. Pendapatan iklan versi digital
mereka sudah mampu mengimbangi pendapatan ik-
lan dari versi cetak.
Aku menantang mereka yang selama ini meragu-
kan masa depan media majalah, kata Mary G. Berner,
Presiden MPA. Angka ini membuktikan, sekali lagi,
bisnis ini bergantung pada kekuatan dan daya tahan
merek. Walaupun total jumlahnya masih jauh dari
pembaca versi cetak, mengutip hasil riset Gfk MRI,
menurut Berner, hingga pertengahan 2013, jumlah
pembaca majalah digital tumbuh 49 persen.
Tapi, selain angka yang mencerahkan itu, ada se-
deret data yang agak suram. Menurut survei Nielsen
dan Flurry tahun lalu, rata-rata pemilik tablet dan
ponsel pintar punya 41 apps dalam gadget-nya itu. Tapi
hanya delapan aplikasi yang rutin dipakai setiap hari.
Tiga yang teratas adalah YouTube, Facebook, dan game
kasual. Tak ada aplikasi majalah yang masuk dalam
daftar aplikasi paling laris atau paling sering dibuka.
Walhasil, ada 33 apps yang nyaris tanpa guna di tablet
mereka.
Yang membuat kondisi lebih buruk lagi, menurut Jon
Lund, artikel yang ada dalam aplikasi majalah digital
tak masuk dalam indeks pencarian Google, Bing, atau
Aku
menantang
mereka
yang
selama ini
meragukan
masa depan
media
majalah.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MEDIA
Yahoo. Sehingga hanya mereka yang punya aplikasi-
nya yang bisa mengakses artikel-artikel itu. Padahal
Google dan Yahoo masih menjadi alat pencari infor-
masi dan berita yang paling sering dipakai.
Survei lain yang dilakukan Pew
Research Center juga menun-
jukkan, format digital majalah
baru menyumbang 6,6 persen
pendapatan maja-
lah pada 2012. Pew
memprediksi, angka
itu hanya akan ber-
anjak menjadi 14,5
persen pada 2016.
Bukan proyeksi yang
optimistis. Padahal,
Gartner memperki-
rakan, pertumbuh-
an penjualan tablet
pada 2014 saja bakal
menembus 42,7
persen.
Mengapa ketika
tablet Android dan
iPad laris manis di
pasar tak serta-merta diimbangi dengan pertumbuh-
an pembaca majalah lewat perangkat tersebut? Pada
saat jumlah pengguna tablet terbang tinggi, pembaca
majalah versi tablet atau versi digital cuma beringsut
pelan.
Simak saja angka-angka yang disodorkan oleh
Alliance for Audited Media. Menurut data terakhir
Alliance, porsi pembaca versi digital 25 majalah ter-
laris rata-rata baru sekitar 12 persen dari total sirku-
lasi. Beberapa majalah yang punya sirkulasi jumbo,
seperti Reader's Digest dan Cosmopolitan, pun porsi
GLAMOUR MEDIA
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MEDIA
pembaca versi digitalnya masih sangat kecil. Dari total
5,2 juta pelanggan Reader's, hanya 292 ribu atau enam
persennya yang memilih format digital.
Bahkan majalah Wired, yang sangat kondang deng-
an desainnya yang gila-gilaan, porsi pembaca versi di-
gitalnya hanya 12 persen dari total 851 ribu pelanggan
berbayarnya hingga pertengahan 2013.
Majalah memang masih jauh dari mati. Namun,
melihat angka-angka itu, menurut Jon Lund, pemilik
majalah semestinya tak hanya mengandalkan sirku-
lasi dari aplikasi di tablet. Sam Kirkland, peneliti me-
dia digital di Poynter Institute, punya pendapat serupa.
Dia harus terbuka, sosial, terus mengalir, Lund me-
nulis. Ingat pelajaran yang diberikan oleh harian The
Daily milik News Corporation yang hanya bisa diakses
lewat iPad. SAPTO PRADITYO | GIGAOM | BUSINESS INSIDER | ADWEEK | NIEMANLABS
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
TOTAL SIRKULASI VERSI DIGITAL
COSMOPOLITAN 3,02 JUTA 247 RIBU
MAXIM 2 JUTA 212 RIBU
NATIONAL GEOGRAPHIC 4,1 JUTA 180 RIBU
NEW YORKER 1,06 JUTA 78,5 RIBU
PEOPLE 3,5 JUTA 73,2 RIBU
ESPN MAGAZINE 2,1 JUTA 101 RIBU
WORKING MOTHER 761 RIBU 164 RIBU
SUMBER: ALLIANCE FOR AUDITED MEDIA, JUNI 2013
MAJALAH DETIK 20 - 26 MEI 2013
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
S
UASANA pelantikan pejabat, yang biasanya tegang dan serius, seperti tak
dirasakan dalam upacara pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tegal terpilih
untuk periode 2014-2019, Ki Enthus Susmono dan Umi Azizah, pada Rabu,
8 Januari 2014. Upacara di gedung Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Tegal, Jawa Tengah, itu kerap diiringi derai tawa.
Sumbernya tak lain adalah bupati terpilih itu sendiri. Gaya dan kelakar yang
dilontarkan Enthus, yang sebelumnya dikenal sebagai dalang terkemuka, kerap
memancing tawa hadirin.
Entah lupa karena sudah jadi kebiasaan atau memang disengaja, Ki Enthus
tetap memakai ikat kepala, yang menjadi ciri khasnya sebagai dalang, saat di-
lantik sebagai bupati. Meski mengenakan pakaian putih-putihseragam resmi
kepala daerahplus topi, ia tidak melepas ikat kepalanya.
Bukan hanya para undangan dan anggota Dewan, Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo, yang melantik pasangan Enthus-Umi, rupanya melihat ke-
anehan tersebut. Entah bermaksud menyindir atau bukan, dalam pidatonya,
Ganjar meminta Enthus mencopot topinya karena ingin melihat ikat kepala yang
dipakai sang dalang.
Kalau (topi) dicopot, profesi sebagai dalang memakai ikat kepala. Topi dipakai
saat menjadi bupati, dan saya percaya bisa bekerja selama 24 jam untuk rakyat,
kata Ganjar, yang disambut tepuk tangan para undangan.
Enthus juga memancing tawa saat memberi sambutan setelah dilantik menjadi
Bupati Tegal. Ia malah menyelipkan guyonan yang ditujukan kepada sang gubernur.
Alhamdulillah, Pak Ganjar itu hebat. Meski usianya baru 45 tahun, dia sudah me-
ninggalkan dunia hitam, lihat itu rambutnya putih semua, ujarnya.
Sang dalang merancang sendiri naskah pidatonya. Alasannya, ia merasa tak co-
cok dengan naskah buatan Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Tegal. Pidato
yang dibuat humas jelek banget. Mau marah, saya baru jadi bupati, tuturnya. Ia
juga tak lupa menyelipkan kisah pewayangan saat ia menceritakan bagaimana bisa
terpilih menjadi bupati. Saya kan biasa memimpin negara, seperti Astina dan lain-
lain, ucapnya.
Meski kini menjabat bupati, Ki Enthus memang tak akan meninggalkan begitu
saja kegiatan mendalang, profesi yang digelutinya selama ini. Enthus juga berjanji
akan mengembangkan kreativitasnya dengan membuat jenis wayang-wayang baru.
Saya akan menjadi dalang tunggu (Sabtu-Minggu), katanya. Wah, apa tetap pa-
sang tarif juga, Pak Dalang, eh, Pak Bupati? n DIMAS
DILANTIK SEBAGAI BUPATI TEGAL, KI ENTHUS SUSMONO TETAP MENGENAKAN IKAT
KEPALA, YANG MENJADI CIRI KHASNYA. AKAN TETAP MENDALANG DI AKHIR PEKAN.
Kalau Dalang Jadi
Bupati
WKWKWK
I
l
u
s
t
r
a
t
o
r
:
K
i
a
g
u
s
A
u
l
i
a
n
s
h
a
h
EKONOMI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
EKONOMI
REUTERS
PEMERINTAH MELUNAK DALAM PELARANGAN EKSPOR BAHAN
MENTAH. LARANGAN SEPENUHNYA BARU DIBERLAKUKAN PADA
2017 UNTUK MEMBERI WAKTU PEMBUATAN SMELTER.
ANTIKLIMAKS
LARANGAN EKSPOR
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MINERAL
EKONOMI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
D
UA pengusaha pertambangan mineral ber-
baju batik itu tidak kebagian tempat duduk di
lobi Gedung Mineral, kompleks Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta.
Mereka berbicara serius dengan dua rekan mereka
yang beruntung kebagian sofa di ruangan yang sangat
ramai itu pada Rabu, 8 Januari 2014.
Para pengusaha itu, yang enggan ditulis namanya,
membicarakan nasib bisnis tambang mineral yang di
ujung tanduk. Tinggal empat hari lagidihitung dari
Rabu itumereka bisa mengekspor hasil tambang
mentahnya.
Karena belum bisa 99,99 persen memurnikan bah-
an mentah itu, jika tidak ada perubahan, bisnis me-
reka juga tinggal empat hari tersebut. Mereka, para
pemilik tambang bauksit, baru bisa mengolah produk
tambang sampai kadarnya 45 persen. Kalau harus
memurnikan, kami harus bikin pabrik dengan investasi
minimal Rp 10 triliun, kata salah satunya. Belum lagi
infrastruktur dasar juga mesti kami siapkan sendiri.
REUTERS/DWI SADMOKO
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
EKONOMI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
Peraturan larangan ekspor ini digagas pemerintah
agar hasil tambang mineral tidak diekspor mentah-
mentah, tapi diproses di dalam negeri. Ini untuk
memberi nilai tambah, menyerap tenaga kerja, alih
teknologi, dan seterusnya. Apalagi banyak tambang
mineral yang diekspor mentah-mentah, tanah yang
digali langsung dinaikkan ke tongkang untuk diekspor
tanpa diproses terlebih dulu.
Maka kemudian muncul Undang-Undang Nomor 4
tahun 2009 yang disusul regulasi teknisnya, Peratur-
an Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor
7, yang diteken pada Februari 2012. Tapi, karena terus
dihantui keraguan, hanya berselang tiga bulan, per-
aturan menteri itu tersebut direvisi dengan Peraturan
Menteri Nomor 13. Revisi muncul lagi setahun kemu-
dian, lewat Peraturan Menteri Nomor 20.
Kementerian Keuangan juga melansir peraturan
bahwa ekspor mentah hasil tambang dikenai bea ke-
luar 20 persen dan bisa dilakukan sampai pekan ini,
12 Januari.
Peraturan ini memang kontroversial. Di mata pe-
rusahaan tambang, aturan itu mengancam periuk
nasi mereka. Selama pekan terakhir 2013 dan pekan
pertama 2014, pengusaha tambang sibuk bersuara
dan bertemu dengan para pejabat untuk meminta
kelonggaran.
Pada Rabu itu, para pengusaha pertambangan
bertemu dengan pemerintah dengan bergiliran dalam
tiga sesi dari pukul 09.00 WIB sampai 18.00 WIB. Sesi
pertama bagi pengusaha tambang tembaga dan emas,
kemudian nikel, dan terakhir bauksit.
Tapi pemerintah juga merasa terancam dapurnya.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral, R. Sukhyar, pernah
mengungkapkan bahwa pemerintah bakal kehilang-
an devisa US$ 5,5 miliar (lebih dari Rp 60 triliun) jika
Kami kan
juga punya
usulan yang
lain kepada
pemerintah dan
nanti kami lihat
bagaimana
dampaknya.
EKONOMI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
EKONOMI
larangan diberlakukan sepenuhnya.
Pemerintah agaknya juga gentar sendiri jika peratur-
an ini diterapkan dengan keras. Tak kurang bahkan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang
ahli hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, pada
pekan terakhir tahun lalu untuk mengutak-atik per-
aturan itu agar bisa dicari celah pelonggaran. Jadi la-
rangan ekspor bahan mentah tetap dilaksanakan, tapi
ada pelonggaran sehingga tidak terhenti sepenuhnya.
Tadi Pak SBY katakan, coba Pak Yusril kaji masa-
lah ini, coba disampaikan instansi terkait bagaimana
mengatasi keadaan ini, kata Yusril seusai pertemuan
dengan presiden yang biasa dipanggil dengan singkat-
annya itu, SBY.
Dalam pertemuan itu, pemerintah melunak dan
mengizinkan ekspor bahan mineral bijih meski belum
berkadar 99,99 persen sampai 2017. Ruang waktu ini
memberi kesempatan pembuatan peleburan logam.
Setelah tahun itu, setiap bahan mineral harus sudah
dilebur sehingga berkadar 99,99 persen untuk bisa
diekspor.
Jangan sampai pula pemerintah tidak memberi
batasan karena nanti seumur hidup yang diekspor raw
ANTARA FOTO/ANDIKA WAHYU
Susilo Bambang Yudhoyono
dan Yusril Ihza Mahendra.
EKONOMI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
ANTARA FOTO/FANNY OCTAVIANUS
Menko Perekonomian
Hatta Rajasa (kedua dari
kiri) menyalami Menteri
Perindustrian M.S. Hidayat
dan Kepala BKPM Mahendra
Siregar (kanan).
material, ujar Sukhyar.
Keyakinan ini karena kementeriannya sudah men-
catat hingga bulan lalu sudah ada 16 smelter baru.
Smelter kan sekarang sudah banyak, ujar Sukhyar.
Persoalan sekarang tinggal perincian. Bahan yang
benar-benar mentahdiekspor dalam bentuk tanah
memang dilarang. Tapi berapa persen kadar yang di-
izinkan masih dibahas. Untuk tambang tembaga tidak
ada masalah. Dimotori raksasa Freeport dan New-
mont, kadar tembaga untuk ekspor bahkan dikurangi
agar perusahaan kecil tidak kesulitan.
Tapi untuk sektor tambang nikel dan bauksit masih
bermasalah karena, jika disamakan dengan tembaga,
pengusaha mesti membuatnya menjadi logam dan
itu membutuhkan investasi cukup besar. Untuk nikel
membutuhkan investasi tambahan US$ 50 juta (Rp
600 miliar), sedangkan bauksit investasinya malah
sampai US$ 1 miliar (Rp 12 triliun).
Kami kan juga punya usulan yang lain kepada
pemerintah dan nanti kami lihat bagaimana dampak-
nya, ujar Ketua Asosiasi Nikel Indonesia, Shelby Ihsan
Saleh. n HANS HENRICUS B.S. ARON
EKONOMI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
T
IDAK semua nasib perusahaan
tambang sama dalam mengha-
dapi peraturan larangan ekspor
hasil tambang mentah. Nasib
paling baik dialami para penambang
tembaga. Sedangkan penambang bauksit
bernasib buruk.
Sampai 2017, perusahaan tambang bo-
leh mengekspor hasil galian mereka tapi
tidak boleh benar-benar mentah. Untuk
tambang tembaga, misalnya, Direktur
Pembinaan dan Pengusahaan Mineral
Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral, Dede Suhendar, mengatakan
kadar minimalnya 15 persen.
Untuk perusahaan tambang raksasa,
seperti Freeport atau Newmont, kon-
sentrat yang dihasilkan 25-30 persen.
Tapi standar diturunkan, katanya, untuk
menyesuaikan dengan perusahaan kecil,
yang hanya memegang izin usaha per-
tambangan, bukan kontrak karya.
Perusahaan tambang kecil akan sangat
kesulitan jika harus meningkatkan kadar
tembaga yang diekspor dari 1-1,5 persen,
seperti saat digali, menjadi 35-30 persen
seperti produk raksasa tambang asing
itu.
Direktur Utama PT Freeport Indonesia,
Roziq Sutjipto, mengatakan mereka tetap
mengolah konsentrat sampai 30 persen.
Selama ini Freeport memasok konsen-
trat tembaga ke pabrik pengolahan dan
pemurnian PT Smelting di Gresik, yang
75 persen dimiliki sejumlah perusahaan
Jepang. Tahun ini, Freeport juga akan
memasok konsentrat tembaga ke pabrik
smelter baru milik PT Indosmelt dan PT
Indovasi Mineral Indonesia.
Sedangkan nikel diekspor dalam ben-
tuk nickel pig iron berkadar 4 persen dan
bauksit dalam bentuk kadar 90 persen.
Baik nickel pig iron maupun bauksit kadar
90 persen ini bentuknya sudah logam, ti-
dak seperti tembaga 15 persen yang baru
konsentrat, masih tercampur dengan
bebatuan lain.
Sedangkan hasil olahan bauksit hanya
boleh diekspor dalam bentuk chemical
grade alumina dengan kadar 90 persen.
Menurut Dede, berdasarkan besaran
kadar tersebut, hasil olahan nikel dan
bauksit hanya boleh diekspor dalam
bentuk logam. Kalau konsentrat kan
bijihnya primer, kalau nikel dan bauksit itu
tanah sehingga susah, enggak bisa dibikin
konsentrat, Dede memberi penjelasan
teknis.
Yang menjadi masalah, pengusaha
tambang nikel dan bauksit berkeberat-
an jika mesti mengekspor dalam bentuk
logam karena butuh modal besar untuk
membuat pabrik pengolahnya. Pengusa-
ha nikel membutuhkan modal setidaknya
US$ 50 juta (Rp 600 miliar), sedangkan
bauksit malah sampai US$ 1 miliar (Rp 12
triliun). n HANS HENRICUS B.S. ARON
Beda Logam, Beda Nasib
REUTERS/BEAWIHARTA
EKONOMI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014 MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
1. PT Smelting
Gresik, Jawa Timur
Tembaga
Produksi: 300 ribu ton katoda
tembaga
2. PT Antam
Kolaka, Sulawesi Tenggara
Nikel
Produksi: 26 ribu ton
feronikel
3. PT Logam Mulia (Antam)
Jakarta
Emas dan perak
Produksi: 75 ton emas dan
275 ton perak
4. PT Timah plus Koba Tin
Bangka Belitung
Timah
Produksi: 74 ribu ton tin
ingot
5. PT Vale Indonesia (INCO)
Sorowako, Sulawesi Selatan
Nikel
Produksi: 72 ribu ton nickel
matte
6. PT Inalum
Asahan, Sumatera Utara
Bauksit
Produksi: 250 ribu ton
aluminium
7. PT Indoferro
Cilegon, Banten
Besi dan nikel/nickel pig iron
(NPI)
Produksi: 1,5 juta ton besi
dan NPI
8. PT Indotama Ferro Allyos
Purwakarta, Jawa Barat
Mangan
Produksi: 72 ribu ton
feromangan
9. PT Century Metalindo
Serang, Banten
Mangan
Produksi: 36 ribu ton
feromangan
10. PT Delta Prima Steel
Pelaihari, Kalimantan Selatan
Besi
Produksi: 100 ribu ton
sponge iron
11. PT Meratus Jaya Iron Steel
Batu Licin, Kalimantan Selatan
Besi
Produksi: 315 ribu ton
sponge iron
12. PT Monokem Surya
Surabaya, Jawa Timur
Zirkon
Produksi: 14.800 ton
zirkonium silikat
13. PT Cahaya Modern Metal
Industri
Konawe, Sulawesi Tengah
Nikel
Produksi: 90 ribu ton nickel
pig iron*
14. PT Krakatau Posco
Cilegon, Banten
Besi/slab dan plate
Produksi: 3 juta ton besi
15. PT Dian Lestari Sejahtera
Bekasi, Jawa Barat
Zirkon
Produksi: 36 ribu ton zirkonium
silikat
16. PT Indonesia Chemical
Alumina
Tayan, Kalimantan Barat
Bauksit
Produksi: 300 ribu ton
chemical grade alumina
YANG LAMA, YANG BARU
1
10
11
12
13
14
2
5
6
3
7
8
9
4
15
16
Sejumlah smelter baru mulai beroperasi di Indonesia. Tapi jumlahnya belum mencukupi
sehingga perusahaan tambang lokal kebingungan jika dilarang mengekspor bahan tambang
mentah. Berikut ini sejumlah perusahaan pengolah hasil tambang mineral yang sudah ber-
operasi menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
EKONOMI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
EKONOMI EKONOMI
AGUNG PAMBUDY/DETIKFOTO
PEMERINTAH SUDAH MEMBAHAS KENAIKAN HARGA
ELPIJI 12 KILOGRAM SEJAK OKTOBER 2013.
H A R G A P A S A R
SETENGAH HATI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
EKONOMI
S
UARA Karen Agustiawan sedikit bergetar.
Direktur Utama Pertamina itu mesti meng-
umumkan turunnya harga elpiji tabung 12
kilogram, yang baru lima hari sebelumnya
dinaikkan. Seperti roller coaster, harga elpiji melejit
tinggi dari Rp 70 ribu menjadi Rp 118 ribu tepat pada
hari pertama 2014. Tapi, selang lima hari kemudian,
Pertamina menurunkan lagi menjadi hanya sekitar Rp
82 ribu.
Karen tampak ingin melupakan kenaikandan pe-
nurunandramatis harga bahan bakar yang banyak
dipakai dapur keluarga menengah itu. Ia tidak berse-
dia menjelaskan proses pengambilan keputusan yang
menyakitkan itu dalam konferensi pers yang dipadati
wartawan. Saya tak mau merunut ke belakang lagi,
katanya. Kita lihat ke depan saja.
Dirunut ke belakang, proses naiknya harga gas ini
memang cukup panjang. Awalnya, sejak Oktober 2013,
Pertamina meminta izin pemerintah untuk menaikkan
harga gas 12 kilogram. Meski tidak disubsidi, Perta-
mina memang seperti setengah diikat untuk urusan
elpiji ukuran ini.
Secara teoretis, gas kategori ini tidak disubsidi. Tapi,
pada prakteknya, Pertamina jual rugi. Pertamina su-
ANTARA FOTO/ISMAR PATRIZKI
Seorang pekerja menata tabung
elpiji 12 kilogram di salah satu
agen di kawasan Cipondoh,
Tangerang, Banten.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
EKONOMI
dah jauh-jauh hari mengeluhkan bahwa jualan elpiji 12
kilogram ini membuat mereka rugi setidaknya sampai
Rp 6,5 triliun setahun. Selain itu, seperti gas 3 kilo-
gram atau bensin Premium yang disubsidi, Pertamina
mesti meminta restu pemerintah jika ingin menaikkan
harga.
Dibanding harga dengan produk sejenis yang dijual
swasta, yakni Blue Gaz, harga elpiji Pertamina me-
mang sekitar separuhnya. Elpiji Blue Gaz, misalnya,
dilepas dengan harga Rp 95 ribu per tabung 5,5 kilo-
gram alias sekitar Rp 17 ribu per kilogram.
Biasanya, Pertamina meminta pertimbangan peme-
rintah untuk menaikkan harga. Permintaan kemudian
dibahas dalam rapat yang digelar Menteri Koordinator
Perekonomian dengan peserta lainnya, yakni Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral serta Menteri Badan
Usaha Milik Negara.
Menteri Energi dilibatkan karena ia yang menjadi
regulator urusan gas dan bahan bakar lainnya. Se-
dangkan Menteri BUMN bertanggung jawab karena
Pertamina, sebagai perusahaan milik negara, adalah
salah satu unitnya.
Salah satu sumber di Kementerian Koordinator Per-
ekonomian mengatakan masalah itu dibahas dalam
rapat sekitar Oktober-November 2013. Permohonan
kenaikan harga dan alasannya dijelaskan oleh Perta-
mina dalam rapat itu. Menteri Koordinator Ekonomi
Hatta Rajasa hanya manggut-manggut, kata sumber
itu. Menteri ESDM Jero Wacik tak menyetujui kenaik-
an tersebut.
Pernyataan sumber ini dibenarkan Deputi Menko
Perekonomian bidang Minyak dan Gas, Bambang Adi.
Ia mengingat ada rapat pada Oktober silam. Namun,
dalam rapat itu, baik Menteri Perekonomian maupun
Menteri Energi belum memberikan kata setuju untuk
kenaikan harga tersebut. Waktu itu, kan terkait kon-
ANTARA FOTO/YUDHI MAHATMA
Menteri ESDM Jero Wacik
EKONOMI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
EKONOMI EKONOMI
disi yang ada, harga BBM (bensin Premium) dan TDL
(listrik) baru saja naik, jadi pemerintah ingin mengu-
rangi resiko resistansi masyarakat, kan, ucapnya.
Setelah rapat itu tidak ada lagi diskusi soal niat
Pertamina menaikkan harga jual elpiji 12 kilogram
untuk mengurangi beban mereka. Sampai, tiba-tiba,
perusahaan pemerintah ini menaikkan harga secara
dramatis di awal tahun. Ini tidak ada rapat koordina-
sinya, ucap Bambang.
Ia menduga, Pertamina berpikir harga elpiji 12 kilo-
gram masuk wilayah kebijakannya karena tidak disub-
sidi. Mungkin sudah dianggap areanya korporasi.
Ia juga menyatakan pihaknya tidak menerima surat
rencana soal kenaikan, baik dari Pertamina maupun
dari dua departemen terkait, Kementerian Energi dan
Kementerian BUMN. Meski hal berbeda diungkap
sumber di Kementerian Koordinator Perekonomian,
yang menyatakan Karen beberapa kali mengirim surat
soal ini.
Entah ada surat atau tidak, yang jelas, harga di-
naikkan di awal tahun dan turun lima hari kemudian
karena tekanan pemerintah.n BUDI ALIMUDDIN
ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL
Pekerja memasukkan elpiji
12 kg ke dalam mobil untuk
didistribusikan ke pengecer
disebuah agen.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
KOLOM
NAMA:
Dr. Ir. Muhammad Said Didu
TEMPAT/TANGGAL LAHIR:
Pinrang, Sulawesi Selatan, 2
Mei 1962
PENDIDIKAN TERAKHIR:
Doktor Teknologi Industri
Institut Pertanian Bogor
bidang sistem engineering
RIWAYAT JABATAN:
n 2005-2010: Sekretaris
Kementerian Badan Usaha
Milik Negara
n 2006-2011: Komisaris
Utama PT Pupuk Kaltim
n 2006-sekarang: Komisaris
Utama PT Perkebunan IV
n 2007-2012: Komisaris
Utama PT Merpati
Nusantara Airlines
n 2007-2012: Komisaris
Utama PT Inhealth
n 2006-2011: Dewan
Pengawas Badan Layanan
Umum Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo, Jakarta
n 2010 - sekarang:
Perekayasa Madya di Badan
Pengkajian dan Penerapan
Teknologi
n 1997-1999: Anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat
n 1998-2000: Direktur
Teknologi Agroindustri
Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi
PENGHARGAAN:
Satyalancana Pembangunan,
1998, atas keberhasilan
merintis dan menyelesaikan
Pembangunan Pusat
Pengkajian dan Penerapan
Bioteknologi Industri dan
Pertanian serta merintis
berdirinya tiga pusat
keunggulan bioteknologi
nasional.
ORGANISASI:
n 2009-2012: Ketua
Umum Persatuan Insinyur
Indonesia
n 2008-sekarang: Ketua
Umum Himpunan Alumni
IPB
n 2011-21012: Wakil Ketua
Umum Komite Olahraga
Nasional Indonesia
n 1998-2000: Ketua Ikatan
Cendekiawan Muslim
Indonesia Pusat
KARYA TULIS:
Telah menulis enam buku
atau bagian dari buku serta
lebih dari 200 tulisan ilmiah
di berbagai media.
KEGIATAN ILMIAH:
Melakukan penelitian dan
membimbing mahasiswa
program S-2 dan S-3 di IPB.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
OLEH: DR. IR. MUHAMMAD SAID DIDU
DRAMA
CARMUK
ELPIJI
JIKA DIREKSI PERTAMINA TIDAK
MENINDAKLANJUTI TEMUAN BPK
UNTUK MENAIKKAN HARGA, MEREKA
TERANCAM PIDANA SESUAI DENGAN
UU KEUANGAN NEGARA.
D
RAMA cari muka (carmuk) satu babak
tentang kenaikan harga liquefied petroleum
gas (elpiji) kemasan 12 kilogram dan 50 kg
sangat memprihatinkan. Ini menunjukkan
masih kurangnya pemahaman banyak pihak, ter-
utama pejabat yang terkait langsung dengan meka-
nisme penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan
publik di Indonesia.
Tidak sedikit pejabat pemerintah, tokoh, dan poli-
tikus yang berkomentar dalam nuansa carmuk, se-
akan-akan membela rakyat padahal justru mem-
perkeruh permasalahan. Bahkan, pada awalnya,
pernyataan Bapak Presiden tentang kasus ini ikut
mendorong pihak lain bersemangat mengeluar-
kan pendapat carmuk. Saya sangat terkejut ketika
ada pejabat yang menyatakan kaget atas kenaikan
harga elpiji 12 kg dan 50 kg yang dilakukan oleh
Pertamina, yang secara prosedur normal pejabat
tersebut mengetahuinya. Saya lebih kaget lagi ka-
rena Dewan Perwakilan Rakyat dan tokoh-tokoh
politik berlomba carmuk menyalahkan kenaikan
tersebut, padahal tertuang sangat jelas dalam Un-
dang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara bahwa elpiji 12 kg dan 50 kg adalah produk
nonsubsidi dan penetapan harganya murni berda-
sarkan pertimbangan korporasi serta mekanisme
pasar sehingga tidak bisa diintervensi oleh siapa
pun.
Mekanisme Produk Bersubsidi
Sesuai dengan perundang-undangan, pemerin-
tah dapat menyediakan produk (barang dan jasa)
untuk publik melalui dua mekanisme, yaitu pro-
duk bersubsidi dan produk PSO (public service ob-
ligation). Perbedaan prinsipnya, produk bersubsidi
ditujukan kepada penerima dengan sasaran yang
jelas, sedangkan produk PSO dapat dinikmati oleh
siapa pun. Penyediaan kedua jenis produk publik
tersebut dapat ditugaskan kepada badan usaha mi-
lik negara atau swasta. Contoh produk bersubsidi
adalah elpiji kemasan 3 kg, bahan bakar minyak
(Premium, solar, minyak tanah), listrik bersubsidi,
pupuk bersubsidi, beras untuk rakyat miskin (ras-
kin), dan benih bersubsidihanya boleh diterima
yang berhak (sasaran penerima). Sedangkan pro-
duk PSO, seperti tiket kelas ekonomi kereta api,
kapal laut, dan pesawat perintis, siapa pun boleh
menggunakannya.
Dalam pelaksanaannya, pemerintah dapat me-
nugasi BUMN menyediakan produk publik yang
harganya ditetapkan oleh pemerintah. Jika harga
yang ditetapkan tidak mencapai harga keekono-
mian, pemerintah harus mengganti selisih harga
tersebut ditambah margin yang layak. Produk ber-
subsidi pada prinsipnya milik negara yang harus
diantarkan kepada yang berhak oleh badan usaha
yang ditugasi.
Karena dana yang digunakan untuk membayar
produk bersubsidi adalah uang rakyat, semua
harus tercantum dalam APBN dan harus menda-
patkan persetujuan DPR. Hal-hal yang tercantum
dalam Undang-Undang APBN terkait dengan ba-
rang bersubsidi adalah jenis produk dan kualitas
produk, sasaran penerima, jumlah produk (barang
dan jasa) yang disediakan, harga penjualan, ser-
ta besarnya dana subsidi yang harus disediakan
dalam APBN. Jika terdapat lebih dari satu badan
usaha yang dapat menyediakan produk tersebut,
dilakukan lelang. Ini terjadi antara lain untuk pro-
duk BBM dan penerbangan perintis. Hasil lelang
atau penugasan tersebut dituangkan dalam ben-
tuk kontrak antara pemerintah cq kementerian pe-
nanggung jawab dan badan usaha pelaksana.
Jika ditugasi pemerintah menyediakan produk
bersubsidi atau PSO, BUMN tersebut menghasil-
kan atau menyediakan dua jenis produk, yaitu pro-
duk bersubsidi atau PSO dan produk komersial.
Produk bersubsidi atau PSO adalah produk yang
wajib disediakan oleh BUMN sesuai dengan kon-
trak penugasan dari pemerintah. Hal seperti ini
terjadi di BBM, listrik, pupuk, beras, tiket kereta
api, tiket kapal Pelni, dan benih. Pada tiap produk
tersebut terdapat produk bersubsidi dan produk
komersial. Harga produk komersial murni kewe-
nangan korporasi dan, sesuai dengan Undang-Un-
dang Nomor 19 Tahun 2003, penentuan harganya
tidak boleh diintervensi oleh siapa pun selain organ
korporasi, dalam hal ini rapat umum pemegang
saham, komisaris, dan direksi.
Seperti diketahui, Pertamina ditugasi menyediakan
gas bersubsidi untuk rakyat miskin dengan kemasan
3 kg, sedangkan gas kemasan 12 kg dan 50 kg adalah
produk komersial (nonsubsidi). Atas dasar itu, kisruh
yang terjadi atas kenaikan harga gas 12 kg dan 50 kg
yang dilakukan Pertamina, yang jelas-jelas produk
komersial sehingga tidak boleh diintervensi oleh siapa
pun, sangat aneh. Sama halnya terhadap perubahan
harga produk komersial lainnya, seperti BBM nonsub-
sidi, harga tiket pesawat Garuda dan Merpati, serta
tarif telepon PT Telkom, murni mengikuti mekanisme
korporasi. Apalagi kenaikan tersebut merupakan reko-
mendasi hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan agar
direksi Pertamina mengurangi kerugian dari penjualan
gas nonsubsidi (komersial), yang sampai 2012 sudah
terakumulasi menjadi Rp 22 triliun. Jika tidak menin-
daklanjuti temuan BPK, direksi Pertamina terancam
pidana sesuai dengan Undang-Undang Keuangan
Negara. Anehnya, pemerintah, DPR, dan tokoh-tokoh
tertentu justru kompak menyalahkan Pertamina me-
laksanakan undang-undang. Bahkan di antara pejabat
saling menyalahkan dan berebut carmuk di jalan yang
salah.
Perbaikan ke Depan
Ke depan, perlu dipisahkan secara tegas me-
kanisme pasar, penetapan harga, tata niaga, dan
pengawasan antara elpiji bersubsidi dan yang ko-
mersial. Elpiji yang bersubsidi mengikuti mekanis-
me tata niaga barang bersubsidi, sementara gas
yang nonsubsidi murni melalui mekanisme pasar,
baik harga maupun tata niaganya.
Terhadap gas bersubsidi, agar tidak terjadi kebo-
coran, penjualannya harus dilakukan dengan prinsip
umum barang bersubsidi, yaitu by name by address
(hanya boleh dibeli/diterima oleh yang berhak). Hal
ini sudah diterapkan pada pupuk
bersubsidi di seluruh Indone-
sia dan berjalan dengan baik.
Sementara itu, penjualan
gas nonsubsidi dilakukan
dengan mekanisme bisnis
biasa tanpa intervensi apa
pun. Ini penting agar me-
kanisme pasar berlang-
sung normal. Hanya deng-
an mekanisme pasar nor-
mal yang memungkinkan
pelaku usaha lain masuk ke
bisnis elpiji komersial. Jika ma-
sih ada intervensi seperti yang diper-
tontonkan akhir-akhir ini, hal itu tidak memungkin-
kan badan usaha lain masuk sehingga menyebabkan
Pertamina tidak mendapatkan pesaing dan dituduh
melakukan monopoli. Atau sebaliknya bisa terjadi,
Pertamina tidak lagi memproduksi gas nonsubsidi
karena melanggar undang-undang. n
BIODATA
EKONOMI
SELAMAT TINGGAL,
BANK INDONESIA
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
BANK INDONESIA RESMI LEPAS TANGAN DALAM MENGURUSI
PERBANKAN. PENGAWASAN INDUSTRI KEUANGAN TAK LAGI
DIPISAH-PISAH. BANK DIMINTA MENEMPATKAN DIREKTUR
KHUSUS MENGAWASI ANAK USAHANYA.
EKONOMI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
M
ENJELANG sore masih tampak kesibuk-
an di lantai 13, 14, dan 15 gedung Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) di kawasan Lapang-
an Banteng, Jakarta Pusat. Para pegawai
sibuk mengecek tumpukan dokumen di atas meja
masing-masing, yang dipisah oleh partisi.
Di lantai-lantai itu, sudah setahun para pegawai
mengawasi industri keuangan nonperbankan, seperti
asuransi, dana pensiun, dan lembaga pembiayaan.
Pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Ba-
pepam-LK).
Dan sejak awal tahun ini, pekerjaan OJK bertambah
dengan mengawasi industri perbankan setelah meng-
ambil alih pekerjaan Bank Indonesia. Meski, kata salah
satu pegawainya, Pengawasan perbankan kantornya
(masih) di gedung BI.
BISNIS
ANDIKA WAHYU | ANTARA FOTO
Seorang jurnalis televisi
meliput acara Otoritas
Jasa Keuangan menjelang
pergantian tahun silam.
EKONOMI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
Perubahan ini membuat industri keuangan Indonesia
akan berbeda. Sampai tahun lalu, industri perbankan
diawasi oleh Bank Indonesia, sedangkan asuransi ser-
ta lainnya dikendalikan oleh Bapepam-LK (dan OJK).
Tapi, sejak awal tahun ini, mulai industri perbankan,
asuransi, investasi, hingga pembiayaan semua diawasi
oleh satu lembaga: OJK.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad me-
ngatakan hampir 70 persen aset di industri keuangan
saling terkait. Bisnis keuangan atau grup keuangan
itu sudah berkembang cukup cepat, katanya. Kalau
yang terkait ini dijadikan satu, itu sudah sangat signi-
fikan jumlahnya.
Langkah ini disambut gembira Direktur Utama Bank
DKI Eko Budiwiyono. Ia mengatakan pengawasan di
bawah OJK bakal lebih menyeluruh dan produktif.
Sekarang aktivitas industri perbankan termasuk
aktivitas industri keuangan yang lain, seperti asuransi
dan agen penjual produk-produk pasar modal, tutur
Eko.
ISTIMEWA | RACHMAN/DETIK FOTO
Muliaman Hadad, Ketua
Dewan Komisioner Otoritas
Jasa Keuangan.
BISNIS
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
Direktur Utama Bank BCA Tjahja
Setiaatmadja mengungkapkan hal
senada. Koordinasinya saja dari OJK
supaya bisa tertata dengan baik, ujar
Tjahja.
Langkah pertamanya, OJK mewajib-
kan industri perbankan mengangkat
satu direktur yang khusus mengurusi
anak usaha di industri keuangan. Ini
agar manajemen bank juga memberi-
kan perhatian khusus untuk memini-
malkan persoalan akibat kinerja anak
usaha yang buruk.
Selain itu, OJK akan merilis buku pe-
nuntun bagi bank untuk menjalankan
manajemen risiko dalam mengurus
anak usaha di sektor industri keuang-
an. Tapi mereka tidak langsung bikin
peraturan ini. OJK akan mengumpul-
kan para pelaku industri keuangan
untuk membuat guideline ini. Kami
akan menjadi warung dari proses penyusunan per-
aturan-peraturan ke depan, ujar Kepala Eksekutif
Pengawasan Perbankan OJK Nelson Tampubolon.
Meski pengawasan perbankan bisa dibilang sudah
diserahkan ke OJK, Bank Indonesia masih akan ber-
peran, terutama menentukan bank yang dipandang
penting dan jika gagal bisa memicu krisis (lazim dise-
but SIB atau systemically important bank).
Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia,
mengatakan, OJK dan BI akan bersama-sama mene-
tapkan bank mana yang kami anggap sebagai domes-
tic SIB. Keputusan ini penting untuk menentukan satu
bank bakal diselamatkan atau tidak jika mengalami
masalah. HANS HENRICUS B.S. ARON
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
ISTIMEWA
Tjahja Setiaatmadja,
Direktur Utama Bank BCA.
BISNIS BISNIS
PERUSAHAAN REKAMAN SIBUK MEMUTAR OTAK SETELAH BISNIS CD DIJEGAL
PEMBAJAKAN. ADA YANG JUALAN PARFUM ATAU KAUS BERGAMBAR ARTIS. ADA YANG
MEREKRUT ARTIS SEBANYAK-BANYAKNYA.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
S
A
M
P
A
I
P
A
R
F
U
M
D
A
RI
N
A
D
A
T
U
N
G
G
U
BISNIS
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
Penjualan CD musik terus
turun dalam 10 tahun
terakhir karena tekanan
pembajakan di Internet.
G
EDUNG bercat putih di Jalan Hayam Wuruk,
Jakarta Pusat, itu melebur dengan bangunan
sekitarnya, tidak mencolok. Lebarnya pun ha-
nya tiga pintu rumah-toko. Di kawasan yang
padat itu, sebagian lantai satu dikorbankan sebagai
tempat parkir. Dinding beton bangunan itu tidak bisa
sepenuhnya menyekat deru mesin dan tuter di jalanan
depan kantor yang selalu macet tersebut.
Di salah satu ruangan lantai empat gedung itu,
dengan luas tidak lebih dari kamar kos mahasiswa,
Jonathan Nugroho mengendalikan Trinity Optima
Production, perusahaan rekaman yang menerbitkan
artis top, semacam Naff, Rossa, Afgan, Vidi Aldiano,
ST-12, Setia Band, sampai Ungu.
Di tempat itu, ia mesti memikirkan cara agar bis-
nisnya moncer karena cara tradisional berbisnis
musikberjualan kaset atau compact disc (CD)tidak
lagi bisa diandalkan. Ia mencoba menjual lagu lewat
ring-back tone, menambah pundi-pundi lewat mer-
chandising, seperti parfum atau kaus dengan cap band
Ungu, sampai mencoba mengais royalti dari kafe atau
tempat karaoke.
ANTARA FOTO | M AGUNG RAJASA
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
BISNIS
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
BISNIS
Ia mesti tangkas berpikir mencari peluang lain kare-
na bisnis yang ia geluti 10 tahun ini digerus pembajak-
an di Internet. Mau gimana lagi? katanya. Menjual di
pasar digital aturan mainnya tidak jelas. Begitu kami
mengunggah produk kami, sejumlah portal lain mem-
berikannya cuma-cuma kepada pengguna Internet.
Gampangnya orang membajak atau mengunduh
lagu di Internet memang menyulitkan perusahaan
rekaman, yang sejak tumbuh lebih dari setengah abad
silam biasa mendapatkan penghasilan utama dari
berjualan piringan hitam, kaset, dan CD. Di masa lalu,
pembajakan dilakukan secara fisik. Itu pun sulit dibe-
rantas. Kini kondisinya lebih buruk lagi. Yang paling
memukul kami itu pembajakan musik lewat media
digital, ucapnya.
Buruknya penjualan rekaman ini terekam jelas pada
catatan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri),
yang mencerminkan sekitar 90 persen bisnis ini.
Pada awal 2000-an, penjualan CD bisa mencapai 84
juta keping per tahun. Ini semua yang resmi, bajak-
an tidak dihitung, dan kaset, yang mulai ditinggalkan,
tidak dimasukkan. Dengan harga saat itu Rp 15 ribu
Presiden Direktur Naga
Swarasakti, Rahayu
Kertawiguna.
Vidi Aldiano dan Julia Perez.
BISNIS
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
per keping, uang yang diraup industri ini lumayan, Rp
1,26 triliun.
Sedangkan data terakhir Asiri, penjualan CD total
hanya 12 juta saja per tahun. Jadi penjualan fisik ha-
nya Rp 300 miliar, kata Jonathan. Ini berarti rata-rata
omzet perusahaan rekaman dari penjualan CD turun
tinggal seperempatnya.
PT Naga Swarasakti, pemilik Nagaswara Label and
Distribution Company, yang melansir artis Wali, Baby
Sexyola, Siti Badriah, hingga Zaskia Gothic, juga mera-
sakan tekanan pembajakan ini. Sekarang perusahaan
yang berdiri pada 1999 itu sudah merasa beruntung
jika bisa menjual 600 ribu keping CD dalam setahun.
Padahal dulu, sebelum digital menjadi pasar yang
potensial, kami hampir pasti
menjual 2 juta keping setahun,
ucap Presiden Direktur Naga
Swarasakti, Rahayu Kertawigu-
na.
Nagaswara banyak memiliki
artis dangdut. Kami tidak me-
milih genre, tapi karena pasar
request itu, ya kami ikuti pasar
yang ada, ucapnya. Dalam bisnis
rekaman sekarang, artis dangdut memiliki sedikit ke-
lebihan: CD dangdut masih bisa dijual di daerah meski
tetap saja jumlahnya jauh di bawah sebelumnya.
Untuk mengurangi tekanan turunnya omzet, Nagas-
wara memilih mencetak artis sebanyak-banyaknya.
Saat ini kami sedang mengorbitkan 100 artis penya-
nyi, ucapnya.
Di masa awal turunnya penjualan CD, perusahaan
rekaman diuntungkan oleh hadirnya bisnis samping-
an baru: ring-back tone alias nada tunggu di telepon
seluler. Omzet penjualan nada tunggu lewat operator
seluler ini, berdasarkan data Asiri, mencapai sekitar
Rp 1 triliun per tahun.
MENJUAL DI PASAR
DIGITAL ATURAN
MAINNYA TIDAK JELAS.
BISNIS
MAJALAH DETIK 16 - 22 DESEMBER 2013
Tapi kemudian, dua tahun lalu,
pemerintah memperketat aturan
main bisnis ring-back tone karena
banyak pencurian pulsa. Regulasi
baru ini memukul drastis penda-
patan perusahaan rekaman. Saat
itu, dalam sehari, bisnis industri
rekaman hilang 93 persen, kata
Jonathan.
Sekarang bisnis nada tunggu ini
mulai sedikit membaik tapi masih
jauh dari harapan. Trinity pun
berharap mendapat rezeki dari
tempat lain: royalti dan tempat
hiburan selain dari merchandising. Jonathan berharap
industriwan rekaman berharap bisa mendapatkan ro-
yalti atas pemakaian lagu-lagu artis mereka di tempat
karaoke, kafe, restoran, hotel, dan sejumlah pusat
belanja yang ada.
Jonathan mencontohkan, di Malaysia saja, para
pencipta lagu, perusahaan rekaman musik, dan artis
mendapat royalti setara dengan Rp 100 miliar setahun.
Ada secercah harapan untuk kebangkitan bisnis ini
dari proses royalti, ucapnya.
Saat perusahaan lain dipusingkan, salah satu pe-
rusahaan rekaman legendaris, Musica Studio, yang
menelurkan antara lain penyanyi Iwan Fals dan Chri-
sye (almarhum), mencoba mengikuti arus digitalisasi
musik.
Senior Marketing and International Manager PT Mu-
sica Studio Media, Dian Nurvianty, mengatakan mereka
mencoba menjual dalam versi diunduh di Internet atau
dengan streaming. Mereka melihat sedikit peluang di sini.
Lagu-lagu yang kami hasilkan lebih mudah dijual di luar
wilayah Indonesia, ujarnya. BUDI ALIMUDDIN
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
Toko CD musik populer di
Jalan Mahakam Jakarta,
Aquarius, tidak lagi bisa
menghadapi turunnya
penjualan. Mereka
menutup bisnisnya jelang
pergantian tahun.
ANTARA FOTO | M AGUNG RAJASA
BUKU
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
K
ITA di Indonesia, tidak di Amerika. Di sini
agama di atas segala. Tak terkecuali cinta
remaja. Ayo Yuli, sihir hatimu. Katakan:
cinta kalahkan segala.
Demikian cuplikan puisi-esai Romi dan Yuli dari
Cikeusik yang tercantum dalam buku Atas Nama
Cinta karya Denny Januar Ali. Romi digambarkan
sebagai anak pengurus Ahmadiyah, paham yang di-
anggap sebagian ulama menyimpang dari ajaran Is-
lam. Sedangkan Yuli anak pengurus organisasi Is-
lam yang dianggap garis keras, anti-Ahmadiyah.
Empat puisi lainnya dalam buku itu mengungkap
diskriminasi terhadap kaum Tionghoa (Sapu Ta-
ngan Fang Yin), gender (Minah Tetap Dipancung),
homoseks (Cinta Terlarang Batman dan Robin),
dan diskriminasi agama (Bunga Kering Perpisah-
an).
Karena ditulis layaknya sebuah esai dan menyerta-
kan sejumlah catatan kaki, puisi karya Denny itu di-
anggap sebagai genre baru: puisi-esai. Karya Denny
diklaim amat berpengaruh karena dalam tempo se-
tahun diresensi banyak orang, bahkan menjadi in-
spirasi bagi seniman, baik dalam pementasan tea-
ter, lukisan, maupun film. Sejumlah tokoh terkenal
juga membacakan puisi-puisi bos Lingkaran Survei
Indonesia itu.
Atas dasar itulah, nama Denny dimasukkan seba-
gai satu dari 33 tokoh sastra paling berpengaruh da-
lam kurun waktu 1900-an hingga 2013. Buku setebal
734 halaman yang diterbitkan Kepustakaan Populer
Gramedia itu diluncurkan Jumat, 3 Januari 2014. Pe-
nyusunnya terdiri atas delapan orang, yang diketuai
Jamal D. Rahman, pemimpin redaksi Horison.
Gagasan awal penulisan buku itu muncul ketika
saya bersama beberapa teman bertandang ke Pusat
Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin di lingkung-
an Taman Ismail Marzuki, Ci-
kini, kata Jamal. Begitu me-
lihat tumpukan aneka koran
dan kliping terkait karya sas-
tra dan para tokohnya, sempat
terlintas untuk melakukan se-
suatu. Tapi bentuknya seperti
apa, belum jelas. Saya bilang
ke Mbak Riany (Ariany Isna-
murti, Kepala PDS HB Jassin),
kita bikin apa yuk... ini bahan
bertumpuk percuma, Jamal
me ngisahkan.
Bagi Ahmadun Yosi Herfan-
da, pengasuh rubrik sastra
dan budaya di harian Republi-
ka, puisi-esai sesungguhnya sudah lama ada. Bah-
kan, beberapa abad lalu, genre ini sudah ada di Ing-
gris dengan tokohnya Alexander Pope. Di Indonesia,
penyair W.S. Rendra juga telah lama dikenal mem-
praktekkan genre ini.
Sementara itu, Puthut Ea, sastrawan asal Yogya-
karta yang aktif di komunitas Boemi Poetra, secara
tegas menilai buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling
Berpengaruh sebagai sampah dan sarat bayaran.
Pencantuman nama Denny tak lepas dari kemung-
kinan adanya dana yang digelontorkannya untuk pa-
nitia penulisan, penerbitan, dan kurator buku terse-
but.
Kok repot amat analisanya? Panitia atau kurator-
nya jelas dibayar (mahal). Soal teori atau himpun-
an, itu dibuat-buat saja supaya di dalam pembaiatan
tidak terlalu vulgar, kata penyair yang telah mener-
bitkan 10 buku itu.
Tentang penggelontoran dana dari Denny, Ahma-
dun punya sinyalemen yang memperkuat tudingan
Puthut. Semula, kata dia, Denny yang berlimpah har-
ta setelah menjadi konsultan politik dan memimpin
lembaga survei ingin memajukan dunia kesusas-
traan di Tanah Air. Tapi ternyata dia turut aktif dan
melakukan sejumlah manuver untuk melambung-
kan namanya. Misalnya membuat lomba resensi
buku yang ditulisnya dan ikut mensponsori penerbit-
an buku-buku yang mengikuti gayanya berpuisi-esai.
Bagi saya, jujur saja, dari seputaran gerakan pu-
isi-esai, ada kesan seakan uang menjadi segalanya.
Bukan hanya di politik dan kekuasaan, di dunia sas-
tra pun uang demikian, ujar Ahmadun.
Jamal menolak menjelaskan soal tudingan terse-
but karena hal itu bukan masalah substansial. Siapa
pun boleh memberikan kontribusi berupa dana bagi
sebuah perhelatan. Ya, itu sah-sah saja, siapa saja
boleh mendanai sebuah pergelaran, katanya.
Majalah detik belum berhasil meminta konfirmasi
kepada Denny. Namun, tiga hari setelah buku dilun-
curkan, ia merespons berbagai kritik dan hujatan
dari publik terkait buku tersebut melalui akun Twit-
ter @DennyJA_WORLD. Sejak awal saya katakan tak
hendak menjadi penyair. Tapi gagasan diskriminasi
lebih merasuk disampaikan lewat puisi-esai, kicau-
nya. Tapi, ia menambahkan, Serangan dan kritik
keras soal penghargaan justru menguatkan saya
berjuang melawan diskriminasi. n ARIF ARIANTO | SUDRAJAT
RAMBAH
SASTRA
KUASA
HARTA
Tim penulis buku "33
Tokoh Sastra Indonesia
Paling Berpengaruh" Joni
Ariadinata, Acep Zamzam
Noor, Nenden Lilis AIsyah,
Agus R Sarjono, Jamal
D Rahman, Berthold
Damshuser, dan Ahmad
Gaus.
AGUNG PAMBUDHY / DETIKFOTO
SEJAK AWAL SAYA
TAK HENDAK MENJADI
PENYAIR. SERANGAN
DAN KRITIK KERAS SOAL
PENGHARGAAN JUSTRU
MENGUATKAN SAYA
BERJUANG MELAWAN
DISKRIMINASI.
Denny JA menerima buku dari
Kepala Pusat Dokumentasi
Sastra HB Jasin, Ariany Isnamurti
AGUNG PAMBUDHY / DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 23 - 29 DESEMBER 2013
SENI HIBURAN FILM
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
SENI HIBURAN FILM
PERANG TELAH MENGUBAH KARAKTER
DAISY, REMAJA TRENDI DARI NEW YORK.
EGONYA DIREMUKKAN TANPA AMPUN.
ORANG-ORANG SEDERHANA IKUT
MENGHANGATKAN JIWANYA.
MAJALAH DETIK 23 - 29 DESEMBER 2013
SENI HIBURAN FILM
E
ROPA resah. Perang Dunia III sepertinya ting-
gal setiupan angin lagi bakal pecah.
Daisy (Saoirse Ronan), remaja asal kota besar
New York, Amerika Serikat, dikirim keluarganya
untuk tinggal bersama sepupu-sepupunya di pedesaan
Inggris. Dia datang dengan kemarahan karena merasa
dibuang. Kata-katanya kasar kepada tiga sepupunya
yang ramah dan selalu gembira.
Remaja trendi ini pun merasa salah tempat berada
di kampung, dikelilingi ladang, semak-semak, perbu-
kitan, dan ayam. Sarapan pertama tidak disentuhnya.
Dia cuma duduk, melihat menu sarapan ala kampung
dengan sudut mata.
Bibinya adalah perempuan sibuk yang bekerja di
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sangat jarang ber-
ada di rumah. Eddie (George McKay) si sulung yang
pendiam jadi pengawas utama bagi tiga adiknya. Dari
bibinya, Daisy tahu bahwa ibunya dulu pernah tinggal
di rumah itu, di kamar yang sekarang dia tempati, se-
suatu yang tidak pernah diceritakan ayahnya. Ibunya
meninggal saat melahirkan Daisy.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
JUDUL: HOW I LIVE NOW
GENRE: ACTION | DRAMA |
THRILLER
SUTRADARA: KEVIN
MACDONALD
SKENARIO: JEREMY
BROCK,
TONY GRISONI
PRODUKSI: MAGNOLIA
PICTURES
PEMAIN: SAOIRSE RONAN,
TOM HOLLAND, GEORGE
MACKAY
DURASI: 1 JAM 40 MENIT
MAJALAH DETIK 23 - 29 DESEMBER 2013
SENI HIBURAN FILM
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
Pelan-pelan Daisy mulai terhangatkan oleh lingkung-
an barunya yang tetap saja ramah walau Daisy ketus. Si
bontot Piper (Harley Bird) juga tetap menganggap kakak
sepupunya ini baik. Daisy mulai mau ikut sepupu-sepu-
punya bermain di sungai, walau awalnya marah karena
didorong masuk sungai dengan baju lengkap.
Tumbuh kekaguman Daisy pada Eddie, remaja ber-
otot liat yang punya kemampuan survival di alam liar.
Eddie juga dapat menggiring kawanan sapi hanya
dengan berbisik ke sapi yang jadi kepala kawanan.
Keduanya kemudian terlibat percintaan.
Sementara itu, berita di televisi mengabarkan Inggris
sudah terlibat dalam Perang Dunia III. London dibom. Se-
orang petugas Kedutaan Besar Amerika datang meminta
Daisy ikut bersama rombongan warga negara Amerika
lainnya untuk dipulangkan ke Amerika. Daisy menolak
tawaran ini karena tempatnya di sini, bersama Eddie.
Perang merangsek terus ke pelosok Inggris, termasuk
ke kampung tempat Daisy dan sepupunya tinggal. Pen-
duduk diungsikan, dipisah antara pengungsi perempuan
dan laki-laki. Daisy dan Piper harus terpisah dari Eddie
dan adik laki-lakinya. Sebelum masing-masing diangkut
tentara, Eddie sempat berpesan kepada kekasihnya, Di
MAJALAH DETIK 23 - 29 DESEMBER 2013
SENI HIBURAN FILM
Adaptasi ini bisa dibilang
beruntung karena bertemu dengan
sutradara Macdonald.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
mana pun kau berada, berupayalah terus untuk pulang.
How I Live Now diadaptasi dari novel populer karya
Meg Rosoff berjudul sama yang terbit di Inggris pada
2004. Adaptasi ini bisa dibilang beruntung karena
bertemu dengan sutradara Macdonald. Dia sudah
membesut berbagai genre film, mulai dokumenter
(Touching the Void, 2003) hingga drama klasik (Last
King of Scotland2006 dan State of Play2009 ). Mac-
donald menyuguhkan karakter-karakter yang matang
dan mengedepankan kesederhanaan, dua poin yang
jarang di genre ini.
Kekerasan pun sangat sedikit ditampilkan, padahal
latar How I Live Now adalah perang. Tak ada adegan
maut. Untuk menandai setting perang, Macdonald cukup
membangun mood tegang sekaligus melankolis lewat
jasad yang bergelimpangan, bertumpuk-tumpuk,
dirubung lalat, dan dimakan cacing. Tak ada ratap-
an ibu di hadapan jasad anak bujangnya atau istri di
hadapan jasad suaminya.
Sebaliknya, Macdonald tidak melunakkan de-
raan demi deraan yang diterima Daisy dan tiga
sepupunya. Daisy berdua Piper melarikan diri dari
pengungsian, berhari-hari keluar-masuk hutan,
naik-turun bukit, menghindari kejaran teroris
(sebutan Daisy untuk pasukan yang sementara
menang perang) demi mencari arah pulang,
berharap Eddie menunggu di rumah.
Di bagian awal, kita mengira How I Live Now
MAJALAH DETIK 23 - 29 DESEMBER 2013
SENI HIBURAN FILM
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
sekadar film drama remaja. Jalannya lambat, ketus-
nya Daisy memuakkan, sementara kampung tempat
mereka tinggal membentangkan pemandangan yang
sangat indah. Namun, begitu memasuki bagian kedua,
yakni ketika penduduk dipaksa mengungsi, film ini
mulai berjalan cepat dan ceritanya makin fokus pada
Daisy. Di sini kelihaian Macdonald terlihat, bagaimana
dia mengkondisikan remaja kota yang gampang panik
harus masuk kondisi darurat. Evolusi karakternya
berlangsung luar biasa.
Sejak awal penonton harus tahu bahwa film ini bukan
film perang. Tidak akan ada adegan-adegan khas film
perang. Sepenuhnya drama juga tidak. Sudut pandang
yang diambil pun lumayan unik, bagaimana remaja
mengalahkan egonya dengan cara yang tidak biasa.
Perang yang terjadi adalah perang di mata remaja. Re-
maja, yang tidak pernah tahu intrik orang-orang peme-
rintahan atau adanya perundingan yang gagal atau apa
pun, terpaksa menelan konsekuensi pahit atas keputus-
an yang diambil di ibu kota sana. SILVIA GALIKANO
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
SENI HIBURAN FILM
SEORANG KARYAWAN
MAJALAH LIFE YANG 16 TAHUN
BERKUTAT DENGAN GAMBAR
NEGATIF FILM DIHADAPKAN
PADA PILIHAN TUNGGAL
MENJALANI PETUALANGAN
EKSTREM DI ALAM. DI SINI
DIA MENEMUKAN JATI DIRI.
SENI HIBURAN FILM
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
SENI HIBURAN FILM
Skenario: Steve Conrad,
Jam
es Thurber
Pem
ain: Ben Stiller,
Kristen W
iig, Jon Daly
Produksi: 20th Century
Fox Durasi: 2 jam
5 m
enit
Judul: The Secret Life
of W
alter M
itty
Genre: Adventure |
Com
edy | Dram
a
Sutradara:
Ben Stiller
MAJALAH DETIK 23 - 29 DESEMBER 2013 MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
M
AJALAH Life akan berpin-
dah format dari cetak ke
digital. Yang akan terbit
berikutnya adalah edisi ter-
akhir versi cetak. Tema besar sudah
disiapkan. Sean O'Connell (Sean Penn)
si fotografer legendaris, yang ber tahan
dengan kamera analog, juga sudah
mengirimkan satu rol klise (gambar
negatif film)-nya, termasuk klise no-
mor 25 untuk cover.
Paket kiriman OConnell diterima Walter Mitty (Ben
Stiller), kepala arsip klise di Lifeatau yang menurut
istilah dia manajer aset klise. Walter adalah bujang-
an usia 40-an tahun yang tinggal sendirian di aparte-
men di Manhattan. Dia punya adik perempuan, Odes-
sa (Kathryn Hahn), yang bekerja sebagai seniman
panggung. Keduanya bertanggung jawab memastikan
ibu mereka, Edna (Shirley MacLaine), nyaman di panti
jompo.
SENI HIBURAN FILM
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
SENI HIBURAN FILM
MAJALAH DETIK 9 - 15 DESEMBER 2013
Walter naksir koleganya di kantor, Cheryl Melhoff
(Kristen Wiig), karyawan baru Life di bagian akunting.
Tapi, masalahnya, Walter yang pelamun berat ini
terlalu malu untuk mendekati Cheryl. Dia hanya bisa
berkhayal jadi superhero yang menyelamatkan Cheryl
saat apartemennya terbakar. Tapi ya cuma khayalan.
Kenyataannya, yang Walter lakukan malah mendaftar
di biro jodoh online eHarmony agar terhubung dengan
Cheryl, yang sudah lebih dulu bergabung.
Sementara itu, perpindahan format dari format cetak
ke digital menimbulkan keresahan karyawan karena
bakal ada PHK besar-besaran. Walter tidak luput dari
keresahan ini walau dia sudah bekerja di Life selama
16 tahun. Siapa yang butuh klise di era digital?
Di tengah keresahan itu, Walter terkejut, dia tidak
menemukan klise nomor 25 di dalam paket yang
dikirim OConnell. Nomor 25 kosong, tergunting,
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
SENI HIBURAN FILM
tapi guntingannya tidak ada dalam paket.
Bagaimana cara menghubungi OConnell
untuk menanyakan klisenya yang hilang?
Pasalnya, selama ini fotografer nyentrik itu
berhubungan dengan Life hanya lewat tele-
gram, tidak punya alamat tetap, dan selalu
pergi ke tempat-tempat terpencil untuk
mencari obyek foto.
Deadline makin dekat. Ted Hendricks
(Adam Scott), bos baru yang angkuh, sudah
berkali-kali menagih klise nomor 25 yang
akan jadi cover terakhir Life.
Walter memutuskan melacak keberadaan OConnell,
sebuah pencarian yang membawanya ke Greenland,
Islandia, hingga akhirnya ke Afganistan. Hidup Walter
yang selama ini datar-datar saja tiba-tiba dihadapkan
pada pengalaman bertarung dengan hiu, dikejar ke-
pulan asap gunung api yang meletus, dan menumpang
helikopter yang pilotnya mabuk berat.
The Secret Life of Walter Mitty asalnya adalah cerita
pendek karya James Thurber yang dimuat di The New
Yorker pada 18 Maret 1939. Ceritanya tentang seorang
pelamun yang takut istri di Connecticut. Pada 1947, ki-
sah ini difilmkan dalam format musikal romantis ringan
digarap Norman Z. McLeod dengan aktor utama Danny
Kaye.
Versi Ben Stiller pada abad ke-21 diisi banyak petu-
alangan menegangkan tokoh utamanya lewat adeg-
an-adegan yang membuat penonton tertawa geli.
Perjalanan Walter dalam mencari OConnell hingga
ke Himalaya sebenarnya merupakan pencarian ke
dalam dirinya sendiri dan penaklukan atas ketakut-
annya selama ini. Di tengah alam, Walter menemukan
kesejatian, sesuatu yang selama 16 tahun di Life tidak
pernah dia dapatkan.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
Di tengah alam
, W
alter
m
enem
ukan kesejatian,
sesuatu yang selam
a 16
tahun di Life tidak pernah
dia dapatkan.
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
SENI HIBURAN FILM
Lewat detail dan twist, Stiller berhasil memperta-
hankan penasaran di hati penonton, apakah film ini
happy ending. Sebelumnya, penonton berkali-kali dibu-
at kecele oleh adegan khayalan yang tampak seakan-
akan fakta karena bersambungan dengan dunia nyata
Walter. Sebuah konsep cerdas yang digagas Stiller.
Sebelumnya, Stiller menancapkan kukunya sebagai
sutradara sekaligus bintang utama di Zoolander (2001)
dan Tropic Thunder (2008), keduanya film humor satire. Di
The Secret Life of Walter Mitty, Steve Conrad juga membuat
skenario dengan level humor yang sama, dibumbui sikap
angkuh Scott si bos yang malah mengundang kelucuan.
Memang tidak sedikit kritikus film yang menganggap
frame film ini aneh. Nekat naik helikopter yang pilotnya
mabuk, membuang sepeda dan memilih lari naik-turun
bukit, skateboarding menurun dengan kecepatan tinggi di
jalan raya Islandia yang sepi, hingga naik Gunung Hima-
laya tidak cukup menunjukkan keberanian spiritual.
Tapi bukankah setiap orang menjalani perjuangannya
masing-masing? Dan bukankah semua itu pengalaman
akbar bagi orang yang 16 tahun terkurung di dalam ru-
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
SENI HIBURAN FILM
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
angan temaram hanya berteman satu bawahan? Buku
jurnal perjalanan yang dulu diberikan mendiang ayahnya
juga masih kosong menunggu untuk diisi.
Meski demikian, film ini terasa seperti dua film yang
dijadikan satu tapi saling benci. Seakan bagian kedua ini
membatalkan bagian pertama. Bagian pertama tentang
karyawan setia yang pelamun dan pemalu, bagian kedua
tentang laki-laki yang menempuh ribuan kilometer untuk
mencari fotografer.
Di bagian kedua, kita dibuat lupa siapa Walter sebelum-
nya, gesture tubuhnya lain, sorot matanya lain, cara dia
menghadapi orang lain juga berbeda. Adaptasi kreatif-
nya beda tipis dengan vandalisme.
Usaha Stiller menggabungkan pencarian jati diri,
humor, dan sedikit action boleh diacungi jempol. Pe-
nonton tetap duduk di tempatnya, tidak bosan, dan
ingin tahu akhir petualangan Walter. Film ini wajib
tonton bagi penggemar humor dan cerita yang happy
ending. Oops, lo kok jadi spoiler? SILVIA GALIKANO
SENI HIBURAN FILM PEKAN INI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
POLICE STORY 2013
K
ISAH
seorang polisi bernama Zhong Wen (Jackie Chan), yang se-
dang mencari anaknya, Miao-miao (Jing Tian), yang lari dari rumah.
Keduanya terjebak dalam situasi penyanderaan dalam sebuah kafe
malam. Sang pemilik cafe, Wu Jiang (Liu Ye), menculik dan menyan-
dera para pengunjung kafe untuk tujuan membebaskan seorang penjahat yang
telah bertahun-tahun dipenjara.
JENIS FILM: ACTION | PRODUSER: JACKIE CHAN, YE NING, LU ZHENG | PRODUKSI: JACKIE
CHAN PRODUCTION | SUTRADARA: DING SHENG | DURASI: 106 MENIT
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
SENI HIBURAN FILM PEKAN INI
J
USTIN BIEBERS BELIEVE
mengisahkan kehidupan
Justin Bieber yang beranjak dari seorang anak yang terkenal di
YouTube menuju kehidupannya sekarang sebagai superstar papan
atas dunia.
JENIS FILM: DOCUMENTARY | PRODUSER: JUSTIN BIEBER, SCOOTER BRAUN, USHER
RAYMOND | PRODUKSI: DOLPHIN FILMS | SUTRADARA: JON M. CHU
DURASI: 92 MENIT
JUSTIN BIEBERS BELIEVE
SENI HIBURAN FILM PEKAN INI
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
SENI HIBURAN FILM PEKAN INI
K
AI
(Keanu Reeves) adalah orang buangan yang diasingkan dan disiksa
penguasa. Tapi takdir membawanya pada sekelompok samurai yang
berhasil menyelamatkan nyawanya.
Misi para samurai adalah membalas dendam kepada penguasa atas
kematian guru mereka. Dengan hanya 47 orang, para samurai akan berhadapan
dengan pasukan penguasa yang tidak terhingga jumlahnya.
Tidak hanya manusia, para samurai dan Kai juga akan berhadapan dengan silu-
man dan monster buas. Mampukah Kai membantu para samurai? Dan siapakah
sebenarnya Kai?
47 RONIN
JENIS FILM: ACTION | PRODUSER: PAMELA ABDY, ERIC MCLEOD, SCOTT STUBER |
PRODUKSI: UNIVERSAL PICTURES | SUTRADARA: CARL RINSCH | DURASI: 119 MENIT
SENI HIBURAN AGENDA
JANUARI
JAN
8
OPTIK MELAWAI
SALE UP TO 50%+20%+10%
29 NOVEMBER 2013 S.D. 20 JANUARI
2014, Senayan City, Jakarta
PAMERAN SKETSA
PERJALANAN MUDJI
SUTRISNO SJ DARI STUPA
KE STUPA
Galeri Cipta III, Taman Ismail
Marzuki, 8-17 JANUARI 2014
KIPLING END OF SEASON
SALE. HAPPY SHOPPING!
12 DESEMBER 2013 S.D. 12 JANUARI
2014, Senayan City
BCBGMAXAZRIA
END OF SEASON SALE
12 DESEMBER 2013 S.D. 12 JANUARI
2014, Senayan City
END OF SEASON SALE
BEN SHERMAN
AT DEBENHAMS
19 DESEMBER 2013 S.D. 19 JANUARI
2014, Senayan City
OPTIK SEIS
Discount up to 50% + 10% & 0% instal-
lment up to 12 months with Mandiri credit
card until JANURY 19, 2014 (T&C apply).
Pacific Place Mall
JAN
19
JAN
19
JAN
19
JAN
17
PAMERAN PERNIKAHAN
TRADISIONAL
17-19 JANUARI 2014
Bale Asri PUSDAI
Jl. Diponegoro 63, Bandung
LOVE GARAGE FEAT PHOENIX
17 JANUARI 2014, 19.00 WIB,eX Park,
Jakarta
Promotor: Ismaya Live
Presale 2 until 15 Januari 2014 Rp
590.000
MAJALAH DETIK 13 - 19 JANUARI 2014
@majalah_detik majalah detik
Tap untuk
kembali ke cover
Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4
Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472
Email: redaksi@majalahdetik.com
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.