PERAN LEMBAGA-LEMBAGA
PENEGAK HUKUM
DISUSUN OLEH
CAVER
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
BAB II PEMBAHASAN
1. KEPOLISIAN
2. KEJAKSAAN
3.HAKIM
4. ADVOKAT
5. KPK
B. ANALISIS ARTIKEL
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Penegakan Hukum merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk tegaknya atau
berfungsinya norma-norma hukum secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Tentunya setiap Negara memiliki hukum yang berbeda, dan tentunya hukum
diciptakan sesuai dengan kebutuhan bermasyarakat maupun bernegara dengan tujuan
tidak lain ialah untuk meciptakan dan meningkatkan ketertiban serta kepastian hukum
dalam masyarakat. Untuk itu, agar tercipta penegakan hukum dalam masyarakat maka
perlu dilakukannya upaya-upaya menerbitkan lembaga-lembaga yang bertugas
menegakan hukum sesuai dengan keseimbangan ruang lingkup masing-masing yang
didasari pada sistem kerja sama yang baik dan mendukung tujuan yang hendak
dicapai.
1. Kepolisian
2. Jaksa
3. Hakim
Hakim diartikan sebagai orang yang memiliki tugas untuk menegakan keadilan
serta kebenaraan,menghukum orang yang salah sekaligus membenarkan orang yang
benar. Selain itu,dalam menjalankan tugas hakim terikat pada aturan hukum
4.Advokat
PEMBAHASAN
1. PIHAK KEPOLISIAN
Foto: Pengangguran yang juga residivis asal NTT ditangkap. Polisi juga menembak kaki pelaku karena melawan saat
ditangkap. (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Denpasar - Seorang pria pengangguran asal Desa Pasir Putih, Kecamatan Maluk,
Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Usman Ali (42)
ditangkap polisi lantaran menggasak ponsel atau handphone (HP) di kos-kosan di Kota
Denpasar, Bali. Terduga pelaku terpaksa ditembak kakinya karna melawan. Pencurian
itu ia lakukan di Jalan Gunung Batur, Gang Tebu Nomor 3, Kelurahan Pemecutan,
Kecamatan Denpasar Barat pada Kamis (9/6/2022) sekitar pukul 10.35 WITA.
Menurut Hendra, Usman Ali merupakan seorang residivis. Ia sebelumnya
sempat terlibat kasus pencurian sepeda motor (curanmor). Ia juga sempat ditangkap
oleh Polsek Denpasar Selatan. "Jadi UA ini merupakan seorang residivis, dari catatan
yang kami himpun di Polresta Denpasar yang bersangkutan sudah terlibat kasus
curanmor di 2017 lalu ada beberapa laporan polisi di Polsek Denpasar Selatan sama
Curat (pencurian dengan pemberatan) juga," ungkap Hendra.
Adapun orang yang menjadi korban atas tindakan pidana dari Usman Ali kali ini
adalah pria bernama Yonas Hanas (42). Korban awalnya meninggalkan kamar kos
untuk pergi bekerja ke kantor pada Kamis (19/6/2022) sekitar pukul 09.00 WITA.
Sedangkan istrinya juga bekerja dan anaknya sudah berangkat sekolah, sehingga
kamar kos dalam keadaan kosong. Istri korban kemudian pulang dari bekerja ke kos
sekitar pukul 13.30 WITA dan mendapati jendela kamar kos sudah terbuka dan grendel
kuncinya sudah lepas dan rusak. Setelah masuk ke dalam kamar, istri korban
mendapati isi kamar sudah acak-acakan. Mendapati hal tersebut istri korban kemudian
memeriksa kamar kos. Setelah diperiksa ternyata dua buah HP masing-masing merek
ASUS Zenfone Max warna Hitam dan merek VIVO Y 30 warna putih nomor yang
ditaruh di atas mesin cuci sudah hilang. Dengan kejadian ini korban mengalami
kerugian sebesar Rp 5,1 juta. Polisi kemudian melakukan penyelidikan setelah
menerima laporan pencurian tersebut. Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil
mengamankan barang bukti satu buah HP merek ASUS Zenfone Max warna hitam dari
seseorang yang bernama Amin. Amin mengaku mendapatkan HP dari seorang laki-laki
yang berasal dari Sumbawa.
2. JAKSA
"Prosesnya sudah berjalan lama, sampai sekarang sudah 5 bulan, maunya saya pelaku
dipenjara sesuai perbuatannya," kata U saat ditemui awak media di rumahnya.
U mengaku terhenyak saat mendapat kabar pelaku bebas. Ia sempat menanyakan itu
ke seseorang bernama Heni yang menurutnya anggota salah satu lembaga
perlindungan anak yang kebetulan datang mengunjungi kediamannya. "Saya sempat
nanya ke bu Heni kenapa pelaku dibebasin katanya ada kesalahan dalam berkas.
Saya nanya kesalahan apa, katanya ada berkas nggak ditandatangani begitu," ucapnya
polos.
"Saya (sempat) tahu kalau suami saya sudah dipenjara, katanya sudah di sel, saya
sempat bertanya lagi pelaku masih ada nggak, jawabanya sudah dilimpahkan ke
kejaksaan. Saya nggak pernah nanya lagi”, sambungnya.
Tigor menyebut Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus tersebut bernama
Alvian.
"Setelah berkas itu diterima oleh jaksanya, kalau nggak salah kejaksaannya pak Alvian
di sini yang menangani perkara ini. Setelah diterima oleh jaksanya dilimpahkanlah
perkara itu ke pengadilan, kode surat di Pidum itu P31 dilimpahkan tersangka beserta
barang buktinya. Mungkin barang buktinya berupa celana dalam, baju pada saat
dilakukannya percabulan," beber Tigor. Singkat cerita, perkara itu kemudian memasuki
tahapan persidangan. Saat itu terdakwa H didampingi penasihat hukumnya. Agenda
pertama persidangan adalah pembacaan dakwaan, Saat itu Hakim memberikan hak
yang sama terhadap penasihat hukum (PH), apakah terhadap dakwaan yang dibaca
oleh penuntut umum penasihat hukum akan mengajukan keberatan atau tidak” kata
Tigor.
Kamis, 19 Mei 2022 21:12 WIB; Sidang Habib Bahar bin Smith
Bandung - Habib Bahar bin Smith turut menyinggung kunjungan Presiden Joko Widodo
ke beberapa tempat hingga disebut menimbulkan kerumunan. Dia membandingkan
kegiatan Jokowi itu dengan kegiatan Habib Rizieq Shihab yang berujung dibui lantaran
dianggap melanggar protokol kesehatan (prokes). Ucapan itu diungkapkan Bahar
dalam lanjutan sidang kasus penyebaran berita bohong di Pengadilan Negeri (PN)
Bandung, Jalan LLRE Martadinata,Kota bandung,Kamis (19/5/2022).
"Saya tanya, saat PSBB banyak enggak yang menyelenggarakan Maulid?" tanya
Habib Bahar kepada SAKSI KIYAI Abdul Mujib “Ada”,jawab abdul Mujib.
4. ADVOKAT
Kasus ini terjadi pada tahun 2018 silam, Alvin lim seorang advokat/pengacara
bagian dari anggota LQ Indonesia Law Firm, yang telah melakukan suatu tindakan
pidana dalam bentuk pemalsuan surat sehingga sang pengacara atau Advokat ini di
vonis selama 4,5 tahun penjara.
Alvin Lim dijemput paksa oleh Kejagung di gedung Bareskrim Polri pada (18/10)
kemudian dilakukan penahan di rutan, penahanan yang dilakukan oleh kejaksaan
negeri Jakarta Selatan menyusul putisan hakim pengadilan negeri jakarta selatan yanv
menjatuhkan vonis 4,5 tahun penjara terhadap Alvin Lim atas kasus pemalsuan surat.
Selama persidangan, terdakwa tidak hadir tanpa alasan meskipun telah dijadwalkan
pada sidang sebelumnya terdakwa diketahui saat itu berada di Singapura.
Atas permintaan Jaksa, hakim pun memutuskan akan tetap melanjutkan
persidangan in absentia atau tanpa kehadiran si terdakwa. Majelis Hakim dalam kasus
ini menyatakan bahwa pengacara Alvin Lim ini terbukti bersalah melakukan tindakan
pidana pemalsuan surat yang berlanjut, dalam kasus ini pelaku hanya terbukti perihal
melakukan kesengajaan menggunakan surat palsu yang mengakibatkan timbulnya
kerugian. Pelaku kemudian dinyatakan telah melanggar ketentuan pasal 263 ayat (2) jo
pasal 55 ayat (1) jo 54 ayat (1) KUHP. (CNN Indonesia)
Tak dapat dipungkiri dan bukan hal yang privasi lagi, bahwa begitu banyak sekali
oknum penegakan hukum yang kemudian menjadi aktor dalam melakukan strafbaarfeit
atau tindakan pidana/melawan hukum
5. KPK
Anggota DPR RI Mardani Ali Sera menyoroti aksi Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli
Siregar yang telah melanggar kode etik berat, namun hanya dihukum ringan.Kejadian
tersebut membuat Mardani semakin prihatin dengan kondisi lembaga antirasuah yang
semakin menyedihkan.Politisi PKS itu menyayangkan sikap Lili Pintauli yang terlibat
dalam dalam kasus jual beli perkara yang melibatkan eks Penyidik KPK AKP Stepanus
Robin Pattuju dan Wali Kota Tanjungbalai nonaktif M Syahrial.
Sebelumnya dalam sidang etik yang digelar, Ketua Dewas KPK , Tumpak H
Panggabean menyatakan Lili terbukti melakukan pelanggaran etik karena terlibat dalam
kasus jual beli perkara yang melibatkan eks Penyidik KPK AKP Stepanus Robin Pattuju
dan Wali Kota Tanjungbalai nonaktif M Syahrial. Atas perbuatannya itu, Lili hanya
dijatuhi hukuman pemotongan gaji selama 12 bulan.Menghukum terperiksa (Lili Pintauli
Siregar) dengan saksi berat berupa pemotongan gaji pokok sebesar 40 persen selama
12 bulan
Lili bersalah melakukan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku berupa
menyalahgunakan pengaruh selaku pimpinan KPK untuk kepentingan pribadi dan
berhubungan langsung dengan pihak yang perkaranya sedang ditangani oleh KPK.
Adapun hal memberatkan terhadap sanski berat yang dijatuhkan kepada Lili. Hal ini
memperhatikan ketentuan tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Pasal 4 ayat (2)
huruf b dan Pasal 4 ayat (2) huruf a Peraturan Dewan Pengawas Nomor 02 tahun 2020
tentang penegakan kode etik dan pedoman perilaku KPK dan peraturan lain yang
berkaitan dengan perkara ini
Dalam kasus seorang advokat atau pengacara yang bernama Alvin Lim ini
sangat disayangkan ketika dia seorang yang memiliki background sebagai
advokat penegak hukum ini yang kemudian telah menjalani profesinya dengan
tidak tepat bahkan lebih kepada merugikan klien (masyarakat) Segala sumpah
(Ps 4 ayat 1 UU No 18/2003) dan juga moral etika sebagai seorang penegak
hukum justru pada nomos nya dia sendiri tidak mentaatinya. Pelaku ini saya rasa
tidak melaksanakan code of conduct yang artinya etika profesional dalam profesi
tepat pada “kewajiban bagi umum, yang dilayani dan profesi itu sendiri”. Yang
pada hakikatnya advokat/pengacara sebagai penegak hukum yang officium
nobile harus memiliki moral etika yang baik dan dijalankan dengan tepat dan
ideal.
2. Pemimpin KPK Langgar Etik Berat Tapi dihukum Ringan
Padahal, sebagai salah satu pimpinan KPK seharusnya ia bisa menjaga
integritas tinggi, bukan malah sebaliknya.Urusan etik seperti kasus ini
merupakan hal yang mestinya bisa dihindari karena tingginya nilai integritas
internal komisi antirasuah. Harga integritas yang mahal
kasus Lili tersebut semakin memperburuk citra KPK dan menurunkan
kepercayaan publik terhadap KPK. Terperiksa tidak menunjukan penyesalan
atas perbuatannya. Kemudian, terperiksa Lili juga selaku pimpinan KPK
seharusnya menjadi contoh dan teladan dalam pelaksanaan tugas KPK.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penegak hukum merupakan upaya yang dilakukan untuk tegaknya atau berfungsinya
norma hukum secara nyata sebagai pedoman dalam lingkup bermasyarakat dan
bernegara yang adil dan sejahtera. Tentunya hukum diciptakan sesuai dengan
kebutuhan Masyarakat. Oleh karna itu, penegakan hukum ini dilakukan untuk
mewujudkan cita-cita atau kaidah-kaidah yang memuat keadilan,kebenaran dan
tercipta suatu kesejahteraan. Tentunya ada banyak jenis pemberitaan yang berkaitan
dengan peran lembaga-lembaga penegak hukum diindonesia,baik berasal dari faktor
hukum sendiri,faktor penegak hukumnya,faktor masyarakat, dan juga sarana dan
Fasilitas.
B. SARAN
Sebagai warga Negara Indonesia hendaknya dalam tindakan atau sikap kita, selalu
ditata sehingga tidak melanggar hukum dan penting kita menghargai para penegak
hukum yang menjalankan tanggung jawab mereka. Dan untuk pemerintahan
hendaklah lebih aktif dalam merumuskan sebuah Undang-undang dan hukum yang
tidak simpang siur dalam memahami sebuah hukum, serta aktif memberikan
penyuluhan hukum kepada masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/bali/berita/d-6125762/alasan-kakorlantas-minta-pemotor-tak-
pakai-sandal-jepit.
https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-6410693/jaksa-geledah-kantor-
dinkes-bpkad-sarolangun-soal-dugaan-korupsi-dana-covid-19.
https://www.detik.com/bali/hukum-dan-kriminal/d-6125592/pengangguran-asal-ntt-curi-
hp-di-denpasar-ditembak-saat-ditangkap.
https://www.detik.com/jabar/hukum-dan-kriminal/d-6085981/habib-bahar-singgung-
kegiatan-jokowi-sebabkan-kerumunan-di-sidang-kasus-hoaks.