Anda di halaman 1dari 3

A JOURNEY TO MARS

Oleh :
1. Eka Oktavia Kurniati (13612004)
2. Hans Charles Simanjorang (13612017)
3. Iga Permata Putri Mentari (13612055)
4. Luqman Fathurrohim (13612065)


Peluncuran dilakukan dengan tiga tahap penyemburan bahan bakar. Yang pertama adalah dari
permukaan bumi diberikan penambahan kecepatan (
1
) sehingga sampai di ketinggian
22.438,868 km dpl dengan orbit eliptik. Lalu diberikan tambahan kecepatan lagi (
2
) sehingga
lepas dari gravitasi bumi. Maka wahana akan masuk ke orbit matahari dengan orbit eliptik
hingga bertemu dengan Planet Mars. Saat masuk di orbit Mars diberikan pengurangan kecepatan
(
3
) sehingga bisa mengikuti Planet Mars. Wahana kami proyeksikan untuk sampai di Planet
Mars ketika planet tersebut berada di titik Periheliumnya. Hal ini untuk memperkecil
penambahan kecepatan yang diperlukan sehingga menghemat bahan bakar.


Wahana yang digunakan adalah Mars Odyssey. Kami memilih wahana ini karena pernah
digunakan NASA untuk misi yang sama di tahun 2001. Lalu roket peluncur yang digunakan
adalah Delta II 7925. Roket tersebut mampu mengorbitkan suatu wahana bermassa 1000 kg
untuk sampai ke orbit Heliocentric, sedangkan wahana yang kami bawa adalah kurang lebih
bermassa 725 kg. Berikut kami jelaskan detail dari wahana yang kami pilih.
Nama wahana : Mars Odyssey
Massa total wahana : 725 kg
Dimensi :
Struktur utama : 2,2 x 1,7 x 2,6 meter
Wingspan 5,7 meter
Sistem komunikasi : Menggunakan sistem komunikasi radio di range gelombang micro dan
gelombang UHF
Sistem kamera :
Thermal Emission Imaging System (Themis)
Gamma Ray Spectrometer (GRS)
Mars Radiation Environment Experiment (MARIE)
Nama roket peluncur : Delta II 7925
Pabrikan : McDonnell Douglas, US
Tempat peluncuran : Cape Canaveral Air Force Station, US
Waktu peluncuran : 22 Mei 2016
Waktu sampai di Mars : 9 November 2016.

LAMPIRAN

1. Wahana Mars Odyssey


2. Roket Delta II 7925

Anda mungkin juga menyukai