Seorang pasien perempuan, berusia 25 tahun dibawa ke UGD Puskesmas setelah
mengalami perdarahan pervaginan setelah persalinan di dukun 1 jam yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik : pasien dalam keadaan pingsan, pucat, dan darah menetes dari pakaian yang dikenakan. Hasil pemeriksaan tanda vital : TD 8!" mm#g, Nadi 12 kali!menit, sangat lemah, reguler, $$ % kali!menit, suhu %",5 &. hasil pemeriksaan inspekulo tampak ruptur perineum derajat 2. Setelah itu dilakukan pemeriksaan penunjang ito dan hasilnya #' 8 mg!dl. (. Da)tar masalah !. Perdarahan Pervaginam ". Pingsan #. Puat $. Darah menetes dari pakaian %ang dikenakan &. 'D ()*+) mmHg +. ,afi !") -*menit .. Sangat lemah (. // #)-*menit 0. 1nspekulo tampak ruptur perineum derajat 2 *. Diagnosa !. 2aserasi 3alan 2ahir ". 4tonia Uteri &. Tujuan Terapi !. 5enjaga kestabilan hemodinamika sehingga tekanan darah dapat naik ". 5elakukan 2igasi #. 5engurangi perdarahan post partum $. 5enegah infeksi D. +olongan ,'at untuk Terapi 'erdasarkan Tujuan terapi a. Untuk kestabilan hemodinamika memberikan terapi airan, sehingga dapat menstabilkan tekanan darah tapi juga sekaligus menstabilkan keadaan umum pasien. Golongan terapi airan !. 6ristaloid ". 6oloid b. 5elakukan ligasi dengan ara menjahit daerah perinium . Untuk mengurangi perdarahan dapat dilakukan dengan terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. 3ika kondisi pasien perdarahan %ang terjadi karena atonia dapat dilakukan tindakan nonfaramkologi berupa, 6ompresi bimanual eksternal ataupun internal atau kompresi aorta abdominalis 3ika mengunakan obat dapat dipilih obat golongan !. Uterotonika 7rgometrin 4nalog prostaglandin Derivat pituitar%89ksitosin ". :itamin 6 #. Heparin d. 5enegah terjadin%a infeksi sekunder akibat perdarahan postpartum dilakukan dengan golongan antibiotik sebagai berikut !. 4ntibiotik ;eta 2aktam <Penisilin dan Sefalosporin= ". 6uinolon #. 'eterasiklin $. Golongan sulfonamid dan trimetropin &. 4minoglikosida +. 5akrolid .. 6loramfenikol 7. Golongan 9bat 'erpilih Terapi &airan 3enis larutan Distribusi 6elebihan 6elemahan 1>S 7>S 1:S 6ristaloid <Skor ()= ,S <?*8 DS= ) !))) "&) 'ersedia dimana8mana, murah, tidak ada resiko anafilaksis, mirip airan fisiologis tubuh</2 dan ,S ),0 @=. ;isa mengekspansi volume plasma dengan epat. 2ebih singkat masa kerja dan efek oksigenasi tidak sebaik koloid A,S<?*8 DS= ### ++. !+. !*$,S<?*8 DS= &)) &)) !"& D&B ++. ### (# ,S # @ ) !))) "&) /2 !)) 0)) "&) 6oloid <")= ) !))) !))) 5asa kerja lebih panjang, tidak mempengaruhi airan intertisial, oksigenasi jaringan lebih baik. Harga mahal, ada kemungkinan terjadi anafilaksis, ada kemungkinan terjadi koagulopathi Pilihan obat terpilih adalah 6ristaloid karena bisa mengekspansi volume plasma dengan epat dan tidak ada kemungkinan terjadi anafilaksis. -. .enilaian +olongan ,'at untuk /enghentikan .erdarahan 0enis o'at &ara Kerja 1ndikasi Keamanan dan kontraindikas i Ketersediaan 2kor 3terotonika 5eningkatkan kontraksi uterus dan kontraksi pembuluh darah sehingga tidak terjadi akumulasi perdarahan. Perdarahan post partum primer, persalinan preterm Hipertonika, makrosomia dan >ephalopelvi rasio rendah. 6etersediaan terserdia seara luas 4 5itamin K 5eningkatkan fungsi >o fator C11, sehingga meningkatkan fungsi pembekuan darah Perdarahan Pengunaan warfarin Tersedian luas 8 Golongan obat yang terpilih adalah Uterotonika ,ama ;eta laktam 'etrasiklin 6uinolon Sulfonamid8 trimetropin 4minoglikosida 5akrolida 6loramfenikol Penisilin Sefalosporin 5ekanisme 6erja 5enghambat sintesis dinding sel 5engangg u pen%erapan ion8ion dan aktivitas ion logam divalen 5en%eka t sintesis D,4 bakteri 5enghambat dihidropteroat sintase dan produksi folat Gangguan sintesis protein Gangguan sintesis protein 5enghambat sintesis Protein 4ktivitas ;akterial Gram positif dan gram negatif ;akteriostatik dan bakteriosidal Gram positif dan gram negatif. ;akteriostatik dan bakteriosidal Gram positif dan gram negatif. ;akteri statik Gram positif dan gram negatif. ;akteri sidal dan statik Gram positif dan gram negatif ;akteri statik ;akteri enterik gram negatif ;akterisid belum pasti Gram positif dan gram negatif ;akteri sidal dan statik Gram positif dan gram negatif. ;akteri statik Pengunaan 6linis* keookan Penentasi ke jaringan mata, prostat, dan susunan saraf pusat buruk Penentrasi ke jaringan umumn%a lebih baik dan spektrum dan lebih stabil dibanding penisilin 6eookan gram positif dan gram negatif bisa digunakan asalkan organisme tidak resisten Distribusi luas dalam airan tubuh dan jaringan Dapat mudah diserap diberbagai jaringan, efektif untuk konjungtivitis bakterial dengan pengunaan topikal, hati hati resistensi Sen%awa polar tidak mudah memasuki sel. Sulit masuk ke dalam saraf pusat dan mata ;isa digunakan pada bagian mata, Penentrasi mata dan aDues humor spektrum luas 6eamanan 4man 4man 'idak aman 'idak aman<E !( tahun dapat meluakai kartilago %ang tumbuh aman 4man aman 'idak aman 6etersediaan 'ersedia Generasi ! dan " tersedia. Dan pada gonorrhea %ang digunakan generasi ke # 4da 4da ada ada ada ada Skoring 0) .) ) ) +) .) ) ) +olongan ,'at terpilih adalah .enisilin +olongan ,'at Terpilih dari +olongan 1. 3terotonika 0enis ,'at &ara Kerja 1ndikasi Kontraindikasi 2kor ,ksitosin 4nalog oksitosin tubuh manusia %ang berkerja merangsang kontraksi uterus Perdarahan post partum primer, persalinan preterm, induksi persalinan Tidak ada kon6 traindikasi pada post partum 4 (nalog .rostaglandin >ara kerja meningkatkan release postaglandin pada pembuluh darah uterus sehingga men%ebabkan konstriksi pembuluh darah lokal Perdarahan post partum primer, persalinan preterm, induksi persalinan Tidak ada kon6 traindikasi pada post partum, dapat meye'a'kan mengigil dan peningkatan suhu 8 .reparat ergot 9bat ini bekerja pada uterus menimbulkan kontraksi %ang kuat %ang efekn%a lebih lama dari %ang ditimbulkan oleh oksitosin Penegahan dan pengobatan perdarahan sesudah melahirkan atau keguguran karena uterus atoni atau subinvolusi <uterus tetap besar, tidak kembali ke ukuran semula= /emiliki ri7ayat hipertensi, retensi plasenta, preeklamsia dan eklamsia. 8)ek samping9 mual muntah dan hipertensi 8 9bat %ang terpilih adalah 9ksitosin. Golongan 4ntibiotik %ang dapat diberikan untuk pasien 3enis 9bat Spektrum 1ndikasi 7fek samping Skor ;enFil penisilin Spektrum sempit Golongan kokus, profilaksis pada pen%akit tertentu sufilis dan gonorea Hipersensitivitas dan ensefalopati .) >loksasilin Spektrum lebih baik daripada benFil penisilin 'erutama pada metisilin resisten Stafilokokus aureus Hipersensitivitas dan ensefalopati +) 4sam klavulanat 2ebih tahan terhadap beta laktam dibandingkan >loksasilin 1nfeksi stafilokokkus dan gram negatif 5ual muntah .& 4mpisilin 2ebih luas spektrumn%a 1nfeksi 7. >oli, H. 1nfluenFa, Pruteus. 'idak efektif pada klebsiela, pseudomonas dan enterokokkus. 6hasit terhadap gram positif lebih ringan daripada benFetil penisilin Gangguan lambung usus dan reaksi alergi () 4moksisilin Sama spektrumn%a namun reabsorpsin%a lebih baik 1nfeksi 7. >oli, H. 1nfluenFa, Pruteus. 'idak efektif pada klebsiela, pseudomonas dan enterokokkus. 6hasit terhadap gram positif lebih ringan daripada benFetil penisilin 7fek samping lebih minimal dibandingkan daripada ampisilin 0) 9bat %ang dipilih adalah amoksisilin +. Dosis ,'at yang Di'erikan >airan %ang diberikan /iger laktat dengan $) tetes di gu%ur 9ksitosin !) 1U dalam ! menit jika tidak didapatkan kontraksi diulang kembali dalam !& menit sebesar !) 1U semuan%a diberikan 15. 4moksisilin diberikan per 1: ! gram per + jam selama # hari. #. $esep ,'at R/ Infus RL kolf No. V Abbocath 1 G No. II Infus !et No. I !. i. ". " R/ In#. !antocyn a"p. No.II !. i. ". ". R/ In#. A"oksisilin 1gr No. $II !. i. ". "