Penghargaan
Pendahuluan
Pengujian suatu kitab sebagai dasar utama pengkajian wahyu Illahi yang
tertulis dalam Qouran, ada beberapa macam metode dan pendekatan dalam
menguji sebuah wahyu Illahi, diantaranya yang sangat terkenal iaitu metode
pendekatan komparasi sejarah dan bahasa semitic baik dalam mushaf (codex)
Islam yakni Qouran dalam text arab, serta mushaf (codex) Kristian yakni Alkitab
El Qudus (Alkitab Kudus) dalam text Ibrani, Syriac, dan Yunani Koine.
BAB I
TELAAH SINGKAT QS 4:157
Pada hakikatnya bukanlah Qouran namanya jika didalamnya ada fakta
sejarah yang disembunyikan ataupun yang catatan palsu yang mengadu domba
antara sesama mazhab Kristian (Katholik, Orthodox, dan Protestan) tentang iman
mereka.
Wahyu yang diberikan Allah kepada Muhammad via Jibril banyak sekali
mengandung historical errors, yang mana perlu dikaji ulang dan dianalisa lagi
tentang kebenaran dan keabsahan Qouran agar banyak orang tidak terpengaruh
oleh buaian nina bobo dari sang Nabi tercinta. Maka marilah kita menguji
kebenaran Qouran mulai dari sejarahnya hingga tentang sejarah yang lain, yang
mana konon merupakan Ilmu Allah, yang seharusnya terperinci, tidak bengkok,
dan tidak ada “crush” di dalamnya.
Kita ambilkan saja suatu contoh tentang wafatnya Kristus untuk menguji
keterperincian Qouran serta ke tidak bertentangan antara ayat yang satu dengan
yang lain dimana Qouran, yang konon katanya melalui argument bijak
(“termasuk diantaranya pemikir Islam”) mengatakan bahwa Kristus tidak wafat
dikayu salib, tetapi ada yang diserupakan oleh Allah. Para pemikir Islam merujuk
kepada dalil Qouran seperti dibawah ini :
QS 4:157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah
membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka
tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka
bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan)
Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka
tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang
mereka bunuh itu adalah Isa.
Pada kutipan ayat diatas ada beberapa pertentangan didalamnya yang
sangat kentara, seperti
1. ” ... padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang
diserupakan dengan Isa bagi mereka …”
2. “… Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang
dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak
(pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.”
Persoalannya sekarang adalah bagaimana mungkin dalam satu ayat yang
mempunyai narasi yang sama bisa berkontradiksi, padahal kita mengetahui bahwa
kedudukan Qouran sebagai kalam Allâah memberikan hal yang terperinci
(Qs 6:114) dan serta didalamnya tidak ada hal yang membengkokkan
(Qs 18:11 ; 39:28).
Pada poin (1) sesuai ayat Qouran dikatakan disana bahwa ”’Isa (Jesus)
tidak dibunuh dan tidak disalib tetapi yang mereka bunuh adalah orang yang
diserupakan dengan ’Isa bagi mereka.”, sedangkan pada poin (2) pada ayat yang
sama dikatakan disana bahwa ”mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh
adalah ’Isa (Jesus).” Jadi inti pertanyaannya adalah siapa yang disalib sesuai
kutipan ayat diatas apakah orang yang diserupakan oleh ’Isa ataukah ’Isa sendiri
yang disalib??!!
Bahkan para Islamic scholarpun saling melempar hujah (argument)
tentang siapa yang diserupakan dengan ’Isa bagi mereka, berikut kutipannya
dalam kitab Game El Bayan halaman 12 – 16, telah dikatakan disana :
1. “A Christian man who converted to Islam narrated: when 'Iesa (Jesus) was
told by God: I am raising you up to me he said: O disciples who want to be
my companion in the paradise, by taking my resemblance and appearing
to the public to be killed instead of me? Surges replied: I do O God’
soul. 'Iesa (Jesus) said to him: then sit in my seat , then he did & 'Iesa
(Jesus) was raised up, when the crowd got inside they took him &
crucified him as they saw the face of 'Iesa (Jesus) and the body wasn’t his
body but others said it is him”.
2. “It is mentioned in the same previous reference others said: one of 'Iesa
(Jesus)’s disciples (i.e. Judas) dissimulated and came with the Jews to
direct them to him, so when he got inside with them to take him, God had
put on him the resemblance of 'Iesa (Jesus), therefore he was taken,
crucified and killed”.
3. “We read in the same previous reference “when the Jews arrested 'Iesa
(Jesus), they assigned a guard to him, but 'Iesa (Jesus) was raised by a
miracle to the heaven and his resemblance was put on this guard
therefore he was taken and crucified while he was yelling: I am not
'Iesa.”
4. “Where came to a house , the Jewish , Titus it is said that 'Iesa (Jesus)
used to be there, and he didn’t find him, therefore God had put the
resemblance of 'Iesa (Jesus) on him, so when he came out, people
thought that he is 'Iesa (Jesus) therefore they took him and crucified him.”
5. “God put the resemblance of 'Iesa (Jesus) on another man therefore
this man was crucified instead of 'Iesa”.
Jadi inti pertanyaannya adalah siapa yang disalib sesuai kutipan Kitab
diatas (Game El Bayan) apakah Surges, Judas, Penjaga, Titus orang Yahudi,
ataukah orang lain yang namanya tidak tertulis di antah berantah?!! Ini merupakan
suatu tantangan kepada kitab yang dijuluki sangat terperinci untuk memberi tau
kepada pembaca siapa yang diserupakan oleh Allâah mirip dengan ’Isa untuk
disalib??!! Kami semua memerlukan jawaban yang logis dari Islamic scholar dan
bukti arkeologis agar tidak menimbulkan fitnah atau mungkinkah ayat tersebut
adalah hoax loader??!!
Kami tiada mengetahui, bagaimana idea ini dipakai oleh orang Islam dan
khususnya pemberi wahyu tersebut kepada Muhammad untuk mengatakan bahwa
yang disalib adalah orang yang diserupakan oleh ’Isa ataukah ’Isa itu sendiri yang
disalib??!!
GOSPEL OF PETER
FRAGMENT I
II. 3 Now there stood there Joseph the friend of Pilate and of the Lord, and he,
knowing that they were about to crucify Him (Jesus), came unto Pilate and
begged the body of Jesus for burial. And Pilate sending unto Herod, begged his
body. 5 And Herod said: Brother Pilate, even if none had begged for him, we
should have buried him, since also the Sabbath dawned; for it is written in the law
that the sun should not set upon one that hath been slain (murdered).
(The Gospel of the Ebonite's is known only by the quotations from Epiphanius in
these passages of his Panarion: 30.13.1-8, 30.14.5, 30.16.4-5, and 30.22.4.)
Lection 82 : Crucifixion
9. And there were also two other malefactors led with him to be put to death. And
when they were come unto a place called Calvary, and Golgotha, that is to say a
place of a skull, there they crucified him; and the malefactors, one on the
right hand, and other on the left.
10. And it was the third hour when they crucified him…
26. … It is finished; and he bowed his head and gave up the ghost. And it was
the ninth hour.
"My God, my God, why, O Lord, have you forsaken me?" (Mark 15:34). It was
on the cross that he said these words
Philip the apostle said, "Joseph the carpenter planted a garden because he needed
wood for his trade. It was he who made the cross from the trees which he
planted. His own offspring hung on that which he planted. His offspring was
Jesus, and the planting was the cross."
15:22 [24] and they bring him to the place Golgotha, which is, being
interpreted, `Place of a skull;
15:25 [14] and it was the third hour, and they crucified him;
15:27 [23] and with him they crucify two robbers, one on the right hand, and one
on his left,
15:37 [22] and Jesus having uttered a loud cry, yielded the spirit,
15:38 [12] and the veil of the sanctuary was rent in two, from top to bottom,
15:39 [14] and the centurion who was standing over-against him, having seen
that, having so cried out, he yielded the spirit, said, `Truly this man
was Son of God.'
Berikut ini disajikan refrensi dan kitab dari sejarawan sekuler yang hidup
sezaman dengan ’Isa (Jesus), seperti dibawah ini:
1. This is confirmed by what was mentioned in the Talmud, Amsterdam
edition on 1643, in the chapter of Sanhedrim, page 43, as it was said
that: {Jesus was crucified one day prior to the Passover; he was killed
as he was a warlock aiming to deceive Israel}.
2. The famous philosopher martyr Justinus and the great scholar Tertulianus,
from the church leaders in the second Gregorian century documented that
the verdict of Pontius Pilate to crucify the Christ is saved in the records
of the roman empire in Rome{Ante Nicene Fathers Vol. 1 P160}.
3. The testimony of Tasitus, the Roman historian, who documented the
events of the roman empire, from the death of Augustus Caesar, on year
14 A.C, to the death of Neuron, on year 68 A.C, he said about the Christ
{ there was a group of people, named in the public Christians, taking their
name from the Christ , their leader, who was killed as guilty in the
reign of Tiberius, when Pontius Pilate was the governor }.
4. Yousifus, the Jewish historian, who was contemporary to the apostles, also
wrote in the third chapter {Jesus lived as a wise man, he proclaimed to be
the messiah, when he was adjudged by Pontius Pilate, and sentenced for
crucifixion because of the complaints of our nation leaders, those who
were before believing in him remained, as he reappeared alive in the third
day, those Christians who took their name after him are still present}
5. Julius dari Samosta lahir tahun 120 M wafat tahun 180 M dalam bukunya
The Passing Perregrinus, menyatakan “…… ORANG YANG
DISALIBKAN DI PALESTINA karena memperkenalkan aliran
kepercayaan baru ini kepada dunia …. Selanjutnya pemimpin mereka
yang pertama-tama meyakinkan bahwa mereka semua adalah saling
bersaudara …. Dengan menyangkal dewa-dewa Yunani dan menyembah
pecundang yang DISALIBKAN itu sendiri serta mentaati hukum-
hukumnya …”
إ ْن ِجي ُل َمتَّى
ُونَ ح السَّاب ُع َو ْال ِع ْشرlُ األصحا
َ
35
يل َ صلَبُوهُ ا ْقتَ َس ُموا ثِيَابَهُ ُم ْقتَ ِر ِع
َ ِ لِ َك ْي يَتِ َّم َما ق،ين َعلَ ْيهَا َ َولَ َّما
ًاسي أَ ْلقَ ْوا قُرْ َعة
ِ َ َو َعلَى لِب،«ا ْقتَ َس ُموا ثِيَابِي بَ ْينَهُ ْم:»بِالنَّبِ ِّي.
37
ك ْاليَهُو ِد ُ «ه َذا هُ َو يَسُو:ًق َر ْأ ِس ِه ِعلَّتَهُ َم ْكتُوبَة
ُ ِع َمل َ » َو َج َعلُوا فَ ْو.
ِ اح ٌد َع ِن ْاليَ َس ِ اح ٌد َع ِن ْاليَ ِم ُ حِينَئِ ٍذ.
38
ار ِ ين َو َو ِ َو،َّان
ِ ب َم َعهُ لِص َ ِصل
50
َ ُّ َوأَ ْسلَ َم الر،ت َع ِظ ٍيم
وح َ ِع أَ ْيضًا ب
ٍ ص ْو ُ َص َر َخ يَسُو
َ ف.
Injeel Matta
Al Ashahu Al Sab’u Al ‘Ishroun
35.Wa lamma salabouhu aqtasamou theabahu muqtar’ien ‘alayha likay
yatimmu maqiela bilttabie “Aqtasamou theabie baytahum, wa ‘ala
libasie Al qouqur’atan”.
37.Wa ja’alou fouqarasihi ‘illatahu maktoubatan : “Hadza huwa Iasou’
maliku Al Yahoudi.
38.Jietaidzin suliba ma’ahu lissani wa ahidun ‘an Al yamienwa wa
ahidun ‘an Alyasari.
50.Fasarakha Iasou’ aydhan bisaoutin ‘aziemin wa aslam Al rouha.
َ ث َو ْال ِع ْشر
ُون lُ ِاألصحا ُح الثَّال
َ
21
َ ِص َر ُخوا قَائِل
ُ«اصْ لِ ْبهُ! اصْ لِ ْبه:ين َ َ»!ف
33
ك َم َع ِ ض ْوا بِ ِه إِلَى ْال َم ْو
َ »َض ِع الَّ ِذي يُ ْد َعى « ُج ْم ُج َمة
َ صلَبُوهُ هُنَا َ َولَ َّما َم
ِ اآلخ َر َع ْن يَ َس
ار ِه َ احدًا َع ْن يَ ِمينِ ِه َوِ َو، ْال ُم ْذنِبَي ِْن.
38
ٍ ان َم ْكتُوبٌ فَ ْوقَهُ بِأَحْ ر
«ه َذا:ُف يُونَانِيَّ ٍة َورُو َمانِيَّ ٍة َو ِعب َْرانِيَّ ٍة ٌ ان ُع ْن َو
َ َو َك
ك ْاليَهُو ِدُ ِ»هُ َو َمل.
46
ُ ْك أَ ْستَ ْو ِد
ع َ فِي يَ َدي،ُ «يَا أَبَتَاه:ال
َ َت َع ِظ ٍيم َوق
ٍ ص ْو ُ َونَا َدى يَسُو
َ ِع ب
َ ُّال ه َذا أَ ْسلَ َم الر
وح َ َ َولَ َّما ق.»ُوحي ِ ر.
53
ِ ْث لَ ْم يَ ُك ْن أَ َح ٌد ُو
ض َع ُ ت َحي
ٍ ض َعهُ فِي قَب ٍْر َم ْنحُو َ َو َو، َولَفَّهُ بِ َكتَّا ٍن،َُوأَ ْن َزلَه
ُّ َق.
ط
Tarjamah Injil Lukas 23:21, 33, 38, 46, dan 53 :
Injeel Louqa
Al Ashahu Al Thalithu wa Al ’Ishroun
21.Fasarakhou qailien : (Aslibhu! Aslibhu!).
33.Walamma madhou bihi ila Al Moudhi’i alladzie yud’aa (jumjumata)
salibouhu Hunaka ma’a Al Mudznibaen, wa ahidan ‘an Iamienihi wa
al akhara ‘an yasarihi.
38.Wa kana ‘unouanun maktoubun faouqahu biAhruhfin Younaniyyatin
wa Roumaniyyatin wa ‘Ibraniyyatin (Hadza huwa malik Al
Yahoudi).
46.Wa nadaa Iasou’ bisaoutin ‘aziemin wa qala : (Ya Abatahu fee
yadaeka astaoudi’u rouhie) walamma qala Hadza aslam Al rouha.
53.Wa abzalahu, walqqahu bikattanin, wa wadha’ahu fee qabrin
manhoutin haethu lam yakun ahadun wadhi’a qattu.
َ إِ ْن ِجي ُل ي
ُوحنَّا
ِ َّاألصحا ُح الت
اس ُع َع َش َر َ
6
قَا َل.»!ُ«اصْ لِبْهُ! اصْ لِ ْبه:ين َ فَلَ َّما َرآهُ ر َُؤ َسا ُء ْال َكهَنَ ِة َو ْال ُخ َّدا ُم
َ ِص َر ُخوا قَائِل
ًْت أَ ِج ُد فِي ِه ِعلَّة
ُ ألَنِّي لَس،ُ« ُخ ُذوهُ أَ ْنتُ ْم َواصْ لِبُوه: ُ»لَهُ ْم بِيالَطُس.
17
ض ُع ِ صلِيبَهُ إِلَى ْال َم ْو
ِ ض ِع الَّ ِذي يُقَا ُل لَهُ « َم ْو َ فَ َخ َر َج َوهُ َو َحا ِم ٌل
ُ» ْال ُج ْم ُج َم ِة» َويُقَا ُل لَهُ بِ ْال ِعب َْرانِيَّ ِة «ج ُْل ُجثَة،
18
َ صلَبُوا ْاثنَي ِْن
ُ َويَسُو،آخ َري ِْن َم َعهُ ِم ْن هُنَا َو ِم ْن هُنَا
ع فِي َ َو،ُصلَبُوه
َ ْثُ َحي
ِ ْال َوس.
ْط
25
،ت أُ ِّم ِه َمرْ يَ ُم َز ْو َجةُ ِكلُوبَا
ُ َوأُ ْخ،ُ أُ ُّمه،ب يَسُو َع َ ت ِع ْن َد
ِ صلِي lٍ ت َواقِفَا ْ ََو َكان
ُ َو َمرْ يَ ُم ْال َمجْ َدلِيَّة.
30
س َر ْأ َسهُ َوأَ ْسلَ َم الرُّ و َح
َ َونَ َّك.»«قَ ْد أُ ْك ِم َل:ال
َ َع ْال َخ َّل قُ فَلَ َّما أَ َخ َذ يَسُو.
ِ َ َوفِي ْالبُ ْست،ان ُ ض ِع الَّ ِذي ِ ان فِي ْال َم ْو
41 َ
ان قَ ْب ٌر َج ِدي ٌد ل ْم ٌ َب فِي ِه بُ ْست
َ ِصل َ َو َك
ُّ َض ْع فِي ِه أَ َح ٌد ق
ط َ يُو.
Tarjamah Injil Yohanes 19:6, 17, 18, 25, 30, dan 41 :
Injeel Youhanna
Al Ashahu Al Tasi’u ‘Ashara
6. Falamma raahu rou”sa’u Al Kahanati wa Al Khuddamu sarakhou
qaielien (Aslibhu! Aslibhu!). Qala lahum Bielatus : (khudouhu
antum wa aslibouhu, lannie lastu ajidu fiehi ‘illatan).
17. Fakharaj wa huwa hamilun saliebahu Al Moudhi’i alladzie Iuqalu
lahu (maoudhi’u Al Jumjumati) wa iuqalu bil’ibraniyyati (Juljutha).
18. Haethu salabouhu wa salabou athnaen akharaen ma’ahu min Huna
wamin Huna, wa Iasou’ fee Al wasti.
25. Wakanat wa aqifatin ‘inda salieb Iasou’, Oummuhu wa akhtu
oummihi Maryam zaoujatu Kelouba, wa Maryam Al Magdalieatu.
30. Falamma akhadza Iasou’ Al khalla qala : (qad akmila). Wanakkas
raasahu wa aslam Al rouha.
41. Wa kana fee Al Maoudhi’i alladzie sulib fiehi bustanun, wa fee Al
bustani qabrun jadiedun lam youdha’ fiehi ahadun qattu.
Walhasil dari apa yang saya paparkan dan saya re – check kembali
ternyata ada beberapa ayat Qouran yang bertolak belakang dengan Qs 4:157, dan
mengatakan bahwa ’Isa (Jesus) benar benar wafat, saya berikan ayatnya supaya
jelas:
1. Qs 19:31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana
saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan)
shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;
2. Qs 19:33. Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada
hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.
3. Qs 5:116 – 117. Hai putra Maryam adakah kamu mengatakan kepada
manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah? Isa
menjawab: Maha suci Engkau..... Aku tidak pernah mengatakan
kepada MEREKA kecuali apa yang Engkau perintahkan
kepadaku.....maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkaulah yang
mengawasi MEREKA".
4. Qs 3:55. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku
akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat
kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir,
dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang
yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah
kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu
kamu berselisih padanya."
Semua uraian dan penjelasan saya diatas bukan berasal dari pendapat saya,
melainkan bukti yang kuat dari Sumber Islam, Kristen, dan Sejarawan sekuler
yang hidup dizaman ’Isa (Jesus), yang menjadi pertanyaan saya kepada
Islamic Scholar, adalah:
1. Jika ’Isa (Jesus) tiada wafat di Kayu salib (sila lihat rujukan Qs 4:157),
berarti beliau sekarang lagi membayar zakat dan shalat (sila lihat rujukan
Qs 19:31), kepada siapa ’Isa (Jesus) membayar zakat dan dimana ’Isa
(Jesus) Shalat sekarang??!!
2. Jika ’Isa (Jesus) tiada wafat di Kayu salib (sila lihat rujukan Qs 4:157),
berarti untuk apa ’Isa (Jesus) berbicara tentang kelahiran, kematian, dan
kebangkitan beliau (sila lihat rujukan Qs 19:33)??!!
3. Jika ’Isa (Jesus) tiada wafat di Kayu salib (sila lihat rujukan Qs 4:157),
berarti untuk apa ’Isa (Jesus) berbicara tentang kematian beliau dan
tentang pengawasan Allah untuk pengikut ’Isa (Jesus) (sila lihat rujukan
Qs 5:116 – 117)??!!
4. Jika ’Isa (Jesus) tiada wafat di Kayu salib (sila lihat rujukan Qs 4:157),
berarti untuk apa Allah berkata untuk mewafatkan ’Isa (Jesus) dan
mengangkat ’Isa (Jesus) disisi-Nya di Sorga serta mengangkat pengikut
’Isa (Jesus) diatas orang kafir, hingga akhir zaman (sila lihat rujukan
Qs 3:54 – 55)??!!
Kesalahan ini awalnya tidak disadari oleh Allâah dan Muhammad hingga
saat ketahuan dikemudian hari maka dicobalah beberapa alasan untuk
membenarkan hal yang sudah terlanjur bengkok tersebut, seperti ibarat
mengencingi air minum sendiri.
Dalam hal ini semua, serta melihat ini semua (kontradiksi dalam Qur’an),
maka runtuhlah klaim bahwa Qur’an sangat terperinci dan tidak ada yang
membengkokan disana yang disampaikan kepada Muhammad via Jibril
(sila lihat rujukan Qs 6:114 ; Qs 16:89 ; Qs 39:28 ; Qs 18:11), maka saya dapat
simpulkan bahwa Qouran sangat tidak terperinci, kedodoran, tidak mendetail, dan
tidak mencatitkan secara benar tentang awal (proses) hingga akhir penyaliban ’Isa
(Jesus), serta mengandung historical errors. Wallahu’alam bishwab
BAB II
YESUS atau ’IESA
Pada bab ini saya akan mengkaji Qouran yang mana dicatitkan disana
ع
bahwa nama asli Yesus adalah ‘Iesa, dengan menggunakan abjad ‘ain ( ), yaw (
)ي, sin ( )س, dan aleph maqsurah ( )ى, apabila digabung menjadi
(‘Iesa).
Marilah kita tinjau dari Al Kitab Al Muqaddas dalam Peshitta Aramaic,
dan Hebrew Bible. Pada Peshitta Aramaic disebutkan nama Yesus adalah
kata seharusnya menggunakan abjad yaw ( )يdan bukan ‘ain ()ع, dan pada
ع
akhir kata seharusnya menggunakan abjad ‘ain ( ) dan bukan aleph maqsurah (
)ى, serta seharusnya menggunakan abjad sheen ( )شdan bukan sin ()س, maka
tulisan yang benar (dalam Arab) adalah (Yashou’) dan bukan
(‘Iesa).
BAB III
TELAAH SINGKAT QS 2:249
Pada bab ini saya akan mencoba meneelaah studi kasus ayat Qouran yang
tertulis dalam Qs 2:249 seperti dibawah ini :
(The holy Qouran, note 284), disana dituliskan bahwa nama Talout ( ) itu
sangat identik dengan Raja Saoul (King Saul), marilah kita mengkajinya dengan
tulus ikhlas tanpa ada perasaan dendam untuk membuka nourul haq
(cahaya kebenaran) yang ada didalamnya.
Pada Qouran dicatitkan bahwa nama asli Saul adalah Talout, dengan
dan Hebrew Bible. Pada Peshitta Aramaic disebutkan nama Saul adalah
(Shaoul), sedangkan dalam Hebrew Bible disebutkan nama Saul adalah ׁשאּול
(Shaoul).
Pada kutipan diatas, maka saya akan menganalisa kebobrokan Qouran.
Pada analisa ini saya menemukan beberapa kesalahan, diantaranya pada awal
ط
kata menggunakan abjad Ta ( ), seharusnya menggunakan abjad Sheen ( )ش
dan pada akhir kata menggunakan abjad ta ( )تseharusnya menggunakan abjad
ل
lamed ( ), maka tulisan yang benar (dalam Arab) adalah (Shaoul) dan
bukan (Talout).
Maka dari sini jelaslah sudah bahwa Shaoul (Saul) itu berbeda dengan
Thalout baik dari segi tulisan yang tercatit dalam Kalam Allah yang haq yaitu
Alkitab Almuqaddas, yang menjadi persoalannya yaitu bagaimana mungkin kitab
abad ke 7 (Qouran) yang katanya tidak ada membengkokkan didalamnya bisa
salah dalam menuliskan nama para nabi dan raja Israel tempo dulu??!!
Kemudian marilah kita beranjak sejenak untuk meninjau kebenaran cerita
Qouran diatas. Alkitab tiada pernah berbicara apapun tentang prajurit Saul yang
mencicipi air pada kasus ayat Qouran diatas, permasalahan sudah jelas yaitu :
1. Qouran sangat kedodoran, salah arah, salah dalam pencatutan
kisah serta pengaburan kisah dan yang lebih fatalnya salah dalam
memberikan penjelasan bahwa Thalout adalah Raja Saul,
sedangkan Holy Bible tiada pernah menyebutkan tentang narasi
Raja Saul dan prajuritnya sesuai Qouran diatas.
2. Identifikasi permasalahan yang diutarakan ayat Qouran diatas jelas
sekali merupakan implikasi (dampak) dari hasil dengar dengaran
Muhammad tentang cerita yang beredar saat itu di jazirah Arab,
atau adakah Muhammad mengikuti anjuran pada ayat Qs 10:94??!!
Segala tulisan yang diilhamkan Allah (Alkitab) memang bermanfaat untuk
mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran. Jelaslah sudah bahwa kedudukan Alkitab
adalah mendidik orang dalam kebenaran sesuai ayat dalam II Titus 3:16 diatas,
yaitu bahwa kebenaran akan ditemukan dalam kalam Allah yang haq yaitu
Alkitab.
Alkitab sendiri memberikan gambaran tentang narasi yang hampir mirip
dengan ayat Qouran diatas, tetapi jelas sekali oknumnya berbeda, marilah kita
simak penuturan kalam Allah (Alkitab) Judges 7:4-7a, seperti dibawah ini :
Lihat dan bacalah dua narasi dari kitab yang berbeda Qouran dan
Alkitab jelas sekali hampir sama, tetapi sungguh disayangkan oknumnya berbeda,
dalam narasi Qouran diatas bahwa oknum tersebut adalah Talout
(kata Yousuf ‘Ali Talout adalah Raja Saoul), sedangkan menurut narasi Alkitab
diatas bahwa oknum tersebut adalah Gideon bersama prajuritnya, yang menjadi
persoalannya adalah apakah sama Talout (yang katanya adalah Raja Saoul)
identik dengan Gideon?? Padahal baik dari segi tulisan saja berbeda bagaimana
mungkin identik??!! Atau bagaimana mungkin kitab abad ke 7 mengoreksi kitab
sebelumnya yang jelas jelas kitab abad ke 7 itu merupakan hasil dengar dengaran
kitab sebelumnya??!!
BAB IV
TELAAH SINGKAT QS 3:41
Pada bab ini, saya akan mengkaji kekarutan yang ada di dalam kalam
Allâah iaitu Qouran, pada hakikat kita perlu mengkaji lebih dalam untuk
membuka cahaya kebenaran antara dua kitab yang konon sama sama wahyu
Allah.
Qouran dan Holy Bible merupakan dua sisi mata koin yang berbeda dan
bertolak belakang, Qouran dan Holy Bible tidak mungkin keduanya benar
ataupun keduanya salah, tetapi salah satu diantaranya ada yang benar dan salah
satunya lagi merupakan sinkritisme (gabungan) antara fiksi dan kenyataan.
Kajian saya kali ini adalah menelaah ayat Qouran yang tertulis dalam
Qs 3:41, seperti kutipan dibwah ini:
Pada kajian ini saya menelaah sesuai ayat diatas bahwa Zakaria
meminta tanda kepada Allâah, apakah isterinya mengandung atau tidak,
dikarenakan dia suduh uzur dan rahim isterinya telah ditutup oleh Allâah.
Maka tanda itu akan tampak dengan cara yaitu Zakaria tiada dapat
bicara selama 3 hari kepada khalayak ramai kecuali dengan isyarat
(bisa tulisan mahupun yang lain).
Pada kajian ini saya menelaah sesuai ayat diatas bahwa Zakaria
mengeluh dan tidak percaya kepada Gabriel bagaimana mungkin dia bisa
mendapatkan anak, karena kondisi fisik dia dan isterinya tidak dapat mungkin
mengandung.
Maka tanda itu akan tampak dengan cara yaitu Zakaria tiada dapat
bicara sampai tiba waktunya dia akan dipulihkan kembali karena
ketidakpercayaan dia kepada firman Allah yang disampaikan oleh Gabriel.
Mungkin kita akan bertanya kapan kiranya Zakaria akan dipulihkan
kembali oleh Allah karena kedegilan hatinya yang tiada percaya akan
sabdaNya??!!
Alkitab memberikan suatu narasi yang rinci, marilah menyimak
penuturan Alkitab dalam Injeel Louqa 1:59 dan 64, seperti dibawah ini :
menggunakan abjad yaw ( )ي, het ()ح, yaw ()ي, dan aleph maqsurah ()ى, maka
apabila digabung menjadi (Yahya).
Marilah kita tinjau dari Alkitab Almuqaddas dalam Peshitta Aramaic, dan
( יוחנןYoukhanan).
kata seharusnya menggunakan abjad yaw ( )يserta waw ( )وdan bukan yaw saja
( )ي, dan pada akhir kata seharusnya menggunakan abjad nun ( )نdan bukan
aleph maqsurah ( )ى, serta seharusnya menggunakan abjad khaf ( )خdan bukan
ح
het ( ), maka tulisan yang benar (dalam Arab) adalah (Youkhanan)
Pada ayat diatas sangat jelas sekali dikatakan bahwa kelahiran ’Isa (Jesus)
dibawah pangkal pohon kurma (Ila jidz’iul nakhlati), kemudian Maryam (Maria),
mengeluh supaya sekiranya dia mati sebelum melahirkan ’Isa dan dilupakan
orang.
Alkitab tiada pernah menyebutkan kelahiran Iasou’ (Jesus) dibawah
pangkal pohon kurma, serta tidak pernah Qeddesat Maryam (St. Mary) mengeluh
dan menginginkan kematiannya karena sangkin sakitnya mau melahirkan Iasou’
(Jesus).
Then the Child Jesus, who with joyful countenance lay in His mother
the Virgin Mary's bosom, said to the palm-tree, ‘O tree, lower thy
branches and refresh My mother with thy fruit.’ Instantly the
palm-tree at this word bowed its head to the sole of Mary's feet:
and they plucked the fruit which it bore, and were refreshed. And
afterwards, when all its fruit had be plucked, the tree still remained
bent, since it was waiting to rise up at the command of Him, whose
command it had bowed down.
Then Jesus said unto it, ‘O palm-tree, arise and be of good cheer, and
be thou a companion of My trees that are in My Father's Paradise. But
with thy roots open the spring that is hidden in the ground, and let
water flow forth from that spring to quench our thirst.’
And the palm-tree instantly stood erect, and streams of very clear,
cool, and very sweet water began to come forth from amid its
roots. And when they beheld those streams of water, they rejoiced
with exceeding great joy; and they with all their quadrupeds and
attendants were satisfied and thanked God."
Pada kutipan diatas sangatlah jelas sekali Muhammad percaya bahwa
ceritera tentang kelahiran Iasou’ (Jesus) dibawah pohon kurma, dari sini jelaslah
Muhammad mendengar cerita bida’at tersebut lalu percaya tentang cerita itu,
kemudian menisbatkan nama Gabirel sebagai oknum yang berbicara kepada
Maria saat itu.
Maka jelaslah sudah bahwa idea kelahiran Iasou’ (Jesus) dalam Qouran
diambil dari kitab bid’at yang berasal dari jazirah Arab yang mana tidak
dikanonkan oleh Gereja Rasouliyyah (perdana / awal), maka sebagai umat
Kristian seharusnya bersandarkan kepada kalam Allah yang haq yaitu Alkitab.
Alkitab sendiri memberikan suatu larangan agar kita tidak terperdaya oleh
berita selain yang diberitakan oleh Rasoul Kristus, supaya kita tidak sama
terperdayanya dengan Hawa yang dibujuk oleh ular (II Korintus 11:3).
Teguran dari para Rasoul Kristus yang memberitakan Injeel kepada jemaat
Krsitus sangatlah keras supaya jangan beralih kepada Injeel lain yang sifatnya
menyesatkan dan memutarbalikkan fakta tentang peristiwa yang termaktub dalam
Injeel yang shaheh (Galatia 1:6-9), berikut petikannya :
Aku hairan, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang
oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti
suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang
yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk
memutarbalikkan Injil Kristus. Tetapi sekalipun kami atau
seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu
suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan
kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu,
sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang
memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa
yang telah kamu terima, terkutuklah dia.
Teguran dari para Rasoul Kristus yaitu apabila ada malaikat atau
seseorang memberitakan suatu Injeel yang lain dari yang diajarkan / ditulis para
Rasoul Kristus, maka terkutuklah dia (penyebar Injeel palsu tersebut) dan maka
orang itu harus mati sesuai sabda Tuhan (Ulangan 18:20).
BAB VI
TELAAH SINGKAT QS 29:14
Pada bab ini, saya akan meneelah tentang ayat Qouran yang bercerita
tentang kisah Nabi Nouh (Ibrani, )נחmenurut Qs 29:14, seperti dibawah ini :
Pada kutipan diatas sangatlah jelas sekali Muhammad percaya begitu saja
bahwa Nouh tinggal bersama kaumnya selama 950 tahun, dan akhirnya kaum
Nouh dibinasakan oleh Allâah dengan cara ditiupkan taufan (air bah,-red) kepada
kaum tersebut yang mana keadaam kaum tersebut pada waktu dibinasakan adalah
dalam keadaan zalim dan durhaka kepada Allâah.
Menurut kepada Alkitab, dikatakan bahwa manusia yang diciptakan oleh
Allah sering berbuat kejahatan (Kejadian 6:5), dan memilukan hatiNya
(Kejadian 6:6), kemudian Allah berniat akan membinasakan manusia pada zaman
Nouh tersebut (Kejadian 6:7).
Ketika umur Nabi Nouh 600 tahun, maka air bah meliputi bumi
(Kejadian 7:6), sedangkan Nabi Nouh dan segala ternak dan isterinya diangkut
dalam bahtera, maka setelah umur Nabi Nouh mencapai 950 tahun maka wafatlah
dia (Kejadian 9:29). Jadi dalam hal ini wafatnya Nabi Nouh setelah air bah selesai
dan bukan saat air bah datang keatas bumi.
Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan
kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar,
sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi
bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di
kolong langit; segala yang ada dibumi akan mati binasa.
[Kejadian 6:11, 12, dan 17]
Kemudian setelah itu, air bah turun atas bumi pada saat itu umur Nabi Nouh 600
tahun, berikut kutipannya :
Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi
bumi. Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan
anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak anaknya karena air bah
itu. [Kejadian 7:6 - 7]
Kemudian setelah itu, air bah surut dan umur Nouh mencapai 950 tahun, maka
wafatlah dia, berikut kutipannya dibawah ini :
Jadi Nuh mencapai umur sembilan ratus lima puluh tahun, lalu ia
mati. [Kejadian 9:29]
Nah pada kutipan ayat Qouran diatas dinyatakan jelas umur Nouh 950 tahun
yang pada saat itu bersama dengan kalangannya ( Qs 29:14), sedangkan menurut Alkitab
umur Nouh pada saat 950 tahun sudah wafat (Kejadian 9:29).
Menurut Qouran diatas (Qs 29:14), kaum Nouh dibinasakan oleh Allâah
dengan cara dikirimkan taufan (air bah,-red) kepada kaum tersebut yang mana
keadaam kaum tersebut pada waktu dibinasakan adalah dalam keadaan zalim dan
durhaka kepada Allâah, sedangkan menurut Alkitab kaum nabi Nouh sering
berbuat kejahatan (Kejadian 6:5) dan membuat bumi rusak (Kejadian 6:11)
sehingga memilukan hatiNya pada saat Allah menilik bumi ( Kejadian 6:6 dan 12),
sehingga dikirimkanlah air bah atas bumi sehingga kaum nabi Nouh binasa
seketika itu juga (Kejadian 6:17, 7:6).
Maka, yang menjadi persoalannya dapatkah wahyu Illahi pada abad ke 7
menyempurnakan kitab sebelumnya (Taurat dan Injeel)??!!,
sedangkan umur kitab sebelum abad 7 hadir lebih tua dari Qouran??!! Atau
dapatkah Allah mengirimkan wahyu secara serampangan dan salah diantara
Alkitab dan Qouran??!!
Bukankah, sesudah ayat Qouran diatas diturunkan kepada Muhammad,
maka Muhammad harus bertanya dulu kepada Ahlul Kitab saat itu tentang
kebenaran wahyu yang Muhammad terima sesuai anjuran ayat Qs 10:94, adakah
Muhammad bertanya kepada Ahlul Kitab ataukah tidak??!!
BAB VII
TELAAH SINGKAT QS 6:74
Pada bab ini, saya akan meneelah tentang ayat Qouran yang bercerita
Nah, pada kutipan diatas sangatlah jelas sekali Muhammad percaya begitu
saja bahwa bapaknya Abraham (Islam,- Ibrahem??!!), adalah Aazar, dikarenakan
ditulis disana ada kata (qala Ibrahim liabiehi) yang bermakna ”berkatalah
Ibrahim kepada bapaknya”.
Menurut kepada Alkitab (Kejadian 11:26), dikatakan disana bahwa nama
Jadi menurut ayat Alkitab diatas, bahwa pada saat umur Terah 70 tahun
dia memperanakkan Abram, kemudian Allah mengganti nama Abram menjadi
Abraham (Kejadian 17:5), berikut kutipannya seperti dibawah ini :
Jadi menurut ayat Alkitab diatas, Allahlah yang mengganti nama Abram
menjadi Abraham, maka dari sini kita sepakat sesuai ayat Bible diatas bahwa
Abram adalah Abraham.
Kemudian marilah kita mengkaji asal usul nama Nabi pada bab ini,
menurut kepada Qouran nama sebenarnya Abraham adalah Ibrahem sedangkan
menurut Holy Bible nama sebenarnya adalah Abraham, marilah sejenak kita
menyelidikinya.
Pada Qouran dicatitkan bahwa nama asli Abraham adalah Ibrahim, dengan
ِإ
menggunakan abjad I ( ), beith (ْ )ب, resh ()ر, aleph ()ا, het ()ه, yaw ( )يdan
م
meem ( ) maka apabila digabung menjadi (Ibrahim).
Marilah kita tinjau dari Alkitab Almuqaddas dalam Peshitta Aramaic, dan
Hebrew Bible. Pada Peshitta Aramaic disebutkan nama Abraham adalah
(Abraham), sedangkan dalam Hebrew Bible disebutkan nama
ِإ َأ
kata seharusnya tidak menggunakan abjad I ( ), tapi aleph ( ) dan juga tidak
menggunakan abjad yaw ( )ي maka tulisan yang benar (dalam Arab) adalah
BAB VIII
TELAAH SINGKAT QS 37:97
Pada bab ini, saya akan meneelah tentang ayat Qouran yang bercerita
tentang kisah pencampakkan Ibrahem kedalam api yang menyala nyala menurut
Qs 37:97, seperti dibawah ini :
Jadi, menurut ayat Alkitab bahwa asal mula ceritera itu, dikarenakan pada
BAB IX
TELAAH SINGKAT QS 3:49
Pada bab ini, saya akan meneelah tentang ayat Qouran yang bercerita
tentang kisah mu’jizat ’Iesa (Jesus) yang konon menciptakan burung dari tanah
liat menurut kepada ayat Qs 3:49, seperti dibawah ini :
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu
tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu
dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia
menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku
menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang
berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin
Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa
yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu
adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu
sungguh-sungguh beriman.
Jadi menurut kesepakatan ayat Qouran diatas, bahwa ’Iesa membuat tanah
untuk menciptakan seekor burung atas idzin Allâah, padahal dalam
Alkitab Almuqaddas tidak ada satu ayatpun dalam Injeel sinoptik
menuliskan narasi yang kita bahas ini (yang saya boldkan).
Marilah, kita kemudian mengkaji lebih dalam tentang narasi yang saya
boldkan tersebut berdasarkan kepada buku bid’at yang memuat narasi tersebut,
berikut petikannya seperti dibawah ini :
Now when Jesus was five years old there was a great rain upon the
earth, and the child Jesus walked about therein. And the rain was very
terrible: and he gathered the water together into a pool and commanded
with a word that it should become clear: and forthwith it did so. Again,
he took of the clay which came of that pool and made thereof to the
number of twelve sparrows.
Now it was the Sabbath day when Jesus did this among the children
of the Hebrews: and the children of the Hebrews went and said unto
Joseph his father: Lo, thy son was playing with us and he took clay
and made sparrows which it was not right to do upon the Sabbath,
and he hath broken it. And Joseph went to the child Jesus, and said
unto him: Wherefore hast thou done this which it was not right to do
on the Sabbath? But Jesus spread forth (opened) his hands and
commanded the sparrows, saying: Go forth into the height and fly:
ye shall not meet death at any man's hands. And they flew and
began to cry out and praise almighty God.
[The Infancy Gospel of Thomas, M.R. James-Translation]
Jadi, dari kutipan kitab bid’at diatas (The Infancy Gospel of Thomas),
maka kita dapat ambil suatu simpulan bahwa kitab itu tidak disyahkan oleh
Church father dikarenakan tulisan tersebut ditulis dalam bahasa Latin dan tulisan
tersebut ditulis pada abad ke 6.
Adapaun syarat syarat suatu kitab dapat di kanonkan (Qanoun Alkitab)
oleh Konsili Gereja Oikumene, yaitu sebagai berikut dibawah ini :
1. Ditulis oleh para rasoul Kristus, atau sahabat para rasoul Kristus
yang sudah ditumpangkan tangannya oleh rasoul Krsitus yang
masih hidup saat itu (contoh : rasoul Paulus).
2. Ditulis pada rentang zaman hidupnya para rasoul Krsitus.
3. Ditulis dalam bahasa ’Ibrani, Aram maupun Yunani koine.
4. Tidak ada illiat (kecacatan) mahupun syudzudz (kejanggalan)
dalam penulisan kitab tersebut misalnya distorsi waktu, sejarah,
latar belakang budaya, serta sosial (contohnya : kitab Barnabas),
maka, apabila dalam kitab tersebut memuat suatu illiat (kecacatan)
mahupun syudzudz (kejanggalan) maka dapat dikatakan bahwa
kitab itu mardood (ditolak oleh Konsili Gereja Oikumene),
sedangkan apabila terdapat kitab yang meragukan
(antara benar dan salah) maka terlebih dahulu harus di tahqeq
(dianalisa) berdasarkan pada poin (1) s/d (3).
Adapun, kutipan kitab bid’at diatas (The Infancy Gospel of Thomas)
dinyatakan sebagai kitab bid’at dan ditolak oleh Konsili Gereja Oikumene
dikarenakan, yaitu kitab asli kutipan diatas ditulis pada abad ke 6 sedangkan
rasoul Kristus terakhir yang wafat (St.John) pada tahun 120, dan kitab itu ditulis
dalam bahasa latin sedangkan penulisan kitab yang standart harus dalam bahasa
’Ibrani, Aram maupun Yunani koine karena bahasa itu umum dipakai kalangan
Ahlul Kitab saat itu baik dalam percakapan maupun penulisan sebuah
kitab (buku).
Maka dari itu, kita bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa pada saat
Muhammad memang gemar sekali menguping (mendengar) kitab tetangga
sebelah (Ahlul Kitab) yang ternyata hanyalah sebuah kitab bid’at (sesat) yang
tidak jelas entah dimana bukti kebenaran kitab itu, andaikata pun jika itu benar
maka seharusnya diakhir kata kitab sesat itu (The Infancy Gospel of Thomas)
masih tetap mengakui ke-Ilahi-an Yesus sebagai Anak Allah, berikut kutipannya :
... for he is the Son of God throughout all the World. And unto him
belongeth all glory and honour everlastingly, who liveth and
reigneth God, world without end. Amen.
[The Infancy Gospel of Thomas, M.R. James-Translation]
Sedangkan dalam Qouran tentang narasi yang kita bahas ini, mengakui
bahwa ’Iesa hanyalah seorang rasoul, berikut kutipannya :
BAB X
TELAAH SINGKAT QS 17:101
Pada bab ini, saya akan meneelah tentang ayat Qouran yang bercerita
Untung untung jika tafsir kitab itu benar dan sesuai apa yang dituliskan oleh
kitab terdahulu (Alkitab), tetapi jika tafsir kitab itu tidak sesuai dengan kitab
terdahulu dapatkah dijadikan sebuah patokan??!! Apalagi hanya sekedar tafser
saja??!!
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat.
Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang
didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertakwa.
Maka dari itu, marilah saya berikan daftar mu’jizat Allah kepada Mousa
secara terperinci dalam KalamNya (Alkitab Almuqaddas), seperti dibawah ini :
BAB XI
TELAAH SINGKAT QS 28:9
Pada bab ini, saya akan meneelah tentang ayat Qouran yang bercerita
tentang kisah pengangkatan Nabi Mousa menjadi anak angkat (Ibrani,-red )מׁשה
yang konon menurut Qouran Mousa diangkat menjadi anak angkat oleh isteri
Pha’raoh, berikut kutipannya sebagai berikut :
Pada ayat diatas jelas sekali bahwa isteri Pha’raoh lah yang mengangkat
Mousa menjadi anak angkatnya, sedangkan kita tau bahwa Mousa diangkat
menjadi anak angkat oleh puteri Pha’raoh, marilah kita menyimak ayat suci
Alkitab (Exodus 2: 1 – 10)dibawah ini :
"Now a man from the house of Levi went and took as his wife a Levite woman.
The woman conceived and bore a son, and when she saw that he was a fine
child, she hid him three months. When she could hide him no longer, she took
for him a basket made of bulrushes and daubed it with bitumen and pitch. She
put the child in it and placed it among the reeds by the river bank. And his
sister stood at a distance to know what would be done to him. Now the
daughter of Pharaoh came down to bathe at the river , while her young
women walked beside the river. She saw the basket among the reeds and sent
her servant woman, and she took it. When she opened it, she saw the child, and
behold, the baby was crying. She took pity on him and said, ‘This is one of the
Hebrews' children.’ Then his sister said to Pharaoh's daughter, ‘Shall I go and
call you a nurse from the Hebrew women to nurse the child for you?’
And Pharaoh's daughter said to her, ‘Go.’ So the girl went and called
the child's mother. And Pharaoh's daughter said to her, ‘Take this child
away and nurse him for me, and I will give you your wages.’ So the
woman took the child and nursed him. When the child grew up, she
brought him to Pharaoh's daughter, and he became her son. She
named him Moses, ‘Because,’ she said, ‘I drew him out of the water.’"
And certainly We gave Musa nine clear signs; so ask the children of
Israel. When he came to them, Firon said to him: Most surely I deem
you, O Musa, to be a man deprived of reason. [Qs 17:101]
Padahal dalam ayat Qouran disamping (Qs 5:46), dikatakan bahwa dalam
Taourat dan Injeel sajalah terdapat petunjuk dan cahaya didalamnya, berikut
petikannya seperti dibawah ini :
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat.
Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang
didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertakwa.
Maka, dari sini kami mengambil sebuah kesimpulan bahwa hanya didalam
Alkitab sajalah sumber refrensi yang nyata lagi benar maka otomatis inilah kitab
(Alkitab) yang haq (benar) itu dari sisi Allah, sedangkan Qouran gagal
memberikan suatu rincian tentang kebenaran sejarah hidup Mousa.
BAB XII
TELAAH SINGKAT QS 9:30
Pada bab ini, saya akan meneelah tentang ayat Qouran (Qs 9:30) yang
Ezra ini berangkat pulang dari Babel. Ia adalah seorang ahli kitab,
mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel. …
… segala yang diminta dari padamu oleh imam Ezra, ahli Taurat
Allah semesta langit, haruslah dilaksanakan dengan seksama,
Dari ayat diatas nyatalah sudah bahwa ’Uzair (’Ezra) bukanlah anak Allah
melainkan hanya Imam dan Ahli Kitab saja, maka gugurlah sudah klaim fitnah
yang dilontarkan kitab yang konon menyempurnakan kitab terdahulu itu
(Qouran).
Marilah kita menyelidiki asal usul nama ’Uzair itu, pada Qouran
dicatitkan bahwa nama asli ‘Ezra adalah ‘Uzair, dengan menggunakan abjad ‘ain
ع ز
( ), zayin ( ), yaw ( )ي, dan resh ()ر, maka apabila digabung menjadi
(‘Uzair).
Marilah kita tinjau dari Al Kitab Al Muqaddas dalam Peshitta Aramaic,
dan Hebrew Bible. Pada Peshitta Aramaic disebutkan nama Ezra adalah
(‘Ezra), sedangkan dalam Hebrew Bible disebutkan nama Ezra adalah עזרא
(‘Ezra).
Pada kutipan diatas, maka saya akan menganalisa kebobrokan Qouran.
Pada analisa ini saya menemukan beberapa kesalahan, diantaranya pada tengah
ر
kata seharusnya menggunakan abjad resh ( ), dan bukan yaw ( )يserta resh (
)ر, dan pada akhir kata menggunakan abjad aleph ( )اmaka tulisan yang benar
(dalam Arab) adalah (‘Ezra) dan bukan (‘Uzair).