Res!"# "#nst!.as! Res!"# ggn* P#ses .aent!ng #radikardia *nvolusi uteri Takikardia involusi daerah impalntasi plasenta +erviks *nstability vasomotor Perubahan pd. vagina Kencang pd clitoris dan labia %iaporesis,menggigil -uka perineum Pengeluaran kolostrum. Gangguan asa n(aman Res!"# !n$e"s! .ue.ea%!s Ggn*asa n(aman(n(e!) Res!"# ggn .#ses %a"tas! Peme!"saan D!agn#st!" Has!%+ .. Kondisi uterus/ palpasi fundus0 kontraksi0 T1&. 2. 3umlah perdarahan/ inspeksi perineum0 laserasi0 hematoma. 4. Pengeluaran lochea. 5. Kandung kemih/ distensi bladder. 6. Tanda7tanda vital/ Suhu . jam pertama setelah partus0 T% dan 'adi terhadap penyimpangan cardiovaskuler. Kontraksi miometrium0 tingkat involusi uteri. #entuk insisi0 edema. ubra0 serosa dan alba. )ematuri0 proteinuria0 acetonuria. 25 jam pertama 48 9 +. Kompensasi kardiovaskuler T% sistolik menurun 29 mm)g. #radikardi/ 697:9 ;,mnt. D!agn#sa Ke.ea0atan+ .. esiko defisit volume cairan b,d pengeluaran yang berlebihan< perdarahan< diuresis< keringat berlebihan. 2. Perubahan pola eleminasi #!K (disuria) b,d trauma perineum dan saluran kemih. 4. Perubahan pola eleminasi #!# (konstipasi) b,d kurangnya mobilisasi< diet yang tidak seimbang< trauma persalinan. 5. =angguan rasa nyaman (nyeri) b,d peregangan perineum< luka episiotomi< involusi uteri< hemoroid< pembengkakan payudara. 6. esiko infeksi b,d trauma jalan lahir. 6. esiko gangguan proses parenting b,d kurangnya pengetahuan tentang cara mera"at bayi. :. =angguan pemenuhan !%- b,d kelemahan< kelelahan post partum. REN1ANA KEPERAWATAN D!agn#sa Ke.ea0atan Tu2uan 'an K!te!a Has!% Ren3ana Inte4ens! Ras!#na% esiko defisit volume cairan b,d pengeluaran yang berlebihan< perdarahan< diuresis< keringat berlebihan. Pasien dapat mendemostrasikan status cairan membaik. Kriteria evaluasi/ tak ada manifestasi dehidrasi0 resolusi oedema0 haluaran urine di atas 49 ml,jam0 kulit kenyal,turgor kulit baik. Pantau/ 7 Tanda7tanda vital setiap 5 jam. 7 >arna urine. 7 #erat badan setiap hari. 7 Status umum setiap 8 jam. #eritahu dokter bila/ haluaran urine ? 49 ml,jam0 haus0 takikardia0 gelisah0 T% di ba"ah rentang normal0 urine gelap atau encer gelap. Konsultasi dokter bila manifestasi kelebihan cairan terjadi. Pantau/ cairan masuk dan cairan keluar setiap 8 jam. (engidentifikasi penyimpangan indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. Temuan7temuan ini mennadakan hipovolemia dan perlunya peningkatan cairan. (encegah pasien jatuh ke dalam kondisi kelebihan cairan yang beresiko terjadinya oedem paru. (engidentifikasi keseimbangan cairan pasien secara adekuat dan teratur. Perubahan pola eleminasi #!K (disuria) b,d trauma perineum dan saluran kemih. Pola eleminasi (#!K) pasien teratur. Kriteria hasil/ eleminasi #!K lancar0 disuria tidak ada0 bladder kosong0 keluhan kencing tidak ada. Kaji haluaran urine0 keluhan serta keteraturan pola berkemih. !njurkan pasien melakukan ambulasi dini. !njurkan pasien untuk membasahi perineum dengan air hangat sebelum berkemih. !njurkan pasien untuk berkemih secara teratur. (engidentifikasi penyimpangan dalam pola berkemih pasien. !mbulasi dini memberikan rangsangan untuk pengeluaran urine dan pengosongan bladder. (embasahi bladder dengan air hangat dapat mengurangi ketegangan akibat adanya luka pada bladder. (enerapkan pola berkemih secara teratur akan melatih pengosongan bladder secara teratur. !njurkan pasien untuk minum 269974999 ml,25 jam. Kolaborasi untuk melakukan kateterisasi bila pasien kesulitan berkemih. (inum banyak mempercepat filtrasi pada glomerolus dan mempercepat pengeluaran urine. Kateterisasi memabnatu pengeluaran urine untuk mencegah stasis urine. Perubahan pola eleminasi #!# (konstipasi) b,d kurangnya mobilisasi< diet yang tidak seimbang< trauma persalinan. Pola eleminasi (#!#) teratur. Kriteria hasil/ pola eleminasi teratur0 feses lunak dan "arna khas feses0 bau khas feses0 tidak ada kesulitan #!#0 tidak ada feses bercampur darah dan lendir0 konstipasi tidak ada. Kaji pola #!#0 kesulitan #!#0 "arna0 bau0 konsistensi dan jumlah. !njurkan ambulasi dini. !njurkan pasien untuk minum banyak 26997 4999 ml,25 jam. Kaji bising usus setiap 8 jam. Pantau berat badan setiap hari. !njurkan pasien makan banyak serat seperti buah7buahan dan sayur7sayuran hijau. (engidentifikasi penyimpangan serta kemajuan dalam pola eleminasi (#!#). !mbulasi dini merangsang pengosongan rektum secara lebih cepat. +airan dalam jumlah cukup mencegah terjadinya penyerapan cairan dalam rektum yang dapat menyebabkan feses menjadi keras. #ising usus mengidentifikasikan pencernaan dalam kondisi baik. (engidentifiakis adanya penurunan ## secara dini. (eningkatkan pengosongan feses dalam rektum. =angguan pemenuhan !%- b,d immobilisasi< kelemahan. !%- dan kebutuhan beraktifitas pasien terpenuhi secara adekuat. Kriteria hasil/ 7 (enunjukkan peningkatan dalam beraktifitas. 7 Kelemahan dan kelelahan berkurang. 7 Kebutuhan !%- terpenuhi secara mandiri Kaji toleransi pasien terhadap aktifitas menggunakan parameter berikut/ nadi 29,mnt di atas frek nadi istirahat0 catat peningaktan T%0 dispnea0 nyeri dada0 kelelahan berat0 kelemahan0 berkeringat0 pusing atau pinsan. Tingkatkan istirahat0 batasi aktifitas pada dasar nyeri,respon hemodinamik0 berikan aktifitas senggang yang tidak berat. Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktifitas contoh/ penurunan Parameter menunjukkan respon fisiologis pasien terhadap stres aktifitas dan indikator derajat penagruh kelebihan kerja jnatung. (enurunkan kerja miokard,komsumsi oksigen 0 menurunkan resiko komplikasi. Stabilitas fisiologis pada istirahat penting untuk menunjukkan tingkat aktifitas individu. atau dengan bantuan. 7 frekuensi jantung,irama dan Td dalam batas normal. 7 kulit hangat0 merah muda dan kering kelemahan,kelelahan0 T% stabil,frek nadi0 peningaktan perhatian pada aktifitas dan pera"atan diri. %orong memajukan aktifitas,toleransi pera"atan diri. !njurkan keluarga untuk membantu pemenuhan kebutuhan !%- pasien. 3elaskan pola peningkatan bertahap dari aktifitas0 contoh/ posisi duduk ditempat tidur bila tidak pusing dan tidak ada nyeri0 bangun dari tempat tidur0 belajar berdiri dst. Komsumsi oksigen miokardia selama berbagai aktifitas dapat meningkatkan jumlah oksigen yang ada. Kemajuan aktifitas bertahap mencegah peningkatan tiba7 tiba pada kerja jantung. Teknik penghematan energi menurunkan penggunaan energi dan membantu keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. !ktifitas yang maju memberikan kontrol jantung0 meningaktkan regangan dan mencegah aktifitas berlebihan. =angguan rasa nyaman (nyeri) b,d peregangan perineum< luka episiotomi< involusi uteri< hemoroid< pembengkakan payudara. Pasien mendemonstrasikan tidak adanya nyeri. Kriteria hasil/ vital sign dalam batas normal0 pasien menunjukkan peningkatan aktifitas0 keluhan nyeri terkontrol0 payudara lembek0 tidak ada bendungan !S*. Kaji tingkat nyeri pasien. Kaji kontraksi uterus0 proses involusi uteri. !njurkan pasien untuk membasahi perineum dengan air hangat sebelum berkemih. !njurkan dan latih pasien cara mera"at payudara secara teratur. 3elaskan pada ibu tetang teknik mera"at luka perineum dan mengganti P!% secara teratur setiap 4 kali sehari atau setiap kali lochea keluar banyak. Kolaborasi dokter tentang pemberian (enentukan intervensi kepera"atan sesuai skala nyeri. (engidentifikasi penyimpangan dan kemajuan berdasarkan involusi uteri. (engurangi ketegangan pada luka perineum. (elatih ibu mengurangi bendungan !S* dan memperlancar pengeluaran !S*. (encegah infeksi dan kontrol nyeri pada luka perineum. (engurangi intensitas nyeri denagn menekan rangsnag nyeri pada nosiseptor. analgesik bial nyeri skala : ke atas. esiko infeksi b,d trauma jalan lahir. *nfeksi tidak terjadi. Kriteria hasil/ tanda infeksi tidak ada0 luka episiotomi kering dan bersih0 takut berkemih dan #!# tidak ada. Pantau/ vital sign0 tanda infeksi. Kaji pengeluaran lochea0 "arna0 bau dan jumlah. Kaji luka perineum0 keadaan jahitan. !njurkan pasien membasuh vulva setiap habis berkemih dengan cara yang benar dan mengganti P!% setiap 4 kali perhari atau setiap kali pengeluaran lochea banyak. Pertahnakan teknik septik aseptik dalam mera"at pasien (mera"at luka perineum0 mera"at payudara0 mera"at bayi). (engidentifikasi penyimpangan dan kemajuan sesuai intervensi yang dilakukan. (engidentifikasi kelainan pengeluaran lochea secara dini. Keadaan luka perineum berdekatan dengan daerah basah mengakibatkan kecenderunagn luka untuk selalu kotor dan mudah terkena infeksi. (encegah infeksi secara dini. (encegah kontaminasi silang terhadap infeksi. esiko gangguan proses parenting b,d kurangnya pengetahuan tentang cara mera"at bayi. =angguan proses parenting tidak ada. Kriteria hasil/ ibu dapat mera"at bayi secara mandiri (memandikan0 menyusui). #eri kesempatan ibu untuk melakuakn pera"atan bayi secara mandiri. -ibatkan suami dalam pera"atan bayi. -atih ibu untuk pera"atan payudara secara mandiri dan teratur. (otivasi ibu untuk meningkatkan intake cairan dan diet TKTP. -akukan ra"at gabung sesegera mungkin bila tidak terdapat komplikasi pada ibu atau bayi. (eningkatkan kemandirian ibu dalam pera"atan bayi. Keterlibatan bapak,suami dalam pera"atan bayi akan membantu meningkatkan keterikatan batih ibu dengan bayi. Pera"atan payudara secara teratur akan mempertahankan produksi !S* secara kontinyu sehingga kebutuhan bayi akan !S* tercukupi. (neingkatkan produksi !S*. (eningkatkan hubungan ibu dan bayi sedini mungkin. BUKU A1UAN+ .. #agian @bstetri dan =inekologi 1K &npad (.AA5)0 Obstetri Patologi0 #agian @bstetri dan =inekologi 1K &npad0 #andung. 2. )acker (oore (.AAA)0 Esensial Obstetri dan Ginekologi Edisi 20 Penerbit #uku Kedokteran $=+0 3akarta. 4. )anifa >ikyasastro (.AA:)0 Ilmu Kebidanan0 Bayasan #ina Pustaka Sar"ono Pra"iroharjo0 3akarta. 5. (arylin $. %oengoes0 (ary 1rances (oorhouse0 !lice +. =eissler (2999)0 Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 0 Peneribit #uku Kedokteran $=+0 3akarta