0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
57 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang intelijen pada zaman klasik di beberapa negara, khususnya Cina. Ia menjelaskan bahwa Sun Tzu menekankan pentingnya pengumpulan informasi sebelum perang dan mengenali peluang strategis. Dokumen juga menjelaskan bahwa Cina klasik sering menggunakan kegiatan intelijen seperti mata-mata, sabotase, dan penggunaan senjata rahasia.
Dokumen tersebut membahas tentang intelijen pada zaman klasik di beberapa negara, khususnya Cina. Ia menjelaskan bahwa Sun Tzu menekankan pentingnya pengumpulan informasi sebelum perang dan mengenali peluang strategis. Dokumen juga menjelaskan bahwa Cina klasik sering menggunakan kegiatan intelijen seperti mata-mata, sabotase, dan penggunaan senjata rahasia.
Dokumen tersebut membahas tentang intelijen pada zaman klasik di beberapa negara, khususnya Cina. Ia menjelaskan bahwa Sun Tzu menekankan pentingnya pengumpulan informasi sebelum perang dan mengenali peluang strategis. Dokumen juga menjelaskan bahwa Cina klasik sering menggunakan kegiatan intelijen seperti mata-mata, sabotase, dan penggunaan senjata rahasia.
Intelijen dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan
langsung dari Intelligence (N) dalam bahasa Inggris yang berarti
kemampuan berpikir/analisa manusia. Mudahnya kita lihat saja test IQ (Intelligence Quotient), itulah makna dasar dari Intelijen. Intelijen atau Intelligence berarti juga seni mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi strategis yang diperlukan sebuah negara tentang negara musuh. Dari definisi ini berkembang istilah counterintelligence yang merupakan lawan kata dari intelligence. Intelijen juga merujuk pada organisasi yang melakukan seni pencarian, pengumpulan dan pengolahan informasi tersebut di atas. Dengan definisi ini intelijen juga mencakup orang-orang yang berada di dalam organisasi intelijen termasuk sistem operasi dan analisanya. Teknik, mekanisme kerja, sistem analisa dan produk yang dihasilkan organisasi intelijen di manapun di dunia adalah sejenis, yaitu berupa hasil olah analisa berdasarkan data-data yang akurat dan tepat serta disampaikan secepat mungkin kepada para pengambil keputusan dalam sebuah negara. Tidak ada yang misterius, aneh ataupun luar biasa dalam organisasi intelijen. Secara historis dan alamiah, organisasi intelijen memiliki ciri tertentu yang telah diketahui masyarakat luas, yaitu prinsip kerahasiaan. Ciri utama inilah yang kemudian menimbulkan tanda-tanya bagi masyarakat. Selanjutnya timbul pula praduga-praduga yang belum tentu benar sehingga mitologi intelijen menjadi semakin kabur dalam bayang-bayang cerita atau kisah nyata, cerita fiksi dan fakta terjadinya peristiwa yang sulit diungkapkan secara transparan kepada khalayak. Definisi tugas pokok intelijen di seluruh dunia cukup jelas, yaitu pada umumnya bertugas mengumpulkan intelijen (informasi) dan melakukan operasi tertutup (kegiatan rahasia). Kegiatan intelijen di dalam negeri adalah kontra-intelijen (kontra-spionase), yaitu kegiatan rahasia yang ditujukan untuk mendeteksi kegiatan intelijen negara asing di dalam wilayah teritorial negara kita. Dalam perkembangannya kegiatan kontra-intelijen lebih ditujukan untuk menangkal kegiatan terorisme internasional maupun kejahatan trans-nasional. Jadi kalau kita mendengar kata-kata perang intelijen, berarti yang dimaksud tidak jauh dari sekitar perang urat syaraf, perang pikiran, perang psikologis dan perang secara tidak kelihatan atau perang yang tidak nampak (silent warfare). Kesemua jenis perang tersebut, tidak mengandalkan pada perang fisik dengan melakukan penggelaran militer, namun kesemuanya menggandalkan taktik dan strategi pikiran yang membutuhkan kecerdasan (meski perang militer juga menggunakan taktik dan strategi). Intelijen tingkat instansi dan intelijen polisi lebih mengarah pada spesifikasi sasaran operasi, dan mereka tidak melakukan operasi intelijen seperti hakikatnya intelijen. Apa yang mereka lakukan adalah penyelidikan dan penyidikan atas suatu pelanggaran hukum. Adapun teknik dan mekanisme kerjanya bisa saja sama dengan intelijen murni. Intelijen militer bisa dianggap sebagai saudara kandung intelijen sipil. Tujuan, motivasi dan hakikat operasinya bisa dikatakan sama. Hanya saja cakupan ruang operasinya yang sedikit berbeda, bahkan seringkali terjadi operasi gabungan sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing. Perbedaan hanya sedikit dalam tujuan operasi taktis (jangka pendek), sekedar contoh misalnya saja signal intelligence (SIGINT) sangat vital bagi intelijen militer karena terkait dengan pendeteksian mobilisasi militer asing yang menjadi pihak lawan (oposisi). Sementara itu, SIGINT bagi intelijen sipil lebih bermanfaat dalam mengamankan operasi tertutup di negara lawan dengan melakukan coding informasi yang rumit dan sulit dipecahkan lawan. Meskipun dinamakan Organisasi Intelijen Sipil, organisasi intelijen yang baik tidak bisa hanya berwarna sipil karena pentingnya sentuhan militer. Hakikatnya merupakan gabungan antara kemampuan militer (tempur) atau combatants dan petugas intelijen (intelligence officers). Dengan kata lain, meskipun seorang anggota intelijen berlatar belakang militer dia juga punya kemampuan seluwes orang sipil. Sebaliknya petugas intelijen sipil wajib mempunyai kemampuan militer yang cukup. Seorang Intelejen harus pula membekali dirinya dengan kemampuan-kemampuan pembelaan diri baik bersenjata, penggunaan tangan kosong maupun alat-alat khusus guna menolong dirinya sendiri atau sumber informasinya. Karena tidak ada guna seorang yang tidak bisa melindungi dirinya, jika melindungi dirinya saja tidak bisa sudah tentu ia tidak akan bisa melindungi informasi atau melindungi tugasnya. Seorang Intelejen wajib menguasai berbagai bidang dan disiplin Ilmu pengetahuan yang dapat menunjang pelaksanaan tugasnya. Secara singkat kegiatan Intelejen selain pengumpulan Informasi mereka juga senantiasa melakukan operasi-operasi khusus seperti : a. Sabotase dapat dilakukan terhadap beberapa struktur penting, seperti infrastruktur, Orang, struktur ekonomi, dll. b. Propaganda c. Operasi cladestine atau aktivitas subversive adalah gerakan atau kegiatan rahasia, yang juga biasa disebut gerakan atau kegiatan bawah tanah. Gerakannya merupakan suatu taktik untuk menimbulkan perpecahan politis ideologis, dan rasa tidak puas (sosial ekonomi) di dalam masyarakat dengan tujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sedang berkuasa. Dll Sedangkan cara-cara yang ditempuh dalam operasi nya adalah : a. Observasi b. Penyusupan c. Penyamaran d. Pembuntutan e. Sandi dll. Intelejen pada zaman Klasik di beberapa negara : Cina Di dunia ini terdapat banyak seni dan banyak ilmu. Dalam perang yang penuh ke tidak pastian, apakah kamu bisa hanya menggunakan satu seni saja. Maka Hitam di lawan dengan hitam, putih di lawan dengan putih, merah dilawan dengan merah, kuning dilawan dengan kuning, hijau dilawan dengan hijau.
Politik di lawan dengan politik, pasukan dilawan dengan pasukan, sihir dilawan dengan sihir, hantu di lawan dengan hantu, diplomasi dilawan dengan diplomasi, kepandaian berbicara dilawan dengan kepandaian berbicara, strategi dilawan dengan strategi, isu dilawan dengan isu. ( Pepatah Klasik Cina )
Ada lima jenis mata-mata yang dapat di pekerjakan : Mata-mata setempat, mata-mata orang dalam, mata-mata ganda, mata- mata yang dapat di ganti dan mata-mata yang tak dapat diganti. Kalau kelima jenis mata-mata aktif semuanya dan tak seorang pun tahu metode jalan ( Tao ) operasi mereka ini di sebut jaringan yang tak dapat di pahami dan adalah harta sang penguasa. ( Sun Tzu )
The Art of War adalah karya analisis tajam tentang perang yang menakjubkan, suatu langkah strategis tentang bagaimana informasi diperoleh, dianalisis dan menghitungnya secara ekstensif sebelum dilakukan peperangan. Disamping itu bagaimana memeriksa faktor- faktor kritis dalam perang serta pentingnya mengenali peluang strategis dan membatasi ruang gerak musuh. Suatu strategi dan taktik yang menuntut penggunaan kreativitas, inovasi dan ketepatan waktu dalam membangun momentum kemenangan, disamping pentingnya mengembangkan sumber-sumber intelijen yang handal dan kontra intelijen. Didalam karya Sun Tzu disebutkan tentang pentingnya penguasaan atas informasi, Kekuatan spionase adalah salah satu kunci keberhasilan menggali informasi. Hal sekecil apa pun akan sangat berguna jika kita bisa memaksimalkannya. Pengertian tersebut yang selanjutnya menjadi landasan pemikiran operasi intelijen di seluruh dunia. Perang moderen bukanlah lagi perang fisik seperti pada perang dunia di masa lalu, melainkan perang informasi. Operasi intelijen menghimpun informasi di seluruh aspek, baik yang ada pada diri sendiri maupun segala aspek yang terdapat pada sasaran (musuh). Esensi pokok dari penggalian informasi tersebut berupa kelemahan (weakness) dan kekuatan/keunggulan (strengthness). Kegiatan Intelijen seperti memata-matai, sabotase, dll adalah hal yang sering digunakan dimasa perang cina klasik, bahkan sangat sering, biasanya para agen mata-mata menguasai kemampuan dan pengetahuan diluar batas nalar manusia biasa baik dari segi kemampuan beladiri, tempur, penyamaran penggunaan alat-alat khusus seperti senjata rahasia, sandi, racun dll.
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita