Anda di halaman 1dari 1

1.

Penyadapan langsung adalah sebuah rangkaian kegiatan penyelidikan atau penyidikan dengan cara langsung pada tempat yang dititik dengan
cara menyadap pembicaraan, pesan, informasi yang dilakukan menggunakan panca indra secara langsung
Penyadapan tidak langsung adalah sebuah rangkaian kegiatan penyelidikan atau penyidikan dengan tidak langsung melalui pihak/alat tertentu
dengan cara menyadap pembicaraan, pesan, informasi yang biasanya dilakukan melalui alat komunikasi

2. suatu kegiatan dimana seseorang mencoba mensimulasikan serangan yang bisa dilakukan terhadap jaringan organisasi / perusahaan tertentu
untuk menemukan kelemahan yang ada pada sistem jaringan tersebut. Orang yang melakukan kegiatan ini disebut penetration tester (disingkat
pentester). Tujuan Penetration diantaranya adalah untuk menentukan dan mengetahui serangan-serangan yang bisa terjadi terhadap kerentanan
yang ada pada sistem, mengetahui dampak yang diakibatkan dari hasil ekpoitasi yang dilakukan oleh penyerang.

3. Beberapa pengertian kata terkait intelijen adalah :

1. Inteligen yaitu menunjukkan tingkat kecerdasan yang tinggi, berpikir yang tajam, cerdas dan berakal.
2. Inteligensi yaitu daya membuat reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat baik secara fisik dan mental terhadap pengalaman
baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk dipakai apabila dihadapkan pada fakta.
3. Inteligensia yaitu kaum cerdik pandai atau para cendekiawan.
4. Intelijen yaitu orang yang bertugas untuk mencari bahan keterangan untuk kebutuhan organisasi, kelompok, atau perorangan.  (Teori
Dasar Intelijen, Pusat Pendidikan Intelijen Keamanan Kepolisian Republik Indonesia)
Pengertian intelijen dapat dibagi juga dalam tiga bagian, yaitu:

1. Intelijen sebagai kegiatan, yaitu segala usaha, tindakan dan kegiatan yang diwujudkan dalam bentuk penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan.
2. Intelijen sebagai organisasi, yaitu sebagai badan atau alat yang digunakan untuk menggerakkan kegiatan-kegiatan intelijen sesuai
dengan fungsinya yaitu penyelidikan, pengamanan dan penggalangan, contohnya: Badan Intelijen Negara (BIN), Satuan Intelijen
Keamanan (Satintelkam di Kepolisian), Intelijen di Kejaksaan, Intelijen di Direktorat Bea dan Cukai dan lain-lain.
3. Intelijen sebagai produk, yaitu bahan keterangan yang sudah diolah yang selanjutnya disampaikan kepada pimpinan/ pihak yang
membutuhkan untuk digunakan sebagai bahan penyusunan rencana, kebijakan, dan pengambilan keputusan/ penindakan yang akan
ditempuh 

4. Pasal 1 angka 2 KUHAP


Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta
mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.
Pasal 1 angka 5 KUHAP
Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna
menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.

5. Penggalangan intelijen adalah semua usaha, pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan secara berencana, terarah oleh sarana Intelijen untuk
membuat, menciptakan, mengubah suatu kondisi dalam masyarakat sehingga mencapai keadaan yang menguntungkan terhadap pelaksanaan
tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia.

6. 1. PENJEJAKAN JALAN KAKI (FOOT SURVEILLANCE )

Penjejakan jalan kaki dilakukan dgn berjalan kaki terhadap sasaran yang berjalan kaki. Tujuannya
mendapatkan bahan keterangan mengenai kegiatan yang dilakukan sasaran. Penjejakan jalan kaki tidak
akan terbongkar kecuali ada usaha kontra penjejakan dari pihak sasaran atau kalau penjejak melakukan
tindakan yang mencurigakan, oleh karenanya penjejak harus ulet, cerdas, cepat beradaptasi dan paham
masalah
2. PENJEJAKAN BERKENDARAAN (VIHICLE SURVEILLANCE)
a. Penjejak satu mobil ( one car surveillance)
(1) Apabila satu mobil maka posisi mobil berada dibelakang mobil sasaran dengan jarak tergantung situasi lalu lintas.
(2) dalam lalu lintas kota , tidak boleh lebih dari dua mobil yang bisa nyalip antara mobil sasaran dengan mobil penjejak
(3) mobil penjejak harus berada agak kekanan / kekiri dari mobil sasaran untuk menghindari deteksi dari sasaran.
(4) didaerah luar kota bisa ada jarak cukup jauh dengan mobil sasaran dan lebih baik ada satu mobil lain menyalip.
(5) pada malam hari tidak perlu dinyalakan lampu besar yang terang ( lampu jauh )
b.Penjejak dua mobil ( two car surveillance )
(1) didalam kota pada siang hari kedua mobil penjejak harus berada dibelakang mobil sasaran.
(2) sesekali satu mobil penjejak bisa ambil posisi parallel untuk melihat sasaran mau belok kemana jika tiba pada persimpangan jalan , cara ini
dianjurkan jika penjejakan dilakukan pada malam hari dan didaerah sub urban/pinggiran.
(3) kedua mobil juga bisa berganti posisi terhadap mobil sasaran, prinsipnya sama dengan two man foot surveillance.

3.KOMBINASI FOOT SURVEILLANCE DENGAN VIHICLE SURVEILLANCE

(a) Cara ini melibatkan sub unit/unit penjejak dengan satu atau dua penjejak dalam kendaraan dan yg lain
berjalan kaki

(b) Cara ini sangat membantu jika sasaran menaiki bus atau taxi beberapa penjejak bisa dibawa dalam
mobil yang bisa menggantikan penjejak jalan kaki untuk mencegah deteksi sasaran.

(c) Harus diperhatikan oleh mobil yang ikut penjejakan karena jalan perlahan akan menarik perhatian /
mencurigakan bagi sasaran

Anda mungkin juga menyukai