Anda di halaman 1dari 20

FUNGSI TEKNIS SABHARA

PEMANFAATAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM


MENUNJANG TUGAS POLRI YANG PRESISI

DIBUAT OLEH:
1. HERNANDA ZULFI
2. MADE SURYA WICAKSANA PRAMA ARTHA
3. MOCH. AIDIL AZMA
4. MOCHAMAD DWI SANDY WINATA

AKADEMI KEPOLISIAN
RESIMEN TARUNA DAN SISWA
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI SUMBER SARJANA
2023
Bab I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Sabhara adalah singkatan dari Samapta Bhayangkara, yang berarti fungsi
kepolisian yang harus selalu siap siaga untuk mencegah supaya tidak terjadi
gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Fungsi operasional Kepolisian
salah satunya adalah fungsi teknis Sabhara, yang bertugas dalam upaya
pencegahan dan menangani gangguan kamtibmas secara profesional, modern,
dan terpercaya (PROMOTER).1

Fungsi teknis Sabhara meliputi pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan


patroli yang terintegrasi dalam pelaksanaan tugas Sabhara. Tugas pokok Sabhara
adalah melaksanakan fungsi kepolisian tugas preventif terhadap pelanggaran
hukum atau gangguan Kamtibmas dengan kegiatan penjagaan, pengawalan, dan
patroli dengan sasaran pokoknya adalah memberikan perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat.

Sabhara Polri memiliki tugas preventif terhadap pelanggaran hukum atau


gangguan Kamtibmas dengan kegiatan penjagaan, pengawalan, dan patroli
dengan sasaran pokoknya adalah memberikan perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat. Satuan Sabhara Polri memiliki delapan strategi
patroli sebagai upaya preventif dan preemtif gangguan Kamtibmas 2, yaitu:

1. Patroli dialogis: Melakukan pendekatan kepada masyarakat secara


sosial dan hubungan mutualisme.
2. Patroli kemitraan dan kerjasama: Melakukan kerjasama dengan
masyarakat, instansi pemerintah, dan swasta dalam rangka
mencegah terjadinya gangguan Kamtibmas.
3. Patroli intelijen: Mengumpulkan informasi intelijen untuk mencegah
terjadinya gangguan Kamtibmas.
4. Patroli terpadu: Melakukan patroli bersama dengan instansi
pemerintah lainnya seperti TNI, Satpol PP, dll.
5. Patroli khusus: Melakukan patroli pada obyek vital nasional atau
internasional.
6. Patroli berbasis komunitas: Melibatkan masyarakat dalam kegiatan
patroli.
7. Patroli berbasis teknologi informasi: Menggunakan teknologi
informasi untuk memantau situasi Kamtibmas.
8. Patroli berbasis kearifan lokal: Menggunakan kearifan lokal dalam
melakukan patroli.

CCTV atau Closed Circuit Television adalah sistem pengawasan yang


menggunakan kamera video untuk memantau lingkungan tertentu. CCTV dapat
membantu memantau keamanan dan mencegah tindak kejahatan di suatu tempat.
CCTV juga dapat membantu pihak berwenang untuk mengungkap tindak
kejahatan yang terekam.3 Hasil rekaman dapat dianalisis oleh kepolisian untuk
mengidentifikasi pelaku kejahatan.

Teknologi AI dapat digunakan untuk mendeteksi pergerakan massa dalam


video dengan berbagai cara, seperti:

• Menggunakan algoritma optical flow untuk mengukur perubahan


posisi piksel antara dua frame video yang berurutan. Algoritma ini
dapat mendeteksi arah dan kecepatan pergerakan objek dalam
video.
• Menggunakan algoritma computer vision untuk mengenali dan
melacak wajah, tubuh, atau objek lain yang terdapat dalam video.
Algoritma ini dapat mengklasifikasikan jenis, jumlah, dan perilaku
objek dalam video.
• Menggunakan algoritma anomaly detection untuk menemukan pola
atau kejadian yang tidak biasa atau menyimpang dari normalitas
dalam video. Algoritma ini dapat mengidentifikasi aktivitas yang
mencurigakan, berbahaya, atau tidak sesuai dengan konteks dalam
video.

Sementara itu, patroli dan pengamanan dengan CCTV dapat dilakukan


dengan memasang kamera CCTV pada titik-titik tertentu di sekitar area yang ingin
diamankan. Dengan demikian, petugas keamanan dapat memantau kondisi
lingkungan secara real-time dan mengidentifikasi kemacetan, pelanggaran lalu
lintas, atau kejadian darurat seperti kecelakaan serta kerumunan massa yang
dapat menimbulkan hal hal yang dapat membahayakan kondisi lingkungan
masyarakat. Kewenangan ini sesuai dengan nilani-nilai yang ditanamkan Sabhara.

1.2 Permasalahan

Bagaimana Pemanfaatan Perkembangan Teknologi Dalam Menunjang Tugas


Polri yang Presisi?

1.3 Perumusan Masalah


1. Apa itu tugas Polri dan fungsi teknis Sabhara?

2. Bagaimana pemanfaatan teknologi dalam mendukung tugas Polri yang presisi


melalui penggunaan teknologi CCTV sebagai upaya tindakan preventif
gangguan Kamtibmas?

1.4 Maksud dan Tujuan


Pemanfaatan perkembangan teknologi memiliki beberapa aspek penting
guna menunjang tugas Polri yang presisi. Dalam era revolusi industri 4.0,
pelayanan kepolisian perlu memanfaatkan big data dan internet of things melalui
digitalisasi layanan seperti Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), yang
bertujuan sebagai upaya anti korupsi karena menunjang penindakan dan
penyelesaian pelanggaran lalu lintas secara online dan realtime.
1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis


1. Mengetahui Tugas Polri

2. Mengetahui Fungsi Teknis Sabhara

3. Mengetahui makna Perkembangan Teknologi

4. Mengetahui Pemanfaatan Perkembangan Teknologi dalam tugas Polri

1.5.2 Manfaat Praktis


1. Menumbuhkan rasa percaya di tengah masyarakat.

2. Memudahkan dalam rekapitulasi data.

3. Memajukan lembaga dengan SDM unggul.

4. Berpartisipasi dalam revolusi teknologi informasi.


Bab II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Kepolisian Negara Republik Indonesia

Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah salah satu organisasi


pemerintahan yang berfungsi untuk menjaga keamanan serta ketertiban ditengah
masyarakat disamping itu juga bertugas dalam melakukan penyelidikan terhadap
perkara-perkara kriminal. Definisi kepolisian menurut Undang-Undang Kepolisian
Negara Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1997 pasal 1 dan Undang-Undang
Kepolisian Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 pasal 1 ialah segala hal-ihwal
yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah
kepolisian nasional di Indonesia yang bertanggung jawab langsung dibawah
Presiden. Kepolisian Negara Republik Indonesia mengemban tugas-tugas
kepolisian diseluruh wilayah Indonesia.4

POLRI merupakan alat negara yang bertanggung jawab dalam


menyelenggarakan keamanan dalam negeri, termasuk di dalamnya mengemban
tugas pokok sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan
hukum serta melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. POLRI
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
memiliki tugas pokok yang meliputi antara lain; memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat
Fungsi kepolisian diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
Tentang Kepolisian Republik Indonesia yang berbunyi : “Fungsi kepolisian adalah
salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan
pelayanan dalam masyarakat” Fungsi kepolisian terdiri dari 2 dimensi yakni
dimensi yuridis dan dimensi sosiologis. Dalam dimensi yuridis fungsi kepolisian
terdiri dari atas fungsi kepolisian umum dan fungsi kepolisian khusus.12 Fungsi
kepolisian umum berkaitan dengan kewenangan kepolisian berdasarkan undang-
undang dan atau peraturan perundang-undangan yang meliputi semua lingkungan
kuasa hukum yaitu:

(1) lingkungan kuasa soal-soal yang termasuk kompetensi hukum publik

(2) lingkungan kuasa orang

(3) lingkungan kuasa tempat

(4) lingkungan kuasa waktu.

2.1.2 Sabhara

POLRI memiliki lima fungsi operasional kepolisian yang memiliki tugas


masing-masing yaitu fungsi Intelijen, fungsi Reserse, fungsi Lalu Lintas, fungsi
Bimbingan Masyarakat dan fungsi Samapta Bhayangkara. Adapun salah satu fungsi
operasional yang menjadi fokus peneliti adalah fungsi Samapta Bhayangkara yang
lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan satuan Sabhara POLRI, ini adalah
salah satu dari fungsi teknis operasional POLRI yang mengemban tugas utama
bersifat preventif atau pencegahan. Patroli, pengaturan, penjagaan, dan
pengawalan serta pelayanan masyarakat adalah tugas-tugas esensial bagi satuan
ini, yang sasaran utama nya adalah menghilangkan atau sekurang-kurangnya
meminimalisasi bertemunya niat dan kesempatan terjadinya pelanggaran atau
kejahatan.5
2.1.3 Fungsi Teknis Sabhara

Fungsi Sabhara merupakan sebagian fungsi Kepolisian yang bersifat


preventif yang merupakan keahlian dan keterampilan khusus yang telah
dikembangkan lagi mengingat masing-masing tugas yang tergabung dalam fungsi
Samapta perlu menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan masyarakat.

Perumusan dan Pengembangan Fungsi Samapta meliputi Pelaksanaan


tugas Polisi Umum, menyangkut segala upaya pekerjaan dan kegiatan Pengaturan,
Penjagaan, Pengawalan, Patroli, Pengamanan terhadap Hak Penyampaian
Pendapat dimuka umum (PPDU). Pembinaan Polisi Pariwisata, Pembinaan Badan
Usaha Jasa Pengamanan (BUJP), SAR Terbatas, TPTKP, TIPIRING, dan PERDA,
Pengendalian Massa (Dalmas), Negoisasi, Pengamanan terhadap proyek vital/
Obyek vital dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembinaan Bantuaan Satwa untuk
kepentingan Perlidungan, Pengayoman, Pertolongan dan Penertiban Masyarakat.

Tugas Pokok :

1. Memberikan Perlindungan, Pengayoman dan Pelayanan Masyarakat.


2. Mencegah dan menangkal segala bentuk gangguan kamtibmas baik berupa
kejahatan maupun Pelanggaran serta gangguaan keterertiban lainnya.
3. Melakukan tindakan Represif Tahapan awal (Repawal) terhadap semua
bentuk ganguan Kamtibmas lainnya guna memelihara keamanan dan
Ketertiban Masyarakat.
4. Melindungi keselamatan orang, harta benda dan masyarakat
5. Melakuan Tindakan Reperesif Terbatas (Tipiring dan Penegakan Perda)
6. Pemberdayaan Dukungan Satwa dalam tugas Oprasional Polri.
7. Melaksanakan SAR terbatas.

Dalam pelaksanaan tugasnya Sabhara memiliki unit sebagai berikut :


· Unit Patroli yaitu Bentuk operasional Polri yang merupakan perwujudan

tindakan menghilangkan faktor niat atau pencegahan terhadap

bertemunya niat dan kesempatan.

· Pengendali Massa (Dalmas) yaitu kegiatan dengan memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap sekelompok

masyarakat yang sedang menyampaikan pendapat / aspirasi didepan

umum guna mencegah masuknya pengaruh pihak tertentu atau

provokator.

· Penjagaan markas yaitu Pelaksanaan tugas kepolisian yang bersifat

preventif guna mengamankan markas komando maupun lingkungan

sekitarnya.

2.1.4 Teknologi dan Perkembangannya

Teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis


penggunaan dan pengetahuan tentang alat dan keahlian, serta bagaimana dapat
memberi pengaruh pada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan
mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya. Dapat dikatakan bahwa teknologi
adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam
dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal. Dengan begitu,
secara sederhana, teknologi bertujuan untuk mempermudah pemenuhan
kebutuhan manusia. Menurut Philip Sporn yang merupakan insinyur di bidang
kelistrikan, kemajuan teknologi dapat diamati melalui cara-cara sistematis yang
berlandaskan penemuan ilmiah melalui proses eksperimen. Hasil dari teknologi
tersebut tidak lain merupakan produk yang dapat digunakan secara praktis
ataupun mengenai jasa tertentu.6
2.1.5 Tugas Polri yang Presisi
Makin manusia membutuhkan banyak hal, makin banyak juga teknologi-
teknologi yang tercipta sehingga tidak ada yang tidak mungkin untuk
menghadirkan dan menggunakan teknologi canggih masa depan. Buktinya, saat
ini sudah ada beberapa teknologi canggih masa depan. Ada banyak contoh
perkembangan teknologi yang memudahkan manusia untuk menjalani kehidupan
sehari-hari. Berikut beberapa contoh perkembangan teknologi7:

Contoh perkembangan teknologi dapat dirasakan di dunia perbankan. Saat


ini, penyetoran dan pengambilan uang bisa dilakukan secara online. Dengan
adanya teknologi informasi, tidak perlu lagi repot untuk menyetor atau mengambil
uang di kantor pada jam kerja. Selain itu, banyak ATM dan mesin setor tunai yang
bisa kamu jumpai di setiap sudut kota dengan layanan 24 jam nonstop. Hal ini
tentu menghemat waktu dan biaya.

Contoh perkembangan teknologi lainnya yang bisa dirasakan, yakni dalam


bidang kesehatan. Bisa dibilang teknologi berjasa dalam perbaikan manajemen di
klinik atau rumah sakit. Jika dulu pencatatan riwayat kesehatan pasien hanya
ditulis dalam sebuah berkas, sekarang pencatatan juga dilakukan dan diarsipkan
di komputer.Hal ini akan memudahkan petugas untuk mengetahui rekam medis
pasien dengan cepat. Rekam medis berbasis komputer ini meliputi data klinis
pasien dari hasil pemeriksaan dokter ataupun hasil laboratorium.

Dengan adanya teknologi informasi, manusia sudah bisa menggunakan


beragam teknologi yang lebih mudah. Masyarakat dapat melakukan komunikasi
jarak jauh dengan mudah dan cepat bahkan sampai mancanegara.Hingga
sekarang kamu sudah bisa merasakan kemudahan dalam berkomunikasi melalui
media sosial yang ada di smartphone ke semua orang yang ada di dunia.
Perkembangan teknologi juga dapat dirasakan dalam bidang pendidikan. Seiring
perkembangan teknologi, kamu dapat memanfaatkan media internet untuk
menambah wawasan dan pengetahuan yang mungkin tidak bisa kamu temukan di
buku.

Selain itu, dalam hal pendaftaran sekolah yang dulunya harus datang
langsung ke sekolah yang diinginkan, sekarang sudah mulai menerapkan
registrasi berbasis online yang dinilai menghemat waktu dan lebih efisien. Bahkan
sekarang ini sudah ada universitas yang memberikan fasilitas belajar mengajar
jarak jauh. Melalui perantara internet, kamu sudah bisa terhubung dengan dosen
tanpa harus bertatap muka secara langsung. Satu di antara perkembangan
teknologi juga dirasakan dalam bidang transportasi di mana adanya berbagai
macam alat transportasi modern dapat memudahkan seseorang untuk
mengangkat barang atau bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya.

2.2 Kerangka Teori


Kerangka teori pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1

POLRI Sabhara
Fungsi
Teknis
Sabhara

Teknologi

Tugas POLRI yang


Presisi

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian


2.1 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.2

Sabhara
Pemanfataan
Teknologi Hipotesis
CCTV atau
ETLE
Presisi

Kesimpulan
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian dilakukan selama bulan oktober di lingkungan kampus
Akademi Kepolisian menggunakan lab komputer dan koneksi internet.

3.2 Pengumpulan Data dan Informasi


Untuk mendukung penulisan, data dan informasi dikumpulkan melalui
penelusuran literatur, pencarian sumber yang relevan, dan pencarian data di internet.
Sumber data dan informasi yang digunakan meliputi skripsi, media elektronik, dan
beberapa literatur yang relevan. Teknik pengumpulan data melibatkan:
1. Sebelum melakukan analisis data, studi literatur dilakukan terlebih dahulu untuk
memberikan pertimbangan dan pengetahuan tambahan kepada penulis
tentang lingkup kegiatan dan konsep yang tercakup dalam penulisan.
2. Untuk melakukan diskusi analisis dan sintesis data yang diperoleh, diperlukan
data referensi sebagai acuan. Data ini kemudian dapat dikembangkan untuk
mencari kesatuan materi sehingga dapat ditemukan solusi dan kesimpulan.

3.3 Pengolahan Data dan Informasi


Informasi dan data yang telah terkumpul dalam fase pengumpulan data
kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif berdasarkan data sekunder.
3.4 Analisa Data
Aspek yang akan diteliti strategi Sabhara Polri dalam penggunaan teknologi
CCTV sebagai upaya tindakan preventif gangguan kamtibmas. Pemanfaatan
teknologi yang disampaikan adalah solusi alternatif untuk mengatasi masalah yang
telah dianalisis.
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1Tugas Polri dan Fungsi Teknis Sabhara

Tugas pokok Sabhara adalah melaksanakan fungsi kepolisian tugas preventif


terhadap pelanggaran hukum atau gangguan kamtibmas dengan kegiatan
penjagaan, pengawalan, dan patroli. Fungsi Sabhara adalah sebagian fungsi
kepolisian yang diberi tugas dan wewenang bersifat preventif yang memerlukan
keterampilan kemampuan khusus yang telah dikembangkan guna menyesuaikan
dengan perkembangan masyarakat. Fungsi Sabhara meliputi pengaturan,
penjagaan, patroli, pengawalan, SAR terbatas, negosiasi, Yan Dalmas, Tipiring,
TPTKP, pemberian bantuan/dukungan satwa untuk kepentingan perlindungan,
pengayoman, pelayanan dan penertiban masyarakat/penegakan hukum secara
terbatas.

Peranan Sabhara adalah memberikan pembinaan teknis, pengendalian dan


supervisi kepada fungsi Sabhara di satuan kewilayahan; menyelenggarakan dan
melaksanakan operasional fungsi Sabhara tingkat Polres dan Polsek; memberikan
back-up operasional kewilayahan bila diperlukan; turut serta dalam kegiatan
pengamanan pada event nasional dan internasional; melaksanakan tugas
operasional antar Polda.

Manajemen operasional adalah proses penyelenggaraan fungsi Sabhara yang


meliputi perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan
operasional Sabhara. Perencanaan melibatkan penyusunan rencana kegiatan
operasi yang bersumber pada data intelijen, konfigurasi kamtibmas, kalender
kamtibmas, dan renops Polda atau Mabes Polri. Organisasi melibatkan penentuan
kekuatan yang digunakan dalam bentuk unit-unit kecil yang sesuai dengan tugas
operasi. Pelaksanaan melibatkan persiapan, latihan, briefing, debriefing, pelaporan,
dan tindakan AAP (analisis, antisipasi, penyelesaian) terhadap sasaran operasi.
Pengendalian melibatkan pengawasan dan supervisi oleh Kasat Sabhara,
Kapolres/Waka Polres, dan perwira yang ditunjuk dengan menggunakan sarana
seperti rapat staf, gelar opsnal, komunikasi, laporan, dan supervisi.

Operasi kepolisian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh fungsi Sabhara


dalam rangka melaksanakan tugas preventif terhadap pelanggaran hukum atau
gangguan kamtibmas. Operasi kepolisian dapat bersifat rutin atau khusus, sesuai
dengan sasaran, target, cara bertindak, kekuatan, dan pengendalian yang
ditetapkan. Operasi kepolisian melibatkan perencanaan yang berdasarkan data
intelijen, konfigurasi kamtibmas, kalender kamtibmas, dan renops Polda atau
Mabes Polri. Operasi kepolisian yang menentukan kekuatan yang digunakan dalam
bentuk unit-unit kecil yang sesuai dengan tugas operasi. Operasi kepolisian juga
melakukan pelaksanaan yang meliputi persiapan, latihan, briefing, debriefing,
pelaporan, dan tindakan AAP (analisis, antisipasi, penyelesaian) terhadap sasaran
operasi. Operasi kepolisian juga melibatkan pengendalian yang dilakukan oleh
Kasat Sabhara, Kapolres/Waka Polres, dan perwira yang ditunjuk dengan
menggunakan sarana seperti rapat staf, gelar opsnal, komunikasi, laporan, dan
supervisi.8

4.2Teknologi CCTV sebagai upaya tindakan preventif


gangguan Kamtibmas

Kepolisian merupakan institusi penegak hukum yang paling dekat dengan


masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat, kepolisianlah yang menciptakan
rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat. Peran kepolisian sangat
penting dalam masyarakat. Sebagai pengayom masyarakat, Kepolisian
mempunyai tugas mulia untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
(Kamtibmas) sebagaimana tercantum dalam Pasal 30 ayat (4) Undang-Undang
Dasar 1945. Peranan Kepolisian dalam menjaga kamtibmas tersebut dapat dilihat
dari penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan. Menurut Pasal 1 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
menyebutkan:
“Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri
atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,
Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi,
Pengguna Jalan, serta pengelolaannya.”

Kepolisian Negara Republik Indonesia telah merumuskan Strategi Besar Polri


2005-2025, yang terbagi menjadi tiga tahap:

1. Trust Building (2005-2009): Membangun kepercayaan Polri di mata


publik/masyarakat. Ini melibatkan peningkatan kepemimpinan,
efektivitas sumber daya manusia, proyek unggulan berbasis teknologi
tinggi, dan penguasaan perundang-undangan serta sarana prasarana
pendukung visi misi Polri.

2. Partnership Building (2010-2014): Membangun kerjasama yang erat


dengan berbagai pihak yang terkait dengan penyelenggaraan fungsi
kepolisian dalam penegakan hukum dan ketertiban serta pelayanan,
perlindungan, pengayoman masyarakat untuk menciptakan rasa aman.

3. Strive for Excellence (2015-2025): Membangun kemampuan pelayanan


publik yang unggul, mewujudkan tata kelola yang baik, praktik terbaik
Polri, profesionalisme SDM, implementasi teknologi, infrastruktur,
fasilitas dan jasa guna membangun kapasitas Polri (capacity building)
yang kredibel di mata masyarakat Nasional, Regional dan Internasional.

Dalam mewujudkan upaya tersebut, salah satu gebrakan yang dilakukan


Polri adalah dengan menerapkan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE)
dalam pengaturan lalu lintas di Indonesia. Hal ini diatur dalam Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 272 Ayat
1 yang menjelaskan bahwa:

“Untuk mendukung kegiatan penindakan pelanggaran di bidang lalu lintas


dan angkutan jalan dapat digunakan peralatan elektronik.”
Untuk pembayaran tilang seluruh petugas lalu lintas telah dilengkapi
aplikasi Elang (Elektronik Tilang) yang terpasang di ponsel pintar milik petugas.
Aplikasi ini terhubung dengan sistem yang dibuat oleh bank BRI. Ketika petugas
melakukan penilangan, mereka harus memasukan data pelanggar dan jenis
pelanggaran yang dilakukan masyarakat ke dalam aplikasi tersebut. Kemudian
data itu akan langsung terhubung dengan bank BRI. Dalam aplikasi ini data yang
telah diterima oleh pihak bank akan diberikan kode berwarna biru sebagai tanda
pelanggar belum melakukan pembayaran tilang.9

Namun jika pelanggar telah membayarkan denda melalui fasilitas


pembayaran denda yang telah ditentukan oleh bank. Maka aplikasi data
pelanggar yang ada di ponsel petugas akan berubah warna menjadi merah.
Melalui tanda ini petugas akan mengizinkan pelanggar untuk melanjutkan
perjalanannya karena pembayaran tilang telah dilakukan oleh pelanggar. Terkait
dengan besaran tilang yang harus dibayarkan oleh masyarakat yang melakukan
pelanggaran lalu lintas sesuai dengan yang diatur oleh undang-undang lalu
lintas.
BAB V

KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan

Sabhara memiliki tugas pokok untuk melaksanakan fungsi kepolisian preventif


terhadap pelanggaran hukum atau gangguan kamtibmas melalui kegiatan
penjagaan, pengawalan, dan patroli. Sabhara juga memiliki peran dalam
memberikan pembinaan teknis, pengendalian dan supervisi kepada fungsi
Sabhara di satuan kewilayahan, serta melaksanakan operasional fungsi
Sabhara tingkat Polres dan Polsek.

Peran dan strategi Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas di
Indonesia sudah sesuai dengan Presisi. Penerapan e-tilang sebagai salah satu
inovasi teknologi Polri untuk menindak pelanggaran lalu lintas secara elektronik
dan menghapus pungutan liar. Untuk pembayaran tilang seluruh petugas lalu
lintas telah dilengkapi aplikasi Elang (Elektronik Tilang) yang terpasang di
ponsel pintar milik petugas. Aplikasi ini terhubung dengan sistem yang dibuat
oleh bank BRI.

5.2 Saran

1. Polri harus selalu mengevaluasi dan mempertahankan nilai-nilai kepolisian


yang sesuai dengan fungsi teknis Sabhara.

2. Perlunya sinkronisasi dan harmonisasi antara regulasi yang mengatur


tentang penerapan elektronik tilang (E-Tilang) agar pengaturan tersebut tidak
berjalan sendiri-sendiri dan akhirnya merugikan masyarakat dan perlunya
sosialisasi yang lebih maksimal terkait dengan penerapan elektronik tilang (E-
Tilang) agar masyarakat mengetahui penerapan ini dan diharapkan bisa
menekan angka pelanggaran lalu lintas di jalan raya.
Daftar Pustaka

[1] Polri, “Pahami Kebijakan dan Strategi Pencegahan Kejahatan di Kepolisian


Republik Indonesia,” Tribrata News Kepri, 17 Nov. 2021. [Online]. Available:
https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2021/11/17/pahami-kebijakan-dan-
strategi-pencegahan-kejahatan-di-kepolisian-republik-indonesia-2/.
[2] S. Riyadi, Buku Hanjar Siswa SIPSS Tahun Ajaran 2023. Jakarta: Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan Polri, 2023.
[3] DCT, “Optimalkan Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas dengan
Sistem CCTV Jalan yang Terintegrasi,” 14 Apr. 2021. [Online]. Available:
https://dct.co.id/articles/optimalkan-pengawasan-dan-pengendalian-lalu-lintas-
dengan-sistem-cctv-jalan-yang-terintegrasi/.
[4] Polri, “Fungsi Kewenangan Polri,” Polres Sumbawa, 13 Jan. 2022. [Online].
Available: https://sumbawa.ntb.polri.go.id/profil/tugas-fungsi-kewenangan-
polri/.
[5] Museum Polri, “Sabhara dalam Tubuh Polri,” [Online]. Available:
http://museum.POLRI.go.id.
[6] J. E. Brittain, “Electrical Engineering Hall of Fame: Philip Sporn [Scanning
Our Past],” in Proc. IEEE, vol. 97, no. 2, pp. 465-467, Feb. 2009.
[7] Humas Polri, “Tugas Pokok Polri Patroli Presisi,” 13 Jan. 2022. [Online].
Available: https://humas.polri.go.id/2022/01/13/tugas-pokok-patroli-perintis-
presisi-memberikan-perlindungan-pengayoman-dan-pelayanan-kepada-
masyarakat/.
[8] Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Modul Lembaga Pelatihan dan
Pendidikan Polri. Fungsi Teknis Sabhara. Sekolah Inspektur Polisi Sumber
Sarjana.
[9] R. A. Putra and R. A. Pratama, “Penerapan E-Tilang Terhadap Pelanggaran
Lalu Lintas di Wilayah Polres Kota Padang,” Universitas Andalas, Padang,
Indonesia, Skripsi, 2019. [Online]. Available:
http://scholar.unand.ac.id/40920/3/BAB%20IV.pdf.

Anda mungkin juga menyukai