Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Pamong Praja

Asal kata "pamong" berasal dari bahasa Jawa "among" atau "emong".

Dari kata among atau emong kemudian menjadi pangamong atau pangemong artinya orang yang
mengasuh atau orang yang membimbing atau orang yang mendidik.

Adapun istilah "praja" berasai dari bahasa Jawa kuno yang diartikan kerajaan atau negara, misalnya
Praja Ngamarto artinya Kerajaan Ngamarto atau Pendowo.

Kata pamong praja diartikan sbg :

a. pembimbing kerajaan,

b. pengasuh negara,

c. pendidik negara.

Dalam sejarah tercatat bahwa kata among merupakan metode terkenal sebagai pendidikan Nasional
Taman Siswo yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantoro di Yogyakarta tanggal 3 Juli 1992.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pamong Praja berarti pegawai Negeri yang mengurus
pemerintahan Negara. Dalam Kamus Indonesia-Inggris diterjemahkan Pamong Praja sebagai Civil
Service. Jadi Pamong Praja dapat diartikan sebagai pengasuh pemerintahan, atau abdi mayarakat.

Dari istilah dan makna pamong praja di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pamong praja
meliputi :

a. Pembimbing kerajaan artinya pembimbing masyarakat kerajaan;

b. Pengasuh negara artinya

pengasuh masyarakat negara;

c. Pendidik negara artinya pendidik

masyarakat negara.

Pada masa kini Pamong Praia menurut Sadu Wasistiono pada Temu Akbar Alumni Pendidikan
Pamong Praja Propinsi Jawa Barat pada tanggal 29 Maret 1999 dengan judul Redefinisi, Reposisi dan
Refungsianalisasi Korps Pamong Praia (Wasistiono, 1999). Ditawarkannya definisi Pamong Praja
dengan paradigma baru, yaitu sebagai berikut :

Pamong Praja adalah Aparatur (pusat maupun Daerah) yang dididik secara khusus untuk
menjalankan tugas-lugas pemerintahan dengan kompetensi dasar Koordinasi, Kolaborasi dan
Konsensus (3K) dalam rangka memberikan pelayanan umum serta menjaga keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Korps Pamong Praja juga harus melakukan reposisi, dalam arti menata ulang kedudukan dan
hubungannya dengan pemerintah serta partai yang berkuasa, sejalan dengan kebijakan pemerintah
nasional sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1999 yang
diperbaiki dengan Peraturan Pemerintah Nornor 12 Tahun1999 Tentang Netralitas Pegawai Negeri
Sipil. Selain itu, Korps Pamong Praja harus melakukan refungsionalisasi, yaitu menata lagi fungsi-
fungsi yang dijalankan oleh pamong praja.

Perlu diakui secara jujur hahwa selama ini fungsi-fungsi yang dijalankan oleh Korps Pamong Praja
belum tampak secara jelas, bercampur aduk karena adanya pengembangan karier secara lintas
keahlian.

Pada akhimya pengetahuan dan kemahiran dimiliki Pamong jelas tidak Korps Praja menjadi sehingga
juga, untuk sulit dikategorikan sebagai yang sebuah profesi yang utuh dan mandiri.

Syarat untuk menjadi sebuah profesi yang utuh dan mandiri adalah

1.disiapkan melalui pendidikan khusus;

2. Mengembangkan pekerjaan dan kariernya melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat khusus


berkaitan dengan pendidikannya;

3. Tergabung dalam sebuah organisasi profesi;

4. Terikat pada kode etik.

Pada akhirya telah diperoleh sebuah pengertian bahwa Pamong Praja merupakan sebuah profesi
umum (general profession). Konsekuensi logisnya profesi dapat masuk ke tersebut (fidak mana-
mana spesifik) dan dapat dimasuki oieh siapapun yang berminat dan memenuhi syarat yang bersifat
longgar.

Anda mungkin juga menyukai