Anda di halaman 1dari 6

Artikel Kepemimpinan Kepamongprajaan

Fajar Eka Pangestu


32.0435
I. Latar Belakang
Pengertian Pamong Praja Asal kata “pamong” berasal dari bahasa Jawa “among” atau
“emong”. Dari kata among atau emong kemudian menjadi pangamong atau pangemong artinya
orang yang mengasuh atau orang yang membimbing atau orang yang mendidik. Adapun istilah
“praja” berasai dari bahasa Jawa kuno yang diartikan kerajaan atau negara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pamong Praja berarti pegawai – Negeri yang
mengurus pemerintahan Negara. Dalam Kamus Indonesia-Inggris diterjemahkan Pamong Praja
sebagai Civil Service. Jadi Pamong Praja dapat diartikan sebagai pengasuh pemerintahan, atau
abdi mayarakat.

Kepamongprajaan adalah sebagian dari tugas-tugas pemerintahan, yang memerlukan


pengetahuan luas dan mendalam terhadap berbagai aspek kehidupan serta permasalahan yang
dihadapi masyarakat, ketangguhan ideologis, seni kepemimpinan yang tepat dan kemampuan
menggerakkan masyarakat.

Dewasa ini Kepamongprajaan dapat di maknai sebagai jiwa kerja korps yang
berwawasan nusantara dan bersemangat kesebangsaan.oleh karena itu untuk lebih memahami
kepamongprajaan kita perlu juga mendalami apa arti sebenarnya dari wawasan kesebangsaan.
Selain itu kita ketahui bahwa saat ini pamongpraja menjadi profesi yang paling disoroti
kinerjanya sehingga dalam makalah ini kami juga membahas mengenai kepamongprajaan
sebagai profesi dan kinerja.

II. Rumusan masalah


a) Apa itu pengertian dari Praja, Pamong, Pamong Praja, Satuan Polisi Pamong Praja,
Polisi Pamong Praja, Kepemimpinan Kepamongprajaan, dan model kepemimpinan
kepamongprajaan?
b) Apa yang dapat diketahui mengenai nilai-nilai, spirit ,kode etik serta ciri dan
karakteristik pamong praja?
III. Pembahasan
A. Praja
Adapun istilah “praja” berasal dari bahasa Jawa kuno yang diartikan kerajaan
atau negara, misalnya Praja Ngamarto artinya Kerajaan Ngamarto atau pendovvo.
Jadi secara asal kata pamong praja diartikan sebagai :
1. Pembimbing kerajaan,
2. Pengasuh negara,
3. Pendidik negara.

B. Pamong
Kata pamong (bahasa jawa) berasal dari kata “emong” yang artinya orang
yang diberi kepercayaan untuk mengemong, mengasuh, membimbing,
memberitahu. Pamong adalah orang yang dituakan dan dipercaya untuk
mengemong, mengasuh, membimbing dan memberitahu.
C. Pamong Praja
Pamong praja adalah warga negara yang direkrut oleh negara untuk
melaksanakan berbagai tugas-tugas
pemerintahan.
 Menurut pendapat ahli:
1. Pamong praja adalah sekelompok
warga negara yang dididik khusus untuk melaksanakan tugas-tugas
pemerintahan umum di daerah sebagai wakil pemerintah pusat
(dr. D. D. Kosoemahatmadja, 1978)
2. Pamong praja adalah penyelenggara pemerintahan yang merupakan
inti dari birokrasi (prof. M. Ryaas rasyid, 2013)
3. Pamong praja menunjukkan suatu profesi dalam birokrasi
pemerintahan, khususnya dalam birokrasi pemerintahan di daerah,
(prof. Muchlis hamdi, dalam jurnal administrasi pemerintahan
daerah pps ipdn tahun 2011).
4. Pamong praja adalah orang yang dipercaya untuk membina,
mengasuh, mengawasi negara atau pemerintahan, (prof. Sadu
wasistiono, materi seminar refleksi pamong praja dalam revolusi
mental, 2015)
5. Pamong praja adalah birokrat yang bekerja di lingkungan
pemerintah daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan
yang terkait dengan kepentingan umum (public interest) melalui
pelayanan publik (public services).
(prof. M. Ryaas rasyid, materi kuliah perdana pada profesi
kepamongprajaan ipdn, tanggal 13 mei 2014).
6. Pamong praja adalah pejabat pemerintah pusat yang ditugaskan di
daerah untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan umum
(definisi pamong praja paradigma lama).
(prof. M. Ryaas rasyid, materi kuliah perdana pada profesi
kepamongprajaan ipdn, tanggal 13 mei 2014).
D. Kepamongprajaan
Kepamongprajaan adalah karakter ataupun sifat-sifat yang dimiliki oleh
seorang korps pamong praja. Seorang kader kepamongan harus memiliki karakter
dan sifat-sifat yang sesuai dasar sebagaimana mestinya seorang pamong praja itu
yang tentunya harus dimiliki dan yang paling utama diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam kehidupan pekerjaan.
E. Satuan Polisi Pamong Praja
Satuan Polisi Pamong Praja adalah organisasi
perangkat daerah yang secara khusus menangani
pada bidang Kepamongprajaan. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah mengatur bahwa Satpol PP
dibentuk untuk menegakkan Perda dan Perkada, menyelenggarakan ketertiban
umum dan ketenteraman serta menyelenggarakan pelindungan masyarakat.
Pamong Praja adalah kata lain dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), maka Satpol PP
adalah penegak hukum di kalangan pamong praja. Dari unsur kata-kata
pembentukannya, Satpol PP mempunyai tugas pembinaan ke dalam atau dalam
lingkup internal aparatur pemerintahan.
Tugas Pokok dan Fungsi:
 Penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Perda, penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan
masyarakat
 Pelaksanaan kebijakan penegakan Perda dan Peraturan Kepala Daerah.
F. Polisi Pamong Praja
Polisi Pamong Praja adalah
lembaga atau pranata yang memiliki
tugas penertiban, pengamanan
terhadap masyarakat umum.Polisi
Pamong Praja didirikan di Yogyakarta
pada tanggal 3 Maret 1950 moto Praja
Wibawa, untuk mewadahi sebagian ketugasan pemerintah daerah. Sebenarnya
ketugasan ini telah dilaksanakan pemerintah sejak zaman kolonial. Sesuai dengan
peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2010 tentang satuan polisi pamong praja,
menyatakan bahwa satuan polisi pamong praja merupakan bagian perangkat daerah
di bidang penegakan perda, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, yang
mempunyai tugas menegakkan perda dan menyelenggarakan ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.
G. Kepemimpinan Kepamongprajaan
Kepemimpinan Kepamongprajaan adalah seni, keterampilan, gaya, ataupun
kemampuan memimpin berdasarkan sifat-sifat dasar pamong praja.
H. Model Kepemimpinan Kepamongprajaan
a. Berbasis Pancasila sebagai ideologi negara
Arti Pancasila sebagai ideologi negara secara lebih luas adalah visi atau
arah kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam ruang lingkup
Kepamongprajaan maka dapat disimpulkan bahwa seorang pamong praja harus
mengamalkan nilai yang terkandung didalamnya ,baik itu nilai dasar maupun
nilai instrumentalnya. Contohnya sebagai seorang pemimpin harus memegang
prinsip kelima nilai dasar Pancasila berupa nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, permusyawaratan dan keadilan serta menjalankan setiap tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
b. Berbasis Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa digunakan untuk pedoman
sikap masyarakat Indonesia. Artinya, masyarakat Indonesia harus selalu
menjiwai nilai-nilai luhur Pancasila. Nilai-nilai tersebut sesuai dengan kelima
bunyi Pancasila. Dalam ruang lingkup Kepemimpinan Kepamongprajaan maka
seorang korps pamong praja harus berpegang teguh , berpandangan ,serta
mengamalkan setiap butir-butir nilai pancasila dalam cara kepemimpinan
maupun kkehidupanya . Adapun contoh penerapan setiap sila dalam ruang
lingkup kepemimpinan kepamongprajaan adalah sebagai berikut:

 Berdasarkan Sila I: Ketuhanan Yang Maha Esa


1. Mempercayai keberadaan Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat- sifat yang
dimiliki-Nya.
2. Menaati semua ajaran yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
3. Memiliki rasa toleransi dan saling menghormati kepada penganut agama lain.

 Berdasarkan Sila II: Kemanusiaan yang adil dan beradab

ADVERTISEMENT

1. Menjadi seorang pemimpin yang menghormati bawahanya sebagai makhluk


Tuhan dengan segala martabat dan hak asasinya.
2. Memperlakukan diri sendiri dan manusia lain dengan adil dan beradab.
3. Memperlakukan semua manusia sebagai individu secara seimbang.

 Berdasarkan Sila III: Persatuan Indonesia

1. Membina persatuan suku bangsa yang ada di Indonesia.


2. Membina persatuan Wilayah Indonesia dan Kebudayaan yang Bhinneka Tunggal
Ika.
3. Mencintai Tanah Air dan Bangsa Indonesia.
4. Mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi.

 Berdasarkan Sila IV: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat di dalam


permusyawaratan dan perwakilan

1. Menjunjung tinggi asas kerakyatan.


2. Melaksanakan asas kerakyatan dengan akal sehat.
3. Menaati segala putusan rakyat

 Berdasarkan Sila V: Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

1. Turut menciptakan kehidupan yang adil di segala bidang


2. Menumbuhkan sikap tolong-menolong, kekeluargaan dan gotong-royong.

c. Berbasis Bhineka Tunggal Ika


Sebagai seorang pemimpin harus memiliki sifat dan karakter yang
berpandangan terhadap semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika,
terlebih menjadi pemimpin di negara Indonesia yang notabene adalah negara
heterogen. Perilaku yang adil, tidak membeda-bedakan SARA, memiliki sikap
inklusif dan lain-lain harus dimiliki seorang korps Pamong Praja guna memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa dan menciptakan kesejahteraan masyarakat.
I. Nilai-nilai dasar pamong praja
Adapun seorang pamong praja harus melaksanakan atau memiliki nilai- nilai
dasar sebagai korps Pamong Praja, antara lain:
 Keteladanan
 Responsif
 Empati
 Pelayanan
 Pengorbanan, berdasarkan kepemimpinan pancasila.
J. Spirit Kepamongprajaan
 Voorruitzein
Mengamong adalah memandang (envision) sejauh mungkin ke depan,
tidak hanya sebatas masa jabatanya. Misalnya jika seorang dengan masa
jabatan 5 tahun, maka ia wajib membuat perhitungan dalam 20 tahun
kedepan.
 Conducting
Menciptakan harmoni antar kegiatan yang berbeda oleh aktor yang
berlainan.
 Coordinating
Membangun komitmen bersama antar unit kerja dalam rangka
mencapai tujuan yang optimal.
 Peace Making
Membangun kedamaian di masyarakat.
 Residu Serving
Mengurus sesuatu yang sudah ditugaskan walaupun itu bukan
kewajibanya.
 Freises Ermessen
Menunjukan keberanian untuk melakukan turbulance serving atas
inisiatif pribadi.
 Generalist Function
Belajar sedikit demi sedikit untuk mengetahui banyak hal.
 Specialist Function
Belajar untuk mengetahui semakin banyak tentang semakin sedikit hal.
 Responsibility
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, sumpah dan janji jabatan,
self commitmen dan freises ermessen.
 Magnanimous Thinking
Mengonstruksi pikiran besar yang dapat diwariskan untuk generasi
dimasa depan.
 Omnipresense
Membangun citra pemerintah yang ada dimana-mana dan kapan saja.
K. Kode Etik Pamong Praja
 Korps Pamong Praja sebagai pengamal Pancasila dan pembela NKRI serta
pengayom masyarakat
 Korps Pamong Praja memberikan petunjuk dan bimbingan kepada rakyat
dalam pergaulan hidup menuju ketertiban dan ketentraman umum
 Korps Pamong Praja adalah penyuluh dalam gelap dan penolong dalam
penderitaan masyarakat sehingga tercipta ketenangan dan ketentraman
lahir batin
 Korps Pamong Praja menumbuhkan dan memupuk daya cipta rakyat menujj
kesejahteraan masyarakat
 Korps Pamong Praja mencarikan dan menyelesaikan persoalan hidup rakyat
 Korps Pamong Praja menjadi penggerak dalam segala kegiatan masyarakat
 Korps Pamong Praja menampung dan mencarikan penyelesaian terhadap
persoalan masyarakat
 Korps Pamong Praja bertindak tegas, adil dan jujur dalam segala hal.
L. Ciri dan Karakteristik Pamong Praja
Menurut undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah
pasal 376 ayat 2, seorang Pamong Praja memiliki ciri dan karakteristik, yaitu:
 Memiliki keahlian dan keterampilan teknis penyelenggaraan pemerintahan
 Memiliki kepribadian dan keahlian kepemimpinan kepamongprajaan
 Berwawasan nusantara, berkode etik dan berlandaskan pada Bhineka
Tunggal Ika.
IV. Simpulan
Kualitas dan nilai pamong praja dinilai dari kinerja pemerintahan. Kinerja
pemerintahan dapat memberikan dampak bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat
dengan kata lain bahwa kinerja pemerintah dapat dikatakan berkualitas, jika kehidupan
masyarakat menunjukan kehidupan yang lebih baik dan kinerja pemerintahan dikatakan
buruk apabila kehidupan masyarakat mengalami perlambatan peningkatan kesejahteraan.
Pada intinya pamong praja merupakan profesi yang kinerja dan pelayanannya kepada
masyarakat dijadikan indicator kualitas pelayanan.
Seorang pamong praja memiliki makna strategis bahwa dalam suasana demokrasi Pancasila
maka fungsi Pamong praja di daerah jangan dianggap remeh sebab korps inilah yang harus
mendukung kepentingan Pemerintah Pusat. Pamongpraja tidak boleh diombang-ambingkan
oleh pergolakan politik di daerah karena korps ini membina atau mendukung ideology
negara. Kemudian pamong praja memiliki posisi strategis di tengah masyarakat maka
penting untuk melaksanakan konsep legitimasi. Legitimasi menyangkut keyakinan moral
yang menguatkan hak untuk memanfaatkan berbagai sumber daya.
Bahwa setiap masyarakat mempunyai budaya sendiri antara masyarakat satu
dengan yang lain sehingga terjadi keberagaman dan tidak bisa disatukan kulturnya. Oleh
karena itu maka kita sebagai bangsa indonesia yang memegang teguh prinsip kesebangsaan
dalam bhineka tunggal ika maka tidak harus memberikan toleransi antar masyarakat dan
bangga terhadap perbedaan sehingga menjadi mata raintai guna persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia. Seorang pamong praja harus mengerti tentang perbedaan budaya dan
harus memberikan toleransi kepada masyarakat yang mempunyai budaya kebiasaan dan
adat istiadat yang sudah diturunkan oleh nenek moyang sejak dulu. Pamong praja yang
notabene sebagai ujung tombak dari pelaksana pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai