Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU AGENDA 3

LEARNING JOURNAL

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

OLEH :

Nama : ISMA ROMANTI NAPITUPULU, A.Md


Angkatan : III
Kelompok :2
Asal Instansi : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Samosir
Pengampu Materi : Dr. Ir. Hairulsyah, M.Si

Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia (BPSDM)


Provinsi Sumatera Utara
Kedudukan dan Peran PNS

Sebagai langkah awal dalam meningkatkan profesionalitas ASN adalah dengan


mengikuti kegiatan latihan dasar (Latsar) CPNS yang didalamnya mempelajari
tentang Kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang terdapat pada modul
Pelatihan Agenda III.

Kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). PNS
merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu dan diangkat
sebagai pegawai ASN secara tetap.
Berdasarkan Undang-undang tersebut, ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil atau PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang
bekerja pada instansi pemerintah.

PNS diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sementara itu, PPPK
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.

Adapun, prinsip nilai dasar yang diterapkan oleh ASN mencakup berbagai hal.
Seperti memegang teguh ideologi Pancasila, setia, dan mempertahankan UUD
1945 serta pemerintahan yang sah, mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia,
hingga menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

Kedudukan PNS dalam NKRI sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu
bangsa. PNS melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah.

Dalam menjalankan tugasnya, PNS harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Berikut tugas PNS dan PPPK sebagai pegawai
ASN:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas,
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sesuai Pasal 12 UU Nomor 5 Tahun 2014
PNS memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk
dapat melaksanakan peran tersebut, maka diperlukan manajemen aparatur sipil
negara sesuai dengan UU ASN sebagai bentuk pengelolaan ASN untuk
menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dalam UU ASN disebutkan bahwa profesi ASN berlandaskan pada kode etik dan
kode perilaku yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode
etik dan kode perilaku ASN yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para
ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah dan bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN.

Fungsi kode etik dan kode perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam
menyelenggarakan pemerintahan, sebagai pedoman, panduan birokrasi
publik/aparatur sipil Negara, sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan
tindakan birokrasi publik/aparatur sipil Negara, Etika birokrasi penting sebagai
panduan norma bagi aparat birokrasi. Agar dapat melaksanakan kode etik dan
kode perilaku sebagai ASN adalah dengan mengetahui peran dan kedudukan ASN
dalam menjalakan tugas dan fungsinya

PNS harus dapat menjalakan peran PNS dalam melaksanakan kebijakan publik,
melayani publik secara profesional, serta mampu menjadi perekat dan pemersatu
bangsa. Kewajiban pegawai ASN adalah setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa, melaksanakan kebijakan yang dirumuskan
pejabat pemerintah yang berwenang, menaati ketentuan peraturan perundang-
undangan, melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab, menunjukkan integritas dan keteladanan dalam
sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
di luar kedinasan; menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, dan
bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

Anda mungkin juga menyukai