Anda di halaman 1dari 11

PERAN PEMERINTAH NEGERI DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ANAK

PROPOSAL

Nama : Erfani Haumahu

Kelas : A/IV
Prodi : PAK

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI AMBON


TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha untuk mengembankan potensi sumber daya manusia
melalui kegiatan pembelajaran. Dengan menempu pendidikan,manusia dapat memperoleh
pengetahuan,nilai-nilai sikap, maupun ketrampilan dimana akang menciptakan kemampuan
yang trampil,terlati dan memiliki daya saing.
Melalui pendidikan pula, bisa diukur maju mundurnya sebuah Negara. Sebuah Negara
akang tumbuh pesat dan maju dalam segenam bidang kehidupan jika ditopang oleh
pendidikan yang berkualitas. Sebaiknya,kondisi pendidikan yang kacau akang
mengakibatkan pada kondisi Negara yang juga kacau pula.undang-undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, pada pasal 3
menyebutkan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembanya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan berwatak kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga Negara yang berdemokratis
serta bertngun jawab.
Menurut Dwi Siswoyo (2008:18),pendidikan adalah proses di mana masyarakat melalui
lembaga-lembaga pendidikan (sekolah,perguruan tinggi,ataupun lembaga-lembaga yang
lain) dengan sengaja mengtranformasikan warisan budayanya,yaitu pengetahuan,nilai-
nilai,dan ketrampilan dari generasi ke generasi.
Dengan demikian pendidikan juga menjadi asset bangsa yang trut member warna dan
corak berpikir bagi pembangunan bangsa yang harus tumbuh dan berkembang guna
mencerdaskan kehidupan bangsa.sebab tampa pendidikan tidak ada kader-kader yang
pemimpin bangsa yang mampu melaksanakan suatu penjelangaraan pendidikn secara tangun
jawab. Oleh karena itu untuk mencapai hal tersebut,pendidikan perlu ditunjang oleh berbagai
pihak melalui kerjasama, baik itu masyarakat (orang tua),guru,komit,gereja,maupun
pemerinta sebagai suatu kesatuan yang utuh dan merupakan salah satu mata rantai dimana
yang tidak terlepas dari yang lain.ini berarti jika salah satu pihak tidak berperan baik secara
langsung maupun tidak langsung,maka dengan sendirinya pendidikan akan mengalami
hambatan(tergangu) yaitu berlangsung tidak maksimal sesuai yang diharapkan. Jadi
pendidikan sangat membutukan campr tangan barbagai pihak.
Dukungan dari pihak pemerintah negeri yaitu dalam bentuk atuaran pemeritah negeri
untuk memperlakukan batas jam-jam keluar malam kususnya bagi anak usia sekolh
dasar,sehinga dengan demikian anak tersebut dapat melakukan belajar malam di
rumah.karena dari pihak greja dalam persidangan telah memutuskan pentinya jam belajar
anak dan selalu menyuarakan kepada umat agar selalu memperhatikan jam belajar anak di
rumah. Akan tetapi pada kenyataanya hal yang dilaksanakan tidak perna telaksanakan.
Usaha untuk membangung kerja sama terus dilakukan oleh pihak sekolah dan komite
bersama dengan pihak gereja yaitu membuat pendekatan secara lisan kepada kepalah
pemerintah negeri setempat tetapi tidak ada respon serius.kondisi seperti ini memprihatinkan
bagi pendidikan anak dan akan membwah dampak yang merugikan bagi Negeri OMA
sendri. Akibat kuranya perhatin untuk meningkatkan pendidikan anak sebagai sumber
dayabmanusia,maka seharunya pemerintah negeri harus memberikan dukungan pembatasan
masalah-masalah tersebut sehinga proses pendidikan yang ada diwilayah kekuasaan Negeri
OMA dapat berjalan dengan baik.
Dengan demikina anak-anak sekolah dasar juga sangat membutukan keterlibtan
pemerintah negeri untuk secara bersama mananggulangi permasalahan-permasalahan yang
terkait dengan pendidikan yang berlangsung dinegeri OMA.
Berdasarkan permasalahan tersebut,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul peran pemerintah negeri dalam meningkatkan pendidikan anak di negeri
OMA.
2.1 Pembatasan Masalah
Agar penulis proposal ini tidak menimpan dan mengabang dari tujuan yang semula di rencanakan
sehinga mempermuda mendapatkan data dan informasi yang diperlukan maka peneliti memandang
permasalahan penelitian yang diangkat perlu di batasi. Oleh sebab itu masalah penelitian ini hanya
pada masalah peran pemerintah dalam meningkatkan pendidikan anak di negeri Oma.

3.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah di kemukakan, maka yang menjadi
pertanyaan penelitian adalah Peranan pemerinta dalam meningkatkan pendidikan anak di negeri
Oma?
4.1 tujuan penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian maka yang terjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengkaji peranan pemerintah dalam meningkatkan pendidikan anak di desa OMA .
4.1.1 Manfaat Penelitian
1. praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada berbagai pihak yaitu gereja,pemerinta
negeri OMA dan sekolah dalam kerja sama untuk mengatasi perilaku anak yang menimpan dalam
hal ini terkait dengan masalah waktu belajarnya.
2. Akademis
Hasil penelitian ini dpat memberikan masukan kepada IAKN kusunya jurusan PAK mengenai
pentinya membekali calon pendidik (Guru PAK) dalam menyikapi berbagai perilaku anak yang
timbul baik dilingkungan sekolah tetapi juga di luar lingkungan sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
5.1 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan tentang beberapa teori sehubung dengan topik yakni pengertian
dari peranan,pemerintah,pendidikan anak,dan peran pemerintah dalam meningkatkan
pendidikan
5.2 TINJAUAN TEORI
 peranan
Peranan diartikan sebagai perangka tingka yang diharapkan dimiliki oleh orang
yang berkedudukan di masyarakat. Kedudukan dalam hal ini diharapkan sebagai posisi
tertentu di dalam masyarakat yang mungkin tinggi, sedang- sedang saja atau rendah.
Kedudukan adalah suatu wadah yang isisnya adalah hak dan kewajiban tertentu,
sedangkan hak dan kewajiban tersebut dapat dikatakan sebagai peran.
Menurut Soejono Soekanto ( 2002 ), peran yaitu aspek, dinamis kedudukan
( status ), apabila seorang melakukan hak dan kewajiban sesuatu dengan kedudukannya,
maka ia menjalankan suatu peranan.
Selain itu juga peranan dikemukakan oleh Abu Ahmadi bahwa peranan adalah
suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individual harus sikap dan
berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya.

 Pemerintah
Menurut pendapat awam pemerintah dapat diartikan sebagai orang atau
sekelompok orang yang memiliki kekuasaan untuk memerintah, atau lebih sederhana lagi
adalah orang atau sekelompok orang yang member perintah. Namun secara ilmu
pemerintah diartikan dalam badan public yang memiliki fungsi dan tujuan Negara, selain
itu pemerintah juga didefenisikan sebagai sekumpulan orang-orang yang mengelolah
kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan kordinasi pemerintahan
serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan.
Selanjutnya dalam ilmuh pemerintahan dikenal dua defenisi yakni dalam arti
sempit dan arti luas. Dalam arti luas pemerinta didefenisikan sebagai suatu bentuk
organisasi yang bekerja dengan tugas menjalankan suatu system pemerintah, sedangkan
dalam arti sempit diartikan sebagai badan perkelompokan yang memiliki kebaikan
tersendiri unutk mengolah serta mengatur jalannya suatu system pemerintahan.
Menurut Salomoen Soeharjo dan Narsi Effendy, dengan adanya lembaga-lembaga
pemerintah ini, maka urusan-urusan pemerintah akan lebih terbagi dalam lembaga-
lembaga pemerintah yang ada. Akan tetapi seharusnya ada koordinasi antara lembaga,
baik di tingkat pusat maupun daerah.
Pemerintah negeri merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat dan
daerah, yang bertugas untuk melanjutkan urusan wajib dalam bentuk koordinasi dan
dapat membangun informasi. Oleh karena itulah pemerintah negeri harus dapat berupaya
membentuk lembaga-lembaga pendidikan berdasarkan potensi unggulan dan kekhasan
daerah di negerinya. Indonesia adalah suatu Negara yang wilayahnya terbagi atas
beberapa provinsi. Daerah provinsi itu dibagi atas daerah kabupaten dan daerah kota.
Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten dan daerah kota mempunyai pemerintah daerah
yang diatur berdasarkan undang-undang
Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah oleh pemerintah
daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah ( DPRD ) menurut asas otonimi dan tugas
pembantu dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Pemerintahan
daerah provinsi, kabupaten dan kota memiliki dewan perwakilan rakyat daerah yang
anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Gubernur, Bupati dan Wali kota
masing-masing sebagai kepelah pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota dipilih
secara demokratis.
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi,
kabupaten dan kota atau antar provinsi, kabupaten dan kota diatur dengan undang-undang
dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. Hubungan keuangan,
pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber
daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan
secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.
Negara mengakui dan menghotmati satuan-satuan pemerintah daerah yang
bersifat khusus atau istimewa yang diatur dalam UU no. 22 tahun 1999 “ desa adalah
kesatuan masyarakat yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dalam system pemerintahan nasional dan berada di daerah kebupaten ” Negara
mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masi hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam undang- undang.
 Pendidikan Anak
pendidikan dalam bahasa inggris adalah Education, berasal dari bahasa latin “
Educater ”yang artinya pembimbingan berkelanjutan. Dengan kata lain pengertian itu
mencerminkan keberadaan pendidikan yang berlangsung dari generasi sepanjang
eksistensi manusia. Sedangkan samuael sijabat mengatakan dari segi stilah pendidikan
dapat dikatakan berasal dari dua kata yaitu kata latin educates dan educare yang
berarti:pertama yaitu merawat,melengkapi dengan gisi agar sehat dan kuat kedua:yaitu
membimbin keluar dati.berdasarkan pengertian ini menurut sidjabat pendidikan sebagai
upaya sadar dan sengaja untuk melengkapi seseorang atau kelompok orang guna
membimbinya keluar dari satu tahapan atau( keadaan) hidup lainya yang lebih baik.
Rupert C Lodge menyatakan bahwa pengertian yang luas pendidikan itu
meyangkut seluruh pengalaman.namun faktanya tidak semua pengalaman dapat
dikatakan pendidikan. Mencuri,mencoper,korupsi,dan membolos misalya bagi orang
yang melakukanya untuk memiliki sejumblah pengalaman tetapi pengalaman itu tidak
dapat dikatakan pendidikan karena pendidikan itu memiliki tujuan yang mulia,baik
hadapan manusia maupun dihadapan tuhan
Lebih lanjut Suparlan Surhatono mengartikan pendidikan dalam tiga
kategori.pertama kategori luas,pendidikan adalah sebuah kegiatan pembelajaran yang
berlangsung sepanjang masa dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Dalam artian ini
pendidikan merupakan pedewasaan,kecerdasaan, dan pematangan diri bagi siapa sapa,
kapan dan dimana saja kedua, arti sempit pendidikan adalah seluruh kegiatan belajar zang
direncanakan dengan materi terorganisasi, dikasnakan secara jadwal dam sistem
pengawasan dan diberikan evaluasi berdasarkan pada tjuuan yang telah ditetapkan, ketiga
pendidikan dalam arti alternatif. Dimana pelaku pendidikan adalah keluaraga,masyarakat
dan sekolah dalm sistem pendidikan.
Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu pedagogi yang
terdiri dari dua kata pais yang artinya anak dan Again diterjemakan membimbing.jadi
peadgogi yaitu bimbingan yang di berikan kepaoda anak.secra definitif
pendidikan(pedagogi) diartikan para tokoh pendidikan sebagai berikut
a).jhon Dewey:pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan fundamental secara inelektual
dan emosional kearah alam dan sesama mnusia.
b).Hoogaveld: mendidik adalah membantu anak supaya ia cukup cakap menjelengarakan tugas
hidipnya atas tangun jawab sendiri.
c).SA.Bratanata ddk:pendidikan adalah usaha yang sngaja diadakan baik secara langsung
maupung tidak langsunguntuk membantu anak dalam perkembanyan mencapai kedewasaan.
d)Rousseau:pendidikan adalah member kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-
anak.akan tetapi kita membutukannya pada waktu dewasa.
 Peranan pemerintah negeri dalam meningkatkan pendidikan anak.
Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional mengamanatkan bahwa
pemerinta pusat,pemerinta daerah dan pemerintah negeri berhak mengarakan,
membimbing,membantu dan mengawasi penyelangaraan pendidikan.pemerintah pusat,daerah
dan negeri wajib memberikan layanan dan kemudahan serta menjamin terselangaranya
pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara tanpa diskriminasi.tugas dan fungsi
pemerintah negeri terhadap pendidikan diimplementasiakn dalam banyak hal yang dibuat
dalam bentuk kebijakan-kebijakan dalam bidang pendididikan yang sesuai dengan
kewenangan-kewenangan yang dimiliki.
BAB III
METODE PENELITIAN
6.1. Pendekatan penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitin kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan unuk memahami suatu fenomena yang
terjadi dengan menekankan pada pengunaan kata-kata dan gambar dari pada pengunaan
angka dan hasil perhitungan (Yin,2014).
6.2. Lokasi penelitian
Dalam penelitin ini,peneliti mengambil lokasi dinegeri Oma. Alasan peneliti mengambil
lokasi dinegeri Oma karena peneliti melihat situasi yang terjadi adanya ketidak perhatian
pemerintah terhadap pendidikan anak.
6.3. Sasaran dan informan
Sasaran penelitian ini adalah masyarakat dinegeri oma, dan juga sebagai sumber informan
dalam penelitian ini adalah orang-orang yang berkomponen yang diyakini mengetahui benar
berkaitan dengan “peran pemerinta dalam meningkatkan pendidikan anak” yaitu:
6.3.1. Orang tua
6.3.2.Guru
6.3.3.Pendeta
6.3.4.Kepala sekolah
6.3.5.Pemerintah negeri
6.4. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
6.4.1 Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai cirri-ciri yang spesifik bila di
bandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara. Kalau wawancara selalu
berkomunikasi dengan orang lain,maka observasi tidak terbatas pada orang,tetapi juga objek-
objek alam yang lain
Observasi terstuktur adalah observasi yang telah dirancangkan secara sistimatis,tentang apa
yang akang di amati,kapan dan dimana tempanya.jadi observasi terstuktuk dilakukan apabila
Peneliti telah tau tentang variabel apa yang akan di amati.
6.4.2. Wawancara
Peneliti akang melakukan wawancara secara variabel dengan para informan sebagai upaya
merekut sejumblah data yang berhubungan dengan sistimatis penulisan.
6.5. Teknik analisa data
Adapun teknik analisa data dilakukan dengan tahap sebagai berikut:
6.5.1.Reduksi data
Mereduksi data berarti merangkum,memilih hal-hal yang pokok,memfokuskan hal-hal yang
Penting .dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
jelas,dan bilah di perlukan.mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya,dan mencarinya bila diperlukan.
6.5.2. verivikasi data
Verivikasi telah dilakukan mulai dari tahap awal data,pengumpulan data,reduksi data dan sampai
pada tahap akhir penelitian yaitu penarikan kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Lodge Rupert C. Rupert,philosophi of educttion, Harer dan Brother,New York,1974
Soehajo Salomoen dan Effendi Nasri, system penyengarahan pemerintah NKRI,Jakarta,Lembaga
Admistasi Negara,2006
Sugiyono (2017);metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif,kualitatif dan R dan
G,Penerbit Alvabeth,Bandung

Literature lainya:
Skripsi
Internet
Artikel

Anda mungkin juga menyukai