NIM : 11020121015
Jurusan : PAK
BATAM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur limpah terimakasih saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kuasa,
oleh karena kasih dan anugerahNya saya dapat menyusun Makalah ini untuk
memenuhi tugas ujian tengah semester dalam mata Kuliah “Teologi sistematika”.
Untuk di ketahui bahwa dalam penyusunan Makalah ini sangat jauh dari
kritik dan saran yang membangun dari pembaca, akan menjadikan motivasi bagi
Dengan demikian ini yang dapat penulis sampaikan, semoga Makalah ini dapat
PENDAHULUAN
perlu dilakukan sejak usia dini. Jika karakter sudah terbentuk sejak usia dini maka
peserta didik. Banyaknya tindakan amoral yang dilakukan peserta didik seperti
pendidikan formal gagal dalam membentuk karakter peserta didik. Sjarkawi (2006:
45) menyatakan bahwa perilaku dan tindakan amoral disebabkan oleh moralitas
yang rendah. Moralitas yang rendah antara lain disebabkan oleh pendidikan moral
Saya secara pribadi mengakui bahwa karakter manusia sangat menurun kualitasnya.
Ini bukan lagi menjadi pembahasan yang baru tetapi akan berkepanjangan, pada
atau pencemaran nama baik dalam media sosial, meningkatkan perilaku merusak
diri. Semakin tidak ada gunanya pedoman moral baik dan buruk. Semakin
ketidakjujuran, dan menyimpan rasa curiga, dendam, dan kebencian antar sesama.
Menurut pandangan saya pribadi sistem pendidikan yang di ikuti sekarang ini lebih
karakter.
maupun dirumah. Dengan sistem mentoring yang dilakukan oleh mentor kepada
mentee (sebutan untuk siswa-siswi), para guru tetap melakukan mentoring dirumah
dengan menggunakan connection book sebagai penghubung antara guru dan orang
tua murid. Sekolah ini mempunyai visi besar yaitu dapat melahirkan anak-anak
melainkan secara karakter, mental, dan juga memiliki kepribadian yang baik
sehingga dengan sendirinya dapat membentuk karakter anak itu sendiri. Pendidikan
karakter
disekolah jika tidak adanya kerja sama antara guru dan orang tua dalam mendidik
anak-anak secara Bersama sama. Maka dengan keadaan saat ini, seharusnya kita
pembentukan karakter melalui fungsi agama yang mewujudkan sekolah yang dapat
karakter?
Untuk mengetahui Peran dan fungsi Guru dan pendidikan Agama Kristen
PEMBAHASAN
atas interaksi pribadi terkait bersama dalam suatu hubungan organic (Wayne dalam
Daryanto (1997:544), sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar serta
tempat menerima dan memberi pelajaran. Jadi, sekolah sebagai suatu sistem sosial
dibatasi oleh sekumpulan elemen kegiatan yang berinteraksi dan membentuk suatu
kesatuan sosial sekolah yang demikian bersifat aktif kreatif artinya sekolah dapat
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dalam hal ini adalah orang-
Dari definisi tersebut bahwa sekolah adalah suatu lembaga atau organisasi
lembaga atau tempat untuk belajar seperti membaca, menulis dan belajar untuk
berperilaku yang baik. Sekolah juga merupakan bagian integral dari suatu
masyarakat yang berhadapan dengan kondisi nyata yang terdapat dalam masyarakat
pada masa sekarang. Sekolah juga merupakan lingkungan kedua tempat anak-anak
berlatih dan menumbuhkan kepribadiannya. (Zanti Arbi dalam buku Made Pidarta,
1997:171). Pada tanggal 16 mei 2005 diterbitkan peraturan pemerintah (PP) nomor
19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan. Dengan PP 19/2005 itu, semua
delapan standar tersebut setahap demi setahap harus bisa dipenuhi oleh sekolah.
Secara berkala sekolah pun diukur pelaksanaan delapan standar itu melalui
akreditasi sekolah. Berdasarkan dari beberapa teori di atas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa sekolah adalah bagian integral dari suatu masyarakat yang
berhadapan dengan kondisi nyata yang terdapat dalam mayarakat pada masa
sekarang dan sekolah juga merupakan alat untuk mencapai pendidikan yang
Menurut Abullah (2011), kata Sekolah berasal dari bahasa Latin, yaitu
skhhole, scola, scolae atau skhola yang berarti waktu luang atau waktu senggang.
Sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah kegiatan mereka
yang utama, yaitu bermain dan menghabiskan waktu menikmati masa anak-anak
dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang ialah mempelajari cara berhitung,
membaca huruf-huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika
saat ini kata sekolah telah berubah artinya menjadi bangunan atau lembaga untuk
belajar dan mengajar serta tempat memberi dan menerima pelajaran. Setiap sekolah
dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan kepala sekolah dibantu oleh wakilnya.
Bangunan sekolah disusun secar meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia
dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana pada suatu sekolah
sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa atau murid di bawah
pengawasan pendidik atau guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan
formal yang umumnya wajib dalam upaya menciptakan anak didik yang mengalami
tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah
menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar. 6 Selain itu
sekolah inti, anak didik di negara tertentu juga memiliki akses dan mengikuti
yang masih muda (biasanya pada umum 3 sampai 5 tahun). Universitas, sekolah
Suatu sekolah mungkin saja didedikasikan untuk satu bidang tertentu, misalnya
seperti sekolah ekonomi atau sekolah tari. Alternatif dapat menyediakan kurikulum
dan metode nontradisional. Ada juga sekolah non-pemerintah yang disebut sekolah
sekolah Katolik dan lain sebagainya yang memiliki standar lebih tinggi untuk
dibentuk oleh masyarakat, baik itu yang berbadan hukum maupun yang tidak
pembangunan bangsa dan negara. Pada dasarnya sebagai makhluk yang selalu
lembaga sosial itu berawal dari norma-norma yang dianggap penting dalam
tumbuh dan tercermindi dalam sikap atau tingkah laku seseorang yang kemudian
akan membedakan orang tersebut dengan orang lain. Pada dasarnya setiap manusia
a. Sikap
b. Emosi
Emosi yaitu gejala dinamis dalam situasi yang dirasakan manusia yang
disertai dengan efek pada kesadaran, perilaku, dan ini juga merupakan
c. Kepercayaan
secara otomatis pada waktu yang lama, tidak direncanakan dan diulangi
Konsepsi diri adalah proses totalitas, baik sadar maupun tidak sadar
diri adalah bagaimana kita harus membangun diri, apa yang kita
yang cukup panjang. Karakter manusia tidaklah dibawa sejak lahir, karena karakter
terbentuk oleh faktor lingkungan dan juga orang yang ada sekitar lingkungan
dari berbagai tempat seperti rumah, sekolah dan juga lingkungan tempat tinggal.
Pihak yang berperan dalam pembentukan karakter seseorang antara lain keluarga,
guru dan teman. Karakter biasanya berkaitan erat dengan tingkah laku seseorang.
Jika seseorang memiliki perilaku yang baik maka kemungkinan besar orang
tersebut memiliki karakter yang baik pula. Namun, jika seseorang memiliki
perilaku yang buruk maka kemungkinan besar karakter yang orang tersebut juga
buruk.
Anak sekolah dasar adalah mereka yang berusia antara 6 – 12 tahun atau
biasa disebut dengan periode intelektual. Pengetahuan anak akan bertambah pesat
beragam. Minat anak pada periode ini terutama terfokus pada segala sesuatu yang
(Jatmika, 2005).
keserasian bersekolah. Pada umur 6 – 7 tahun seorang anak dianggap sudah matang
untuk memasuki sekolah. Periode sekolah dasar terdiri dari periode kelas rendah
dan periode kelas tinggi. Karakteristik siswa kelas rendah sekolah dasar adalah
sebagai berikut:
dunianya, (6) apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal
c. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal atau mata
e. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang
Dasar Menurut Supariasa (2013), karakteristik anak usia sekolah umur 6-12
a. Fisik/Jasmani
- Anak wanita biasanya lebih tinggi dan lebih berat dibanding laki-
b. Emosi
terhadap tingkah laku dan diri sendiri, mudah cemas jika ada
c. Sosial
teman tertentu.
- Sangat erat dengan teman-teman sejenis, laki-laki dan wanita
bermain sendiri-sendiri.
d. Intelektual
kelas
sejak dini, mengingat bahwa anak-anak pada sekolah dasar sangat membutuhkan
akan hal tersebut. Anak-anak secara mandiri belum bisa melibatkan diri dan
diharapkan anak-anak mampu memiliki pribadi yang matang sejak dini seiring
sulit untuk menemukan jati diri mereka yang seungguhnya. Yang pada akhirnya
akan menjadi landasan bagi dirinya untuk membangun masa depa. Tujuan
pembinaan anak-anak sejak dini ialah untuk menciptakan kebiasaan baik sejak dini,
serta dilatih untuk bertanggung jawab dalam hal-hal kecil dikelas sehingga anak-
anak dapat terbiasa melakukan hal-hal yang baik sehingga dapat membangun
Makalah Ilmiah ini merupakan jenis Makalah yang dibuat dengan metode
prosedur penelitian yang menghasilkan data yang didapat dari hasil penilaian
ditentukan sebelumnya.
Makalah ini menjelaskan terhadap suatu data yang diperoleh dari hasil
penilaian yang diambil berdasarkan instrument penilaian yang di berikan dan yang
bagaimana Guru dan Mata Pelajaran Agama Kristen dapat membentuk karakter
siswa.
3.2 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Kabaupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sekolah ini memiliki 92 orang
siswa yang tersebar dari kelas 1 sampai kelas 5 dan mempunyai 6 ruangan kelas.
Selain itu sekolah ini memiliki tenaga pendidik berjumlah 6 orang , diantaranya 1
orang PNS dan 5 orang Tenaga Honorer. Lokasi ini menjadi sangat strategis bagi
lingkungan sekitar dikarenakan sekolah ini berada dalam pemukiman yang memilik
jumlah anak-anak yang sangat banyak sehingga anak-anak tersebut tidak perlu
mengajar selama 5 hari yaitu senin sampai jumat yang dimulai pukul 07.00 sampai
10.00 waktu setempat. Sebelum memulai pelajaran, siswa melakukan ibadah pagi
yang biasa disebut dengan Morning Blessing, Menghafal ayat hafalan, dan
bernyanyi lagu Mars sekolah Generasi Unggul. Siswa juga diajarkan untuk
mengucapkan kata Gretting Setiap kali bertemu dengan orang yang lebih tua
dirumah, disekolah, dijalan, ataupun diberbagai tempat lainnya dan sudah menjadi
Kristen Generasi Unggul Oesao tahun pelajaran 2021/2022 dengan jumlah subjek
penelitian 18 siswa terdiri dari 9 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. Observasi
3.4 INSTRUMEN
ini adalah teks wawancara yang mana ditujukan kepada Kepala Sekolah dan Guru.
Teks Wawancara ini berisi antara lain tentang pendidikan karakter yang ada di SD
Kristen Generasi Unggul Oesao, yang mana telah menerapkan sistem Full Day
School. Di dalam teks wawancara ini berisi antara lain tentang penerapan full day
school, keterkaitan kegiatan pembentukan karakter siswa oleh guru dan warga
sekolah, dan karakter yang terbentuk selama penerapan sistem pembelajaran full
day school.
instrumen yang digunakan, antara lain adalah checklist, rating scale, anecdotal
record, catatan berkala, dan mechanical device, dari tiap variabel yang di teliti.
Indikator ini di isi berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap pola kegiatan
bersifat kualitatif, artinya pada saat pelaksanaan penelitian dapat terjadi perubahan
rencana apabila tak sesuai dengan yang ada di lapangan. Tahapan dalam penelitian
ini meliputi :
3.5.1 Pelaksanaan
a. Observasi
sekolah.
b. Wawancara
a. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan atau observasi digunakan untuk memperoleh data
b. Wawancara
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
efektif, maka dari itu sekolah harus bisa menyajikan nilai-nilai yang dapat
memberikan dampak secara positif bagi karakter anak-anak disekolah. Maka dari
itu peran guru sebagai sumber ilmu anak-anak disekolah haruslah diperlengkapi
juga dengan karakter yang benar, agar nilai-nilai yang diberikan oleh guru kepada
Peran orang tua juga sangat membantu dalam pembentukan karakter anak.
Sekolah dan orang tua haruslah memiliki relasi yang baik agar dapat saling
4.2 Saran
kekurangan. Bagi para pembaca tentunya akan dapat langsung melihat banyak
sekali hal-hal yang sangat kurang dalam penulisan ini. Kiranya kedepan jika ada