Oleh:
ELVIA LELAPARY
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
2
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
3
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
4
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
5
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-haridi
Untuk itu peran guru sangat dibutuhkan guna mencapai tujuan tersebut.
PEMBAHASAN
Pendidikan merupakan sebuah alat transformasi yang dapat bersifat kritis terhadap sebuah
komunitas Pendikan sangat penting bagi setiap orang karena pendidikan dapa menjelaskan nilai
dan kemampun TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
1
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
2
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
3
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
4
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
5
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
7
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
8
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
9
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang menuju ke arah
itu, sehingga ia dapat membantu menuju kedewasaan iman. Pendidikan Agama Kristen adalah upaya
kemampuan peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati
kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-Kristenan kepada
anak didik
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki standar
kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Guru PAK sebagai
pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai kebutuhan agar bertumbuh di dalam
Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya guru
harus mampu membimbing dan bertanggung jawab atas perjalanan dan perkembangan siswa.
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu. Sebagai wujud nyata
peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah
siswa memiliki karakter yang baik seperti Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama
Kristen sangat berpengaruh terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan
bahwa Yesus memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan sempurna
(Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga kekudusan hidupnya
sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya menjadi murid yang berkarakter seperti
Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang
harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen harus mempersiapkan
dirinya sebaik mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
1
Lickona, Thomas. 2012. Pendidikan Karakter. Bantul: Kreasi Wacana.
Brownlee, Malcolm. 2006. Pengambilan Keputusan Etis dan Faktor-faktor Di Dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
TUGAS UAS
TEORI DAN ISU KONTEMPORER PENDIDIKAN KRISTEN
(Dosen Pengampu: Dr. Agusthina Siahaya, M.Si)
Oleh:
ELVIA LELAPARY
2
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
Dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang optimal sehingga mencapai hasil belajar yang
semangat, mengarahkan dan memelihara suatu perilaku. “Motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
Slameto (2010:2) mengatakan “Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk
3
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
Motivasi belajar adalah arah dan ketahanan perilaku siswa dalam belajar.
Motivasi belajar tercermin melalui keteguhan yang tidak goyah untuk mencapai
arah pada kegiatan belajar sehingga subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
dapat bersumber dari dalam diri dan yang bersumber dari luar diri. Motivasi
individu yang bersumber dari luar dirinya. Komponen utama dari motivasi
belajar inilah yang menjadi inti dari motivasi belajar. Tujuan adalah hal yang
belajar individu.
Keberhasilan siswa di dalam meraih hasil belajar yang baik tidak terlepas dari
4
motivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih
mengatakan “Janganlah banyak diantara kamu mau menjadi guru” (Bnd. Yak
3:1). Ayat tersebut bukan menganjurkan bahwa pengikut Kristus tidak boleh
menjadi guru. Akan tetapi ayat tersebut memberi peringatan agar tidak
memandang ringan peran seorang guru dan sembarangan saja mengajar orang
lain. Karena jika guru mengajar hal yang salah kepada muridnya, maka yang
lebih dari mereka yang menyebut dirinya sendiri guru (Bnd. Matius 18:6).
Ahmad Sabri (2010:65 ) mengatakan “Tugas guru dalam proses belajar meliputi
hasil teknologi belum berkembang hebat seperti saat ini maka peran utama
5
Peranan ini akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
maupun dengan staff yang lain. Dari berbagai kegiatan interaksi belajar-
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak
mendalam melalui pengabdian diri kepada Allah Bapa Tuhan Yesus Kristus
merupakan salah satu wadah untuk memberitakan tentang iman Kristen kepada
peserta didik yang menuntut ilmu di sekolah- sekolah umum, baik di Sekolah
(SMA) agar para anak didik tidak hanya menerima pengajaran tentang iman
Kristen melalui persekutuan jemaat, katekisasi sidi dan juga sekolah minggu
Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu ajaran dan didikan yang diberikan
kepada umat manusia berisikan pengetahuan Agama Kristen agar iman setiap
6
dapat dikatakan bahwa tujuan Pendidikan Agama Kristen bukan hanya sekedar
menyampaikan tetapi juga agar tujuan itu dapat diaplikasikan dalam kehidupan
PEMBAHASAN
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
8
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
9
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
10
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang
Pendidikan Agama Kristen adalah upaya yang dilakukan secara terencana dan
dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki
standar kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Guru PAK sebagai pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai
kebutuhan agar bertumbuh di dalam Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu.
Sebagai wujud nyata peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan
baik dan bertanggungjawab dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah
satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah siswa memiliki karakter yang baik seperti
Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama Kristen sangat berpengaruh
terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan bahwa Yesus
memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan
sempurna (Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga
kekudusan hidupnya sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya
11
menjadi murid yang berkarakter seperti Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba
Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang harus dikerjakan dengan
mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
Yesus Kristus, yang lebih dikenal dengan Amanat Agung Tuhan Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga dan inilah yang menjadi dasar Alkitabiah
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
12
melakukan segala sesuatu yang telah Ku perintahkan kepada mu, dan
dan tua agar memasuki persekutuan yang hidup dengan, oleh dan dalam
13
Kitab Amsal berkaitan erat dengan pendidikan, yakni menjadikan
orang yang bodoh dan yang tak berpengalaman menjadi pandai, cerdas,
yang ingin dicapai dan tingkah laku yang diharapkan untuk berubah.
Guru berarti orang yang memberikan pengajaran tentang sesuatu hal kepada
seseorang yang lain. Guru bertindak sebagai orang yang menyampaikan ajaran
Dalam hal ini yang dimaksud dengan guru Pendidikan Agama Kristen adalah
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Peranan guru akan
interaksinya, baik dengan siswanya, sesama guru maupun dengan staff yang
lain. Untuk menjadi seorang guru harus memiliki keahlian khusus karena guru
merupakan jabatan atau profesi. Jadi pekerjaan guru tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau
14
Pendidikan akan berhasil menunaikan fungsinya dengan baik jika tenaga
sebagai pengajar saja, tetapi guru juga sebagai pendidik dan pembimbing.
serangkaian perbuatan guru dan siswa dan dasar hubungna timbal balik yang
sekolah melalui pelajaran agama, acara-acara perayaan hari besar Kristen dan
sudah ditetapkan oleh Bimas Kristen dengan isi pelajaran yang bersumber dari
haruslah mempunyai pengalaman rohani. Dalam arti bahwa ia sendiri perlu dan
harus percaya dan mengenal Tuhan Yesus Kristus secara pribadi sehingga ia
bekerja sama. Guru Kristen sebagai penabur benih yang disuruh oleh
15
20). Seorang guru agama Kristen haruslah memiliki kedewasaan iman atau sedang
Pendidikan Agama Kristen adalah upaya yang dilakukan secara terencana dan
dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah
sesama dan lingkungan. PAK merupakan sarana untuk menumbuhkan iman ke-
Peran Guru Pendidikan Agama Kristen Guru Sebagai Pendidik, adalah guru harus memiliki
standar kualitas pribadi yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Guru PAK sebagai pendidik bertugas memperlengkapi anak didik dengan berbagai
kebutuhan agar bertumbuh di dalam Yesus Kristus. Guru Sebagai Pembimbing, adalah
KESIMPULAN
Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki tugas yang sangat kompleks dan terpadu.
Sebagai wujud nyata peranan guru PAK tersebut harus melaksanakan tugasnya dengan
baik dan bertanggungjawab dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sempurna. Salah
satu tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah siswa memiliki karakter yang baik seperti
Tuhan Yesus Kristus.Sebab peran Guru Pendidikan Agama Kristen sangat berpengaruh
terhadap pembentuk karakter siswa. Bahkan Alkitab memberikan keterangan bahwa Yesus
memberikan wewenang kepada para rasul, para nabi, para pengajar, para gembala dan
para penginjil untuk mengajar dan membentuk karakter jemaat (siswa) menjadi dewasa dan
sempurna (Efesus 4:11-16). Sebab itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu: 1) menjaga
kekudusan hidupnya sebagai mitra Allah dalam membina, membimbing para muridnya
16
menjadi murid yang berkarakter seperti Dia; 2) menyadari bahwa dirinya adalah hamba
Tuhan, tugas mengajar merupakan panggilan Allah yang harus dikerjakan dengan
mungkin sebelum mengajar; 3) Guru Pendidikan Agama Kristen harus menjadi teladan bagi
siswa serta bersahabat dengan siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter siswa.
Kepustakaan
17