Makalah Pamong Kel 2
Makalah Pamong Kel 2
Disusun oleh:
- 32.
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini ialah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Karakter Kepamongprajaan. Makalah
mengenai Pamongpraja sebagai Profesional Pemerintahan ini ditujukan untuk mengetahui
bagaimana seorang Pamong Praja berperan sebagai professional dalam pemerintahan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................9
3.2 Saran.................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada mulanya, sekelompok orang yang berstatus sebagai pemerintah dilayani di masa lalu
disebut sebagai Pangreh Praja. Makna pangreh menunjukan kekuatan penguasa atau
pemimpin. Sedangkan praja berarti negara, atau kerajaan. Jika diartikan, pangreh praja lebih
merujuk pada pejabat politik yang memiliki derajat kekuasaan dengan batas-batas tertentu.
Paradigma yang ada pada saat itu bahwa pangreh praja berperan untuk menarik pajak dari
masyarakat.
Berbeda dengan istilah Pamong yang merujuk pada kata among, atau emong. Istilah
ini berarti mengasuh atau membiming. Dari kata among kemudian menjadi pengamong
artinya orang yang mengasuh atau membimbing. Sementara praja berarti kerajaan atau
negara. Menurut Prof. Sadu Wasistiono, Pamong Praja adalah aparatur pemerintah baik di
pusat maupun daerah yang di didik secara khusus untuk menjalakan tugas-tugas
pemerintahan dengan kompetensi dasar koordinasi, kolaborasi dan consensus dalam rangka
memberika pelayanan umum serta menjaga keutuhan NKRI. Sementara di Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), Pamong Praja berarti pegawai negeri yang mengurus
pemerintahan negara.
Berdasarkan penjelasan tersebut, Pamong Praja merupakan bagian dari Aparatur Sipil
Negara (ASN). Pamong Praja menjadi unsur sumber utama dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan ditentukan oleh kualitas
sumber daya manusianya. Sumber daya manusia dewaasa ini berguna dalam penggunaan
teknologi, penggunaan modal, pengaturan dana, dan dalam menghasilka produk yang
1
berkualitas. Oleh karena itu, seorang Pamong Praja harus menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas.
Pamong Praja sebagai unsur aparatur negara harus memberikan secara professional.
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Apaatur Sipil Negara Pasal 11 tertulis
bahwa salah satu tugas Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara
(ASN) adalah memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Profesional
adalah kemampuan seseorang dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan bidang yang ia
tekuni. Sikap atau keterampilan ini tentunya sangat penting karena dapat mendukung
pengembangan karier seseorang. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
profesional adalah sesuatu yang bersangkutan dengan profesi atau memerlukan kepandaian
khusus dalam menjalankan pekerjaan yang mengharuskan adanya pembayaran untuk
melakukannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa rumusan masalah. Antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Pamong Praja dan perannya dalam pemerintahan?
2. Apa yang dimaksud professional pemerintahan?
3. Bagaimana peran Pamong Praja sebagai professional pemerintahan?
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa tujuan penulisan. Antara lain:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata "pamong" berasal dari bahasa Jawa "among" atau "emong" yang berarti
mengasuh, membimbing, atau mendidik. Dalam sejarah, kata "among" digunakan sebagai
metode pendidikan nasional Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantoro di
Yogyakarta pada tanggal 3 Juli 1892. Dari kata "among" atau "emong" kemudian
berkembang menjadi "pengamong" atau "pengemong" yang berarti orang yang mengasuh,
membimbing, atau mendidik. Menurut KBBI artinya adalah pengasuh, pendidik, dan
pengurus dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata pamong adalah
pengasuh. Arti lainnya dari pamong adalah pendidik (guru).
Istilah "praja" berasal dari bahasa Jawa kuno yang mengartikan kerajaan atau negara,
contohnya Praja Ngamarto yang berarti Kerajaan Ngamarto atau pendovvo. Jadi, secara asal
kata, "pamong praja" dapat diartikan sebagai pelayan masyarakat atau pengurus negeri.
Secara umum, "pamong praja" merujuk kepada Pegawai Negeri Sipil yang mengurus
pemerintahan negara. Profesor Sadu Wasistiono menjelaskan bahwa "pamong praja" adalah
aparatur pemerintah baik di pusat maupun di daerah yang bertujuan memberikan pelayanan
umum serta menjaga keutuhan NKRI. Sehingga, secara harfiah, "pamong praja" dapat
diinterpretasikan sebagai pelayan, pengurus, atau pengasuh masyarakat atau negara.
Pamong Praja adalah sektor pemerintah yang terutama terdiri dari birokrat karier yang
diangkat berdasarkan cara profesional daripada ditunjuk atau dipilih. Masa jabatan
institusional biasanya bertahan dalam transisi kepemimpinan politik. Sebagai profesional
pemerintah, Pamong Praja memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas sosial, politik,
dan ekonomi daerah. Mereka melaksanakan tugas pembinaan ketentraman dan ketertiban
3
4
umum serta perlindungan. Sebagai bagian integral dan aparatur pemerintahan daerah,
Pamong Praja harus senantiasa menjunjung tinggi disiplin dan memberikan pelayanan publik
yang profesional.
Korps Pamongpraja memiliki kode etik atau Code of Conduct yang dinamakan
HASTA BUDI BHAKTI PAMONG PRAJA yaitu Delapan Nilai Pegangan Untuk Berbakti
yang mengandung nilai professional dan etika. Delapan Kode Etik Kepamongprajaan ini
sebenarnya merupakan pegangan moral bagi siapapun yang masuk Korp Pamong Praja
adalah:
1. Korps Pamong Praja Sebagai pengamal Pancasila dan pembela Negara Kesatuan
Republik Indonesia menjadi pengayom dari seluruh rakyat tanpa membedakan golongan,
aliran dan agama;
2. Korps Pamong Praja berkewajiban memberikan petunjuk dan bimbingan kepada rakyat
dalam pergaulan hidup Bersama menuju ketertiban dan ketentraman umum;
3. Korps Pamong Praja merupakan penyuluh dalam gelap dan menolong dalam penderitaan
bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga tercapai ketenangan dan ketentraman lahir
bathin;
4. Korps Pamong Praja membina semangat kehidupan masyarakat sehingga terjelma sifat
dan sikap dinamis, konstruktif, korektif;
5. Korps Pamong Praja bertugas menumbuhkan dan memupuk daya cipta rakyat kearah
kesejahteraan masyarakt.
6. Korps Pamong Praja bertugas menampung dan mencarikan penyelesaian segala persoalan
hidup dan kehidupan sehari-hari sehingga diperlukan sifat sabra, tekun, ulet dan
bijaksana;
5
7. Korps Pamong Praja menjadi penggerak segala kegiatan dalam masyarakat menuju
tercapainya masyarakat yang adil dan Makmur yang disertai oleh Tuhan Yang Maha Esa;
8. Korps Pamong Praja Harus bertindak tegas, adil dan jujur dalam memberantas kejahatan
dan kemaksiatan tanpa pandang bulu, sebaliknya menjadi teladan dalam kebaikan dan
kemaslahatan.
4. Asas Keterbukaan
5. Asas Proporsionalitas
6
6. Asas Profesionalitas
7. Asas Akuntabilitas
1. Tugas, pokok, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan yaitu
memberikan pelayanan publik.
2. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (Good Governance)
3. Dalam upaya mengimbangi perubahan lingkungan strategis yang cepat berubah, baik itu
lingkungan internal organisasi, maupun lingkungan eksternal organisasi.
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan era globalisasi yang sedang berlangsung
yang tidak bisa dicegah dan di tolak lagi.
Sebagai aparatur negara, Pamong Praja memiliki peran penting dalam pemerintahan.
Pamong Praja berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Pamong Praja juga
berperan sebagai pelaksana kebijakan pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam melaksanakan tugasnya, harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik. Pamong Praja juga harus menjalankan tugasnya secara profesional dan
tidak berpihak. Dengan meningkatkan profesionalisme, diharapkan kualitas pelayanan publik
dapat meningkat dan memberikan kepuasan bagi masyarakat.
Kemampuan yang harus dimiliki oleh Pamong Praja untuk menjadi profesional
pemerintahan mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan dengan bidang
pekerjaan dan tugas-tugas yang diemban. Beberapa kemampuan yang harus dimiliki untuk
menjadi profesional pemerintahan antara lain:
1. Keterampilan dan keahlian: Pamong Praja harus memiliki keterampilan dan keahlian
yang sesuai dengan tugas pelayanan publik.
2. Sikap altruistik: Pamong Praja harus memiliki sikap altruistik yang membantu menjaga
kepentingan publik dalam melaksanakan tugas pelayanan publik.
8
3. Ketaatan terhadap aturan main profesional (kode etik): Pamong Praja harus memiliki
ketaatan terhadap aturan kode etik yang mengutamakan kepentingan publik.
4. Pendidikan dan pelatihan: Pamong Praja harus mengikuti pendidikan dan pelatihan
fungsional yang langsung berkaitan dengan tugas dibidang pelayanan publik.
5. Pengembangan kemampuan: Pamong Praja harus mengembangkan kemampuan yang
sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi pemerintahan.
6. Pengembangan keterampilan: Pamong Praja harus mengembangkan keterampilan yang
sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi pemerintahan.
Dengan memiliki kemampuan yang sesuai, Pamong Praja dapat menjadi profesional
pemerintahan yang mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas tinggi dan
memberikan kepuasan bagi masyarakat. Selain kemampuan, Pamong Praja juga harus
memiliki sikap yang mencerminkan seorang profesional. Sikap yang harus dimiliki oleh
Pamong Praja untuk menjadi profesional pemerintahan meliputi:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan diatas, penting bagi pamong praja untuk terus meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mereka. Partisipasi aktif dalam pelatihan dan
pengembangan diri akan membantu kita mengikuti perkembangan terkini dan memperoleh
keterampilan baru. Selanjutnya, perlu adanya peningkatan etika kerja dan integritas. Selain
itu, transparansi dalam pengambilan keputusan dan memberikan pelayanan yang
berkualitas akan memperkuat citra pamong praja sebagai profesional pemerintah.
Diharapkan pamong praja menjalankan tugas dengan lebih profesional, mendukung tata
9
kelola pemerintahan yang baik, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
lembaga pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
10