DISUSUN OLEH :
1. CHOFIFAH TRI HANDAYANI (2306020030)
2. NURNAILA APRILIA YUANDIN (2306020023)
3. DIAN RISKI SAFITRI(2306020067)
4. JANATIKA FITRI NARESHVARI(2306020022)
5. MUHAMAD IKHSAN (2306020061)
6. SESILIA RAHMADHANI(2306020064)
7. RESTI LUTFHIA RAHMAN (2306020040)
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................................................. 2
BAB II ....................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 3
2.1 Pancasila Sebagai Paradigma di Bidang Politik........................................................................ 3
2.2 Pancasila Sebagai Paradigma di Bidang Ekonomi.................................................................... 3
2.3 Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya .......................................... 5
2.4 Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan hukum .................................................... 6
2.5 Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan antar umat beragama .............................. 7
2.6 Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan IPTEK .................................................... 7
BAB III ................................................................................................................................................... 9
PENUTUP .............................................................................................................................................. 9
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................. 9
3.2 SARAN ......................................................................................................................................... 9
DARTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka, rumusan masalah untuk makalah ini
adalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa yang dimaksud pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan politik?
1.2.2 Apa yang dimaksud pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ekonomi?
1
1.2.3 Apa yang dimaksud pancasila sebagai paradigma dalampembangunan sosial budaya?
1.2.4 Apa yang dimaksud pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan hukum?
1.2.5 Apa yang dimaksud pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan kehidupan
antar umat beragama?
1.2.6 Apa yang dimaksud pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan IPTEKS!
Dari rumusan masalah diatas dapat disimpulkan penulisan makalah ini bertujuan sebagai
berikut:
1.3.1 Memberi informasi kepada pembaca tentang pengertian pancasila sebagai
pembangunan politik.
1.3.2 Memberi informasi kepada pembaca tentang pengertian pancasila sebagai
pembangunan ekonomi.
1.3.3 Memberi informasi kepada pembaca tentang pengertian pancasila sebagai
pembangunan sosial budaya
1.3.4 Memberi informasi kepada pembaca tentang pengertian pancasila sebagai
pembangunan hukum.
1.3.5 Memberi informasi kepada pembaca tentang pengertian pancasila sebagai
pembangunan kehidupan antar umat beragama.
1.3.6 Memberi informasi kepada pembaca tentang pengertian pancasila sebagai
pembangunan IPTEKS
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
totalitas dan manusia sebagai subjek. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem
ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan.
Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dan humanistis akan
menghasilkan sistem ekonomi yang berperi kemanusiaan. Sistem ekonomi yang baik adalah
sistem ekonomi yang menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial,
makhluk pribadi maupun sebagai makhluk Tuhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila
berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa
perhatian pada manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda degan sistem ekonomi
dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu.
Kebijakan ekonomi memiliki tujuan untuk men sejahterakan rakyat dan harus
mampu mewujudkan perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh warga
masyarakat(tidak seperti selama orde baru yang telah berpihak pada
ekonomibesar/konglomerat). Politik ekonomi kerakyatan lebih memberikan kesempatan,
dukungan dan pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup koperasi, usaha kecil dan
usaha menengah sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional Oleh sebab itu,
perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Ekonomi kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program konkret
pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih mampu mewujudkan
keadilan dan pemerataan pembangunan daerah. Dengan demikian ekonomi kerakyatan akan
mampu memberdayakan daerah/rakyat dalam berekonomi sehingga lebih adil, demokratis,
transparan, dan inspiratif. Dalam ekonomi kerakyatan pemerintah pusat ( negara ) yang
demokratis berperan memaksakan pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat melindungi
warga atau meningkatkan kepastian hukum.
Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan
pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.
Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan.
Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan
bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan
ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraanwarga negara. Ekonomi pancasila juga
memiliki arti bahwa pihak swasta yang bisa mandiri dilindungi hak-haknya untuk
mengembangkan usahanya, sedangkanuntuk pihak-pihak yang masih belum bisa
mengembangkan usahanya akan dibantu oleh pemerintah dalam mengembangkan usahanya.
Dalam pembangunan ekonomi jugatidak terlepas dengan Pengembangan dan
peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM)yang terdiri atas beberapa kriteria kualitas
SDM yang dibutuhkan sebagai berikut.
a) Memiliki kemampuan dasar untuk berkembang
b) Mampu menggunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah sumber daya alam
secaraefektif, efisien, lestari dan berkesinambungan.
c) Memiliki etos profesional; tanggung jawab atas pengembangan
keahliannya,kejujuran dalam pelaksanaan tugas, ketelitian pelayanan kepada
masyarakat,penghargaan terhadap waktu dan ketetapan waktu
Pencitaan kesejahteraan yang merata berakses pada sumber ekonomi, dunia kerja,
kesehatandan informasi. Peningkatan kesejahteraan selalu dihadapkan kepada
4
permasalahan,bagaimana kita memadukan nilai-nilai ekonomis yang akan
berkembang menjadi etosekonomis dengan nilai-nilai etis Pancasila.
5
Pancasila itu memenuhi kriteria sebagai puncak-puncak kebudayaan, sebagai kerangka-
acuan-bersama, bagi kebudayaan-kebudayaan di daerah:
(1) Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun suku bangsa ataupun golongan sosial dan
komuniti setempat di Indonesia yang tidak mengenal kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa;
(2) Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap warga negara
Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukubangsaan, kedaerahan, maupun
golongannya;
(3) Sila Ketiga mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekad masyarakat
majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri sebagai satu bangsa yang
berdaulat;
(4) Sila Keempat, merupakan nilai budaya yang tuas di kalangan masyarakat majemuk
Indonesia untuk melakukan kesepakatan melalui musyawarah. Sila ini sangat relevan untuk
mengendalikan nilai-nilai budaya yang mendahulukan kepentingan perorangan.
6
pancasila yang dijadikan sebagai paradigma hukum adalah bahwa Negara Indonesia
merupakan negara kesatuan yang menjunjung tinggi persatuan, hal ini adalah syarat mutlak
untuk membangun indonesia mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Dalam rangka mewujudkan keadilan tersebut, harus dijunjung tinggi asas kedaulatan rakyat,
berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan. Dan semua pembangunan Indonesiaa
merdeka itu harus berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab. Negara indonesia bukanlah negara satu agama sehingga sumber hukum
yang diambil bukanlah sumber hukum yang berasal dari satu agama tertentu, namun
berdasarkan mufakat yang adil.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
9
DARTAR PUSTAKA
10