Anda di halaman 1dari 25

NAMA : Ryan Revalansyah Dosen Pengampu: Ryan Prayogi, M.

Pd
NIM : 2225029
PRODI : Manajemen
UTS : Pendidikan Pancasila

1. Jelaskan kontribusi / sumbangan mata kuliah pendidikan pancasila


dalam mengembangkan kepribadian mahasiswa prodi....(Anda)?
jawaban

Mata kuliah pendidikan Pancasila berkontribusi besar dalam upaya pengembangan


kepribadian mahasiswa. Upaya membangun kepribadian yang sesuai
dengan Pancasila tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan memberikan pelajaran mengenai Pancasila dalam pelajaran sekolah. Pelajaran
tentang Pancasila ini diberikan pada setiap jenjang pendidikan, termasuk di perguruan
tinggi. Dengan demikian, mahasiswa menjadi tahu dan paham akan nilai-nilai yang
terkandung di dalam Pancasila sebagai ideologi bangsa. Pemahaman yang baik akan
membangun kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di
dalam Pancasila. Di samping itu, pemahaman tersebut juga dapat menumbuhkan jiwa
nasionalisme dan patriotisme di dalam diri para mahasiswa.

Hal tersebut disebabkan karena Pancasila sebagai ideologi bangsa menjadi dasar nilai
dan norma sosial dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Artinya, pemahaman
mengenai Pancasila menjadi sesuatu hal yang penting disampaikan kepada mahasiswa
sebagai generasi penerus bangsa. Dengan pemahaman yang baik akan Pancasila,
mahasiswa akan berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.

Di samping untuk menanamkan nilai dan norma serta untuk membangun kepribadian
bangsa yang sesuai dengan Pancasila, pemberlakuan pendidikan Pancasila pada jenjang
perguruan tinggi dilakukan dengan tujuan lain, yaitu:

1. Untuk menghindarkan generasi penerus dari pengaruh negatif modernisasi.

2. Mencegah kemungkinan hilangnya rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan
negara.
3. Untuk mencegah pudarnya sikap dan penerapan nilai-nilai toleransi di lingkungan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, terlebih mengingat Indonesia merupakan
bangsa dan negara yang majemuk.

4. Menghindari terjadi berbagai pelanggaran terhadap nilai-nilai dalam berbangsa dan


bernegara.

5. Mencegah munculnya tindakan provokatif yang dapat membahayakan bangsa dan


negara.

6. Mendorong kembali penerapan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek


kehidupa masyarakat.

Dengan adanya kontribusi / sumbangan mata kuliah pendidikan pancasila dalam


mengembangkan kepribadian mahasiswa prodi manajemen yaitu membentuk karakter
mahasiswa manajemen berlandaskan nilai-nilai pancasila.

Selain karena nilai-nilai Pancasila telah mengilhami garis hidup masyarakat Indonesia,
kajian ilmiah dari setiap sila ternyata berpotensi untuk membawa bangsa ini keluar dari
problematika ekonomi dan bisnis.

Adapun semangat yang ditimbulkan oleh dua sila pertama dalam Pancasila, Ketuhanan
yang Maha Esa, dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab sebagai berikut :

1. Sila pertama

Meski sebagian kalangan memisahkan secara jelas implementasi keimanan dengan


bisnis, realitas di lapangan, mulai praktik korupsi hingga upaya monopoli demi kepentingan
individu maupun kelompok setidaknya mengingatkan kita akan semangat sila pertama
Pancasila.

Kristalisasi nilai Ketuhanan yang Maha Esa diawali dengan pemahaman bahwa setiap
pribadi memiliki tanggung jawab atas setiap tutur kata maupun perbuatannya, baik di bumi
maupun di akhirat. Karena itu, ketika seseorang melakukan aktivitas ekonomi pun tak dapat
menghindar dari tanggung jawab tersebut.

Semangat itulah yang hendaknya dipahami setiap perusahaan yang beroperasi di


Indonesia. Pemahaman bahwa perusahaan berdiri untuk turut mewujudkan kehidupan
ekonomi yang lebih baik bagi wilayah, daerah, hingga skala nasional dan internasional
merupakan penerapan sila pertama.
Bagi sebagian kalangan, bukanlah hal yang sulit untuk menjadikan pandangan tersebut
sebagai sebuah pedoman operasionalisasi usahanya. Kesadaran bahwa perusahaan telah
mengambil profit dari aktivitas eksplorasi alam bumi pertiwi yang merupakan anugerah
Tuhan yang Maha Esa telah membawa manajemen kepada sebuah visi-misi bisnis yang
kuat memandang bisnis sebagai sebuah amanah.

Dengan begitu, kini tantangannya ada pada bagaimana manajemen mampu


menjalankan amanah tersebut. Nah, sila kedualah yang memberikan solusinya.

2. Sila kedua

Pada sila kedua, perusahaan diajak untuk memahami dan menghargai hak asasi
manusia. Oleh karenanya, orientasi aspek-aspek kemanusiaan dalam setiap keputusan
bisnis mutlak menjadi indikator kesuksesan bisnis di Tanah Air. Sejauh mana produk
(barang dan jasa) yang diberikan perusahaan mampu meningkatkan kualitas hidup
konsumen dalam dimensi kemanusiaan sesuai pemahaman di Indonesia.

Beberapa dimensi kemanusiaan yang dikenal dari Indonesia adalah semangat gotong-
royong, tolong menolong, dan memahami perbedaan sebagai sebuah sumber kekuatan.
Karena itu, dalam pemahaman lebih lan;ut, kemampuan perusahaan untuk terus
memperkuat dimensi kemanusiaan internal maupun eksternal merupakan hal yang terus
diuji. Satu di antaranya dengan menjadikan konsumen sebagai partner perusahaan untuk
bertumbuh.

Konsumen sudah tak lagi diposisikan sebagai objek strategi, melainkan salah satu
pemain inti dalam bisnis. Di sisi lain, semangat “memanusiakan manusia” ini juga harus
dilakukan pada sisi internal. Melalui stakeholder, manajemen kembali diingatkan untuk
memandang karyawan sebagai pihak yang harus dilayani. Sama seperti konsumen,
karyawan adalah rekan perusahaan bertumbuh.

Alhasil, kebijakan pengembangan kemampuan dan kapabilitas karyawan dari level


mana pun mutlak dibutuhkan agar kedua belah pihak sama-sama mampu mencapai
kesejahteraan yang lebih baik. Meski terkesan cukup ideal, sebagian kalangan meyakini
bahwa kekuatan manajemen internal perusahaan merupakan sumber pencapaian kinerja
perusahaan yang sangat efektif.
Realitas di lapangan menunjukkan bahwa pemimpin pasar global saat ini didominasi
perusahaan-perusahaan yang dikenal mampu mengembangkan, sekaligus memberikan
kepuasan kerja yang tinggi pada segenap karyawannya.

Lewat berbagai kebijakannya, manajemen harus mampu memberikan ruang bagi


apresiasi setiap kinerja karyawan. Mulai penghargaan akan ide dan kreativitas hingga
komitmen yang telah diberikan. Alhasil, pada level tersebut, loyalitas dan komitmen
karyawan yang disertai dengan rasa memiliki akan mampu memperpanjang usia
operasional perusahaan pada kemudian hari.

Dari paparan tersebut dapat dilihat bahwa ada begitu banyak konsep manajemen
modern yang digali dari pemahaman praktik nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
perusahaan sehari-hari.

2. Jelaskan Pengertian Pancasila Secara Etimologis dan Historis..?


jawaban

Pengertian Pancasila Secara Etimologis

Pancasila secara etimologis berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata,
Panca dan Sila.

• Panca berarti lima dan Sila berarti dasar.


• Sila juga diartikan sebagai aturan yang melatar belakangi perilaku seseorang atau
bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab (sopan santun); akhlak dan
moral.
• Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa Sansekerta perkataan Pancasila
memiliki dua macam arti, yaitu : “ panca” yang artinya “lima “ dan “syila” dengan
vokal (i) pendek yang artinya “batu sendi”, atau “alas”, atau “dasar, dan “syiila”
dengan vokal (i) panjang, yang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang
penting atau yang senonoh”.

Jadi pengertian pancasila secara etimologis adalah dasar yang memiliki lima unsur dan
lima aturan tingkah laku yang penting.
Menurut Prof. Darji Darmodiharjo, SH (dalam Kaderi), Pancasila telah dikenal sejak
zaman kerajaan Majapahit pada abad XIV. Istilah Pancasila terdapat pada buku
Negarakertagama Karangan Empu Prapanca, dan buku Sutasoma karangan Empu Tantular.

Dalam buku Sutasoma ini istilah Pancasila di samping mempunyai arti “berbatu sendi
yang lima” (dari bahsa Sansekerta) dia juga mempunyai arti pelaksanaan Kesusilaan yang
lima. Istilah Pancasila kemudian diangkat lagi oleh Soekarno saat merumuskan dasar
negara Indonesia pasca kemerdekaan.

Pengertian Pancasila Secara Historis

Secara historis, pengertian Pancasila adalah sebuah rumusan yang tidak bisa dipisahkan
dari sejarah panjang bangsa Indonesia sampai memproklamasikan kemerdekaannya.

Sejarah Pancasila dimulai dari rapat-rapat Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk pada 29
April 1945. BPUPKI diberi tugas menyelidiki semua hal penting termasuk politik,
ekonomi, dan lain-lain yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan negara Indonesia.
Badan ini dipimpin KRT Dr. Radjiman Wedyodiningrat.

29 Mei-1 Juni 1945 Dalam sidang resmi BPUPKI yang pertama, sejumlah tokoh
menyampaikan pidatonya terkait perumusan asas dasar negara. Para tokoh itu di antaranya
M. Yamin, Soepomo, dan Sukarno.

1 Juni 1945 Soekarno mengemukakan PancaSila sebagai dasar negara dalam pidato
spontannya yang selanjutnya dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila". Ir. Sukarno
merumuskan dasar negara:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa

Selanjutnya BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan untuk merumuskan


lebih rinci dasar negara yang nantinya tercantum dalam Undang-undang Dasar 1945.
Panitia Sembilan ini beranggotakan:

1. Ir. Soekarno
2. Drs. Mohammad Hatta
3. Mr. A. A. Maramis
4. Mr. Muhammad Yamin
5. Ahmad Subardjo
6. Abikoesno Tjokrosoejoso
7. Abdul Kahar Muzakkar
8. H. Agus Salim
9. K.H Abdul Wahid Hasyim

Pada 22 Juni 1945, tercapailah rumusan dasar Negara. Dasar negara inilah yang
dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang isinya adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada 18 Agustus 1945, sidang PPKI diantaranya membahas poin pertama piagam
Jakarta yang dinilai belum mewakili aspirasi seluruh umat beragama di Indonesia.
Pembahasan persoalan ini pun melibatkan beberapa tokoh Islam. Hingga akhirnya poin
nomor 1 digantikan menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
3. Sejarah pancasila telah mengalami proses yang sangat panjang dari
proses perumusan sampai dengan penetapan sebagai dasar Negara
Pertanyaannya :
a. Jelaskan letak persamaan dan perbedaan diantara konsep rumusan dasar
Negara yang di ajukan oleh M.Yamin, Supomo dan Soekarno yang disampaikan
pada sidang BPUPKI..?
jawaban

Usulan Dasar Negara oleh Para Pendiri Negara

Perumusan dasar negara Indonesia dibahas secara resmi dalam persidangan


BPUPKI. Sidang BPUPKI sendiri berlangsung sebanyak dua kali, yakni pada 29 Mei-
1 Juli 1945 dan 10-17 Juli 1945. Sidang pertama membahas dasar negara, sedangkan
sidang kedua membahas rancangan Undang-undang Dasar.

1. Mr. Muhammad Yamin

Rumusan dasar negara pertama kali diusulkan oleh Mr. Muhammad Yamin pada 29
Mei 1945. Beliau memaparkan bahwa rakyat Indoensia harus mendapat dasar negara
yang asalnya dari peradaban kebangsaan Indonesia.

Adapun lima dasar negara yang diusulkan secara lisan dan tertulis oleh Muh. Yamin
sebagai berikut:

a. Usulan Secara lisan


• Peri Kebangsaan
• Peri Kemanusiaan
• Peri Ketuhanan
• Peri Kerakyatan
• Kesejahteraan Sosial

b. Usulan Secara Tertulis


• Ketuhanan Yang Maha Esa
• Kebangsaan persatuan Indonesia
• Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Mr. Soepomo

Mr. Soepomo mengajukan rumusan dasar negara pada 31 Mei 1945 melalui pidato.
Dalam pidato tersebut, ia menyampaikan bahwa negara Indonesia merdeka adalah
negara yang menyatukan diri dengan segala lapisan rakyat, yang mengatasi semua
golongan, dan paham perorangan, bukan negara yang mempersatukan diri sendiri
dengan golongan terbesar atau paling kuat.

Berikut lima rumusan dasar negara oleh Mr. Soepomo:

 Persatuan
 Kekeluargaan
 Keseimbangan lahir dan batin
 Musyawarah
 Keadilan Rakyat

3. Ir. Soekarno

Pada 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pidato terkait rumusan dasar negara
Indonesia. Ir. Soekarno juga menyarankan agar usulan dasar negara ini dinamakan
Pancasila, di mana Panca berarti lima dan sila artinya dasar atau asas. Di atas kelima
dasar negara itulah Indonesia berdiri.

Berikut bunyi rumusan dasar negara yang diusulkan Ir. Soekarno:

 Kebangsaan Indonesia
 Internasionalisme, atau Perikemanusiaan
 Mufakat atau Demokrasi
 Kesejahteraan Sosial
 Ketuhanan yang berkebudayaan
Berdasarkan informasi dari buku Saya Indonesia Saya Pancasila yang ditulis oleh
Kemdikbud (2017), terdapat beberapa persamaan dan perbedaan dasar negara yang
diusulkan oleh para pendiri negara, antara lain:

1. Persamaan

• Isi materi dan semangat yang menjiwai sama.


• Jumlah butirnya sama, yakni lima.
• Isinya sama, yaitu tentang Ketuhanan, Kemanusiaan, Kebangsaan/Persatuan,
Permusyawaratan, dan Keadilan.

2. Perbedaan

• Rumusan kalimatnya berbeda.


• Urutan sila-sila yang diusulkan berbeda.

b. Jelaskan pula persamaan dan perbedaan antara piagam Jakarta dan pancasila
serta alasan dirubahnya sila ke 1 pada piagam Jakarta..?

1. Persamaan antara piagam jakarta dan Pancasila, yaitu memiliki 4 kesamaan


dari sila ke 2 sampai ke 5 dengan bunyi sebagai berikut:
 Sila ke-2: Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Sila ke-3: Persatuan Indonesia
 Sila ke-4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan.
 Sila ke-5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Perbedaan antara piagam jakarta dan Pancasila, yaitu terdapat pada bunyi
sila pertamanya,
 Pada Piagam jakarta, bunyi sila pertama adalah "Ketuhanan dengan Kewajiban
Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-Pemeluknya"
 sedangkan pada Pancasila bunyi sila pertamanya adalah "Ketuhanan Yang
Maha Esa"

3. Alasan pengubahan sila pertama piagam jakarta adalah


 Dikarenakan ada kelompok dari timur yang merasa keberatan dengan bunyi sila
pertama 7 kata tersebut, Pasalnya, rakyat Indonesia tidak hanya berasal dari
kalangan muslim saja. Hal itulah yang menjadi salah satu latar belakang
perubahan rumusan sila pertama menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Pembahasan

Dalam sejarahnya Pancasila memiliki sejarah tersendiri sebagai dasar negara,


terutama dalam perumusannya memiliki banyak proses yang telah dilalui hingga
menjadi Pancasila resmi yang berlaku hingga sekarang ini.

Pancasila dalam proses konseptualisasi pembuatannya terdapat 3 fase, yaitu :

 Fase Pembuahan, berupa dalam bentuk rintisan-rintisan gagasan untuk mencari


sintesis antarideologi dan gerakan seiring dengan proses 'penemuan' Indonesia
sebagai kode kebangsaan bersama dan juga melalui pencarian nilai-nilai luhur yang
terdapat pada masyarakat itu sendiri, yang dikukuhkan melalui peristiwa Sumpah
Pemuda pada tahun 1920 an.
 Fase Perumusan, dimulai pada masa persidangan pertama BPUPKI dengan
dimulai dari tanggal 29 Mei 1945 yang digagas oleh Muh. Yamin, 31 mei 1945
digagas oleh dr Pidato Soekarno (1 Juni) sebagai mahkotanya yang memunculkan
istilah Pancasila; yang digodok melalui pembentukan 'Panitia Sembilan' yang
menyempurnakan rumusan Pancasila dari Pidato Soekarno dalam versi Piagam
Jakarta (yang mengandung sila pertama berupa'tujuh kata').
 Fase Pengesahan, pancasila disahkan sejak tgl 18 Agustus 1945 bersamaan dengan
penetapan UUD 1945 sebagai konstitusi negara, yaitu terdapat perubahan pada sila
pertama atau penghapusan 7 kata itu dari piagam jakarta mengubah "Ketuhanan
dengan kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" menjadi
"Ketuhanan Yang Maha Esa". dikarenakan ada golongan timur yang keberatan
dengan bunyi teks sila pertama yang ada pada piagam jakarta.

Dapat dikatakan bahwa 1 Juni merupakan hari kelahiran Pancasila. Pada hari itulah,
rumusan lima prinsip dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa mulai
menemukan bentuk awalnya dan istilah Pancasila pun mulai disebut sebagai namanya.
Setelah itu, nama dan lima prinsip Pancasila tersebut tidak mengalami penambahan atau
pengurangan, kecuali dilakukan penyempurnaan atas tata urut dan bobot substantif
redaksionalnya.

Untuk diterima sebagai dasar negara, rumusan Pancasila 1 Juni itu perlu dikonsolidasi
dengan mendapatkan persetujuan kolektif melalui perumusan Piagam Jakarta (22 Juni
1945) dan akhirnya mengalami perumusan final lewat proses pengesahan
konstitusional pada 18 Agustus. Oleh karena itu, rumusan Pancasila sebagai dasar
negara yang secara konstitusional mengikat kehidupan kebangsaan dan kenegaraan
bukanlah rumusan Pancasila versi 1 Juni atau 22 Juni 1945, melainkan versi 18 Agustus
1945.

4. Jelaskan Mengapa Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa ..?

jawaban

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengandung arti bahwa segala aktivitas
kehidupan bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari harus selaras dengan nilai-nilai
Pancasila. Kerukunan dengan nilai-nilai Pancasila ini bisa dimulai dari hal yang
sederhana, seperti hidup rukun di lingkungan keluarga, sekitar rumah, sekolah, hingga
lingkup yang lebih luas seperti antar suku, pulau, bahkan negara.

di sisi lain, setiap kegiatan juga perlu disesuaikan karena Pancasila diciptakan sesuai
dengan nilai-nilai yang sudah ada pada bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut adalah nilai
ketuhanan-keagamaan, kemanusiaan, demokrasi kerakyatan, dan keadilan sosial.

Mengutip dari situs resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), makna
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam sila 1 sampai 5 adalah:

1. Tuhan Yang Maha Esa

Fungsi Pancasila dalam sila pertama adalah memberikan pandangan bahwa sebagai
warga negara ada nilai untuk bertakwa dan bertakwa sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing. Fungsi ini menyampaikan pemahaman bahwa antar
umat beragama di Indonesia harus saling menghormati agar tercipta kerukunan dan
perdamaian.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup dalam sila kedua berarti warga negara
diminta untuk memahami bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama, sehingga
perlu saling bersimpati. Cara bersimpati ini bisa dengan menjaga dan membantu orang
lain, membela kebenaran dan keadilan, dan bekerja sama untuk perdamaian negara.

3. Persatuan Indonesia

Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak suku, budaya, dan pulau. Fungsi
Pancasila sebagai pandangan hidup pada sila ketiga adalah memberikan pandangan
bahwa yang harus didahulukan adalah persatuan, kesatuan, dan kepentingan negara di
atas kepentingan individu. Setiap warga negara juga dituntut memiliki kepribadian yang
rela berkorban demi bangsa Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air, juga
bangga dengan negara Indonesia.

4. Demokrasi yang Dipimpin oleh Hikmah dan Hikmah dalam Musyawarah Perwakilan

Pancasila sebagai pandangan hidup dalam sila keempat merupakan ajakan kepada
setiap warga negara untuk tidak memaksakan kehendaknya kepada orang lain dan
mendahulukan kepentingan negara. Sila keempat ini menekankan pentingnya
musyawarah, meskipun ada perbedaan pendapat dan sudut pandang.

5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pencerminan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam sila kelima
adalah mengembangkan akhlak mulia dengan cara kekeluargaan dan gotong royong.
Selain itu, setiap warga negara juga berkewajiban untuk selalu bersikap adil dan
memahami hak dan kewajibannya dalam rangka menghormati hak-hak orang Indonesia
lainnya.

5. Sebagai suatu nilai, pancasila memberikan dasar-dasar yang bersifat


fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Pertanyaannya :
a. Jelaskan pendapat notonagoro tentang tingkatan nilai-nilai dan pendapatnya
tentang nilai-nilai pancasila..?
jawaban

Macam-macam Nilai Menurut prof.Dr. Notonegoro, nilai dibagi menjadi 3 bagian,


yaitu:
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
2. Nilai-nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
melakukan aktivitas.
3. Nilai spiritual, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/spiritual manusia.

Nilai spiritual dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu,


a. sebuah. Nilai kebenaran atau kenyataan yang berasal dari akal manusia yang pasti
b. Nilai keindahan yang berasal dari unsur selera manusia
c. Nilai moral/kebaikan yang dilandasi oleh kehendak/kehendak
d. Nilai Religius, yaitu nilai ketuhanan, spiritualitas yang tinggi dan mutlak yang
bersumber dari keyakinan/keyakinan manusia
Manusia menjadikan nilai sebagai dasar, alasan, atau motivasi dalam segala
perilaku dan tindakannya. Dalam praktiknya, nilai-nilai diwujudkan dalam bentuk atau
norma.

b. Jelaskan hubungan nilai, norma dan moral..?

Nilai
Nilai atau Value dalam bahasa Inggris termasuk dalam kajian bidang
filsafat.Dalam bidang filsafat,istilah nilai di pakai untuk menunjuk kata benda abstrak
yang artinya “ keberhargaan “ atau kebaikan, dan kata kerja yang artinya suatu tindakan
kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian.
Di dalam Dictionary of sosiology and related scienced di kemukakan bahwa nilai
adalah kemampuan yang di percayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan
manusia.Sfat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau
kelompok. Jadi, nilai itu pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada
suatu obyek, bukan obyek itu sendiri. Sesuatu itu mengandung nilai artinya ada sifat
atau kualitas yang melekat pada sesuatu itu. Misalnya bunga itu indah, perbuatan itu
susila. Indah, susila adalah sifat atau kualitas yang melekat pada bunga dan perbuatan.
Dengan demikian, maka nilai itu adalah suatu kenyataan yang “ tersembunyi “ di
balik kenyataan- kenyataan lainnya. Ada nilai itu karena ada nya kenyataan lainnya
sebagai pembawa nilai ( wartrager ).

Norma
Norma merupakan kaidah, atau pedoman dalam melakukan atau menentukan
sesuatu, jadi ketika kita kaitkan dengan pancasila, maka pancasila adalah suatu
pedoman atau aturan yang kita gunakan untuk di jadikan dasar ketika kita akan
melakukan suatu hal.

Moral
Moral merupakan batin atau yang berkaitan dengan susila, maksudnya adalah budi
pekerti dan tingkah laku. Pancasila berisi dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan
moral, sama dengan norma, bahwa ketika kiat ingin melakukan sesuatu yang berkaitan
dengan moral, maka rujukan yang utama sebagai warga negara Indonesia adalah
Pancasila.

Hubungan Nilai, Norma dan Moral


Sebagaimana di jelaskan bahwa nilai adalah kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia, baik lahir maupun batin. Dalam kehidupan manusia, nilai di jadikan
landasan, alasan, atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah laku baik di sadari maupun tidak.
Nilai berbeda dengan fakta di mana fakta dapat di observasi melalui suatu verivikasi empiris
sedangkan nilai bersifat abstrak yang hanya dapat di pahami, di pikirkan, di mengerti dan di
hayati oleh manusia.
Agar nilai menjadi lebih berguna dalam menuntun sikap dan tingkah laku manusia, maka
perlu lebih di kongkrit kan lagi serta di formulasi kan menjadi lebih obyektif sehingga
memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam tingkah laku secara kongkrit. Maka wujud
yang lebih kongkrit dari nilai tersebut adalah merupakan suatu norma.
Selanjutnya, nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Istilah moral
mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. Derajad kepribadian seseorang amat di
tentukan oleh moralitas yang di miliknya.makna moral yang terkandung dalam kepribadian
seseorang itu tercermin dari sikap dan tingkah lakunya.
Hubungan antara moral dengan etika memang sangat erat sekali dan kadang kala kedua hal
tersebut disamakan begitu saja.Namun sebenarnya kedua hal tersebut berbeda .Moral
merupakan suatu ajaran-ajaran,atau pun wajangan wajangan, kumpulan peraturan,baik lisan
maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar menjadi manusia
yang baik. Sedangkan etika adalah suatu cabang filsafat yaitu suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran- ajaran dan pandangan moral tersebut (kramer ,1988 dalam
Darmodiharjo,1996). Atau juga sebagaimana dikemukakan oleh De vos (1987),bahwa etika
dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang kesusilaan .Adapun yang dimaksud dengan
kesusilaan adalah identik dengan pengertian moral ,sehingga etika pada hakikatnya adalah
sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip-prinsip moralitas.

c. Jelaskan aktualisasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bangsa..?

Aktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan melakukan realisasi antara


pemahaman akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari

Aktualisasi pancasila, berarti penjabaran nilai-nilai pancasila dalam bentuk norma-


norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam
aktualisasi Pancasila ini, penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma,
dijumpai dalam bentuk norma hukum, kenegaraan, dan norma-norma moral.

Sedangkan realisasinya dikaitkan dengan tingkah laku semua warga negara dalam
masyarakat, berBangsa dan berNegara, serta seluruh aspek penyelenggaraan negara.

6. Bagaimana Pembangunan Manusia Itu Diselenggarakan

Berdasarkan Prespektif Pancasila..?

jawaban

Pembangunan manusia yang Paradigma Pancasila tentunya memiliki nilai-nilai


dasar Pancasila sebagai landasan normatif, kerangka acuan, dan tolak ukur sebagai
segala aspek pembangunan nasional yang dilaksanakan di Indonesia. Hal ini
merupakan konsekuensi dari pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional.

Jika kita berbicara tentang perspektif, tentu kita juga berbicara sebagai paradigma
sebagai paradigma manusia terhadap Pancasila, yaitu Sebagai pandangan,
Pembangunan adalah sistem nilai acuan, kerangka acuan berpikir, pola acuan berpikir
atau jelas sebagai sistem nilai yang digunakan sebagai kerangka dasar, kerangka cara,
dan sekaligus sebagai kerangka dalam menentukan arah/tujuan bagi yang
menanggungnya. Istilah Paradigma pada awalnya digunakan dalam filsafat Ilmu
Pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, sebagai orang yang pertama kali mengemukakan
istilah yang menyatakan bahwa ilmu pengetahuan pada waktu tertentu didominasi oleh
suatu paradigma.

Paradigma juga dapat berarti pandangan-pandangan mendasar para ilmuwan


terhadap pokok bahasan suatu cabang ilmu pengetahuan. Tidak hanya dalam bidang
ilmu, Paradigma berkembang dan sering digunakan dalam bidang politik, hukum,
sosial, dan ekonomi. Kemudian paradigma berkembang dengan pengertian sebagai
kerangka berpikir, kerangka tindakan, acuan, orientasi, sumber, tolak ukur, parameter,
arah dan tujuan. Digunakan sebagai paradigma, artinya sesuatu dijadikan sebagai
kerangka acuan, tolak ukur, parameter, arah, dan tujuan dari suatu kegiatan.

7. Bagaimana Pancasila Menjadi Ideologi Bangsa Indonesia.. ?

jawaban

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi adalah kumpulan konsep-


konsep sistematis yang dapat dijadikan dasar pendapat (peristiwa) yang memberikan
arah dan tujuan hidup. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ideologi adalah
suatu pemikiran/keyakinan yang dimiliki oleh banyak orang dalam suatu
negara/kelompok yang memiliki tujuan dan dapat membimbing orang tersebut dalam
kehidupannya.

Ideologi Pancasila merupakan pedoman berpikir bangsa Indonesia dimana


pemikiran tersebut didasarkan pada Pancasila sebagai dasar pemikirannya. Ideologi
Pancasila digunakan oleh bangsa Indonesia sebagai pedoman/keyakinan bahwa
bangsa Indonesia dibangun dan berdasarkan Pancasila sebagai landasan
keberadaannya.

Dimana ideologi Pancasila dapat menjadi alat pemersatu bangsa, membimbing


bangsa Indonesia untuk mencapai suatu tujuan, memotivasi untuk mempertahankan
dan memajukan jati diri negara Indonesia, serta menjadi pedoman hidup yang dapat
menjaga keutuhan negara.
Tanpa adanya ideologi dalam suatu negara, tentunya negara tersebut akan menjadi
kacau balau. Karena setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda satu sama lain.
Apalagi di Indonesia, tanpa ideologi Pancasila, Negara Indonesia akan kacau balau
dengan berbagai suku dan pemikiran yang berbeda satu sama lain.

Tanpa ideologi Pancasila juga dapat terjadi perpecahan di Indonesia dan


kebencian satu sama lain, yang pada akhirnya Negara Indonesia akan hancur dan
terpecah belah.

Kita bisa melakukan kegiatan seperti gotong royong, kegiatan sosial dimana kita
saling membantu yang membutuhkan, rajin beribadah dan melaksanakan kegiatan
keagamaan, belajar Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan demikian
kita jaga Indonesia agar lestari dan lestari di masa depan.

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai penting. Di


antaranya Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai
tersebut bersifat mono pluralis atau satu kesatuan utuh.

Selain menjadi dasar negara, Pancasila juga turut dijadikan ideologi bangsa.
Kelima sila tersebut dipakai sebagai acuan masyarakat Tanah Air untuk bertingkah
laku dalam kehidupan sehari-hari.

Mengutip Jurnal Pancasila Sebagai Ideologi Negara dan Relevansinya dengan


Kondisi Saat Ini tulisan Choilisin (2011), ideologi merupakan pandangan, keyakinan,
cita-cita, dan nilai yang hendak diwujudkan dalam kenyataan hidup konkret.

Pancasila dijadikan sebagai ideologi bangsa karena kelima sila di dalamnya bukan
merupakan hasil pemikiran seseorang atau sekelompok orang.Namun, Pancasila
diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, dan nilai religius yang terdapat
dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.

Dengan kata lain, unsur-unsur yang membentuk Pancasila diangkat dari


pandangan masyarakat Indonesia sendiri.Unsur tersebut diangkat dan dirumuskan
oleh pendiri negara. Sehingga Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara sekaligus
ideologi bangsa.
Di sisi lain, Pancasila juga mengandung doktrin, ajaran, teori, dan ilmu tentang
cita-cita bangsa yang disusun secara sistematis dan diyakini kebenarannya. Sehingga
dapat dijadikan ideologi bangsa.

8. Bagaimana Pemahaman Dan Penghayatan Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Ideologi


Bangsa Dikalangan Mahasiswa, Elit Politik Dan Pengusaha..?

jawaban

a. Dikalangan mahasiswa
Pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi Pancasila
harus diterapkan di setiap kalangan mahasiswa. Karena ideologi Pancasila adalah
panutan moral yang tepat untuk digunakan. Ideologi Pancasila sendiri ada dan
dijadikan sebagai ideologi bangsa karena sesuai dengan kepribadian, budaya bangsa
dan sebagainya.
Dengan diterapkannya ideologi ini di setiap kalangan mahasiswa, dampaknya
sangat positif bagi kita dan bangsa ini. Salah satunya dengan menerapkan ideologi
ini, kita bisa menghasilkan generasi muda yang cinta tanah air.
Upaya yang dapat dilakukan mahasiswa tahun 2020 untuk mempertahankan
ideologi Pancasila, yaitu:
1. Meningkatkan kesadaran untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dengan
membahas betapa pentingnya mempertahankan ideologi ini.
2. Melaksanakan ideologi Pancasila ini secara konsisten, misalnya dengan
mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
3. Mengadakan sosialisasi atau seminar terkait nilai-nilai Pancasila.
4. Sertakan semangat Pancasila dalam setiap diskusi, misalnya dengan
menampilkan lantunan pancasila sebelum diskusi dimulai.

b. Dikalangan Elit Politik


Nilai-nilai Pancasila pelan-pelan tidak dipraktikkan sebagian masyarakat
Indonesia. Selain itu, sebagian masyarakat Indonesia semakin masif melakukan
agitasi dan gerakan mengganti ideologi Pancasila dengan khilafah.

Hal ini terjadi karena elite politik dan para pemimpin negara tidak memberikan
teladan mempraktikan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, aparat keamanan terkesan
membiarkan sikap, ucapan, agitasi dan tindakan yang jelas-jelas anti Pancasila, dan
menghidupakan ideologi khilafah dan radikalisme. Demikian benang merah acara
bedah buku berjudul”Ancaman Radikalisme dalam Negara Pancasila” di kantor
Pusat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (Iska)
Jakarta, Jumat (16/8/2019). Acara tersebut diselenggarakan DPP Iska.

Tampil sebagai pembahas dalam bedah buku bunga rampai (kumpulan tulisan
dari sejumlah penulis) itu adalah Pengajar Kajian Stratejik dan Global Universitas
Indonesia (UI), Puspitasari; Ketua Perkumpulan Profesional Katolik Sumber Daya
Rasuli (Sudara), A.M.Lilik Agung; dan anggota Departemen Pertahanan dan
Keamanan Pimpinan Pusat Iska, Siprianus Edi Hardum.

Lilik mengatakan, bentuk-bentuk keteladanan elite politik dalam menerapkan


Pancasila antara lain tidak mengafirmasi dan membiarkan ucapan tokoh-tokoh
agama yang merendahkan Pancasila, keberagaman, merendahkan agama lain serta
suku adat istiadat di Indonesia.

Menurut Lilik, Pancasila harus terus diajarkan secara terus menerus-menerus


sejak anak-anak masih kecil, di keluarga, sekolah taman kanak-kanak, sekolah
dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi dan di tengah masyarakat. Para pegiat
radikalisme, kata dia, melakukan gerakan radikalisme secara terus menerus kepada
target atau kelompok yang mereka kehendaki.

Puspitasari mengatakan, radikalisme sudah masuk ke dalam lingkungan


pendidikan mulai dari pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Selain itu,
radikalisme juga sudah masuk dalam instansi pemerintah baik TNI dan Polri
maupun Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Kita juga bisa
menyaksikan kotbah-kotbah kekinian dari para pendatwah radikal melalui
youtube,” kata dia.
Menurut Puspitasari, semua itu dibiarkan pemerintah. Ia mencontohkan kasus
Enzo Allie yang masuk TNI, kehadiran banyak anggota HTI di BUMN dan kotbah
Rizieq Shibah dan Abdul Somad dalam youtube yang merendahkan agama Nasrani.
Selain itu, kata dia, elite politik merayakan HUT Pancasila dan keberagaman secara
seremonial belaka.

Puspitasari mengatakan, Pancasila semakin tidak mempunyai ruang karena


kesadaran publik digiring untuk masuk dalam kerangka berpikir binary code, yakni
kerangka berpikir berbasis polarisasi baik-buruk, siang-malam. “Contoh : mana
menurutmu yang baik, Pancasila atau Alquran ? Pancasila atau Alkitab ? Mana yang
lebih baik, negara Islam atau negara Pancasila ?” kata dia.

Oleh karena itu, Puspitasari meminta agar kaum muda terutama mahasiswa
harus segera melakukan gerakan, menggempur kampus dengan menebarkan spirit
Pancasila. Ia juga meminta agar Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) terus
diperkuat. Ia juga meminta anak muda Indonesia agar membentuk media watch,
dimana hasil amatan media terutama media sosial segera dilaporkan ke pihak
berwenang.

Sementara Edi Hardum mengatakan, negara Indonesia didirikan antara lain


untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan mensejahterakan rakyat Indonesia
(negara kesejahteraan). Tujuan-tujuan tersebut tidak tercapai karena, pertama,
sampai saat ini sebagian orang Indonesia masih mempersoalkan ideologi negara,
Pancasila, dengan melakukan gerakan radikalisme. Kedua, korupsi yang merajalela
yang dipelopori anggota dan elite Parpol, pejabat negara dan aparat penegak hukum.
Ketiga, peredaran narkoba yang sungguh masif. Menurut Edi, para pejuang khilafah
atau mereka-mereka yang mempersoalkan Pancasila, menjadikan korupsi dan
peredaran narkoba sebagai alasan bahwa Pancasila tidak cocok menjadi ideologi
negara.

Untuk itu, Edi meminta agar seluruh elemen bangsa dan negara sama-sama
membangun bangsa dan negara dengan menjauhi sikap tindakan korupsi, jauhi
memakai dan mengedar narkoba, serta yang paling penting adalah sama-sama
memberantas hama negara. Yakni mereka-mereka yang menyebarkan paham
radikalisme dan memperjuangkan khilafah.
Menurut penulis buku “Perdagangan Manusia Berkedok Pengiriman TKI” ini,
di Indonesia saat ini, akar terorisme adalah radikalisme agama. Radikalisme agama
di Indonesia jelas tujuannya politik yakni mendirikan negara Islam dengan sistem
pemerintahan khilafah. Gerakan ini pelan, masif dan sistematis mulai dari keluarga,
pendidikan nonformal, masyarakat dan lembaga pendidikan formal dari tingkat
taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

c. Dikalangan pengusaha

Hubungan Industrial Pancasila adalah suatu sistem hubungan yang


terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan jasa yaitu pekerja,
pengusaha dan pemerintah yang didasarkan atas nilai-nilai yang merupakan manifestasi
dari ideologi negara Indonesia. Sistem hubungan industrial Pancasila' merupakan
konsep mengenai bentuk hubungan kerja yang dianggap mampu menjamin kepentingan
aktor-aktor yang terlibat yaitu pekerja dan pengusaha , dan dianggap mampu menjamin
stabilitas pembangunan nasional, melalui industrial peace. Kondisi-kondisi tersebut
diciptakan oleh aktor-aktor di dalam hubungan industrial pancasila dimana
masingmasing diwakili oleh SPSI, APINDO dan DEPNAKER . Jadi, kekuatan relatif
dari ketiga aktor tersebut akan menentukan proses maupun prosedur untuk pembuatan
keputusan mengenai hal-hal yang berkenaan dengan ketenagakerjaan baik yang bersifat
normatif seperti: upah, kondisi kerja,, waktu kerja, jamsostek, keselamatan kerja,
kesehatan, makan dan fasilatas lainnya. Pemerintah dan DPR telah menyetujui
jamsostek, UMR serta membentuk lembaga Tripartit yang bersifat otonom dan
perangkat kelengkapannya , antara lain Dewan produktivitas nasional, Dewan
penelitian pengupahan, Dewan keselamatan dan kesehatan kerja nasional.

Setiap perusahaan diwajibkan untuk menyelenggarakan Kesepaktan Kerja Bersama


(KKB) dan membentuk lembaga Bipartit di lingkungan kerjanya bersama-sama dengan
PUK SPSI.
Pada kenyataannya , menurut informasi dari Depnaker Kodya dan Kabupaten Bandung
pada tahun 1994//995 sampai bulan September 1995 telah terjadi kasus sebanyak 203
di Kodya dan 265 kasus di Kabupaten Bandung, Adapun masalah perselisihan
perburuhan terjadi karena masalah yang bersangkut paut dengan: pengupahan, jaminan
sosial KKB, SPSI serta syarat kerja yang pada umumnya bersifat normatif., yaitu
adanya pelanggaran pengusaha terhadap ketentuan ,peraturan perundangan-undangan
yang berlaku. Dalam penelitian hubungan industrial pancasila ini adalah dipergunakan
pendekatan mikro dan sedikit makro untuk mengkaji bagaimana implementasi
hubungan industrial pancasila khususnya di perusahaan tekstil di Bandung. Informasi
ini dimaksudkan untuk dapat memberikan pemahaman komprehensif dan perspektif
altematif para aktor yang terlibat di dalam hubungan industrial pancasila tersebut.,
sehingga proses formulasi, penetapan strategi dan implementasi kebijaksanaannya ,
melalui studi kasus di PT Unilon dan PT Trisulatex. Penelitian ini dilaksanakan sejak
Februari 1995 sampai dengan Februari 1996 oleh Amir Hasanuddin a, mahasiswa
program Pasca Sarjana llmu Sosial Universitas Indonesia. Lokasi Penelitian : Depnaker
Kodya dan Kabupaten Bandung, PT Unilon dan PT Trisulatex. Penelitian dengan
melakukan wawancara dan rnenyebarkan kuesioner kepada pejabat Depnaker,
perusahaan, dan karyawan perusahaan yang merupakan obyek penelitian. Sedangkan
pemilihan sampel berdasarkan purposive non-random sampling.

9. Bagaimana Pancasila Menjadi Dasar Negara Republik Indonesia..?


jawaban

Pancasila dijadikan sebagai dasar negara Indonesia karena sesuai dengan jiwa
bangsa Indonesia sendiri, demikian menurut Teguh Prasetyo dan Arie Purnomosidi
dalam Membangun Hukum Berdasarkan Pancasila, seperti dikutip dari buku
Memahami Pancasila karya Fais Yonas Bo'a dan Sri Handayani RW.

Pancasila sebagai dasar negara mempunyai pengertian sebagaimana dimaksud pada


Pembukaan UUD 1945 alinea 4. Dalam buku Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar
Negara karya Ronto, Pancasila sebagai dasar negara juga memiliki sejumlah makna.

Makna Pancasila sebagai dasar negara


1. Sebagai dasar menata negara yang merdeka dan berdaulat

2. Sebagai dasar mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang bersih dan


berwibawa. Sehingga akan tercapai tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea 4

3. Sebagai dasar, arah, dan petunjuk aktivitas perikehidupan bangsa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari

Apa Fungsi dan Peran Pancasila sebagai Dasar Negara?


Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Perguruan Tinggi karangan
Sarinah dkk., Pancasila sebagai dasar negara digunakan untuk mengatur semua tatanan
kehidupan bangsa dan negara Indonesia.

Artinya, segala yang berkaitan dengan penyelenggaraan ketatanegaraan RI harus


berlandaskan pada Pancasila. Selain itu, artinya juga seluruh peraturan yang berlaku di
Indonesia harus berlandaskan Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara juga berarti bahwa Pancasila adalah dasar dalam
mengatur pelaksanaan pemerintahan. Dalam ketetapan MPR No. III/MPR/2000,
Pancasila adalah 'sumber hukum dasar nasional'.

5 fungsi Pancasila sebagai dasar negara :

1. Sumber segala sumber hukum atau sumber tertib hukum di Indonesia. Sehingga,
Pancasila adalah asas kerohanian tertib hukum di Indonesia

2. Suasana kebatinan atau geistlichenhinterground dari undang-undang dasar

3. Cita-cita hukum bagi hukum dasar negara

4. Norma-norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang mewajibkan


pemerintah maupun penyelenggara negara lain memegang teguh cita-cita rakyat yang
luhur

5. Sumber semangat bagi UUD 1945, penyelenggara negara, serta pelaksana


pemerintahan. Melalui Ketetapan Nomor XVIIV MPR/1998, kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara RI telah dikembalikan.

Pancasila sebagai dasar negara digunakan untuk mengatur segala tatanan kehidupan
banhsa Indonesia dan mengatur penyelenggaraan negara. Pancasila dijadikan sebagai
dasar negara karena memang sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia.

10. Jelaskan Alasan Anda Diperlukannya Kajian Pancasila Sebagai Dasar Negara..?

jawaban

Alasan Perlunya Kajian Pancasila sebagai Dasar Negara Pancasila merupakan


pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilai-nilainya bersifat nasional yang
melandasi budaya bangsa, maka nilai-nilai tersebut merupakan perwujudan cita-cita (cita-
cita hidup berbangsa) (Muzayin, 1992:16). Dengan Pancasila, perpecahan bangsa
Indonesia akan mudah dihindarkan karena pandangan Pancasila bertumpu pada pola hidup
yang dilandasi keseimbangan, keserasian, dan keserasian sehingga setiap perbedaan yang
ada dapat dibina menjadi pola kehidupan yang dinamis, penuh dengan keragaman yang
ada. dalam satu keseragaman yang kokoh (Muzayin, 1992:16).
Dengan regulasi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, perasaan adil dan tidak
adil dapat diminimalisir. Hal ini karena Pancasila sebagai dasar negara menaungi dan
memberikan gambaran yang jelas tentang peraturan yang berlaku untuk semua tanpa ada
perlakuan diskriminatif bagi siapa pun. Oleh karena itu, Pancasila memberikan arahan
tentang hukum harus mewujudkan negara yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan.
Pancasila merupakan pandangan hidup dan kepribadian bangsa yang nilai-nilainya
bersifat nasional yang mendasari kebudayaan bangsa, maka nilai-nilai tersebut merupakan
perwujudan dari aspirasi (cita-cita hidup bangsa) Perpecahan bangsa Indonesia akan mudah
dihindari karena pandangan Pancasila bertumpu pada pola hidup yang berdasarkan
keseimbangan, keselarasan, dan keserasian sehingga perbedaan apapun yang ada dapat
dibina menjadi suatu pola kehidupan yang dinamis, penuh dengan keanekaragaman yang
berada dalam satu keseragaman yang kokoh
Dengan peraturan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila, maka perasaan adil dan
tidak adil dapat diminimalkan. Diharapkan warga negara dapat memahami dan
melaksanakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari kegiatan-kegiatan
sederhana yang menggambarkan hadirnya nilai-nilai Pancasila tersebut dalam masyarakat.
Sumber Referensinya

1. Aries Heru Prasetyo. Ketua Program Sarjana PPM School of Management


AHP@ppm-manajemen.ac.id

https://manajemenppm.wordpress.com/2013/06/11/manajemen-modern-dan-pancasila/

2. https://nasional.okezone.com/read/2021/05/30/337/2417589/hari-lahir-pancasila-ini-
pengertian-pancasila-secara-etimologis-terminologis-dan-historis?page=3

3. https://kumparan.com/berita-hari-ini/persamaan-dan-perbedaan-dasar-negara-yang-
diusulkan-oleh-para-pendiri-negara-1wG3FF4gfof/full
buku Saya Indonesia Saya Pancasila yang ditulis oleh Kemdikbud (2017)

4. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) detik.com

5. blogspot.com/2015/05/nilai-norma-dan-moral.html
https://elearning.ikipjember.ac.id/claroline/work/user_work.php?cmd=exDownload&authId=33
89&assigId=9&workId=436&cidReset=true&cidReq=007002C_003

6. https://bpip.go.id/berita/1035/578/arti-pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan.html -
:~:text=Sementara%20itu%2C%20melansir%20bpkad.banjarkab,atas%20Pancasila%20se
bagai%20dasar%20negara.

7. Sukma Aditya 2020. Ideologi Pancasila (Pengertian, Makna, dan Fungsinya) LENGKAP.
URL : https://saintif.com/ideologi-pancasila/.

8. http://lib.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=80104&lokasi=lokal

9. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5720940/mengapa-pancasila-dijadikan-dasar-
negara-indonesia-ini-alasannya

10. https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=154987#:~:text=Alasan%20Diperlukan
nya%20Kajian%20Pancasila%20sebagai%20Dasar%20Negara&text=Diharapkan%20war
ga%20negara%20dapat%20memahami,nilai%20Pancasila%20tersebut%20dalam%20mas
yarakat.

Anda mungkin juga menyukai