Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DETEKSI DINI KELAINAN


UTERUS
Oleh :
ISTIKOMAH
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN KLINIK
STIKES AISYAH PRINGSEWU
2013
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
atas rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan makalah tantang Deteksi Dini Kelainan Uterus dengan baik dan
seoptimal mungkin. Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak.
enulis menyadari bah!a penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
hal ini di karenakan keterbatasan kemampuan kemampuan penulis. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersi"at membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berman"aat bagi kita
semua.
ringse!u, #ktober $%&'
enulis
DAFTAR ISI
(A)A*AN +UDU)........................................................................................i
KATA ,N-ANTA........................................................................................ii
DA/TA. 0S0.....................................................................................................iii
1A1 0 ,NDA(UUAN...................................................................................&
1A1 00 ,*1A(ASAN .................................................................................$
A. 1eberapa Kelainan Uterus..............................................................$
B. Deteksi Dini Kelainan Uterus.........................................................'
1A1 000 ,NUTU ........................................................................................2
DA/TA. USTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
.ahim adalah alat reproduksi yang sangat penting yang hanya dimiliki
oleh !anita. Di rahim atau dalam istilah kedokteran disebut uterus inilah sel telur
dan sel sperma bertemu dan kemudian dibesarkan hingga menjadi bayi. Namun
tidak jarang terjadi suatu kelainan pada rahim yang menyebabkan "ungsinya tidak
normal. Salah satu kelainan rahim adalah kelainan kongenital, yakni kelainan
bentuk rahim yang disebabkan oleh 3a3at ba!aan sejak lahir. Deteksi dini
memang sulit dilakukan dan hanya bisa diketahui jika ada masalah dalam
menstruasi atau masalah kesuburan. Diba!ah ini adalah beberapa kelainan rahim
kongenital..
BAB II
PEMBAHASAN
A. Beberapa Kelainan dari Uterus
1. Tidak eiliki ra!i
Sangat dimungkinkan seorang !anita tidak memiliki uterus karena tidak
tumbuh atau disebabkan adanya kelainan kromosom. Wanita yang tidak
memiliki rahim tentu saja tidak mengalami menstruasi. Kelainan ini tidak
menghasilkan e"ek yang membahayakan dan tidak ada yang bisa dilakukan
untuk mengatasi kelainan ini. Akibatnya seorang !anita tidak akan bisa
memiliki keturunan sepanjang hidupnya.
2. Ada dua ra!i dala satu tubu!
-ejala ini baru dapat terlihat saat adanya gangguan penetrasi pada saat
berhubungan intim. (al ini dikarenakan ada sekat atau pemisah di dalam
4agina. Wanita yang mengalami hal ini masih dapat hamil dan melahirkan,
asalkan tidak terjadi masalah luar biasa pada janin seperti ukuran terlalu
besar atau indikasi kelainan yang lainnya. Kedokteran saat ini bisa
menghilangkan sekat yang mun3ul melalui tindakan operasi. Namun hal
ini berpotensi menimbulkan komplikasi.
3. Ukuran ra!i terlalu ke"il
Ukuran rahim bisa menjadi sangat ke3il, kurang dari 5 3m jika tidak
tumbuh dengan sempurna. -ejala se3ara "isik dapat terlihat bah!a !anita
yang mengalami ini tidak mengalami menstruasi atau menstruasinya
sangat sedikit. Kelainan ini disebabkan oleh gangguan hormonal yakni
tidak dihasilkannya hormon progesteron dan estrogen oleh o4arium. Terapi
hormon dapat digunakan untuk memperbesar uterus. Kelainan uteris jenis
ini dapat mengakibatkan !anita kesulitan untuk hamil.
4. Ra!i berbentuk seperti !ati
Kelainan jenis ini memang sulit terlihat dan terdeteksi dini. Kelainan ini
tidak mengakibatkan gangguan kesehatan, namun dapat menyebabkan
!anita susah hamil. Kalaupun bisa hamil, maka proses persalinannya
dapat terhambat. Tindakan operasi adalah satu-satunya 3ara untuk
mengatasi kelainan ini.
5. Ra!i eiliki tanduk
ada kasus kelainan ini, ditandai dengan uterus yang memiliki dua tanduk.
(al ini akan mengganggu proses nidasi. #leh karena itu maka harus
dilakukan tindakan koreksi. Sebaiknya segera dilakukan konsultasi kepada
dokter bagi !anita yang memiliki kasus uterus bertanduk ini.
6. Ra!i #an$ eiliki sekat
Kelainan ini hampir mirip dengan rahim ganda, namun hanya ada satu
rahim yang tersekat menjadi dua ruangan. +ika terjadi rahim ganda maka
!anita masih bisa hamil dengan normal sepanjang tidak ada masalah pada
janin, sedangkan pada rahim bersekat, !anita akan mengalami kesulitan
kehamilan. #leh karena itu harus segera dilakukan operasi untuk
melakukan koreksi.
B. Deteksi Dini Kelainan Uterus
1. USG
USG
US- merupakan suatu media diagnostik dengan menggunakan
gelombang ultrasonik untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan
gambaran e3ko dari gelombang ultrasonik. emeriksaaan US- saat ini
dipandang sebagai metode pemeriksaan yang aman. emeriksaan US-
pada kehamilan normal usia 5 minggu struktur kantong gestasi intrauterin
dapat dideteksi dimana diameternya sudah men3apai 5-&% mm. +ika
dihubungkan dengan kadar (6- pada saat itu kadarnya sudah men3apai
7%%%-75%% mlU8 ml. Dari kenyataan ini bisa juga diartikan bah!a kadar
(6- yang lebih dari 75%% mlU8 ml tidak dijumpai adanya kantong gestasi
intrauterin, maka kemungkinan kehamilan ektopik.
-ambaran US- kehamilan ektopik sangat ber4ariasi, tergantung pada usia
kehamilan, ada tidaknya gangguan kehamiulan 9ruptura, abortus: serta
banyak dan lamanya perdarahan intra abdomen. Diagnosis pasti kehamilan
ektopik se3ara US- hanya bisa ditegakkan jika terlihat kantong gestasi
berisi janin hidup yang letaknya diluar ka4um uteri.
ada kehamilan ; minggu diameter kantong gestasi telah men3apai $5
mm. anjang embrio men3apai &% mm dan menjadi lebih mudah dilihat.
Struiuktur kepala sudah dapat dibedakan dari badan. Selain denyut
jantuing mungkin juga dapat dideteksi adanya gerakan embrio yang dapat
dirangsang dengan melakukan perkusi pada dinding perut. +ika tidak ada
tanda-tanda kehidupan seperti yang telah disebutkkan maka kemungkinan
terjadi miss abortion. +ika dijumpai lebih dari & embrioyang menunjukkan
tanda-tanda kehidupan maka kemungkinan kehamilan multiple.
ada kehamilan < minggu kantong gestasi telah berdiameter '% mm.
Struktur embrio dapat dilihat lebih jelas lagi. Sering kali terlihat kuning
telur dalam 9 yolk salk : berupa struktur 4asikuler berdiameter kira-kira 5
mm yang letaknya diluar selaput amnion. +ika tidak dijumpai adanya
struktur embrio dan kantong kuning telur maka kemungkinan kehamilan
anembrionik.
2. Deteksi kelainan ra!i dan saluran telur den$an peeriksaan SIS
%Saline In&usi'n S'n'!#ster'$rap!#(
Saline 0n"usion Sonohysterography 9S0S: adalah pemeriksaan untuk
mendeteksi adanya kelainan pada rongga rahim dan saluran telur.
emeriksaan rahim menggunakan alat ultrasonogra"i dan memasukkan
3airan saline steril ke dalam rongga rahim.
S0S dilakukan pada pasien dengan masalah perdarahan uterus abnormal,
in"ertilitas8kekurangsuburan, keguguran berulang, kelainan ba!aan rahim,
e4aluasi sebelum dan sesudah tindakan8operasi pada rongga rahim,
di3urigai adanya perlengketan rongga rahim, dan e4aluasi lebih lanjut jika
ada ke3urigaan pada pemeriksaan ultrasonogra"i.
S0S tidak dapat dilakukan pada !anita yang sedang hamil atau adanya
ke3urigaan adanya kehamilan. Tindakan ini juga tidak boleh dilakukan
pada !anita dengan in"eksi panggul akti" atau nyeri panggul yang tidak
jelas penyebabnya.
1agaimana S0S dilakukan=
S0S biasanya dilakukan setelah haid, umumnya dilakukan pada haid hari
ke 2-&&. 1isa lebih a!al pada siklus haid yang lebih pendek. Untuk
mengurangi rasa nyeri selama dan setelah tindakan dapat diberikan obat
anti nyeri. rosedur dimulai dengan pemeriksaan US- trans4aginal.
Kemudian kateter ke3il dimasukkan ke dalam rongga rahim melalui mulut
rahim. 6airan saline steril dimasukkan melalui kateter bersamaan dengan
pemantauan dengan US-.
Teknik peeriksaan SIS
6airan yang ada dalam rongga rahim ber"ungsi untuk meningkatkan detail
gambar dari rongga rahim. Adanya kelainan seperti polip endometrium
dan mioma submukosum biasanya sangat baik ditampilkan dengan
pemeriksaan ini. Selain itu saluran telur juga dapat dipantau patensinya,
apakah ada sumbatan atau tidak melalui mudah atau sukarnya 3airan
masuk ke dalam rahim atau melalui aliran 3airan saline yang dapat
dipantau dengan mudah menggunakan teknik 3olor doppler.
Tampak olip pada emeriksaan S0S
Adakah risiko dan komplikasi=
S0S adalah prosedur yang sangat aman. Namun kadang dapat ditemui
kram perut ringan, perdarahan, atau keluar 3airan8keputihan.
Komplikasi yang lebih serius yang mungkin adalah terjadinya in"eksi
panggul, namun, ini terjadi kurang dari &> dan biasanya ada masalah
kelainan8in"eksi saluran telur sebelumnya. (ubungi dokter apabila
dalam $ hari timbul nyeri atau demam
3. Hister'salpin$'$ra&i %HSG() peeriksaan untuk deteksi kelainan
ra!i dan saluran telur
(isterosalpingogra"i 9(S-: adalah pemeriksaan yang digunakan untuk
memeriksa rahim dan saluran telur 9tuba "allopi:. emeriksaan
menggunakan sinar ? 9rontgen:. (S- memeriksa adanya kelainan ukuran
atau bentuk rahim yang dapat menyebabkan in"ertilitas dan masalah pada
kehamilan. +uga dapat menunjukkan apakah ada penyumbatan pada
saluran telur. Terkadang juga digunakan dalam beberapa bulan setelah
prosedur sterilisasi untuk memastikan bah!a saluran tuba telah benar-
benar terpisah. ada kasus in"ertilitas pemeriksaan (S- merupakan
pemeriksaan minimal yang dilakukan pada istri yang memiliki siklus haid
normal.
(S- dilakukan di rumah sakit, klinik, atau layanan kesehatan yang
memiliki "asilitas radiologi. emeriksaan dilakukan pada hari ke 2-&$
siklus haid karena !aktu tersebut menghindari telah terjadi kehamilan.
(S- tidak dilakukan pada seorang !anita jika @
*engalami in"eksi panggul
eradarahan hebat dari 4agina
(amil
Dokter mungkin akan memberikan obat anti nyeri satu jam sebelum
prosedur atau pada beberapa kasus mungkin memberikan antibiotik
sebelum (S-. Setelah tindakan pasien dapat langsung pulang dan
berakti"itas seperti biasa. ada beberapa keadaan dimana rasa nyeri yang
kuat dirasakan sebaiknya menjalani istirahat.
Pr'sedur
asien berbaring pada meja tindakan. Dokter akan melakukan serangkaian
tindakan untuk memasukkan 3airan ke dalam rongga rahim melalui ser4iks
menggunakan alat sejenis hidrotubator atau menggunakan kateter ke3il.
Kemudian dimasukkan 3airan kontras melalui kanul8kateter sambil
dilakukan pengabilan beberapa gambar rontgen. asien mungkin akan
diminta melakukan perubahan posisi. 6airan akan masuk ke dalam rahim
dan saluran telur hingga tumpak ke rongga perut. Setelah didapatkan "oto
rontgen alat dilepaskan
Setelah (S- terkadang akan keluar 3airan dari rahim melalui 4agina. 1isa
disertai dengan keluarnya darah yang akan hilang dalam beberapa !aktu.
Selain itu mungkin ditemukan rasa pusing, kram dan sakit perut bahkan
pingsan
Risik' dan K'plikasi
Komplikasi berat setelah (S- jarang terjadi. 1isa ditemukan reaksi alergi,
3edera pada rahim, atau in"eksi panggul. (ubungi dokter apabila timbiul@
Keluar 3airan dari 4agina yang berbau, *untah, ingsan, Sakit perut atau
kram yang parah, endarahan hebat dari 4agina,atau Demam.
Ada tindakan lain yang dapat dipilih sebagai alternti (S- yaitu@
)aparoskopi, dilakukan melalui pembiusan umum
(isteroskopi, dilakukan dipoliklinik yang memiliki "asilitas atau di
kamar operasi
Sonohisterogra"i 9S0S: dilakukan dipoliklinik dengan bantuan alat
US-
(S- selain digunakan sebagai alat diagnosis bisa juga sebagai terapi
dimana jika ada perlengketan atau sumbatan ringan pada rahim atau
saluran telur dengan 3airan yang dimasukkan perlengketan atau sumbatan
bisa terbuka.
BAB III
PENUTUP
emeriksaan dan penga!asan terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan
se3ara teratur. (al ini bertujuan untuk menyiapkan seoptimal mungkin "isik dan
mental ibu dan anak selama dalam kehamilan,persalinan dan ni"as sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat. Selain itu juga untuk mendeteksi dini adanya
kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu hamil sehingga
hal tersebut dapat di3egah ataupun diobati. Dengan demikian maka angka
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi dapat berkurang.
DAFTAR PUSTAKA
ra!irohardjo, S., $%%$, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal, Aayasan 1ina ustaka, +akarta
ra!irohardjo, S.,, $%%5, Ilmu Kebidanan, Aayasan 1ina ustaka, +akarta
ra!irohardjo, S.,, $%%5, Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Aayasan
1ina ustaka, +akarta
/akultas Kedokteran UNAD, &2<', Obstetri Fisiolofi, ,leman, 1andung
http@88idanue"a.blogspot.3om8$%&$8%78prinsip-deteksi-dini-terhadap-kelainan.html
http@88semangatku.3om8&$<;8kesehatan8!anita8mengenal-kelainan-rahim-kongenital8
http@88drprima.3om8kandungan8deteksi-kelainan-rahim-dan-saluran-telur-dengan-
pemeriksaan-sis-saline-in"usion-sonohysterography.html
http@88drprima.3om8kandungan8histerosalpingogra"i-hsg-pemeriksaan-untuk-deteksi-
kelainan-rahim-dan-saluran-telur.html

Anda mungkin juga menyukai