Anda di halaman 1dari 5

I.

TUJUAN;PRAKTIKUM

Melakukan pemisahan campuran dengan cara sublimasi.


II. ALAT;DAN;BAHAN

A. ALAT
1. Kaleng (permen) bekas
2. Piring kaca kecil
3. Kaki tiga
4. Kawat kasa
5. Pembakar Spiritus
6. Korek api
B. BAHAN
1. Kamper kotor (3 kamper kecil ditumbuk dan
dicampur dengan kotoran)
2. Es Batu


III. CARA;KERJA

A. Masukkan kamper
tumbuk yang kotor
kedalam kaleng permen
bekas.
B. Siapkan pembakar
spiritus, kaki tiga, dan
kawat kasa.
C. Letakkan piring kaca kecil
diatas kaleng.
D. Beberapa es batu
diletakkan diatas piring
kaca.
E. Letakkan kaleng diatas
kawat kasa dan panaskan.
F. Setelah kurang lebih 15
menit, angkat kaleng dan matikan api spiritus.
G. Buang air dari es yang mencair.
H. Angkat piring kaca perlahan-lahan dan amatilah.


IV. HASIL;PENGAMATAN



Pada kaleng terlihat kristal-kristal kamper pada bagian atas kaleng. Terlihat pula
residu-residu kristal pada bagian bawah piring kaca yang digunakan untuk
menutup kaleng. Karena dipanaskan, kamper mencair. Namun, saat terjadi
penurunan suhu, cairan kamper akan mengkristal. Dapat dilihat bahwa kotoran
yang tidak dapat mengkristal dan teteap berada di bawah kaleng.


V. ANALISIS;DATA

Sublimasi dilakukan untuk memisahkan dua komponen yang sifatnya berbeda.
Dalam hal ini, kamper dapat menyublim sedangkan kotoran tidak dapat
menyublim, sehingga kedua zat tersebut dapat dipisahkan. Kamper yang
mengkristal tampak mendekati sumber suhu dingin yaitu piring dekat es.
Sedangkan kotoran yang tidak dapat menyublim tetap di dasar kaleng.


VI. KESIMPULAN

Sublimasi adalah proses pemisahan yang dilakukan untuk memisahkan
komponen yang dapat menyublim dengan komponen yang tidak dapat
menyublim.


A. TUJUAN;PRAKTIKUM

Memisahkan zat warna dengan menggunakan teknik kromatografi pada kertas
saring.


B. ALAT;DAN;BAHAN

1. Gelas-gelas kimia kecil
2. 4 lembar kertas saring / kertas tisu
3. Penjepit kayu
4. Spidol warna-warni
5. Air secukupnya


C. CARA;KERJA

1. Isi gelas-gelaskimia
dengan air.
2. Siapkan 4 lembar
kertas saring. Pada kertas pertama
gambarlah 3 buah titik yang
masing-masing berbeda warnanya.
Tunggu hingga kering.
3. Jepitlah kertas
saring tersebut dengan penjepit
kayu, lalu celupkan dnegan
perlahan kedalam air. Keluarkan
dari air dan keringkan. Lihat dan
amati apa yang terjadi.
4. Pada 3 kertas saring yang lain, gambarlah dengan bebas dan ulangilah langkah
ketiga.

D. HASIL PENGAMATAN

Pada tiap kertas saring, suatu warna
dapat terurai. Warna pink terurai
menjadi pink muda dan pink tua. Warna
ungu terurai menjadi ungu tua, ungu
muda, dan biru. Warna cokelat terurai
menjadi cokelat, abu-abu tua, bahkan
merah dan orange. Terlihat juga bahwa
panjang penguraian tiap warna berbeda.


E. ANALISIS DATA

Pada kromatografi, fase mobil (gerak) dialirkan menembus fase stasioner (diam).
Pada percobaan ini, fase mobil adalah air dan fase stasioner adalah kertas saring.
Komponen yang diletakkan pada kertas saring, yakni tinta spidol, Fase stasioner
cenderung menahan komponen campuran dan fase bergerak biasa menghanyutkan.
Perbedaan panjang hasil penguraian dapat disebabkan oleh perbedaan daya serap
kertas, kemampuan air, dan juga kemampuan warna tersebut untuk diuraikan.
Padapercobaan ini, warna-warna tersebut diuraikan warna-warna penyusunnya.


F. KESIMPULAN

Kromatografi adalah cara pemisahan dimana komponen yang akan dipisahkan
didistribusikan diantara dua fase: fase mobil (gerak) dan fase stasioner (diam).
Setiap komponen memiliki kemampuan daya serap yang berbeda-beda.






















Kelompok 8 kelas X-4:
- Marosta Widigarka (22)
- Maura Desak Adelia Devi (23)
- Megawati Putri (24)

Anda mungkin juga menyukai