Situasi masyarakat yang dirindukan setiap orang dari pelbagai latar belakang budaya dan agama :
Masyarakat yang terbuka, guyub, damai, penuh cinta kasih persaudaraan dan dinamis
Kenyataannya agama-agama yang seharusnya menjadi acuan hidup bermoral, dan perekat yang bhineka :
BELUM BERFUNGSI
Dibutuhkan paradigma baru untuk membangun masyarakat yang rukun, hidup damai, serta dinamis dalam menyikapi kemajemukan masyarakat Paradigma ini sebaiknya ditanamkan sejak dini kepada anak-anak melalui pendidikan di rumah, masyarakat, maupun sekolah
Pendidikan Religiositas
Religiositas
Berasal dari bahasa Latin; Religere:relasi; Relegare:mengikat Relasi yang mengikat kuat Relasi antara : manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, manusia dengan alam, manusia dengan dirinya sendiri
Pendidikan Religiositas
Kerangka pendidikan untuk menumbuhkembangkan semangat dan sikap terbuka untuk membangun relasi yang mesra dan mendalam dengan Tuhan, sesama, alam dan dirinya sendiri menurut agama dan kepercayaan masing-masing Mengembangkan sikap batin siswa agar mampu melihat kebaikan Allah dalam diri Tuhan, sesama, alam dan diri sendiri
Hope
Transformasi kehidupan : menghormati martabat hidup manusia, memperjuangkan kebaikan bersama, menyebarluaskan sikap dan semangat solidaritas dengan sesama, khususnya yang kecil, lemah, miskin dan tersingkirkan
Kekurangan untuk yang Katolik : merindukan pengetahuan iman Katolik Dapat diatasi melalui : bina iman, misa sekolah, misa kampus, ibadat Adven
Landasan Pemikiran
Kenyataan hidup beragama dan berkepercayaan dialami sebagai fakta sejarah hidup
Dalam perkembangan memasuki masa muda, mulai mempertanyakan pengalaman hidup beragama dan kepercayaan Belajar agama dan kepercayaan bukan sekedar mencari nilai raport, tetapi lebih pada mengangkat dan merefleksikan pengalaman hidup beragama dan bekepercayaan agar tumbuh dan berkembang Menghadirkan Tuhan setiap saat
Nilai-nilai dan semangat hidup beragama akan dikaji, direfleksi dan diolah bersama Beragama tidak cukup hanya diungkapkan dengan mengikuti ritual saja, memahami pengetahuan tentang agama Dibutuhkan dimensi hati
Agama dan kepercayaan menawarkan nilainilai hidup yang memungkinkan terjadinya keselamatan dan kebahagiaan banyak orang Belajar memaknai hidup secara benar Kesempatan berdialog atau berkomunikasi antar agama dapat menumbuhkembangkan semangat toleransi, sikap saling menghormati Mampu menemukan nilai-nilai hidup yang baik, melihat kebaikan Tuhan dalam diri sendiri, sesama dan alam
Setiap orang dipanggil untuk berusaha bersama mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam persatuannya dengan Tuhan Jalan untuk mencapai keselamatan beraneka ragam Tujuannya mencapai keselamatan
Iman
Agama
Universal
Tertentu , khusus
Dimensi batiniah
Relasi manusia dan Tuhan Tak terukur
Lahiriah
Struktur, dogma, kaku Dapat diukur
Agama Hindu
Islam Katolik Konghucu
Budha
Kristen Sumarah