Matrix 22 :
Permutasi Genap
Jika jumlah total inversi dari permutasi
tersebut adalah genap.
Permutasi Ganjil
Jika jumlah total inversi dari permutasi
tersebut adalah ganjil.
Perkalian Elementer dari Ann
Perkalian elementer Ann adalah perkalian n
entri dari A , yang tidak terletak dalam
baris dan kolom yang sama.
Untuk matrix Ann akan ada n! perkalian
elementer.
Perkalian elementer pada Ann mempunyai
bentuk a1 j a2 j a3 j ...anj
1 2 3 n
Definisi:
Misalkan A suatu matrix bujur sangkar dan
fungsi determinan dinotasikan dengan det,
det( A) didefinisikan sebagai jumlah semua
perkalian elementer bertanda dari Ann , yaitu:
Teorema 2.2.5
Jika A mempunyai 2 baris saling
berkelipatan (proporsional), maka
det( A) 0
Pengaruh operasi baris pada
determinan suatu matrix
Teorema 2.2.3
Misalkan A dan B matrix bujursangkar
berukuran sama, dimana B diperoleh dari A
dengan satu operasi baris, yaitu:
Suatu baris A dikalikan konstanta k 0, maka:
det( B) k det( A)
Dua baris A saling dipertukarkan, maka:
det( B) det( A)
Suatu baris A ditambahkan kelipatan suatu baris
lainnya, maka: det( B) det( A)
Teorema 2.2.4
Misalkan E matrix elementer berukuran n n
yang diperoleh dari I n dengan operasi baris,
yaitu:
Suatu baris dari I n dikalikan konstanta k 0
maka det( E ) k
Dua baris dari I n saling dipertukarkan, maka
det( E ) 1
Suatu baris dari I n ditambahkan kelipatan
suatu baris lain, maka det( E ) 1
Menghitung Determinan dengan Reduksi
Baris
Matrix Ann
operasi baris elementer &
matrix segitiga
gunakan sifat T .2.2.3
Sifat:
det(kA) k n det( A)
Teorema 2.3.1
Misalkan A, B, &C adalah matrix berukuran n n ,
dimana entri ketiga matrix berbeda hanya di satu
baris, baris ke-r, dengan asumsi :
baris ke-r dari C = baris ke-r A + baris ke-r B
maka: det(C ) det( A) det( B)
Teorema 2.3.3
A invertible jika dan hanya det( A) 0
Teorema 2.3.4
Jika A dan B matrix bujursangkar berukuran
sama, maka: det( AB) det( A).det( B)
1
Teorema 2.3.5 Jika A invertible maka det( A1 )
det( A)
SISTEM LINIER DENGAN BENTUK Ax x
Sistem linier ini merupakan sistem linier
homogen tersamar, karena dapat ditulis sebagai:
x Ax 0 atau ( I A) x 0
( I A) x 0 disebut persamaan karakteristik
dari A , disebut nilai karakteristik atau nilai
eigen dari A , dan x disebut vektor eigen dari A
yang bersesuaian dengan
x1 3x2 x1
4 x1 2 x2 x2
Teorema 2.3.6
Misalkan A suatu matrix nn, maka pernyataan
berikut ekivalen :
a. A invertible
b. Ax = 0 hanya mempunyai solusi trivial
c. Bentuk eselon baris tereduksi dari A adalah In
d. A dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian
matrix-matrix elementer
e. Ax b konsisten untuk setiap matrix b, n 1
f. Ax b tepat mempunyai satu solusi untuk
setiap matrix b, n 1
g. det( A) 0
Minor & Kofaktor
Definisi:
Misalkan A matrix berukuran n n
M ij = minor entri aij = determinan submatrix
setelah baris ke-i & kolom ke-j dihapus dari A
i j
ij = kofaktor entri aij (1) M ij
C
Teorema 2.4.1
Determinan matrix Ann dapat dihitung
dengan ekspansi kofaktor sbb:
ekspansi kofaktor kolom ke-j
det(A)=a1 j C1 j a 2 j C2 j ... a nj Cnj