Anda di halaman 1dari 15

Week 6

1) Resep :
Dr. Ronald Tambunan
Jl. Apel No 15, Depok
DUM:0009/DIV/2004
Depok, 02.09.2016
R/ Paracetamol 6
Lactosum
qs
Mf pulv no XII
S t dd p I
Pro : Budi, 10 th
Referensi Bahan :
Pengenceran :

Tabel Kelengkapan Bahan :


Nama Obat
GO UD
TM
Acetaminophenum B
500mg
/ 500mg 2
gram
Lactosum
B
Pemerian Obat
No Nama Obat
1
Acetaminophenum

Sinonim
Paracetamol, PCT

Khasiat
Referensi
Analgesik, FI III hal 37
Antipiretik
Zat
tambahan

FI III hal 338

Pemerian
Hablur atau serbuk hablur
putih; tidak berbau; rasa pahit
2
Lactosum
Saccharum Lactis, Serbuk halus, tak berbau, rasa
SL, Gula susu
agak manis
I.
Kelengkapan Resep
Tidak ada paraf dokter
II.
OTT
Dosis Paracetamol tidak lazim untuk usia 10th
III.
Usul
Dosis Lazim PCT untuk 10 th = 250 mg (FI III hal 920) x XII = 3
gram
Bobot pulveres = 500 mg
IV.
Perhitungan TM
V.
Perhitungan Bahan
No Nama Bahan
Perhitungan
Pengambilan
1
Acetaminophenum
3 gram
2
Lactosum
500 mg 250 3 gram
mg = 250 mg x
XII = 3 gram
VI.
Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Meletakan kertas perkamen pada timbangan digital kemudian
menyetarakannya
3. Meletakan Acetaminophenum di kertas perkamen pada timbangan digital
4. Sesuaikan hingga beratnya 3 gram kemudian disimpan
5. Meletakan Sacharum Lactis di kertas perkamen pada timbangan digital
6. Sesuaikan hingga beratnya 3 gram
7. Memasukan sebagian saccharum lactis kedalam mortir, gerus hingga halus
8. Memasukan Acetaminophenum sedikit demi sedikit kedalam mortir,
gerus hingga homogen
9. Memasukan sisa saccharum lactis kedalam mortir, gerus hingga homogen
10. Menimbang hasil campuran pada timbangan digital kemudian membagi
menjadi dua bagian sama banyak
11. Masing-masing bagian dibagi menjadi 6 pada kertas perkamen
12. Melipat dan membungkus kertas perkamen dengan rapi kemudian
Memasukan puyer ke dalam pot plastik dan memberikan etiket putih
VII. Wadah : Pot Plastik
VIII. Penandaan
LABORATURIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI UNIV. INDONESIA
APOTEKER : Prak. Farset E
No. 1
Tgl. 06-10-2016
Budi
Sehari tiga kali satu Bungkus

2) Resep :
Dr. Ronald Tambunan
Jl. Apel No 15, Depok
DUM:0009/D-IV/2004
Depok, 02.09.2016
R/ Mucopect tab I
CTM
4mg
Elaeosach MP 0,15
Mf pulv dtd no X
S t dd pulv I pc

Tabel Kelengkapan Bahan :


Nama Obat
GO UD
TM
Ambroksol HCl K
- / 45 60 mg
Chlorpheniramin K
Maleat
Saccharum
B
Lactis
Oleum Menthae B
Piperitae
Carminum

Pro : Linda
Referensi Bahan :
Mucopect (sec ISO
Volume 50 Tahun
2016 hal 454)
1
tab
Mucopect
mengandung 30 mg
Ambroksol HCl
CTM tab (sec ISO
Volume 50 Tahun
2016 hal 69)
1
tab
CTM
mengandung 4 mg
Chlorpheniramin
Maleat
Elaossacchara (sec NP
V hal 193)
R/ Sacch. Album
(gula) 2 gram
Minyak eteris 1 gtt
Pengenceran :
Elaeosachara
Menthae
Pip.
(Elaeosachara Menthae
Pip. yang diminta dalam
resep 0,15 x 10 = 1,5
gram)
R/ Lactosum 2
Ol. Menthae Pip I gtt
Pengambilan = 1,5 gram
Sisa = 2 gram 1,5 gram
= 0,5 gram

Pemerian Obat
No Nama Obat
1
Chlorpheniramin
Maleat
2
Lactosum

Khasiat
Referensi
Ekspektoransia Martindale
28th hal
686
2mg 4mg / - / 40mg Antihistamin
FI III hal
6mg 16mg
153
Zat tambahan
FI III hal
338
Corigen
FI III hal
Odoris,
458
karminativum
Corigen
Coloris
Sinonim
CTM, Klortrimeton

Pemerian
Serbuk hablur, putih, tidak
berbau, rasa pahit
SL,
Saccharum Serbuk halus, tak berbau,
Lactis, gula susu
rasa agak manis
3
Oleum
Menthae Minyak permen, Ol. Cairan; tidak berwarna,
Piperitae
MP, Ol. Menthae pip. kuning pucat atau kuning
kehijauan, bau aromatik,
rasa pedas dan hangat
kemudian dingin
I.
Kelengkapan Resep
Tidak ada paraf dokter
II. OTT
Umur pasien tidak jelas
Saccharum Album bersifat higroskopis
III. Usul
Umur Pasien : 15 tahun
CTM mengambil sediaan tablet
Saccharum Album diganti dengan Saccharum Lactis (Lactosum)
IV. Perhitungan TM
No Nama Bahan
Dosis
Dosis
%
Maximal
Pemakaian Pemakaian
1
Chlorpheniramin 1x
4 mg
Maleat
1H 15/20 x 40 3 x 4 mg = 12/30
x
mg = 30 12 mg
100%
=
mg
40%
V. Perhitungan Bahan
No Nama Bahan
Perhitungan
Pengambilan
1
Mucopect
1 x 10 = 10 tab 10 tab
2
Chlorpheniramin
40 mg / 4 mg = 10 tab
Maleat
10 tab
3
Oleum
Menthae (dilakukan
I gtt
Piperitae
pengenceran)
4
Lactosum
(dilakukan
2
pengenceran)
VI. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Meletakan kertas perkamen pada timbangan digital kemudian
menyetarakannya

3. Meletakan Saccharum Lactis ke kertas perkamen pada timbangan digital


4. Sesuaikan hingga beratnya 2 gram
5. Memasukan saccharum lactis kedalam mortir sedikit demi sedikit, gerus
hingga halus
6. Menenteskan 1 tetes oleum menthae pip kedalam mortir, gerus hingga
homogen
7. Menimbang hasil gerusan sebanyak 1,5 gram pada timbangan digital,
kemudian disimpan
8. Membungkus sisa pengenceran elaeosachara menthae pip dengan rapi
9. Mengambil Mucopect tab sebanyak 10 tablet
10. Memasukan Mucopect tab kedalam mortir gerus hingga halus
11. Menambahkan sebagian elaeossachara menthae pip kedalam mortir,
gerus hingga homogen, kemudian disimpan
12. Mengambil CTM tab sebanyak 10 tablet
13. Memasukan CTM tab kedalam mortir gerus hingga halus
14. Menambahkan sebagian elaeossachara menthae pip kedalam mortir,
gerus hingga homogen
15. Memasukan hasil campuran mucopect dan elaeosachara menthae pip
kedalam mortir, gerus hingga homogen
16. Memasukan sisa elaeosachara menthae pip kedalam mortir, gerus
hingga homogen
17. Menimbang hasil campuran pada timbangan digital kemudian membagi
menjadi dua bagian sama banyak
18. Masing masing bagian dibagi menjadi 5 bagian sama banyak pada
kertas perkamen
19. Membungkus kertas perkamen dengan rapi kemudian memasukan
kedalam pot plastik dan diberi etiket serta label NI
VII. Wadah : Pot plastik
VIII. Penandaan
LABORATURIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI UNIV. INDONESIA
APOTEKER : Prak. Farset E
No. 2
Tgl. 06-10-2016
Linda
Sehari tiga kali satu bungkus sesudah makan

TIDAK BOLEH DIULANG


TANPA RESEP DOKTER

3) Resep :
Dr. Ronald Tambunan
Jl. Apel No 15, Depok
DUM:0009/D-IV/2004
Depok, 02.09.2016
R/ Talkum
20
Asam Salisilat 0,5
Camphora
1%
Mf pulv adsp

Tabel Kelengkapan Bahan :


Nama Obat GO
UD
Talcum
B
Acidum
Salicylicum
Camphora

Pemerian Obat
No Nama Obat
1
Talcum

Sinonim
Talc

Pro : Rania, S.Pd.


Referensi Bahan :
Pengenceran :

TM
-

Khasiat
Zat
tambahan
Keratolitik,
antifungi
Anti iritan

Referensi
FI III hal
591-592
FI III hal
56 - 57
FI III hal
130

Pemerian
Serbuk hablur, sangat halus
licin, mudah melekat pada
kulit, bebas dari butiran,
warna putih atau putih
kelabu
Asam Hablur
ringan
tidak
berwarna atau serbuk
berwarna putih, hampir
tidak berbau, rasa agak
manis dan tajam
Hablur butir atau masa
hablur, tidak berwarna atau
putih, bau khas, tajam, rasa
pedas dan aromatik

Acidum
Salicylicum

Acid
Sal,
salisilat

Camphora

Kamfer

I.

Kelengkapan Resep
Tidak ada paraf dokter
Tidak ada signatura / aturan pakai
OTT
Usul
Signatura : Suc (Pemakaian sudah diketahui)
Perhitungan TM
Perhitungan Bahan
No Nama Bahan
Perhitungan
Pengambilan
1
Talcum
20 gram
2
Acidum
0,5 gram
Salicylicum
1%
3
Camphora
x 20,5 = 0,2 gram
99%
0,207 0,2
Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Meletakan kertas perkamen pada timbangan digital kemudian
menyetarakannya
3. Meletakan talcum di kertas perkamen pada timbangan digital
4. Sesuaikan hingga beratnya 20 gram, kemudian disimpan
5. Menimbang Acidum Salicylicum pada timbangan digital sebanyak 0,5
gram
6. Memasukan acidum salicylicum ke dalam mortir
7. Meneteskan spiritus fortior (aethanolum 96%) pada acidum
salicylicum, gerus hingga larut
8. Memasukan sebagian talcum kedalam mortir, gerus hingga homogen,
kemudian disimpan
9. Menimbang Camphora pada timbangan digital sebanyak 0,2 gram
10. Memasukan camphora kedalam mortir

II.
III.
IV.
V.

VI.

11. Meneteskan spiritus fortior pada camphora, gerus hingga larut


12. Memasukan sebagian talcum kedalam mortir, gerus hingga homogen
13. Memasukan campuran acidum salicylicum dengan talcum kedalam
mortir, gerus hingga homogen
14. Memasukan sisa talcum kedalam mortir, gerus hingga homogen
15. Mengayak hasil campuran dengan ayakan mess 100 atau B40
16. Memasukan hasil ayakan kedalam pot bedak kemudian menempelkan
etiket
VII. Wadah : Pot bedak
VIII. Penandaan
LABORATURIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI UNIV. INDONESIA
APOTEKER : Prak. Farset E
No. 3
Tgl. 06-10-2016
Rania, S.Pd.
Pemakaian sudah diketahui
OBAT LUAR

TUGAS WEEK 6
1. Jelaskan mengenai:
a. Derajat halus serbuk
Derajat halus serbuk dan pengayak dalam farmakope dinyatakan dalam uraian yang dikaitkan
dengan nomor pengayak yang ditetapkan untuk pengayak baku, seperti yang tertera pada tabel
dibawah ini.
Tabel : Klasifikasi serbuk berdasarkan derajat halus (menurut FI. IV)

Keterangan.
1) Semua partikel serbuk melalui pengayak dengan nomor nominal tertentu.
2) Batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang telah ditentukan.
Jika dinyatakan dengan 1 nomor maka seluruh serbuk (100%) harus melewati ayakan nomor yang
tertera
Jika dinyatakan dengan 2 nomor maka seluruh serbuk (100%) harus melewati ayakan dengan
nomor terkecil dan tidak boleh lebih dari 40% melewati ayakan dengan nomor yang lebih besar
b. Ayakan menurut FI II dan NP beserta kaitannya
Pengayak terbuat dari kawat logam / bahan lain yang cocok dengan penampang melintang yang
sama diseluruh bagian. Jenis pengayak dinyatakan dengan nomor yang menunjukan jumlah lupang
tiap inch dihitung searah dengan ujung kawat
Pengayak menurut NP V dibedakan untuk serbuk kasar dan halus
Untuk Serbuk kasar : Dasar ayakan dari perkamen / lempengan logam dengan lubang lubang
garis menengah 4, 8, 32 mm, dsb. ; dibedakan atas A5, A3, A1
Untuk serbuk halus : Dasar ayakan dari kasa/penapis/kasa logam. Dibedakan atas B10, B20, dst.
2. Apakah perbedaan pulveres dan pulvis?
Pulveres adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan
bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum
Pulvis adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukan yang ditujukan untuk
penggunaan lebih dari satu kali.
3. Jelaskan bagaimana pengerjaan bahan-bahan berikut apabila terdapat dalam pulvis:
a. Menthol : Ditetesi dengan spiritus fortior kemudian dikeringkan dengan basis
b. Bals Peru : Ditetesi dengan spiritus fortior kemudian dikeringkan dengan basis
c. Sulfur : Belerang tidak dapat diayak dengan ayakan dari sutera maupun logam karena
menimbulkan butiran bermuatan listrik akibat gesekan, karena itu dalam pembuatan bedak tabur
tidak ikut diayak.
d. Asam salisilat : Serbuk sangat ringan dan mudah terbang yang akan menyebabkan rangsangan
terhadap selaput lendir hidung dan mata hingga akan bersin. Dalam hal ini asam salisilat kita
basahi dengan spiritus fortior atau eter dan segera dikeringkan dengan zat tambahan.. Jika ada
ZnO tidak boleh langsung dicampur karena akan membentuk massa keras seperti semen jika
ditambahkan air.

Week 7
1)
Resep :
Dr. Ronald Tambunan
Jl. Apel No 15, Depok
DUM:0009/D-IV/2004
Depok, 12.08.2016
R/ Sanmol
Pehachlor
Codein HCl

0,020

Mf. Caps dtd no X


S prn pulv I
Pro : Susan, 8th
Referensi Bahan :
Sanmol (Sec ISO
Volume 50 Tahun
2016 hal 46)
1
tab
Sanmol
mengandung 500mg
Paracetamol
Pehachlor (Sec ISO
Volume 50 Tahun
2016 hal 75)
1
tab
Pehachlor
mengandung 4 mg
Klorfeniramin Maleat
Pengenceran :

Tabel Kelengkapan Bahan :


Nama Obat
GO
Acetaminophenum B
Chlorpheniramin
Maleat

Codein HCl

Lactosum

UD
500mg /
500mg
2 gram
(24)mg
/ (616)
mg
(1020)
mg / (3060) mg
-

Carminum

Pemerian Obat
No Nama Obat
1
Acetaminophenum
2
3

Chlorpheniramin
Maleat
Codein HCl

Lactosum

5
I.

TM
-

Khasiat
Analgesik,
Antipiretik

Referensi
FI III hal
37

- / 40mg Antihistamin FI III hal


153
60 mg / Antitusiv
300 mg

FI III hal
172 173

FI III hal
338
MD 28th
hal 426

Zat
tambahan
Corigen
Coloris

Sinonim
PCT, Paracetamol

Pemerian
Hablur atau serbuk hablur
putih; tidak berbau; rasa
pahit
Klortrimeton, CTM
Serbuk hablur, putih, tidak
berbau, rasa pahit
Kodein Hidroklorid
Serbuk hablur putih atau
hablur
jarum
tidak
berwarna
Saccharum
Lactis, Serbuk halus, tak berbau,
SL, Gula susu
rasa agak manis
Karmin
Serbuk halus, merah bata

Carminum
Kelengkapan Resep
Tidak ada paraf dokter
Tidak ada alamat pasien
Tidak ada tanda garis merah untuk obat narkotika
II. OTT
Untuk resep yang mengandung narkotika, Aturan pakai tidak jelas
Bila prosentase perbandingan pemakaian terhadap DM sama dengan
atau lebih besar dari 80 % maka serbuk harus dibagi berdasarkan
penimbangan satu per satu.
III. Usul
Codein HCl 0,020 di beri garis merah
Satuan Sanmol dan Pehachlor adalah tablet
Signa menjadi S t dd pulv I (sehari tiga kali satu bungkus)
Serbuk dibagi berdasarkan penimbangan satu persatu
IV. Perhitungan TM
No Nama Bahan
Dosis
Dosis
%
Maximal
Pemakaian Pemakaian
1
Chlorpheniramin 1x x 4 mg = Maleat
2 mg
1H 8 x 40 mg = 3 x 2 mg = 6 x 100% =
20
16
6 mg
16 mg
37,5%
8
20
2
Codein HCl
1x
x 60 mg = 20 mg
x 100% =
20
24
24 mg
83,33%

1H

60
x 300 mg 3 x 20 mg = 120 x 100%
60 mg
= 120 mg
= 50%
8

20

V.

Perhitungan Bahan
No Nama Bahan
Perhitungan
Pengambilan
1
Sanmol
x 10 = 5 tab
5 tab
2
Pehachlor
x 10 = 5 tab
5 tab
3
Codein HCl
20 mg x 10 = 200mg 0,2 gram / 200 mg
4
Lactosum
(secukupnya)
0,5 gram / 500 mg
5
Carminum
secukupnya
VI. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Meletakan kertas perkamen pada timbangan digital kemudian
menyetarakannya
3. Meletakan saccharum lactis ke kertas perkamen pada timbangan digital
4. Sesuaikan hingga beratnya 0,5 gram, kemudian disimpan
5. Menimbang Codein HCl 200 mg pada timbangan digital
6. Memasukan sebagian sacharum lactis kedalam mortir, gerus hingga
halus
7. Memasukan Codein HCl kedalam mortir
8. Menambahkan sedikit carmin kedalam mortir, gerus hingga homogen,
kemudian disimpan
9. Mengambil sanmol tab sebanyak 5 tablet
10. Memasukan sanmol tab kedalam mortir, gerus hingga halus, kemudian
disimpan
11. Memasukan pehachlor tab sebanyak 5 tablet kedalam mortir, gerus
hingga halus
12. Memasukan hasil gerusan codein HCl kedalam mortir, gerus hingga
homogen
13. Memasukan hasil gerusan sanmol tab kedalam mortir, gerus hingga
homogen
14. Memasukan sisa lactosum kedalam mortir, gerus hingga homogen
15. Menimbang hasil campuran pada timbangan digital
16. Menentukan bobot rata rata = ........... mg / X = ....... mg, menentukan
nomor cangkang kapsul.
17. Membagi campuran menjadi dua bagian sama banyak pada timbangan
digital
18. Masing-masing bagian dibagi menjadi 5 bagian dengan cara menimbang
satu persatu sesuai dengan bobot rata-rata
19. Memasukan masing masing bagian kedalam cangkang kapsul
20. Membersihkan cangkang kapsul dengan kain flanel
21. Memasukan kapsul kedalam pot plastik dan memberikan etiket serta
label
VII. Wadah : Pot plastik
VIII. Penandaan
LABORATURIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI UNIV. INDONESIA
APOTEKER : Prak. Farset E
No. 1
Tgl. 13-10-2016
Susan
Sehari tiga kali satu kapsul

TIDAK BOLEH DIULANG


TANPA RESEP DOKTER

2)
Resep :
Dr. Agra Ghifari
Jl. Swadaya no 13
DUM:320/IX-D/1995

Tabel Kelengkapan Bahan :


Nama Obat
GO
UD
Balsam Peru T
-

TM
-

Khasiat
Antiseptik
Ekstern
Antiseptik
lokal
Antiskabies

Mf. l.a.
SUE

Zinci
Oxidum
Sulfur
Praecipitatum
Acidum
Salicylicum
Camphora

Keratolitik,
antifungi
Antiiritan

Pro : Prima

Mentholum

Antiiritan

Zat
Tambahan

Depok, 12.08.2016
R/ Herocyn Powder 20

Referensi Bahan :
Talcum
B
Herocyn Powder sec ISO
Volume 50 tahun 2016
hal 343
Pemerian Obat
R/ Bals Peru 2%
No Nama Obat
ZnO
3,5%
1
Balsam Peru
Sulfur Praecip 1,42%
Acid. Salicyl 0,8%
Camphora
0,31%
Mentholum 0,47%
2
Zinci Oxidum
Talcum ad 100%
Pengenceran :

Referensi
FI III hl
102 - 103
FI III hal
636 - 637
FI III hal
591
FI III hal
56 - 57
FI III hal
130
FI III hal
362
FI III hal
591-592

Sinonim
Peru Balsem

Pemerian
Cairan kental, lengket tidak
berserat, coklat tua, bau
aromatik khas menyerupai
vanilin
ZnO
Serbuk amorf, sangat halus,
putih, tidak berbau, tidak
berasa,
lambat
laun
menyerap CO2 dari udara
Belerang endap
Serbuk
lembek,
bebas
butiran, tidak berbau, tidak
berasa
Asam salisilat
Hablur
ringan
tidak
berwarna,
atau
serbuk
berwarna putih, hampir tidak
berbau, rasa agak manis dan
tajam
Kamfer
Hablur butir atau masa
hablur, tidak berwarna atau
putih, bau khas tajam, rasa
pedas dan aromatik
Mentol,
Pepermint Hablur berbentuk jarum atau
kamfer
prisma, tidak berwarna, bau
tajam
seperti
minyak
permen, rasa panas dan
aromatik diikuti rasa dingin
Talc
Serbuk hablur, sangat halus
licin, mudah melekat pada
kulit, bebas butiran

Sulfur
Praecipitatum

Acidum
Salicylicum

Camphora

Mentholum

Talcum

I.

Kelengkapan Resep
Tidak ada paraf dokter
OTT
Belerang tidak dapat diayak dengan ayakan dari sutera maupun logam
karena menimbulkan butiran bermuatan listrik akibat gesekan, karena
itu dalam pembuatan bedak tabur tidak ikut diayak.

II.

Acid Salicyl dengan ZnO jika dicampur akan membentuk massa yang
keras seperti semen jika ada air
ZnO dalam penyimpanan akan bereaksi dengan udara membentuk
ZnCO3
Camphora dan Mentholum jika dicampurkan bersama sama akan
menurunkan titik lebur (titik eutetikum)
III.

IV.
V.

VI.

Usul
Sulfur Praecipitatum tidak diayak
ZnO dengan Acid Salicyl tidak boleh langsung dicampur, masingmasing disekat dengan basis (talcum)
ZnO sebelum ditimbang diayak terlebih dahulu dengan ayakan mess
100 atau B40
Camphora dan Mentholum masing-masing ditetesi dengan pelarut
kemudian disekat dengan basis (talcum), baru dicampur
[BANDINGKAN] Camphora dan Mentholum digerus bersamaan
hingga mencair kemudian ditambahkan talcum sedikit demi sedikit
hingga diperoleh serbuk kering (IMO hal 43)
Perhitungan TM
Perhitungan Bahan
No Nama Bahan
Perhitungan
Pengambilan
1
Balsam Peru
2% x 20 = 0,4
400 mg
2
Zinci Oxidum
3,5% x 20 = 0,7
700 mg
3
Sulfur Praecipitatum 1,42% x 20 = 0,284 300 mg
0,3
4
Acidum Salicylicum 0,8% x 20 = 0,16 150 mg
0,15
5
Camphora
0,31% x 20 = 0,062 50 mg
0,05
6
Mentholum
0,47% x 20 = 0,094 100 mg
0,1
7
Talcum
20 (0,4 + 0,7 + 0,3 + 18,3 gram
0,15 + 0,05 + 0,1) =
20 1,7 = 18,3
Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Meletakan kertas perkamen pada timbangan digital kemudian
menyetarakannya
3. Menimbang Talcum sebanyak 18,3 gram pada timbangan digital,
kemudian disimpan
4. Menimbang balsam peru pada kertas perkamen yang telah diolesi dengan
parafin liquidum di timbangan digital dengan cara meneteskannya
sebanyak 0,4 gram
5. Memasukan balsam peruv kedalam mortir, Meneteskan spiritus fortior ke
balsam peru, gerus
6. Memasukan sebagian talcum kedalam mortir, gerus hingga homogen,
kemudian disimpan
7. Mengayak Zinci oxydum dengan ayakan mess 100 atau B40
8. Menimbang hasil ayakan zinci oxydum pada timbangan digital sebanyak
0,7 gram
9. Memasukan zinci oxydum kedalam mortir, gerus
10. Memasukan sebagian talcum kedalam mortir, gerus hingga homogen,
kemudian disimpan
11. Menimbang sulfur praecipitatum pada timbangan digital sebanyak 0,3
gram
12. Memasukan sulfur praecipitatum kedalam mortir

13. Memasukan sebagian talcum kedalam mortir, gerus hingga homogen,


kemudian disimpan
14. Menyetarakan timbangan miligram
15. Menimbang Acidum Salicylicum pada timbangan miligram sebanyak 150
mg
16. Memasukan acidum salicylicum kedalam mortir
17. Meneteskan spiritus fotrior pada acidum salicylicum, gerus hingga larut
18. Memasukan sebagian talcum kedalam mortir, gerus hingga homogen,
kemudian disimpan
19. Menimbang camphora pada timbangan miligram sebanyak 50 mg
20. Meneteskan spiritus fortior pada camphora, gerus hingga larut
21. Memasukan sebagian talcum kedalam mortir, gerus hingga homogen,
kemudian disimpan
22. Menimbang Mentholum pada timbangan digital sebanyak 0,1 gram
23. Meneteskan spiritus fortior pada menthol, gerus hingga larut
24. Memasukan sisa talcum kedalam mortir, gerus hingga homogen
25. Memasukan campuran balsam peru kedalam mortir, gerus hingga
homogen
26. Memasukan campuran Zinci Oxydum kedalam mortir, gerus hingga
homogen
27. Memasukan campuran Sulfur praecipitatum kedalam mortir, gerus hingga
homogen
28. Memasukan campuran Acidum Salicylicum kedalam mortir, gerus hingga
homogen
29. Memasukan campuran camphora kedalam mortir, gerus hingga homogen
30. Mengayak hasil campuran dengan ayakan mess 100 atau B40
31. Memasukan hasil ayakan kedalam pot bedak
32. Memberi etiket biru pada pot bedak
VII. Wadah : Pot bedak
VIII. Penandaan
LABORATURIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI UNIV. INDONESIA
APOTEKER : Prak. Farset E
No. 2
Tgl. 13-10-2016
Prima
Untuk pemakaian luar
OBAT LUAR

3)
Resep :
Dr. Aria Danu
Jl. Perintis No 8,
Depok
DS/4300/1-23600
Depok, 12.08.2016
R/ Mentholum 1,0%
ZnO
2,5
Amylum Tritici 2,5
Vaselinum
ad 10
Mf pastae

20

Tabel Kelengkapan Bahan :


Nama Obat
GO
Mentholum
B

Pengenceran :

TM
-

Khasiat
Antiiritan
Antiseptik
lokal
Zat
tambahan
Zat
tambahan

Zinci Oxidum

Amylum
Tritici
Vaselin
Flavum

Pemerian Obat
No Nama Obat
1
Mentholum

Pro : Raisha
Referensi Bahan :
Menurut Fornas II hal
304
Vaselin
yang
digunakan
adalah
vaselin flavum

UD
-

Referensi
FI III hal
362
FI III hal
636 - 637
FI IV hal
109
FI III hal
633

Sinonim
Mentol,
kamfer

Pemerian
Pepermint Hablur berbentuk jarum atau
prisma, tidak berwarna, bau
tajam
seperti
minyak
permen, rasa panas dan
aromatik diikuti rasa dingin
Serbuk amorf, sangat halus,
putih, tidak berbau, tidak
berasa,
lambat
laun
menyerap CO2 dari udara
Gandum, Pati Serbuk sangat halus, putih

Zinci Oxidum

ZnO

Amylum Tritici

Vaselin Flavum

Pati
terigu
Vaselin kuning

I.

Kelengkapan Resep
Tidak ada paraf dokter
Tidak ada signatura / aturan pakai
OTT
ZnO dalam penyimpanan akan bereaksi dengan udara membentuk
ZnCO3
Usul
Sebelum menimbang ZnO, Serbuk ZnO diayak dengan ayakan mess
100 atau B40
Signatura : Sue (Pemakaian luar)
Perhitungan TM
Perhitungan Bahan
No Nama Bahan
Perhitungan
Pengambilan
1
Mentholum
1% x 20 = 0,2
200 mg
2
Zinci Oxidum
2,5/10 x 20 = 5
5 gram
3
Amylum Tritici
2,5/10 x 20 = 5
5 gram
4
Vaselin Album
20 5 5 0,2 = 9,8 9,8 gram
Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Meletakan kertas perkamen pada timbangan digital, kemudian
menyetarakannya
3. Menimbang Vaselin Flavum sebanyak 9,8 gram pada timbangan digital
4. Melebur sebagian Vaselin Flavum pada penangas air
5. Menimbang Amylum Tritici sebanyak 5 gram pada timbangan digital
6. Mengayak Zinci Oxydum dengan ayakan mess 100 atau B40

II.
III.

IV.
V.

VI.

Masa lunak, lengket, kuning,


tidak berbau, hampir tidak
berasa

7. Menimbang hasil ayakan Zinci Oxydum sebanyak 5 gram pada timbangan


digital
8. Memasukan hasil leburan vaselin flavum kedalam mortir panas
9. Memasukan amylum tritici kedalam mortir panas
10. Memasukan Zinci Oxydum kedalam mortir panas
11. Gerus hingga homogen / dingin, kemudian disimpan
12. Menimbang Mentholum sebanyak 0,2 gram pada timbangan digital
13. Memasukan mentholum kedalam mortir, Meneteskan spiritus fortior pada
mentholum, gerus hingga larut
14. Memasukan sisa vaselin Flavum kedalam mortir, gerus hingga homogen
15. Memasukan hasil campuran Amylum Tritici dan Zinci Oxydum kedalam
mortir, gerus hingga homogen
16. Meamasukan hasil campuran kedalam pot plastik
17. Melapisi pot plastik dengan kertas perkamen, kemudian menempelkan
etiket biru
VII. Wadah : Pot plastik
VIII. Penandaan
LABORATURIUM FARMASETIKA
FAKULTAS FARMASI UNIV. INDONESIA
APOTEKER : Prak. Farset E
No. 3
Tgl. 13-10-2016
Raisha
Pemakaian luar
OBAT LUAR

TUGAS WEEK 7
1. Apa yang perlu diperhatikan pada resep untuk sediaan yang mengandung narkotika?
Obat narkotika, merupakan obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan dan ilmu pengetahuan dan
dapat pula menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan apabila dipergunakan tanpa pembatasan
dan pengawasan. Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak dapat ditulis iteratie tetapi selalu dengan
resep baru. Apoteker Pengelola Apotik mengatur resep yang telah dikerjakan menurut urutan tanggal dan
nomor urut penerimaan resep. Resep harus disimpan sekurang-kurangnya selama 3 tahun. Resep yang
mengandung narkotika harus dipisahkan dari resep lainnya.Resep yang disimpan melebihi jangka 3 tahun
dapat dimusnahkan. Resep yang mengandung narkotika perlu diberi tanda garis merah pada zat narkotika
tersebut.
2. Jelaskan cara-cara pembuatan zat zat yang memiliki keistimewaan dalam bedak tabur!
Pulvis Adspersorius Adalah serbuk ringan, bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar.
Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan
pada kulit.
- Talk, kaolin dan bahan mineral lainnya yang digunakan untuk serbuk tabur harus memenuhi syarat bebas
bakteri ClostridiumTetani, Clostridium Welchii, dan Bacillus Anthracis.
- Serbuk tabur tidak boleh digunakan untuk luka terbuka.
- Pada umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak
menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
Zat zat istimewa :
Belerang.
Belerang tidak dapat diayak dengan ayakan dari sutera maupun logam karena menimbulkan butiran
bermuatan listrik akibat gesekan, karena itu dalam pembuatan bedak tabur tidak ikut diayak.
Iodoform.
Karena baunya yang sukar dihilangkan maka dalam bedak tabur diayak terpisah (gunakan ayakan khusus).
Serbuk sangat halus dan berwarna. Misalnya : Stibii Penta Sulfidum
Serbuk dapat masuk kedalam pori-pori mortir dan warnanya sulit hilang, maka pada waktu menggerus
mortir dilapisi zat tambahan (konstituen).
Serbuk berbentuk hablur dan kristal
Sebelum dicampur dengan bahan obat yang lain, zat digerus terlebih dahulu.
Contoh :
Serbuk dengan champora
Champhora sangat mudah mengumpul lagi, untuk mencegahnya dikerjakan dengan mencampur dulu
dengan eter atau etanol 95 % (untuk obat dikeringkan dengan zat tambahan). Cara inipun harus hati-hati
karena terlalu lama menggerus atau dengan sedikit ditekan waktu menggerus akan mengumpulkan
kembali campuran tersebut.
Serbuk dengan asam salisilat.
Serbuk sangat ringan dan mudah terbang yang akan menyebabkan rangsangan terhadap selaput lendir
hidung dan mata hingga akan bersin. Dalam hal ini asam salisilat kita basahi dengan eter dan segera
dikeringkan dengan zat tambahan.
Serbuk dengan asam benzoat, naftol, mentol, thymol
Dikerjakan seperti diatas. Untuk obat dalam dipakai etanol 95 % sedangkan untuk obat luar digunakan
eter.
Serbuk dengan bahan setengah padat
Biasanya terdapat dalam bedak tabur. Yang termasuk bahan setengah padat adalah adeps lanae, cera flava,
cera alba, parafin padat, vaselin kuning dan vaselin putih. Dalam jumlah besar sebaiknya dilebur dulu
diatas tangas air, baru dicampur dengan zat tambahan. Dalam jumlah sedikit digerus dengan penambahan
aceton atau eter, baru ditambah zat tambahan.
Serbuk dengan Seng Oksida
Seng Oksida dalam penyimpanan akan bereaksi dengan udara membentuk ZnCo2 yang menggumpal.
Maka sebelum ditimbang ZnO harus diayak terlebih dahulu menggunakan ayakan nomor 100 / B 40

3. Sebutkan jenis-jenis kapsul berdasarkan ukurannya!


Ukuran kapsul menunjukkan ukuran volume dari kapsul dan dikenal 8 macam ukuran yang dinyatakan
dalam nomor kode. 000 ialah ukuran terbesar dan 5 ukuran terkecil.
Ukuran kapsul : 000 00 0 1 2 3 4 5
Untuk hewan : 10 11 12
Umumnya nomor 00 adalah ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien. Adapula kapsul gelatin
keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang (dikenal sebagai ukuran OE ) yang memberikan kapasitas isi
lebih besar tanpa peningkatan diameter. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu bagi kita untuk mampu
memilih ukuran kapsul yang tepat atau memilih ukuran kapsul yang terkecil yang masih dapat
menampung bahan obat yang akan dimasukkan. Hal ini penting dalam rangka mempersiapkan resep
dokter di apotik.
Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul tergantung dari pengalaman. Biasanya dikerjakan secara
eksperimental dan sebagai gambaran hubungan jumlah obat dengan ukuran kapsul dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini.

Anda mungkin juga menyukai