Anda di halaman 1dari 12

Jasa Laboratorium Sucofindo

Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003


PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 1 dari 11


1.0. Tujuan

Menentukan kadar Cholesterol dalam makanan dan minuman dengan metode
Gas Kromatografi (GC).


2.0. Ruang Lingkup

Metode ini dapat digunakan untuk menentukan kadar kholesterol dalam
makanan dengan kadar 1 mg kholesterol / 100 gram makanan dan hasil
produknya..


3.0. Referensi

AOAC Official Method 994.10


4.0. Prinsip Analisa

Lipida diekstrak dari contoh dengan campuran pelarut dan disabunkan. Fraksi
yang tidak tersabunkan yang mengandung kholesterol dan sterol lainnya
diekstrak dengan benzena. Sterol sterol diderivatisasi menjadi bentuk trimetyl
silil (TMS) ether yang akan ditetapkan secara kuantitatif dengan menggunakan
GC (Gas Chromatography).


5.0. Peringatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
5.1. Kholesterol, C
27
H
46
O
Simpan kholesterol dalam wadah bertutup rapat dan kering. Simpan
dalam suhu + 15
o
C sampai + 25
o
C.
Gunakan baju kerja pada daerah kerja. Gunakan respirator untuk
melindungi pernafasan jika terbentuk uap atau aerosol. Gunakan
pelindung mata dan sarung tangan jika diperlukan.

5.2. 5 - Kholestan, C27H48O
Simpan 5 - kholestan pada suhu + 15
o
C sampai + 25
o
C pada wadah
bertutup rapat dan kering.
Gunakan baju kerja pada daerah kerja. Gunakan respirator untuk
melindungi pernafasan jika terbentuk uap atau aerosol. Gunakan
pelindung mata dan sarung tangan jika diperlukan.

5.3. Dimetil formamide, C
3
H
7
NO
Hindari terbentuknya uap atau pasanglah ventilasi atau local
exhauster di tempat kerja. Atau bekerjalah dalam lemari asam.
Jauhkan dari nyala atau api. Pakailah alat pelindung kulit (pakaian
kerja dan gloves). Simpan bahan dalam lemari pendingin. Bahan
inkompatibel : oksidator, hidrokarbon terhalogenasi, Br 2, CCl4, CrO3,
P2O3, metilen diisosianat.
Untuk melindungi pernafasan pergunakan masker dengan cartridge
penyerap bahan organik (100 ppm). Diatas 100 ppm, pakailah
Jasa Laboratorium Sucofindo


Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003
PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 2 dari 11

respirator dengan udara tekan atau SCBA. Untuk melindungi mata
pergunakan kacamata dan goggles. Untuk melindungi kulit
pergunakan pakaian kerja dan gloves (karet-butil).

5.4. N heptana, C
7
H
16

Jauhkan n heptane dari sumber pemanas, api terbuka dan loncatan
bunga api. Pengaliran bahan perlu memperhatikan grounding wadah
dan pompa agar tidak timbul listrik statis. Gunakan bahan sesedikit
mungkin dan berikan ventilasi di tempat kerja. Simpan dalam gudang
yang dingin, kering dan berventilasi jauh dari sumber pemanasan dan
api, dan loncatan listrik. Beri poster : DILARANG MEROKOK. Bahan
inkompatibel : oksidator kuat (peroksida, nitrat dan perklorat).
Gunakan masker atau respirator dengan penyerap uap organik.
Gunakan kaca mata/goggles dan perisai muka bila perlu untuk
melindungi muka / mata. Gunakan pakaian kerja dan gloves terutama
terbuat dari karet nitril, PE dan viton untuk melindungi kulit.

5.5. Hexa metil disilazane, C6H18OSi2
Jauhkan hexametil disilazane dari sumber api. Cegah jangan sampai
terjadi listrik statis.
Simpan hexametil disilazane dalam wadah bertutup rapat pada tempat
dengan ventilasi yang baik, jauhkan dari sumber api dan panas.
Gunakan respirator untuk melindungi pernafasan jika terbentuk uap
atau aerosol. Gunakan pelindung mata dan sarung tangan jika
diperlukan. Gunakan baju kerja pada daerah kerja.

5.6. Kalium Hidroksida, KOH
Penanganan KOH , larutan atau slurry harus hati hati. Hindari
kontak dengan kulit atau mata dengan memakai alat pelindung diri.
Juga hindari penghirupan debu atau uapnya sebab dapat
menyebabkan iritasi saluran pernafasan. Penyimpanan bahan dalam
wadah yang tertutup, dalam gudang yang dingin, berventilasi dan
kering. Bahan inkompatibel : air asam kuat dan senyawa organo
halogen.
Untuk melindungi pernafasan pergunakan respirator dengan filter
debu. Untuk melindungi mata / muka pergunakan kacamata, goggles
dan atau perisai muka. Untuk melindungi kulit pergunakan gloves
(karet atau vinil) dan pakaian kerja, serta sepatu karet untuk melindungi
kaki.

5.7. Etil alkohol, C
2
H
6
O
Bekerja dengan alkohol dalam ruang yang berventilasi sertra bebas
dari api terbuka , percikan api atau panas. Hindari reaksi eksplosif
dengan oksidator , asam sulfat + asam nitart, ammonia + perak nitrat,
magnesium perklorat, perak oksida + ammonia atau hidrasin. Bahan
inkompatibel dalam penyimpanan : oksidator, asetil klorida, BrF5,
Ca(Ocl)2, H2O2, perklorat, permanganat.
Alat pelindung diri standar dapat dipakai seperti kacamata, masker
dengan penyerap organic , pakaian kerja dan gloves untuk
melindungi kulit.
Jasa Laboratorium Sucofindo


Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003
PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 3 dari 11


5.8. Methanol, CH3OH
Gunakan sedikit bahan. Hindari terbentuknya uap. Ruang kerja harus
berventilasi. Jauhkan nyala api dari sumber pemanas dari tempat
bekerja dengan methanol. Wadah-wadah perlu digrounding untuk
mencegah listrik statis pada waktu pengaliran bahan. Simpan dalam
wadah tertutup rapat dalam ruang yang dingin, kering , berventilasi,
bebas dari panas, loncatan api dan bara. Bahan inkompatibel :
oksidator kuat dan basa kuat.
Untuk melindungi pernafasan pergunakan respirator dengan penyerap
uap organik, respirator dengan suplai udara atau SCBA,. Untuk
melindungi kulit pergunakan gloves (karet butyl, karet alam dan
neoprene). Untuk melindungi muka / mata pergunakan kacamata
goggles dan perisai muka.

5.9. Iso propanol, C3H8O
Beri ventilasi yang baik dalam tempat kerja atau pasanglah lokal
exhaust ventilation atau bekerja dalam almari asam. Jauhkan bahan
dari api atau sumber panas. Bila memompa cairan, beri grounding agar
tidak menimbulkan listrik statis. Simpan dalam wadah tertutup dan
dalam gudang yang dingin, berventilasi dan kering. Hindarkan bahan
dari nyala api, panas dan oksidator.
Gunakan masker penyerap uap organik sampai 1000 ppm. Bila
melebihi 10.000 ppm, pakailah SCBA untuk melindungi pernafasan.
Gunakan kacamata, goggles/perisai muka untuk melindungi mata /
muka. Gunakan gloves dan pakaian kerja untuk melindungi kulit.

5.10. Trimetil klorosilan, C
3
H
9
ClSi
Untuk mencegah terjadinya kebakaran dan ledakan, maka jauhkan
trimetil klorosilan dari sumber api. Cegah jangan sampai terjadi listrik
statis. Hindari jangan sampai terkena uap air.
Simpan dalam wadah bertutup rapat, kering dan pada tempat
berventilasi baik. Jauhkan dari sumber api dan panas.
Gunakan baju kerja pada daerah kerja. Gunakan respirator jika
terbentuk uap/aerosol atau Penyaring B (telah disetujui oleh DIN 3181)
untuk gas inorganik dan uap. Gunakan pelindung mata dan tangan jika
diperlukan.

5.11. Piridine, C5H5N
Jauhkan piridine dari nyala, sumber pemanasan dan loncatan api.
Cegah terbentuknya uap atau mist. Beri ventilasi dalam ruangan kerja.
Gunakan piridine sesedikit mungkin. Simpan piridine dalam tempat
dingin, kering, berventilasi. Simpan jauh dari bahan inkompatibel.
Bahan inkompatibel : formamide, iodium, asam kuat (asam nitrat, asam
sulfat), zat oksidator.
Gunakan respirator dengan suplai udara atau dengan filter dan
cartridge khusus untuk menyerap uap organik untuk melindungi
pernafasan. Gunakan gloves (karet butil, PE) dan pakaian kerja untuk
melindungi kulit. Gunakan goggles dan pelindung muka untuk
melindungi muka / mata.

5.12. Celite 545 acid washed
Simpan Celite dalam wadah bertutup rapat dan kering.
Jasa Laboratorium Sucofindo


Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003
PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 4 dari 11

Gunakan baju kerja pada daerah kerja. Gunakan respirator untuk
melindungi pernafasan jika terbentuk uap atau aerosol. Gunakan
pelindung mata dan sarung tangan jika diperlukan.

5.13. Kloroform, CHCl 3
Hindari uap kloroform dalam ruang kerja atau usahakan bekerja
dalam lemari asam. Pakailah alat pelindung diri speerti gloves,
pakaian kerja serta alat pelindung pernafasan. Simpan bahan
dalam botol tertutup serta simpan berjauhan dengan bahan
inkompatibel : oksidator, bubuk logam, Al, Mg, dan alkali kuat. Gudang
harus dingin, berventilasi dankering.
Untuk melindungi pernafasan pergunakan masker penyerap uap
organic, Self Contained Breathing Apparatus (SCBA), Untuk
melindungi mata dan muka pergunakan kacamata dan perisai muka.
Untuk melindungi kulit pergunakan gloves(Teflon, viton/neoprene)
dan pakaian kerja.

5.14. Dietil ether, C4H10O
Bila bekerja dengan eter, singkirkan semua sumber pemanasan dan
penyalaan seperti nyala, bara api, logam panas. Memanaskan eter
harus dengan penangas air atau heating mantle. Berbahaya bila
dipanaskan dengan hotplate atau Bunsen/nyala api. Sebelum distilasi
eter lama (bekas), test adanya peroksida (eksplosif) dengan larutan KI
dan peroksida dapat diambil dengan larutan ferosulfat. Simpan di
tempat dingin, berventilasi , bebas dari panas dan sumber penyalaan
dan jauhkan dari oksidator, halogen dan senyawa sulfur. Pasang
poster di tempat kerja : DILARANG MEROKOK.
Untuk melindungi pernafasan pergunakan respirator dengan
penyerap uap organik (cartridge) atau respirator dengan udara tekan.
Untuk melindungi kulit pergunakan gloves dan pakaian pelindung
(PVC, CPE). Untuk melindungi mata / muka pergunakan kaca mata,
goggles dan perisai muka.

5.15. N Pentana, C
5
H
12

Hindari terbentuknya uap di tempat kerja atau pasanglah ventilasi.
Hindari penghirupan uap kadar tinggi karena dapat membius. Jauhkan
api atau sumber penyalaan karena amat mudah terbakar. Pasanglah
plakad : DILARANG MEROKOK. Simpan bahan dalam wadah
tertutup, dalam ruang berventilasi dan jauh dari oksidator. Tangki atau
pompa transfer bahan perlu memakai grounding, agar tidak
menimbulkan listrik statis.
Gunakan masker dengan penyerap uap organik (kanister). Pada
konsentrasi tinggi (diatas 1200 ppm) harus memakai SCBA (Self
Contained breathing apparatus) untuk melindungi pernafasan. Gunakan
kaca mata dan goggles untuk melindungi mata. Gunakan gloves,
pakaian kerja dan sepatu utuk melindungi kulit.

5.16. Glass Wool
Simpan glass wool dalam wadah bertutup dan kering. Gunakan baju
kerja pada daerah kerja. Gunakan respirator untuk melindungi
Jasa Laboratorium Sucofindo


Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003
PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 5 dari 11

pernafasan jika terbentuk uap atau aerosol. Gunakan pelindung mata
dan sarung tangan jika diperlukan.

5.17. Petroleum ether.
Apabila bekerja dengan bahan ini hindaari terbentuknya uap di tempat
kerja. Beri ventilasi atau penghisap setempat. Jauhkan bahan dari
sumber pemanas atau api dan beri poster : AWAS .DILARANG
MEROKOK !. Pemanasan dilakukan dengan penangas air atau
pemanas listrik (heating mantle). Simpan bahan di tempat dingin
berventilasi. Jauhkan dari bahan inkompatibel : oksidator.
Gunakan masker penyerap uap organik. Bila konsentrasi tinggi (diatas
850 ppm) pakailah respirator dengan pasok udara atau SCBA (Self
Contained Breathing Apparatus). Gunakan gloves, sepatu dan pakaian
kerja untuk melindungi kulit. Gunakan kaca mata dan goggles untuk
melindungi mata / muka


6.0. Kualifikasi Personil
Personil yang melakukan pengujian harus lulusan minimal Sekolah Menengah
Analis Kimia dan telah mendapatkan pelatihan mengenai prosedur ini.


7.0. Alat & Bahan Kimia

7.1. Alat
7.1.1. Tabung centrifuge pyrex No. 13 ukuran 15 mL. Silinisasi tabung
dengan cara sebagai berikut : Penuhi tabung dengan 10 % asam
hidroflorik dan diamkan selama 10 menit. Segera cuci tabung
dengan H
2
O dan kemudian dengan metanol anhidrat. Keringkan
tabung dengan uap nitrogen. Isi tabung dengan dengan 10 %
hexametildisilazone (HMDS) dalam toluena dan diamkan selama
1 jam. Segera cuci tabung dengan toluena, dan kemudian dengan
metanol anhidrat. Keringkan tabung dalam oven bersuhu 100
o
C
sebelum digunakan. Sebagai alternatif, dapat digunakan pereaksi
silinisasi. Sebelum digunakan ulang, bersihkan tabung dengan
H
2
O, etanol, hexana dan aseton, dan keringkan dalam oven suhu
100
o
C. Tabung dapat digunakan kembali tanpa resilisasi jika tidak
menggunakan alkali kuat sebagai pencuci. Lakukan resilisasi
tabung paling tidak setiap 6 bulan.
7.1.2. Kromatografi gas dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala/
Flame lonisation Detector (FID), kolom kapiler, split mode, 25 m
x 0,32 mm x 0,17 m, film thickness, rantai silang silicon phenil
metil 5 % atau karet silicon metil (contohnya Hewlet packard No.
HP 5, Ultra 2, atau HP 1), pisahkan garis tempat masuknya
contoh dengan10 % packing Supelco SP 2100 dengan mesh 80
100, dengan 2 x program kenaikan temperatur. (sangat cocok
Hewlet Packard Model 5890 A). Kondisi Operasional :m
temperatur penginjeksi 250
o
C, detektor 300
o
C, Kolom 190
o
C,
tahan selama 2 menit; penambahan 20
o
/ menit sampai suhu 230
o
C, tahan selama 3 menit; penambahan 40
o
/ menit sampaisuhu
255
o
C, tahan selama 25 menit. Kecepatan alir helium pada kolom
2 mL/menit, celah kipas 30 mL/menit, kipas pembersih 3
Jasa Laboratorium Sucofindo


Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003
PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 6 dari 11

mL/menit, gas pendorong (auxiliary make up gas) 20 mL/menit;
hidrogen 35 mL/menit; udara 280 mL/menit.
7.1.3. Rotary evaporator dengan labu kondensor gelas antara labu
konsentrasi dengan batang baja.
7.1.4. Pemanas listrik dengan magnet pemusing dengan kecepatan
yang bervariasi dan kontrol panas.
7.1.5. Pipet mikro, dapat untuk memindahkan 100 dan 200 L, dengan
rangka baja.
7.1.6. Pengaduk tabung uji.
7.1.7. Neraca analitik, dapat untuk menimbang sampai 0.0001 gram.
7.1.8. Peralatan gelas labu erlenmeyer ukuran 125 dan 250 mL, labu
volumetrik dan pipet, separator funnel 500 mL.

7.2. Bahan Kimia
7.2.1. Dimetil formamida (DMF) didestilasi dalam gelas.
7.2.2. Hexametildisilen (HMDS)
7.2.3. Larutan standar internal 5 - kholestan - 0,1 mg / mL dalam n
heptana. Standar 5 - kholestan yang dapat digunakan dibuat
oleh Sigma Chemical Co, PO. BOX 14508, St . Louis, MO 63178
USA.
7.2.4. Larutan standar
7.2.4.1. Larutan Induk 2.0 mg/mL dimetilformamida (DMF)
7.2.4.2. Larutan Kerja Larutkan larutan standar induk dengan
DMF sehingga didapat konsentrasi antara 0.0025 sampai
0,2 mg/mL (contohnya 0.0025, 0.005, 0.01, 0.05, 0.1 dan
0.2 mg/mL)
7.2.5. Larutan Kalium Hidroksida
7.2.5.1. 50 % (w/w) KOH Larutkan 500 gram KOH dalam 500
gram H
2
O
7.2.5.2. 1 M KOH Larutkan 56. Gram KOH dalam 800 mL
H
2
O, dinginkan dan himpitkan sampai 1 L dalam Labu
volume.
7.2.5.3. 0.5 M KOH Larutan 1 bagian larutan KOH 1 M dengan
1 bagian H2O
7.2.6. Trimetilklorosilane (TCMS) - No. 88531, Pierce Chemical Co.,
atau sejenisnya
7.2.7. Toluena didestilasi dalam gelas.
7.2.8. Natrium Sulfat anhidrat
7.2.9. Glass Wool.
Jasa Laboratorium Sucofindo


Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003
PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 7 dari 11


8.0. Rincian Prosedur Operasional

8.1. Penyabunan (Saponifikasi)
8.1.1. Timbang dengan seksama contoh yang akan diuji (biasanya 2 3
gram) (W
1
) sampai mendekati 0.001 gram ke dalam labu
erlenmeyer. Bagian yang akan diuji harus mengandung 1 gram
lemak atau 5 gram H
2
O (contohnya timbang 1 gram minyak murni,
1,5 gram bumbu salad dan 5 gram contoh dengan kadar air yang
tinggi).
8.1.2. Tempatkan batang magnet pengaduk pada labu. Tambahkan 40 mL
etanol 95 % dan 8 mL larutan KOH 50 %.
Catatan :
Bagian etanol kadang kadang tertahan dan dapat digunakan
sebagai pembilas setelah penambahan KOH. Hal ini akan
membantu mencegah dasar labu menyatu dengan kondenser
karena terjadinya pembekuan secara bersamaan.
8.1.3. Tempatkan erlenemeyer pada pemanas listrik , pasang
kondensernya, hidupkan pemusingnya (stirrer), dan refluk selama
70 10 menit. Untuk menyakinkan bahwa proses saponifikasi telah
sempurna, sekali kali lakukan pengecekan dan masukan
gumpalan pecahan kaca atau dengan cara penambahan larutan
KOH.
8.1.4. Matikan pemanas dan tambahkan 60 mL etanol 95 % melalui
bagian atas kondenser pada saat larutan dipusingkan.
Perhatian :
Tambahkan secara hati hati untuk menghindari semburan alkohol
pada bagian atas kondenser.
Setelah 15 menit, pindahkan labu dari kondenser, tutup labunya dan
dinginkan larutan sampai suhu ruang. Larutan ini stabil selama 24
jam.

8.2. Ekstraksi.
8.2.1. Tambahkan 100 mL toluena (V1) pada contoh yang telah
disaponifikasi dan aduk aduk. Tutup erlenmeyer dan pusingkan
selama 30 detik. Pindahkan larutan contoh ke dalam labu separtor
500 mL tanpa pembilasan.
8.2.2. Tambahkan 110 mL larutan KOH 1 M dan segera kocok labu
separator selama 10 detik.
8.2.3. Biarkan terpisah dan buang lapisan airnya (bagian bawah)
(biasanya agak keruh).
8.2.4. Tambahkan 40 mL larutan KOH 0,5 M pada labu separator,
balikkan labunya, dan secara perlahan lahan putar larutan selama
10 detik. Buang lapisan cairnya (bagian bawah).
8.2.5. Cuci lapisan toluena dengan 40 mL H
2
O dengan cara mengocok
perlahan lahan labu separatornya. Biarkan lapisan lapisannya
terpisah dan buang bagian cairnya. Ulangi pencuci dengan H2O
samapai paling sedikitnya 3 kali, dan kocok pada setiap kali
penambahan. Jika terjadi pengemulsian, tambahkan sedikit etanol
95 %, goyangkan labunya, biarkan lapisan - lapisan tersebut
memisah, dan lanjutkan pencucian dengan H2O. Setelah pencucian
selesai, lapisan toluena akan berbentuk kristal bening.
Jasa Laboratorium Sucofindo


Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003
PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 8 dari 11

8.2.6. Tuang lapisan toluena dari bagian atas labu separator melalui labu
gelas yang berisi sejumput glass wool dan 20 gram Na2SO4 pada
labu erlenmeyer 125 mL yang berisi 2 gram Na2SO4.
8.2.7. Tutup labu dan goyang goyangkan.
8.2.8. Diamkan larutan tersebut selama 15 menit. Larutan ini akan dapat
bertahan selama 24 jam jika tertutup rapat.
8.2.9. Pipet 25 mL ekstrak (V
2
) ke dalam labu bulat 125 mL dan uapkan
larutan tersebut sampai kering pada evaporator dengan suhu 40 3
o
C.
8.2.10. Tambahkan 3 mL aceton dan uapkan kemabali sampai kering.
8.2.11. Larutkan residu dalam 3 mL DMF (V
3
). Konsentrasi kholesterol
dalam DMF harus masuk dalam kisaran larutan standar kerja.
Catatan.
Jika setelah penentuan dengan alat GC, konsentrasi bagian yang
diuji keluar dari kurva standar, rubah toluena yang digunakan untuk
mengekstrak atau volume DMF yang digunakan untuk melarutkan
residu, atau keduanya, sedemikian rupa sehingga konsentrasi
kholesterol akhirnya dalam DMF tidak jauh dari kisaran standar.
Jika bagian yang diuji mengandung sedikit atau tidak ada
kholesterolnya, gunakan 75 mL toluena untuk mengekstrak bgian
yang kering dan larutkan kembali dalam 2 mL DMF untuk
mendeteksi 1 mg kholesterol/ 100 gram dalam 1 gram bagian yang
diuji).

8.3. Derivatisasi.
8.3.1. Pipet 1,0 mL larutan standar kerja dan larutan contoh pada tabung
pemusing 15 mL.
8.3.2. Tambahkan pada masing masing tabung 0,2 mL HMDS dan 1,0
mL TMCS.
8.3.3. Tutup tabung dan segera kocok dengan pengaduk atau tangan
selama 30 detik.
8.3.4. Diamkan larutan yang tidak terdistribusi selama 15 menit.
8.3.5. Tambahkan pada masing masing tabung 1,0 mL 5 - kholesterol
sebagai larutan standar internal, dan 10 mL H2O.
8.3.6. Tutup tabung, segera kocok selama 30 detik dan pusingkan selama
2 menit.
8.3.7. Pindahkan bagian lapisan heptana (atas)ke dalam tabung vial.
Yakinkan bahwa tidak ada lapisan air yang terikut.
8.3.8. Larutan standar dan larutan uji ini harus dianalisa dalam jangka
waktu 24 jam.

8.4. Analisa dengan GC
8.4.1. Suntikkan 1 L atau lebih ke dalam alat GC. Tentukan luas area
dari 5 - kholestan dan puncak kholestrol dengan menggunakan
lebar puncak atau integrator digital
Catatan.
5 - kholestan dan kholesterol muncul pada menit ke 11 sampai
13 dan menit ke 16 sampai 18. Jika waktu retensinya tidak
ditemukan, Atur aliran pembawa dan suhunya)
8.4.2. Tentukan puncak area kholesterol dengan area puncak internal
standar untuk menentukan perbandingan respon standar. Plotkan
respon keempat standar tertinggi (0,01 0,20 mg/mL) terhadap
konsentrasi kholesterol. Perbandingan respon standar sebaiknya
Jasa Laboratorium Sucofindo


Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003
PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 9 dari 11

diplot pada perbandingan yang sesuai dengan contohnya. Jika
perlu, plotkan juga kurva standar yang lebih rendah (0.0025 0.05
mg/mL) untuk larutan yang berkadar rendah. Larutkan larutan
standar yang tinggi sedemikian rupa sehingga masuk dalam
jangkauan standarnya.


9.0. Perhitungan

Hitung gram larutan yang diuji/mL dengan cara sebagai berikut :

Gr bagian yang diuji/mL turunan = (W
1
/V
1
) x (V
2
/V
3
)

Dengan
W
1
= berat contoh yang diuji, gr
V1 = Volume toluena yang digunakan untuk ekstraksi, 100 mL
V2 = larutan pengekstrak yang diuapkan, sehingga volumenya 25 mL
V3 = Volume DMF yang digunakan untuk melarutkan contoh, 3 mL

Hitung kandungan kholesterol dalam bagian yang diuji sebagai berikut :

mg kholesterol/100 gr bagian yang diuji =

mg/mL Kholesterol dalam bagian yang diuji yang didapat dari kurva x 100
gr bagian yang diuji / mL turunannya.


10.0. Catatan Perubahan

Penarikan Penambahan
No. Tgl
Bab Hal Revisi Bab Hal Revisi
1. 29/09/03 Perubahan Total 00 Perubahan Total 01










Jasa Laboratorium Sucofindo


Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003
PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 10 dari 11


11.0. Lampiran

11.1. Penentuan Kadar Kholesterol PO/MM/27-1


Jasa Laboratorium Sucofindo


Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003
PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 11 dari 11


Lampiran 11.1.


PENENTUAN KADAR KHOLESTEROL
PO/MM/27 1

Methode : AOAC Official Method 994.10
No. Lab :
Nama contoh :
Tanggal masuk :
Tanggal selesai :
Kode alat yang digunakan :


Simplo Duplo
Luas area contoh A spl
Luas area internal standar contoh A int std spl
Luas area internal standar standar A int std
Luas area standar A std
Mg standar mg std
Faktor pengencer Fp
Berat contoh W
Kadar Kholesterol
Rata - rata

Perhitungan :




Analis : Diperiksa Oleh :
Disetujui Oleh :







Rev.01 Mulai berlaku : 29 September 2003




SUCOFINDO
) mg ( Contoh Berat
% 100 x fp x ml / Std mg x
Std . A
Std . Int A
x
Spl Std . Int A
Spl A
Jasa Laboratorium Sucofindo


Penentuan Kadar Kholesterol Mulai berlaku : 29 September 2003
PO/MM/27 Revisi : 01
Halaman : 12 dari 11

Anda mungkin juga menyukai