Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian MSDS
Material Safety Data Sheet (MSDS) atau dalam SK Menteri Perindustrian No 87/M-
IND/PER/9/2009 dinamakan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) adalah lembar
petunjuk yang berisi informasi bahan kimia meliputi sifat fisika, kimia, jenis bahaya yang
ditimbulkan, cara penanganan, tindakkan khusus dalam keadaan darurat, pembuangan dan
informasi lain yang diperlukan.
MSDS atau LDKB merupakan sumber informasi yang sangat penting mengenai sifat-sifat
bahaya bahan kimia yang diggunakan, misalnya sifat mudah terbakar, beracun, korosif, mudah
meledak, bersifat reaktif, bahan sensitive dan lain-lain. MSDS juga merupakan sumber
informasi cara penanganan jika terjadi kecelakaan dengan bahan kimia tersebut seperti tumpah,
keracunan, terkena pada tubuh pekerja dan terhisap serta informasi alat pelindung diri
(APD) yang diperlukan saat penanganan atau penggunaan bahan kimia tersebut
seperti kacamata safety, respirator dan sarung tangan (glove). Semua informasi tersebut
sangatlah penting bagi pengguna untuk menghindari terjadi kecelakaan bahan kimia yang bisa
berakibat fatal bagi pengguna.

B. Benzena Secara Umum


Sinonim : annulene, benzin, bensol, benzole, benzolene, phene, hidrida fenil, pyrobenzole,
nafta batu bara.
Rumus molekul: C6H6
C. Data fisik:
 Penampilan : Cairan tak berwarna.
 Titik lebur : 5,5°C .
 Titik didih : 80°C.
 Berat jenis : 0,8869 (20°C)
 Tekanan uap : 74,6 mmHg pada 20°C.
 Flash point : -11°C .
 Ledakan batas : 1,3% - 8% .
 Bau : Akromatik
 Berat molekul : 78,11 g/mol
 Kelarutan : Sedikit larut dalam air, larut dalam aseton, alkohol, karbon disulfida,
asam asetat, karbon tetraklorida, kloroform, eter, minyak.

D. Informasi Bahaya Singkat


Dapat mengakibatkan kanker (karsinogenik). Dapat mengakibatkan kerusakan genetik
secara turun menurun. Dapat menyebabkan kerusakan paru paru jika tertelan. Dapat
mengakibatkan kematian. Benzena dapat memberikan efek ringan jika terhirup yaitu kantuk,
pusing, mempercepat denyut jantung, sakit kepala, kebingungan, dan ketidaksadaran.

 NAB : 100 ppm / 435 mg/m³


 LD (manusia) : 50-500 mg/kg
 IDLH 2000 ppm
 Titik nyala 15°C
 Konsentrasi mudah terbakar (LFL-UFL ) : 1,2-6,8%
 Terbakar dengan sendirinya pada 432°C

E. Identifikasi Bahaya
 Mudah terbakar. Baik cairan maupun uap mudah terbakar sehingga dapat menyebabkan
kebakaran.
 Dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi mata, depresi sistem saraf
pusat, dan bahaya kanker pada manusia.
 Potensi efek kesehatan inhalasi: Iritasi, dering di telinga, mual, muntah, nyeri dada, sesak
napas, detak jantung tidak teratur, sakit kepala, mengantuk, gejala mabuk, penglihatan kabur,
kongesti paru-paru, kelainan darah, lumpuh, kejang, koma. Dapat menyebabkan gangguan
pendengaran, gangguan penglihatan, kerusakan otak, kanker dalam jangka lama.
 Kontak dengan mata: Iritasi.
 Kontak dengan kulit: Iritasi, lecet.
 Tertelan : Mual, muntah, nyeri dada, sakit kepala, mengantuk, gejala mabuk, gangguan
penglihatan, kongesti paru-paru, kelumpuhan, kejang, koma. Dapat menyebabkan impotensi,
kanker dalam jangka panjang.
F. Keselamatan dan Pengamanan
1. Penanganan dan penyimpanan
· Wadah dari gelas jangan digunakan untuk menyimpan cairan flammable. Pelarut dengan
kualitas teknis harus disimpan dalam wadah logam. Cairan flammable yang memerlukan
kondisi dingin, hanya disimpan pada kulkas yang bertuliskan “Lab-Safe” atau “Flammable
Storage Refrigerators”. Jangan sekali-kali menyimpan cairan flammable di dalam kulkas
biasa Jauhkan bahan flammable dari oksidator. Hindari penyimpanan cairan flammable dari
panas, sengatan matahari langsung, dan sumber nyala atau api.
· Tulisi wadah bahan kimia ini dengan kata “bahan beracun”. Simpan di dalam wadah yang
tidak mudah pecah, dan tertutup rapat.

2. Jika Terjadi Tumpahan, Kebocoran dan Kebakaran


Jika terjadi tumpahan dan kebocoran digunakan alat pelindung diri. Cara
membersihkannya dengan menggunakan kertas serap lalu dibakar di tempat terbuka dan
bersihkan tempat kebocoran dengan air/air sabun. Jika terjadi kebakaran, pemadaman
dengan menggunakan busa, bubuk kimia kering dan CO₂.

3. Alat pelindung diri:


 Perlindungan Pernapasan : respirator pembersih udara dengan catridge
penyerap uap organik
 Perlindungan Mata : goggles
 Perlindungan kulit dan tubuh : jas lab, sepatu tertutup, gloves
 Pelindung tangan : pakailah sarung tangan tahan bahan kimia yang
sesuai.

4. Tindakan P3K
 Kontak dengan mata : Periksa dan lepaskan lensa kontak. Dalam kasus kontak, segera
basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit. Air dingin dapat digunakan,
namun lebih baik menggunakan air hangat. Segera hubungi medis.
 Kontak dengan kulit : Cuci kulit dengan sabun dan air selama minimal 15 menit,
hubungi medis bila diperlukan. Jika terkena pakaian atau sepatu cepat bersihkan dan
pastikan benar-benar bersih dan tidak terkontaminasi sebelum digunakan kembali.
 Tertelan: Jangan memaksakan untuk muntah kecuali diarahkan untuk melakukannya
oleh tenaga medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut jika orang
tersebut sadar. Kendurkan pakaian ketat seperti dasi dan ikat pinggang. Jika orang
tersebut tidak sadar, putar kepala ke samping. Segera hubungi medis.
 Inhalasi : Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen.
G. Informasi Lingkungan
Data toksikologis pada Bahan:
 Benzene: LISAN (LD50): akut: 930 mg / kg [Rat]. 4700 mg / kg [Tikus]. Dermal
(LD50):Akut: & gt; 9400 mg / kg [Kelinci].
 UAP (LC50): akut: 10000 ppm 7 jam [Tikus].
 Limbah bahan dapat dibakar di tempat terbuka atau dalam insinerator

H. Informasi Transportasi
 Dikirim dengan nama : Benzena
 Pelabelan : Cairan mudah terbakar
 Pengangkutan : Silinder harus diangkut dalam posisi tegak aman dalam truk
berventilasi baik.

Anda mungkin juga menyukai