Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KELENGKENG

(Euphoria longana)TERHADAP KADAR ALT DAN AST


PLASMA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) MODEL HEPATOTOKSIK
Proposal Skripsi
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Program Studi Biologi
oleh
Muhamad Itqa Ad!"ua
##$$#$$%&%
JURUSAN BIOLOGI
'AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNI(ERSITAS NEGERI SEMARANG
)%$#
BAB I
PENDAHULUAN
A* LATAR BELAKANG
Penyalahgunaan alkohol merupakan masalah kesehatan yang sangat serius
di seluruh dunia saat ini. Lebih dari tujuh puluh enam juta penduduk di dunia
mengkonsumsi alkohol secara rutin, sebanyak lima puluh delapan persen
menderita penyakit hati. Di Indonesia, sebanyak satu juta penduduk rutin
mengkonsumsi alkohol, dan lima belas persen dari mereka menderita penyakit
hati. Tiga lesi hati utama akibat konsumsi alkohol adalah perlemakan hati
alkoholik, hepatitis alkoholik, dan sirosis hati.
Etanol merupakan salah satu jenis alkohol yang sering disalahgunakan saat
ini. Etanol merupakan cairan non elektrolit yang dapat larut dalam lemak,
sehingga sangat mudah diabsorbsi di saluran pencernaan dan beredar secara cepat
di sirkulasi darah. Etanol menyebabkan autooksidasi pada sel hepar melalui dua
cara, yaitu dengan berperan sebagai prooksidasi pada sel hepar yang
menyebabkan terjadinya proses peroksidasi lipid dan dengan mengurangi jumlah
antioksidan yang menyebabkan kerusakan sel hepar.
!epar merupakan tempat metabolisme utama etanol sehingga sangat
rentan terhadap kerusakan. !al ini telah dibuktikan dengan ditemukannya
nekrosis, "ibrosis, dan sirosis pada gambaran histopatologis hepar tikus putih yang
diberi etanol#. $erusakan hepar biasanya ditandai dengan peningkatan kadar
en%im alanin amino trans"erase atau &LT dan aspartat amino trans"erase atau &ST.
Proses kerusakan hepar akibat etanol dapat dicegah dengan peran antioksidan.
&ntioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal
bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel
normal, protein, dan lemak.
Proses kerusakan hepar akibat etanol dapat dicegah dengan peran antioksidan.
&ntioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal
bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel
normal, protein, dan lemak '(ordon ). !., *++,-. Ekstrak biji kelengkeng dapat
berperan sebagai antioksidan dengan mencegah peroksidasi lipid pada sel
hepatosit ')ansour, .//.-. Ekstrak biji kelengkeng dapat mencegah peroksidasi
lipid dan meningkatkan akti0itas antioksidan pada tikus yang diinduksi karbon
tetraklorida. !asil penelitian terhadap kulit dan biji buah kelengkeng, terbukti
bah1a "raksi etil asetat dari kulit dan biji kelengkeng memiliki akti0itas
antioksidan cukup tinggi pada uji DPP! dengan nilai I2#/ 3 +,., 4g5ml, dengan
0itamin E sebagai pembanding 'I2#/ 3 6,66 4g5ml- '&nnida, ./**-.
Thymo7uinone dan komponen car0acrol, tanethole and 8 terpineol memiliki
akti0itas penyapu radikal bebas pada test dengan diphenylpicrylhydracyl.
$eempat komponen ini melakukan akti0itas antioksidan melalui donor hidrogen
ke radikal bebas. Thymo7uinone mempunyai e"ek antiin"lamasi dengan
menghambat en%im siklooksigense dan #lipoksigenase pada jalur metabolisme
asam arakhidonat. 9leh sebab itulah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai pengaruh pemberian ekstrak biji kelengkeng terhadap kadar &LT
'alanin transaminase- dan &ST 'aspartate aminotrans"erase- plasma tikus putih
'Rattus novergicus- model hepatotoksik 'etanol-.
B* RUMUSAN MASALAH
&pakah pemberian ekstrak biji kelengkeng berpengaruh terhadap kadar
en%im &LT dan &ST pada tikus hepatotoksik etanol :
+* TUJUAN PENELITIAN
)engetahui pengaruh pemberian ekstrak biji kelengkeng terhadap kadar
&LT dan &ST pada tikus hepatotoksik etanol.
D* MAN'AAT PENELITIAN
Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan in"ormasi ilmiah yang lebih
mendalam mengenai e"ek pemberian ekstrak biji kelengkeng terhadap
kadar alanin transaminase '&LT- dan aspartate aminotrans"erase '&ST-
pada tikus putih.
b. )enambah pengetahuan tentang man"aat biji kelengkeng.
Ma,aat A-l!.at!,
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar bagi penelitian
selanjutnya mengenai biji kelengkeng. Sehingga suatu saat biji kelengkeng
akan bisa diman"aatkan untuk kesehatan manusia.
BAB II
A* TINJAUAN PUSTAKA
$* Kele".e"
Tanaman lengkeng merupakan tanaman tahunan yang dapat hidup hingga
mencapai lebih dari #/ tahun. Batang tanaman berkayu keras, tinggi pohon
mencapai *# meter atau lebih, memiliki banyak percabangan, dan membentuk
tajuk 'kanopi- tanaman yang rimbun mirip payung. Buah bulat bundar sampai
bulat pesek, terdiri atas kulit buah, daging buah, dan biji. Biji lengkeng me
ngandung beberapa jenis poli"enol dalam jumlah besar seperti korilagin '.;,*.
mg5g bobot kering-, asam galat '.,,/8 mg5g bobot kering-, dan asam elagat '*.,;#
mg5g bobot kering-. '<ukmana, <. .//,-
Suatu penelitian telah dilakukan untuk menguji akti0itas antioksidan buah
dan biji lengkeng 'Euphoria longana Stend- menggunakan pelarut air
menunjukkan hasil paling baik pada ekstrak biji lengkeng yang kering dengan
konsentrasi penghambatan adalah sebesar **,; 4g5ml. (Rangkadilok,dkk 2009)
)* Hat! ( he-a/ )
!epar merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh yang beratnya ratarata *,#
kg '=un7ueira, .//>-. !epar menempati sebagian besar kuadran kanan atas
abdomen 'hypochondriaca de?tra dan sebagian epigastrica-. !epar memiliki dua
lobus utama, lobus de?tra dan sinistra. Lobus de?tra dibagi menjadi segmen
anterior dan posterior oleh "issura segmentalis de?tra. Lobus sinistra dibagi
menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum "alci"orme hepatis 'Price dan
@ilson, .//;-.
!epar terdiri atas bermacammacam sel. !epatosit meliputi kurang lebih ;/A
sel hati, sedangkan sisanya terdiri dari selsel epithelial system empedu dalam
jumlah yang signi"ikan dan selsel parenkimal yang termasuk di dalamnya
endotelium, sel ku""er dan sel stellata yang berbentuk seperti bintang '&mirudin,
.//>-.
!ati mempunyai banyak "aal metabolik 'Satya1ira1an, .//>-. !ati
ber"ungsi dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, serta memiliki
"ungsi dalam pembentukan empedu. !ati juga mempunyai "ungsi pertahanan
tubuh, baik dalam detoksi"ikasi maupun dalam "ungsi imunitas. Proses
detoksi"ikasi dilakukan oleh en%imen%im di hati terhadap %at%at beracun, melalui
oksidasi, reduksi, hidrolisis, atau konjugasi %at%at berbahaya, dan mengubahnya
menjadi %at yang secara "isiologis tidak akti". Bungsi imunitas dilakukan oleh sel
sel $up""er, "ungsi utamanya adalah menelan bakteri dan benda asing lain dalam
darah 'Price dan @ilson, .//;-.
Selsel hati sering sekali mengalami kerusakan. $erusakan hati akibat
in"eksi, obat ataupun 0irus dapat menyebabkan kerusakan menetap pada selsel
hati yang berakibat pada peradangan 'hepatitis- ataupun kematian selsel hati
'nekrosis-. Salah satu penyebab kerusakan hati adalah senya1a radikal bebas
'@ijayanti, .//6-.
Bila hepatosit mengalami kerusakan, maka en%imen%im yang terdapat di
dalam hepatosit tersebut akan terlepas ke dalam sirkulasi sistemik. $erusakan hati
ini ditandai dengan adanya peningkatan kadar en%im alanin transaminase '&LT-,
aspartat transaminase '&ST-, alkali "os"atase '&LP-, bilirubin total, dan protein
total dalam serum 'Panjaitan et al., .//>-.
Pengujian kadar en%im &LT dan &ST sebagai indikasi kerusakan hati
sampai saat ini dianggap paling praktis. En%im &ST terdapat di sitoplasma './A-
dan mitokondria '6/A-, sedangkan &LT hanya terdapat di sitoplasma '(iannini et
al., .//#C Du"our et al., .//>-. Diantara . en%im tersebut, pemeriksaan &LT
merupakan indikator yang spesi"ik terhadap tes "ungsi hati sebab en%im &LT
sumber utamanya di hati sedangkan en%im &ST banyak terdapat pada jaringan
terutama jantung, otot rangka, ginjal dan otak '@ijayanti, .//6-.
Beberapa senya1a telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah dapat
menjaga "ungsi hati, baik sebagai hepatoprotektor ataupun sebagai obat bila
kerusakan tersebut telah terjadi. 2ontoh senya1a tersebut adalah karotenoid,
0itamin &, 2 dan E, senya1a poli"enol, "la0onoid, dan kondroitin sul"at '!a et al.,
.//,-.
&* He-atoto.0!
!epatotoksin yaitu suatu %at yang mempunyai e"ek toksik pada hati
dengan dosis berlebihan atau dalam jangka 1aktu lama. !epatotoksin dapat dibagi
menjadi empat kelompok yaitu hepatotoksin intrinsik, hepatotoksin idiosinkratik,
alcohol dan asetaminophen '@oodley D @helan *++.-.
,.*. !epatotoksin intrinsik. )eliputi hepatotoksin direk dan hepatotoksin
indirek. !epatotoksin direk meliputi karbon tetrachlorida, dan "os"or.
Bahanbahan ini menyebabkan kerusakan terhadap selsel hati akibat
serangan secara "isiko kimia1i. !epatotoksin indirek meliputi tetrasiklin,
methotre?ate, ; mercaptopurine, asetaminophen, amanita phalloides
'racun jamur-. <acunracun ini dapat mengganggu jalur metabolisme sel
hati atau mengganggu mekanisme sekresinya '@oodley dan @helan
*++.-.
,... !epatotoksin idiosinkratik. )eliputi reaksireaksi hipersensiti0itas
misalnya sul"onamide, nitro"uratoin, asam para aminosalisilat, phenitoin,
dan halothane dan idiosinkrasi metabolik yang dapat menimbulkan
keracunan pada pasien yang rentan, sebagai akibat jalur metabolisme
obat yang menyimpang dari normalnya sehingga menimbulkan gangguan
pada pembersihan obat itu dari tubuh atau mempercepat produksi hasil
hasil metabolisme yang bersi"at hepatotoksik atau keduaduanya
misalnya isonia%id, methyldopa beberapa kasus toksisitas obat halothane
'@oodley D @helan *++.-.
,., !epatotoksin &lkohol. )enimbulkan e"ek toksik langsung pada hati,
meskipun demikian hanya */./A dari para pengidap kecanduan
alcohol menahun yang menimbulkan kerusakan hati. Baktor"aktor
tambahan misalnya genetik, nutrisional, lingkungan juga mempengaruhi
patogenesis penyakit hati karena alkoholisme '@oodley D @helan
*++.-.
,.8. &setaminophen. )enyebabkan kerusakan selsel hati pada o0er dosis
yang sengaja atau karena tak disengaja. $ombinasi alkohol dengan
asetaminophen dosis terapeutik menimbulkan e"ek potensiasi toksik
yang dapat menyebabkan perlukaan selsel secara bermakna '@oodley D
@helan *++.-.
#* He1a U2! Rattus norvegicus
Bilum E 2hordata
Sub "ilum E Fertebrata
2lassis E )amalia
Sub classis E Placentalia
9rdo E <odentia
Bamilia E )uridae
(enus E <attus
Spesies E Rattus norvegicus 'Sugiyanto *++#-.
Tikus merupakan he1an yang cerdas dan relati" resisten terhadap in"eksi.
Tikus putih umumnya tenang dan mudah ditangani, dan kecenderungan untuk
berkumpul sesamanya tidak begitu besar, he1an ini dapat tinggal sendiri dalam
kandang asal masih mendengar atau melihat tikus lain. &kti0itasnya tidak
terganggu dengan kehadiran manusia. Tikus mudah ditangani, menjadi agresi"
terutama saat diperlakukan kasar atau mengalami de"isiensi nutrisi. !e1an uji
merupakan suatu sumber 0ariasi a0aibilitas sistemik, distribusi, dan kecepatan
eliminasi obatobatan.
Tikus jantan kecepatan metabolismenya lebih cepat dibandingkan dengan
tikus betina. $ondisi biologis tubuh tikus jantan juga lebih stabil dibanding tikus
betina. Pada tikus betina secara berkala dalam tubuhnya mengalami perubahan
kondisi seperti masa kehamilan, menyusui, dan menstruasi 'Sugiyanto *++#-.
Tikus putih yang dibiakkan di laboratorium lebih cepat de1asa dan lebih mudah
berkembang biak. Berat badan tikus di laboratorium cenderung lebih ringan
dibanding tikus liar. Tikus tidak dapat muntah seperti he1an coba lainnya karena
struktur anatomi yang tidak la%im di tempat eso"agus bermuara ke dalam lambung
dan tikus tidak memiliki kantung empedu 'Sugiyanto *++#-.
!e1an yang paling banyak digunakan untuk pengujian adalah tikus dan
mencit. Tikus mudah didapat, ukurannya kecil, harganya murah, mudah ditangani,
dan data toksikologinya relati" telah banyak. Penetapan toksisitas pada hati sering
merupakan bagian penelitian jangka pendek dan jangka panjang yang biasanya
dilakukan pada tikus dan mencit 'Brank *++#-.
B* KERANGKA PEMIKIRAN
Ekstrak biji kelengkeng
Etanol
Tikus !epatotoksik,
&LT dan &ST naik
donor hidrogen ke
radikal bebas
)encegah
peroksidasi lipid
di mikrosom
)enangkap
radikal bebas
Perbaikan !ati
$adar &LT dan
&ST turun
Anti oksidan
+* H!-ote0!0
Pemberian )adu $elengkeng berpengaruh terhadap kadar &ST dan &LT dalam
serum darah.
BAB III
METODE
A* 3a.tu da Tem-at Peel!t!a
$egiatan penelitian ini dilaksanakan selama bulan &gustus G 9ktober
./*8. Penyediaan he1an, pakan dan pemeliharaan he1an percobaan dilakukan di
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan TerpaduLayanan Penelitian Pra
$linik Pengembangan !e1an Percobaan 'LPPTLP,!P- H().
B* Je!0 Peel!t!a
Penelitian yang dilakukan bersi"at eksperimental dengan rancangan penelitian
Ipre and post test controlled group designJ.
+* Su42e. Peel!t!a
*. Tikus putih '<attus nor0egicus- jantan, strain @istar, berumur kirakira , bulan
dengan berat kirakira .// gr, diperoleh dari Laboratorium Penelitian dan
Pengujian Terpadu 'LPPT- Hni0ersitas (adjah )ada Kogyakarta.
.. Banyaknya sampelE Tiga puluh '.8- ekor tikus putih
Banyaknya jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikutE
<umus Bederer E
'n*- 't*- L *#
n E besar sampel
t E jumlah kelompok
Banyaknya jumlah sampel yang diperlukan dihitung dengan rumusE
'n*- '8*- L *# C t 3 8
'n*- '8*- L *#
,n, L *#
,n L*6
n L ;
'&rkeman, .//;-
D* Te.!. 0am-l!"
Pengambilan sampel sebanyak .8 ekor dilakukan secara purposi0e sampling.
!e1an coba dibagi dalam 8 kelompok secara random, setiap kelompok terdiri dari
; ekor tikus. $elompok * sebagai kelompok kontrol sedangkan kelompok .
sebagai kelompok perlakuan dosis * dan kelompok , sebagai kelompok perlakuan
dosis ., kelompok 8 sebagai kelompok perlakuan dosis ,.
E* Idet!,!.a0! (a/!a4el Peel!t!a
*. Fariabel bebas E Dosis madu
.. Fariabel tergantung E $adar &LT dan &ST serum darah tikus putih 'Rattus
norvegicus-
,. Fariabel luar E
a. Dapat dikendalikan E makanan, genetik, jenis kelamin, umur, berat badan.
b. Tidak dapat dikendalikan E kondisi psikologis 'stres-, hormon, penyakit hati.
'* Alat da Baha
Baha
a. )adu $elengkeng
b. &7uadest
c. Pakan hiperkolesterol E $ristal kolesterol .A
d. Pakan Standar E Pellet
Pe/alata
a. Sonde lambung
b. Tabung mikrohematokrit
c. <ak tabung reaksi
d. Tabung sentri"uge
e. (elas ukur kecil
". Sentri"uge
g. $andang he1an percobaan beserta kelengkapan pemberian makanan
h. Spectrophotometer
G* P/o0edu/ Peel!t!a
*. Subjek penelitian dibagi menjadi empat kelompok secara random sehingga
dalam satu kelompok terdiri atas ; tikus. $elompok * sebagai kelompok
kontrol, kelompok ., ,, dan 8 sebagai kelompok perlakuan.
.. Selama > hari subjek penelitian diadaptasikan dengan lingkungan laboratorium
tempat penelitian dan diberi makanan standar secara ad libitum untuk tikus
yaitu pellet dan akuades. Hntuk tikus seberat .// gr setiap harinya
membutuhkan minum sebanyak ./8# mL air 'Smith, *++6-.
,. Setelah > hari semua subjek penelitian diambil darahnya untuk pemeriksaan
kadar &LT dan &ST serum darah pretest. Setiap subjek penelitian dipuasakan
dahulu selama *. jam, sebelum darahnya diambil. Pengambilan darah
menggunakan tabung mikrohematokrit, dengan cara menusukkannya di daerah
sinus orbitalis. Setelah darah yang tertampung dalam tabung mikrohematokrit
dirasa cukup ', ml-, masukkan ke dalam tabung sentri"uge. Darah dalam
tabung sentri"uge dipusingkan selama *#./ menit dengan kecepatan ,/// rpm
maka akan didapatkan serum darah untuk diperiksa kadar &ST dan &LT serum
darahnya. $adar &ST dan &LT yang didapatkan adalah kadar trigliserida total
sebelum perlakuan 'pretest-. $adar &ST dan &LT diukur dengan metode
spectrophotometry.
8. Pemberian pakan tinggi kolesterol selama . minggu.
#. Pengambilan sampel darah untuk dihitung kadar &ST dan &LT.
;. Pemberian perlakuan yang berbeda bagi masingmasing kelompok yaituE
a. $elompok * E $elompok kontrol
Selama . minggu diberi pakan standar M air.
b. $elompok . E $elompok perlakuan pakan standar dengan madu dosis I '/,,
ml- Selama . minggu diberikan peroral melalui sonde pada pagi hari jam
>.// @IB dan pada sore hari jam *#.// @IB.
c. $elompok , E $elompok perlakuan pakan standar dengan madu dosis II '/,;
ml- Selama . minggu diberikan peroral melalui sonde pada pagi hari jam
>.// @IB dan pada sore hari jam *#.// @IB.
d. $elompok 8 E $elompok perlakuan pakan standar dengan madu dosis III
'*,. ml- Selama . minggu diberikan peroral melalui sonde pada pagi hari
jam >.// @IB dan pada sore hari jam *#.// @IB.
>. Setelah dua minggu, semua subjek penelitian dipuasakan selama *. jam,
kemudian diambil darahnya untuk pemeriksaan kadar &ST dan &LT darah post
test.
6. )embandingkan kadar trigliserida darah antara kelompok yang satu dengan
yang lain dan mengolah data hasil pemeriksaan kadar &ST dan &LT darah tikus
putih.
'* Peeta-a a.t!5!ta0 AST da ALT
$adar &LT dan &ST ditentukan dengan menggunakan alat
spektro"otometer. Pengambilan darah tikus dilakukan dengan menggunakan
mikrokapiler melalui pleksus retroorbitalis. Sampel darah dimasukkan ke dalam
tabung reaksi tanpa antikoagulan untuk mendapatkan serumnya. Tabung reaksi
yang berisi darah tanpa antikoagulan didiamkan selama ,/ menit pada suhu
kamar, kemudian disentri"us dengan kecepatan *#// rpm selama *# menit.
Serum di atas selsel darah yang menggumpal selanjutnya diambil dengan
pipet mikro dan dimasukkan ke dalam tabung ependor". $emudian dilakukan
pengukuran kadar &LT menggunakan reagen 'kit-.
Dengan menggunakan kit &LT, ku0et I sebagai blanko diberi *// ml
a7uades dan */// ml reagen I. Setelah dicampur dan diinkubasi # menit pada
suhu ,> N2. )asingmasing ku0et dicampur ditambah .#/ ml reagen II. Setelah
tercampur dan diinkubasi * menit pada suhu yang sama, ditentukan 9ptical
density '9D- nya dengan spektro"otometer pada panjang gelombang ,;# nm.
Pembacaan 9D diulang , kali dengan inter0al 1aktu * menit. Delta absorben 5
menit selanjutnya dikalikan "aktor kon0ersi sebesar ,+>* untuk mendapatkan
kadar &LT. $adar &LT normal pada tikus putih adalah *>,#,/,. IH5L
'@idyatmoko,.//+-.
U2! Stat!0t!. me""ua.a u2! ANO(A
Da,ta/ Pu0ta.a
&mirudin <. .//>. Bisiologi dan Biokimia !ati. DalamE Sudoyo &.@., Setyohadi
B., &l1i I., Simadribata ). $., Setiati S. 'eds-. Buku &jar Ilmu Penyakit
Dalam. Edisi 8. =akartaE Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam B$ HI
&na Listya, ./*/, &kti0itas &ntiradikal Bebas serta $adar Beta $aroten pada
)adu <andu 'Ceiba pentandra- dan )adu $elengkeng 'Nephelium
longata L.-, Skripsi, B)IP&, =urusan $imia, Hni0ersitas Hdayana, Bali
&sih, I.&.<.&., <atnayani, $., S1ardana, I.B. ./*.. Isolasi dan Identi"ikasi
Senya1a (olongan Bla0anoid Dari )adu $elengkeng 'Oephelium longata
L.-. Jurnal Kimia. Bukit =imbaran EBakultas $imia Hni0ersitas
Hdayana.hlm >.>6
Bagdano0, S. ./*.. !oney as Outrient and Bunctional Bood. Bee Product Science.
pp +*/
Bagiada &. *++#. <adikal bebas dan antioksidan. Jurnal Kedokteran Universitas
Udayana
Blois, ). S., *+#6, &ntio?idant Determination by the Hse o" Stable Bree radical,
Nature
Erguder B. I., $ilicoglu S. S., Oamuslu )., $ilicoglu B., De0rim E., $ismet $.,
Durak I. .//6. !oney pre0ent hepatic damage induced by obstruction o"
the common bile duct. World J Gastroenterol
Battah &. B. &. .//8. engobatan dan enyembuhan menurut Wahyu Nabi! &lih
BahasaE $athur Suhardi. =akartaE Pustaka &sSabil
(heldo", O and O. =. Engeseth. .//.. &ntio?idant capacity o" honeys "rom
0arious "l oral sources based on the determination o" o?ygen radical
absorbance capacity and inhibition o" in 0itro lipoprotein o?idation in
human serum samples. J "gric #ood Chem
!arborne, =.B. *+6> . )etode Bitokimia IPenuntun 2ara )odern )enganalisa
TumbuhanJ. Bandung E ITB
=un7ueira L.2., 2arneiro =., $elley <.9. *++#. $istologi %asar. Edisi ke6. &lih
BahasaE =an Tambayong. =akartaE E(2
$ilicoglu B., $ismet $., $ilicoglu S. S., Erel S., (encay 9. Sorkun $., Erdemli
E., &khan 9., &kkus ).&., Sayek I. .//6. E""ects o" honey as a scolicidal
agent n the hepatobilliary system. World J Gastroenterol
)oruk &.$.9., @igunaningsih. @., Salam &., Hleander B., !erna1ardi. .//;.
&adu 'bat dan Suplemen! BaliE Pak 9les 2entre
Price S. &., @ilson L. ). *++8. ato(isiologi) Konsep Klinis roses*proses
enyakit. Edisi 8. =akartaE E(2
<obbins S.). dan &ngell ). *+>;. +asic athology! .nd Edition. PhiladelphiaE
@. B. Saunders
Tirta1inata T. 2. .//;. &akanan dalam erspekti( "l ,uran dan -lmu Gi.i.
=akartaE Balai Penerbit B$ HI
@idjaja S. *++>. &ntioksidan E Pertahanan tubuh terhadap e"ek oksidan dan
radikal bebas. &a/! -lm! #ak! Kedokt! Usakti
@irya1an, D. T. .//6. E(ek &adu Sebagai $epatoprotektor 0erhadap Kerusakan
Struktur $istologi $epar &encit 1ang %iinduksi arasetamol. Skripsi.
SurakartaE Bakultas $edokteran Hni0ersitas )uhammadiyah Surakarta

Anda mungkin juga menyukai