Yang Dilupakan
Persoalannya kemudian, penampilan mentereng seringkali berbeda dengan isi dalam dari fisik tersebut.
Kebijakan pembangunan mengandalkan utang dari negara lain, mempunyai konsekuensi sosial yang
amat negatif. Inilah yang dilupakan pemerintah.
Pembangunan Indonesia itu diarahkan atau tergantung dari perkembangan kelompok negara pemberi
bantuan (IGGI). Jadi kelihatan ada korelasi antara pembangunan jalan raya dengan mengalirnya
produk-produk kendaraan baru buatan Jepang dekade tujuh puluhan.
Pada dekade tujuh puluhan telah terjadi kekeliruan kebijakan politik-ekonomi, di mana pembangunan
hanya memusat di daerah perkotaan yang membuat hanya orang-orang kota mampu menikmati hasil
pembangunan, merangsang arus urbanisasi desa-kota meningkat. Kota-kota besar di Indonesia dipadati
penduduk migran yang membuat situasi kumuh. Hingga sekarang Indonesia masih belum bisa keluar dari
krisis ekonomi 1997. Ini mengindikasikan bahwa perekonomian kita belum bisa mandiri.
Bagaimana Kini?
Dalam beberapa catatan total utang Indonesia sampai tahun 2006 ini sekitar Rp 1.200 trilyun. Rp 600
trilyun merupakan utang luar negeri, setengah di antaranya milik Jepang. Dengan jumlah itu, Indonesia
diwajibkan membayar bunga Rp 141 trilyun terdiri atas Rp 77 trilyun untuk bunga dan Rp 64 trilyun
untuk cicilan utang pokok. Setiap tahun sekitar 20 sampai 30 persen dana APBN habis untuk anggaran
ini. Banyak yang berpendapat bagaimana harus mengelola utang yang demikian besar ini.
Untuk memperingan keadaan, kiranya ada tiga langkah yang mesti dilakukan pemerintah sekarang.
Harus dikurangi pinjaman tersebut secara sistematis dan dengan skala prioritas, kemudian ubah fokus
penggunaan dana dari kota ke desa dan perlu keberanian argumentatif untuk menghadapi ''protes'' dari
negara-negara pemberi utang.
Venuzuela, Bolivia, dan Iran kini berani bersikap argumentatif terhadap negara-negara maju. Indonesia
tidak perlu seradikal negara-negara tersebut, tetapi harus memiliki modal keberanian untuk
berargumentasi menghadapi mereka. Meski pengurangan utang akan berakibat kelesuan pembangunan,
ini hanya dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang akan melahirkan kemandirian.