Anda di halaman 1dari 3

KEBUTUHAN MANUSIA KEPADA AGAMA

Oleh : Yandi Fauzi (mahasiswa ilmu kesejahteraan sosial FISIP


UNPAD)

Bila kita membeli mesin produksi luar negri, maka kita akan
diperkenalkan kepada tenga ahli, dan juga kita diberi buku pedoman. Buku
pedoman itu berisi tentang penjelasan komponene-komponen dan sisitem
kerja dari mesin yang kita beli. Sementara tenaga ahli yang dikirim kepada
kita tugasnya adalah untuk melatih, menjelaskan sistem kerja, dan
menjelaskan cara memperbaiki bila mesin mengalami kerusakan.

Begitu pula dengan alam semesta, baik langit maupun bumi yang kita
tempati, adalah produk ciptaan-NYA yang angat besar. Penciptaan alam
semestaitu tentu tidak hanya berdiam diri saja dalam mengenalkan alam
raya ciptaan-NYA. Pencipta alam semesta (ALLAH SWT) pasti mengirim
buku-buku pedoman (kitab-kitab samawi) dan mengirim para ahli atau juru
penerang ( para Rosul).

Seseungguhnya ALLAH, yang menciptakan alam semesta ini, telah


menurunkan kitab-kitab samawi yang dibutuhkan manusia untuk
memberikan penjelasan tentang penciptaan alam semesta dan hal-hal yang
berkaitan dengannya di masa datang. DIA juga mengatur hubungan manusia
dengan alam semesta, serta menjelaskan kepada manusi atas hal-hal yang
akan membawa kemaslahatan dan hal-hal yang dapat merusak tatanan alam
yang di tempatinya.

Sedangkan para Rosul diutus dalam kehidupan ini adalah untuk


memberi pengajaran kepada manusia agar mereka senantiasa beramal
shalih, bekrja dengan tekun dan menuntut ilmu yang bermanfaaat bagi
kehidupan. Para Rosul juga senantiasa menyebarkan cinta kasih,
perdamaian, kasih sayang, perlindungan dan kebaikan, serta menjadi
tauladan yang baik bagi umat manusia.
Alam semesta ini merupakan ciptaan ALLAH yang begitu besar,
dimana manusia bekerja didalamnya. Kalau produk manusia yang kecil saja
membutuhkan buku pedoman dan pra tenga ahli yang menjelaskan
komponen-komponen tentang produk itu, apalagi dengan produk berupa
produk alam semesta dan isinya, tentunya membutuhkan para Rosul dan
risalah-risalah samawi yang akurat.

Sesungguhnya agama-agama samawi menegaskan bahwa manusia


adalah makhluk yang telah diberi anugrah kemuliaan oleh ALLAH SWT.
Anugrah kemuliaan itu bukan diberiakan oleh sesama manusia. Mereka juga
mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam hidup ini. Mannusia
merupakan khalifah ALLAH intuk kemaslahatan hidup di permukaan bumi,
mereka diharapkan dapat memeanfaatkan kekayaaan alam dan rahasia-
rahasia yang terkandung di dalamnya. Bahkan bukan saja rahasi ayang
terkandung di bumi, tetapi juga rahasia-rahasia yang ada luar angkasa.
Walaupun agama samawi menjamin hak-hak secara individu, tetapi ada saja
segolongan manusia yang berusaha melenyapkan atau mengurangi hak-hak
individu trsebut. Seperti yang dilakukan oleh para penguasa yang dzhalim
dan sombong. Ketika orang-orang yang berhak dilarang untuk mendapatkan
haknya, maka seseungguhnya hak-hak bangsa telah berada dibawah
kekeuasaan orang-orang tertentu.

Sesungguhnya agam samawi telah memberikan petunjuk kepada umat


manusia bahwa nenek moyang mereka adalah satu, yaitu dari seorang
bapak yang bernama ADAM AS dan dari seorang ibu yang bernama SITI
HAWA. Oleh karena itu, mereka semua adalah bersaudara. Mereka hidup
berdampingan satu sama lain, saling mengenal, saling membantu dan tidak
saling membenci.

Maka sudah selayaknya manusia, untuk berhajat kepada agama-


agama samawi dalam rangka membersihkan jiwa dan watak mereka, serta
untuk mengekang perilaku sewenang-wenang yang diakibatkan oleh
kekuatan fisik dan akal pikirannya. Dengan demikina kekuatan fisik dan akal
pikiran manusia hanya digunakan untuk kebaikan dan kemakmuran di muka
bumi. Seseungguhnya butuhnya jiwa kepada agama samawi adalah sama
halanya dengan butuhnya tubuh kepada air, udara dan makanan.
Sebagaimana tubuh yang dihidupkan oleh ketiga unsusr tersebut, maka
demikian pula seperti jiwa yang dihidupkan dengan agama.

Anda mungkin juga menyukai