Anda di halaman 1dari 27

SIFAT-SIFAT

SENYAWA TURUNAN ALKANA


SIFAT-SIFAT HALOALKANA
Sifat fisis
Kecuali F, atom-atom halogen lebih berat
dibanding atom C atau H, shg Mr nya lebih
besar dan menyebabkan kenaikan titik
didihnya.

Sifat Kimia Haloalkana

1. Reaksi substitusi atom halogen degan gugus OH,
menghasilkan alkohol


2. Reaksi dengan amonia menghasilkan mina

R X

+ OH
-

R OH + X
-

CH
3
CH
2
Cl

+ NaOH CH
3
CH
2
OH + a NaCl
R X

+ NH
3

R NH
2
+ HX


C
2
H
5
Cl

+ NH
3
C
2
H
5
NH
2
+ HCl


3. Reaksi dengan KOH atau NaOH dalam pelarut alkohol
pada suhu tertentu menghasilkan alkena

4. Reaksi dengan sianida atau kalium sianida
membentuk alkil sianida

5. Reaksi dengan natrium alkanolat menghasilkan eter
C
2
H
5
Cl

+ NaOH CH2 == CH
2
+ NaCl + H
2
O


C
2
H
5
Cl

+ HCN C
2
H
5
CN + HCl


C
2
H
5
Cl

+ CH
3
ONa C
2
H
5
O CH
3
+ NaCl


Pembagian alkanol berdasarkan jumlah atom C yang terikat
pada atom C yang mengandung gugus OH
1. Alkohol primer
: alkohol dimana gugus OH terikat pada atom C primer
( atom C primer : atom C yang mengikat 1 atom C lainnya secara
langsung)
2. Alkohol Sekunder
: alkohol dimana gugus OH terikat pada atom C sekunder
( atom C sekunder : atom C yang mengikat 2 atom C lainnya secara
langsung)
3. Alkohol tersier
: alkohol dimana gugus OH terikat pada atom C tersier
( atom C tersier : atom C yang mengikat 3 atom C lainnya secara
langsung)



C C OH

OH

C C C

OH

C C C

C
Atom c primer Atom c sekunder Atom c tersier
SIFAT SIFAT ALKANOL
A. Sifat Fisik
1. Merupakan cairan yang tidak berwarna, berbau khas
2. Dapat larut dalam air pada berbagai perbandingan
3. Mempunyai ikatan hidrogen
4. Mempunyai titik didih relatif tinggi
B. Sifat Kimia
1. Alkohol dapat bereaksi dengan logam Natrium

ROH + Na
Contoh :
CH
3
CH
2
OH + Na
2. Reaksi alkohol dengan HCl dengan menggunakan katalisator
ZnCl
2
dikenal dengan reaksi Lukas
ROH + HCl
RONa + H
2

CH
3
CH
2
ONa + H
2
RCl + H
2
O
3. Reaksi alkohol dengan PCl
5
akan menghasilkan alkil klorida
ROH + PCl
5
RCl + POCl
3
+ HCl
4. Oksidasi alkohol primer menghasilkan aldehid
Oksidasi alkohol sekunder menghasilkan keton
Alkohol tersier tidak teroksidasi
CH
3
CH
2
OH + O
2
O

CH
3
C

H + H
2
O
OH

CH
3
CH

CH
3
+ O
2

O

CH
3
C

CH
3
+ H
2
O
OH

CH
3
C

CH
3
+ O
2


CH
3

( ALDEHID)
( KETON )
Tidak bereaksi
5. Alkohol jika dipanaskan dengan H
2
SO
4
pekat akan mengalami dehidrasi.
Pada suhu 140
0
C akan terbentuk eter, pada suhu 180
0
C akan terbentuk
alkena
CH
3
CH
2
OH

CH
3
CH
2
O CH
2
CH
3
+ H
2
O
H
2
SO
4
(140
0
C )
2CH
3
CH
2
OH

CH
3
= CH
2
+ H
2
O

H
2
SO
4
(180
0
C )
ETER
ALKENA
6. Alkohol bereaksi dengan asam alkanoat membentuk ester
(reaksi esterifikasi)
ROH + RCOOH RCOOR + H
2
O
R OH
O

R C OH
O

R C OR
H
2
O
+ +
SIFAT SIFAT ETER
A. SIFAT FISIK
1. Eter tidak memiliki ikatan Hidrogen,hanya memiliki gaya
London
2. Titik didih eter lebih rendah daripada alkohol
3. Dapat bercampur dengan dengan senyawa ion,senyawa
kovalen polar,tetapi lebih rendah daripada kelarutan
alkohol
B. SIFAT SIFAT KIMIA ETER
1. Kurang reaktif dibandingkan alkohol
2. Lebih mudah menguap dibandingkan dengan alkohol
3. Lebih mudah terbakar
4. Eter tidak bereaksi dengan logam Natrium
5. Dapat bereaksi dengan PCl
5
membentuk Kloroalkana dan POCl
3

R O R

+ PCl
5
R Cl + R

Cl

+ POCl
3

6. Dapat bereaksi dengan Asam halida (HX)
R O R

+ HX R OH + R

X
R > R


Jika HX berlebih,maka :
R O R

+ 2HX R X + R

X + H
2
O
SIFAT SIFAT ALKANAL ( ALDEHID )
A. SIFATSIFATFISIK
1.Padasuhukamarberupacairanyangberbautidakenak

2.Aldehidbersukutinggiberupazatcairkentaldanberbauenak

3.Merupakanmolekulpolar

4.Mempunyaititikdidihlebihtinggidaripadaalkana,tetapilebih
rendahdaripadaalkoholdengansukuyangsama

5.Dapatlarutpadasenyawaion,kovalenpolar,dansenyawanon
polar

B. SIFAT KIMIA ALKANAL ( ALDEHID )
1. Aldehid dapat mengalami reaksi oksidasi. Biasanya yang digunakan sebagai
oksidator adalah pereaksi Fehling atau Tollens
O

R

C H + O
2

O

R

C OH
Asam karboksilat
( secara umum)
O

R

C H + 2CuO
O

R

C OH + Cu
2
O
(s)

fehling
O

R

C H + Ag
2
O
O

R

C OH + Ag
(s)

Tollens
2. Aldehid dapat mengalami reaksi reduksi. Biasanya yang digunakan sebagai
reduktor adalah LiAlH
4

O

R

C H + H
2
R CH
2
OH
3. Aldehid dapat bereaksi dengan PCl
5

O

R

C H + PCl
5
R CHCl
2
+ POCl
3

alkohol
Alkil diklorida
SIFAT SIFAT ALKANON ( KETON )
A. SIFAT FISIK
1. Mempunyai gugus yang sangat polar

2. mempunyai gaya tarik menarik dipol-dipol

3. Mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari alkana, tetapi masih
lebih rendah dari alkohol

4. dapat bercampur dengan senyawa polar dan non polar
B. SIFAT KIMIA
1. Alkanon bereaksi dengan H
2
menghasilkan alkohol sekunder
( reaksi adisi hidrogen / hidrogenasi )
O

R

C R

+ H
2

OH

R

CH R


Alkanon
Alkohol sekunder
2. Keton tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling dan Tollens
SIFAT SIFAT ASAM ALKANOAT
A. Sifat fisik
1. Asam karboksilat bersuku rendah ( C kurang dari 9 ) berwujud cair,
sedangkan yang bersuku tinggi berwujud padat.

2. Empat asam pertama larut dalam air, asam ke -5 dan ke-6
sebagian kecil larut

3. Asam karboksilat juga larut dalam pelarut kurang polar ( spt. Eter,
alkohol, benzena )

4. Asam karboksilat mempunyai titik didih yang lebih tinggi
daripada alkohol. Karena punya ikatan hidrogen yang kuat

5. Semua asam karboksilat termasuk asam lemah
B. Sifat kimia asam alkanoat
1. Bereaksi dengan basa kuat membentuk garam ( reaksi penetralan)
R COOH + NaOH R COONa + H
2
O
Garam
- Sabun adalah garam natrium atau Kalium asam karboksilat bersuku tinggi
- C
17
H
35
COONa ( Na-Stearat = sabun keras )
C
17
H
35
COOK ( K Stearat = sabun lunak )
2. Bereaksi dengan alkohol membentuk ester ( reaksi esterifikasi )
Pada reaksi ini gugus OH asam karbosilat diganti oleh gugus OR dari alkohol
R OH R COOH R COOR H
2
O + +
ester
3. Dapat mengalami reaksi reduksi menghasilkan alkohol primer
R COOH R CH
2
OH
Kegunaan Asam karboksilat
CARA PEMBUATAN ALKIL ALKANOAT (ESTER)
1. Ester dibuat dengan mereaksikan alkohol dengan asam karboksilat dengan
bantuan H
2
SO
4
pekat. ( Reaksi esterifikasi )
H O R H
2
O
O

R

C OH
O

R

C OR
+ +
Asam Karboksilat
alkohol
ester
2. Ester yang dihasilkan dari reaksi gliserol dgn asam karboksilat bersuku tinggi
disebut dengan minyak atau lemak
H
2
C OH

HC OH

H
2
C OH
O

H
2
C O C R
O

H C O C R
O

H
2
C O C R
O

3 HO

C R
+
+
3H
2
O
Gliserol
Asam Karboksilat
bersuku tinggi
Gliserida
(minyak / lemak )
Contoh :
H
2
C OH

HC OH

H
2
C OH
O

3 HO

C C
15
H
31

O

H
2
C O C C
15
H
31

O

H C O C C
15
H
31

O

H
2
C O C C
15
H
31

3H
2
O
+
+
Gliserol
Asam Palmitat
Gliseril Tripalmitat
SIFAT SIFAT ALKIL ALKANOAT ( ESTER )
A. SIFAT FISIK
1. Ester bersuku rendah berwujud cair dan mudah menguap
2. Ester bersuku tinggi tidak larut dalam air,tetapi larut dalam
benzen,eter, CS
2
( contoh : minyak dan lemak )
3. Lemak memiliki titik cair tinggi, minyak mempunyai titik cair rendah
4. Ester bersuku rendah berbau harum


Ester Aroma Ester Aroma
Etil Format
Propil Asetat
pentil Asetat
Butil Butirat
Rum
Buah Pir
Pisang
Nenas
Oktil Asetat
Etil Butirat
Metil Butirat
Jeruk
Arbei
Apel
B. SIFAT KIMIA ESTER
1. Ester dapat dihidrolisis menjadi asam karboksilat dan alkohol
CH
3
OH
O

R

C OR
H
2
O
O

R

C OH
+
+
O

CH
3
CH
2


C OCH
3

H
2
O
R OH
O

CH
3
CH
2


C OH
+
+
Contoh :
Metil Propanoat Asam Propanoat metanol
O

H
2
C O C C
15
H
31

O

H C O C C
15
H
31

O

H
2
C O C C
15
H
31

3H
2
O
H
2
C OH

HC OH

H
2
C OH
O

3 HO

C C
15
H
31

Reaksi hidrolisis lemak / minyak
O

3 HO

C R
O

H
2
C O C R
O

H C O C R
O

H
2
C O C R
3H
2
O
+
+
+ +
Contoh :
H
2
C OH

HC OH

H
2
C OH
2. Ester dapat bereaksi dengan basa kuat
O

R

C OR
NaOH
O

R

C ONa
H O R +
+
Na-alkanoat Alkanol Ester
Jika lemak / minyak bereaksi dengan basa kuat akan menghasilkan sabun
( reaksi penyabunan / saponifikasi )
O

H
2
C O C R
O

H C O C R
O

H
2
C O C R
H
2
C OH

HC OH

H
2
C OH
3NaOH
O

3 R

C ONa
+ +
Sabun
Gliserol
O

H
2
C O C C
17
H
35

O

H C O C C
17
H
35

O

H
2
C O C C
17
H
35

3NaOH
O

3 C
17
H
35


C ONa
H
2
C OH

HC OH

H
2
C OH
Contoh :
+
+
Gliseril Tristearat
Na-Stearat
( sabun )
Gliserol

Anda mungkin juga menyukai