Anda di halaman 1dari 38

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS KEDOKTERAN
Jurusan Kedokteran Umum
UNIVERSITAS SYIAH KUALA !anda A"e#
Ta#un A$aran %
Semester %
&''()&'*'
Kode Mata Ku+,a# %
Judu+ Mata Ku+,a# %
Jum+a# SKS %
Pers-aratan M,n,mum %
Dasar.Dasar !,ostat,st,k
Re/erens, Utama % *0 Dr1Eko !ud,arto !ud,man2SKM2 Biostatistika untuk Kedokteran
dan Kesehatan Masyarakat2 E342 Jakarta2 &''&
&0 !ernard Rosner2 Fundamentals of Biostatistics2 5
t#
ed,t,on2
Du67ur- Press2 USA2 *((81
90 Her, Pur:anto2 Pengantar Statistik Keperawatan2 E342 Jakarta2
*((;
50 Sum7er.sum7er +a,n -an< re+e=an1
Tea"#,n< Mater,a+s )
E>u,?ment %
Lecture notes, reference books, LC pro!ector, computer with SPSS,
Microsoft "#cel, data from $arious sources%
Tea"#,n<.Learn,n<
Met#od%
Dosen %
Ruan<an %
Te+e?#one ) e.ma,+ %
dr1 M1 Yan,2 M1Kes2 PKK
Muna:ar2 M1 A??1 Stats
dr1 T, La,+, I7ra#,m2 M1 Kes2 PKK
dr1 Nur$anna#2 MPH

) muna:ar1mu"#-en@<ma,+1"om
Aaktu Men<a$ar
. Har, ) Jam %
Room %
Prakt,kum
Sess,on Har, ) Jam %
Room %
)
)
)
Tan<<a+ Pent,n< % M,dtest %
Pen-era#an Pro$e"t%
F,na+ Test %
1
TEA4HIN3 S4HEDULE
AEEK LE4TURE ) TUTORIAL ) ASSI3NMENT TOPI4 LE4TURER
*
&)**)&''(
Ku+,a# Pakar
. Pen<ert,an Stat,st,k dan Penda#u+uan
. Pen<um?u+an dan ?en-a$,an Data
. t dan B test
. 4#, S>uare
. Dr1 M1 Yan,2
M1Kes2PKK
. Muna:ar2 M1
A??1Stats
Prakt,kum
AEEK LE4TURE ) TUTORIAL ) ASSI3NMENT TOPI4 LE4TURER
* Ta7u+as, dan Pen-a$,an Data Muna:ar2 M1
A??1Stats
& t dan B Test Muna:ar2 M1
A??1Stats
9 4#,.s>uare Muna:ar2 M1
A??1Stats
5 V,ta+ Stat,st,k dan Pen<a-aan Muna:ar2 M1
A??1Stats
Petunjuk Umum
1. Sistem Penilaian
- Kehadiran :
- Midtest :
- Tugas :
- Project :
- Final Test :
Test dilakukan dengan system Open ook.
!. ila tidak hadir harus dengan alasan yang jelas" jika sakit harap menunjukkan surat
dokter.
#. Tugas dikerjakan secara $erkelompok" 1 kelompok terdiri dari % orang mahasis&a.
'. Plagiarisme adalah suatu pelanggaran serius" $agi yang melakukannya akan di$erikan
nilai (.
). Project adalah tugas perorangan" maksimal 1* lem$ar dengan sistematika :
- Pengantar
- +ata analysis dan Statistical methods
- Pem$ahasan
- Kesimpulan
!
Dasar-dasar Biostatistik
Tujuan Pem$elajaran :
Mahasis&a diharapkan dapat:
1. Menyusun dan menyajikan +ata
!. Menganalisa data dan menggunakan metode statistika yang tepat.
#. Mengenal dasar-dasar penggunaan program Microso,t (-cel atau SPSS.
#
a$ .
Dasar-dasar Biostatistik
Statistika adalah :
- se$uah kumpulan metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan"
menganalisa" menyajikan dan menginterpretasikan data dan untuk mem$uat
keputusan.
- Focus dengan prosedur-prosedure untuk menganalisa data.
- Se$uah ilmu yang $erdasarkan in,erensi pada data pengamatan dan pengam$ilan
keputusan dari seluruh permasalahan dalam menghadapi ketidakpastian.
- Statistika adalah se$uah teori dari in,ormasi" dengan mem$uat in,erensi se$agai
tujuannya.
Secara /mum Statistika ter$agi dua:
1. Statistika Deskriptif : terdiri dari metode-metode untuk mengorganisir" menampilkan
dan menjelaskan data dengan menggunakan ta$le" gra,ik" dan kesimpulan dari
pengukuran-pengukuran
!. Statistika Inferensial : terdiri dari metode-metode yang mengunakan in,ormasi sample
untuk mem$antu mem$uat se$uah keputusan se$uah populasi.
Populasi dan sampel
- Populasi : /kuran yang le$ih $esar dari data adalah target dari yang kita minati"
pengumpulan semua elemen 0indi1idual" item atau o$jek2 yang merupakan
karakteristik-karakteristik yang sedang kita pelajari.
- Sample : se$uah irisan dari elemen-elemen yang dipilih dari populasi
Parameter dan statistik
- Parameter : Se$uah kesimpulan pengukuran secara menyeluruh 0konstan2 yang
menjelaskan karakteristik-karakteristik tertentu dari se$uah populasi.
- Statistik : se$uah kesimpulan pengukuran dari se$uah karakteristik numeric dari
se$uah sample.
3aria$el adalah se$uah karakteristik yang sedang dipelajari yang diasumsikan mempunyai nilai
$er$eda untuk elemen yang $er$eda.
3aria$le
4uantitati1e 4ualitati1e
+iscrete 5ontinous
'
Tipe-tipe Skala :
1. Nominal : terdiri dari sejumlah pengamatan yang di$uat dalam kategori yang spesi,ik.
5ontoh : 6enis kelamin" nomor telepon" jenis transportasi dan lain lain.
!. Ordinal : terdiri dari sejumlah pengamatan yang diranking atau diurutkan untuk
menunjukkan tempat pertama" kedua dan seterusnya. 5ontoh : Tingkat pendidikan.
#. Interval : terdiri dari sejumlah pengamatan yang diukur pada skala yang di$uat yang
mempunyai jarak yang sama antar nomor-nomor sehingga mem$erikan jarak yang sama
pada nilai-nilai dari karakteristik yang sedang diukur" dan nilai nol pada skala ini tidak
ada artinya 0data tidak dapat di$andingkan2. 5ontoh : Skala pada thermometer" .PK.
'. Ratio : pengamatan-pengamatan yang diukur pada skala yang di$uat yang mempunyai
jarak yang sama antar nomor-nomor sehingga mem$erikan jarak yang sama pada nilai-
nilai dari karakteristik yang sedang diukur" dan nilai nol pada skala ini $erarti 0data dapat
di$andingkan2. 5ontoh : Tinggi dan $erat $adan.
Sumber Data:
1. Primer
!. Sekunder
! Pen"ajian Data
Teknik-teknik penyajian +ata terdiri dari # $entuk :
1. Tulisan 0te-tular2
!. Ta$el 0ta$ular2
#. 7ra,ik" diagram atau gam$ar 0graphic2
Penyusunan Ta$el
1. erdasarkan 8aktu
1.1 Ta$el 6umlah 9kseptor K di daerah 9 1::* ; 1::'
Ta#un $umla# %kseptor
1::* !')
1::1 !%<
1::! )<=
1::# ':=
1::' #!'
6umlah !.11!
Sum$er : iostatistik /ntuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat
)
!. erdasarkan $esarnya angka
Ta$el +istri$usi penyakit $erdasarkan jenis kelamin di >umah Sakit 9.
6enis Penyakit 6umlah
6enis Kelamin
?aki-laki Perempuan
Saluran @apas =!) '1) '1*
Saluran Pencernaan <#* '** ##*
Penyakit Kulit !)' !** )'
Penyakit Mata 1** =) 1)
6umlah !.*=: 1.!%* =!:
Sum$er : iostatistik /ntuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat
+ari ta$le di atas dapat diketahui jenis penyakit yang ter$anyak adalah penyakit saluran
napas dan penderita ter$anyak adalah laki-laki.
Ta$el ini $erguna untuk:
1. Penyusunan Prioritas.
!. Mengajukan usulan ke$utuhan o$at atau alat yang di$utuhkan
Pen"ajian Data dalam bentuk &rafik!
er$agai $entuk gra,ik :
1. 7ra,ik atang 0ar +iagram2
!. 7ra,ik ?ingkaran 0Pie +iagram2
#. 7ra,ik 7aris 0?ine +iagram2
'. 7ra,ik Pencar 0Scatter Plot2
). 7ra,ik Model 0Pictogram2
%. 7ra,ik Peta 0Map +iagram2
! 'rafik Batan&
%
(isto&ram
Umur )rekuensi
1)-1: '
!*-!' :
!)-!: 1)
#*-#' 1*
#)-#: <
'*-'' <
$umla# )!
)rekuensi Poli&on
<
*! 'rafik +in&karan ,Pie Dia&ram-
$enis Pen"akit $umla#
Penyakit saluran napas )**
Penyakit saluran pencernaan !**
Penyakit kulit !**
Penyakit mata )*
?ain-lain )*
$umla# 1***
Perhitungan:
Penyakit saluran napas : )** A 1*** - #%*B C 1=*B
Penyakit saluran pencernaan : !** A 1*** - #%*B C <!B
Penyakit kulit : !** A 1*** - #%*B C <!B
Penyakit mata : )* A 1*** - #%*B C 1=B
?ain-lain : )* A 1*** - #%*B C 1=B
.! 'rafik 'aris
Tahun Kematian i$u Kematian $ayi
1::* 1** 1**
1::1 #* %*
1::! !* '*
1::# 1= #*
1::' 1* !%
6umlah
=
'rafik frekuensi kumulatif ,ogive)
+ihasilkan dari data ,rekuensi distri$usi kumulati, dan digunakan untuk mengetahui posisi
indi1idu dalam kelompok.
Tekanan darah
Sistolik 0mmDg2
Frekuensi Frekuensi kumulati,
E $atas atas
1#* ; 1#: ! *
1'* ; 1': 1* !
1)* ; 1): 1) 1!
1%* ; 1%: 1* !<
1<* ; 1<: < #<
1=* ; 1=: % ''
1:* ; 1:: * )*
6umlah )*
Sum$er : iostatistik /ntuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat
:
'rafik &aris pata#-pata#
1*
a$ ..
/ital Statistik
Statistik 0ela#iran
Statistik kelahiran menggam$arkan kelahiran yang actual dari &anita dan $ukan kapasitas
&anita untuk melahirkan.
! %n&ka kela#iran kasar ,%+0- 1 2rude Birt# Rate ,2BR-
Merupakan angka yang menggam$arkan angka kelahiran hidup dalam
&aktu satu tahun. 9ngka ini paling umum digunakan untuk menilai tingkat
,ertilitas penduduk.
9?K C
juli tgl pada populasi Jumlah
tahun satu dalam hidup kelahiran Jumlah
1
- 1**
*! %n&ka fertilitas umum ,%)U- 1 'eneral )ertilit" Rate ,')R-
Merupakan indikator $agi tingkat kelahiran masyarakat" yaitu angka
kelahiran yang dikaitkan dengan Freprodukti1itas &anitaG dengan status mampu
hamil. Masa mampu hamil umumnya $erkisar pada usia antara 1)-': tahun.
9F/ C
H H hamil mampu masa dalam wanita Jumlah
tahun satu dalam hidup kelahiran Jumlah
- 1**
.! %n&ka fertilitas spesifik-usia ,%)S-U- 1 Spe3ifi3 )ertilit" Rate - %&e ,S)R-
Merupakan penentuan tingkat kelahiran masyarakat yang $erasal dari
&anita dalam Fmasa hamilG dengan spesi,ikasi $atas usia tertentu. Spesi,ikasi
dapat pula dilakukan pada ras" agama" status social" dan se$againya.
9FS-/ C
tertentu usia wanita Jumlah
tertentu usia wanita dari hidup kelahiran Jumlah
- 1***
4! %n&ka fertilitas total ,%)T- 1 Total )ertilit" Rate ,T)R-
Merupakan penjumlahan dari angka ,ertilitas spesi,ik-usia untuk semua
kelompok perhitungan dikalikan dengan inter1al usia.
9FT C Jumlah (AFS-U - Interval)
5! %n&ka )ertilitas kumulatif ,%)0- 1 2ummulative )ertilit" Rate ,2)R-
Merupakan nilai kumulati, dari 9ngka ,ertilitas total.

ST9T.ST.K K(?9D.>9@ 69K9>T9 9>9T
11
/sia 8anita
0thn2
6umlah populasi
8anita
6umlah ?ahir
Didup
9FS-/ 9FK
1) ; 1: !!*.1** !1.<:* ::"* ':)"*
!* ; !' !*:.)** #<.*)1 1<%": 1.#<:")
!) ; !: 1<*.1** !!.1#) 1#*"1 !.*#*"*
#* ; #' 1#:.1** :.!'% %%") !.#%!")
#) ; #: 1#).'** #.<#: !<"% !.)**")
'* ; ': !%1.<** 1.*'' '"* !.)'*")
6umlah 1.1#).:** :).**)
Sum$er : iostatistik /ntuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat
9FK C 9FT1 I 9FT! I 9FTJ
Statistik 0esakitan
Statistik kesakitan merupakan ukuran penting dalam menge1aluasi tingkat kesehatan
masyarakat. Ter$agi dalam dua istilah yaitu insidensi dan pre1alansi.
! %n&ka insidensi ,%I-
9ngka insidensi penyakit adalah angka yang menggam$arkan kejadian
atau tim$ulnya suatu penyakit 0kasus $aru2 dalam kurun &aktu tertentu pada suatu
masyarakat. 9ngka insidensi juga menunjukkan munculnya penderita dan cepat
atau tidaknya suatu penyakit menye$ar.
9. C
juli pada populasi jumlah
tahun satu dalam pen!akit "aru kasus Jumlah
1
- 1***
*! %n&ka prevalensi ,%P-
9ngka pre1alansi suatu penyakit adalah angka yang menunjukkan jumlah
penderita penyakit tertentu pada &aktu atau periode tertentu. Pada umumnya
digunakan pada penyakit kronis.
a. pre1alansi pada &aktu tertentu 09P-t2
9P-t C
tertentu saat populasi jumlah
tertentu waktu pada kasus semua Jumlah .
- 1**
$. pre1alansi pada periode tertentu
9P-p C
tertentu periode pada populasi jumlah
tertentu periode pada kasus semua jumlah
- 1**
1!
.! Rasio fatalitas kasus ,R)0-
Merupakan angka yang digunakan untuk menge1aluasi ke$erhasilan
program pengo$atan terhadap &a$ah penyakit dalam suatu masyarakat. 9ngka ini
juga menunjukkan pro$a$ilitas kematian yang dise$a$kan oleh &a$ah tertentu.
>FK C
kasus semua Jumlah
tertentu pen!akit aki"at mati kasus Jumlah
- 1**
4! Rasio Imaturitas ,RI-
>asio yang menunjukkan $esarnya kelahiran premature yang terjadi pada
suatu periode.
>. C
periode suatu pada lahir !ang "a!i Jumlah
periode suatu pada prematur kelahiran seluruh Jumlah
- 1**
5! %n&ka seran&an sekunder ,%SS-
Merupakan insidensi suatu in,eksi 0penularan2 pada populasi yang relati1e
tertutup" sehingga diasumsikan seluruh anggota populasi melakukan kontak.
9SS C
kontak mengalami !ang individu Jumlah
pen!akit inku"asi periode dalam sekunder kasus jumlah
- 1**
Statistik 0ematian
Merupakan angka yang menggam$arkan ,rekuensi relati1e terjadinya kematian pada
periode dan populasi tertentu.
! %n&ka kematian kasar ta#unan ,%60T-
9dalah angka yang menunjukkan $esarnya peristi&a kematian secara
umum dalam suatu populasi. Perlu diperhatikan pula karakteristik kesehatan suatu
populasi.
9MKT C
juli pada populasi Jumlah
tahun satu dalam kematian Jumlah
1
- 1***

*! %n&ka kematian spesifik ta#unan ,%6ST-
a. 9tri$ut indi1idu: usia" jenis" kelamin" ras" agama" ds$.
$. Penye$a$ kematian atau jenis penyakit.
1#
9MST C
kelompok menurut populasi Jumlah
tahun satu dalam i spesi#ikas menurut kematian Jumlah
- 1***
.! %n&ka mortalitas maternal ,%66-
9dalah angka yang menunjukkan tingkat kematian i$u yang $erkaitan
dengan proses persalinan dan ni,as.
9MM C
tahun satu selama hidup kelahiran Jumlah
tahun satu dalam puerpurial kematian Jumlah
- 1***
4! %n&ka mortalitas ba"i ,%6B- 1 Infant 6ortalit" Rate ,I6R-
9ngka yang menunjukkan mortalitas indi1idu di$a&ah satu tahun. ila
keadaan masyarakat tidak $eru$ah" kematian $ayai dapat dijadikan indikator
kesehatan dan sanitasi.
9M C
tahun satu dalam hidup kelahiran Jumlah
tahun satu periode dalam tahun di"awah
usia individu kematian Jumlah
1
- 1***
5! %n&ka mortalitas orok ,%6O- 1 Neonatus 6ortalit" Rate ,N6R-
9ngka yang menunjukkan tingkat kematian indi1idu dengan usia di$a&ah
!= hari.
9MO C
tahun satu dalam hidup kelahiran Jumlah
tahun satu periode dalam hari di"awah
usia individu kematian Jumlah
!=
- 1***
7! %n&ka kematian janin ,%6$- 1 )etus 6ortalit" Rate ,)6R-
9ngka yang menunjukkan kematian indi1idu se$elum persalinan atau $ayi
yang lahir pada kehamilan minggu ke-!= atau le$ih.
9M6 C
terse"ut tahun persalinan jumlah
tahun satu dalam mati janin kelahiran Jumlah
- 1***
8! Rasio kematian janin ,R6$-
Per$andingan antara kelahiran janin mati dengan janin yang hidup pada
tahun atau periode yang sama.
>M6 C
terse"ut tahun pada hidup janin kelahiran Jumlah
tahun satu dalam mati janin kelahiran Jumlah
- 1**
9! %n&ka mortalitas perinatal ,%6P-
1'
9ngka yang menunjukkan tingkat kualitas per&atan i$u hamil dan $ayi.
Kaitu menghitung tingkat kematian janin pada akhir kehamilan 0!= minggu le$ih2
dan kematian orok pada a&al kelahiran 0kurang dari < hari2.
9MP C
tahun satu dalam hidup kelahiran dan
janin kematian Jumlah
tahun satu dalam orok kematian jumlah dan
janin kematian Jumlah
- 1***
:! Rasio pen"ebab kematian ,RP0-
Per$andingan antara kor$an te&as aki$at suatu penyakit dengan kor$an
secara keseluruhan.
>PK C
terse"ut tahun dalam kematian seluruh Jumlah
tahun satu dalam tertentu pen!akit aki"at
kematian Jumlah
- 1**
;! Rasio mortalitas proporsional ,R6P-
>asio yang dijadikan standar perhitungan kesehatan masyarakat dalam
suatau populasi dengan melihat lama usia hidup.
>MP C
$ematian seluruh Jumlah
atas ke tahun usia individu kematian jumlah )*
a$ ...
1)
%nalisis Data
1. /kuran @ilai Tengah
e$erapa nilai tengah yang sering digunakan :
- >ata ; rata hitung 0arithmatic mean2
- >ata-rata ukur 0geometric mean2
- Median
- Modus 0mode2
Rata-rata (itun& ,6ean-
>ata-rata hitung merupakan ukuran nilai tengah yang paling sering digunakan untuk
menganalisis data.
J0rumus #.12
Keterangan :
.
- C Dasil Pengamatan
n C jumlah pengamatan
5ontoh :
Dasil pengukuran $erat $adan 1* orang penderita dia$etes mellitus yang dira&at di suatu
rumah sakit adalah se$agai $erikut 0dalam kilogram2 :
%)" %*" ))" <*" %<" )#" %1" %'" <) dan )* " dengan menggunakan rumus #.1 diperoleh rata-
rata %! kg.
%ata disusun dalam distri"usi !ang tidak dikelompokkan
J0rumus #.!2
Keterangan :
.
- C Dasil Pengamatan
, C ,rekuensi
n C jumlah pengamatan
5ontoh: +istri$usi ,rekuensi penyakit jantung koroner
1%
erat adan 0Kg2 , ,-
1<
'# ' 1<!
)* ' !**
)) 1 ))
%* ! 1!*
%! 1 %!
%# 1 %#
%) # 1:)
%< ! 1#'
%= 1 %=
%: 1 %:
<* # !1*
<1 1 <1
<! # !1%
<) 1 <)
<= ! 1)%
6umlah #* 1.=%%
%ata disusun dalam distri"usi !ang dikelompokkan
J >umus #.!
Keterangan :
.
@t C @ilai Tengah Frekuensi
, C ,rekuensi
n C jumlah pengamatan
1=
5ontoh : erat adan penderita penyakit jantung koroner di rumah sakit 9 0n C #*2
erat adan , @t ,@t
'1 ; ') ' '# 1<!
'% ; )* ' '= 1:!
)1 ; )) 1 )# )#
)% ; %* ! )= 11%
%1 ; %) ) %# #1)
%% ; <* < %= '<%
<1 ; <) ) <# #%)
<% ; =* ! <= 1)%
6umlah #* 1.=')

Rata-rata #itun& den&an pembebanan ,<ei&#ted mean-
Kelompok ni
ni
1 # )#"* 1):
! ) )#") !%<
# 1* )'": )':
1:
6umlah 1= 1%1"# :<)

ila rata- rata kelompok dihitung tanpa pem$e$anan maka hasilnya adalah se$agai
$erikut :

+ari hasil kedua rat-rata terse$ut ternyata rata-rata dengan $e$an mendekati rata-rata
kelompok dengan n yang $esar" sedangkan rata-rata tanpa $e$an akan mendekati rata-rata
kelompok dengan n kecil.
6edian
Median merupakan nilai tengah yang $er$eda dengan rata-rata 0mean2 karena median
hanya menyatakan posisi tengah dari sederetan angka hasil pengamatan sedemikian rupa
sehingga mem$agi sama dua sama $anyak. .ni $erarti $ah&a )*L nilai terletak di $a&ah
median dan )*L nilai $erada di atas median.
Me C 0n I 12A!J0rumus #.#2
Keterangan :
Me C Median
@ C $anyaknya pengamatan
5ontoh : Misalkan kita akan mengukur D$ ) orang &anita hamil yang datang ke $agian
ke$idanan >umah sakit 9 dan kita akan menentukan nilai mediannnya.
Posisi median terletak pada 0)I12A!
Posisi median 1 ! # ' )
Kadar D$0mgL2 = : 1* 11 1!
+ari hasil perhitungan posisi median terletak pada posisi ketiga yang sesuai dengan kadar
D$ 1*mgL.
ila data yang diperoleh merupakan $ilangan genap" misalnya % orang maka posisi
median terletak antara posisi ke-# dan ke-'.
!*
Posisi median 1 ! # ' ) %
Kadar D$0mgL2 = : 1* 11 1! 1#
Sehingga nilai median adalah 01*I112A! C 1*.) mgL
Penghitungan median pada distri"usi #rrekuensi !ang dikelompokkan
Me C MeM I i0MeG ; ,kum2A, J0rumus #.'2
Keterangan :
Me C Median
MeM C nilai se$elum median tercapai
i C inter1al kelas
MeG C posisi median C N n
,kum C ,rekuensi kumulati, kurang dari tepi $a&ah se$elum median.
, C ,rekuensi kelas dimana median $erada.
5ontoh : erat $adan 1* orang &anita hamil yang dating ke puskesmas 9 pada $ulan
Septem$er !**: adalah se$agai $erikut :
erat adan 0kg2 , ,kum E $atas atas
#:") ; ')") ' '
')") ; )*") ! %
)*") ; ))") ! =
))") ; %*") ! 1*
6umlah 1*
6umlah pengamatan dari median C N n C )
Median terletak pada posisi ke-1 dan ke-!
@ilai se$elum median tercapai C ')")
.nter1al kelas C )
Frekuensi kumulati, kelas se$elum median C '
Frekuensi kelas dimana median $erada C !
Me C ')") I )0)-'2A!
C ')") I !")
Me C '= kg
6odus ,mode-
Modus merupakan salah satu ukuran nilai tengah yang dinyatakan dalam ,rekuensi
ter$anyak dari data kualitati, maupun kuantitati,.
!1
5ontoh : anyaknya kesalahan yang dilakukan oleh la$oran disuatu rumah sakit 9 dalam
melakukan penghitungan jumlah leukosit dalam darah selama 1 minggu.
Minggu 6umlah kesalahan
1 * ! ) < 1)
! * ! ) < 1)
# 1 ' % = 1)
' 1 ' % 1! 1:
+ari hasil terse$ut modusnya adalah 1) karena terjadi se$anyak # kali dan merupakan
,rekuensi ter$anyak.
Penghitungan &odus pada data distri"usi #rekuensi
ila data yang diperoleh $erupa distri$usi ,rekuensi yang telah dikelompokkan maka
modusnya terletak pada inter1al kelas dengan ,rekuensi ter$anyak.
Mo C ?Mo I 0d1A0d1Id!22 iJ0rumus #.)2
Keterangan :
Mo C Modus
?Mo C tepi $a&ah kelas dimana modus $erada
d1 C selisish antara ,rekuensi kelas modus dengan kelas tepat di $a&ahnya
d! C selisih antara ,rekuensi kelas modus dengan kelas tepat di atasnya
i C le$ar inter1al kelas modus
5ontoh O +istri$usi umur =* orang penderita insu,isiensi pem$uluh darah koroner di
>umah Sakit 9 pada tahun !**:
+istri$usi /mur F
!1 ; #* %
#1 ; '* <
'1 ; )* '* Modus
)1 ; %* 1*
%1 ; <* 1*
<1 ; =* <
6umlah =*
Sehingga
?Mo C '*") Mo C '*") I 1* 0##A0##I#*22
d1 C '* - < C ## C '*") I )"!
d! C '* ; 1* C #*" i C 1* Mo C ')"< tahun
!!

2. Dispersi ,ukuran pen"impan&an-
3ariasi atau dispersi meliputi :
1. +ispersi 9$solut :
- >entang 0range2
- Kuartil
- +esil
- Persentil
- +e1iasi rata-rata 0mean de1iation2
- +e1iasi standar 0standard de1iation2
- 3arians 01ariance2
!. +ispersi relati1e $erupa koe,isien 1ariasi 0coe,,icient o, 1ariation2
Deviasi Standar ,standard deviation-
3arians : J 0rumus #.%2
+e1iasi Standar : J0rumus #.<2
Keterangan :
C de1iasi standar
C rata-rata 0populasi2
C hasil pengamatan
C $anyaknya pengamatan
5ontoh : hasil pemeriksaan glukosa darah puasa 1* orang de&asa normal adalah se$agai
$erikut
7lukosa darah
-- 0-- 2
!
<* -="' <*")%
<! -%"' '*":%
<% -!"' )"<%
<< -*"' *"1%
<= *"% *"#%
<: 1"% !")%
=* !"% %"<%
=) %"% '#")%
!#
=% <"% )<")%
<=' !#*"'*
C <='A1* C <="' mgL
C '"= mgL $ila data terse$ut normal maka inter1al untuk glukosa darah
adalah C <="' P :"% atau terletak antara %="= - == mgL.
9 .3
Pen&ujian (ipotesis ,Uji t serta Uji =-
(ipotesis Nol dan (ipotesis %lternatif
!'
Dipotesis selalau dinyatakan se$agai hipotesis nol 0D*2 yang $erarti secara statistik tidak ada
per$edaaan antara 1aria$le yang di$andingkan sama dengan nol 0status Quo2. ila dalam uji
hipotesis kita menolak hipotesis $erarti terdapat hipotesis lain yang diterima. Dipotesis lain ini
dise$ut hipotesis alternati1e 0Da atau D12.
5ontoh : +inyatakan $ah&a rata-rata terdapat )* orang penderita diare setiap $ulan di desa 9.
Dipotesis nol Do : R C )* penderita diare
/ntuk hipotesis alternati1e terdapat $er$agai kemungkinan se$agai $erikut :
1. Da : R S )* penderita diare 0pengujian hipotesis dua pihak2
Titik kritis

+aerah +aerah penolakan
penolakan
+aerah penerimaan
!. Da : R T )* penderita diare 0pengujian hipotesis satu pihak kanan2
Titik kritis

+aerah penolakan

+aerah penerimaan
#. Da : R E )* penderita diare 0pengujian hipotesis satu pihak kiri2
Titik kritis

+aerah
penolakan
+aerah penerimaan
Derajat kemaknaan ,Si&nifi3an3e level >-
!)
+erajat kemaknaan ialah $atas untuk menerima atau menolak hipotesis nol yang dinyatakan
dalam $entuk luas area dalam kur1a distri$usi normal. +erajat kemaknaan meliputi luas darea di
luar daerah penerimaan atau dise$ut juga daerah penolakan. 9rea ini merupakan peluang untuk
terjadinya kesalahan dalam menerima atau menolak hipotesis.
ila kita tentukan derajat kemaknaan se$esar *"*) atau )L dari seluruh luas kur1a dan kita
lakukan pengujian hipotesis se$anyak 1** kali maka akan terdapat ) kali pengujian dengan nilai
yang terletak di luar daerah penerimaan 0derajat kemaknaan2.
6enentukan >
+erajat kemaknaan yang sering digunakan yaitu U C *"*) atau *"*1.
Makin $esar derajat kemaknaan maka makin sempit daerah penerimaan hipotesis" sehingga
semakin sering kita menolak hipotesis &alaupun hipotesis $enar atau peluang untuk menolak
hipotesis yang $enar makin $esar. Kesalahan ini dise$ut kesalahan tipe 1 0U2 se$aliknya $ila
derajat kemaknaan kecil maka makin $esar untuk menerima hipotesis yang se$enarnya salah.
Kesalahan ini dise$ut kesalahan tipe ! 0V2.
Kesalahan Tipe 1 dan !
Kesimpulan
Dipotesis
enar Salah
Menerima Dipotesis Tak ada kesalahan Kesalahan tipe ! 0V2
Menolak Dipotesis Kesalahan tipe 1 0U2 Tak ada kesalahan
+alam pengujian hipotesis kita $erusaha agar kedua kesalahan terse$ut sekecil-kecilnya" tetapi
antara kedua kesalahn terse$ut terdapat hu$ungan tim$ale $alik" artinya $ila U diperkecil maka
akan $esar dan se$aliknya. Kesalahan tipe ! diperkecil dengan memper$esar kesalahan tipe 1
atau jumlah sampelnya ditam$ah.
6enentukan Distribusi dan metode statistik "an& di&unakan ,3onfiden3e interval-
Populasi ter$atas Populasi tak terhingga
6en&uji rata-rata
populasi ,?-
W diketahui" n T #*"
distri$usi normal
0 PXs2AYn
PXW
W tak diketahui" n T #*"
distri$usi normal
0 PXs2AYn
PXs
!%
n E #*" distri$usi FtG
Pts Pts
6en&uji proporsi
populasi ,p-
n T #*" distri$usi
normal
Pengujian 'ipotesis (ata-rata dua pihak satu populasi dengan sampel )esar
5ontoh: agian penyediaan o$at suatu rumah sakit memesan tetrasiklin kapsul dalam jumlah
$esar pada se$uah perusahaan ,armasi. +ari perusahaan terse$ut diperoleh in,ormasi $ah&a rata-
rata isi kapsul adalah !)* mg dengan kesalahan $aku ! mg.
Pihak rumah sakit ingin menguji in,ormasi terse$ut pada derajat kemaknaan *"*). /ntuk
keperluan terse$ut diam$il sampel se$anyak 1** kapsul dan diperoleh rata-rata !':") mg.
Do : R C !)* mg
Da : R S !)* mg
+iketahui :
n C 1** kapsul
W C ! mg
C !':") mg
U C *"*)
W- C *"!
U*"*) C 1":% 0dari ta$le X2
limit $a&ah : !)* - 01":% - *"!2 C !':"% mg
?imit atas : !)* I 01":% - *"!2 C !)*"' mg
Kriteria penerimaannya" D* akan diterima jika hasil perhitungan terletak antara !':" % dan
!)*"'mg. Karena hasil perhitungannya le$ih kecil dari limit $a&ah maka hipotesis ditolak pada U
C *"*). Kesimpulannya isi kapsul tidak sama dengan !)*mg.

C !':") mg

!':"% !)* !)*"'
!<
Soal di atas dapat juga diselesaikan dengan menggunakan distri$usi X
0 -R2AW- C 0!':") ; !)*2A*"! C -!")
Kriteria penerimaan D* $ila terletak antara -1":% dan I1":%. Ternyata hasil perhitungan X terletak
di luar kriteria terse$ut yang $erarti hipotesis nol ditolak pada derajat kemaknaan *"*).

-1":% * 1":%
/arian populasi tidak diketa#ui
ila simpangan $aku populasi tidak diketahui maka dapat ditaksir dari simpangan $aku sampel.
W- C
5ontoh : Dasil perhitungan simpangan $aku populasi C 1"< maka simpangan $aku rata-rata
populasi adalah *"1< !
?imit kon,idensi :
?imit atas : !)* I 1":% - *"1< C !)*"#
?imit a&ah : !)* - 1":% - *"1< C !':"<
Dasil perhitungan rata-rata sampel adalah !':"). .ni $erarti hipotesis ditolak pada C *"*) dan
secara statistik terdapat per$edaan yang $ermakna atau isi rata-rata kapsul tetrasiklin tidak sama
dengan !)*mg.
Pen&ujian #ipotesis rata-rata populasi satu pi#ak den&an sampel besar
*arian populasi diketahui
Se$uah rumah sakit memesan o$at suntik dengan isi 'ml per ampul. Pihak industri ,armasi
mem$erikan in,ormasi $ah&a o$at terse$ut mempunyai 1arian *"*'ml.
!=
/ntuk menguji in,ormasi terse$ut diam$il sampel se$anyak 1** ampul dan diperoleh rata-rata
'"*'ml" U C *"*). Karena o$at terse$ut $ila di$erikan le$ih dari 'ml akan mem$ahayakan
penderita maka hipotesis dilakukan pihak kanan.
D*: R C 'ml
Da: R T 'ml
n C 1**
W
!
C *"*' atau W C *"*!
X*"*) C 1"%' 0dari ta$el X2
limit atas : ' I 1"%' - *"*! C '"*##
Kriteria penerimaan hipotesisnya adalah apa$ila rata-rata sampel le$ih kecil dari '"*##. Ternyata
rata-rata sampel C '"*' $erarti terletak di luar $atas penerimaan atau hipotesis nol ditolak pada U
C *"*). +engan kata lain isi o$at terse$ut untuk setiap ampulnya le$ih dari 'ml.


'"*'
'"* '"*##

+engan uji X
X C 0'"*' - '2A*"*! C !
Do akan diterima jika hasil perhitungan X le$ih kecil dari 1"%'. Dasil perhitungan X C ! dan
$erarti terletak diluar $atas penerimaan hipotesis atau hipotesis nol ditolak.
Pengujian satu pihak kiri
Se$uah rumah sakit memesan o$at suntik dengan isi !ml per ampul. O$at ini di$erikan dengan
dosis le$ih dari !ml tidak akan mem$a&a pengaruh jelek pada penderita" tetapi $ila dosisnya
kurang pun tidak akan mem$erikan e,ek yang dikehendaki. +ari industry ,armasi diperoleh
in,ormasi $ah&a 1arian o$at terse$ut adalah *"*1.
Pihak rumah sakit ingin menguji in,ormasi terse$ut dengan mengam$il sampel se$anyak )*
ampul dan diperoleh rata-rata 1.::)m.
!:
D*: R C !ml
Da: R E !ml
n C )*
W
!
C *"*1 atau W C *"1
X*"*1 C !"## 0dari ta$el X2
W- C C *"1A C *"*1'
?imit $a&ah : ! ; 0!"## - *"*1'2 C 1":%<
kriteria penerimaan hipotesis nol adalah apa$ila nilai hasil perhitungan le$ih $esar dari 1":%<.
Ternyata rata-rata sampel C 1"::). +engan hasil terse$ut" hipotesis nol diterima pada U C *"*1.
Kesimpulannya kita percaya ::L $ah&a isi ampul terse$ut adalah !ml.
/ji hipotesis terse$ut dapat juga ditentukan dengan mengunakan uji X.
Pengujian hipotesis rata-rata populasi dua pihak dengan sampel ke+il
Penelitian dalam $idang kedokteran 1arian populasinya sering tidak diketahui dan $iasanya
menggunakan sampel kecil karena kasusnya yang jarang atau karena $iaya penelitian yang
ter$atas.
5ontoh : Seorang dokter puskesmas menyatakan rata-rata per $ulan ia merujuk ke rumah sakit
ka$upaten se$anyak '* orang. Kita ingin menguji pernyataan dokter terse$ut pada U C *"*).
/ntuk itu diam$il sampel secara acak se$anyak ) $ulan dan diperoleh rata-rata #: orang dengan
1arian ' orang.
Dipotesis terse$ut hanya dapat diselesaikan dengan distri$usi FtG karena sampel kecil dan de1iasi
standar populasi 0W2 tidak diketahui. /ntuk 1arian populasi dapat ditaksir dengan 1arian sampel
0s2.
D*: R C '* orang
Da: R S '* orang
n C )
s
!
C ' atau s C ! s- C !A C *"=:
t*"*)O' C !"<<% 0dari ta$el t2 dk C n-1 C )-1 C '
?imit $a&ah O '* ; !"<<% - *"=: C #<")#
?imit atas : '* I !"<<% - *"=: C '!"'<
#*
Kriteria penerimaan hipotesis nol adalah apa$ila rata-rata sample terletak antara #<")# dan '!"'<.
Karena hasil perhitungan rata-rata C #: maka hipotesis diterima pada derajat kemaknaan *"*).
.ni $erarti kita :)L percaya $ah&a dokter terse$ut merujuk penderita '* orang per $ulan.

C #:
#<")# '* '!"'<
Soal di atas dapat juga diselesaikan dengan menggunakan distri$usi t
t C
0 -R2As- C 0#: ; '*2A*"=: C -1"1!'
Kriteria penerimaan D* $ila terletak antara -!"<<% dan I!"<<%. Ternyata hasil perhitungan t
terletak di antara kriteria terse$ut yang $erarti hipotesis nol terima pada derajat kemaknaan *"*).

-!"<<% * !"<<%
*arian populasi diketahui
Pengujian hipotesis dilakukan dengan rumus X &alaupun sampel kecil" tetapi 1arian diketahui
dan dianggap $ah&a sampel $erdistri$usi normal.
6embandin&kan dua rata-rata berpasan&an ,paired t test-
/ntuk mem$andingkan dua rata-rata dari data yang $erpasangan dengan sampel kecil dan
simpangan $aku populasi yang tidak diketahui dapat digunakan distri$usi FtG
#1
5ontoh : Suatu uji klinis dilakukan untuk mengetahui e,ekti,itas o$at penenang yang $aru pada
1* orang penderita psikoneuretik. Setiap penderita mendapatkan pengo$atan dengan o$at $aru
selama satu minggu dan satu minggu dengan place$o. Setelah selesai pengo$atan dilakukan
e1aluasi menggunakan skor kecemasan dengan nilai *-#*.
Dasil e1aluasi
@o
Skor Kecemasan
Selisih d d
!
O$at Plase$o
1 1: !! -# :
! 11 1= -< ':
# 1' 1< -# :
' 1< 1: -! '
) !# !! 1 1
% 11 1! -1 1
< 1) 1' 1 1
= 1: 11 = %'
: 11 1: -= %'
1* = < 1 1
-1# !*#
s! C 1=%"1A: C !*"%=
W- C C 1"'#=
D* : R1 C R!
Da : R1 S R!
t C -1"#*A1"'#= C -*":*
d, C :" t*"*)": C !"!%!
karena t hitung $erada di dalam area penerimaan maka D* diterima" dengan kata lain o$at
terse$ut tidak e,ekti,.
/ntuk data yang cukup $esar dapat digunakan uji X untuk mem$andingkan rata-rata dua
populasi.
/ntuk mem$andingkan le$ih dari dua rata-rata populasi dapat digunakan 9no1a 0analysis o,
1ariance2.


Pen&ujian (ipotetis Selisi# rata-rata dua pi#ak pada sampel ke3il
*arian kedua populasi sama, tetapi tidak diketahui
#!
+ua macam o$at anti o$esitas di$erikan pada orang dengan o1er &eight untuk jangka &aktu #
$ulan.
O$at pertama di$erikan kepada 1* orang
O$at kedua di$erikan kepada : orang.
.ngin diuji apakah terdapat per$edaan dalam menurunkan $erat $adan pada kedua macam o$at
terse$ut dengan derajat kemaknaan *"*).
O$at pertama dapat menurunkan $erat $adan :"% kg dan o$at kedua menurunkan $erat $adan
1*kg.
s1
!
C 1% s1
!
C :
n1 C 1* n! C :
Dipotesis statistik :
D* : R1 C R!
Da : R1 S R!
U C *"*) dk C 0n1In! ; !2 C 1<
ila simpangan $aku tidak diketahui dan sampelnya kecil maka digunakan distri$usi FtG dan
simpangan $akunya ditaksir dari simpangan $aku sampel" tetapi karena tidak diketahui maka
harus dihitung simpangan $aku ga$ungan :
Sehingga
s
!
C 1!.<
maka s C #")%
C #.)% C 1"%#%
##
t*"*)"1< C !"11
limit kon,idensi :
atas a&ah : * ; !"11 - 1"%#% C -#"''*
atas 9tas : * I !"11 - 1.%#% C #"''*
Do akan diterima jika selisih rata-rata perhitungan terletak antara -#"''* dan #"''*. Selisih rata-
rata C 1* ; :"% C *.'
Diipotesis diterima pada derajat kemaknaan *"*)" artinya tidak terdapat per$edaan dalam
menurunkan $erat $adan pada kedua macam o$at terse$ut.
Soal terse$ut dapat juga diselesaikan dengan distri$usi ZtG
t C
C 0:"% ; 1*2A1"%# C -*"!')
Do akan diterima apa$ila perhitungan terletak antara -!"11 dan I !"1. Kesimpulan Do diterima
pada U C *"*) artinya tidak terdapat per$edaan antara ! macam o$at anti o$esitas terse$ut.
/arian kedua populasi tak diketa#ui dan tidak sama
ila populasi $erdistri$usi normal maka 1arian populasinya dapat ditaksir dari 1arian sampel.
>umus ZtM tidak dapat langsung digunakan karena ini hanya merupakan pendekatan saja" tetapi
harus dihitung dahulu dengan menggunakan rumus $erikut :
t *"*) C
t1 C nilai pada ta$le t dengan U C *"*) dan dk C n1 - 1
t! C nilai pada ta$le t dengan U C *"*) dan dk C n! ; 1
criteria penolakan hipotesis nol $ila t T t *"*)
5ontoh : Sepuluh orang penderita disentri di$erikan kloram,enikol # - )** mg per hari dengan
kesem$uhan rata-rata < ,hari dengan de1iasi standar ! hari. ?ima $elas orang penderita disentri
yang lain di$erikan tetrasiklin # - )**mg dengan rata-rata kesem$uhan % hari dengan de1iasi
standar 1") hari.
6ika ingin diuji apakah terdapat per$edaan antara e,ek kloram,enikol dan tetrasiklin terhadap
penyakit disentri pada derajat kemaknaan *"*).
#'
+iketahui :
n1 C 1* n! C 1)
s1 C ! s! C 1")
dk C : dk C 1'
Dipotesis statistik :
D* : R1 C R!
Da : R1 S R!
U C *"*)
C 1"#)
t*"*)": C !"!%!
t*"*)"1' C !"1')
t*"*) C 0!"%! - 'A1* I !"1') - !"!)A1)2A0'A1*I!"!)A1)2
C !"!#
Ternyata t C 1"#) E t*"*) C !"!#. 6adi hipotesis diterima pada derajat kemaknaan *"*).
Kesimpulannya tidak ada per$edaan antara kloram,enikol dan tetrasiklin dalam pengo$atan
disentri.

a$ 3
#)
2#i S@uare
2#i-s@uare ,A
*
-
Pengujian dengan chi kuadrat dapat digunakan untuk menguji proporsi per$edaan parameter !
populasi atau le$ih.
Ketentuan pemakaian :
1. 6umlah sampel cukup $esar 0$erdistri$usi normal2
!. Pengamatan $ersi,at independent 0unpaired2
#. +igunakan pada data deskrit 0data ,rekuensi atau kategori2
'. Pada derajat ke$e$asan sama dengan 1 nilai ekspektasi tidak $oleh E ). 0o1er estimate2
%erajat ke"e"asan (dk)
dk C 0jumlah $aris ; 12 0jumlah kolom - 12
5ontoh : Seorang dokter rumah sakit menyatakan $ah&a ,rekuensi anemia pada i$u hamil di
rumah sakit 9 sama dengan di rumah sakit dan sama dengan rumah sakit 5. pernyatan terse$ut
akan diuji pada derajat kemaknaan )L.
>umah Sakit 9nemia Tidak 9nemia 6umlah
9 !* #* )*
!) 1) '*
5 #) !) %*
6umlah =* <* 1)*

@ilai Dasil pengamatan C O 0o$ser1ed2
@ilai (kspektasi C ( 0(-pected2
Menghitung nilai (kspektasi
(1 C 0)*-=*2A1)* C !%"%
(! C 0)*-<*2A1)* C !#"#
(# C 0'*-=*2A1)* C !1"# dan seterusnya
5ontoh : dari persoalan di atas kita kan menguji pernyataan kepala rumah sakit terse$ut maka :
#%
D* : ,1 C ,! C ,#
Da : ,1 S ,! S ,#
O ( 0O-(2 0O-(2
!
0O-(2
!
A(
!* !%"% -%"% '#")% 1"%'
#* !#"# %"< ''"=: 1":#
!) !1"# #"< 1#"%: *"%'
1) 1:"# -'"# 1="': *":%
#) #! # : *"!=
!) != -# : *"#!
)"<<
Pada ta$le #-! terse$ut" dk C 0# ; 12 0! ; 12 C !
*"*)O! C )"::1 0dari ta$le 2
+aerah penolakan hipotesis jika nilai hitung le$ih $esar dari ta$el" karena hitung C )"<<
E ta$el C )"::1 $erarti terima D*" dengan kata lain tidak ada per$edaan jumlah penderita
anemia di ketiga rumah sakit terse$ut.
-hi-s.uare untuk pengujian independensi
Se$uah penelitian dilakukan oleh seorang kepala rumah sakit untuk mengetahui apakah ada
hu$ungan antara tingkat pendidikan dengan kelas ruang ra&at inap. /ntuk itu diam$il sampel
se$anyak !** orang.
Kelas >uang Pendidikan 6umlah
S+ SMP SM9 PT
1 !* !) 1) !* =*
! '* 1) 1* ) <*
# 1* 1* 1) 1) )*
6umlah <* )* '* '* !**
D* : 1aria$le 1 dan 1aria$le dua $ersi,at independen
Da : 1aria$le 1 dan 1aria$le dua $ersi,at dependen
O ( 0O-(2 0O-(2[! 0O-(2[!A(
#<
!* != -= %' !"!:
!) !* ) !) 1"!)
1) 1% -1 1 *"*%
!* 1% ' 1% 1"**
'* !'") 1)") !'*"!) :"=1
1) 1<") -!") %"!) *"#%
1* 1' -' 1% 1"1'
) 1' -: =1 )"<:
1* 1!") -!") %"!) *")*
1* 1<") -<") )%"!) #"!1
1) 1* ) !) !")*
1) 1* ) !) !")*
#*"'*
Pada ta$le #-' terse$ut" dk C 0# ; 12 0' ; 12 C %
*"*)O% C 1!"): 0dari ta$le 2
+aerah penolakan hipotesis jika nilai hitung le$ih $esar dari ta$el" karena hitung C
#*"'* T ta$el C 1!"): $erarti tolak D*" dengan kata lain terdapat hu$ungan antara tingkat
pendidikan dengan kelas ruang ra&at inap.
#=

Anda mungkin juga menyukai