Anda di halaman 1dari 41

PENDAHULUAN

Bab 1
Arti Statistika dan Skala
Pengukuran
Pendahuluan:
Arti dan Mengapa Belajar
Statistika, Skala Pengukuran
Buku Teks
 Buku Utama:
1.WAYNE W. DANIEL and CHAD L. CROSS.
BIOSTATISTICS A Foundation for Analysis in the Health
Sciences. 10th Edition. John Wiley & Sons, Inc. 2013
2.Chernick, Michael R.; Robert H. Friis. Introductory
Biostatistics for the Health Sciences. Modern
Application including Bootstraps. New Jersey, USA:
John Wiley & Sons Inc. 2003.
3.Prasetyo, Sabarinah; Iwan Ariawan. Biostatistik Dasar
untuk Rumah Sakit, Bahan Ajar. Depok UI: FKMUI,
2008.
Mengapa Belajar Statistika?

1. Informasi numerik ada di mana-mana


2. Statistika digunakan sebagai penuntun
dalam pengambilan keputusan di
dunia kerja dan kehidupan sehari-hari
3. Statistika digunakan sebagai penuntun
dalam Proses Metode Ilmiah
Mengapa Belajar Statistika?
1. Informasi numerik ada di mana-mana

Via TV, radio, surat kabar, internet, dll. setiap


harinya kita dibombardir oleh DATA
Misal,
data: hasil polling, grafik fluktuasi nilai rupiah,
curah hujan, jumlah penjualan mobil
per bulan, indeks bursa effek, dll.
Bagaimana Menanggulangi Kemiskinan?
Berapa Banyak Korban Flu Burung?
Who is the Next President?
Mengapa Belajar Statistika?

 Bagaimana kita memahami data tsb. ?


 Bagaimana mengevaluasi apakah data
tersebut berguna atau tidak ?
 Bagaimana menilai apakah polling yang
dilakukan itu menyesatkan atau tidak ?
 Bagaimana cara membaca dan
memanfaatkan data tersebut?
 dst.
Mengapa Belajar Statistika?

2.Teknik statistika digunakan untuk pengambilan


keputusan berdasarkan informasi terbatas dan
adanya keragaman dalam kehidupan sehari-hari

 Misalnya, kita tertarik untuk mengetahui secara


cepat, sebelum adanya pengumuman hasil dari
KPU, siapakah presiden terpilih mendatang?
Maka kita bisa memprediksi persentase suara
masing-masing pasangan kandidat presiden
dengan hanya menghitung persentase suara
berdasarkan sejumlah TPS saja.
Who Uses Statistics?

Statistical techniques are used


extensively by marketing,
accounting, quality control,
consumers, professional sports
people, hospital administrators,
educators, politicians, physicians,
etc...
Mengapa Belajar Statistika?

3.Proses Metode Ilmiah menjadi lebih efisien dan


efektif
Apakah Rokok Menyebabkan Kanker Paru-Paru?
Apakah Rokok Menyebabkan Kanker Paru-Paru?

 Dengan melibatkan banyak pakar dari berbagai


bidang ilmu, dimulai pada akhir dasawarsa
1930-an dan awal tahun 1970-an terjadi drama
sains tentang kontroversi rokok dan kanker
paru-paru
 Berdasarkan hasil penelitian, yang disebut studi
restrospektif, selama beberapa tahun pada
ratusan keluarga di Baltimore, Raymond Pearl
pada tahun 1938: 65 % orang-orang yang tidak
merokok dapat hidup hingga 60 tahun, pada
orang-orang yang merokok hanya 45 %.
Apakah Rokok Menyebabkan Kanker Paru-Paru?

 Melalui penelitian, yang disebut studi


prospektif, yakni dengan mencacah jumlah
perokok di antara orang-orang pengidap kanker
paru-paru, Richard Doll dan Bradford Hill,
statistikawan berkebangsaan Inggris: para
perokok berat mengidap kanker paru-paru yang
mematikan 24 kali lebih tinggi dari bukan
perokok.
 Selanjutnya masih banyak lagi studi prospektif
yang menghasilkan kesimpulan yang hampir
serupa, adanya kaitan yang erat antara
merokok dan kanker paru-paru.
Apakah Rokok Menyebabkan Kanker Paru-Paru?

 Namun R.A. Fisher, peletak dasar statistika modern,


mempertanyakan hasil studi di atas:. Bagaimana faktor
hereditas keturunan, seseorang tetap berisiko tinggi akan
terkena kanker paru-paru sekalipun ia tidak merokok.
 Tempat kerja yang polluted
 faktor “sloppy lifestyle” , seperti kecenderungan untuk minum
minuman keras terlalu banyak, makan makanan yang kurang
sehat, dan tidak pernah berolahraga, yang dapat menyebabkan
kanker paru-paru.
 Dengan kata lain, kemungkinan ada variabel lain yang
sebenarnya berakibat timbulnya kanker paru-paru.
 Dengan tidak terkontrolnya variabel lain ini mengakibatkan
penelitian menjadi berbias.
Apakah Rokok Menyebabkan Kanker Paru-Paru?

 Akhirnya, dengan melibatkan pakar kimia, farmakologi,


kedokteran, patologi, dan epidemiologi dilakukan
perobaan yang didesain secara statistika terhadap
beberapa jenis hewan: dan ditemukan bahwa pada
hewan yang diekspose asap rokok terdapat substan
penyebab tumor dengan konsentrasi tinggi.
 Karena hanya dalam waktu singkat setelah diberi
perlakuan asap rokok, pada hewan-hewan percobaan
ditemukan substan penyebab tumor, maka besar
kemungkinan dalam konsentrasi yang lebih rendah dan
jangka waktu yang lebih lama akan ditemukan tumor
pada orang yang merokok.
Statistika dan Metode Ilmiah
 Statistika menjadikan proses penelitian bidang
ilmu lain dengan metode ilmiah menjadi lebih
efisien dan efektif. Efisien dalam menggunakan
sumberdaya dan efektif dalam mencapai tujuan
penelitian.
 Hampir dalam setiap tahap dalam proses
metode ilmiah, statistika dapat dijadikan alat
bantu.
 Dengan demikian, "bisnis" sebenarnya dari
statistika adalah metode ilmiah dan bila
dikaitkan dengan data, maka data adalah
sebagai "komoditi"-nya.
Statistika dan Metode Ilmiah

 Statistika menjadikan proses penelitian bidang


ilmu lain dengan metode ilmiah menjadi lebih
efisien dan efektif. Efisien dalam menggunakan
sumberdaya dan efektif dalam mencapai tujuan
penelitian.
 Statistika bukanlah hanya sekumpulan metode
analisis dan tata cara perhitungan belaka, tetapi
juga merupakan alat bantu yang dapat
diandalkan dalam memecahkan masalah bagi
bidang ilmu lain.
Statistika dan Metode Ilmiah
Arti Statistika

Douglas A. Lind dkk (2007):


Statistika (Statistics)
Ilmu dan seni tentang pengumpulan,
pengaturan, menampilkan, analisis, dan
penafsiran data untuk membantu pengambilan
keputusan dengan lebih efektif
ARTI STATISTIKA

o "Statistika adalah cara berpikir secara


cendekia (cerdas dan kritis) dalam
menghadapi informasi terbatas, keragaman
dan ketidakpastian“
o Statistika adalah cara bernalar dengan data
o Applications of statistical principles to
understand more about the world around us.
Biostatistics
Metode Statistika
Statistika

Statistika Statistika
Deskriptif Inferensia

Includes Includes
 Pengumpulan  Penarikan Kesimpulan
(inferensia)
 Pengaturan
 Pengujian Hipotesis
 Peringkasan  Penelaahan hubungan
 Presentasi antar variabel
data  Prediksi
Types of Statistics – Descriptive Statistics and
Inferential Statistics

Descriptive Statistics - methods of organizing,


summarizing, and presenting data in an
informative way.
EXAMPLE 1: The United States government reports the population of the
United States was 179,323,000 in 1960; 203,302,000 in 1970;
226,542,000 in 1980; 248,709,000 in 1990, and 265,000,000 in 2000.

EXAMPLE 2: According to the Bureau of Labor Statistics, the average hourly


earnings of production workers was $17.90 for April 2008.
Types of Statistics – Descriptive Statistics and
Inferential Statistics

Inferential Statistics: A decision, estimate,


prediction, or generalization about a
population, based on a sample.

Note: In statistics the word population and sample have a broader


meaning. A population or sample may consist of individuals or
objects
PROSES
INFERENSIA STATISTIKA
TERMINOLOGI UMUM
Terminologi Umum
Populasi : Semua himpunan hasil pengukuran
atau data yang mungkin dari obyek-obyek yang
diamati.

Sampel : Himpunan bagian dari populasi.


Variabel: Karakteristik yang diukur dari obyek yang
diamati. Nilainya beragam dari obyek ke obyek.
Contoh variabel/peubah:
o Tinggi badan
o Bobot lahir
o Warna bunga
o Jenis kelamin
Terminologi Umum
Parameter: Ciri numerik dari suatu populasi.
Contoh:
o Mean dari populasi ()
o Proporsi suatu atribut tertentu dari populasi
(P)

Statistik: Ciri numerik dari suatu sampel.


Contoh:
o Mean dari sampel ( x )
o Proporsi suatu atribut tertentu dari sampel
(p)
Types of Variables

A. Qualitative or Attribute variable - the


characteristic being studied is nonnumeric.
EXAMPLES: Gender, religious affiliation, type of automobile
owned, state of birth, eye color are examples.

B. Quantitative variable - information is reported


numerically.
EXAMPLES: balance in your checking account, minutes
remaining in class, or number of children in a family.
Quantitative Variables - Classifications

Quantitative variables can be classified as either discrete


or continuous.

A. Discrete variables: can only assume certain values


and there are usually “gaps” between values.
EXAMPLE: the number of bedrooms in a house, or the number of hammers sold at the local
Home Depot (1,2,3,…,etc).

B. Continuous variable can assume any value within a


specified range.
EXAMPLE: The pressure in a tire, the weight of a pork chop, or the height of students in a
class.
Summary of Types of Variables
VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN

Jenis Variabel\Peubah dan Skala Pengukurannya:

Skala Nominal
Kategorik
Skala Ordinal
Peubah
Skala Interval
Numerik
Skala Rasio
SKALA PENGUKURAN
SKALA NOMINAL:
 Adanya penggolongan berdasarkan suatu
kategori
 Tidak ada penataan

Misal: Pria-Wanita, Ada-Tidak Ada,


Hitam-Putih-Merah
Hadir = 1
Tidak Hadir=0
Angka tersebut tidak mengukur besaran,
tetapi hanya sebagai lambang yang
membedakan
SKALA PENGUKURAN
SKALA ORDINAL:
 Adanya penggolongan berdasarkan suatu

kategori
 Adanya penataan

Misal, Variabel Tingkat Pendidikan:


Lulus SD-SMP-SMA-Sarjana
Misal, Pengukuran Skala Sikap:
Pernyataan Nilai
Sangat setuju 5
Setuju 4
Tidak ada pendapat 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
SKALA PENGUKURAN
SKALA INTERVAL:
 Adanya penggolongan berdasarkan suatu kategori

 Ada penataan

 Ada jarak yang sama, tetapi angka tsb tidak dapat

diperbandingkan
Misal: Jarak suhu dalam Celcius 20o dan 40o
sama dengan 60o dan 80o, yaitu sebesar 20o
Tetapi 80o tidak berarti panasnya 2 kali lipat
dari 40o .
SKALA PENGUKURAN
SKALA RASIO:
 Adanya penggolongan berdasarkan suatu

kategori
 Ada penataan

 Ada jarak yang sama

 Dapat diperbandingkan
Why Know the Level of Measurement of a Data?

 The level of measurement of the data dictates


the calculations that can be done to summarize
and present the data.
 To determine the statistical tests that should be
performed on the data
Wow…Ice Cream Rasa
Sedang
Bagaimana rasa ice cream?
1. sangat tidak enak
2. tidak enak
3. sedang
4. enak
5. sangat enak

Misal 2 responden menjawab:


Responden A: sangat tidak enak atau 1
Responden B: sangat enak atau 5
Mean (rata-rata) = (1 + 5) / 2 = 3 atau sedang
Kesimpulan: ice cream rasanya SEDANG?????
Tip Memilih Teknik Analisis
 Teknik Mean KURANG SESUAI untuk
menganalisis data kategori
 Yang terbaik dalam memilih metode statistika
yang sesuai adalah dengan memilih metode
statistika yang sesuai dengan skala pengukuran
atau jenis variabel sesungguhnya.
 Metode Statistika yang dipilih untuk
analisis data adalah metode yang
sesuai dengan karakteristik data
yang akan dianalisis.

Anda mungkin juga menyukai