Anda di halaman 1dari 19

EXHUMASI

PENGERTIAN
Exhumasi adalah penggalian kubur untuk
pemeriksaan post mortem (autopsi)
Tujuan :
1.Identifikasi
2. Menentukan Sebab Mati :
- Tindak pidana
- Pelanggaran HAM berat
- Asuransi
- Autopsi ulang

PRINSIP
Bila dikubur baru (< 7 hari), secepatnya
Bila dikubur lama (1 bulan), tidak perlu buru-
buru
TINDAK PIDANA
1. Dibunuh dikubur hilangkan jejak
informasi dari tersangka ke polisi
2. Dikubur dugaan tindak pidana dari
keluarga/orang lain lapor polisi

DASAR HUKUM
1. Pasal 133KUHAP :
(1)Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
menangani seorang korban baik luka, keracunan
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana, ia berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli
kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli
lainnya

(2)Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam
surat itu disebutkan dengan tegas untuk
pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau
pemeriksaan bedah mayat


DASAR HUKUM (2)
2. Pasal 134 KUHAP
(1)Dalam hal sangat diperlukan di mana untuk
keperluan pembuktian bedah mayat tidak
mungkin lagi dihindari, penyidik wajib
memberitahukan terlebih dahulu kepada keluarga
korban
3. Pasal 135 KUHAP :
Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
perlu melakukan penggalian mayat, dilaksanakan
menurut ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 133 ayat (2) dan pasal 134 ayat (1)


PERSIAPAN
Koordinasi dengan Penyidik/Keluarga:
1. Anamnesis (5 W) :
1. Who : Identitas Umum
2. What : Modus operandi
3. When : Kapan dikubur
4. Where : TKP TP dan dikuburnya
5. Why : Motif
PERSIAPAN (2)
2. Pelaksanaan :
Waktu
Tempat autopsi
- dikuburan (situasi/kondisi)
- dibawa kekamar autopsi di R.S

PERSIAPAN (3)
3. Tempat Kejadian Perkara :
a. Pengamanan lokasi penggalian, police line
b. Sebaiknya autopsi pagi hari
c. Lokasi, tertutup tenda/penyekat
d. Meja autopsi, dipan/batang pisang.
e. Air, empat air (ember), gayung, sabun.
PERSIAPAN DOKTER
1. Autopsi Kit dan Kamera
pisau, gunting, sarung tangan, skalpel, gergaji,
pahat T, jarum, benang, apron
2. Wadah sampel PA dan Toksikologi dengan
formalin 10% / alkohol absolut
3. Formulir/Blangko
- formulir laporan obduksi
- formulir VeR /keterangan sementara
- formulir model A (bila perlu)
GALI KUBUR
1. Pada waktu akan dimulai konfirmasikan
apakah identifikasi kuburan dan penyitaan
kuburan sudah dilaksanakan oleh penyidik
2. Penggalian dimulai oleh petugas yg telah
ditunjuk oleh penyidik dan supervisi dilakukan
dokter pemeriksa
3. Bila telah tampak jenazah maka penggalian
dilakukan oleh asisten dokter
GALI KUBUR (2)
4. Buat sketsa dan foto kubur
5. Catat jam dan tanggal saat dimulainya
4. Buat foto dan catat semua temuan
5. Tidak merusak peti atau mayat
6. Ambil sampel tanah dari atas, kiri, kanan, dan
bawah mayat untuk pemeriksaan racun/logam
berat dlm tanah dan pada jarak 5 meter untuk
kontrol
GALI KUBUR (3)
7. Tanah pada peti/mayat dibersihkan lalu difoto
8. Jenazah kemudian dinaikkan ke meja
pemeriksaan pasang papan pengaman
9. Liang kubur kosong difoto sekali lagi

AUTOPSI
1. Catat jam saat mulai autopsi
2. Kalau pakai peti, identifikasi peti, keluarkan
mayat dari peti kemudian difoto
3. Pemeriksaan luar mayat
4. Pemeriksaan dalam mayat
5. Pengambilan sampel PA dan Toksikologi
AUTOPSI ULANG
Penggalian kubur dapat juga dilakukan bila
oleh penyidik diinginkan autopsi ulang
Perlu diperhitungkan KEBERHASILAN dari
autopsi ulang ini, karena adanya perubahan
lanjut yang telah terjadi pada jenazah

Anda mungkin juga menyukai