Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Namun apabila kadar kolestrol dalam darah berlebihan, maka bisa mengakibatkan penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke.
Apa itu Hiperkolesterolemia? Hiperkolesterolemia merupakan penyakit gangguan metabolisme kolesterol yang disebabkan oleh kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Gejala Fisik Penanda Tingginya Kadar Kolesterol : 1. Tangan dan kaki sering pegal 2. Sering kesemutan 3. Dada sebelah kiri terasa nyeri 4. Tengkuk dan pundak terasa pegal 5. Sering pusing di bagian belakang kepala.
Penyebab Meningkatnya Kadar Kolestrol dalam darah : 1. Konsumsi makanan yang tidak sehat 2. Kurang aktivitas fisik 3. Merokok 4. Usia dan jenis kelamin 5. Berat badan berlebih (obesitas) 6. Keturunan 7. Stress 8. Kurang Berolahraga 9. Diet yang salah
Tips Mencegah Kolestrol : 1.Lakukan diet sehat 2.Olahraga teratur 3.Batasi asupan kelapa dan minyak sawit 4.Konsumsi makanan berserat 5.Konsumsilah suplemen herbal pencegah kolesterol.
Obat yang dapat menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia : 1.Simvastatin Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol (hipolipidemik) dan merupakan hasil sintesis dari hasil permentasi Aspergillus terreus. Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, agar disingkirkan dahulu penyebab sekunder dari hiperkolesterolemia (seperti diabetes militus yang tidak terkontrol, hipotiroid, sindrom nifrotik, disproteinemia, penyakit hati obstruktif, terapi dengan obat lain, alkoholisme) dan lakukan pengukuran profil kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida (TG). Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama pengobatan dengan simvastatin. Dosis awal yang dianjurkan 5- 10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari. Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal pada malam hari. Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita.
2. Atorvastatin Atorvastatin adalah obat penurun kolesterol yang menghalangi produksi kolesterol (jenis lemak) dalam tubuh. Atorvastatin mengurangi kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dan jumlah kolesterol dalam darah. Dosis harus berdasarkan pada riwayat lipoprotein pasien. Peningkatan dosis harus selesai dalam jarak 4 minggu, sesuai dengan respon pasien hingga tingkat lipoprotein yang diinginkan tercapai. Tidak boleh digunakan pada pasien dengan penyakit liver (hati) kronis. Sebelumnya, fungsi liver (hati) harus dites, setelah 6-12 minggu menjalani terapi dan dengan peningkatan dosis manapun.
Obat herbal untuk kolesterol tinggi : 1. Seledri Konsumsi seledri minimal 2 batang setiap hari cukup efektif untuk menurunkan kadar kolesterol sebesar 7 poin. Studi laboratorium menunjukkan bahwa phthalide yang terkandung di dalam seledri dapat membantu mengurangi LDL (jahat) kolesterol. Seledri membantu meningkatkan sekresi asam empedu yang dapat membantu menghilangkan kolesterol dari tubuh. 2. Jeruk Bali Jeruk bali mengandung pektin jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya setelah dijus. Pektin inilah yang dipercaya mampu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko sakit jantung. Satu porsi jus jeruk bali mengandung lebih dari 3,9 persen pektin. Setiap 15 gram pektin dapat menurunkan 10 persen tingkat kolesterol. Berarti jeruk bali dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Terapi ringan bagi penderita hiperkolesterolemia, antara lain : 1. Perubahan gaya hidup seperti memperbanyak aktivitas fisik (olahraga) 2. Menghindari rokok 3. Menurunkan berat badan 4. Pembatasan asupan alkohol
Kadar Kolesterol :
Makanan yang tinggi kolesterol jahat dan harus dihindari : 1. Kuning Telur kuning telur mengandung kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan makanan lain. Setidaknya terkandung 1234 miligram kolesterol dalam 100 gram kuning telur. Jumlah ini sama dengan 411 persen jumlah keseluruhan kolesterol yang boleh dikonsumsi setiap harinya. Jadi jika Anda mengonsumsi kuning telur di pagi hari, sebaiknya hindari makanan yang mengandung kolesterol lainnya setelah itu. 2. Udang Setiap 100 miligram udah mengandung 195 miligram kolesterol. Satu ekor udang besar mengandung 11 miligram kolesterol dan satu ons udang mengandung 55 miligram kolesterol. Tak semua makanan laut mengandung banyak kolesterol, namun lebih baik memilih yang direbus daripada yang digoreng. 3. Ayam Meski ayam mengandung sedikit lemak, namun cara memasaknya bisa memberikan perbedaan yang besar. Satu paha ayam dengan kulitnya mengandung lebih banyak lemak dan kolesterol dibanding burger dan es krim. Kulit ayam yang digoreng adalah penyebab ayam mengandung banyak kolesterol. 4. Makanan cepat saji Semua makanan cepat saji mengandung banyak kolesterol. keripik, telur, dan biskuit keju mengandung 172 miligram kolesterol tiap 100 miligramnya. Sementara itu satu biskuit mengandung 246 miligram kolesterol. Lemak jenuh menyebabkan cemilan dan makanan cepat saji menjadi penuh kolesterol. Lemak jenuh merupakan hasil dari penambahan hidrogen pada minyak sayur, yang biasa digunakan untuk menggoreng makanan cepat saji. 5. Keju Dalam 100 miligram keju terdapat 123 miligram kolesterol. Per satu inci kotak keju terdapat setidaknya 21 miligram kolesterol Jadi berhati-hatilah saat menggunakan keju dalam masakan Anda atau mengonsumsinya sehari-hari. 6. Daging Olahan Jumlah kolesterol yang ada dalam daging olahan tergantung pada potongan daging dan jumlah garam yang ditambahkan dalam pengolahannya. Dengan begitu, tak akan ada bedanya antara daging ayam, kambing, domba, atau sapi. Ketika sudah diolah, bisa saja jumlah kolesterol yang ada di dalamnya setara.