Anda di halaman 1dari 27

BAB 1

PENDAHULUAN


1.1 LETAK GEOGRAFIS KABUPATEN KARAWANG
Kabupaten Karawang berada dibagian utara Propinsi Jawa Barat yang
secara geografis terletak antara : 107
o
02' - 107
o
40' Bujur Timur dan 5
o
56' - 6
o
34'
Lintang Selatan Secara administratif, Karawang mempunyai batas-batas wilayah
sebagai berikut :
- Sebelah Utara batas alam yaitu Laut Jawa
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Subang
- Sebelah Tenggara berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten
Cianjur
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bekasi
Dengan luas wilayah 1.753,27 km2 atau 3,73 persen dari luas Propinsi
Jawa Barat, Karawang merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan subur di
Jawa Barat, sehingga sebagian besar lahannya digunakan untuk pertanian.
Luas seluruh Lahan di Kabupaten Karawang adalah 175.327 Ha dengan
perincian sebagai berikut; Lahan Sawah seluas 97.529 Ha dan Lahan Kering
seluas 77.798 Ha. Dari jumlah tersebut sebesar 28,33 persen digunakan untuk
Bangunan dan halaman sekitarnya.
Tabel 1. Pembagian Daerah Administrasi Kabupaten Karawang
Kecamatan Desa Luas Wilayah (Km
2
)
PANGKALAN Medal Sari
Kertasari
Cintaasih
Mulangsari
Jatilaksana
Ciptasari
Tamansari
Tamanmekar
18,92
8,74
2,99
9,21
5,28
6,27
24,95
18,01

Kecamatan Desa Luas Wilayah (Km
2
)
TEGALWARU Cipurwasar
Cigunungsari
Wargaserta
Mekarbuana
Cintalaksana
Cintawargi
Cintalanggeng
Kutamaneuh
Kutalanggeng
6,370
13,190
5,937
14,481
14,060
7,010
14,250
6,870
4,172
CIAMPEL Tegalega
Mulyasejati
Mulyasari
Kutanegara
Kutapohaci
Kutamekar
Parungmulya
7,89
26,62
6,67
10,30
3,49
16,89
38,48
TELUK JAMBE
TIMUR
Sirnabaya
Pinayungan
Telukjambe
Puseurjaya
Sukaluyu
Sukaharja
Wadas
Sukamakmur
Purwadana
11,51
2,09
2,62
3,09
5,59
2,06
6,67
2,33
4,17
TELUK JAMBE
BARAT
Wanajaya
Wanakerta
Wanasari
Margamulya
Margakaya
Karangligar
Karangmulya
Mulyajaya
Mekarmulya
Parungsari
20,04
10,73
8,45
8,39
8,20
4,00
4,22
3,87
3,29
2,17
KLARI Karanganyar
Curug
Cimahi
Sumurkondang
15,68
5,43
6,69
2,24
Kecamatan Desa Luas Wilayah (Km
2
)
Walahar
Kiarapayung
Gintungkerta
Anggadita
Klari
Cibalongsari
Duren
Pancawati
Belendung
2,09
1,87
4,31
2,94
2,66
3,59
2,40
3,78
5,69
CIKAMPEK Kalihurip
Kamojing
Cikampek Timur
Cikampek Pusaka
Cikampek Selatan
Cikampek Kota
Cikampek Barat
Dawuan Timur
Dawuan Tengah
Dawuan Barat
19,91
12,31
1,12
1,87
1,22
0,97
1,94
2,80
2,27
3,19
PURWASARI Mekarjaya
Tamelang
Purwasari
Sukasari
Tegalsari
Karangsari
Darawolong
Cengkong
2,66
1,33
3,49
3,89
2,64
4,28
6,63
4,52
TIRTAMULYA Karangsinom
Karangjaya
Parakanmulya
Citarik
Tirtasari
Parakan
Kamurang
Bojongsari
Cipondoh
Kertawaluya
3,64
4,60
2,20
2,70
3,40
3,75
3,13
2,94
3,83
4,87


Kecamatan Desa Luas Wilayah (Km
2
)
JATISARI Barugbug
Situdam
Balonggandu
Kalijati
Mekarsari
Jatisari
Cirejag
Cikalongsari
Jatiragas
Jatiwangi
Jatibaru
Telarsari
Pacing
Sukamekar
3,41
3,90
3,17
4,01
3,02
3,75
2,58
2,56
3,50
3,03
3,67
2,96
7,07
6,65
BANYUSARI Pamekaran
Cicinde Selatan
Cicinde Utara
Jayamukti
Gempol Kolot
Gempol
Gembongan
Mekarasih
Banyuasih
Talunjaya
Tanjung
Kutaraharja
4,51
6,80
4,97
4,28
2,57
3,39
3,62
6,07
5,99
2,95
5,26
4,89
KOTABARU Pucung
Wancimekar
Pangulah Selatan
Pangulah Utara
Pangulah Baru
Jomin Timur
Jomin Barat
Sarimulya
Cikampek Utara
4,55
4,48
5,38
4,48
4,53
1,84
1,89
1,60
1,70
CILAMAYA WETAN Cikarang
Cikalong
Tegalsari
Tegalwaru
3,23
3,82
2,10
3,87
Kecamatan Desa Luas Wilayah (Km
2
)
Mekarmaya
Cilamaya
Sukatani
Sukakerta
Rawagempol Kulon
Rawagempol Wetan
Muarabaru
Muara
4,05
4,06
7,58
7,32
5,48
4,78
7,38
15,69
CILAMAYA KULON Kiara
Langensari
Bayurkidul
Bayurlor
Sukamulya
Pasirukem
Tegalurung
Manggungjaya
Sumurgede
Muktijaya
Pasirjaya
Sukajaya
3,52
3,87
3,24
3,15
7,52
3,34
5,24
5,64
8,51
4,33
8,62
6,20
LEMAHABANG Ciwaringin
Waringinkarya
Pasirtanjung
Karangtanjung
Kedawung
Lemahabang
Karyamukti
Pulojaya
Pulokalapa
Lemahmukti
Pulomulya
4,13
3,65
3,56
4,80
4,15
4,31
3,37
5,26
4,44
5,12
4,12
TEGALSARI Pasirtalaga
Talagamulya
Cariumulya
Cilewo
Linggarsari
Pulosari
Ciwulan
Kalijaya
2,36
2,36
3,87
3,02
2,71
2,46
3,28
4,45
Kecamatan Desa Luas Wilayah (Km
2
)
Cadaskertajaya
Talagasari
Kalibuaya
Pasirmukti
Pasirkamuning
Kalisari
3,93
2,28
4,96
3,44
3,40
3,20
MAJALAYA Pasirjengkol
Majalaya
Ciranggon
Sarijaya
Bengle
Lemahmulya
Pasirmulya
3,44
3,04
3,87
3,58
5,32
5,66
5,18
KARAWANG TIMUR Adiarsa Timur
Warungbambu
Kondangjaya
Margasari
Karawang Wetan
Palumbonsari
Palawad
Tegalsawah
4,32
1,56
2,44
2,76
3,20
4,02
7,00
4,38
KARAWANG BARAT Adiarsa Barat
Nagasari
Karawang Kulon
Tanjungpura
Tanjungmekar
Karangpawitan
Mekarjati
Tunggakjati
2,54
3,25
2,18
5,36
2,36
6,64
6,19
4,96
RAWAMERTA Pasirkaliki
Kutawargi
Cibadak
Sukamerta
Pasirawi
Balongsari
Purwamekar
Mekarjaya
Sekarwangi
Panyingkiran
3,70
2,83
3,85
4,23
5,68
3,00
3,00
3,57
2,92
4,12
Kecamatan Desa Luas Wilayah (Km
2
)
Sukapura
Gembongsari
Sukaraja
4,82
3,16
4,55
TEMPURAN Dayeuhluhur
Lemahkarya
Lemahduhur
Lemahsubur
Lemahmakmur
Pagadungan
Purwajaya
Jayanagara
Tempuran
Ciparagejaya
Cikuntul
Sumberjaya
Pancakarya
Tanjungjaya
6,70
5,86
7,12
6,38
7,16
6,00
8,22
4,48
4,79
4,80
5,47
6,86
4,17
10,08
KUTAWALUYA Sindangkarya
Sindangmukti
Sindangmulya
Mulyajaya
Kutakarya
Kutagandok
Waluya
Sampalan
Sindangsari
Kutaraja
Kutamukti
Kutajaya
4,17
6,33
4,55
2,34
4,33
5,62
4,31
3,50
5,28
2,19
2,38
3,67
RENGASDENGKLOK Kalangsari
Kalangsuria
Karyasari
Dukuhkarya
Amansari
Rengasdengklok Selatan
Rengasdengklok Utara
Kertasari
Dewisari
3,71
3,51
5,39
2,26
2,88
3,96
2,76
3,35
3,64

Kecamatan Desa Luas Wilayah (Km
2
)
JAYAKERTA Medangasem
Kemiri
Makmurjaya
Jayamakmur
Jayakerta
Ciptamarga
Kertajaya
Kampungsawah
6,03
5,19
2,57
5,17
4,24
4,78
4,34
8,92
PEDES Jatimulya
Kertaraharja
Karangjaya
Malangsari
Kertamulya
Payungsari
Randumulya
Labanjaya
Sungaibuntu
Kendaljaya
Dongkal
Puspasari
4,96
7,65
4,23
3,71
5,73
5,18
4,67
5,70
9,96
3,21
2,38
3,46
CILEBAR Sukaratu
Ciptamargi
Tanjungsari
Mekarpohaci
Kertamukti
Cikande
Rawasari
Kosambibatu
Pusakajaya Selatan
Pusakajaya Utara
4,52
8,21
8,41
1,72
6,90
7,98
5,51
4,85
7,44
8,66
CIBUAYA Sukasari
Kertarahayu
Cibuaya
Pejaten
Kedungjeruk
Kalidungjaya
Kedungjaya
Jayamulya
Gebangjaya
3,07
4,68
3,37
8,99
5,84
3,77
10,66
7,46
3,85
Kecamatan Desa Luas Wilayah (Km
2
)
Cemarajaya
Sedari
10,31
25,18
TIRTAJAYA Medankarya
Pisangsambo
Sabajaya
Gempoljaya
Sarijaya
Kutamakmur
Bolang
Srikamulyan
Sumurlaban
Tambaksumur
Tambaksari
9,62
5,69
5,44
2,91
5,70
4,21
4,79
7,29
4,81
17,04
24,75
BATUJAYA Segarjaya
Segaran
Batujaya
Baturaden
Karyabakti
Telukambulu
Telukbango
Karyamulya
Karyamakmur
Kutaampel
19,26
8,74
6,84
5,38
18,64
6,57
8,97
6,87
5,82
4,80
PAKISJAYA Telagajaya
Telukbuyung
Tanahbaru
Solokan
Tanjungbungin
Tanjungmekar
Tanjungpakis
Telukjaya
6,258
5,117
7,800
9,570
7,770
4,900
7,777
4,685
Sumber : Karawang Dalam Angka 2013

1.1.1 Morfologi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Karawang memilki topografi yang
relatif datar dengan kemiringan lereng antara 0 2 % dan ketinggian rata-rata
antara 0 - 250 mdpl. Hanya sebagian kecil wilayah yang bergelombang dan
berbukit-bukit dengan ketinggian antara 250 1200 m dpl dan kemiringan antara
15 - > 40 %. Adapun kondisi kelerengan Kabupaten Karawang seperti tabel 2.
Tabel 2. Kondisi Kelerengan Kabupaten Karawang
No. Kelas Kelerengan Kecamatan Luas
1. 0 2% Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya,
Cibuaya, Pedes, Jayakerta, Lemahabang,
Cilamaya Kulon, Cimalaya Wetan,
Kotabaru, Banyusari, Jatisari, Tirtamulya,
Rengasdengklok, Kutawaluya, Tempuran,
Karawang Barat, Rawamerta, Karawang
Timur, Majalaya, Telagasari, Purwasari,
Cikampek, Klari, sebagian Kecamatan
Ciampel, sebagian Kecamatan Tegalwaru,
sebagian Kecamatan Pangkalan, sebagian
Kecamatan Ciampel
80,44%
2. 2 15% Sebagian Kecamatan Ciampel, sebagian
Kecamatan Tegalwaru, sebagian
Kecamatan Pangkalan, sebagian
Kecarnatan Klari, sebagian Kecarnatan
Telukjambe, sebagian Kecamatan
Cikampek
8,93%
3. 15 40% Sebagian Kecamatan Tegalwaru, sebagian
Kecamatan Cikampek, sebagian
Kecamatan Klari, Telukjambe Barat dan
Pangkalan
8,22%
4. > 40% Sebagian Kecamatan Tegalwaru,
Telukjambe Barat dan Pangkalan
2,95%
Sumber : RTRW Kabupaten Karawang 2011 2031

Wilayah dengan ketinggian maksimal 250 m dpl berada di wilayah bagian
Utara dan Tengah meliputi Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Cibuaya,
Pedes, Jayakerta, Lemahabang, Cilamaya Kulon, Cimalaya Wetan, Kotabaru,
Banyusari, Jatisari, Tirtamulya, Rengasdengklok, Kutawaluya, Tempuran,
Karawang Barat, Rawamerta, Karawang Timur, Majalaya, Telagasari, Purwasari,
Cikampek, Klari, sebagian Kecamatan Ciampel, sebagian Kecamatan Tegalwaru,
dan sebagian Kecamatan pangkalan.
Wilayah dengan ketinggian antara 250 500 m dpl berada di bagian
Selatan meliputi sebagian Kecamatan Ciampel. Sebagian besar Kecamatan
Tegalwaru, dan sebagian kecil Kecamatan Pangkalan.
Daerah dataran tinggi dan perbukitan dengan ketinggian diatas 500 1200
m dpl meliputi wilayah Gunung Pamoyanan, Dindingsari, Golosur, Jayanti,
Aseupan, Godongan, Rungking, Gadung, Kuta, Tonjong, Seureuh, Sinalonggong,
Lanjung, Gunung Sanggabuana, Pasir Gibus, Cielus, dan Tonjong, tersebar di
Kecarnatan Tegalwaru, sebagian kecil Kecamatan Pangkalan dan sebagian kecil
Kecamatan Ciampel.
Tabel 3. Kondisi Ketinggian Lahan Kabupaten Karawang
No. Kelas Ketinggian Kecamatan Luas
1. 0 250 m dpl Kecamatan Pakisjaya, Batujaya,
Tirtajaya, Cibuaya, Pedes, Jayakerta,
Lemahabang, Cilamaya Kulon,
Cimalaya Wetan, Kotabaru, Banyusari,
Jatisari, Tirtamulya, Rengasdengklok,
Kutawaluya, Tempuran, Karawang
Barat, Rawamerta, Karawang Timur,
Majalaya, Telagasari, Purwasari,
Cikampek, Klari, sebagian Kecamatan
Ciampel, sebagian Kecamatan
Tegalwaru, dan sebagian Kecamatan
Pangkalan
171.560
Ha
2. 250 500 m dpl Sebagian Kecamatan Ciampel 2.230 Ha
3. 500 1.200 m dpl Gunung Pamoyanan, Dindingsari, 1.520 Ha
Golosur, Jayanti, Aseupan, Godongan,
Rungking, Gadung, Kuta, Tonjong,
Seureuh, Sinalonggong, Lanjung,
Gunung Sanggabuana, Pasir Gibus,
Cielus, dan Tonjong, tersebar di
Kecarnatan Tegalwaru, sebagian kecil
Kecamatan Pangkalan dan sebagian
kecil Kecamatan Ciampel
Sumber : RTRW Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031

1.1.2. Geologi
Data geologi diperlukan untuk mengetahui kondisi fisik secara umum,
terutama pada batuan dasar yang akan menjadi tumpuan dan sumber daya alam
wilayah ini, serta beberapa kemungkinan bencana yang bisa timbul akibat kondisi
geologinya atau lebih dikenal dengan bencana alam beraspek geologi.
Kabupaten Karawang terutama di wilayah pesisir Utara tertutup pasir pantai
yang merupakan batuan sedimen yang dibentuk oleh bahan-bahan lepas terutama
endapan laut dan aluvium vulkanik. Sementara di bagian Tengah ditempati oleh
perbukitan terutama dibentuk oleh batuan sedimen, sedang dibagian Selatan
berupa Gunung Sanggabuana dengan ketinggian 1.291 m diatas permukaan laut,
yang mengandung endapan vulkanik.
Kabupaten Karawang memiliki jenis tanah yang subur dan berpotensial
untuk pemanfaatan pertanian dan perkebunan. Jenis tanah di bagian Utara wilayah
Kabupaten Karawang berupa tanah alluvial dan tanah glei humus dimana sangat
cocok untuk persawahan dan hal tersebut sesuai dengan kondisi eksisting
Kabupaten Karawang pemanfaatan tahan secara garis besar dapat dikemukakan
sebagai berikut:
a. Wilayah bagian Utara dimanfaatkan untuk kegiatan persawahan.pada
bagian tengah di sepanjang jalur tol (Kecamatan Teluk Jambe Barat,
Teluk Jambe Timur, Ciampel dan Cikampek) sebagian besar jenis
tanahnya berupa tanah Latosol dimana tanah tersebut tahan terhadap
erosi dan longsor.
b. Pada wilayah bagian Selatan merupakan daerah dataran tinggi yang
memiliki jenis tanah latosol.

1.1.3 Hidrologi
Kabupaten Karawang dilalui oleh beberapa sungai yang bermuara di
Laut Jawa. Sungai Citarum merupakan pembatas antara Kabupaten Karawang
dengan Kabupaten Bekasi, sedangkan Sungai Cilamaya merupakan batas wilayah
dengan Kabupaten Subang. Selain sungai, terdapat 3 (tiga) buah saluran irigasi
besar yang dimanfaatkan untuk pengairan sawah, tambak dan pembangkit tenaga
listrik, yaitu:
a. Saluran lnduk Tarum Utara,
b. Saluran lnduk Tarum Tengah, dan
c. Saluran lnduk Tarum Barat.
Air untuk saluran irigasi berasal dari waduk Jatiluhur yang berada di
Kabupaten Purwakarta yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Karawang di
bagian Selatan. Waduk Jatiluhur sampai saat ini dimanfaatkan oleh Kabupaten
Karawang sebagai cadangan air, sumber air untuk pengairan sawah, serta
pembangkit listrik.

1.1.4 Klimatologi
Secara umum Kabupaten Karawang memiliki iklim Tropis dengan intensitas
curah hujan rata rata berkisar antara 13,6 20,7 mm/hari hujan. Curah hujan di
bagian Setatan wilayah Kabupaten Karawang lebih tinggi dibandingkan di
wilayah Utara dan Tengah

1.1.5 Bencana Alam
Terdapat beberapa wilayah yang rawan akan bencana alam di Kabupaten
Karawang. Bencana alam yang berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Karawang
diantaranya adalah tanah longsor, gelombang pasang (banjir rob), abrasi, banjir,
dan gempa bumi. Khusus bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten
Karawang terutama di bagian selatan merupakan dampak tidak langsung dari
pergerakan Sesar Cimandiri. Sesar Cimandiri merupakan patahan yang
membentang dari bagian setatan hingga ke bagian Tengah Provinsi Jawa Barat.
Sesar Cimandiri rnerupakan daerah yang berpotensi terjadi gempa bumi akibat
aktivitas sesar itu sendiri.
Wilayah Kabupaten Karawang di bagian Selatan merupakan daerah yang
rawan akan bencana tanah longsor. Berdasarkan peta rawan bencana, ada
beberapa Kecamatan yang masuk ke dalam wilayah rawan bencana tanah longsor.
Kecamatan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Tegalwaru dan Kecamatan
Pangkalan karena sebagian besar wilayahnya berupa perbukitan dan dataran
tinggi. Khusus untuk Kecamatan Pangkalan sebagian wilayahnya berada pada
kategori sangat peka terhadap longsor.
Untuk bencana banjir, wilayah yang berpotensi terkena banjir yaitu
Kecamatan Kecamatan yang wilayahnya dilewati aliran sungai citarum
(Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Rengasdengklok, Karawang Barat, Karawang
Timur, Teluk Jambe Barat, Teluk Jambe Timur, Klari dan Ciampel), dan sungai
Cilamaya (Kecamatan Jatisari, Bangunsari, dan Cilamaya Wetan). Sementara
untuk bencana banjir rob (kenaikan muka air laut) terjadi di sebagian besar
wilayah pesisir Kabupaten Karawang atau Kecamatan Kecamatan yang
memiliki wilayah pesisir seperti Kecamatan pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya,
Cibuaya, Pedes, Cilebar, Tempuran, Cilamaya Kulon, dan Cilamaya Wetan.

1.1.6 Penggunaan Lahan
Kabupaten Karawang memiliki luas wilayah 1.759,27 km
2
atau 175.327 Ha.
Hingga tahun 2010 tutupan lahan di Kabupaten Karawang sebagian besar masih
berupa kawasan peruntukkan pertanian yang terdiri dari tanaman pangan, tanaman
hortikultura, dan perkebunan. Lahan tanaman pangan berupa areal persawahan,
terdiri dari sawah beririgasi teknis (telah didukung oleh sistem irigasi) dimana
sebagian besar berada di wilayah Utara, dan sawah tadah hujan yang berada di
wilayah Selatan Kabupaten Karawang. Oleh karena itu Kabupaten Karawang
dikenal sebagai lumbung padi Provinsi Jawa Barat.
Penggunaan lahan terbesar kedua adalah untuk pemukiman. Baik
pemukiman pedesaan maupun pemukiman perkotaan. Pemukiman perkotaan
sebagian besar terkonsentrasi di sepanjang Jalan Utama / Jalan Tol dan
memanjang secara linier mengikuti jaringan jalan. Sedangkan permukiman
perdesaan menyebar di seluruh wilayah kecamatan. Sedangkan jenis penggunaan
lahan lainnya berupa hutan lindung mangrove yang berada di wilayah pesisir
Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, dan Cibuaya; hutan produksi yang
terdiri dari hutan produksi tetap maupun hutan produksi terbatas; perikanan;
industri yang terdiri dari kawasan industri, zona industri, dan kota industri;
pariwisata baik pariwisata alam maupun buatan, lapangan golf, dan wisata
pemakaman (San Diego Hills); serta kawasan pertahanan dan keamanan. Secara
lebih jelas jenis penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Karawang dapat dilihat
pada Tabel 2.7 dan Gambar 2.7.

1.1.7 Aspek Kependudukan
Pertambahan jumlah penduduk di Kabupaten Karawang selain dari
pertambahan alami (kelahiran dan kematian) juga karena migrasi penduduk dari
daerah lainnya yang datang ke Karawang untuk bekerja seiring dengan
berkembangnya sektor perindustrian yang cukup pesat. Hal ini terjadi terutama
setelah kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang membuka pintu bagi
sektor perindustrian yang ditandai dengan penetapan sejumlah kawasan industri
dan zona industri.
Sementara kepadatan penduduk di Kabupaten Karawang ditinjau dari sudut
ketataruangan, saat ini terjadi konsentrasi pada simpul simpul kegiatan utama
kota seperti di Kecamatan Karawang Timur dan Karawang Barat, Klari,
Rengasdengklok, Telukjambe Timur, dan Cikampek. Adapun luas wilayah,
jumlah penduduk, dan penyebaran penduduk menurut Kecamatan seperti pada
tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Penduduk dan Penyebaran Penduduk Berdasarkan Kecamatan
Kecamatan Luas Area Jumlah
Penduduk
Kepadatan
Penduduk Per
Km
2

Penyebaran

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang 2013

1.1.4 PROYEKSI
Proyeksi penduduk
adalah perhitungan jumlah penduduk
untuk masa yang akan datang
Proyeksi penduduk
diperlukan untuk memperbaiki kondisisosial eknomi masyarakat
melalui
pembangunan yangterencana. proyeksi
penduduk juga
diperlukan antara lain :
Dibidang pangan yaitu untuk menentukan kebutuhan penduduk
akan birnan pangan
serta ketersediannya dikaitkan dengan lahan penyedia pangan;
Dibidang kesehatan yaitu
untukmemperkirakan jumlah
fasilitas kesehatan, ketersediaan
tenaga medis, obat-obatan, jumlah
tempat tidur di rumah-rumah sakit yang diperlukan
selama periode proyeksi;
Dibidang pendidikan proyeksi penduduk
dipergunakan sebagai dasar untuk
memperkirakan jenis
fasilitas pendidikan yang harus tersedia beserta jumlahnya,
jumlah
penduduk
usia sekolah, jumlah
murid, jumlah guru, dan sarana lainnya;

Dibidang ketenaga kerjaan yaitu untuk memperkirakan jumlah
angkatan kerja,
penyediaan
lapangan kerja dan lain_lain;
Dibidang produksi
barang dan jasa
dikaitkan dengan proyeksi
angkatan kerja dalam
hubungannya dengan data mengenai produktivitas
dan merupakan dasar estimasi
produksi
barang-barang dan.jasa di masa mendatang.
Dibidang transportasi proyeksi penduduk
dapat dipergunakan untuk mengidntifikasi
tingkat permintaan
dan kebutuhan moda angkutan umum dan ketersediaan sarana
dan
prasarana
transportasi (LLAJ, KA, Angkutan laut, Angkutan Udara, AsDp,
Angkutan
Perkotaa dan Perdesaan), serta memperkirakan kebutuhan
prasaraha
dan sarana
transportasi yang
harus disediakan di masa yang akan datang, baik dalam jangka
pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
Hasil perhitungan proyeksi penduduk
Kabupaten Karawang untuk 20 (duapuluh) tahun
kedepan dapat ditihat pada Tabet 2.!2 berikuL

Dari hasil proyeksi penduduk pada
Tabel 2.L2 terlihat bahwa pertambahan jumtah
dan
kepadatan penduduk
Kabupaten Kararawang sampai dengan tahun 2032 menunjukkan
kenaikkan yang
tidak terlampau besar, yaitu sekitar 3,15 juta jiwa.
Namun demikian
kondisi tersebut bukan merupakan angka yang pasti terjadi
karena angka tersebut baru
merupakan angka perkiraan.
Angka tersebut dapat mengalami perubahan
karena
bebagai hal seperti isu yang berkembang saat ini di Kabupaten
Karawang yaitu mengenai
pengembangan
industri.Dimana Kabupaten Karawang saat ini sudah dikenal
sebagai
daerah yang
memiliki industri sebagai basis ekonomi. Hal ini terlihat dengan
banyaknya
zona dan kawasan industri di Kabupaten Karawang

KETENAGAKERJAAN
Penduduk usia kerja di definisikan sebagai penduduk yang
berusia 1o tahun keatas dan
terdiri dari Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja,
sedangkan Angkatan Kerja dibagi
menjadiyang bekerja dan pencar.i
kerja.
Pada tahun 2olTjumlah pencari kerja terdaftar sebanyak 33.763
orang, sedangkan pada
tahun 2010 mencapai 36.308 yang berarti terjadi penurunan
sebesar 7,o1 persen. Dari
jumlah pencari
kerja yang terdaftar tercatat sebanyak 22.324 orang (66,12 persen)
yang
sudah ditempatkan. Sektor lndustri merupakan sektor yang
paling banyak menyerap tenaga
kerja yaitu
sebesar 19.397 orang.

PENGANGGURAN
Selain TPAK, ada indikator lain untuk menggambarkan
partisipasi angkatan kerja yaitu
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).
TPT yaitu perbandingan jumlah
antara penduduk
yang mencari pekerjaan
dengan angkatan kerja. Dengan kata lain, nilai TpT menunjukkan
seberapa banyak jumlah penduduk yang menganggur atau masih
mencari pekerjaan dari
suatu angkatan kerja. Semakin besar nilai TPT sama artinya
dengan tingkat pengangguran
yang semakin besar di wilayah tertentu, sehingga membutuhkan
lapangan pekerjaan yang
lebih banyak.
Nilai TPT Kabupaten Karawang pada
tahun 2o1o mencapai Ls% dari totaljumlah angkatan
kerja, sedangkan besarnya penduduk yang
bekerja 85% dari total angkatan kerja. Nilai ini
menunjukkan bahwa tingkat pengangguran
di Kabupaten Karawang cukup besar. Dari nilai
TPT dapat dilihat bahwa kebutuhan penyediaan
lapangan pekerjaan
bagi penduduk
Kabupaten Karawang cukup tinggi. Keberadaan kawasan-kawasan
industry di kabupaten ini
belum mampu menurunkan tingkat pengangguran
secara signifikan.
Penyerapan tenaga kerja lokal untuk bekerja di gektor industri
belum mencapai angka
penyerapan
tenaga kei'ja yang
diharapkan oleh pemerintah
daerah.
pemerintah
Daerah
Kabupaten Karawang mengeluarkan Peraturan Daerah No. L
Tahun 2011, tbntang
Penyelenggaraan Ketenagakerjaan.
Perda tersebut salah satunya berisi.mengenai ketentuan
penyerapan
tenaga kerja lokal di sektor industri yang harus memenuhi
proporsi
6O:40
dibandingkan tenaga kerja luar atau jumlah
tenaga kerja lokal di sektor industri 60% dari
jumlah
tenaga kerja seluruhnya. Namun, angka tersebut belum terpenuhi
yang berarti
penyerapan
tenaga kerja rokar disektor industri masih kurang.
Tingkat pendidikan
terakhir darijumlah penganggur
di Kab. Karawang sebagian besar hanya
lulusan atau tidak tamat sD yaitu sebanyak 58.428 orang.
Diikuti kemudian dengan
penganggur
lulusan sMP sebanyak 33.551orang, kemudian sMA dan sMK,
serta universitas.
Dapat dilihat bahwa penganggur
di Kabupaten Karawang sebagian besar memitiki tingkat
pendidikan yang rendah dan hal ini dapat menjadi faktor yang
menyebabkan kesulitan untuk
mendapatkan pekerjaan.
Penganggur tersebut tidak memiliki keahlian dan keterampilan
khusus sehingga sutit
mencari pekerjaan.
Pemerintah melalui dinas tenaga kerja dan transmigrasi Kab.
Karawang
telah melakukan upaya-upaya
untuk mengurangi tingkat pengangguran
diantaranya dengan
mengadakan pelatihan-pelatihan
kepada penganggur
agar meningkatkan keterampilan
mereka' Hal ini dinilai cukup efektif mengingat penganggur
di Kab. Karawang sebagian besar
memiliki tingkat pendidikan
yang
rendah. Yang perlu
diperhatikan adalah intensitas pelatihanpelatihan
tersebut yang
diadakan lebih sering .
Perkembangan tingkat pengangguran
selama tiga tahun terakhir tidak menunjukkan
perubahan yang
signifikan. Dari tahun 2oos hingga tahun 2ol-0, tingkat
pengangguran
hanya
meningkat dan menurun kurang dan 1% sehingga dapat
diasumsikan perkembangannyer
tetap' Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan penyediaan
lapangan pekerjaan bagi
pengangguran
di Kabupaten Karawang belum terselesaikan. Usaha yang
sudah dilakukan
oleh pemerintah
melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk meningkatkan

kualitas tenaga kerja lokal diantaranya dengan pelatihan
berbasis kompetensi
kepada
pencari kerja yang akan disalurkan ke perusahaan2formal,
pelatihan
berbasis masyarakat
agar dapat menciptakan wirausaha dengan menggali potensi
yang
dimiliki misal dari
produksi pertanian
maupun industri harus bisa menciptakan industri kreatif
(memberikan
nilai tambah terhadap hasil produksi).
usaha seperti ini perlu
terus dilakukan untuk
meningkatkan kualitas sDM yang mencari kerja sehingga daya
saing tenaga kerja semakin
meningkat dan tingkat pengangguran pun menurun

KESEJAHTERAAN
Tingkat kesejahteraan tersebut dapat terlihat dari jumlah
keluarga
sejahtera, lndeks
Pembangunan Manusia (lPM) beserta komponennya, dan tingkat
kemiskinan penduduk
di
Kabupaten Karawang. Salah satu indikator tingkat kesejahteraan
penduduk
suatu wilayah
adalah jumlah
keluarga menurut tahapan kesejahteraan suatu keluarga.
lndikator dan
klasifikasi keluarga menurut tingkat kesejahteraan disusun oleh
Badan
pusat
statistik
dengan rnempertimbangkan faktor pendapatan
dan pengeluaran
keluarga.
Berikut adalah
grafik
tingkat kesejahteraan penduduk
menurut tahapan keluarga sejahtera

MIGRASI DAN URBANISASI
Fenomena migrasi masuk di Kabupaten Karawang memiliki
karakteristik yang
cukup unik.
Jika melihat struktur dan komposisi penduduk
di Kabupaten Krawang, terlihat terjadi
pertumbuhan penduduk yang
cukup signifikan dari usia b:l;ia hingga usia produktif.
Penduduk usia produktif
sangat mendominasistruKur penduduk
di Kabupaten Karawang.
Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk
usia produktif yang
cukup signifikan jika
dibandingkan dengan penduduk
usia balita dapat disebabkan oleh adanya migrasi masuk ke
Kabupaten Karawang. Dengan demikian, karakteristik migrasi
masuk di Kabupaten Karwang
adalah migrasi penduduk
usia produktif
dalam skala yang cukup besar dengan berbagai motif
migrasi.

1.2 GAMBARAN UMUM TRANSPORTASI DARAT KARAWANG
Sistem transportasi di Kabupaten Karawang pada saat ini secara internal
hanya dilayani oleh transportasi jalan raya dan eksternal dengan wilayah, baik
antar kabupaten dalam Provinsi maupun antar provinsi dilayani oleh gabungan
transportasi jalan raya dan jalan kereta api.
1.2.1 Prasarana Jaringan Jalan
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat utama di kabupaten
Karawang yang sangat penting dalam melayani kebutuhan penduduknya, baik
dalam kegiatan sosial maupun kegiatan perekonomian dengan semakin
meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan
pembangunan jalan guna memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar
lalu rintas dari suatu daerah ke daerah lainnya.
Panjang jalan di Kabupaten Karawang tahun 2011 secara keseluruhan
sekitar 4.512.37 Km, hal ini berarti dalam kurun 1 tahun terjadi penambahan
panjang jalan sekitar 63,12% dibandingkan dengan tahun 2010 sepanjang
2.766,21 Km. Bila dihitung dengan luas Wilayah Kabupaten ini sebesar 1.753,28
Km, maka rasio jalan terhadap luas wilayah adalah sebesar 257% atau setiap 1
Km
2
telah dilayani 2,57 Km jaringan jalan. Mengingat sebagian besar wilayah
Kabupaten Karawang merupakan areal pertanian (pesawahan, perkebunan, kolam
dan lainnya), maka pada dasarnya seluruh pusat pusat permukiman yang ada di
kabupaten ini mempunyai akses yang retatif tinggi.
Panjang jalan yang sudah di aspal sepanjang 2.631,80 km dan permukaan
kerikil 102,76 km, serta jalan dengan kondisi baik sepanjang 821,55 km atau
sekitar 30% dari panjang total dan selebihnya sepanjang 1.913,01 km dalam
kondisi sedang, rusak atau rusak berat. Secara lebih jelas mengenai kondisi
jaringan jalan di Kabupaten Karawang ini dapat dilihat pada Tabel 5 serta Gambar
3.6.
(Tabel)
(Gambar)
Adapun ruas jalan primer menurut fungsi, baik sebagai jalan kolektor 2,
jalan kolektor 3, jalan kolektor 4, jalan lokal, jalan lingkungan dan jaringan Jalan
sekunder menurut fungsinya sebagai jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan
jalan lingkungan secara keseluruhan mengacu kepada Keputusan Gubernur Jawa
Barat No. 620/Kep.1529-Admrek/2011.
1.2.2 Terminal
Terdapat 3 Terminal untuk melayani angkutan umum yang meliputi jaringan
trayek AKPA, AKDP dan Angkutan Kota, yaitu:
a. Terminal Klari (Tipe C) dengan luas 9.473 m
2
b. Terminal Cikampek (Tipe C) dengan luas 4.048 m
2

c. Terminal Tanjungpura
1.2.3 Trayek dan Angkutan Umum
Pelayanan angkutan umum di Kabupaten Karawang meliputi 4 jenis trayek,
yaitu:
a. Trayek AKAP
b. Trayek AKDP
c. Trayek Angkutan Kota
Sampai dengan Tahun 2011 untuk AKAP dilayani oleh 3 perusahaan
dengan jumlah armada bus besar sebanyak 108 unit, sedangkan AKDP dilayani
oleh 2 perusahaan dengan jumlah armada bus sebanyak 17 unit, dan angkot pada
saat ini baru 45 trayek yang sudah berjalan dan 10 trayek belum opersional
dengan jumlah armada sebanyak 2,805 unit. Selain angkutan umum tersebut juga
terdapat angkutan pariwisata yang dilayani oleh 3 perusahaan dengan jumlah
armada sebanyak 66 unit.
Secara lebih jelas jumlah armada angkutan umum di Kabupaten Karawang
ini dapat dilihat pada Tabel3.2 berikut.
(Tabel)
Berdasarkan Keputusan Bupati Karawang No.351.21/Kep.510-Huk/2oo9
Tentang Jaringan Trayek Angkutan Umum di Wilayah Kabupaten Karawang
terdapat sebanyak 55 trayek angkutan umum yang melayani hubungan antar
kecamatan di Kabupaten Karawang.
Sementara dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pada tahun
2012 Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang (cq. Dinhubkominfo Kabupaten
Karawang) juga telah mengajukan pengusulan pengembangan jaringan angkutan
umum kepada Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, yaitu:
1. Pengembangan pelayanan Angkutan Antar Jemput Dalam Provinsi (AJDP)
sebanyak 10 trayek
2. AKDP sebanyak 23 trayek


1.3 GAMBARAN SARANA & PRASARANA TRANSPORTASI DARAT
KARAWANG
1.3.1
1.4 GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN TRANSPORTASI KARAWANG

Anda mungkin juga menyukai