Anda di halaman 1dari 3

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan iodoform yang bertujuan untuk mensintesis senyawa iodoform dan
memurnikan iodoform dengan cara rekristalisasi. Pada percobaan ini dilakukan dengan
beberapa langkah. Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang padatan iodium yang
berupa kristal berwarna hitam sebanyak 2,5 gram . kemudian padatan iodium yang telah
ditimbang tersebut dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambah dengan 2,5 ml aseton
yang berupa larutan tidak berwarna . setelah iodium dicampur aseton, larutan berwarna
kuning . setelah itu ditambah dengan 5 ml aquades yang berupa larutan tidak berwarna,
kemudian dikocok, setelah dikocok menghasilkan larutan yang berawarna kuning kecoklatan.
CH
3
COCH
3
(aq) + 3I
2
(s) 2CH
3
COCI
3
(aq) + HI (aq)
Setelah itu ditambah dengan larutan NaOH 2 M sebanyak 8 ml dengan cara
menambahkannya 1 ml sebanyak 8 kali sambil dikocok sampai terbentuk endapan kuning
iodoform. Penambahan NaOH ini bertujuan untuk membentuk endapan Iodoform yang
berwarna kuning dan untuk memberi suasana basa. Karena iodoform dapat terbentuk dari
reaksi antara iodium dalam suasana basa dengan senyawa organik yang memiliki gugus metil
keton seperti aseton. Reaksi pada pembentukan iodoform ini adalah sebagai berikut:
CH
3
COCI
3
(aq)

+ NaOH (aq) CHI
3
(s) + CH
3
COONa (aq)
Selanjutnya ditambah lagi dengan 125 ml aquades, setelah ditambah aquades,
endapan kuning yang terbentuk mengendap di dasar erlenmeyer dan larutan berwarna kuning
kecoklatan. Setelah itu larutan tersebut disaring dengan menggunakan corong buchner.
Disaring dengan penyaring buchner agar proses penyaringan yang dilakukan bisa lebih cepat
dan hasil yang diperoleh lebih murni. Setelah disaring, terbentuk endapan yang berupa serbuk
berwarna kuning dan filtrat yang berwarna kuning kecoklatan. Endapan kuning yang
diperoleh kemudian dicuci dengan beberapa tetes air sampai bebas dari NaOH. Untuk
mengetahui bahwa endapan terbebas dari basa adalah dengan cara menguji air hasil
cuciannya dengan menggunakan indikator universal. Setelah diuji dengan indikator universal
diperoleh larutan yang mempunyai pH= 6. Endapan kuning harus dibebaskan dari NaOH agar
iodoform ketika rekistalisasi dengan etanol tidak terurai dan membebaskan iodium.
Setelah terbenas dari NaOH kemudian endapan dimasukkan ke dalam erlenmeyer
yang diberi tutup corong kaca hal ini dilakukan agar tidak menguap. kemudian ditambah
dengan 15 ml etanol yang berupa larutan tidak berwarna melalui corong dan dihangatkan
sambil dikocok diatas kompor listrik sampai endapan larut. Kemudian diukur suhunya dan
diperoleh 66
o
C. Penambahan etanol bertujuan untuk melarutkan kembali iodoform yang
terbentuk. Setelah itu, larutan kembali disaring dengan menggunakan corong buchner dalam
keadaan panas yang bertujuan agar iodoform tidak mengkristral ketika disaring dan diperoleh
endapan yang berupa kristal berwarna kuning dan filtrat yang kuning dengan bau seperti
menyengat Setelah itu fltrat ditutup dan didinginkan. Setelah dingin, ditambah dengan 12,5
ml air yang menghasilkan endapan kuning yang berupa serbuk kemudian diaduk untuk
mengendapakan iodoform. Kemudian disaring lagi dan diperoleh filtrat yang tidak berwarna
dan endapan yang berupa kristal kuning. Setelah itu endapan tersebut dicuci dengan beberapa
tetes etanol dingin (suhu 32
o
C) untuk memurnikan kristal iodoform dari pengotor.
Selanjutnya kristal iodoform ini dikeringkan dalam desikator selama lebih dari 1 hari.
Selanjutnya setelah kering ditimbang dan diperoleh massa sebesar 0,4141 gr dengan
rendemen sebesar 10,373%. Setelah itu iodoform yang terbentuk diukur titik lelehnya
dengan cara memasukkan sedikit kristal iodoform ke dalam pipa kapiler yang kemudian
dimasukkan ke dalam melting block dan ditunggu sampai kristal meleleh dan suhu yang
diperoleh ketika iodoform meleleh adalah sebesar 112
o
C.
DISKUSI
Pada percobaan ini diperoleh massa dan rendemen yang sangat kecil yaitu 0,4141
g dan rendemen 10,373%. Hal ini tidak sesuai dengan perhitungan secara teoritis, dimana
seharusnya diperoleh massa sebesar 3,992 g. hal ini terjadi dimungkinkan karena masih
adanya reaktan yang tersisa pada corong buchner ketika penyaringan dilakukan, masih
adanya endapan iodoform ketika penyaringan pertama pada kertas saring ketika pemindahan
endapan dari kertas saring ke dalam erlenmeyer. Sedangkan titik leleh yang tidak sesuai
dengan teori yang seharusnya 120
o
C adalah karena dimungkinkannya masih terdapat sedikit
pengotor atau zat lain dalam kristal iodoform.

KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa:
Iodoform yang berupa kristal berwarna kuning yang berbau diperoleh dari
sintesis antara iodium dalam suasana basa dengan aseton dengan massa 0,4141 g, rendemen
10,373% dan titik leleh 112
o
C.

Anda mungkin juga menyukai