Anda di halaman 1dari 14

Bumi dilahirkan sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu.

Menurut ceritanya, tata surya kita yang


bernama Bima Sakti, terbentuk dari kumpulan debu (nebula) di angkasa raya yang dalam proses
selanjutnya tumbuh menjadi gumpalan bebatuan dari mulai yang berukuran kecil hingga
seukuran asteroid dengan radius ratusan kilometer. Bebatuan angkasa tersebut selanjutnya saling
bertabrakan, dimana awalnya tabrakan yang terjadi masih lambat. Akibat adanya gaya gravitasi,
bebatuan angkasa yang saling bertabrakan itu saling menyatu dan membentuk suatu massa
batuan yang kemudian menjadi cikal bakal (embrio) bumi. Lama kelamaan dengan semakin
banyaknya bebatuan yang menjadi satu tersebut, embrio bumi tumbuh semakin besar. Sejalan
dengan semakin berkembangnya embrio bumi tersebut, semakin besar pula gaya tarik
gravitasinya sehingga bebatuan angkasa yang ada mulai semakin cepat menabrak permukaan
embrio bumi yang sudah tumbuh semakin besar itu. Akibat tumbukan2 yang sangat dahsyat
tersebut timbulah ledakan2 yang sudah pasti sangat dahsyat pula yang mengakibatkan
terbentuknya kawah2 yang sangat besar dan pelepasan panas secara besar2an pula.

Laut sendiri menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat
sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100C) karena panasnya bumi pada
saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida.
Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan
garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu,
gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut
yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias 'ruar biasa' tingginya karena jarak bulan yang
begitu dekat dengan bumi.

Sebelum kita lanjutkan pembahasannya, ada satu pertanyaan yang mengganjal yang perlu
diajukan di sini, yaitu "dari mana air yang membentuk lautan di bumi itu berasal?" Itu
pertanyaan yang sukar dijawab, dan para ahli sendiri memiliki beberapa versi tentang hal itu.
Salah satu versi yang pernah saya baca adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai mendingin akibat
mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh
debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi.
Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang
mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga
terbentuklah lautan.

Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat
terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat.
Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari
bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di bumi juga
mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering.
Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan,
menyebabkan air laut semakin asin.

Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah terbentuk
tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas
yang ada, namun pada saai itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di
bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun demikian, masih
merupakan perdebatan hangat hingga saat ini kapan tepatnya kehidupan awal itu terjadi dan di
bagian lautan yang mana? apakah di dasar laut ataukah di permukaan? Hasil penemuan geologis
pada tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar
tahun) menunjukkan adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di
dalam lumpur mendidih di dasar laut.

http://oseanografi.blogspot.com/2005/07/sejarah-terbentuknya-laut.html

bahan bacaan:
Prager, Ellen J, and Sylvia A. Earle, The Oceans, 2000, McGraw-Hill.

Samudra-Samudra di Dunia. Samudra atau lautan (dari bahasa Sanskerta) adalah laut yang luas
dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang
dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar. Ada lima samudra di bumi yaitu: Samudra
Antarktika / Lautan Selatan, Samudra Arktik, Samudra Atlantik, Samudra Hindia, Samudra
Pasifik / Lautan Teduh. Samudra meliputi 71% permukaan bumi, dengan area sekitar 361 juta
kilometer persegi, isi samudra sekitar 1.370 juta km, dengan kedalaman rata-rata 3.790 meter.
(Perhitungan tersebut tidak termasuk laut yang tak berhubungan dengan samudra, seperti Laut
Kaspia). Bagian yang lebih kecil dari samudra adalah laut, selat, teluk.. Samudra-samudra
tersebut menghubungkan antara benua yang satu dengan benua lainnya.

a. Samudra Pasifik
Samudra Pasifik adalah samudra terluas di permukaan bumi. Samudra ini dibatasi oleh Benua
Asia dan Australia di barat serta Benua Amerika di timur. Luas Samudra Pasifik
adalah 169.200.000 km. Luas ini hampir sama dengan 32% luas muka bumi. Luas Samudra
Pasifik lebih besar dari seluruh daratan yang ada. Garis ekuator memisahkan Samudra Pasifik
menjadi dua, yaitu Samudra Pasifik Utara dan Samudra Pasifik Selatan.

Kedalaman rata-ratanya adalah 4.280 m dan titik terdalam terdapat di Palung Mariana dengan
kedalaman 10.911 m. Samudra Pasifik terdiri atas 25.000 pulau yang sebagian besar terdapat di
sebelah selatan ekuator. Di sepanjang tepi samudra ini terdapat beberapa laut, di antaranya
Laut Sulawesi, Laut Koral, Laut Cina Timur, Laut Filipina, Laut Jepang, Laut Cina Selatan, Laut
Sulu, Laut Tasman, dan Laut Kuning. Samudra Pasifik dihubungkan dengan Samudra Hindia
oleh Selat Malaka di sebelah barat, di sebelah timur dihubungkan dengan Samudra
Atlantik oleh Selat Magellan.

b. Samudra Hindia
Samudra Hindia merupakan samudra terluas ketiga di dunia. Samudra ini menutupi sekitar
20% permukaan bumi. Samudra Hindia berbatasan dengan Benua Asia di sebelah utara dan
Afrika di barat. Di sebelah timur berbatasan dengan Indo-Cina, Kepulauan Sunda, dan
Australia. Sementara itu di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Selatan. Samudra
Hindia memiliki luas sekitar 73.556.000 km, termasuk Laut Merah dan Teluk Persia.

Kedalaman rata-ratanya adalah 3.890 m dan titik terdalamya adalah di Palung Jawa dengan
kedalaman 7.725 m. Volume air yang ada di Samudra Hindia diperkirakan sekitar 292.131.000
km3. Beberapa negara kepulauan yang ada di Samudra Hindia antara lain Madagaskar,
Komoro, Seychelles, Maldives, Mauritius, dan Sri Lanka. Indonesia ada di sebelah timur
samudra ini. Samudra Hindia merupakan jalur perhubungan antara Benua Asia dan Afrika.
Beberapa sungai yang bermuara di Samudra Hindia adalah Sungai Zambezi, Shatt al-Arab,
Indus, Gangga, Brahmaputra, dan Ayeyarwady.

c. Samudra Arktik
Samudra Arktik meliputi wilayah dengan luas sekitar 14.056.000 km atau sekitar 1,5 kali

luas Amerika Serikat. Panjang garis pantainya sekitar 45.389 km. Samudra Arktik dikelilingi
oleh daratan Eurasia, Amerika Utara, Greenland, dan beberapa pulau. Termasuk di
dalamnya adalah Teluk Baffin, Laut Barents, Laut Beaufort, Laut Chukchi, Laut Siberia Timur,
Laut Greenland, Teluk Hudson, Selat Hudson, Laut Kara, Laut Laptev, Laut Putih, dan perairan
lainnya. Samudra Arktik terhubung dengan Samudra Pasifik oleh Selat Bering, sedangkan
terhubung dengan Samudra Atlantik oleh Laut Greenland dan Laut Labrador.

Di dasar Samudra Arktik terdapat pematang Lomonosov yang membagi dasar laut basin Kutub
Utara menjadi dua, yaitu basin Eurasia dengan kedalaman sekitar 4.0004.500 m dan
basin Amerika (Hyperborean) dengan kedalaman sekitar 4.000 m. Ratarata kedalaman
Samudra Arktik sekitar 1.038 m dan titik terdalamnya sekitar 5.450 di basin Eurasia.

d. Samudra Atlantik
Samudra Atlantik merupakan samudra terluas kedua di dunia. Luas samudra ini sekitar
106.400.000 km. Samudra ini menutupi sekitar seperlima permukaan bumi. Samudra
Atlantik terhubung oleh seluruh samudra di dunia. Di sebelah utara terhubung dengan Samudra
Arktik, di barat daya dengan Samudra Pasifik, di tenggara dengan Samudra Hindia, dan di
selatan dengan Samudra Selatan. Rata-rata kedalaman samudra ini adalah 3.926 m.

Titik terdalamnya terletak di palung Puerto Rico dengan kedalaman sekitar 8.605 m. Lebarnya
bervariasi dari 2.848 km (antara Brasil dan Liberia) sampai 4.830 km (antara Amerika Serikat
dan Afrika Utara). Samudra Atlantik memiliki garis pantai yang tidak beraturan. Hal itu
dipengaruhi oleh letak teluk dan laut, meliputi Laut Karibia, Teluk Meksiko, Teluk St. Lawrence,
Laut Mediterania, Laut Hitam, Laut Utara, Laut Baltik, dan Laut Norwegia. Pulaupulau yang
ada di Samudra Atlantik antara lain Pulau Svalbard, Greenland, Islandia, Rockall, Britania
Raya, Irlandia, dan Azores. Untuk mengetahui pulau-pulau lainnya yang terdapat di
Samudra Atlantik kamu dapat melihat globe atau peta dunia.

e. Samudra Selatan
Samudra Selatan disebut juga dengan Samudra Antartika. Samudra ini merupakan samudra
keempat terluas di dunia dibandingkan samudra lainnya. Luas Samudra Selatan
sekitar 20.327.000 km. Kedalaman rata-ratanya sekitar 4.5005.000 m. Titik terdalam adalah
di palung Sandwich Selatan dengan kedalaman sekitar 7.235 m. Dangkalan Benua Antartika
umumnya sempit dan lebih dalam, yaitu sekitar 400800 m dibandingkan kedalaman rata-rata
benua lainnya, yaitu sekitar 133 m.

Samudra Selatan sangat berbeda dengan samudra lainnya terutama berhubungan dengan batas
wilayahnya. Samudra Selatan terhubung dengan Samudra Atlantik, Hindia, dan Pasifik
secara langsung. Suhu air di Samudra Selatan bervariasi antara 2C sampai 10C. Pada musim
dingin samudra membeku hingga mencapai 65LS di sekitar Pasifik dan 55LS di sekitar
Atlantik. Selimut es di Antartika akan membesar dari 2,6 juta km2 pada bulan Maret mencapai
18,8 juta km2 pada bulan September.
http://mastugino.blogspot.com/2013/11/samudra-samudra-di-dunia.html

1. Unsur-unsur Kimia di Laut
a.Unsur-unsur Kimia di Laut
Unsur-unsur kimia yang terdapat dilaut antara lain adalah garam-garam inorganik, gas-gas yang terlarut
dalam dan senyawa-senyawa organik. Garam-garan inorganik tersebut berasal dari hasil erosi batu-
batuan yang terjadi di daratan yang kemudian oleh sungai diangkut ke laut. Proses ini berlangsung sejak
terjadinya laut dipermukaan bumi ini. Senyawa-senyawa lain terutama gas-gas terlarut, berasal dari
udara yang merembes masuk ke air laut. Perembesan gas-gas ke air laut ini dikenal sebagai proses
Difusi.

b.Senyawa-senyawa Kimia Laut

Menurut ahli geologi Macintyre; bahwa pada bgian lapisan kulit bumi (mantel Bumi) yang terdapat
dibawah permukaan laut, selalu mengeluarkan air yang disebut Air Juvenile. Air Juvenile adalah air
yang sebelumnya belum pernah dalam bentuk cair. Air Juvenile yang di keluarkan oleh lapisan kulit bumi
ini, mengandung unsur-unsur kimia antara lain : Khlor (Cl), Brom (Br), Yod (I), Karbon (C), Boron (B),
Nitrogen (N) dan Lain-lainnya. selain itu adanya proses pengikisan batuan yang terjadi di daratan
(weathering Process) memberikan pula unsur-unsur Natrium (Na), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan
Unsur lainnya kedalam laut.
dari jumlah 105 elemen kimia yang terdapat di alam, sebanyak 57 elemen diantaranya terdapat dilaut.
Elemen-elemen kimia yang ada dilaut itu umumnya terdapat dalam bentuk terlarut dan dapat
dikelompokan dalam 3 bagian, yaitu :
a.Kelompok elemen kimia utama (major elements)
b.Kelompok elemen kimia tambahan (minor elements)
c.Kelompok elemen kimia jarang (Trace Elements)


a.Kelompok Elemen Kimia Utama (major elements)
karena elemen kimia ini terdapat dilaut dalam kadar yang besar, yaitu terdapat dalam jumlah lebih dari
31,67 miligram elemen dalam 1 liter air laut. Atau 21,5 g/l.
nama-nama elemen Kimia Utama Yaitu:
-Khlor (Cl) 89.500.000 ton/mil air laut
-Natrium (Na) 49.500.000 ton/mil air laut
-Magnesium (Mg) 6.400.000 ton/mil air laut
-Belerang (S) 4.200.000 ton/mil air laut
-Kalsium (Ca) 1.900.000 ton/mil air laut
-Kalium (Br) 1.800.000 ton/mil air laut
-Brom (Br) 306.000 ton/mil air laut
-Karbon (C1) 32.000 ton/mil air laut


b.kelompok Elemen Kimia Tambahan (minor elements)
kelompok ini terdapat dalam kadar yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok elemen kimia
utama, sehingga elemen-elemen ini dimasukan kedalam kelompok elemen kimia tambahan atau minor
elemen. Kadarnya di laut mempunyai nilai kisaran antara 5,52 mg sampai 0,079 mg yang terdapat dalam
satu liter air laut. Karena kadarnya relatip lebih kecil, maka kelompok jenis elemen ini mudah lenyap dari
perairan laut oleh sebab itu prose absorbsi atau penyerapan oleh partikel-partikel maupun organisme
organisme yang ada dan hidup dilaut. Berbeda dengan kelompok elemen kimia utama , aka untuk
menentukan kdar dari kelompok elemen kimia tambahan yang ada dilaut diperlukan contoh yang
banyak.

nama-nama elemen Tambahan Utama Yaitu:
-Boron (B) 23.000 ton/mil air laut
-Silikon (Si) 14.000 ton/mil air laut
-Flour (F) 6.100 ton/mil air laut
-Argon (Ar) 2.800 ton/mil air laut
-Nitrogen (N) 2.400 ton/mil air laut
-Liitium (Li) 800 ton/mil air laut
-Rubidium (Rb) 570 ton/mil air laut
-Fosfor (P) 330 ton/mil air laut


c.Kelompok Elemen Kimia Jarang (Trace Element)
di laut terdapat pula kelompok elemen yang disebut kelompok elemen jarang atau Trace Element.
Elemen ini terdapat di laut dalam kadar yang sanagt kecil sekali dibandingkan dengan kadar-kadar dari
elemen- elemen dari kelompok yang lain. Kadar elemen jang yang terdapat di laut mempunyai nilai
kisaran antara 67.18g sampai 0,024 g dalam 1 liter air laut.

nama-nama elemen Jarang Utama Yaitu:
-Yod (I) 280 ton/mil air laut
-Barium (Ba) 140 ton/mil air laut
-Besi (Fe) 47 ton/mil air laut
-Molibden(Mo) 47 ton/mil air laut
-Seng (Zn) 47 ton/mil air laut
-Selen (Se) 29 ton/mil air laut
-Argon (Ar) 14 ton/mil air laut
-Tembaga (Cu) 14 ton/mil air laut
-Timah (Sn) 14 ton/mil air laut
-Uranium (U) 14 ton/mil air laut
-Mangan (Mn) 9 ton/mil air laut
-Nikel (Ni) 9 ton/mil air laut
-Vanadium (V) 9 ton/mil air laut
-Titan (Ti) 5 ton/mil air laut
-Sesium (Ce) 2 ton/mil air laut
-Kobal (Co) 2 ton/mil air laut
-Serium (Ce) 2 ton/mil air laut
-Litrium (Y) 1 ton/mil air laut
-Lantan (La) 1 ton/mil air laut
-Perak (Ag) 1 ton/mil air laut
-Khrom (Cr) 0,2 ton/mil air laut
-Timah (Pb) 0,1 ton/mil air laut
-Galium (Ga) 0,1 ton/mil air laut
Diposkan oleh Materi Kuliah Simon Mandak di 08.21
http://simon-mandak.blogspot.com/2010/09/1-unsur-unsur-kimia-di-laut.html

GARAM

Pembangunan di suatu negara harus semakin dikembangkan seiring dengan kemajuan zaman.
Salah satunya adalah pembangunan di bidang industri, terutama industri kimia. Pengembangan
industri kimia sangat penting, karena dapat dapat mengurangi pengeluaran devisa untuk
mengimpor bahan-bahan kebutuhan penduduk Indonesia negara kita menjadi negara yang
mandiri karena tidak lagi harus bergantung terhadap industri luar negeri. Salah satu industri yang
perlu dan telah dikembangkan di negara kita adalah garam dapur (NaCl).
Garam ini merupakan salah satu pelengkap kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit
bagi tubuh manusia. Kebutuhan masyarakat akan garam dengan kualitas baik justru diimpor dari
luar negeri, terutama dalam hal ini garam yang mengandung iodium serta garam industri.
Garam industri dengan kadar NaCl > 95% yaitu sekitar 1.200.000 ton sampai saat ini seluruhnya
masih diimpor, hal ini dapat dihindari mengingat Indonesia sebagai negara maritim yang kaya
akan lautan.
Ada beberapa cara yang umum dilakukan untuk memproduksi garam. Proses produksi garam
tergantung dari bahan baku yang digunakan, diantaranya dengan cara solar evaporation, open
pan, multiple effect evaporation dan pembuatan garam dari batuan garam.
1. Penguapan Air Laut (Solar Evaporation)
Langkahlangkah yang dibutuhkan dalam pembuatan garam melalui solar evaporation
yakni:
a. Pengeringan Lahan
Tahap Pengeringan Lahan untuk pembuatan garam terdiri dari :
1) Pengeringan Lahan Pemenihan.
2) Pengeringan Lahan Kristalisasi.
Lahan pembuatan garam dibuat secara berpetak-petak secara bertingkat, sehingga dengan
gaya gravitasi air dapat mengalir ke hilir kapan saja dikehendaki. Kalsium dan
magnesium sebagai unsur yang cukup banyak dikandung dalam air laut selain NaCl
perlu diendapkan agar kadar NaCl yang diperoleh meningkat. Kalsium dan magnesium
dapat terendapkan dalam bentuk garam sulfat, karbonat dan oksalat. Dalam proses
pengendapan atau kristalisasi garam karbonat dan oksalat mengendap dahulu, menyusul
garam sulfat, terakhir bentuk garam kloridanya.
b. Pengolahan Air Peminihan/Waduk
1) Pemasukan air laut ke Peminihan.
2) Pemasukan air laut ke lahan kristalisasi.
3) Pengaturan air di Peminihan.
4) Pengeluaran air garam ke meja kristal dan setelah habis dikeringkan
selama seminggu.
5) Pengeluaran Brine selanjutnya dari peminihan tertua melalui Brine Tank.
6) Apabila air peminian cukup untuk memenuhi meja kristal, selebihnya
dipompa kembali ke waduk.
c. Pengolahan Air dan Tanah
1) Proses Kristalisasi
Pada proses pengkristalan apabila seluruh zat yang terkandung
diendapkan/dikristalkan akan terdiri dari campuran bermacam-macam zat yang
terkandung, tidak hanya Natrium Klorida yang terbentuk tetapi juga beberapa zat
yang tidak diinginkan ikut terbawa (impurities). Proses kristalisasi yang demikian
disebut kristalisasi total.
2) Proses Pungutan
a) Umur kristal garam 10 hari secara rutin (tergantung intensitas cahaya
matahari).
b) Pengaisan garam dilakukan hati-hati dengan ketebalan air meja cukup atau
3-5 cm.
c) Angkut garam dari meja ke timbunan membentuk profil (ditiriskan),
kemudian diangkat ke gudang dan siap untuk proses pencucian.
d. Proses Pencucian
1) Pencucian bertujuan untuk meningkatkan kandungan NaCl dan
mengurangi unsur Mg, Ca, SO
4
dan kotoran lainnya.
2) Air pencuci garam yang digunakan semakin bersih dari
kotoran maka akan menghasilkan garam cucian lebih baik dan lebih bersih.
3) Air garam (Brine) dengan kepekatan 20-24
o
Be. (Secara kasar,
1
o
Be nilainya 10 gram per liter. Jadi kalau air laut itu 3,0
o
Be berarti kandungan
garamnya 30 gram per liter).
4) Kandungan Mg 10 gr/Liter.

Untuk mengurangi impuritis dalam garam dapat dilakukan dengan kombinasi dari
proses pencucian dan pelarutan cepat pada saat pembuatan garam. Sedangkan
penghilangan impuritis dari produk garam dapat dilakukan dengan proses kimia, yaitu
mereaksikannya dengan Na
2
CO
3
dan NaOH sehingga terbentuk endapan CaCO
3
dan
Mg(OH)
2
. Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut:

()





()

()

()

()

()

()














Gambar Flow Sheet Pembuatan Garam Evaporasi

Kondisi proses produksi garam dapur dilakukan pada T = 30
o
C dan tekanan 1 atm karena proses
evaporasi air laut menggunakan tenaga surya dan dilakukan di ruang terbuka. Air laut yang
diuapkan sampai kering mengandung setiap liternya sejumlah 7 mineral seperti CaSO
4
, MgSO
4
,
MgCl
2
, KCl, NaBr, NaCl, dan air dengan berat total 1.025,68 gram. Setelah dikristalkan pada
proses selanjutnya akan diperoleh garam dengan kepekatan 16,75-28,5
o
Be yang setara dengan
23,3576 gram. Untuk menghasilkan garam dapur hanya akan diperoleh 40,97 % dari jumlah
semula. Kemurnian garam yang dibuat dengan penguapan air laut biasanya lebih dari 99%.

2. Proses Open Pan







Gambar Flow sheet Pembuatan Garam dengan Proses Open Pan

Pembuatan garam dengan proses open pan ini menggunakan bahan baku brine yang berasal dari
proses pemanasan air laut. Proses ini disebut juga proses Grainer, dimana air laut dijenuhkan
dengan cara memanaskan pada heater pada suhu 230
o
F (110
o
C). Larutan brine panas kemudian
diumpankan pada graveller yang berfungsi untuk memisahkan calcium sulfate pada larutan
brine. Larutan brine kemudian didinginkan pada flasher dengan suhu yang dijaga agar garam
(NaCl) masih dalam kondisi larut dalam air. Larutan brine dingin kemudian diumpankan ke
open pan yang berfungsi untuk menguapkan air dengan suhu 205
o
F (96
o
C) sehingga dihasilkan
kristal garam yang kemudian dipisahkan dari mother liquor pada sentrifuge. Mother liquor
kemudian direcycle kembali pada open pan, sedangkan kristal garam yang terpisah kemudian
ditambahkan kalium iodat untuk penambahan kandungan yodium pada garam sehingga
dihasilkan sodium chloride.

Sodium chloride kemudian dikeringkan pada dryer dan kemudian disaring untuk mendapatkan
ukuran yang seragam. Sodium chloride kemudian siap dikemas dan dipasarkan. Yields yang
dihasilkan pada proses ini adalah 99,9%.


A. Manfaat garam
Dari Segi Kesehatan Natrium adalah salah satu primer elektrolit di dalam badan. Ketiga-tiga
elektrolit (natrium, kalium dan kalsium) terdapat di dalam garam yang belum disaring, seperti
yang lain yang juga penting untuk badan untuk menjalankan proses pada kadar yang optimum.

1. Minuman kesehatan
Produk minuman kesehatan terutama dirancang sebagai produk minuman untuk mengembalikan
kesegaran tubuh dan mengganti mineral-mineral yang keluar bersama keringat dari tubuh selama
proses metabolisme atau aktivitas olah raga yang berat. Pada umumnya produk-produk minuman
kesehatan selain mengandung pemanis dan zat aktif, juga mengandung mineral-mineral dalam
bentuk ion seperti ion natrium (Na
+
), kalium (K
+
), magnesium (Mg
2+
), kalsium (Ca
2+
), karbonat -
bikarbonat (CO
3

2-
dan HCO
3

2-
), dan klorida (Cl
-
).
2. Garam mandi
Garam mandi didefinisikan sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan mandi yang terdiri
dari campuran garam NaCl dengan bahan kimia anorganik lain yang mudah larut, kemudian
diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan mungkin juga senyawa enzim. Garam mandi
ini dirancang untuk menimbulkan keharuman, efek pewarnaan air, kebugaran, kesehatan dan
juga menurunkan kesadahan air. Komponen utama garam mandi adalah garam NaCl yaitu sekitar
90% - 95%. Kegunaan garam mandi secara umum sangatlah beraneka ragam, di antaranya
adalah untuk membersihkan tubuh saat berendam, menumbuhkan suasana rileks, menurunkan
rasa stres, dan sebagai sarana refreshing. Suasana relaks terutama akibat adanya campuran
pewangi yang dipercaya dapat memengaruhi emosi serta suasana hati secara signifikan.
Sedangkan fungsi khusus di bidang kesehatan terutama karena adanya garam NaCl adalah untuk
melenturkan otot yang tegang, mengurangi rasa nyeri pada otot yang sakit, menurunkan gejala
inflamasi (peradangan), dan menyembuhkan infeksi. Untuk fungsi kecantikan, garam mandi
antara lain dapat membantu menghaluskan kulit (cleansing), memacu pertumbuhan sel kulit
sekaligus meremajakannya (rejuvenating).

3. Garam konsumsi
Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk pemberantasan gangguan
akibat kekurangan iodium (gaki), yaitu dengan proses fortifikasi (penambahan) garam
menggunakan garam iodida atau iodat seperti KIO
3
, KI, NaI, dan lainnya. Pemilihan garam
sebagai media iodisasi didasarkan data, garam merupakan bumbu dapur yang pasti digunakan di
rumah tangga, serta banyak digunakan untuk bahan tambahan dalam industri pangan, sehingga
diharapkan keberhasilan program pemberantasan gaki akan tinggi. Selain itu, didukung sifat
kelarutan garam yang mudah larut dalam air, yaitu sekitar 24 gram/100 ml.
4. Cairan Infus
Dikenal beberapa jenis cairan infus yaitu cairan infus glukosa 5%, cairan infus NaCl 0,9 % +
KCl 0,3% atau KCl 0,6%, cairan infus natrium karbonat dan cairan infus natrium laktat. Cairan
infus NaCl adalah campuran aquabidest dan garam grade farmasetis yang berguna untuk
memasok nutrisi dan mineral bagi pasen yang dirawat di rumah sakit.
5. Sabun dan sampo
Sabun dan sampo merupakan bahan kosmetik yang digunakan untuk keperluan mandi dan
mencuci rambut, garam NaCl merupakan satu bahan kimia di antara beberapa komposisi bahan
dalam pembuatan sabun dan sampo.
6. Cairan dialisat
Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama elektrolit (antara lain garam
NaCl) dan glukosa grade farmasi yang membantu dalam proses cuci darah bagi penderita gagal
ginjal. Seperti diketahui pasien gagal ginjal diharuskan mengganti darah atau proses cuci darah
dalam periode tertentu. Dalam proses pencucian darah tersebut darah yang akan dibersihkan
akan dilewatkan pada suatu alat membran (hemodialisis) dalam media cairan dialisat. Dalam
dialiser ini darah dibersihkan, sampah-sampah metabolisme secara kontinyu menembus
membran dan menyeberang ke kompartemen dialisat.
7. Pengawetan
Garam NaCl merupakan ingredient yang paling banyak digunakan di industri pengolahan daging
untuk proses pengawetan.

Beberapa penggunaan lain dari garam yaitu :
1. Garam sebagai bahan poles
Dengan mencampurkan garam dan cuka menjadi sebuah adonan kental, maka ia dapat
dipakai untuk menggosok dan membuat kilap benda dari perak dan tembaga
2. Pembersih
Untuk tumpahan minyak dan telur, tutupi area yang terkena noda dengan garam, maka akan
menjadi lebih mudah untuk mengangkat noda tersebut.
3. Garam sebagai pembersih pipa saluran
Garam dan air panas dalam jumlah yang sebanding yang kita tuang ke dalam saluran pipa
akan dapat membantu menghilangkan bau tak sedap dan dapat membantu melarutkan
minyak, juga membantu memperpanjang usia pipa. Tetapi cara ini mungkin sebaiknya tidak
dipakai pada sistem pembuangan air limbah kotor, yang mungkin dapat membunuh bakteri
baik yang berperan sangat penting untuk menghancurkan zat padat.
4. Membebaskan jendela kaca dan kaca mobil dari embun
Bersihkan bagian dalam jendela kaca di rumah dan mobil Anda dengan spons yang telah
dicelupkan ke dalam larutan air garam, lalu keringkan. Cara ini akan membantu mencegah
pengembunan selama cuaca dingin. Selain itu, dengan menggosokkan kain kecil yang telah
dibasahi dengan garam pada kaca bagian depan mobil Anda, maka juga dapat mencegah
pengembunan. Pada iklim bersalju, cara ini dapat mencegah terbentuknya es pada kaca.
5. Menggosok periuk dan panci
Tuangkan garam kasar ke atas perlengkapan masak berminyak sebelum penggosokan untuk
membantu menghilangkan lemak-lemak yang menempel.
6. Menghilangkan noda teh dan noda kopi
Untuk menyingkirkan noda teh dan kopi pada cangkir dan karaf anggur (sejenis bejana
untuk minuman anggur), taburkan garam ke atas sponge dan usapkan dengan gerakan
berputar-putar pada waktu menggosok noda yang menempel.
7. Mensterilkan spons
Spons pembersih yang biasanya digunakan untuk keperluan dapur adalah tempat
perkembangbiakan yang sempurna bagi berbagai macam bakteri tidak baik. Dengan
merendam spons ke dalam larutan garam kadar tinggi, dapat membantu membasmi bakteri-
bakteri tersebut.
8. Penakluk serangga
Tuangkan garam pada tempat-tempat dimana semut sering berkerumun, dengan cara searah
garis untuk mencegah semut-semut tersebut lewat.
9. Cara paling bersahabat untuk membasmi gulma
Campuran garam dan air panas dengan perbandingan 1 : 3 dapat dituang secara langsung ke
atas gulma untuk membasmi mereka. Pencuci mulut dan obat kumur Larutkan sekitar
seperempat sendok teh garam ke dalam setengah sendok makan air hangat. Ratakan ke
seputar mulut Anda lalu kumurkumur. Saya juga telah merasakan manfaatnya, ini benar-
benar membantu ketika berhadapan dengan sakit gigi.
10. Papan potong yang berbau tidak sedap
Papan potong dengan bau yang tidak sedap menandakan adanya bakteri, dan ini bukan
hanya masalah bau pada papan potong, tetapi juga merupakan masalah kesehatan. Bakteri
dapat dihilangkan dengan garam, oleh sebab itu usapkan garam pada area papan potong
Anda yang beraroma tidak sedap, biarkan sebentar lalu bilas, papan potong Anda akan
menjadi berbau segar dan menjadi bebas bakteri.



11. Pemadam kebakaran
Simpan sekotak garam sedekat mungkin sebagai alat pemadam api pada saat keadaan
darurat untuk memadamkan kebakaran akibat minyak. Tetapi ia tidak boleh menggantikan
alat pemadam api yang sesungguhnya, hanya untuk menjadi cadangan yang baik.
12. Pembersih setrika
Berkali-kali, setrika besi mengangkat sedikit demi sedikit kotoran yang mengakibatkan
mereka menempel ketika Anda menggosok pakaian Anda. Untuk menghilangkan segala
macam kotoran tersebut, taburkan garam ke atas selembar kertas dan lalu disetrika di
atasnya. Gunakan sedikit uap panas untuk membersihkan pancaran air sesudah melakukan
hal ini dan juga bersihkan alas setrika dengan sehelai kain lembab ketika sudah tidak panas.
13. Mencegah terbentuknya noda pada cerobong
Jika Anda menggunakan pembakaran kayu untuk kompor atau tungku pemanas, jelaga dan
cairan ter kayu akan terbentuk pada cerobong asap, hal ini telah mengurangi estetika dan
juga dapat meningkatkan risiko kebakaran pada cerobong asap. Segenggam garam yang
dilemparkan ke atas nyala api adakalanya dapat membantu menghilangkan jelaga.

Anda mungkin juga menyukai