Anda di halaman 1dari 45

TATALAKSANA

SINDROMA KORONER
AKUT
Dr. Librantoro, SpJP, FIHA

Atherosclerosis Timeline
Foam
cells

Fatty
streaks

Intermediate
lesion

Atheroma

Fibrous
plaque

Complicated
lesion rupture

Endothelial Dysfunction
From First Decade

From 3rd decade

Growth mainly by lipid accumulation

From 4th decade


Smooth
muscle and
collagen

Thrombosis
hematoma

Acute Coronary Syndrome

EKG:

ST Elevation (-)

ST Elevation (+)

Trop T (+)

UAP

NSTEMI/
Non-Q MI

STEMI/
Q MI

UAP: Unstable angina pectoris, Non-Q MI: Non-Q wave myocardial infarction
NSTEMI: Non ST-elevation myocardial infarction
STEMI: ST-elevation myocardial infarction, Q MI: Q wave myocardial infarction

Character of anginal pain

Terlokalisir terutama ( tapi tidak selalu ) di


daerah prekordium
Menyebar ke lengan, leher, punggung,
atau epikardium.
Sering terasa seperti menekan,
constricting atau crushing.
Episode > 20 menit
Diikuti sesak, pusing, mual, atau
berkeringat

KELUHAN UTAMA SINDROM KORONER AKUT


Sakit dada atau nyeri hulu hati yang berat, asalnya
non-traumatik, dengan ciri-ciri tipikal iskemia miokard
atau infark:
Dada bgn tengah/substernal rasa tertekan atau sakit
seperti diremas
Rasa sesak, berat/tertimpa beban , mencengkeram,
terbakar,sakit
sakit perut yg tdk dpt dijelaskan, sendawa, nyeri ulu
hati
Penjalaran ke leher, rahang, bahu, punggung atau 1
atau ke2 lengan
Disertai sesak
Disertai mual dan/atau muntah
Disertai berkeringat
Start ECG

SKA DENGAN ELEVASI


SEGMEN-ST

DEFINISI
Oklusi koroner akut dengan iskemia
miokard berkepanjangan yang pada
akhirnya akan menyebabkan kematian
miosit kardiak

KERUSAKAN MIOKARD TERGANTUNG PADA :

Letak dan lamanya sumbatan aliran darah

Ada atau tidaknya kolateral

Luas wilayah miokard yang diperdarahi pembuluh


darah yang tersumbat

Diagnosis Dini

Riwayat nyeri dada / perasaan tidak


nyaman
Elevasi segmen ST >1mm pada 2
sadapan prekordial atau ekstremitas yang
berhubungan, LBBB yang dianggap baru .
Peningkatan enzim jantung ( CK-MB,
Troponin). Hasil tidak perlu ditunggu
untuk memulai terapi reperfusi
Ekokardiografi 2D dan perfusion
scintigrfaphy dapat membantu
menentukan adanya infark miokard akut

ECG changes in leads II, III, and aVF

Acute Inferior MCI

Left bundle branch block

Acute anterior myocardial infarction

Early repolarization

Tatalaksana Awal :

Oksigen 4L / menit ( saturasi O2 dipertahankan


>90%)
Aspirin 160 mg (dikunyah)
Nitrat diberikan 5 mg SL (dapat diulang 3 x) lalu
nitrat drip bila masih nyeri
Morfin iv bila nyeri tidak teratasi dengan Nitrat
Clopidogrel 300 mg

Tatalaksana lanjut sesuai indikasi dan


kontraindikasi ( tidak boleh menunda
reperfusi):
Anti iskemik : Nitrat, B-bloker, Ca antagonis
Anti platelet oral: Aspirin, Clopidogrel
Anti koagulan/ anti trombin : Heparin (
UFH/LMWH )
Terapi tambahan : Ace inhibitor/ ARB, Statin

INDIKASI REPERFUSI

Elevasi segmen ST
LBBB yang dianggap baru

Terapi trombolitik
Dianjurkan pada :

Presentasi 3 jam
Tindakan invasif tidak mungkin dilakukan
atau akan terlambat
Tidak ada kontraindikasi trombolitik

Kontraindikasi absolut trombolitik

Stroke hemorhagik atau stroke yang tidak


diketahui kapanpun
Stroke iskemik dalam 6 bln terakhir
Kerusakan sistem saraf pusat atau
neoplasma
Adanya trauma/pembedahan/trauma
kepala dalam waktu 3 minggu terakhir
Diketahui adanya gangguan perdarahan
Diseksi aorta

Kontraindikasi relatif

TIA dalam 6 bln terakhir


Terapi antikoagulan oral
Kehamilan atau 1 mg post partum
Non-compressible punctures
Resusitasi traumatik
Hipertensi refrakter (TD sistolik>180
mmHg)
Penyakit hati stadium lanjut
Endokarditis infektif
Ulkus peptikum aktif

PCI PRIMER
INDIKASI
Tersedia tim yang berpengalaman
dan dilakukan <90 menit setelah
kontak I

Pada pasien syok dan terdapat


kontraindikasi trombolitik

PCI kombinasi dengan fibrinolitik

Dapat dilakukan pada pasien-pasien


dengan risiko tinggi jika tindakan
PCI tidak dapat dilakukan dengan
segera dan pada pasien dengan
risiko perdarahan rendah.

RESCUE PCI
Dilakukan bila terdapat kegagalan
trombolitik pada pasien dengan infark
luas dengan :

Hemodinamik tidak stabil atau dengan


aritmia
Keluhan iskemik yang berkepanjangan
Shock kardiogenik

CABG
INDIKASI
Kegagalan PCI dimana terjadi oklusi mendadak
arteri koroner selama proses kateterisasi
PCI tidak memungkinkan
Pada pasien syok kardiogenik, pasien dengan
komplikasi VSD / MR

National Heart Foundation Australia &The Cardiac Society of Australia and New Zealand, 2006

SKA TANPA ELEVASI


SEGMEN-ST

KRITERIA DIAGNOSIS

PRESENTASI KLINIS

PEMERIKSAAN FISIK

EKG SAAT ISTIRAHAT

MARKER BIOKEMIKAL DARI


KERUSAKAN MIOKARD

KRITERIA KLINIS

Pasien dengan presentasi nyeri


dada iskemik dan EKG abnormal

PRESENTASI KLINIS

Nyeri dada yang terus-menerus (>20 mnt)


Timbul saat istirahat
Timbul pertama kali (new onset)
Severe angina (CCS III)
Perubahan menjadi angina tidak stabil
Presentasi klinis atipikal : usia tua, DM

CCS Classification

I : angina occurring with strenous but not


ordinary physical activity
II : Slight limitation of ordinary physical activity
III : Marked limitation of ordinary physical
activity
IV : Inability to carry on any physical activity
without discomfort, symptoms may be present
at rest.

PEMERIKSAAN FISIK

Hampir selalu normal

Tujuan :
Menyingkirkan penyebab nyeri dada
non kardiak, penyakit kardiak non
iskemik (perikarditis, penyakit
valvular).
Mencari tanda-tanda yang potensial
menyebabkan ketidakstabilan
hemodinamik dan disfungsi ventrikel
kiri

EKG SAAT ISTIRAHAT

Depresi segmen ST 1 mm( 0.1 mV)


yang persisten
Transient elevasi segmen ST 0.5 mm
Inversi gel T 0.2 mV pada 2 sadapan
yang berdekatan atau lebih

Pemeriksaan EKG

Dilakukan segera
EKG berkala harus dilakukan pada pasienpasien akut non-STEMI
Kekerapannya tergantung dari presentasi
klinis pasien :
- Tiap 10-15 menit gejala berlanjut
- Diulangi segera perubahan gejala
- Interval sama dengan biomarker
pasien asimptomatik.
Untuk mendapatkan adanya elevasi
segmen ST dengan cepat

Pemeriksaan Biomarker

Troponin T/I saat masuk dan


jika normal diulang 6-12 jam
kemudian
CK-MB
onset < 6 jam dan pada pasien
pasca infark < 2 minggu dengan
iskemik berulang
mendeteksi infark periprosedural

MARKER BIOKEMIKAL DARI KERUSAKAN


MIOKARD

Troponin T / I merupakan
marker nekrosis miokard lebih
spesifik dan lebih sesuai
dibandingkan CK atau CK-MB

REKOMENDASI
Tatalaksana awal pada pasien yang dicurigai SKA:
(10 menit)

Memeriksa tanda vital, termasuk saturasi oksigen


Mendapatkan akses intra vena
Merekam dan menganalisa EKG (berkala)
Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Mencari adanya kontraindikasi tindakan
fibrinolitik
Mengambil sediaan untuk pemeriksaan enzim
jantung, elektrolit serta pemeriksaan koagulasi
Mengambil foto rontgen thorax (< 30 menit).

ACLS 2005

Tatalaksana awal suatu SKA di unit


emergensi :

Oksigen 4L / menit ( saturasi O2


dipertahankan >90%)
Aspirin 160 mg (dikunyah)
Nitrat diberikan 5 mg SL (dapat
diulang 3 x) lalu nitrat drip bila
masih nyeri
Morfin iv bila nyeri tidak teratasi
dengan Nitrat
Clopidogrel 300 mg

Tatalaksana lanjut sesuai indikasi dan


kontraindikasi
Anti iskemik : Nitrat, B-bloker, Ca antagonis
Anti platelet oral: Aspirin, Clopidogrel
Anti koagulan/ anti trombin : Heparin (
UFH/LMWH )
Revaskularisasi koroner
Terapi tambahan : Ace inhibitor/ ARB, Statin

ACC/AHA Guidelines 2002 (UA/NSTEMI)


(Braunwald et al, 2002)

Class 1

Anticoagulation with subcutaneous LMWH or


intravenous unfractionated heparin (UFH) should be
added to antiplatelet therapy with ASA and/or
clopidogrel (Level of Evidence: A)

Pencegahan Sekunder
-

Berhenti Merokok
Kontrol Tekanan darah (< 140/90 mmHg atau <
130/80 mmHg)
Manajemen Lipid
Aktifitas Fisik
Manajemen berat badan
Antiplatelet/antikoagulan
Penghambat RAAS
Beta Blocker
Nitrat

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai