Anda di halaman 1dari 162

REDD Abacus SP

Buku Panduan Pengguna dan Software


Degi Harja, Sonya Dewi, Meine van Noordwijk, Andree Ekadinata, Arief Rahmanulloh, Feri Johana

REDD Abacus SP
Buku Panduan Pengguna dan Software
Degi Harja, Sonya Dewi, Meine van Noordwijk, Andree Ekadinata, Arief Rahmanulloh, Feri Johana

World Agroforestry Centre (ICRAF)

Sitasi
Harja D, Dewi S, van Noordwijk M, Ekadinata A, Rahmanulloh A, Johana F. 2012. REDD Abacus
SP - Buku Panduan Pengguna dan Software. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre
(ICRAF) Southeast Asia Regional Program. 148p.
Hak Cipta
The World Agroforestry Centre (ICRAF) mempunyai hak cipta untuk publikasi dan halaman
webnya namun mendorong duplikasi, tanpa perubahan, dari materi yang bertujuan tidak
ekonomi (non-komersial). Diperlukan kutipan yang tepat dalam semua hal. Informasi yang
dimiliki oleh orang lain yang memerlukan izin harus ditandai. Informasi yang disediakan oleh
ICRAF, berdasarkan pengetahuan yang terbaik, adalah benar namun kami tidak menjamin
informasi tersebut dan kami juga tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan yang
ditimbulkan dari penggunaan informasi tersebut.
Link situs yang ICRAF sediakan memiliki kebijakan sendiri yang harus dihormati/dihargai.
ICRAF menjaga database pengguna meskipun informasi ini tidak disebarluaskan dan hanya
digunakan untuk mengukur kegunaan informasi tersebut. Tanpa pembatasan, silahkan
menambah link ke situs kami www.worldagroforestry.org pada situs anda atau publikasi.
ISBN 978-979-3798-70-5
Kontak
Degi Harja (d.harja@cgiar.org)
World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia
Jalan CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang,
Bogor 16115
[PO Box 161, Bogor 16001, Jawa Barat]
Indonesia
Tel: +62 251 8625415
Fax: +62 251 8625416
Email: icraf-indonesia@cgiar.org
www.worldagroforestry.org/regions/southeast_asia
Kompilator: Noordama
Tata letak: Riky Mulya H dan desain sampul: Sadewa
2012

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN_____________________________________________________________________________ 1
CARA MENGINSTAL APLIKASI______________________________________________________________ 3
Windows________________________________________________________________________________ 3
Linux____________________________________________________________________________________ 4
Mac______________________________________________________________________________________ 4
MEMULAI APLIKASI_________________________________________________________________________ 5
Fungsi Menu Utama REDD Abacus SP___________________________________________________ 5
Menu Interaksi Pengguna_______________________________________________________________ 7
Menu Interaksi Pengguna Terstruktur____________________________________________________ 9
1. MASUKAN _______________________________________________________________________________ 11
Data Spasial dan Cadangan Karbon_____________________________________________________ 12
Sistem Penggunaan Lahan__________________________________________________________ 13
Unit Perencanaan___________________________________________________________________ 18
Matriks Perubahan__________________________________________________________________ 22
Cadangan Karbon___________________________________________________________________ 32
Data Ekonomi__________________________________________________________________________ 38
Valuasi Biaya Manfaat______________________________________________________________ 40
Net Present Value (NPV)_____________________________________________________________ 42
Biaya-Manfaat dari Konversi Lahan___________________________________________________ 43
Emisi dari Sumber Lain_________________________________________________________________ 45
Emisi dari Gambut__________________________________________________________________ 45
Emisi dari Kegiatan Pengelolaan_____________________________________________________ 46
2. KELUARAN_______________________________________________________________________________ 49
Matriks Emisi___________________________________________________________________________ 50
Total Biaya Manfaat_____________________________________________________________________ 54
Matriks Biaya Oportunitas______________________________________________________________ 59
Ringkasan______________________________________________________________________________ 65
Kurva Abatement Cost__________________________________________________________________ 68
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

iii

3. SIMULASI SKENARIO____________________________________________________________________ 77
Pengaturan Skenario___________________________________________________________________ 78
Pengaturan Ulangan________________________________________________________________ 80
Matriks Peluang Perubahan (MPP)___________________________________________________ 83
Skenario Perubahan Penggunaan Lahan_____________________________________________ 89
Skenario Dinamik___________________________________________________________________ 91
Cadangan Karbon______________________________________________________________ 92
Net Present Value (NPV)_________________________________________________________ 93
Biaya Manfaat dari Konversi Lahan______________________________________________ 94
Emisi dari Gambut______________________________________________________________ 95
Emisi dari Kegiatan Pengelolaan_________________________________________________ 96
Keluaran Simulasi_______________________________________________________________________ 97
Ringkasan__________________________________________________________________________ 99
Perubahan Penggunaan Lahan_____________________________________________________ 103
Total Biaya-Manfaat________________________________________________________________ 110
Matriks Opportunity Cost___________________________________________________________ 113
DAFTAR PUSTAKA_________________________________________________________________________119
LAMPIRAN________________________________________________________________________________123

iv

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pilihan bahasa________________________________________________________ 5
Gambar 2.Tampilan menu utama_________________________________________________ 6
Gambar 3. Tampilan menu interaksi pengguna______________________________________ 8
Gambar 4. Pengaturan bingkai tampilan menu______________________________________ 8
Gambar 5. Tampilan menu terstruktur_____________________________________________ 9
Gambar 6. Pengaturan menu terstruktur___________________________________________ 9
Gambar 7. Langkah awal untuk membuat proyek baru_______________________________11
Gambar 8. Tampilan menu masukan______________________________________________12
Gambar 9. Data spasial dan cadangan karbon______________________________________13
Gambar 10. Sistem penggunaan lahan____________________________________________15
Gambar 11. Impor tabel data dari excel___________________________________________16
Gambar 12. Tabel daftar sistem penggunaan lahan__________________________________17
Gambar 13. Eligibilitas sistem penggunaan lahan___________________________________18
Gambar 14. Masukan data unit perencanaan_______________________________________21
Gambar 15. Membuat unit perencanaan__________________________________________22
Gambar 16. Matriks perubahan__________________________________________________23
Gambar 17. Pop-up ukuran luasan total___________________________________________24
Gambar 18. Pop-up validasi fraksi unit perencanaan_________________________________25
Gambar 19. Pengaturan interval waktu matriks perubahan___________________________26
Gambar 20. Data matriks perubahan lahan pada excel_______________________________26
Gambar 21. Pengaturan data impor dari clipboard pada matriks perubahan______________27
Gambar 22. Impor data tabel dari excel___________________________________________28
Gambar 23. Hasil impor clipboard________________________________________________29
Gambar 24. Pengaturan tampilan bentuk__________________________________________30
Gambar 25. Tampilan data bentuk_______________________________________________31
Gambar 26. Penggunaan satuan unit_____________________________________________32
Gambar 27. Siklus perubahan cadangan karbon____________________________________33

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 28. Diagram rotasi penanaman karet______________________________________36


Gambar 29. Cadangan karbon___________________________________________________37
Gambar 30. Data cadangan karbon tiap lahan per unit perencanaan____________________38
Gambar 31. Data ekonomi______________________________________________________39
Gambar 32. Valuasi biaya - manfaat_______________________________________________41
Gambar 33. Data Net Present Value (NPV)_________________________________________43
Gambar 34. Matriks masukan biaya manfaat dan konversi lahan_______________________44
Gambar 35. Mengisi data emisi dari sumber lain____________________________________45
Gambar 36. Emisi dari gambut__________________________________________________46
Gambar 37. Emisi dari kegiatan pengelolaan_______________________________________47
Gambar 38. Akses menu keluaran________________________________________________49
Gambar 39. Matriks emisi_______________________________________________________50
Gambar 40. Matriks emisi sesuai unit perencanaan__________________________________51
Gambar 41. Data keluaran matriks emisi bersih_____________________________________52
Gambar 42. Data keluaran matriks emisi total______________________________________53
Gambar 43. Data keluaran matriks sekuestrasi total__________________________________54
Gambar 44. Total biaya - manfaat________________________________________________55
Gambar 45. Matriks keluaran total biaya manfaat tampilan unit perencanaan____________56
Gambar 46. Matriks keluaran total biaya tampilan manfaat bersih______________________57
Gambar 47. Matriks keluaran total biaya tampilan hasil manfaat_______________________58
Gambar 48. Matriks keluaran total biaya___________________________________________59
Gambar 49. Matriks biaya oportunitas____________________________________________60
Gambar 50. Keluaran matriks biaya oportunitas tampilan unit perencanaan______________61
Gambar 51. Keluaran matriks biaya oportunitas tampilan biaya netto___________________62
Gambar 52. Keluaran matriks biaya oportunitas hasil positif___________________________63
Gambar 53. Keluaran matriks biaya oportunitas hasil negatif__________________________64
Gambar 54. Akses menu keluaran ringkasan_______________________________________65

vi

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 55. Keluaran ringkasan hasil_____________________________________________66


Gambar 56. Ringkasan emisi yang berkaitan dengan manfaat kurang dari ambang biaya___67
Gambar 57. Ringkasan biaya oportunitas__________________________________________68
Gambar 58. Kurva abatement cost gabungan emisi dan sekuestrasi____________________69
Gambar 59. Kurva abatement cost tampilan emisi___________________________________70
Gambar 60. Kurva abatement cost tampilan sekuestrasi______________________________71
Gambar 61. Menjalankan simulasi skenario________________________________________78
Gambar 62. Pengaturan skenario________________________________________________79
Gambar 63. Sub menu pada pengaturan skenario___________________________________79
Gambar 64. Pengaturan pengulangan____________________________________________80
Gambar 65. Pengaturan jumlah ulangan__________________________________________81
Gambar 66. Tampilan panel setelah jumlah ulangan dimasukan_______________________82
Gambar 67. Akses matriks peluang perubahan_____________________________________84
Gambar 68. Nilai matriks peluang perubahan lahan_________________________________85
Gambar 69. Pengaturan konversi________________________________________________86
Gambar 70. Contoh cara mengubah nilai MPP______________________________________87
Gambar 71. Memanfaatkan fasilitas salin/copy tabel_________________________________88
Gambar 72. Skenario perubahan penggunaan lahan________________________________89
Gambar 73. Skenario perubahan lahan periode ulangan ke-1_________________________90
Gambar 74. Skenario perubahan penggunaan lahan periode ulangan ke-2______________91
Gambar 75. Skenario Dinamik___________________________________________________92
Gambar 76. Skenario dinamik cadangan karbon periode ulangan ke-1__________________93
Gambar 77. Skenario dinamik NPV periode ke-1____________________________________94
Gambar 78. Skenario dinamik biaya manfaat dari konversi lahan periode ulangan ke-1_____95
Gambar 79. Skenario dinamik emisi dari gambut____________________________________96
Gambar 80. Skenario dinamik emisi dari kegiatan pengelolaan________________________97
Gambar 81. Menu keluaran simulasi______________________________________________98

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

vii

Gambar 82. Sub menu keluaran simulasi__________________________________________99


Gambar 83. Ringkasan hasil simulasi_____________________________________________100
Gambar 84. Tab emisi yang berkaitan dengan manfaat kurang dari ambang biaya_______101
Gambar 85. Ringkasan dari tab total_____________________________________________102
Gambar 86. Ringkasan dari tab kumulatif_________________________________________103
Gambar 87. Keluaran simulasi perubahan penggunaan lahan dari tab unit perencanaan__104
Gambar 88. Perubahan penggunaan lahan dari tab keluaran total_____________________105
Gambar 89. Matriks emisi dari tab unit perencanaan periode ulangan ke-0_____________106
Gambar 90. Matriks emisi dari tab emisi bersih periode ulangan ke-0__________________107
Gambar 91. Matriks emisi dari tab emisi total periode ulangan ke-0___________________108
Gambar 92. Matriks emisi dari tab sekuestrasi total periode ulangan ke-0______________109
Gambar 93. Total biaya-manfaat pada tab unit perencanaan periode ulangan ke-0_______110
Gambar 94. Total biaya-manfaat tab biaya manfaat bersih periode ulangan ke-0_________111
Gambar 95. Total biaya-manfaat pada tab manfaat periode ulangan ke-0_______________112
Gambar 96. Total biaya-manfaat pada tab biaya periode ulangan ke-0_________________113
Gambar 97. Matriks opportunity cost tab unit perencanaan periode ulangan ke-0_______114
Gambar 98. Matriks opportunity cost tab opportunity cost netto periode ulangan ke-0___115
Gambar 99. Matriks opportunity cost tab opportunity cost positif periode ulangan ke-0__116
Gambar 100. Matriks opportunity cost tab opportunity cost negatif periode ulangan ke-0_117
Gambar 101. Menyimpan gambar kurva ke format gambar__________________________129
Gambar 102. Pengaturan perbesaran/perkecil kurva________________________________131
Gambar 103. Pengaturan huruf (axis X dan Y)_____________________________________132
Gambar 104. Pengaturan garis (axis X dan Y)______________________________________133
Gambar 105. Dialog pengaturan warna swatches__________________________________135
Gambar 106. Dialog pengaturan warna HSB______________________________________136
Gambar 107. Dialog pengaturan warna RGB______________________________________137
Gambar 108. Pengaturan warna kurva___________________________________________138

viii

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 109. Penggunaan label pada kurva_______________________________________139


Gambar 110. Pengaturan penyesuaian tampilan label______________________________140
Gambar 111. Pengaturan tampilan legenda_______________________________________141
Gambar 112. Pengaturan garis batas____________________________________________142
Gambar 113. Dialog pemilihan warna garis model swatches_________________________143
Gambar 114. Pengaturan latar belakang tampilan kurva_____________________________144
Gambar 115. Pengaturan tayangan______________________________________________145
Gambar 116. Kurva abatement cost tampilan biaya positif___________________________146
Gambar 117. Kurva abatement cost tampilan biaya negatif__________________________147
Gambar 118. Garis batas kurva abatement cost____________________________________148

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan private dan social_________________________________________________________40
Tabel 2. Sistem penggunaan lahan_________________________________________________________ 123
Tabel 3. Contoh zona pemanfaatan ruang dan asumsi rencana pembangunan yang
didapat melalui diskusi para pihak_________________________________________________ 125
Tabel 4. Lahan tutupan dan cadangan karbon_____________________________________________ 126
Tabel 5. Estimasi emisi gambut pada berbagai tutupan lahan dan konversi lahan__________ 128

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

PENDAHULUAN
REDD Abacus SP adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk:

Melakukan estimasi emisi dari perubahan penggunaan lahan dengan


memperhatikan keragaman jenis tanah, elevasi, iklim dan karakteristik biofisik
lansekap lainnya.
Melakukan analisa trade-off antara emisi dan keuntungan ekonomi
(opportunity cost analysis), membuat kurva abatement cost, memprediksi
emisi dan keuntungan ekonomi di masa yang akan datang (Reference Emission
Level (REL) projection).
Melakukan simulasi skenario kegiatan mitigasi dan kebijakan pada unit
perencanaan tertentu untuk pengurangan emisi dan melakukan analisa
potensi opportunity cost-nya.

REDD Abacus SP dapat dipakai sebagai alat untuk:

Pengembangan rencana tata ruang dan wilayah untuk strategi pengurangan


emisi ditingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
Pengkajian efisiensi karbon berbasis lahan skala besar.
Estimasi abatement cost dari emisi berbasis lahan baik pada tingkat
kabupaten, provinsi maupun nasional.

REDD Abacus SP dapat diunduh dengan bebas dari http://www.worldagroforestry.


org/sea/abacus.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Spesifikasi Minimum Aplikasi


REDD Abacus dapat diinstal pada komputer dengan spesifikasi minimum:

Ruang hard disk minimum 110 MB dengan Java Virtual Machine (JVM).
Kapasitas memori minimum (RAM) 256 MB.
Komputer desktop atau notebook dengan sistem operasi Windows, Linux
atau Mac.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

CARA MENGINSTAL APLIKASI


Ada beberapa tipe paket instalasi di website (atau paket CD yang didistribusikan)
untuk setiap sistem operasi (Windows, Linux, dan Mac). Berikut ini adalah instruksi
umum untuk masing-masing sistem operasi:

Windows

Pada sistem operasi Windows paket instalasi tersedia dalam dua jenis, yaitu
dengan memasukan Java Virtual Machine (JVM) ke dalam paket dan tanpa
JVM. Bagi mereka yang tidak terbiasa menggunakan "Java Virtual Machine"
disarankan untuk mengunduh JVM dan menginstal Java terlebih dahulu
sebelum menginstal perangkat lunak REDD Abacus.
Perangkat lunak Java dapat diunduh di situs: http://www.java.com/en/
download/.
Setelah diunduh, ekstrak file zip kemudian dobel klik file abacus_setup.exe,
ikuti instruksi pada prosedur instalasi.

Catatan:

Jika Anda memiliki masalah dengan filenya, silahkan coba menggunakan


paket zip tanpa installer.
Ekstrak file zip, dan gunakan "run_abacus.bat" file untuk menjalankan aplikasi.
Anda dapat membuat shortcut ke file "run_abacus.bat" dengan mengklik
kanan file tersebut, pilih "send to" -> "Desktop (create shortcut)".
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Linux
Unduh aplikasi REDD Abacus SP yang tersedia untuk sistem operasi Linux. Buka
shell dan ketikan cd (change directory) ke direktori dimana anda menginstal.
Pada prompt ketik: sh ./abacus.bin.
Catatan: Anda perlu menginstal Java Virtual Machine (versi 1.6 atau yang lebih
baru).

Mac
Unduh aplikasi REDD Abacus SP yang tersedia untuk Mac, lalu klik dua kali file
Abacus.
Catatan:

Membutuhkan Mac OS X 10.0 atau yang lebih baru.


Installer yang dikompresi harus dikenali oleh Stuffit Expander dan secara
otomatis akan diperluas setelah mengunduhnya. Jika tidak diperluas, Anda
dapat memperluasnya secara manual menggunakan StuffIt Expander 6.0 atau
versi terbaru.
Jika Anda memiliki masalah pada installer setelah memperluas (expanded),
pastikan bahwa installer terkompresi dan gunakan Stuffit Expander. Jika Anda
terus memiliki masalah, silakan hubungi dukungan teknis.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

MEMULAI APLIKASI
Aplikasi REDD Abacus SP memiliki beberapa pilihan bahasa, standarnya berbahasa
Inggris. Pengguna dapat menjalankan aplikasi dengan pilihan bahasa Indonesia
atau Vietnam.
Jika diinstal di sistem operasi Windows maka pilih start > All Program > cari folder
REDD Abacus SP > pilih bahasa dengan membuka folder other languages > klik
REDD Abacus SP Bahasa.

Pilih REDD Abacus SP - Bahasa untuk


menjalankan aplikasi berbahasa Indonesia.

Gambar 1. Pilihan bahasa

Fungsi Menu Utama REDD Abacus SP


Pada tab menu terdapat menu berkas, ketika kursor diarahkan ke menu berkas dan
diklik kiri maka akan muncul sub menu berkas, seperti pada gambar di bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Bilah Menu

Bilah Alat

2
3
4
5
8

Gambar 2.Tampilan menu utama

Keterangan:
1.

Proyek baru
Tombol ini berfungsi untuk membuat proyek baru.

2.

Buka Proyek
Tombol ini berfungsi untuk membuka proyek yang pernah dibuat
sebelumnya.

3.

Simpan proyek
Tombol ini berfungsi untuk menyimpan file proyek yang sudah dibuat.

4.

Simpan proyek sebagai


Tombol ini berfungsi untuk menyimpan hasil proyek dalam bentuk file lain
seperti *.txt, *.xls atau *.car.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

5.

Simpan keluaran
Tombol ini berfungsi untuk menyimpan hasil data keluaran, dapat dalam
bentuk file *.txt atau file *.xls.

6.

Tutup proyek
Tombol ini berfungsi untuk menutup proyek yang sudah kita buat. Sebelum
proyek benar-benar ditutup terdapat konfirmasi pilihan apakah proyek benarbenar akan ditutup. Pilih Yes untuk menutupnya, pilih No untuk kembali ke
aplikasi.

7.

Bantuan
Tombol ini berisi informasi panduan cara penggunaan perangkat lunak.

8.

Keluar
Tombol ini berfungsi untuk menutup aplikasi. Sebelum benar-benar keluar
dari aplikasi terdapat konfirmasi pilihan apakah anda yakin akan menutup
aplikasi ini. Pilih Yes untuk keluar dari aplikasi, pilih No untuk kembali ke
aplikasi.

Menu Interaksi Pengguna


Tampilan menu utama REDD Abacus SP ketika akan membuat proyek baru terdiri
dari 3 menu pilihan utama, yaitu: masukan, keluaran, dan simulasi skenario. Lebih
jelasnya lihat gambar 3 berikut.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Bilah menu / (menu bar)


Bilah alat / (toolbar)

Deskripsi
digunakan untuk
mendeskripsikan
proyek yang akan
dibuat sebagai
keterangan atau
dokumentasi.

Tombol untuk kembali


ke menu sebelumnya.
Label digunakan
untuk memberikan
nama proyek yang
akan dibuat.

Tiga tombol menu


utama yang dapat
dipilih ketika pertama
kali membuka proyek.

Gambar 3. Tampilan menu interaksi pengguna

Detach dan Maximize, Detach merupakan tombol untuk


memisahkan bingkai menu utama dengan aplikasi, Maximize
untuk memaksimalkan bingkai menu utama.
Attach merupakan tombol untuk melampirkan bingkai menu
utama ke dalam aplikasi.

Restore merupakan tombol untuk mengembalikan bingkai


maksimum ke dalam ukuran standar.

Gambar 4. Pengaturan bingkai tampilan menu

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Menu Interaksi Pengguna Terstruktur


Tampilan menu terstruktur merupakan cara cepat interaksi pengguna untuk akses
ke menu-menu lainnya dalam bentuk bercabang seperti pohon yang akarnya (root)
atau intinya dalah nama proyek yang dibuat, lalu di bawahnya terdapat 3 cabang
utama yaitu: menu masukan beserta sub menunya, keluaran beserta sub menunya,
dan simulasi skenario beserta sub menunya. Lebih jelasnya lihat gambar 5 di
bawah ini.
Tanda / gambar disamping digunakan untuk
mengecilkan tampilan menu terstruktur.
Nama proyek sebagai root dari menu model tampilan
terstruktur.
Sub menu dari menu utama Keluaran, dapat diakses
dengan klik kiri +Keluaran -> lalu klik kiri menu keluaran
yang akan ditampilkan.

Gambar 5. Tampilan menu terstruktur

Untuk mengembalikan ke tampilan semula klik kiri Proyek -> lalu pilih gambar
restore.
klik kiri

Tanda/gambar disamping
digunakan untuk mengembalikan
ke tampilan semula (Restore).

Gambar 6. Pengaturan menu terstruktur

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

1. MASUKAN
Untuk membuat proyek baru pilih menu berkas > proyek baru > kemudian ketikan
nama proyeknya. Contoh: Proyek 1 > lalu klik OK.

Gambar 7. Langkah awal untuk membuat proyek baru

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

11

Deskripsikan proyek yang akan dibuat lalu tekan tombol masukan.

Akses melalui menu


tree terstruktur.

Gambar 8. Tampilan menu masukan

Data Spasial dan Cadangan Karbon


Data spasial dan cadangan karbon digunakan untuk menghitung perkiraan matriks
emisi. Unit perencanaan/zona pemanfaatan ruang merupakan suatu data spasial
yang akan dilapisi dengan data tutupan/penggunaan lahan di suatu wilayah.
Zona pemanfaatan ruang ini akan dijadikan sebagai dasar dimana suatu intervensi

12

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

kebijakan akan dilaksanakan, sehingga pembuatan unit perencanaan harus dapat


dipahami secara optimal oleh semua pihak yang berkepentingan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk memasukan data spasial dan cadangan
karbon yaitu dengan klik kiri menu masukan -> klik data spasial dan cadangan
karbon.

Gambar 9. Data spasial dan cadangan karbon

Sistem Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan merupakan wujud interaksi antara manusia dengan lingkungan
alam. Penggunaan lahan merupakan bentuk upaya manusia memanfaatkan
dan mengelola lahan untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan sosial dalam
meningkatkan kesejahteraannya. Perubahan penggunaan lahan merupakan
gambaran dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh seluruh masyarakat untuk
memanfaatkan lahan dan segala yang ada di atasnya menjadi lebih bernilai

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

13

secara ekonomi dan sosial untuk jangka pendek maupun jangka panjang,
walaupun seringkali berdasarkan pertimbangan waktu dan manfaat akan
sangat berkebalikan. Berkaitan dengan upaya pengurangan emisi karbon dari
penggunaan lahan maka diperlukan upaya pengendalian alih fungsi lahan yang
menitikberatkan secara berkelanjutan dan keuntungan jangka panjang.
Tujuan perencanan penggunaan lahan rendah emisi adalah membuat prediksi dan
prakiraan perubahan penggunaan lahan dimasa yang akan datang. Kemampuan
ini merupakan bentuk perhatian kegiatan perencanaan agar dimasa depan kondisi
yang direncanakan akan benar-benar dapat diwujudkan, hal tersebut tentu saja
didukung oleh kebijakan dan sumber daya yang dapat disiapkan oleh pemerintah
daerah.
Untuk kebutuhan perencanaan rendah emisi karbon, penggolongan satuan
penggunaan lahan harus dilakukan secara cermat. Pengelompokan tersebut
diharapkan dapat dengan akurat melihat kondisi masing-masing daerah. Asas
heterogenitas wilayah perlu dilihat secara baik untuk dapat melihat perbedaan
karakteristik antar wilayah. Contoh sistem penggunaan lahan dapat dilihat pada
lampiran 1.
Memasukkan data di Sistem Penggunaan Lahan (SPL):
Untuk memasukkan data Sistem Penggunaan Lahan (SPL), dari menu utama klik
kiri tombol masukan -> data spasial & cadangan karbon -> sistem penggunaan
lahan atau dapat juga diakses dari menu terstruktur (biasanya terdapat di sebelah
kiri aplikasi) klik kiri +masukan -> +data spasial & cadangan karbon -> sistem
penggunaan lahan.

14

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 10. Sistem penggunaan lahan

Menggunakan fitur impor dari clipboard untuk menyalin data sistem penggunaan
lahan dari excel atau spreadsheet ke dalam REDD Abacus SP.
Salin data pada excel atau spreadsheet lalu klik kiri tombol impor dari clipboard,
tekan Yes.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

15

Langkah 2, klik kiri


tombol impor dari
clipboard.

Langkah 1, klik kiri


pilih semua data pada
excel lalu klik kanan
salin tabel.

Langkah 3, klik kiri tombol yes

Gambar 11. Impor tabel data dari excel

Tampilan menu masukan data sistem penggunaan lahan jika pertama kali
membuat proyek maka akan ada satu sistem penggunaan lahan yang sudah di
definisikan di tabel, ganti nama label sesuai yang diinginkan. Pengguna dapat
menambahkan data dengan cara klik tombol tambah data (+) dan klik tombol
hapus (-) untuk menghapus data.

16

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 12. Tabel daftar sistem penggunaan lahan

Eligibilitas
Eligibilitas daftar sistem penggunaan lahan berkaitan dengan kelayakan
perubahan dari mekanisme REDD yang didefinisikan pada buku panduan
IPCC. Pilihan eligibilitas digunakan untuk menganalisis keluaran berdasarkan
pertimbangan perubahan eligibilitas. Klik tab eligibilitas untuk menampilkannya.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

17

Gambar 13. Eligibilitas sistem penggunaan lahan

Unit Perencanaan
Unit perencanaan bisa sangat beragam tergantung kepada kesepakatan antar
pemangku kepentingan, apakah unit perencanaan yang akan dibuat tersebut
didasarkan kepada wilayah zona administratif politik (pusat-daerah, propinsi,
kabupaten, atau bahkan desa) atau wilayah-wilayah yang memiliki perencanaan
fungsional seperti wilayah hutan produksi, HTI, perkebunan dan lain sebagainya.
Karena sifatnya yang partisipatif, dalam proses membangun unit perencanaan/
zona pemanfaatan ruang perlu digali informasi sedalam-dalamnya dari pemangku
kepentingan (stakeholder) yang terlibat mengenai rencana pembangunan suatu
18

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

wilayah. Hal ini akan sangat membantu karena pada kenyataannya, proses
penentuan zona pemanfaatan ruang tidak akan terlepas dari berbagai asumsiasumsi arah pembangunan terutama rencana pembangunan di masa yang akan
datang dengan segala kompleksitasnya. Hal berikutnya yang tidak kalah penting
adalah menggali informasi mengenai kantung-kantung konflik sumberdaya
alam dan lahan yang terjadi. Informasi ini akan sangat penting dan membantu
dalam menentukan arah intervensi kebijakan nantinya setelah diketahui skenario
atau strategi apa yang akan digunakan dalam menurunkan emisi dari suatu
zona pemanfaatan ruang. Harapannya adalah selain dapat merumuskan strategi
penurunan emisi, skenario yang dibangun pada akhirnya nanti juga dapat menjadi
acuan atau landasan untuk pendistribusian manfaat sumberdaya alam/lahan
yang berkeadilan dan juga dapat digunakan sebagai alat untuk mereduksi atau
bahkan sebagai alat penyelesaian konflik atas sumberdaya alam atau tenurial.
Proses membangun zona pemanfaatan ruang merupakan tahap awal yang sangat
penting, dimana pada tahap-tahap berikutnya zonasi ini akan terus diacu. Pada
dasarnya tahapan ini bertujuan untuk membangun unit analisa (zona pemanfaatan
ruang) yang akan dijadikan acuan pada tahapan-tahapan berikutnya, selain
itu tahapan awal ini juga digunakan sebagai alat inventarisasi pembangunan
berbasis lahan yang terdapat pada suatu wilayah, mengidentifikasi sinergi alokasi
ruang wilayah dengan kegiatan pembangunan berbasis lahan sektoral dan
mengidentifikasikan kebijakan pemanfaatan ruang tertentu baik yang dilakukan
oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Membangun Unit Perencanaan (Zona Pemanfaatan Ruang)
Emisi gas rumah kaca dari suatu wilayah dimasa yang akan datang dapat
diperkirakan melalui perencanaan pembangunan berbasis lahan yang akan
dilaksanakan di wilayah tersebut. Perencanaan pembangunan yang akan dilakukan

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

19

pada suatu wilayah lebih lanjut dideskripsikan kedalam zona pemanfaatan ruang.
Dalam membangun zona pemanfaatan ruang, terdapat beberapa langkah yang
perlu diperhatikan, yaitu:

Harus dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan yang


terkait dengan kegiatan pembangunan yang memanfaatkan lahan.
Mengintegrasikan antara kegiatan pembangunan sektoral yang berbasis
lahan dengan rencana penataan ruang daerah.
Menggali informasi, data dan fakta secara akurat, up to-date, dan sebanyak
mungkin dari berbagai pihak terkait dengan pembangunan yang telah
dilakukan, rencana pembangunan kedepan dan informasi relevan lainnya
seperti konflik atas sumberdaya alam dan lahan.
Membangun asumsi yang sedapat mungkin merepresentasikan arah
pembangunan yang sebenarnya akan dilakasanakan.

Contoh zona pemanfaatan ruang dan asumsi rencana pembangunan dapat dilihat
pada lampiran 2.
Memasukkan data unit perencanaan:
Membuat daftar unit perencanaan atau menyalin semua daftar unit perencanaan
yang sudah dibuat sebelumnya menggunakan excel. Langkah pertama, jika sedang
berada di menu utama klik kiri tombol masukan -> data spasial & cadangan
karbon -> unit perencanaan atau jika diakses dari menu terstruktur klik kiri
+masukan -> +data spasial & cadangan karbon -> unit perencanaan.

20

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Akses ke unit
perencanaan dari
menu utama

Gambar 14. Masukan data unit perencanaan

Secara otomatis terdapat satu unit perencanaan yang sudah ada. Pengguna
dapat menambah unit perencanaan dengan cara klik tombol tambah (+) dan klik
tombol hapus (-) untuk menghapus unit perencanaan, dapat juga menyalin data
menggunakan tombol impor dari clipboard. (contoh: salin data dari excel dan klik
tombol impor dari clipboard).

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

21

Gambar 15. Membuat unit perencanaan

Matriks Perubahan
Matriks perubahan lahan merupakan salah satu metode dalam menganalisa
perubahan tutupan/penggunaan lahan pada dua waktu yang berbeda. Metode ini
dapat menganalisa perubahan ditiap-tiap kelas penggunaan/tutupan lahan hingga
dapat menunjukkan berapa luasan dari perubahan tersebut.
Membuat matriks perubahan penggunaan lahan dengan memilih menu matriks
perubahan. Jika sedang berada di menu utama klik kiri tombol masukan -> data
spasial & cadangan karbon -> matriks perubahan atau jika diakses dari menu
terstruktur klik kiri +masukan -> data spasial & cadangan karbon -> matriks
perubahan.

22

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Akses matriks perubahan dari


tampilan struktur menu

Akses matriks
perubahan dari
menu utama

Gambar 16. Matriks perubahan

Kemudian akan muncul Ukuran luasan total belum diisi. Pilih Yes jika akan
menggunakan data luasan dari matriks perubahan yang akan diisikan.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

23

Gambar 17. Pop-up ukuran luasan total

Kemudian akan muncul kembali Fraksi unit perencanaan tidak valid. Tekan Yes
untuk menentukan fraksi berdasarkan pada luas unit perencanaan sebelumnya.

24

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 18. Pop-up validasi fraksi unit perencanaan

Langkah selanjutnya memasukan semua data matriks perubahan sistem


penggunaan lahan langsung di perangkat lunak abacus, atau dapat juga menyalin
matriks perubahan lahan yang sudah dibuat di excel dan disesuaikan dengan unit
perencanaan masing-masing, kemudian mengarahkan kursor pada ujung kiri atas
kolom yang kosong kemudian klik kanan pada mouse dan pilih tempel (paste).
Perlu diingat dan dilihat kembali adalah pada waktu mengakses masukan -> data
spasial & cadangan karbon -> matriks perubahan, pada bagian atas terdapat
skala waktu yang harus didefinisikan terlebih dahulu seperti pada gambar berikut :
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

25

Gambar 19. Pengaturan interval waktu matriks perubahan

Isian angka 5 di atas menunjukan bahwa data tutupan/penggunaan lahan memiliki


dua referensi waktu yang berbeda dengan perbedaan interval waktu yang berbeda
yaitu 5 tahun. Sebagai contoh apabila data tutupan/penggunaan lahan yang
digunakan tahun 2005 dan 2010 maka perbedaan interval waktunya adalah 5
tahun.
Data matrik perubahan pada excel disalin.

Gambar 20. Data matriks perubahan lahan pada excel

26

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Pilih gambar Impor

dari clipboard

Apabila yang disalin hanya data matriknya maka hilangkan centang judul
baris dan kolom dan indeks judul.
Apabila yang disalin adalah data beserta judul baris dan kolomnya maka
centang judul baris dan kolom.
Apabila yang disalin dari excel beserta indeks judul maka centang indeks
judul.

Pengaturan impor data dengan memilih kotak centang

Gambar 21. Pengaturan data impor dari clipboard pada matriks perubahan

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

27

Klik tombol impor untuk memindahkan data matriks perubahan sistem


penggunaan lahan dari excel atau spreadsheet ke dalam program REDD Abacus SP.

Gambar 22. Impor data tabel dari excel

28

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Hasil setelah data diimpor dari excel ke dalam aplikasi Abacus.

Gambar 23. Hasil impor clipboard

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

29

Untuk merubah tampilan data dari matriks data menjadi tampilan bentuk, dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Klik kiri
tombol
beralih ke
tampilan
bentuk

Gambar 24. Pengaturan tampilan bentuk

Tombol beralih ke tampilan bentuk merupakan fungsi untuk merubah tampilan


dari tampilan model matriks menjadi tampilan bentuk tabel detail. Contoh
tampilan bentuk dapat dilihat pada gambar 25 di bawah ini.

30

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Tombol untuk
kembali ke tampilan
bentuk matriks

Gambar 25. Tampilan data bentuk

Tampilan data dalam bentuk dimaksudkan untuk mempermudah membaca data


perubahan dari tiap lahan, data yang dibaca lebih spesifik. Misalkan perubahan
penggunaan lahan dari wanatani kayu manis ke penggunaan lahan lainnya. Atau
sebaliknya dari perubahan lainnya ke wanatani kayu manis. Nilai satuan yang dapat
digunakan untuk memasukan data sistem perubahan penggunaan lahan dapat
berupa satuan unit fraksi atau hektar.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

31

Gambar 26. Penggunaan satuan unit

Cadangan Karbon
Cadangan karbon adalah kandungan karbon yang tersimpan, baik itu pada
permukaan tanah sebagai biomasa tanaman, sisa tanaman yang sudah mati
(nekromasa), maupun dalam tanah sebagai bahan organik tanah.
Cadangan karbon ini tidak lain adalah unsur kimia karbon (dengan notasi C) dalam
bentuk yang tidak tetap. Unsur karbon pada biomasa tanaman yang berbentuk
padat dapat berubah menjadi bagian dari udara ketika biomasa tersebut terurai
(terdekomposisi), atau sebaliknya dari udara berubah kembali menjadi biomasa
tanaman melalui proses fotosintesa.
Perubahan wujud karbon ini kemudian menjadi dasar untuk menghitung emisi,
dimana sebagian besar unsur karbon (C) yang terurai ke udara biasanya terikat
dengan O2 (oksigen) dan menjadi CO2 (karbon dioksida). Itulah sebabnya ketika
satu hektar hutan menghilang (pohon-pohonnya mati), maka biomasa pohonpohon tersebut cepat atau lambat akan terurai dan unsur karbonnya terikat
ke udara menjadi emisi (terlepas dari perdebatan laju dekomposisi kayu yang
32

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

bervariasi). Dan ketika satu lahan kosong ditanami tumbuhan, maka akan terjadi
proses pengikatan unsur C (karbon) dari udara kembali menjadi biomasa tanaman
secara bertahap ketika tanaman tersebut tumbuh besar (sekuestrasi). Ukuran
volume tanaman penyusun lahan tersebut kemudian menjadi ukuran jumlah
karbon yang tersimpan sebagai biomasa (cadangan karbon).

Gambar 27. Siklus perubahan cadangan karbon

Semakin besar volume tanaman pada satu lahan, maka semakin besar pula unsur
karbon yang tersimpan sebagai biomasa. Dan dapat dipastikan semakin besar
pula unsur karbon yang sebelumnya berbentuk CO2 di udara terserap menjadi
biomasa (sekuestrasi). Sehingga efek rumah kaca karena pengaruh unsur CO2 dapat
dikurangi, karena kandungan CO2 di udara otomatis menjadi berkurang. Namun
sebaliknya, efek rumah kaca akan bertambah jika tanaman-tanaman tersebut mati.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

33

a. Perubahan Cadangan Karbon


Dari penjelasan tersebut di atas, maka jika terjadi perubahan volume tanaman
penyusun pada satu lahan, maka dapat dipastikan telah terjadi emisi (jika
volumenya berkurang) atau sekuestrasi (jika volumenya bertambah). Dan karena
volume tanaman sebanding dengan jumlah karbon yang tersimpan (cadangan
karbon), maka perubahan volume tanaman dapat disebut juga sebagai perubahan
cadangan karbon.
Dalam hal ini, perubahan lahan adalah pemicu terjadinya baik itu emisi maupun
sekuestrasi (tergantung perbandingan cadangan karbonnya). Sehingga
pengukuran cadangan karbon untuk masing-masing jenis tutupan lahan sangat
penting untuk dilakukan agar kita dapat mengetahui apakah satu perubahan
tutupan lahan adalah emisi atau sekuestrasi.
b. Pengukuran Cadangan Karbon
Pengukuran cadangan karbon pada satu tutupan lahan dapat dilakukan dengan
melakukan sampling pada sebagian area lahan yang mewakili (misalnya seluas
2000 m2), dengan beberapa ulangan. Kemudian ukur semua tanaman pada area
sampling tersebut (DBH dan tingginya jika memungkinkan). Volume tanaman
atau besaran biomasanya dapat diestimasi dengan menggunakan persamaan
yang sudah dikembangkan oleh beberapa orang diantaranya Chave et al (2005),
Kettering et al (2001), Brown et al (1989) atau yang lainya. Persamaan untuk
mendapatkan estimasi besaran biomasa tersebut disebut juga persamaan
alometri.
Cadangan karbon sebenarnya tidak hanya berada pada tanaman hidup (biomasa),
tapi juga pada tanaman mati yang belum terurai (nekromasa), dan juga bahan

34

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

organik yang terdapat pada permukan tanah dan pada tanah itu sendiri.
Pengukuran dan penghitungan cadangan karbon pada bagian-bagian tersebut
(pools) secara lebih detil dapat dilihat pada buku Pengukuran Cadangan Karbon:
dari tingkat lahan ke bentang lahan terbitan ICRAF (Hairiah et. al 2001).
Cadangan karbon beberapa jenis tutupan lahan yang sudah pernah diukur pada
lokasi tertentu dapat dilihat pada lampiran 3.
Catatan:
Pada jenis tutupan lahan yang mempunyai rotasi penanaman kembali setelah
jangka waktu tertentu, maka estimasi cadangan karbon yang harus diambil adalah
cadangan karbon rata-rata selama satu rotasi tersebut (rata-rata waktu).
Misalnya adalah perkebunan karet. Jika rotasi perkebunan karet adalah sekitar 35
tahun, maka rata-rata cadangan karbon untuk satu rotasi adalah setengah dari
maksimum cadangan karbon perkebunan karet tersebut pada umur ke-35. Gambar
28 menunjukan contoh diagram untuk rotasi penanaman karet.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

35

Gambar 28. Diagram rotasi penanaman karet

Gambar di atas merupakan contoh rotasi penanaman karet selama 35 tahun


dengan maksimum cadangan karbon terbesar 80 ton/ha. Rata-rata rotasi untuk
cadangan karbonnya adalah 40 ton/ha.
Jika cadangan karbon maksimum kebun karet adalah 80 ton/ha pada umur 35
tahun, maka rata-rata cadangan karbonnya berdasarkan waktu rotasi adalah 80/2
= 40 ton/ha. Ini karena cadangan karbonnya tidak tetap dari tahun ke tahun (lihat
Gambar 28). Dari mulai penanaman (umur 0) cadangan karbonnya akan meningkat
sedikit demi sedikit sejalan dengan tumbuhnya tanaman. Dan ketika tanaman
tersebut mencapai umur maksimum (sudah tidak produktif lagi untuk karet, atau
masa pemanenan untuk tanaman kayu) maka cadangan karbonnya akan kembali
menjadi 0 (nol) karena semua tanamannya akan ditebang dan diganti dengan bibit
yang baru.

36

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Hal tersebut diatas tidak berlaku untuk jenis tutupan lahan yang dianggap tidak
terjadi perubahan cadangan karbon dari tahun ke tahun (atau perubahannya
sangat kecil sehingga bisa diabaikan) seperti hutan alami, savanna atau mungkin
juga agroforestri kompleks semacam hutan karet.
Membuat daftar nilai cadangan karbon dengan memilih cadangan karbon,
jika sedang berada di menu utama klik kiri tombol masukan -> data spasial &
cadangan karbon -> cadangan karbon atau jika diakses dari menu terstruktur
klik +masukan -> +data spasial & cadangan karbon -> cadangan karbon. Lebih
jelasnya lihat pada gambar di bawah ini.

Akses ke menu cadangan karbon


dari tampilan struktur menu

Akses cadangan
karbon dari
menu utama

Gambar 29. Cadangan karbon

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

37

Isi nilai cadangan karbon setiap Sistem Penggunaan Lahan (SPL) pada masingmasing kolom dan berdasarkan unit perencanaan masing-masing.

Gambar 30. Data cadangan karbon tiap lahan per unit perencanaan

Data Ekonomi
Data ekonomi merupakan data masukan yang akan mempengaruhi manfaat dan
kerugian dari penggunaan perubahan lahan dan pengaruh ekonomi terhadap
emisi yang dihasilkan.

38

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Pilih tombol data ekonomi pada data masukan atau dapat diakses dari menu
terstruktur di sebelah kiri dengan mengklik tanda + pada data ekonomi.

Gambar 31. Data ekonomi

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

39

Valuasi Biaya Manfaat


Perbedaan antara finansial (private) dan harga ekonomi (social)
Tabel 1. Perbedaan private dan social
Private Profitability

Social Profitability

Mencerminkan pasar yang sebenarnya.

Mencerminkan efisiensi ekonomi pada


skala Nasional.

Hasil nilai bersih diterima oleh operator


pengguna lahan, petani.

Net atau nilai bersih berpotensial.

Menunjukan daya saing sistem pertanian


yang diberikan teknologi saat ini, nilai
keluaran, biaya impor, kebijakan transfer.

Mengukur keunggulan komparatif dalam


sistem komoditas pertanian.

Harga yang digunakan: harga pasar yang


sebenarnya.

Harga yang digunakan: harga standar


dunia.

(sumber: Monke and Pearson, 1995)

Dari beberapa sumber yang didapatkan perbedaan NPV sosial dan private pada
suatu kebijakan, misalnya pajak, subsidi dan pembatasan impor. Private dan NPV
sosial dinyatakan dalam $/ha di Abacus. Profitabilitas private biasanya digunakan
untuk menilai daya saing dan efisiensi di tingkat petani, oleh karena itu lebih
mencerminkan untuk sisi operator lahan.

40

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Klik kiri data ekonomi -> valuasi biaya-manfaat -> klik gambar tambah (+) -> label
otomatis Private, dapat diubah atau ditambah menjadi social. Namun tidak bisa
dihapus semua, harus ada salah satu pilihan masukan valuasi biaya-manfaat baik
mewakili private ataupun social.

Gambar 32. Valuasi biaya - manfaat

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

41

Net Present Value (NPV)


Net present value (NPV) adalah suatu indikator umum yang digunakan untuk
menilai manfaat ekonomi pada kurun waktu tertentu. NPV merupakan akumulasi
selisih antara pendapatan dan pengeluaran yang telah didiskon selama periode
waktu tertentu. Perhitungan NPV mengikuti rumus sebagai berikut:

t=n
NPV =

t=0

Bt - Ct

(1 + i)t

Dimana Bt adalah pendapatan pada tahun t, Ct adalah biaya pada tahun t, t


merujuk kepada waktu dalam tahun dan i merupakan tingkat bunga (%).
Perhitungan NPV dengan formula di atas dikenal juga sebagai return to land.
Jika hasil perhitungan memperlihatkan NPV di atas nol (positif ), maka sistem
penggunaan lahan tersebut termasuk layak untuk investasi. Pada sistem dengan
NPV yang paling tinggi, maka penggunaan lahan tersebut merupakan sistem
paling menguntungkan diantara sistem lain di bentang lahan tersebut.
Memasukkan nilai NPV dengan mengklik Masukan -> Data Ekonomi -> Net
Present Value (NPV) kemudian memasukan nilai NPV dari setiap Sistem
Penggunaan Lahan (SPL) pada masing-masing kolom yang disediakan dan
berdasarkan unit perencanan masing-masing, cara mudah yang dapat dilakukan
adalah dengan menyalin data yang sudah disiapkan pada excel atau aplikasi
spreadsheet lainnya.

42

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 33. Data Net Present Value (NPV)

Biaya-Manfaat dari Konversi Lahan


Biaya-manfaat dari konversi lahan menghitung surplus (manfaat) atau kerugian
(biaya) yang terjadi pada lahan menggunakan perubahan aktivitas. Melakukan
perubahan penggunaan lahan dapat berkontribusi baik maupun buruk terhadap
biaya sebagai akibat dari perbedaan NPV.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

43

Memasukkan nilai biaya-manfaat dari konversi lahan. Nilai yang dimasukan


merupakan nilai manfaat ekonomi ($) yang diperoleh akibat adanya suatu
perubahan penggunaan lahan, contohnya apabila ada perubahan penggunaan
lahan dari hutan ke non-hutan maka akan terdapat potensi kayu yang nilai
ekonominya dapat dihitung, untuk mengisi nilai tersebut yaitu dengan memilih
menu biaya-manfaat dari konversi lahan. Untuk aksesnya jika dari menu utama
maka klik tombol masukan ->data ekonomi -> biaya manfaat dari konversi lahan.

Gambar 34. Matriks masukan biaya manfaat dan konversi lahan

44

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Emisi dari Sumber Lain


Emisi dari sumber lain merupakan emisi tambahan untuk setiap perubahan sistem
penggunaan lahan. Pada aplikasi Abacus terdapat dua emisi dari sumber lain yang
dapat dikalkulasi yaitu emisi dari gambut dan emisi dari kegiatan pengelolaan. Jika
terdapat data emisi dari sumber lain maka dapat diisikan pada menu emisi dari
sumber lain. Untuk aksesnya jika sedang berada di menu utama klik kiri tombol
masukan -> emisi dari sumber lain atau jika diakses dari menu terstruktur klik kiri
+masukan -> +emisi dari sumber lain.

Gambar 35. Mengisi data emisi dari sumber lain

Emisi dari Gambut


Emisi tambahan dari gambut difungsikan untuk memasukan data matriks emisi
yang dihasilkan berasal dari pernafasan akar dan dekomposisi gambut, dapat
dihitung berdasarkan faktor emisi atau data emisi aktual. Centang kotak centang

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

45

sertakan emisi dari gambut lalu isi faktor emisi atau emisi aktual dari gambut.
Faktor emisi digunakan dengan melibatkan ukuran luasan. Emisi aktual digunakan
dengan mengabaikan hitungan luasan dan biasanya digunakan untuk emisi dari
kegiatan pengelolaan. (Contoh emisi dari kegiatan pengelolaan yaitu: emisi industri
dll). Untuk melihat tampilan masukan emisi dari gambut lihat gambar 36 di bawah
ini.

Gambar 36. Emisi dari gambut

Emisi dari Kegiatan Pengelolaan


Emisi tambahan dari kegiatan pengelolaan sama halnya dengan emisi dari gambut,
ketika data yang dihasilkan sangat kompleks maka masukan data matriks emisi

46

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

dari kegiatan pengelolaan, lalu centang kotak centang sertakan emisi dari kegiatan
pengelolaan dan pilih tombol radio emisi aktual lalu pilih satuan unit ton CO2-eq/
tahun. Untuk melihat tampilan emisi dari kegiatan pengelolaan lihat gambar 37 di
bawah ini.

Gambar 37. Emisi dari kegiatan pengelolaan

Setelah semua data dimasukan maka REDD Abacus SP akan menghitung hasil
kalkulasinya, Untuk melihat hasil penghitungan emisi dapat dilihat pada menu
keluaran.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

47

2. KELUARAN
Untuk melihat hasil keluaran dari data-data yang sudah dimasukan maka klik
kiri tombol keluaran pada tampilan menu utama tampilan aplikasi atau klik kiri
+keluaran pada tampilan menu terstruktur interaksi pengguna (biasanya berada di
sebelah kiri aplikasi).

Gambar 38. Akses menu keluaran

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

49

Matriks Emisi
Matriks emisi merupakan keluaran dari perhitungan matriks perubahan lahan yang
memiliki tab menu total emisi setiap unit perencanaan, emisi bersih, emisi total,
dan sekuestrasi total. Untuk melihat hasil keluarannya klik kiri tombol keluaran ->
klik tombol matriks emisi atau pada bingkai menu struktur (sebelah kiri aplikasi)
klik kiri +keluaran -> matriks emisi.

Gambar 39. Matriks emisi

50

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Keluaran Matriks Emisi


Keluaran dari matriks emisi adalah total hasil perhitungan matriks yang terbagi atas
tab unit perencanaan, emisi bersih, emisi total, dan sekuestrasi total dengan satuan
unit ton CO2-eq/tahun atau ton CO2-eq/(ha.tahun).
Keluaran matriks emisi untuk tab unit perencanaan dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 40. Matriks emisi sesuai unit perencanaan

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

51

Hasil keluaran matriks emisi untuk tab hitungan total emisi bersih.

Gambar 41. Data keluaran matriks emisi bersih

Keluaran hasil perhitungan matriks emisi tab emisi total dengan satuan unit ton
CO2-eq/tahun atau ton CO2-eq/(ha.tahun).

52

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 42. Data keluaran matriks emisi total

Matriks emisi untuk tab sekuestrasi total merupakan hasil perhitungan total dari
perubahan sistem penggunaan lahan. Hasil keluaran sekuestrasi total dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

53

Gambar 43. Data keluaran matriks sekuestrasi total

Total Biaya Manfaat


Keluaran dari total biaya manfaat menunjukkan manfaat biaya total pada tiap
transisi penggunaan lahan. Nilai total biaya manfaat dihitung dari nilai NPV dan
biaya manfaat dari konversi lahan. Hasil keluaran dapat bernilai positif maupun
54

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

negatif bergantung pada keuntungan atau kerugian dari penggunaan perubahan


lahan.
Untuk melihat total biaya manfaat klik kiri pada tombol keluaran -> total biaya
manfaat atau dapat juga diakses melalui menu tampilan terstruktur yang berada
di sebelah kiri aplikasi dengan mengklik kiri +keluaran -> klik kiri total biaya
manfaat.

Gambar 44. Total biaya - manfaat

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

55

Total Biaya manfaat terdiri dari hasil perhitungan berdasarkan tab unit
perencanaan, biaya manfaat bersih, manfaat dan biaya yang memiliki satuan
unit $ atau $/ha. Nilai dari total biaya manfaat dapat bernilai positif atau negatif
tergantung manfaat atau kerugian dari perubahan penggunaan lahan.
Hasil matriks total biaya manfaat dari tab unit perencanaan dapat dilihat pada
gambar 45.

Gambar 45. Matriks keluaran total biaya manfaat tampilan unit perencanaan

56

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Biaya manfaat bersih merupakan hasil perhitungan bersih manfaat dari setiap
perubahan sistem penggunaan lahan. Hasil keluarannya dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.

Gambar 46. Matriks keluaran total biaya tampilan manfaat bersih

Total biaya manfaat pada tab manfaat menghasilkan perhitungan yang hanya
menampilkan nilai manfaat dari sistem perubahan lahan. Jika terdapat nilai
kerugian (negatif ) maka tidak akan ditampilkan dan diberi nilai 0.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

57

Gambar 47. Matriks keluaran total biaya tampilan hasil manfaat

Total biaya manfaat pada tab biaya menghasilkan keluaran biaya dari setiap
perubahan sistem penggunaan lahan. Satuan unit yang dapat digunakan adalah $/
ha atau $.

58

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 48. Matriks keluaran total biaya

Matriks Biaya Oportunitas


Konsep Biaya Oportunitas ini digunakan dalam menghitung tingkat kompensasi
untuk menghindari emisi karbon dari perubahan penggunaan lahan yang disebut
sebagai abatement cost. Untuk melihat keluaran matriks biaya oportunitas klik

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

59

kiri tombol keluaran -> matriks biaya oportunitas atau dapat diakses dengan
menggunakan tampilan terstruktur (di sisi sebelah kiri aplikasi) klik kiri +keluaran
-> matriks biaya oportunitas.

Gambar 49. Matriks biaya oportunitas

Pada tampilan keluaran matriks biaya oportunitas pengguna dapat lebih mudah
melihat hasil keluaran yang dibagi berdasarkan tab unit perencanaan, biaya
oportunitas netto, biaya oportunitas positif, dan biaya oportunitas negatif. Lebih
jelasnya keluaran matriks biaya oportunitas untuk tab unit perencanaan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

60

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 50. Keluaran matriks biaya oportunitas tampilan unit perencanaan

Matriks biaya oportunitas netto merupakan keluaran berat bersih dari keseluruhan
hasil kalkulasi biaya oportunitas. Data keluaran biaya oportunitas netto dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

61

Gambar 51. Keluaran matriks biaya oportunitas tampilan biaya netto

Matriks biaya oportunitas positif merupakan hasil keluaran pada matriks biaya
oportunitas yang hanya menampilkan hasil perhitungan bernilai positif. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

62

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 52. Keluaran matriks biaya oportunitas hasil positif

Kebalikannya, matriks biaya oportunitas negatif merupakan hasil keluaran pada


matriks biaya oportunitas yang hanya menampilkan hasil perhitungan bernilai
negatif. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

63

Gambar 53. Keluaran matriks biaya oportunitas hasil negatif

64

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Ringkasan
Untuk melihat semua ringkasan total hasil keluaran setiap variabel dapat memilih
tombol ringkasan. Tombol ringkasan dapat dipilih dengan memilih tombol
yang ada pada menu aplikasi, klik kiri tombol keluaran -> ringkasan, atau pada
tampilan struktur sebelah kiri aplikasi klik kiri +keluaran -> ringkasan. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar di bawah ini.

Tampilan aplikasi
dalam bentuk terstruktur

Gambar 54. Akses menu keluaran ringkasan

Di dalam menu keluaran terdapat tab menu ringkasan, yaitu kumpulan


keseluruhan total dari hasil perhitungan emisi berdasarkan variabel dan nilai
totalnya. Tampilan keluaran ringkasan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

65

Gambar 55. Keluaran ringkasan hasil

Pada menu ringkasan terdapat juga tab menu data keluaran emisi yang berkaitan
dengan manfaat kurang dari ambang biaya yang berfungsi untuk melihat emisi
dan biaya oportunitas dari perubahan lahan dengan batas biaya per jangka waktu
beberapa tahun. Isi atribut pada tabel terdiri dari unit perencanaan, penggunaan
lahan sebelumnya, penggunaan lahan baru, hasil emisi, biaya oportunitas, dan
pemenuhan eligibilitas. Batas biaya dapat diperbaharui dengan mengklik tombol
perbaharui dan ganti nilainya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

66

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 56. Ringkasan emisi yang berkaitan dengan manfaat kurang dari ambang biaya

Ringkasan dari tab biaya oportunitas dapat diatur tampilan keluarannya sesuai
kebutuhan pengguna. Pilih unit perencanaan untuk menampilkan keluaran
berdasarkan unit perencanaan, pilih variabel yang akan ditampilkan, pilih satuan
unit yang akan ditampilkan untuk data keluaran.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

67

Gambar 57. Ringkasan biaya oportunitas

Kurva Abatement Cost


Konsep Biaya oportunitas digunakan dalam menghitung tingkat kompensasi
untuk menghindari emisi karbon dari perubahan penggunaan lahan yang
disebut sebagai abatement cost. Keuntungan ekonomi dalam hal ini diukur
dengan NPV (Net Present Value) dari suatu sistem penggunaan lahan tertentu,
yang pada dasarnya merupakan profit dari praktek budidaya tertentu. Idealnya
dalam perhitungan Biaya oportunitas dimasukkan analisa ekonomi yang lebih
luas daripada sekedar analisa profit, dipertimbangkan keterkaitan antara sektor
lahan dengan sektor lainnya serta keterkaitan/ketergantungan antara satu daerah
dengan daerah lain.

68

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Abatement cost ($/ton CO2-eq), dirumuskan sebagai berikut :

3,67

(NPV (pada t2)- NPV (pada t1))


(Cadangan karbon (pada t2)- Cadangan karbon (pada t1))

Gambar keseluruhan kurva emisi dan sekuestrasi pada kurva abatement cost dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 58. Kurva abatement cost gabungan emisi dan sekuestrasi

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

69

Tampilan kurva abatement cost untuk emisi.


Ceklist hanya bagian sekuestrasi untuk menampilkan kurva emisi

Gambar 59. Kurva abatement cost tampilan emisi

70

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Tampilan kurva abatement cost untuk sekuestrasi.


Ceklist hanya bagian sekuestrasi untuk menampilkan kurva sekuestrasi

Gambar 60. Kurva abatement cost tampilan sekuestrasi

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

71

Fungsi bilah alat (toolbar) pada kurva abatement cost.

10

11

Keterangan:
1.

Simpan gambar
Tombol simpan gambar berfungsi untuk menyimpan gambar kurva dengan
pilihan format png, jpg, bmp, atau gif. Untuk mendapatkan kualitas gambar
kurva yang bagus simpan gambar dalam format BMP (ukuran file dan
pikselnya lebih besar). Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4.

2.

Salin gambar
Klik gambar seperti disamping lalu tempel atau paste kan ke dalam aplikasi
lain. Misalkan: klik gambar salin gambar lalu ditempel atau di paste ke dalam
aplikasi paint. Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4.

3.

Perbesar
Grafik dapat diperbesar secara langsung dengan mengklik tombol perbesar.
Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4.

72

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

4.

Perkecil
Grafik dapat diperkecil secara langsung dengan mengklik tombol perkecil.
Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4.

5.

Perbesaran
Untuk mengatur besaran sesuai yang kita inputkan gunakan perbesaran,
maka akan muncul kotak dialog pengaturan perbesaran. Dapat diatur dengan
memilih ukuran rasio persentase atau dapat mengatur ukuran lebar dan
tinggi gambar kurva dengan satuan piksel. Dapat juga disesuaikan dengan
bingkai. Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4.

6.

Format bagan
Warna grafik, gaya garis dan ukuran font dapat disesuaikan dengan mengklik
tombol grafik format bagan. Penggunaan lebih lanjut tentang format bagan
dapat dilihat di lampiran 4.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

73

7.

Pengaturan tayangan
Dialog pengaturan tayangan menampilkan pilihan untuk:
Apakah anda hanya ingin menampilkan
elemen yang hanya memenuhi
persyaratan (transisi yang memenuhi
syarat dan unit perencanaan).
Pilih unit Valuasi biaya- manfaat untuk
ditampilkan pada grafik.
Unit sumbu X dapat dipilih untuk satuan
emisi rata-rata (ton CO2-eq/ha.tahun) atau
unit emisi total per-tahun (ton CO2-eq/
tahun). Anda juga dapat menyesuaikan
rentang unit.
Unit sumbu Y dapat dipilih baik pada skala
logaritmik (standarnya) atau skala normal.
Anda juga dapat menyesuaikan rentang
unit.

8.

Kotak centang emisi dan sekuestrasi


Anda dapat memilih unsur nilai yang akan ditampilkan dengan mencentang
kotak centang tersebut. Emisi (sumbu x positif ) dan sekuestrasi (sumbu x
negatif ). Penjelasan dan contohnya dapat dilihat pada lampiran 4.

9.

Biaya positif dan Biaya negatif


Biaya positif untuk menampilkan NPV positif (sumbu Y positif ) dan biaya
negatif untuk menampilkan NPV negatif (sumbu Y negatif ). Lebih jelasnya
lihat pada lampiran 4.

74

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

10. Tunjukkan garis batas


Mengatur tampilan garis ambang batas. Nilai ambang batas dapat
dimodifikasi dengan mengklik kanan garis horizontal (standarnya garis
merah putus-putus) dan klik kanan atur batas pada pop-up menu, atau anda
bisa langsung menggeser garis horizontal (OpCost threshold) ke atas dan ke
bawah. Untuk menghilangkan tampilan garis batas klik kanan pada garis
batas lalu pilih sembunyikan garis batas. Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4.

11. Legenda bagan


Tombol legenda bagan digunakan untuk menampilkan legenda dari kurva.
Penjelasan dan contohnya dapat dilihat pada lampiran 4.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

75

3. SIMULASI SKENARIO
REL atau Reference Emission Level, yaitu acuan jumlah emisi dalam jangka waktu
tertentu dihitung dari emisi akibat perubahan penggunaan lahan. Penurunan emisi
kemudian akan dihitung secara relatif dari acuan jumlah emisi tersebut (REL). Selain
REL dikenal juga RL atau Reference Level, yang merupakan acuan emisi netto yang
dihitung dari pengurangan antara emisi dengan sekuestrasi, antara REL dan RL
seringkali digunakan secara bersama-sama namun mengandung pengertian yang
berbeda.
Data yang dibutuhkan untuk menghitung REL adalah data peta perubahan
penggunaan lahan pada jangka waktu tertentu (berupa matriks perubahan
penggunaan lahan) dan data cadangan karbon untuk setiap sistem penggunaan
lahan pada data peta tersebut. Pastikan semua data yang dibutuhkan sudah
disiapkan dan dimasukan ke dalam program REDD Abacus SP. Langkah ini
mengenai input data dan proses mendapatkan angka emisi, yang akan dilakukan
kemudian adalah melakukan perhitungan nilai emisi untuk masa yang akan datang
menggunakan data input sebelumnya tersebut.
Untuk memulai simulasi skenario akses simulasi dengan klik kiri tombol simulasi
skenario dari menu utama, atau klik kiri +simulasi skenario pada menu struktur
yang berada di sisi kiri aplikasi.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

77

Gambar 61. Menjalankan simulasi skenario

Pengaturan Skenario
Untuk memulai simulasi yang pertama kali dilakukan adalah pengaturan skenario.
Akses dengan memilih menu simulasi skenario -> pengaturan skenario. Jika
diakses dari daftar menu struktur (biasanya terletak disebelah kiri aplikasi), klik
+simulasi skenario, maka akan keluar sub menu dari simulasi skenario. Klik tanda +
pada pengaturan skenario.

78

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 62. Pengaturan skenario

Tampilan pengaturan skenario ketika sudah dipilih.

Gambar 63. Sub menu pada pengaturan skenario

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

79

Jika cabang menu di bawah simulasi skenario dan pengaturan skenario dibuka
maka akan terlihat seperti pada gambar 63 di atas. Terdapat 3 pilihan menu untuk
mengatur skenario dan 1 pilihan skenario dinamik. Jika ingin melakukan simulasi
skenario maka tahap awal adalah harus mengisi pengaturan ulangan terlebih
dahulu. Hal ini dilakukan untuk melakukan perhitungan nilai emisi pada masa yang
akan datang menggunakan data input sebelumnya.

Pengaturan Ulangan
Untuk memulai membangun REL harus melalui menu ini terlebih dahulu. Pada
bagian ini akan dibangkitkan skenario matriks sesuai dengan jumlah ulangan yang
diatur.

Gambar 64. Pengaturan pengulangan

80

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Pilih tombol pengaturan ulangan untuk menampilkan dialog masukan pengaturan


jumlah ulangan seperti yang terlihat pada gambar 65 di bawah ini.

Gambar 65. Pengaturan jumlah ulangan

Jumlah ulangan menunjukan berapa tahun kedepan simulasi akan dibangkitkan.


Ulangan yang dimaksud disini adalah ulangan dari interval tahun perubahan lahan
yang digunakan sebagai inisial skenario. Interval perubahan penggunaan lahan ini
dimasukan pada bagian masukan matriks perubahan sistem penggunaan lahan
sebelumnya. Contohnya, jika intervalnya adalah 5 tahun, maka dengan jumlah
ulangan sebanyak 4 kali, akan dibangkitkan skenario untuk 20 tahun ke depan (4x5
tahun).
Tambahan:
Pengguna bisa menampilkan proyek baru berdasarkan pengaturan periode
ulangan dan juga dapat memodifikasinya dengan cara klik kanan pada salah satu

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

81

baris (periode ulangan), lalu pilih Tampilkan Proyek. Maka akan keluar pop-up
Beberapa elemen ulangan akan keluar sebagai proyek tersendiri klik yes untuk
menampilkan proyek baru atau no jika tidak jadi menampilkan proyek baru. Proyek
baru berdasarkan pengaturan ulangan dapat dimodifikasi kembali. Lebih jelasnya
lihat pada gambar 66.
Gambar tampilan panel setelah jumlah ulangan dimasukan.

Langkah 1. Klik kanan pada


salah satu baris periode
ulangan.

Langkah 1. Klik kanan pada salah satu


baris periode ulangan.

Gambar 66. Tampilan panel setelah jumlah ulangan dimasukan

82

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Ketika jumlah ulangan dimasukan, maka secara otomatis skenario akan


dibangkitkan dan simulasi langsung dijalankan. Hasil perhitungan emisinya
dapat langsung dilihat pada tabel seperti terlihat pada gambar 66 di atas. Hasil
simulasi tersebut adalah hasil dengan asumsi kondisi menurut sejarah perubahan
penggunaan lahan sebelumnya dan tanpa ada perubahan kebijakan ketika
simulasi ini dijalankan.

Matriks Peluang Perubahan (MPP)


Untuk menterjemahkan skenario ke dalam perubahan lahan dilakukan dengan
melakukan proses modifikasi pada komponen. Untuk merubahnya klik simulasi
skenario -> pengaturan skenario -> matriks peluang perubahan (MPP). Nilai
yang muncul pada setiap kotak MPP memperlihatkan peluang yang muncul dari
perubahan penggunaan lahan satu ke perubahan penggunaan yang lain. Matriks
peluang ini dibangkitkan dari matriks perubahan sistem pengunaan lahan yang
digunakan sebagai dasar perhitungan emisi pada masa sebelumnya. Dengan
asumsi bahwa perubahan yang kemudian akan terjadi kembali akan sama persis
peluangnya (percepatannya) untuk masing-masing sistem penggunaan lahan
tersebut secara linier.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

83

Gambar 67. Akses matriks peluang perubahan

84

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Nilai matriks peluang perubahan

Gambar 68. Nilai matriks peluang perubahan lahan

Beberapa catatan yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengaturan


perubahan pada MPP adalah:

Jumlah nilai peluang pada satu baris harus sama dengan 1 (satu).
Nilai peluang pada sel-sel diagonal (berwarna kuning) adalah peluang tidak
terjadinya perubahan pada sistem penggunaan lahan yang bersangkutan.
Contohnya: jika nilai peluang belukar pada sel diagonalnya adalah 0.9563,
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

85

maka luasan belukar yang akan tetap menjadi belukar adalah 0.9563 bagian
(atau sekitar 95,63%) dari luasan sebelumnya. Sehingga jika nilainya adalah
1 (satu), maka tidak akan terjadi perubahan sama sekali dari sistem
penggunaan lahan yang bersangkutan ke penggunaan lahan lainnya.
Untuk memodifikasi MPP dapat dilakukan dengan dua cara :
1.

Melakukannya pada program REDD Abacus SP, yaitu dengan :


Mengubah nilainya secara langsung dan memasukan nilai baru
menyesuaikan dengan skenario.
Lakukan klik kanan pada jenis penggunaan lahan yang dimaksud,
selanjutnya memilih atur tidak ada konversi. Hal ini dilakukan untuk
menetapkan bahwa jenis penggunaan lahan terpilih tidak akan
mengalami perubahan penggunaan lahan dimasa yang akan datang atau
penggunaan lahan tersebut akan tetap secara jumlah.

Klik kanan pada


daftar sistem
penggunaan lahan
kelapa sawit lalu
klik atur tidak ada
konversi.

Gambar 69. Pengaturan konversi

86

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Klik kanan
pada daftar
sistem
penggunaan
lahan kelapa
sawit lalu klik
atur tidak ada
konversi.

Gambar 70. Contoh cara mengubah nilai MPP

Skenario dari gambar 70 dapat diartikan mempertahankan kelapa sawit (tetap)


dan merehabilitasi lahan-lahan seperti lahan kosong, rumput, dan belukar menjadi
hutan dengan cara bertahap. Cara bertahap yang dimaksud adalah misalnya pada
periode ulangan ke-1 (5 tahun kedepan) akan menjadi wanatani (kopi dan karet),
ulangan ke-2 (10 tahun kedepan) akan menjadi hutan sekunder dengan kerapatan
rendah, ulangan ke-3 dan ke-4 (15 dan 20 tahun kedepan) akan menjadi hutan
sekunder dengan kerapatan tinggi.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

87

2.

Menggunakan fungsi salin tabel kemudian tempel fungsi salin tabel tersebut
di excel worksheet. Langkah selanjutnya adalah melakukan modifikasi MPP
sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Cara ini lebih mudah dilakukan
mengingat seringkali muncul berbagai skenario yang lebih kompleks dan
cukup memudahkan apabila modifikasi-modifikasi tersebut dilakukan di
dalam spreadsheet, kemudian salin kembali hasil modifikasi MPP tersebut ke
dalam REDD Abacus SP. Hal penting yang perlu diperhatikan yaitu memilih
semua nilainya saja tanpa item jenis penggunaan lahannya, dimana jenis
penggunaan lahan-nya masih tersimpan di REDD Abacus SP.

Gambar 71. Memanfaatkan fasilitas salin/copy tabel

88

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Skenario Perubahan Penggunaan Lahan


Pada bagian ini terdapat matriks skenario dengan fungsi yang hampir sama
dengan MPP, namun menggunakan pangaturan luas lahan secara langsung. Tapi
ada beberapa catatan yang harus diperhatikan karena ada beberapa konsep yang
berbeda dengan MPP (dalam hal ini disarankan untuk menggunakan MPP sebagai
prioritas, kecuali konsepnya dapat dimengerti dengan baik).

Gambar 72. Skenario perubahan penggunaan lahan

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

89

Matriks skenario perubahan penggunaan lahan periode ulangan ke-1 unit


perencanaan 1.

Gambar 73. Skenario perubahan lahan periode ulangan ke-1

90

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Matriks skenario perubahan penggunaan lahan periode ulangan ke-2 unit


perencanaan 1.

Gambar 74. Skenario perubahan penggunaan lahan periode ulangan ke-2

Skenario Dinamik
Skenario Dinamik digunakan untuk mengubah nilai masukan tiap-tiap periode
ulangan yang sesuai dengan pengaturan jumlah ulangan. Untuk aksesnya klik
simulasi skenario ->pengaturan skenario -> skenario dinamik.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

91

Gambar 75. Skenario Dinamik

Cadangan Karbon
Pada skenario dinamik nilai cadangan karbon pada setiap sistem penggunaan
lahan dapat diubah berdasarkan pengaturan periode ulangan yang sudah
ditentukan sebelumnya. Misalkan pengguna melakukan pengaturan ulangan
4, maka nilai pada cadangan karbon dapat diubah sebanyak 4 periode ulangan.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

92

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 76. Skenario dinamik cadangan karbon periode ulangan ke-1

Net Present Value (NPV)


Sama halnya dengan skenario dinamik cadangan karbon, nilai NPV dari sistem
penggunaan lahan dapat diubah berdasarkan pengaturan periode ulangan yang
sudah ditentukan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

93

Gambar 77. Skenario dinamik NPV periode ke-1

Biaya Manfaat dari Konversi Lahan


Nilai biaya manfaat dari konversi lahan dari sistem penggunaan lahan dapat diubah
ketentuannya berdasarkan pengaturan periode ulangan. Untuk lebih jelasnya lihat
gambar di bawah ini.

94

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 78. Skenario dinamik biaya manfaat dari konversi lahan periode ulangan ke-1

Emisi dari Gambut


Pengguna dapat mengubah nilai matriks pada emisi dari sumber lain terutama
emisi dari gambut.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

95

Gambar 79. Skenario dinamik emisi dari gambut

Emisi dari Kegiatan Pengelolaan


Pengguna dapat mengubah nilai matriks pada emisi dari kegiatan pengelolaan
untuk memperkirakan skenario beberapa tahun ke depan.

96

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 80. Skenario dinamik emisi dari kegiatan pengelolaan

Keluaran Simulasi
Menu keluaran simulasi berfungsi untuk menampilkan hasil data simulasi dari data
yang dimasukan ke dalam menu pengaturan skenario.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

97

Untuk aksesnya dapat melalui menu utama klik kiri tombol simulasi skenario ->
keluaran simulasi -> atau (pada menu struktur yang berada di sisi kiri aplikasi) klik
+simulasi skenario -> +keluaran simulasi, lebih jelasnya lihat gambar 81 di bawah
ini.

Gambar 81. Menu keluaran simulasi

Menu keluaran simulasi menampilkan keluaran sub menu yang dapat dipilih dan
menampilkan data keluaran dari pengaturan simulasi, terdiri dari menu keluaran
simulasi berupa semua data ringkasan, perubahan penggunaan lahan, matriks
emisi, total biaya - manfaat, dan matriks opportunity cost. Untuk lebih jelasnya lihat
gambar 82 di bawah ini.

98

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 82. Sub menu keluaran simulasi

Ringkasan
Ringkasan dari keluaran simulasi yang lebih lengkap dapat diakses melalui menu
utama klik kiri tombol simulasi skenario -> keluaran simulasi -> ringkasan atau
(pada menu struktur yang berada di sisi kiri aplikasi) klik kiri +simulasi skenario
-> +keluaran simulasi -> ringkasan. Hasil keluaran dari tab ringkasan dapat dilihat
pada gambar 83 di bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

99

Gambar 83. Ringkasan hasil simulasi

Dari menu keluaran tab ringkasan dapat diatur tampilannya berdasarkan unit
perencanaan atau berdasarkan sistem penggunaan lahan. Jika yang dipilih
berdasarkan unit perencanaan maka variabel dapat diubah berdasarkan net
emisi, emisi atau sekuestrasi. Pengaturan unit dapat diubah satuannya yaitu bisa
menggunakan satuan ton CO2-eq/tahun atau ton CO2-eq/ha.tahun. Hasil keluaran
yang dihasilkan dapat berupa hasil kumulatif yaitu dengan mencentang kotak
centang kumulatif, dapat juga mencentang kotak centang hanya yang memenuhi
eligibilitas untuk menampilkan sistem penggunaan lahan yang memenuhi
eligibilitas saja.
Tab emisi yang berkaitan dengan manfaat kurang dari ambang biaya menghasilkan
keluaran berupa periode iterasi dan emisi yang dapat dihindari oleh batas biaya.
Batas biaya dengan satuan $/ton CO2-eq dapat diatur dan diperbaharui nilainya.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 84 di bawah ini.

100

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 84. Tab emisi yang berkaitan dengan manfaat kurang dari ambang biaya

Tab total dari menu ringkasan menghasilkan keluaran berupa nilai total emisi, lebih
jelasnya lihat gambar 85 di bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

101

Gambar 85. Ringkasan dari tab total

Tab kumulatif dari menu ringkasan memperlihatkan tabel keluaran yang sama
namun dengan hasil kumulatif pada ulangan sebelumnya. Nilai emisi pada tabel ini
dapat langsung dipakai sebagai nilai REL. Lebih jelasnya lihat gambar 86 di bawah
ini.

102

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 86. Ringkasan dari tab kumulatif

Gambar 86 menunjukan salah satu contoh tabel ringkasan hasil simulasi yang
akan digunakan untuk membuat Reference Level (RL). untuk menghitung nilai
nett emisinya yaitu dengan mengurangkan nilai baris emisi dengan sekuestrasinya
sehingga akan mendapatkan baris paling bawah. Jika dilihat pada gambar maka
untuk mendapatkan nilai net emisi per ha (baris no 9 yang dilingkari merah) adalah
emisi per ha (baris no 1 yang dilingkari merah) dikurangi sekuestrasi per ha luasan
(baris no 3 yang dilingkari merah).

Perubahan Penggunaan Lahan


Keluaran simulasi dari perubahan penggunaan lahan menghasilkan keluaran
matriks emisi berdasarkan peride ulangan yang telah diatur pada pengaturan
skenario. Untuk melihat hasil keluaran simulasi perubahan penggunaan lahan dari
tab unit perencanaan dapat dilihat pada gambar 87 di bawah ini.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

103

Gambar 87. Keluaran simulasi perubahan penggunaan lahan dari tab unit perencanaan

Keluaran simulasi perubahan penggunaan lahan total dapat dilihat dengan


memilih tab total dari menu perubahan penggunaan lahan. Lebih jelasnya untuk
melihat tampilan keluaran simulasi menu perubahan penggunaan lahan dari tab
total dapat dilihat pada gambar 88 di bawah ini.

104

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 88. Perubahan penggunaan lahan dari tab keluaran total

Matriks Emisi
Keluaran dari matriks emisi hasil pengaturan skenario menampilkan tab keluaran
berdasarkan tab unit perencanaan, tab emisi bersih, tab emisi total, dan tab
sekuestrasi total. Keluaran matriks emisi untuk tab unit perencanaan dan
perubahan per periode ulangannya dapat dilihat pada gambar 89 di bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

105

Gambar 89. Matriks emisi dari tab unit perencanaan periode ulangan ke-0

Tab menu emisi bersih dari matriks emisi untuk menampilkan keluaran matriks
emisi bersih dan perubahannya per periode dapat dilihat pada gambar 90 di
bawah ini.

106

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 90. Matriks emisi dari tab emisi bersih periode ulangan ke-0

Tab menu emisi total untuk menampilkan keluaran matriks emisi total dan
perubahannya per periode dapat dilihat pada gambar 91 di bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

107

Gambar 91. Matriks emisi dari tab emisi total periode ulangan ke-0

Tab menu sekuestrasi total untuk menampilkan keluaran matriks sekuestrasi total
dan perubahannya per periode dapat dilihat pada gambar 92 di bawah ini.

108

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 92. Matriks emisi dari tab sekuestrasi total periode ulangan ke-0

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

109

Total Biaya-Manfaat
Keluaran dari total biaya-manfaat hasil pengaturan skenario menampilkan tab
keluaran berdasarkan tab unit perencanaan, tab biaya-manfaat bersih, tab manfaat,
dan tab biaya. Keluaran matriks total biaya manfaat untuk tab unit perencanaan
dan perubahan per periode ulangannya dapat dilihat pada gambar 93 di bawah ini.

Gambar 93. Total biaya-manfaat pada tab unit perencanaan periode ulangan ke-0

110

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Tab biaya manfaat bersih menampilkan keseluruhan biaya total analisis finansial
dari setiap perubahan penggunaan lahan.

Gambar 94. Total biaya-manfaat tab biaya manfaat bersih periode ulangan ke-0

Tab menu manfaat menampilkan data yang hasilnya positif yang merupakan
manfaat dari perubahan penggunaan lahan. Lebih jelasnya lihat gambar 95 di
bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

111

Gambar 95. Total biaya-manfaat pada tab manfaat periode ulangan ke-0

Tab menu biaya menampilkan data yang hasilnya adalah biaya yang harus
dikeluarkan ketika dilakukan perubahan penggunaan lahan. Lebih jelasnya lihat
gambar 96 di bawah ini.

112

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 96. Total biaya-manfaat pada tab biaya periode ulangan ke-0

Matriks Opportunity Cost


Keluaran simulasi matriks opportunity cost pada pada unit perencanaan1 dari
setiap perubahan penggunaan lahan tampilan tab unit perencanaan.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

113

Gambar 97. Matriks opportunity cost tab unit perencanaan periode ulangan ke-0

114

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Tab opportunity cost netto menampilkan keluaran biaya oportunitas bersih.

Gambar 98. Matriks opportunity cost tab opportunity cost netto periode ulangan ke-0

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

115

Keluaran matriks opportunity cost pada tab opportunity cost positif hanya
menampilkan nilai positif.

Gambar 99. Matriks opportunity cost tab opportunity cost positif periode ulangan ke-0

116

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Keluaran matriks opportunity cost pada tab opportunity cost negatif hanya
menampilkan nilai negatif.

Gambar 100. Matriks opportunity cost tab opportunity cost negatif periode ulangan ke-0

Jika sudah memasukkan data, melihat hasil keluaran dan menjalankan simulasi
skenario, jangan lupa sebelum keluar dari proyek dan keluar menutup aplikasi
disarankan untuk menyimpan proyek yang sudah dibuat dengan mengklik berkas
-> simpan proyek.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

117

DAFTAR PUSTAKA
Agus F, Hairiah K, Sandra V, van Noordwijk M. 2010. Chapter 5 Carbon Measurement
of Land Uses: Estimating the Opportunity costs of REDD+ A training manual.
Washington, USA: World Bank Institute.
Agus F, Wahyunto, Dariah A, Runtunuwu E, Susanti E, Supriatna W. 2012. Emission
Reduction Options for Peatlands in the Kubu Raya and Pontianak Districts, West
Kalimantan, Indonesia. Journal of Oil Palm Research, 24:1378-1387.
Angelsen, A. 2008. How Do We Set the Reference Levels for REDD Payments? In
A. Angelsen, ed., Moving Ahead with REDD: Issues, Options and Implications.
Bogor, Indonesia: Center for International Forestry Research (CIFOR).
Angelsen, A. 2009. What will REDD cost? Presentation Rainforest Foundation
Norway (RFN). 18 June.
Cairns M A, Brown S, Helmer E H and Bumgardner G A,1997. Root biomass
allocation in the worlds upland forests. Oecologia, 111: 111.
Dewi S, van Noordwijk M and Ekadinata A. 2008. Does carbon emission to the
atmosphere pay? Abatement cost curves for three provinces in Indonesia.
Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre ICRAF, SEA Regional Office .
Ekadinata A, Rahmanulloh A, Pambudhi F, Ibrahim I, van Noordwijk M, Sofiyuddin
M, Sardjono MA, Rahayu S, Dewi S, Budidarsono S and Said Z. 2010. Carbon
Emissions from Land Use, Land Use Change and Forestry (LULUCF) in Berau
District East Kalimantan, Indonesia. Bogor, Indonesia: World Agroforestry
Center (ICRAF) Southeast Asia Regional Program.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

119

Hairiah K, Sitompul SM, van Noordwijk M and Palm CA. 2001. Methods for sampling
carbon stocks above and below ground. ASB Lecture Note 4B. Bogor, Indonesia.
International Centre for Research in Agroforestry, SEA Regional Research
Programme. 23p.
Hairiah K, Subekti R. 2007. Petunjuk praktis Pengukuran karbon tersimpan di
berbagai macam penggunaan lahan. World Agroforestry Centre, ICRAF
Southeast Asia. ISBN 979 3198354. 77p.
Hairiah K, Dewi S, Agus F, van Noordwijk M, Rahayu S, Velarde SJ. 2010. Measuring
Carbon Stocks Across Land Use Systems: A Manual. Bogor, Indonesia. World
Agroforestry Centre (ICRAF), SEA Regional Office, Brawijaya University and
ICALRRD (Indonesian Center for Agricultural Land Resources Research and
Development.
Intergovernmental Panel on Climate Change [IPCC], 2003. Good Practice Guidance
for Land Use, LandUse Change and Forestry. Chapter 3 & 4.
Intergovermental Panel on Climate Change [IPCC]. 2006. IPCC Guidelines for
National Greenhouse Gas Inventories. Prepared by The National Greenhouse
Gas Inventories Programme, Eggleston H.S., Buendia, L., Miwa, K.,Ngara, T. and
Tanabe, K. (eds.). Published by IGES Japan.
Intergovernmental Panel on Climate Change [IPCC]. 1997. Revised 1996 IPCC
Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories Workbook (Volume 2).
Mokany K, Raison J R, and Prokushkin AS, 2006. Critical analysis of rootshoot ratios
in terrestrial biomes. Glob. Change Biol. 12: 8496.
Monke, E. A. and S. R. Pearson. 1995. The Policy Analysis Matrix for Agricultural
Development. Cornell University Press. Ithaca and London.
Murty D, Kirschbaum MUF, McMurtrie RE, McGilvray H. 2002. Does conversion of
forest to agriculture land change soil carbon and nitrogen? A review of the
literature. Global Change Biology 8, 105123.
120

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Page, S.E., F. Siegert, J.O. Rieley, H.V. Boehm, A. Jayak, and S. Limin, 2002. The
amount of carbon released from peat and forest fires in Indonesia during 1997.
NATURE, VOL 420, 2002.
Pagiola S, B Bosquet. 2009. Estimating the Costs of REDD+ at the Country Level.
Version 2.2, Forest Carbon Partnership Facility World Bank. Washington D.C.
22p.
Parish, F., A. Sirin, D. Charman, H. Joosten, T. Minayeva, M. Silvius, and L. Stringer
(Eds.). 2007. Assessment on Peatlands, Biodiversity and Climate Change: Main
Report. Global Environment Centre, Kuala Lumpur and Wetlands International,
Wageningen.
Sitompul SM, Hairiah K, van Noordwijk M and Palm CA. 2001. Carbon stocks of
tropical land use systems as part of the global C balance: effects of forest
conversion and options for clean development activities. ASB Lecture Note 4A.
Bogor, Indonesia. ICRAFSEA Regional Research Programme. 49p.
Stern N. 2007. The economics of climate change: The Stern review. Cambridge, UK:
Cambridge University Press .
Swallow BM, van Noordwijk M, Dewi S, Murdiyarso D, White D, Gockowski J, Hyman
G, Budidarsono S, Robiglio V, Meadu V, Eka Dinata A, Agus F, Hairiah K, Mbile
P, Sonwa DJ, Weise S. 2007. Opportunities for Avoided Deforestation with
Sustainable Benefits: An interim report of the ASB partnership for the Tropical
Forest Margins. Nairobi: ASB Partnership for the Tropical Forest Margins.
Working Paper 42.
van Noordwijk M, Tata HL, Ekadinata A, and Mulyoutami E 2010. Component D:
Oppurtunity costs of emission reduction. In: Tata HL, van Noordwijk M, eds.
Human livelihoods, ecosystem services and the habitat of the Sumatra orang
utan: rapid assessment in Batang Toru and Tripa. Bogor, Indonesia: World
Agroforestry Center (ICRAF) Southeast Asia Regional Office.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

121

van Noordwijk, M., Dewi S., Suyanto, Minang P., White D., Robiglio V., Hoang MH.,
Ekadinata A, Mulia R., and Harja D. 2011. Abatement cost curves relating past
greenhouse gas emissions to the economic gains they allowed. Project Report.
Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre ICRAF, SEA Regional Office. 82 p.
Wahyunto, Ritung S, Subagjo H. 2003. Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan
Kandungan Karbon di Pulau Sumatera 19902002. Bogor, Indonesia: Wetlands
International, Indonesia Program and Rapid assessment in Tripa and Batang
Toru 117 Wildlife Habitat Canada.
White D, Borner J, Gockowski J. 2010. Profits from Land Uses. In: White D and
Minang P, eds. Estimating the opportunity costs of REDD+ A training manual.
Washington, USA: World Bank Institute.
White D and Minang P, eds. 2010. Estimating the opportunity costs of REDD+ A
training manual. Washington, USA: World Bank Institute.
Widayati A, Ekadinata A, Johana F, and Said Z 2010. Component C: Consequences
of landuse change for carbon emissions. In: van Noordwijk M. and Tata HL,
eds. Human Livelihoods, ecosystem services and the habitat of the Sumatra
orang utan: rapid assessment in Batang Toru and Tripa. Bogor. Indonesia: World
Agroforestry Center (ICRAF) Southeast Asia Regional Office.
World Agroforestry Center. 2009. Analysis of Land Use and Cover Trajectory
(ALUCT).
World Agroforestry Center. 2012. Perencanaan Penggunaan Lahan untuk
Mendukung Pembangunan Rendah Emisi Karbon.

122

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

LAMPIRAN
Lampiran 1
Berikut ini beberapa contoh sistem penggunaan lahan, data penggunaan lahan ini
nantinya dimanfaatkan untuk menentukan cadangan karbon dan nilai ekonomi
dari masing-masing penggunaan lahan. Tabel di bawah ini memberikan contoh
beberapa sistem penggunaan lahan.
Tabel 2. Sistem penggunaan lahan
No.

Penggunaan Lahan

Keterangan

Wanatani kayu manis

Wanatani/campur sari berbagai jenis pohon dengan


tanaman utama berupa kayu manis.

Perkebunan kayu manis

Perkebunan yang hanya ditanami satu jenis tanaman


(kayu manis).

Lahan kosong

Area lahan yang belum dimanfaatkan untuk


berbagai aktifitas dan merupakan tanah terbuka.

Wanatani kopi

Wanatani/campur sari berbagai jenis pohon dengan


tanaman utama berupa kopi.

Rerumputan

Dominasi tanaman rumput pendek pada suatu


bentang lahan.

Hutan sekunder kerapatan


tinggi

Hutan yang sudah dirambah dengan kerapatan


kayu yang masih tinggi.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

123

Hutan sekunder kerapatan


rendah

Hutan yang sudah dirambah dengan kerapatan


kayu keras yang sudah jarang.

Kelapa sawit

Perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh


perusahaan dan oleh masyarakat.

Tanaman semusim

Area lahan yang dimanfaatkan untuk berbagai


komoditas tanaman semusim.

10

Sawah

Area lahan yang dimanfaatkan untuk tanaman padi.

11

Wanatani karet

Wanatani/campur sari berbagai jenis pohon dengan


tanaman utama berupa karet.

12

Perkebunan karet

Perkebunan yang hanya ditanami satu jenis


tanaman (karet).

13

Pemukiman

Semua bentuk penggunaan yang menandai adanya


fasilitas pemukiman (tempat tinggal, gedung,
perkantoran, area industri).

14

Belukar

Sisa-sisa pohon dan rerumputan yang merupakan


sisa aktifitas penebangan hutan atau terjadinya
pertumbuhan kembali dari lahan kosong-rumput
menjadi lahan bervegetasi.

15

Hutan primer

Hutan alami yang belum ditebang atau dirambah.

16

Perkebunan akasia

Perkebunan yang hanya ditanami satu jenis


tanaman (akasia).

124

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Lampiran 2
Tabel 3. Contoh zona pemanfaatan ruang dan asumsi rencana pembangunan yang didapat
melalui diskusi para pihak.
No.
1

Zona
Pemanfaatan
Area Tambang
(AT)

Luas (ha)

Asumsi Pemanfaatan / Perubahan Penggunaan Lahan

1.248

(1) Semua area yang sudah diberikan ijin kuasa


pertambangan (KP) akan diubah menjadi lahan terbuka
untuk kepentingan pertambangan.
(2) Proses konversi terjadi sepanjang tahun disertai
dengan rehabilitasi / reklamasi lahan.
(3) Pada area pertambangan gas tidak disertai dengan
kegiatan reklamasi lahan.

Hutan Produksi
(HP)

7.558

Pada kawasan HP yang belum dibebani hak akan


dimanfaatkan sebagai area kegiatan kehutanan
kemasyarakatan dan alternatif sebagai kawasan wisata.

Hutan Produksi
Terbatas (HPT)

34.058

Pada kawasan HP yang belum dibebani hak akan


dimanfaatkan sebagai area kegiatan kehutanan
kemasyarakatan dan alternatif sebagai kawasan wisata.

Hutan
Tanaman
Industri (HTI)

156.306

Semua tutupan lahan yang ada akan dikonversi menjadi


Akasia (Acacia Sp.), kecuali pemukiman masyarakat,
sawit dan area pertanian serta perkebunan masyarakat.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

125

Lampiran 3
Cadangan karbon beberapa jenis tutupan lahan yang sudah pernah diukur pada
lokasi tertentu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Lahan tutupan dan cadangan karbon
No.

126

Jenis Tutupan Lahan

Cadangan Karbon (ton/ha)

Hutan Lahan Kering Primer

195.4

Hutan Lahan Kering Sekunder

169.7

Hutan Mangrove Primer

170

Hutan Rawa Primer

196

Hutan Tanaman

64

Semak Belukar

15

Perkebunan

63

Permukiman

Tanah Terbuka

10

Rumput

11

Air

12

Hutan Mangrove Sekunder

120

13

Hutan Rawa Sekunder

155

14

Belukar Rawa

15

15

Pertanian Lahan Kering

16

Pertanian Lahan Kering Campur

10

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

4.5
0

17

Sawah

18

Tambak

19

Bandara/Pelabuhan

20

Transmigrasi

10

21

Pertambangan

22

Rawa

(sumber: Badan Planologi Kehutanan/Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan)

Nilai-nilai pada tabel ini hanya berdasarkan estimasi cadangan karbon pada pohon
atau tanaman penyusunnya. Cadangan karbon pada tabel di atas adalah bukan
nilai mutlak. Nilai-nilai tersebut dapat berubah sesuai dengan ketersediaan data,
atau bahkan dapat disesuaikan dengan nilai terbaru berdasarkan pada pengukuran
cadangan karbon pada lokasi dimana analisa perubahan lahan dilakukan.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

127

Lampiran 4

Hutan Sekunder

Hutan Mangrove Primer

Hutan Rawa Primer

Hutan Tanaman

Semak/Belukar

Perkebunan

Permukiman

Tanah Terbuka/Kosong

Rumput

Air

Hutan Mangrove Sekunder

Hutan Rawa Sekunder

Belukar Rawa

Pertanian Lahan Kering

Pertanian Lahan Kering


Campur

Sawah

Tambak

Bandara

Transmigrasi

Pertambangan

Rawa

Hutan Primer

Hutan Sekunder

Hutan Mangrove Primer

Hutan Rawa Primer

16

9.5

19

22.5

9.5

9.5

9.5

16

22.5

Hutan Tanaman

12.75

32

25.5

35

38.5

25.5

19

25.5

25.5

25.5

32

19

38.5

48

16

Semak/Belukar

9.5

25.5

19

28.5

32

19

12.5

19

19

19

25.5

12.5

32

41.5

9.5

Perkebunan

14.25

35

28.5

38

41.5

28.5

22

28.5

28.5

28.5

35

22

41.5

51

19

Permukiman

16

38.5

32

41.5

45

32

25.5

32

32

32

38.5

25.5

45

54.5

22.5

Tanah Terbuka/Kosong

9.5

25.5

19

28.5

32

19

12.5

19

19

19

51

12.5

32

41.5

9.5

Rumput

6.25

19

12.5

22

25.5

12.5

12.5

12.5

12.5

19

25.5

35

Air

Hutan Mangrove Sekunder

Hutan Rawa Sekunder

9.5

25.5

19

28.5

32

19

12.5

19

19

19

25.5

12.5

32

41.5

9.5

Belukar Rawa

9.5

25.5

19

28.5

32

19

12.5

19

19

19

25.5

12.5

32

41.5

9.5

Pertanian Lahan Kering

9.5

25.5

19

28.5

32

19

12.5

19

19

19

25.5

12.5

32

41.5

9.5

Pertanian Lahan Kering Campur

12.75

32

25.5

35

38.5

25.5

19

25.5

25.5

25.5

32

19

38.5

48

16

Sawah

6.25

19

12.5

22

25.5

12.5

12.5

12.5

12.5

19

25.5

35

Tambak

Bandara

Transmigrasi

16

38.5

32

41.5

45

32

25.5

32

32

32

38.5

25.5

45

54.5

22.5

Pertambangan

20.75

48

41.5

51

54.5

41.5

35

41.5

41.5

41.5

48

35

54.5

64

32

Rawa

4.75

16

9.5

19

22.5

9.5

9.5

9.5

9.5

16

22.5

32

Hutan Primer

Tabel 5. Estimasi emisi gambut pada berbagai tutupan lahan dan konversi lahan

Estimasi emisi gambut dihitung berdasarkan rata-rata selama 25 tahun (sumber: Agus et. al, 2012)

128

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Lampiran 5
1.

Fungsi menyimpan gambar kurva

Gambar paling kiri merupakan fungsi untuk menyimpan gambar kurva dengan
pilihan format png, jpg, bmp, atau gif. Untuk lebih jelasnya cara menyimpan
gambar dari kurva abatement cost dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 101. Menyimpan gambar kurva ke format gambar

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

129

2.

Fungsi untuk menyalin gambar ke media lain

klik gambar yang dilingkari merah lalu tempel atau paste kan ke dalam aplikasi lain.
Misalkan: klik gambar salin gambar lalu ditempel atau di paste ke dalam aplikasi
paint.

3.

Pengaturan perbesar dan perkecil gambar kurva

Perbesaran

Perbesar

Perkecil


Terdiri dari tiga gambar, yaitu perbesaran, perbesar, perkecil. Untuk mengatur
besaran atau mengecilkan sesuai yang kita inputkan gunakan perbesaran. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

130

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 102. Pengaturan perbesaran/perkecil kurva

Pilih perbesar atau perkecil untuk merubahnya secara otomatis.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

131

4.

Format bagan

Format bagan berfungsi untuk mengatur tampilan kurva abatement cost,


diantaranya mengatur Aksis X, Aksis Y, Warna kurva, Label, Legenda, Batas, dan
Latar Belakang. Untuk menggunakan format bagan klik kiri gambar yang dilingkari
merah seperti pada gambar bawah ini.

Tampilan pengaturan format bagan aksis X dan Y (menu utama -> huruf)
Mengatur tampilan huruf dari garis X (horizontal) atau garis Y (vertikal), dapat
diatur jenis tulisan dan ukurannya dan pemberian warna. Hasil pengaturan dapat
dilihat di bagan preview.

Gambar 103. Pengaturan huruf (axis X dan Y)

132

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Tampilan pengaturan format bagan aksis X dan Y (menu utama -> garis)
Mengatur tampilan garis pada menu utama dari garis X (horizontal) atau Y
(vertikal), dapat diatur ukuran garisnya dengan satuan pixel, format garis, dan
warna

Gambar 104. Pengaturan garis (axis X dan Y)

Keterangan:
Format Garis : definisi format yang menggunakan pola nilai array, dipisahkan oleh
titik koma (jika kosong dari format garis standar yang digunakan).
Aturannya adalah sebagai berikut:

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

133

Misalnya:

Satu nilai yaitu "10", berarti garis putus-putus dengan


panjang 10 pixel untuk kedua jalur dan jarak ruas. Contoh:

Dua nilai yaitu "10; 5", berarti garis putus-putus dengan panjang
10 pixel segmen garis dan 5 piksel panjang jarak ruas. Contoh:

Lebih dari dua nilai yaitu "10; 5; 2; 5", berarti garis putus-putus
dengan dua urutan garis jarak ruas dengan panjang masing-masing
10 dan 5 pixel, diikuti oleh 2 dan 5 segmen dasbor pixel. Contoh:

Jenis Dialog Pengaturan Model Warna (Swatches, HSB, RGB)


Untuk mengubah pengaturan warna baik pada huruf maupun garis terdapat 3 jenis
model pewarnaan yaitu model swatches, HSB, dan RGB.
Pengaturan warna tipe swatches
Tipe warna swatches menerapkan blok warna yang sudah tersedia dalam satu
paket, hanya tinggal pilih dan gunakan. Model penempatannya seperti palette
untuk melukis.

134

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 105. Dialog pengaturan warna swatches

Pengaturan pewarnaan tipe HSB


Tipe pewarnaan HSB terdiri dari 3 bagian yaitu: Hue (H), Saturation (S), Brightness
(B). Pengertian Hue merupakan karakteristik warna berdasar cahaya yang
dipantulkan oleh objek, dalam warna dilihat dari ukurannya mengikuti tingkatan 0
sampai 359. Sebagai contoh, pada tingkat 0 adalah warna Merah, 60 adalah warna
Kuning, untuk warna Hijau pada tingkatan 120, sedangkan pada 180 adalah warna
Cyan. Untuk tingkat 240 merupakan warna Biru, serta 300 adalah warna Magenta.
Saturation/Chroma adalah tingkatan warna berdasarkan ketajamannya berfungsi
untuk mendefinisikan warna suatu objek cenderung murni atau cenderung kotor

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

135

(gray). Saturation mengikuti persentase yang berkisar dari 0% sampai 100%


sebagai warna paling tajam.
Brightness adalah tingkatan warna berdasarkan pencampuran dengan unsur
warna Putih sebagai unsur warna yang memunculkan kesan warna terang atau
gelap. Nilai koreksi warna pada Brightness/Lightness berkisar antara 0 untuk warna
paling gelap dan 100 untuk warna paling terang.

Gambar 106. Dialog pengaturan warna HSB

136

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Pengaturan pewarnaan tipe RGB


RGBadalah suatutipe pewarnaanyang terdiri atas 3 buah warna utama : merah
(Red), hijau(Green), danbiru(Blue), yang ditambahkan dengan berbagai cara
untuk menghasilkan bermacam-macamwarna. Kelebihan model warna ini
adalah gambar mudah disalin/ dipindah ke alat lain tanpa harus dikonversike
model warna lain, karena cukup banyak peralatan yang memakai model warna
ini. Kelemahannya adalah tidak bisa dicetak sempurna denganprinter, karena
kebanyakan printer menggunakan model warnaCMYK, sehingga harus diubah
terlebih dahulu. RGB merupakan model warnaaditif, yaitu ketiga berkas cahaya
yang ditambahkan bersama-sama, dengan menambahkan panjang gelombang,
untuk membuat spektrum warna akhir. Model warna direpresentasi dengan nilai
komponennya, seperti dalam RGB (r, g, b) masing-masing nilai antara 0 hingga 255
sesuai dengan urusan masing-masing yaitu pertama Red, kedua Green dan ketiga
adalah nilai Blue dengan demikian masing-masing komponen ada 256 tingkat.
Apabila dikombinasikan maka ada 256 x 256 x 256 atau 16.777.216 kombinasi
warna RGB yang dapat dibentuk.

Gambar 107. Dialog pengaturan warna RGB


REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

137

Pengaturan warna
Pengaturan warna didefinisikan sebagai pola pengaturan bentuk warna, setiap
warna akan mewakili warna zonasi pada kurva. Anda dapat mendefinisikan
sebanyak mungkin warna sebagai pembeda tiap zona. Untuk menambahkannya
klik + (tambah) untuk menambah warna, dan (hapus) untuk menghapus warna.
Template warna secara otomatis tersedia sebagai menu dropdown pilih di bawah
pilihan warna.
Menghapus warna

Untuk mengatur garis dan


pemberian warna

Menambah warna

Template warna
untuk memilih
paket warna yang
sudah ditentukan

Gambar 108. Pengaturan warna kurva

138

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Menambahkan label
Bagan grafik kurva merepresentasikan satu perubahan penggunaan lahan. Garis
horizontal (x) menjelaskan nilai emisi dan Garis vertikal (y) menjelaskan nilai
biaya peluang. Kurva transisi dapat dianalisa dengan mudah melalui bagan.
Pemberian label dapat digunakan untuk menandai dan membandingkan kurva
yang mengalami perubahan pengunaan lahan. Untuk membuat label, klik kiri
pada kurva yang akan dilabelkan lalu pilih tambah label, untuk menghapusnya klik
kanan label yang sudah dibuat lalu hapus tabel.
Label

Klik kiri pada bagan maka akan muncul gambar tambah Label

Gambar 109. Penggunaan label pada kurva

Pada format bagan, pengaturan label dapat diubah warna huruf dan bentuknya
seperti pada gambar di bawah ini.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

139

Memilih jenis huruf


label dan ukurannya

Memberikan efek
pada huruf
Memilih warna
huruf

Gambar 110. Pengaturan penyesuaian tampilan label

Pengaturan legenda
Legenda merupakan keterangan dari data unit perencanaan. Pada format Bagan
legenda dapat diatur jenis tulisannya maupun warna dari tulisan legendanya.

140

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Memilih jenis
huruf legenda dan
ukurannya
Memberikan efek
pada legenda
Memilih warna
legenda

Legenda

Gambar 111. Pengaturan tampilan legenda

Pengaturan batas
Pengaturan batas digunakan untuk merubah tampilan penggunaan batas.
Pengaturan dapat berupa tulisan, warna, huruf dan garisnya. Untuk lebih jelasnya
lihat gambar dibawah ini untuk pengaturan garis batas.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

141

Untuk mengatur ukuran


garis dalam satuan pixel
Mengatur bentuk format
garis yang menggunakan
pola nilai array
Mengatur warna garis yang dapat dipilih
menggunakan dialog pemilih warna

Gambar 112. Pengaturan garis batas

Keterangan:
Gambar dialog pemilihan warna garis akan muncul ketika blok warna pada pilihan
warna garis dipilih.

142

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 113. Dialog pemilihan warna garis model swatches

Latar belakang
Warna dasar latar belakang kurva abatement cost berwarna putih namun pada
menu bagan warna latar belakang tampilan kurva abatement cost dapat diubah
sesuai keinginan.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

143

Gambar 114. Pengaturan latar belakang tampilan kurva

Pengaturan tayangan
Pengaturan tayangan digunakan untuk mengatur tampilan pada kurva abatement
cost. Untuk aksesnya pilih pengaturan tayangan seperti pada gambar yang
dilingkari merah di bawah ini.

144

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Gambar 115. Pengaturan tayangan

Fungsi lainnya
Fungsi lainnya yang dapat membantu mempermudah menganalisis bagan kurva
abatement cost adalah tombol biaya positif, biaya negatif, tunjukkan garis batas,
dan legenda bagan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini, yang dilingkari
merah adalah fungsi untuk mempermudah pembacaan dan analisis data pada
kurva.

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

145

Biaya positif
Biaya positif berfungsi untuk menampilkan kurva biaya positif saja. Untuk melihat
kurva biaya positif klik kiri tombol biaya positif.
Sebagai contoh gambar di bawah ini menampilkan biaya positif dari gabungan
kurva emisi dan sekuestrasi.

Gambar 116. Kurva abatement cost tampilan biaya positif

146

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

Biaya negatif
Biaya negatif berfungsi untuk menampilkan kurva biaya negatif. Untuk melihat
kurva biaya negatif klik kiri tombol biaya negatif.
Sebagai contoh gambar di bawah ini menampilkan biaya negatif dari gabungan
kurva emisi dan sekuestrasi.

Gambar 117. Kurva abatement cost tampilan biaya negatif

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

147

Garis batas
Garis batas digunakan untuk membatasi nilai garis batas emisi dan nilai garis batas
biaya oportunitas dari hasil perubahan penggunaan lahan. Untuk melihat kurva
biaya dengan garis batas klik kiri tombol garis batas.

Pemberian garis batas


dengan memberikan
nilai atur batas 14

Gambar 118. Garis batas kurva abatement cost

Legenda bagan
Legenda bagan digunakan untuk melihat keterangan unit bagan. Tombol legenda
bagan dapat diaktifkan dengan menekan tombol bagan.
Gambar tampilan legenda bagan ketika diklik.

148

REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software

E-Mail: abacus@worldagroforestry.org
Website: http://www.worldagroforestry.org/sea/abacus
Copyright World Agroforestry Centre 2012

Anda mungkin juga menyukai