Abacus Manual Indonesian
Abacus Manual Indonesian
REDD Abacus SP
Buku Panduan Pengguna dan Software
Degi Harja, Sonya Dewi, Meine van Noordwijk, Andree Ekadinata, Arief Rahmanulloh, Feri Johana
Sitasi
Harja D, Dewi S, van Noordwijk M, Ekadinata A, Rahmanulloh A, Johana F. 2012. REDD Abacus
SP - Buku Panduan Pengguna dan Software. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre
(ICRAF) Southeast Asia Regional Program. 148p.
Hak Cipta
The World Agroforestry Centre (ICRAF) mempunyai hak cipta untuk publikasi dan halaman
webnya namun mendorong duplikasi, tanpa perubahan, dari materi yang bertujuan tidak
ekonomi (non-komersial). Diperlukan kutipan yang tepat dalam semua hal. Informasi yang
dimiliki oleh orang lain yang memerlukan izin harus ditandai. Informasi yang disediakan oleh
ICRAF, berdasarkan pengetahuan yang terbaik, adalah benar namun kami tidak menjamin
informasi tersebut dan kami juga tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan yang
ditimbulkan dari penggunaan informasi tersebut.
Link situs yang ICRAF sediakan memiliki kebijakan sendiri yang harus dihormati/dihargai.
ICRAF menjaga database pengguna meskipun informasi ini tidak disebarluaskan dan hanya
digunakan untuk mengukur kegunaan informasi tersebut. Tanpa pembatasan, silahkan
menambah link ke situs kami www.worldagroforestry.org pada situs anda atau publikasi.
ISBN 978-979-3798-70-5
Kontak
Degi Harja (d.harja@cgiar.org)
World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia
Jalan CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang,
Bogor 16115
[PO Box 161, Bogor 16001, Jawa Barat]
Indonesia
Tel: +62 251 8625415
Fax: +62 251 8625416
Email: icraf-indonesia@cgiar.org
www.worldagroforestry.org/regions/southeast_asia
Kompilator: Noordama
Tata letak: Riky Mulya H dan desain sampul: Sadewa
2012
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN_____________________________________________________________________________ 1
CARA MENGINSTAL APLIKASI______________________________________________________________ 3
Windows________________________________________________________________________________ 3
Linux____________________________________________________________________________________ 4
Mac______________________________________________________________________________________ 4
MEMULAI APLIKASI_________________________________________________________________________ 5
Fungsi Menu Utama REDD Abacus SP___________________________________________________ 5
Menu Interaksi Pengguna_______________________________________________________________ 7
Menu Interaksi Pengguna Terstruktur____________________________________________________ 9
1. MASUKAN _______________________________________________________________________________ 11
Data Spasial dan Cadangan Karbon_____________________________________________________ 12
Sistem Penggunaan Lahan__________________________________________________________ 13
Unit Perencanaan___________________________________________________________________ 18
Matriks Perubahan__________________________________________________________________ 22
Cadangan Karbon___________________________________________________________________ 32
Data Ekonomi__________________________________________________________________________ 38
Valuasi Biaya Manfaat______________________________________________________________ 40
Net Present Value (NPV)_____________________________________________________________ 42
Biaya-Manfaat dari Konversi Lahan___________________________________________________ 43
Emisi dari Sumber Lain_________________________________________________________________ 45
Emisi dari Gambut__________________________________________________________________ 45
Emisi dari Kegiatan Pengelolaan_____________________________________________________ 46
2. KELUARAN_______________________________________________________________________________ 49
Matriks Emisi___________________________________________________________________________ 50
Total Biaya Manfaat_____________________________________________________________________ 54
Matriks Biaya Oportunitas______________________________________________________________ 59
Ringkasan______________________________________________________________________________ 65
Kurva Abatement Cost__________________________________________________________________ 68
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software
iii
3. SIMULASI SKENARIO____________________________________________________________________ 77
Pengaturan Skenario___________________________________________________________________ 78
Pengaturan Ulangan________________________________________________________________ 80
Matriks Peluang Perubahan (MPP)___________________________________________________ 83
Skenario Perubahan Penggunaan Lahan_____________________________________________ 89
Skenario Dinamik___________________________________________________________________ 91
Cadangan Karbon______________________________________________________________ 92
Net Present Value (NPV)_________________________________________________________ 93
Biaya Manfaat dari Konversi Lahan______________________________________________ 94
Emisi dari Gambut______________________________________________________________ 95
Emisi dari Kegiatan Pengelolaan_________________________________________________ 96
Keluaran Simulasi_______________________________________________________________________ 97
Ringkasan__________________________________________________________________________ 99
Perubahan Penggunaan Lahan_____________________________________________________ 103
Total Biaya-Manfaat________________________________________________________________ 110
Matriks Opportunity Cost___________________________________________________________ 113
DAFTAR PUSTAKA_________________________________________________________________________119
LAMPIRAN________________________________________________________________________________123
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pilihan bahasa________________________________________________________ 5
Gambar 2.Tampilan menu utama_________________________________________________ 6
Gambar 3. Tampilan menu interaksi pengguna______________________________________ 8
Gambar 4. Pengaturan bingkai tampilan menu______________________________________ 8
Gambar 5. Tampilan menu terstruktur_____________________________________________ 9
Gambar 6. Pengaturan menu terstruktur___________________________________________ 9
Gambar 7. Langkah awal untuk membuat proyek baru_______________________________11
Gambar 8. Tampilan menu masukan______________________________________________12
Gambar 9. Data spasial dan cadangan karbon______________________________________13
Gambar 10. Sistem penggunaan lahan____________________________________________15
Gambar 11. Impor tabel data dari excel___________________________________________16
Gambar 12. Tabel daftar sistem penggunaan lahan__________________________________17
Gambar 13. Eligibilitas sistem penggunaan lahan___________________________________18
Gambar 14. Masukan data unit perencanaan_______________________________________21
Gambar 15. Membuat unit perencanaan__________________________________________22
Gambar 16. Matriks perubahan__________________________________________________23
Gambar 17. Pop-up ukuran luasan total___________________________________________24
Gambar 18. Pop-up validasi fraksi unit perencanaan_________________________________25
Gambar 19. Pengaturan interval waktu matriks perubahan___________________________26
Gambar 20. Data matriks perubahan lahan pada excel_______________________________26
Gambar 21. Pengaturan data impor dari clipboard pada matriks perubahan______________27
Gambar 22. Impor data tabel dari excel___________________________________________28
Gambar 23. Hasil impor clipboard________________________________________________29
Gambar 24. Pengaturan tampilan bentuk__________________________________________30
Gambar 25. Tampilan data bentuk_______________________________________________31
Gambar 26. Penggunaan satuan unit_____________________________________________32
Gambar 27. Siklus perubahan cadangan karbon____________________________________33
vi
vii
viii
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan private dan social_________________________________________________________40
Tabel 2. Sistem penggunaan lahan_________________________________________________________ 123
Tabel 3. Contoh zona pemanfaatan ruang dan asumsi rencana pembangunan yang
didapat melalui diskusi para pihak_________________________________________________ 125
Tabel 4. Lahan tutupan dan cadangan karbon_____________________________________________ 126
Tabel 5. Estimasi emisi gambut pada berbagai tutupan lahan dan konversi lahan__________ 128
PENDAHULUAN
REDD Abacus SP adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk:
Ruang hard disk minimum 110 MB dengan Java Virtual Machine (JVM).
Kapasitas memori minimum (RAM) 256 MB.
Komputer desktop atau notebook dengan sistem operasi Windows, Linux
atau Mac.
Windows
Pada sistem operasi Windows paket instalasi tersedia dalam dua jenis, yaitu
dengan memasukan Java Virtual Machine (JVM) ke dalam paket dan tanpa
JVM. Bagi mereka yang tidak terbiasa menggunakan "Java Virtual Machine"
disarankan untuk mengunduh JVM dan menginstal Java terlebih dahulu
sebelum menginstal perangkat lunak REDD Abacus.
Perangkat lunak Java dapat diunduh di situs: http://www.java.com/en/
download/.
Setelah diunduh, ekstrak file zip kemudian dobel klik file abacus_setup.exe,
ikuti instruksi pada prosedur instalasi.
Catatan:
Linux
Unduh aplikasi REDD Abacus SP yang tersedia untuk sistem operasi Linux. Buka
shell dan ketikan cd (change directory) ke direktori dimana anda menginstal.
Pada prompt ketik: sh ./abacus.bin.
Catatan: Anda perlu menginstal Java Virtual Machine (versi 1.6 atau yang lebih
baru).
Mac
Unduh aplikasi REDD Abacus SP yang tersedia untuk Mac, lalu klik dua kali file
Abacus.
Catatan:
MEMULAI APLIKASI
Aplikasi REDD Abacus SP memiliki beberapa pilihan bahasa, standarnya berbahasa
Inggris. Pengguna dapat menjalankan aplikasi dengan pilihan bahasa Indonesia
atau Vietnam.
Jika diinstal di sistem operasi Windows maka pilih start > All Program > cari folder
REDD Abacus SP > pilih bahasa dengan membuka folder other languages > klik
REDD Abacus SP Bahasa.
Bilah Menu
Bilah Alat
2
3
4
5
8
Keterangan:
1.
Proyek baru
Tombol ini berfungsi untuk membuat proyek baru.
2.
Buka Proyek
Tombol ini berfungsi untuk membuka proyek yang pernah dibuat
sebelumnya.
3.
Simpan proyek
Tombol ini berfungsi untuk menyimpan file proyek yang sudah dibuat.
4.
5.
Simpan keluaran
Tombol ini berfungsi untuk menyimpan hasil data keluaran, dapat dalam
bentuk file *.txt atau file *.xls.
6.
Tutup proyek
Tombol ini berfungsi untuk menutup proyek yang sudah kita buat. Sebelum
proyek benar-benar ditutup terdapat konfirmasi pilihan apakah proyek benarbenar akan ditutup. Pilih Yes untuk menutupnya, pilih No untuk kembali ke
aplikasi.
7.
Bantuan
Tombol ini berisi informasi panduan cara penggunaan perangkat lunak.
8.
Keluar
Tombol ini berfungsi untuk menutup aplikasi. Sebelum benar-benar keluar
dari aplikasi terdapat konfirmasi pilihan apakah anda yakin akan menutup
aplikasi ini. Pilih Yes untuk keluar dari aplikasi, pilih No untuk kembali ke
aplikasi.
Deskripsi
digunakan untuk
mendeskripsikan
proyek yang akan
dibuat sebagai
keterangan atau
dokumentasi.
Untuk mengembalikan ke tampilan semula klik kiri Proyek -> lalu pilih gambar
restore.
klik kiri
Tanda/gambar disamping
digunakan untuk mengembalikan
ke tampilan semula (Restore).
1. MASUKAN
Untuk membuat proyek baru pilih menu berkas > proyek baru > kemudian ketikan
nama proyeknya. Contoh: Proyek 1 > lalu klik OK.
11
12
13
secara ekonomi dan sosial untuk jangka pendek maupun jangka panjang,
walaupun seringkali berdasarkan pertimbangan waktu dan manfaat akan
sangat berkebalikan. Berkaitan dengan upaya pengurangan emisi karbon dari
penggunaan lahan maka diperlukan upaya pengendalian alih fungsi lahan yang
menitikberatkan secara berkelanjutan dan keuntungan jangka panjang.
Tujuan perencanan penggunaan lahan rendah emisi adalah membuat prediksi dan
prakiraan perubahan penggunaan lahan dimasa yang akan datang. Kemampuan
ini merupakan bentuk perhatian kegiatan perencanaan agar dimasa depan kondisi
yang direncanakan akan benar-benar dapat diwujudkan, hal tersebut tentu saja
didukung oleh kebijakan dan sumber daya yang dapat disiapkan oleh pemerintah
daerah.
Untuk kebutuhan perencanaan rendah emisi karbon, penggolongan satuan
penggunaan lahan harus dilakukan secara cermat. Pengelompokan tersebut
diharapkan dapat dengan akurat melihat kondisi masing-masing daerah. Asas
heterogenitas wilayah perlu dilihat secara baik untuk dapat melihat perbedaan
karakteristik antar wilayah. Contoh sistem penggunaan lahan dapat dilihat pada
lampiran 1.
Memasukkan data di Sistem Penggunaan Lahan (SPL):
Untuk memasukkan data Sistem Penggunaan Lahan (SPL), dari menu utama klik
kiri tombol masukan -> data spasial & cadangan karbon -> sistem penggunaan
lahan atau dapat juga diakses dari menu terstruktur (biasanya terdapat di sebelah
kiri aplikasi) klik kiri +masukan -> +data spasial & cadangan karbon -> sistem
penggunaan lahan.
14
Menggunakan fitur impor dari clipboard untuk menyalin data sistem penggunaan
lahan dari excel atau spreadsheet ke dalam REDD Abacus SP.
Salin data pada excel atau spreadsheet lalu klik kiri tombol impor dari clipboard,
tekan Yes.
15
Tampilan menu masukan data sistem penggunaan lahan jika pertama kali
membuat proyek maka akan ada satu sistem penggunaan lahan yang sudah di
definisikan di tabel, ganti nama label sesuai yang diinginkan. Pengguna dapat
menambahkan data dengan cara klik tombol tambah data (+) dan klik tombol
hapus (-) untuk menghapus data.
16
Eligibilitas
Eligibilitas daftar sistem penggunaan lahan berkaitan dengan kelayakan
perubahan dari mekanisme REDD yang didefinisikan pada buku panduan
IPCC. Pilihan eligibilitas digunakan untuk menganalisis keluaran berdasarkan
pertimbangan perubahan eligibilitas. Klik tab eligibilitas untuk menampilkannya.
17
Unit Perencanaan
Unit perencanaan bisa sangat beragam tergantung kepada kesepakatan antar
pemangku kepentingan, apakah unit perencanaan yang akan dibuat tersebut
didasarkan kepada wilayah zona administratif politik (pusat-daerah, propinsi,
kabupaten, atau bahkan desa) atau wilayah-wilayah yang memiliki perencanaan
fungsional seperti wilayah hutan produksi, HTI, perkebunan dan lain sebagainya.
Karena sifatnya yang partisipatif, dalam proses membangun unit perencanaan/
zona pemanfaatan ruang perlu digali informasi sedalam-dalamnya dari pemangku
kepentingan (stakeholder) yang terlibat mengenai rencana pembangunan suatu
18
wilayah. Hal ini akan sangat membantu karena pada kenyataannya, proses
penentuan zona pemanfaatan ruang tidak akan terlepas dari berbagai asumsiasumsi arah pembangunan terutama rencana pembangunan di masa yang akan
datang dengan segala kompleksitasnya. Hal berikutnya yang tidak kalah penting
adalah menggali informasi mengenai kantung-kantung konflik sumberdaya
alam dan lahan yang terjadi. Informasi ini akan sangat penting dan membantu
dalam menentukan arah intervensi kebijakan nantinya setelah diketahui skenario
atau strategi apa yang akan digunakan dalam menurunkan emisi dari suatu
zona pemanfaatan ruang. Harapannya adalah selain dapat merumuskan strategi
penurunan emisi, skenario yang dibangun pada akhirnya nanti juga dapat menjadi
acuan atau landasan untuk pendistribusian manfaat sumberdaya alam/lahan
yang berkeadilan dan juga dapat digunakan sebagai alat untuk mereduksi atau
bahkan sebagai alat penyelesaian konflik atas sumberdaya alam atau tenurial.
Proses membangun zona pemanfaatan ruang merupakan tahap awal yang sangat
penting, dimana pada tahap-tahap berikutnya zonasi ini akan terus diacu. Pada
dasarnya tahapan ini bertujuan untuk membangun unit analisa (zona pemanfaatan
ruang) yang akan dijadikan acuan pada tahapan-tahapan berikutnya, selain
itu tahapan awal ini juga digunakan sebagai alat inventarisasi pembangunan
berbasis lahan yang terdapat pada suatu wilayah, mengidentifikasi sinergi alokasi
ruang wilayah dengan kegiatan pembangunan berbasis lahan sektoral dan
mengidentifikasikan kebijakan pemanfaatan ruang tertentu baik yang dilakukan
oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Membangun Unit Perencanaan (Zona Pemanfaatan Ruang)
Emisi gas rumah kaca dari suatu wilayah dimasa yang akan datang dapat
diperkirakan melalui perencanaan pembangunan berbasis lahan yang akan
dilaksanakan di wilayah tersebut. Perencanaan pembangunan yang akan dilakukan
19
pada suatu wilayah lebih lanjut dideskripsikan kedalam zona pemanfaatan ruang.
Dalam membangun zona pemanfaatan ruang, terdapat beberapa langkah yang
perlu diperhatikan, yaitu:
Contoh zona pemanfaatan ruang dan asumsi rencana pembangunan dapat dilihat
pada lampiran 2.
Memasukkan data unit perencanaan:
Membuat daftar unit perencanaan atau menyalin semua daftar unit perencanaan
yang sudah dibuat sebelumnya menggunakan excel. Langkah pertama, jika sedang
berada di menu utama klik kiri tombol masukan -> data spasial & cadangan
karbon -> unit perencanaan atau jika diakses dari menu terstruktur klik kiri
+masukan -> +data spasial & cadangan karbon -> unit perencanaan.
20
Akses ke unit
perencanaan dari
menu utama
Secara otomatis terdapat satu unit perencanaan yang sudah ada. Pengguna
dapat menambah unit perencanaan dengan cara klik tombol tambah (+) dan klik
tombol hapus (-) untuk menghapus unit perencanaan, dapat juga menyalin data
menggunakan tombol impor dari clipboard. (contoh: salin data dari excel dan klik
tombol impor dari clipboard).
21
Matriks Perubahan
Matriks perubahan lahan merupakan salah satu metode dalam menganalisa
perubahan tutupan/penggunaan lahan pada dua waktu yang berbeda. Metode ini
dapat menganalisa perubahan ditiap-tiap kelas penggunaan/tutupan lahan hingga
dapat menunjukkan berapa luasan dari perubahan tersebut.
Membuat matriks perubahan penggunaan lahan dengan memilih menu matriks
perubahan. Jika sedang berada di menu utama klik kiri tombol masukan -> data
spasial & cadangan karbon -> matriks perubahan atau jika diakses dari menu
terstruktur klik kiri +masukan -> data spasial & cadangan karbon -> matriks
perubahan.
22
Akses matriks
perubahan dari
menu utama
Kemudian akan muncul Ukuran luasan total belum diisi. Pilih Yes jika akan
menggunakan data luasan dari matriks perubahan yang akan diisikan.
23
Kemudian akan muncul kembali Fraksi unit perencanaan tidak valid. Tekan Yes
untuk menentukan fraksi berdasarkan pada luas unit perencanaan sebelumnya.
24
25
26
dari clipboard
Apabila yang disalin hanya data matriknya maka hilangkan centang judul
baris dan kolom dan indeks judul.
Apabila yang disalin adalah data beserta judul baris dan kolomnya maka
centang judul baris dan kolom.
Apabila yang disalin dari excel beserta indeks judul maka centang indeks
judul.
Gambar 21. Pengaturan data impor dari clipboard pada matriks perubahan
27
28
29
Untuk merubah tampilan data dari matriks data menjadi tampilan bentuk, dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Klik kiri
tombol
beralih ke
tampilan
bentuk
30
Tombol untuk
kembali ke tampilan
bentuk matriks
31
Cadangan Karbon
Cadangan karbon adalah kandungan karbon yang tersimpan, baik itu pada
permukaan tanah sebagai biomasa tanaman, sisa tanaman yang sudah mati
(nekromasa), maupun dalam tanah sebagai bahan organik tanah.
Cadangan karbon ini tidak lain adalah unsur kimia karbon (dengan notasi C) dalam
bentuk yang tidak tetap. Unsur karbon pada biomasa tanaman yang berbentuk
padat dapat berubah menjadi bagian dari udara ketika biomasa tersebut terurai
(terdekomposisi), atau sebaliknya dari udara berubah kembali menjadi biomasa
tanaman melalui proses fotosintesa.
Perubahan wujud karbon ini kemudian menjadi dasar untuk menghitung emisi,
dimana sebagian besar unsur karbon (C) yang terurai ke udara biasanya terikat
dengan O2 (oksigen) dan menjadi CO2 (karbon dioksida). Itulah sebabnya ketika
satu hektar hutan menghilang (pohon-pohonnya mati), maka biomasa pohonpohon tersebut cepat atau lambat akan terurai dan unsur karbonnya terikat
ke udara menjadi emisi (terlepas dari perdebatan laju dekomposisi kayu yang
32
bervariasi). Dan ketika satu lahan kosong ditanami tumbuhan, maka akan terjadi
proses pengikatan unsur C (karbon) dari udara kembali menjadi biomasa tanaman
secara bertahap ketika tanaman tersebut tumbuh besar (sekuestrasi). Ukuran
volume tanaman penyusun lahan tersebut kemudian menjadi ukuran jumlah
karbon yang tersimpan sebagai biomasa (cadangan karbon).
Semakin besar volume tanaman pada satu lahan, maka semakin besar pula unsur
karbon yang tersimpan sebagai biomasa. Dan dapat dipastikan semakin besar
pula unsur karbon yang sebelumnya berbentuk CO2 di udara terserap menjadi
biomasa (sekuestrasi). Sehingga efek rumah kaca karena pengaruh unsur CO2 dapat
dikurangi, karena kandungan CO2 di udara otomatis menjadi berkurang. Namun
sebaliknya, efek rumah kaca akan bertambah jika tanaman-tanaman tersebut mati.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software
33
34
organik yang terdapat pada permukan tanah dan pada tanah itu sendiri.
Pengukuran dan penghitungan cadangan karbon pada bagian-bagian tersebut
(pools) secara lebih detil dapat dilihat pada buku Pengukuran Cadangan Karbon:
dari tingkat lahan ke bentang lahan terbitan ICRAF (Hairiah et. al 2001).
Cadangan karbon beberapa jenis tutupan lahan yang sudah pernah diukur pada
lokasi tertentu dapat dilihat pada lampiran 3.
Catatan:
Pada jenis tutupan lahan yang mempunyai rotasi penanaman kembali setelah
jangka waktu tertentu, maka estimasi cadangan karbon yang harus diambil adalah
cadangan karbon rata-rata selama satu rotasi tersebut (rata-rata waktu).
Misalnya adalah perkebunan karet. Jika rotasi perkebunan karet adalah sekitar 35
tahun, maka rata-rata cadangan karbon untuk satu rotasi adalah setengah dari
maksimum cadangan karbon perkebunan karet tersebut pada umur ke-35. Gambar
28 menunjukan contoh diagram untuk rotasi penanaman karet.
35
36
Hal tersebut diatas tidak berlaku untuk jenis tutupan lahan yang dianggap tidak
terjadi perubahan cadangan karbon dari tahun ke tahun (atau perubahannya
sangat kecil sehingga bisa diabaikan) seperti hutan alami, savanna atau mungkin
juga agroforestri kompleks semacam hutan karet.
Membuat daftar nilai cadangan karbon dengan memilih cadangan karbon,
jika sedang berada di menu utama klik kiri tombol masukan -> data spasial &
cadangan karbon -> cadangan karbon atau jika diakses dari menu terstruktur
klik +masukan -> +data spasial & cadangan karbon -> cadangan karbon. Lebih
jelasnya lihat pada gambar di bawah ini.
Akses cadangan
karbon dari
menu utama
37
Isi nilai cadangan karbon setiap Sistem Penggunaan Lahan (SPL) pada masingmasing kolom dan berdasarkan unit perencanaan masing-masing.
Gambar 30. Data cadangan karbon tiap lahan per unit perencanaan
Data Ekonomi
Data ekonomi merupakan data masukan yang akan mempengaruhi manfaat dan
kerugian dari penggunaan perubahan lahan dan pengaruh ekonomi terhadap
emisi yang dihasilkan.
38
Pilih tombol data ekonomi pada data masukan atau dapat diakses dari menu
terstruktur di sebelah kiri dengan mengklik tanda + pada data ekonomi.
39
Social Profitability
Dari beberapa sumber yang didapatkan perbedaan NPV sosial dan private pada
suatu kebijakan, misalnya pajak, subsidi dan pembatasan impor. Private dan NPV
sosial dinyatakan dalam $/ha di Abacus. Profitabilitas private biasanya digunakan
untuk menilai daya saing dan efisiensi di tingkat petani, oleh karena itu lebih
mencerminkan untuk sisi operator lahan.
40
Klik kiri data ekonomi -> valuasi biaya-manfaat -> klik gambar tambah (+) -> label
otomatis Private, dapat diubah atau ditambah menjadi social. Namun tidak bisa
dihapus semua, harus ada salah satu pilihan masukan valuasi biaya-manfaat baik
mewakili private ataupun social.
41
t=n
NPV =
t=0
Bt - Ct
(1 + i)t
42
43
44
45
sertakan emisi dari gambut lalu isi faktor emisi atau emisi aktual dari gambut.
Faktor emisi digunakan dengan melibatkan ukuran luasan. Emisi aktual digunakan
dengan mengabaikan hitungan luasan dan biasanya digunakan untuk emisi dari
kegiatan pengelolaan. (Contoh emisi dari kegiatan pengelolaan yaitu: emisi industri
dll). Untuk melihat tampilan masukan emisi dari gambut lihat gambar 36 di bawah
ini.
46
dari kegiatan pengelolaan, lalu centang kotak centang sertakan emisi dari kegiatan
pengelolaan dan pilih tombol radio emisi aktual lalu pilih satuan unit ton CO2-eq/
tahun. Untuk melihat tampilan emisi dari kegiatan pengelolaan lihat gambar 37 di
bawah ini.
Setelah semua data dimasukan maka REDD Abacus SP akan menghitung hasil
kalkulasinya, Untuk melihat hasil penghitungan emisi dapat dilihat pada menu
keluaran.
47
2. KELUARAN
Untuk melihat hasil keluaran dari data-data yang sudah dimasukan maka klik
kiri tombol keluaran pada tampilan menu utama tampilan aplikasi atau klik kiri
+keluaran pada tampilan menu terstruktur interaksi pengguna (biasanya berada di
sebelah kiri aplikasi).
49
Matriks Emisi
Matriks emisi merupakan keluaran dari perhitungan matriks perubahan lahan yang
memiliki tab menu total emisi setiap unit perencanaan, emisi bersih, emisi total,
dan sekuestrasi total. Untuk melihat hasil keluarannya klik kiri tombol keluaran ->
klik tombol matriks emisi atau pada bingkai menu struktur (sebelah kiri aplikasi)
klik kiri +keluaran -> matriks emisi.
50
51
Hasil keluaran matriks emisi untuk tab hitungan total emisi bersih.
Keluaran hasil perhitungan matriks emisi tab emisi total dengan satuan unit ton
CO2-eq/tahun atau ton CO2-eq/(ha.tahun).
52
Matriks emisi untuk tab sekuestrasi total merupakan hasil perhitungan total dari
perubahan sistem penggunaan lahan. Hasil keluaran sekuestrasi total dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
53
55
Total Biaya manfaat terdiri dari hasil perhitungan berdasarkan tab unit
perencanaan, biaya manfaat bersih, manfaat dan biaya yang memiliki satuan
unit $ atau $/ha. Nilai dari total biaya manfaat dapat bernilai positif atau negatif
tergantung manfaat atau kerugian dari perubahan penggunaan lahan.
Hasil matriks total biaya manfaat dari tab unit perencanaan dapat dilihat pada
gambar 45.
Gambar 45. Matriks keluaran total biaya manfaat tampilan unit perencanaan
56
Biaya manfaat bersih merupakan hasil perhitungan bersih manfaat dari setiap
perubahan sistem penggunaan lahan. Hasil keluarannya dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
Total biaya manfaat pada tab manfaat menghasilkan perhitungan yang hanya
menampilkan nilai manfaat dari sistem perubahan lahan. Jika terdapat nilai
kerugian (negatif ) maka tidak akan ditampilkan dan diberi nilai 0.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software
57
Total biaya manfaat pada tab biaya menghasilkan keluaran biaya dari setiap
perubahan sistem penggunaan lahan. Satuan unit yang dapat digunakan adalah $/
ha atau $.
58
59
kiri tombol keluaran -> matriks biaya oportunitas atau dapat diakses dengan
menggunakan tampilan terstruktur (di sisi sebelah kiri aplikasi) klik kiri +keluaran
-> matriks biaya oportunitas.
Pada tampilan keluaran matriks biaya oportunitas pengguna dapat lebih mudah
melihat hasil keluaran yang dibagi berdasarkan tab unit perencanaan, biaya
oportunitas netto, biaya oportunitas positif, dan biaya oportunitas negatif. Lebih
jelasnya keluaran matriks biaya oportunitas untuk tab unit perencanaan dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
60
Matriks biaya oportunitas netto merupakan keluaran berat bersih dari keseluruhan
hasil kalkulasi biaya oportunitas. Data keluaran biaya oportunitas netto dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
61
Matriks biaya oportunitas positif merupakan hasil keluaran pada matriks biaya
oportunitas yang hanya menampilkan hasil perhitungan bernilai positif. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
62
63
64
Ringkasan
Untuk melihat semua ringkasan total hasil keluaran setiap variabel dapat memilih
tombol ringkasan. Tombol ringkasan dapat dipilih dengan memilih tombol
yang ada pada menu aplikasi, klik kiri tombol keluaran -> ringkasan, atau pada
tampilan struktur sebelah kiri aplikasi klik kiri +keluaran -> ringkasan. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar di bawah ini.
Tampilan aplikasi
dalam bentuk terstruktur
65
Pada menu ringkasan terdapat juga tab menu data keluaran emisi yang berkaitan
dengan manfaat kurang dari ambang biaya yang berfungsi untuk melihat emisi
dan biaya oportunitas dari perubahan lahan dengan batas biaya per jangka waktu
beberapa tahun. Isi atribut pada tabel terdiri dari unit perencanaan, penggunaan
lahan sebelumnya, penggunaan lahan baru, hasil emisi, biaya oportunitas, dan
pemenuhan eligibilitas. Batas biaya dapat diperbaharui dengan mengklik tombol
perbaharui dan ganti nilainya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
66
Gambar 56. Ringkasan emisi yang berkaitan dengan manfaat kurang dari ambang biaya
Ringkasan dari tab biaya oportunitas dapat diatur tampilan keluarannya sesuai
kebutuhan pengguna. Pilih unit perencanaan untuk menampilkan keluaran
berdasarkan unit perencanaan, pilih variabel yang akan ditampilkan, pilih satuan
unit yang akan ditampilkan untuk data keluaran.
67
68
3,67
Gambar keseluruhan kurva emisi dan sekuestrasi pada kurva abatement cost dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
69
70
71
10
11
Keterangan:
1.
Simpan gambar
Tombol simpan gambar berfungsi untuk menyimpan gambar kurva dengan
pilihan format png, jpg, bmp, atau gif. Untuk mendapatkan kualitas gambar
kurva yang bagus simpan gambar dalam format BMP (ukuran file dan
pikselnya lebih besar). Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4.
2.
Salin gambar
Klik gambar seperti disamping lalu tempel atau paste kan ke dalam aplikasi
lain. Misalkan: klik gambar salin gambar lalu ditempel atau di paste ke dalam
aplikasi paint. Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4.
3.
Perbesar
Grafik dapat diperbesar secara langsung dengan mengklik tombol perbesar.
Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4.
72
4.
Perkecil
Grafik dapat diperkecil secara langsung dengan mengklik tombol perkecil.
Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4.
5.
Perbesaran
Untuk mengatur besaran sesuai yang kita inputkan gunakan perbesaran,
maka akan muncul kotak dialog pengaturan perbesaran. Dapat diatur dengan
memilih ukuran rasio persentase atau dapat mengatur ukuran lebar dan
tinggi gambar kurva dengan satuan piksel. Dapat juga disesuaikan dengan
bingkai. Lebih jelasnya lihat pada lampiran 4.
6.
Format bagan
Warna grafik, gaya garis dan ukuran font dapat disesuaikan dengan mengklik
tombol grafik format bagan. Penggunaan lebih lanjut tentang format bagan
dapat dilihat di lampiran 4.
73
7.
Pengaturan tayangan
Dialog pengaturan tayangan menampilkan pilihan untuk:
Apakah anda hanya ingin menampilkan
elemen yang hanya memenuhi
persyaratan (transisi yang memenuhi
syarat dan unit perencanaan).
Pilih unit Valuasi biaya- manfaat untuk
ditampilkan pada grafik.
Unit sumbu X dapat dipilih untuk satuan
emisi rata-rata (ton CO2-eq/ha.tahun) atau
unit emisi total per-tahun (ton CO2-eq/
tahun). Anda juga dapat menyesuaikan
rentang unit.
Unit sumbu Y dapat dipilih baik pada skala
logaritmik (standarnya) atau skala normal.
Anda juga dapat menyesuaikan rentang
unit.
8.
9.
74
75
3. SIMULASI SKENARIO
REL atau Reference Emission Level, yaitu acuan jumlah emisi dalam jangka waktu
tertentu dihitung dari emisi akibat perubahan penggunaan lahan. Penurunan emisi
kemudian akan dihitung secara relatif dari acuan jumlah emisi tersebut (REL). Selain
REL dikenal juga RL atau Reference Level, yang merupakan acuan emisi netto yang
dihitung dari pengurangan antara emisi dengan sekuestrasi, antara REL dan RL
seringkali digunakan secara bersama-sama namun mengandung pengertian yang
berbeda.
Data yang dibutuhkan untuk menghitung REL adalah data peta perubahan
penggunaan lahan pada jangka waktu tertentu (berupa matriks perubahan
penggunaan lahan) dan data cadangan karbon untuk setiap sistem penggunaan
lahan pada data peta tersebut. Pastikan semua data yang dibutuhkan sudah
disiapkan dan dimasukan ke dalam program REDD Abacus SP. Langkah ini
mengenai input data dan proses mendapatkan angka emisi, yang akan dilakukan
kemudian adalah melakukan perhitungan nilai emisi untuk masa yang akan datang
menggunakan data input sebelumnya tersebut.
Untuk memulai simulasi skenario akses simulasi dengan klik kiri tombol simulasi
skenario dari menu utama, atau klik kiri +simulasi skenario pada menu struktur
yang berada di sisi kiri aplikasi.
77
Pengaturan Skenario
Untuk memulai simulasi yang pertama kali dilakukan adalah pengaturan skenario.
Akses dengan memilih menu simulasi skenario -> pengaturan skenario. Jika
diakses dari daftar menu struktur (biasanya terletak disebelah kiri aplikasi), klik
+simulasi skenario, maka akan keluar sub menu dari simulasi skenario. Klik tanda +
pada pengaturan skenario.
78
79
Jika cabang menu di bawah simulasi skenario dan pengaturan skenario dibuka
maka akan terlihat seperti pada gambar 63 di atas. Terdapat 3 pilihan menu untuk
mengatur skenario dan 1 pilihan skenario dinamik. Jika ingin melakukan simulasi
skenario maka tahap awal adalah harus mengisi pengaturan ulangan terlebih
dahulu. Hal ini dilakukan untuk melakukan perhitungan nilai emisi pada masa yang
akan datang menggunakan data input sebelumnya.
Pengaturan Ulangan
Untuk memulai membangun REL harus melalui menu ini terlebih dahulu. Pada
bagian ini akan dibangkitkan skenario matriks sesuai dengan jumlah ulangan yang
diatur.
80
81
baris (periode ulangan), lalu pilih Tampilkan Proyek. Maka akan keluar pop-up
Beberapa elemen ulangan akan keluar sebagai proyek tersendiri klik yes untuk
menampilkan proyek baru atau no jika tidak jadi menampilkan proyek baru. Proyek
baru berdasarkan pengaturan ulangan dapat dimodifikasi kembali. Lebih jelasnya
lihat pada gambar 66.
Gambar tampilan panel setelah jumlah ulangan dimasukan.
82
83
84
Jumlah nilai peluang pada satu baris harus sama dengan 1 (satu).
Nilai peluang pada sel-sel diagonal (berwarna kuning) adalah peluang tidak
terjadinya perubahan pada sistem penggunaan lahan yang bersangkutan.
Contohnya: jika nilai peluang belukar pada sel diagonalnya adalah 0.9563,
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software
85
maka luasan belukar yang akan tetap menjadi belukar adalah 0.9563 bagian
(atau sekitar 95,63%) dari luasan sebelumnya. Sehingga jika nilainya adalah
1 (satu), maka tidak akan terjadi perubahan sama sekali dari sistem
penggunaan lahan yang bersangkutan ke penggunaan lahan lainnya.
Untuk memodifikasi MPP dapat dilakukan dengan dua cara :
1.
86
Klik kanan
pada daftar
sistem
penggunaan
lahan kelapa
sawit lalu klik
atur tidak ada
konversi.
87
2.
Menggunakan fungsi salin tabel kemudian tempel fungsi salin tabel tersebut
di excel worksheet. Langkah selanjutnya adalah melakukan modifikasi MPP
sesuai dengan skenario yang telah dibuat. Cara ini lebih mudah dilakukan
mengingat seringkali muncul berbagai skenario yang lebih kompleks dan
cukup memudahkan apabila modifikasi-modifikasi tersebut dilakukan di
dalam spreadsheet, kemudian salin kembali hasil modifikasi MPP tersebut ke
dalam REDD Abacus SP. Hal penting yang perlu diperhatikan yaitu memilih
semua nilainya saja tanpa item jenis penggunaan lahannya, dimana jenis
penggunaan lahan-nya masih tersimpan di REDD Abacus SP.
88
89
90
Skenario Dinamik
Skenario Dinamik digunakan untuk mengubah nilai masukan tiap-tiap periode
ulangan yang sesuai dengan pengaturan jumlah ulangan. Untuk aksesnya klik
simulasi skenario ->pengaturan skenario -> skenario dinamik.
91
Cadangan Karbon
Pada skenario dinamik nilai cadangan karbon pada setiap sistem penggunaan
lahan dapat diubah berdasarkan pengaturan periode ulangan yang sudah
ditentukan sebelumnya. Misalkan pengguna melakukan pengaturan ulangan
4, maka nilai pada cadangan karbon dapat diubah sebanyak 4 periode ulangan.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
92
93
94
Gambar 78. Skenario dinamik biaya manfaat dari konversi lahan periode ulangan ke-1
95
96
Keluaran Simulasi
Menu keluaran simulasi berfungsi untuk menampilkan hasil data simulasi dari data
yang dimasukan ke dalam menu pengaturan skenario.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software
97
Untuk aksesnya dapat melalui menu utama klik kiri tombol simulasi skenario ->
keluaran simulasi -> atau (pada menu struktur yang berada di sisi kiri aplikasi) klik
+simulasi skenario -> +keluaran simulasi, lebih jelasnya lihat gambar 81 di bawah
ini.
Menu keluaran simulasi menampilkan keluaran sub menu yang dapat dipilih dan
menampilkan data keluaran dari pengaturan simulasi, terdiri dari menu keluaran
simulasi berupa semua data ringkasan, perubahan penggunaan lahan, matriks
emisi, total biaya - manfaat, dan matriks opportunity cost. Untuk lebih jelasnya lihat
gambar 82 di bawah ini.
98
Ringkasan
Ringkasan dari keluaran simulasi yang lebih lengkap dapat diakses melalui menu
utama klik kiri tombol simulasi skenario -> keluaran simulasi -> ringkasan atau
(pada menu struktur yang berada di sisi kiri aplikasi) klik kiri +simulasi skenario
-> +keluaran simulasi -> ringkasan. Hasil keluaran dari tab ringkasan dapat dilihat
pada gambar 83 di bawah ini.
99
Dari menu keluaran tab ringkasan dapat diatur tampilannya berdasarkan unit
perencanaan atau berdasarkan sistem penggunaan lahan. Jika yang dipilih
berdasarkan unit perencanaan maka variabel dapat diubah berdasarkan net
emisi, emisi atau sekuestrasi. Pengaturan unit dapat diubah satuannya yaitu bisa
menggunakan satuan ton CO2-eq/tahun atau ton CO2-eq/ha.tahun. Hasil keluaran
yang dihasilkan dapat berupa hasil kumulatif yaitu dengan mencentang kotak
centang kumulatif, dapat juga mencentang kotak centang hanya yang memenuhi
eligibilitas untuk menampilkan sistem penggunaan lahan yang memenuhi
eligibilitas saja.
Tab emisi yang berkaitan dengan manfaat kurang dari ambang biaya menghasilkan
keluaran berupa periode iterasi dan emisi yang dapat dihindari oleh batas biaya.
Batas biaya dengan satuan $/ton CO2-eq dapat diatur dan diperbaharui nilainya.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar 84 di bawah ini.
100
Gambar 84. Tab emisi yang berkaitan dengan manfaat kurang dari ambang biaya
Tab total dari menu ringkasan menghasilkan keluaran berupa nilai total emisi, lebih
jelasnya lihat gambar 85 di bawah ini.
101
Tab kumulatif dari menu ringkasan memperlihatkan tabel keluaran yang sama
namun dengan hasil kumulatif pada ulangan sebelumnya. Nilai emisi pada tabel ini
dapat langsung dipakai sebagai nilai REL. Lebih jelasnya lihat gambar 86 di bawah
ini.
102
Gambar 86 menunjukan salah satu contoh tabel ringkasan hasil simulasi yang
akan digunakan untuk membuat Reference Level (RL). untuk menghitung nilai
nett emisinya yaitu dengan mengurangkan nilai baris emisi dengan sekuestrasinya
sehingga akan mendapatkan baris paling bawah. Jika dilihat pada gambar maka
untuk mendapatkan nilai net emisi per ha (baris no 9 yang dilingkari merah) adalah
emisi per ha (baris no 1 yang dilingkari merah) dikurangi sekuestrasi per ha luasan
(baris no 3 yang dilingkari merah).
103
Gambar 87. Keluaran simulasi perubahan penggunaan lahan dari tab unit perencanaan
104
Matriks Emisi
Keluaran dari matriks emisi hasil pengaturan skenario menampilkan tab keluaran
berdasarkan tab unit perencanaan, tab emisi bersih, tab emisi total, dan tab
sekuestrasi total. Keluaran matriks emisi untuk tab unit perencanaan dan
perubahan per periode ulangannya dapat dilihat pada gambar 89 di bawah ini.
105
Gambar 89. Matriks emisi dari tab unit perencanaan periode ulangan ke-0
Tab menu emisi bersih dari matriks emisi untuk menampilkan keluaran matriks
emisi bersih dan perubahannya per periode dapat dilihat pada gambar 90 di
bawah ini.
106
Gambar 90. Matriks emisi dari tab emisi bersih periode ulangan ke-0
Tab menu emisi total untuk menampilkan keluaran matriks emisi total dan
perubahannya per periode dapat dilihat pada gambar 91 di bawah ini.
107
Gambar 91. Matriks emisi dari tab emisi total periode ulangan ke-0
Tab menu sekuestrasi total untuk menampilkan keluaran matriks sekuestrasi total
dan perubahannya per periode dapat dilihat pada gambar 92 di bawah ini.
108
Gambar 92. Matriks emisi dari tab sekuestrasi total periode ulangan ke-0
109
Total Biaya-Manfaat
Keluaran dari total biaya-manfaat hasil pengaturan skenario menampilkan tab
keluaran berdasarkan tab unit perencanaan, tab biaya-manfaat bersih, tab manfaat,
dan tab biaya. Keluaran matriks total biaya manfaat untuk tab unit perencanaan
dan perubahan per periode ulangannya dapat dilihat pada gambar 93 di bawah ini.
Gambar 93. Total biaya-manfaat pada tab unit perencanaan periode ulangan ke-0
110
Tab biaya manfaat bersih menampilkan keseluruhan biaya total analisis finansial
dari setiap perubahan penggunaan lahan.
Gambar 94. Total biaya-manfaat tab biaya manfaat bersih periode ulangan ke-0
Tab menu manfaat menampilkan data yang hasilnya positif yang merupakan
manfaat dari perubahan penggunaan lahan. Lebih jelasnya lihat gambar 95 di
bawah ini.
111
Gambar 95. Total biaya-manfaat pada tab manfaat periode ulangan ke-0
Tab menu biaya menampilkan data yang hasilnya adalah biaya yang harus
dikeluarkan ketika dilakukan perubahan penggunaan lahan. Lebih jelasnya lihat
gambar 96 di bawah ini.
112
Gambar 96. Total biaya-manfaat pada tab biaya periode ulangan ke-0
113
Gambar 97. Matriks opportunity cost tab unit perencanaan periode ulangan ke-0
114
Gambar 98. Matriks opportunity cost tab opportunity cost netto periode ulangan ke-0
115
Keluaran matriks opportunity cost pada tab opportunity cost positif hanya
menampilkan nilai positif.
Gambar 99. Matriks opportunity cost tab opportunity cost positif periode ulangan ke-0
116
Keluaran matriks opportunity cost pada tab opportunity cost negatif hanya
menampilkan nilai negatif.
Gambar 100. Matriks opportunity cost tab opportunity cost negatif periode ulangan ke-0
Jika sudah memasukkan data, melihat hasil keluaran dan menjalankan simulasi
skenario, jangan lupa sebelum keluar dari proyek dan keluar menutup aplikasi
disarankan untuk menyimpan proyek yang sudah dibuat dengan mengklik berkas
-> simpan proyek.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software
117
DAFTAR PUSTAKA
Agus F, Hairiah K, Sandra V, van Noordwijk M. 2010. Chapter 5 Carbon Measurement
of Land Uses: Estimating the Opportunity costs of REDD+ A training manual.
Washington, USA: World Bank Institute.
Agus F, Wahyunto, Dariah A, Runtunuwu E, Susanti E, Supriatna W. 2012. Emission
Reduction Options for Peatlands in the Kubu Raya and Pontianak Districts, West
Kalimantan, Indonesia. Journal of Oil Palm Research, 24:1378-1387.
Angelsen, A. 2008. How Do We Set the Reference Levels for REDD Payments? In
A. Angelsen, ed., Moving Ahead with REDD: Issues, Options and Implications.
Bogor, Indonesia: Center for International Forestry Research (CIFOR).
Angelsen, A. 2009. What will REDD cost? Presentation Rainforest Foundation
Norway (RFN). 18 June.
Cairns M A, Brown S, Helmer E H and Bumgardner G A,1997. Root biomass
allocation in the worlds upland forests. Oecologia, 111: 111.
Dewi S, van Noordwijk M and Ekadinata A. 2008. Does carbon emission to the
atmosphere pay? Abatement cost curves for three provinces in Indonesia.
Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre ICRAF, SEA Regional Office .
Ekadinata A, Rahmanulloh A, Pambudhi F, Ibrahim I, van Noordwijk M, Sofiyuddin
M, Sardjono MA, Rahayu S, Dewi S, Budidarsono S and Said Z. 2010. Carbon
Emissions from Land Use, Land Use Change and Forestry (LULUCF) in Berau
District East Kalimantan, Indonesia. Bogor, Indonesia: World Agroforestry
Center (ICRAF) Southeast Asia Regional Program.
119
Hairiah K, Sitompul SM, van Noordwijk M and Palm CA. 2001. Methods for sampling
carbon stocks above and below ground. ASB Lecture Note 4B. Bogor, Indonesia.
International Centre for Research in Agroforestry, SEA Regional Research
Programme. 23p.
Hairiah K, Subekti R. 2007. Petunjuk praktis Pengukuran karbon tersimpan di
berbagai macam penggunaan lahan. World Agroforestry Centre, ICRAF
Southeast Asia. ISBN 979 3198354. 77p.
Hairiah K, Dewi S, Agus F, van Noordwijk M, Rahayu S, Velarde SJ. 2010. Measuring
Carbon Stocks Across Land Use Systems: A Manual. Bogor, Indonesia. World
Agroforestry Centre (ICRAF), SEA Regional Office, Brawijaya University and
ICALRRD (Indonesian Center for Agricultural Land Resources Research and
Development.
Intergovernmental Panel on Climate Change [IPCC], 2003. Good Practice Guidance
for Land Use, LandUse Change and Forestry. Chapter 3 & 4.
Intergovermental Panel on Climate Change [IPCC]. 2006. IPCC Guidelines for
National Greenhouse Gas Inventories. Prepared by The National Greenhouse
Gas Inventories Programme, Eggleston H.S., Buendia, L., Miwa, K.,Ngara, T. and
Tanabe, K. (eds.). Published by IGES Japan.
Intergovernmental Panel on Climate Change [IPCC]. 1997. Revised 1996 IPCC
Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories Workbook (Volume 2).
Mokany K, Raison J R, and Prokushkin AS, 2006. Critical analysis of rootshoot ratios
in terrestrial biomes. Glob. Change Biol. 12: 8496.
Monke, E. A. and S. R. Pearson. 1995. The Policy Analysis Matrix for Agricultural
Development. Cornell University Press. Ithaca and London.
Murty D, Kirschbaum MUF, McMurtrie RE, McGilvray H. 2002. Does conversion of
forest to agriculture land change soil carbon and nitrogen? A review of the
literature. Global Change Biology 8, 105123.
120
Page, S.E., F. Siegert, J.O. Rieley, H.V. Boehm, A. Jayak, and S. Limin, 2002. The
amount of carbon released from peat and forest fires in Indonesia during 1997.
NATURE, VOL 420, 2002.
Pagiola S, B Bosquet. 2009. Estimating the Costs of REDD+ at the Country Level.
Version 2.2, Forest Carbon Partnership Facility World Bank. Washington D.C.
22p.
Parish, F., A. Sirin, D. Charman, H. Joosten, T. Minayeva, M. Silvius, and L. Stringer
(Eds.). 2007. Assessment on Peatlands, Biodiversity and Climate Change: Main
Report. Global Environment Centre, Kuala Lumpur and Wetlands International,
Wageningen.
Sitompul SM, Hairiah K, van Noordwijk M and Palm CA. 2001. Carbon stocks of
tropical land use systems as part of the global C balance: effects of forest
conversion and options for clean development activities. ASB Lecture Note 4A.
Bogor, Indonesia. ICRAFSEA Regional Research Programme. 49p.
Stern N. 2007. The economics of climate change: The Stern review. Cambridge, UK:
Cambridge University Press .
Swallow BM, van Noordwijk M, Dewi S, Murdiyarso D, White D, Gockowski J, Hyman
G, Budidarsono S, Robiglio V, Meadu V, Eka Dinata A, Agus F, Hairiah K, Mbile
P, Sonwa DJ, Weise S. 2007. Opportunities for Avoided Deforestation with
Sustainable Benefits: An interim report of the ASB partnership for the Tropical
Forest Margins. Nairobi: ASB Partnership for the Tropical Forest Margins.
Working Paper 42.
van Noordwijk M, Tata HL, Ekadinata A, and Mulyoutami E 2010. Component D:
Oppurtunity costs of emission reduction. In: Tata HL, van Noordwijk M, eds.
Human livelihoods, ecosystem services and the habitat of the Sumatra orang
utan: rapid assessment in Batang Toru and Tripa. Bogor, Indonesia: World
Agroforestry Center (ICRAF) Southeast Asia Regional Office.
REDD Abacus SP - Buku Panduan Pengguna dan Software
121
van Noordwijk, M., Dewi S., Suyanto, Minang P., White D., Robiglio V., Hoang MH.,
Ekadinata A, Mulia R., and Harja D. 2011. Abatement cost curves relating past
greenhouse gas emissions to the economic gains they allowed. Project Report.
Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre ICRAF, SEA Regional Office. 82 p.
Wahyunto, Ritung S, Subagjo H. 2003. Peta Luas Sebaran Lahan Gambut dan
Kandungan Karbon di Pulau Sumatera 19902002. Bogor, Indonesia: Wetlands
International, Indonesia Program and Rapid assessment in Tripa and Batang
Toru 117 Wildlife Habitat Canada.
White D, Borner J, Gockowski J. 2010. Profits from Land Uses. In: White D and
Minang P, eds. Estimating the opportunity costs of REDD+ A training manual.
Washington, USA: World Bank Institute.
White D and Minang P, eds. 2010. Estimating the opportunity costs of REDD+ A
training manual. Washington, USA: World Bank Institute.
Widayati A, Ekadinata A, Johana F, and Said Z 2010. Component C: Consequences
of landuse change for carbon emissions. In: van Noordwijk M. and Tata HL,
eds. Human Livelihoods, ecosystem services and the habitat of the Sumatra
orang utan: rapid assessment in Batang Toru and Tripa. Bogor. Indonesia: World
Agroforestry Center (ICRAF) Southeast Asia Regional Office.
World Agroforestry Center. 2009. Analysis of Land Use and Cover Trajectory
(ALUCT).
World Agroforestry Center. 2012. Perencanaan Penggunaan Lahan untuk
Mendukung Pembangunan Rendah Emisi Karbon.
122
LAMPIRAN
Lampiran 1
Berikut ini beberapa contoh sistem penggunaan lahan, data penggunaan lahan ini
nantinya dimanfaatkan untuk menentukan cadangan karbon dan nilai ekonomi
dari masing-masing penggunaan lahan. Tabel di bawah ini memberikan contoh
beberapa sistem penggunaan lahan.
Tabel 2. Sistem penggunaan lahan
No.
Penggunaan Lahan
Keterangan
Lahan kosong
Wanatani kopi
Rerumputan
123
Kelapa sawit
Tanaman semusim
10
Sawah
11
Wanatani karet
12
Perkebunan karet
13
Pemukiman
14
Belukar
15
Hutan primer
16
Perkebunan akasia
124
Lampiran 2
Tabel 3. Contoh zona pemanfaatan ruang dan asumsi rencana pembangunan yang didapat
melalui diskusi para pihak.
No.
1
Zona
Pemanfaatan
Area Tambang
(AT)
Luas (ha)
1.248
Hutan Produksi
(HP)
7.558
Hutan Produksi
Terbatas (HPT)
34.058
Hutan
Tanaman
Industri (HTI)
156.306
125
Lampiran 3
Cadangan karbon beberapa jenis tutupan lahan yang sudah pernah diukur pada
lokasi tertentu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Lahan tutupan dan cadangan karbon
No.
126
195.4
169.7
170
196
Hutan Tanaman
64
Semak Belukar
15
Perkebunan
63
Permukiman
Tanah Terbuka
10
Rumput
11
Air
12
120
13
155
14
Belukar Rawa
15
15
16
10
4.5
0
17
Sawah
18
Tambak
19
Bandara/Pelabuhan
20
Transmigrasi
10
21
Pertambangan
22
Rawa
Nilai-nilai pada tabel ini hanya berdasarkan estimasi cadangan karbon pada pohon
atau tanaman penyusunnya. Cadangan karbon pada tabel di atas adalah bukan
nilai mutlak. Nilai-nilai tersebut dapat berubah sesuai dengan ketersediaan data,
atau bahkan dapat disesuaikan dengan nilai terbaru berdasarkan pada pengukuran
cadangan karbon pada lokasi dimana analisa perubahan lahan dilakukan.
127
Lampiran 4
Hutan Sekunder
Hutan Tanaman
Semak/Belukar
Perkebunan
Permukiman
Tanah Terbuka/Kosong
Rumput
Air
Belukar Rawa
Sawah
Tambak
Bandara
Transmigrasi
Pertambangan
Rawa
Hutan Primer
Hutan Sekunder
16
9.5
19
22.5
9.5
9.5
9.5
16
22.5
Hutan Tanaman
12.75
32
25.5
35
38.5
25.5
19
25.5
25.5
25.5
32
19
38.5
48
16
Semak/Belukar
9.5
25.5
19
28.5
32
19
12.5
19
19
19
25.5
12.5
32
41.5
9.5
Perkebunan
14.25
35
28.5
38
41.5
28.5
22
28.5
28.5
28.5
35
22
41.5
51
19
Permukiman
16
38.5
32
41.5
45
32
25.5
32
32
32
38.5
25.5
45
54.5
22.5
Tanah Terbuka/Kosong
9.5
25.5
19
28.5
32
19
12.5
19
19
19
51
12.5
32
41.5
9.5
Rumput
6.25
19
12.5
22
25.5
12.5
12.5
12.5
12.5
19
25.5
35
Air
9.5
25.5
19
28.5
32
19
12.5
19
19
19
25.5
12.5
32
41.5
9.5
Belukar Rawa
9.5
25.5
19
28.5
32
19
12.5
19
19
19
25.5
12.5
32
41.5
9.5
9.5
25.5
19
28.5
32
19
12.5
19
19
19
25.5
12.5
32
41.5
9.5
12.75
32
25.5
35
38.5
25.5
19
25.5
25.5
25.5
32
19
38.5
48
16
Sawah
6.25
19
12.5
22
25.5
12.5
12.5
12.5
12.5
19
25.5
35
Tambak
Bandara
Transmigrasi
16
38.5
32
41.5
45
32
25.5
32
32
32
38.5
25.5
45
54.5
22.5
Pertambangan
20.75
48
41.5
51
54.5
41.5
35
41.5
41.5
41.5
48
35
54.5
64
32
Rawa
4.75
16
9.5
19
22.5
9.5
9.5
9.5
9.5
16
22.5
32
Hutan Primer
Tabel 5. Estimasi emisi gambut pada berbagai tutupan lahan dan konversi lahan
Estimasi emisi gambut dihitung berdasarkan rata-rata selama 25 tahun (sumber: Agus et. al, 2012)
128
Lampiran 5
1.
Gambar paling kiri merupakan fungsi untuk menyimpan gambar kurva dengan
pilihan format png, jpg, bmp, atau gif. Untuk lebih jelasnya cara menyimpan
gambar dari kurva abatement cost dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
129
2.
klik gambar yang dilingkari merah lalu tempel atau paste kan ke dalam aplikasi lain.
Misalkan: klik gambar salin gambar lalu ditempel atau di paste ke dalam aplikasi
paint.
3.
Perbesaran
Perbesar
Perkecil
Terdiri dari tiga gambar, yaitu perbesaran, perbesar, perkecil. Untuk mengatur
besaran atau mengecilkan sesuai yang kita inputkan gunakan perbesaran. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
130
131
4.
Format bagan
Tampilan pengaturan format bagan aksis X dan Y (menu utama -> huruf)
Mengatur tampilan huruf dari garis X (horizontal) atau garis Y (vertikal), dapat
diatur jenis tulisan dan ukurannya dan pemberian warna. Hasil pengaturan dapat
dilihat di bagan preview.
132
Tampilan pengaturan format bagan aksis X dan Y (menu utama -> garis)
Mengatur tampilan garis pada menu utama dari garis X (horizontal) atau Y
(vertikal), dapat diatur ukuran garisnya dengan satuan pixel, format garis, dan
warna
Keterangan:
Format Garis : definisi format yang menggunakan pola nilai array, dipisahkan oleh
titik koma (jika kosong dari format garis standar yang digunakan).
Aturannya adalah sebagai berikut:
133
Misalnya:
Dua nilai yaitu "10; 5", berarti garis putus-putus dengan panjang
10 pixel segmen garis dan 5 piksel panjang jarak ruas. Contoh:
Lebih dari dua nilai yaitu "10; 5; 2; 5", berarti garis putus-putus
dengan dua urutan garis jarak ruas dengan panjang masing-masing
10 dan 5 pixel, diikuti oleh 2 dan 5 segmen dasbor pixel. Contoh:
134
135
136
137
Pengaturan warna
Pengaturan warna didefinisikan sebagai pola pengaturan bentuk warna, setiap
warna akan mewakili warna zonasi pada kurva. Anda dapat mendefinisikan
sebanyak mungkin warna sebagai pembeda tiap zona. Untuk menambahkannya
klik + (tambah) untuk menambah warna, dan (hapus) untuk menghapus warna.
Template warna secara otomatis tersedia sebagai menu dropdown pilih di bawah
pilihan warna.
Menghapus warna
Menambah warna
Template warna
untuk memilih
paket warna yang
sudah ditentukan
138
Menambahkan label
Bagan grafik kurva merepresentasikan satu perubahan penggunaan lahan. Garis
horizontal (x) menjelaskan nilai emisi dan Garis vertikal (y) menjelaskan nilai
biaya peluang. Kurva transisi dapat dianalisa dengan mudah melalui bagan.
Pemberian label dapat digunakan untuk menandai dan membandingkan kurva
yang mengalami perubahan pengunaan lahan. Untuk membuat label, klik kiri
pada kurva yang akan dilabelkan lalu pilih tambah label, untuk menghapusnya klik
kanan label yang sudah dibuat lalu hapus tabel.
Label
Klik kiri pada bagan maka akan muncul gambar tambah Label
Pada format bagan, pengaturan label dapat diubah warna huruf dan bentuknya
seperti pada gambar di bawah ini.
139
Memberikan efek
pada huruf
Memilih warna
huruf
Pengaturan legenda
Legenda merupakan keterangan dari data unit perencanaan. Pada format Bagan
legenda dapat diatur jenis tulisannya maupun warna dari tulisan legendanya.
140
Memilih jenis
huruf legenda dan
ukurannya
Memberikan efek
pada legenda
Memilih warna
legenda
Legenda
Pengaturan batas
Pengaturan batas digunakan untuk merubah tampilan penggunaan batas.
Pengaturan dapat berupa tulisan, warna, huruf dan garisnya. Untuk lebih jelasnya
lihat gambar dibawah ini untuk pengaturan garis batas.
141
Keterangan:
Gambar dialog pemilihan warna garis akan muncul ketika blok warna pada pilihan
warna garis dipilih.
142
Latar belakang
Warna dasar latar belakang kurva abatement cost berwarna putih namun pada
menu bagan warna latar belakang tampilan kurva abatement cost dapat diubah
sesuai keinginan.
143
Pengaturan tayangan
Pengaturan tayangan digunakan untuk mengatur tampilan pada kurva abatement
cost. Untuk aksesnya pilih pengaturan tayangan seperti pada gambar yang
dilingkari merah di bawah ini.
144
Fungsi lainnya
Fungsi lainnya yang dapat membantu mempermudah menganalisis bagan kurva
abatement cost adalah tombol biaya positif, biaya negatif, tunjukkan garis batas,
dan legenda bagan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini, yang dilingkari
merah adalah fungsi untuk mempermudah pembacaan dan analisis data pada
kurva.
145
Biaya positif
Biaya positif berfungsi untuk menampilkan kurva biaya positif saja. Untuk melihat
kurva biaya positif klik kiri tombol biaya positif.
Sebagai contoh gambar di bawah ini menampilkan biaya positif dari gabungan
kurva emisi dan sekuestrasi.
146
Biaya negatif
Biaya negatif berfungsi untuk menampilkan kurva biaya negatif. Untuk melihat
kurva biaya negatif klik kiri tombol biaya negatif.
Sebagai contoh gambar di bawah ini menampilkan biaya negatif dari gabungan
kurva emisi dan sekuestrasi.
147
Garis batas
Garis batas digunakan untuk membatasi nilai garis batas emisi dan nilai garis batas
biaya oportunitas dari hasil perubahan penggunaan lahan. Untuk melihat kurva
biaya dengan garis batas klik kiri tombol garis batas.
Legenda bagan
Legenda bagan digunakan untuk melihat keterangan unit bagan. Tombol legenda
bagan dapat diaktifkan dengan menekan tombol bagan.
Gambar tampilan legenda bagan ketika diklik.
148
E-Mail: abacus@worldagroforestry.org
Website: http://www.worldagroforestry.org/sea/abacus
Copyright World Agroforestry Centre 2012