Anda di halaman 1dari 61

TERAPAN TURUNAN

Departemen Matematika
FMIPA IPB

Bogor, 2012

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

1 / 61

Topik Bahasan
1

Nilai Maksimum dan Minimum

Teorema Nilai Rataan (TNR)

Turunan dan Bentuk Grak


Kemonotonan Fungsi
Kecekungan Fungsi

Asimtot

Sketsa Kurva

Masalah Pengoptimuman

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

2 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Beberapa Aplikasi Turunan

Ukuran kaleng yang meminimumkan biaya produksi


Formasi, lokasi, dan warna pelangi
Percepatan maksimum pesawat angkasa ulang-alik
Sudut optimal pencabangan pembuluh darah yang meminimumkan
energi dari jantung

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

3 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Nilai Ekstrim Fungsi

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

4 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Nilai Maksimum dan Minimum


Denisi (Maksimum Mutlak, Minimum Mutlak)
Misalkan fungsi f terdenisi pada daerah asal Df .
f memiliki maksimum mutlak (global) di c 2 Df jika
f (c)

f (x)

untuk setiap x 2 Df

f (c) disebut nilai maksimum f pada Df .


f memiliki minimum mutlak di c 2 Df jika
f (c)

f (x)

untuk setiap x 2 Df

f (c) disebut nilai minimum f pada Df .


Nilai maksimum/minimum f disebut nilai ekstrim (mutlak) f .
(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

5 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Ilustrasi Nilai Ekstrim

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

6 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Contoh (Ekstrim Mutlak)


1

f (x) = jxj memiliki nilai minimum mutlak f (0) = 0 karena


f (0) = 0 f (x) , x 2 Df .

f (x) = cos x memiliki nilai maksimum mutlak cos (2n ) = 1 untuk


bilangan bulat n karena f (2n ) = 1 f (x) , x 2 Df . Nilai minimum
mutlaknya adalah 1.

f (x) = x3 tidak memiliki ekstrim mutlak.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

7 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

8 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Syarat Cukup Nilai Ekstrim

Teorema (Nilai Ekstrim)


Jika f kontinu pada interval tertutup [a, b] , maka f mencapai nilai
minimum mutlak dan nilai maksimum mutlak pada [a, b] .
Jika f kontinu pada [a, b] , maka f memiliki minimum mutlak dan
maksimum mutlak.
Jika f tidak kontinu pada [a, b] , maka tidak ada kesimpulan apakah f
memiliki minimum mutlak atau maksimum mutlak.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

9 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Ilustrasi Nilai Ekstrim pada Fungsi yang Kontinu

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

10 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Maksimum, Minimum Lokal

Denisi (Maksimum Lokal, Minimum Lokal)


Fungsi f mempunyai nilai maksimum lokal (maksimum relatif) di
c 2 Df jika terdapat interval terbuka (a, b) yang memuat c sehingga
f (c) f (x) untuk setiap x 2 (a, b) \ Df .
Fungsi f mempunyai nilai minimum lokal (minimum relatif) di
c 2 Df jika terdapat interval terbuka (a, b) yang memuat c sehingga
f (c) f (x) untuk setiap x 2 (a, b) \ Df .

Nilai maksimum/nilai minimum lokal f disebut nilai ekstrim lokal f .

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

11 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Ilustrasi Ekstrim Lokal

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

12 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Contoh (Ekstrim Lokal)


1

f (x) = jxj memiliki nilai minimum lokal f (0) = 0 karena pada


interval buka I yang memuat 0, f (0) f (x) , x 2 I.

f (x) = cos x memiliki nilai maksimum lokal cos (2n ) = 1 untuk


bilangan bulat n karena pada interval terbuka I yang memuat 2n,
f (2n ) f (x) , x 2 I. Nilai minimum lokalnya adalah
cos((2n + 1) ) = 1.

f (x) = x3 tidak memiliki ekstrim lokal.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

13 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Bilangan Kritis

Denisi (Bilangan Kritis)


Titik c 2 Df sehingga f 0 (c) = 0 disebut titik stasioner.

Titik c 2 Df sehingga f 0 (c) tidak ada disebut titik singular.

Titik c 2 Df yang termasuk salah satu dari titik ujung, titik stasioner,
dan titik singular disebut bilangan (titik) kritis fungsi f .

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

14 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Contoh
Tentukan bilangan kritis fungsi f berikut
p
1 f (x) =
x (1 x) .
8
>
<
x2
,
1 x<0
.
2 f (x) =
>
: x2 2x , 0 x 2

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

15 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Soal (Bilangan Kritis)


Bila ada, tentukan bilangan-bilangan kritis fungsi-fungsi berikut:
1

f (x) = 2x3 + 3x2 + 6x + 1

g (x) = j2x

3
4
5

(jawab: tidak ada bil. kritis)

(x = 5/2)
x
h (x) =
(x = 2)
p
3
2
f (x) = x
x
(x = 0, 1/2, 1)
g ( ) = + sin ( )
( = (2n + 1) , n : bil. bulat)
x1/3

5j

2/3

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

16 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Teorema (Teorema Fermat)


Jika f (c) merupakan nilai ekstrim lokal, maka c adalah bilangan kritis f .
Teorema Fermat menyatakan bahwa syarat perlu agar f (c) merupakan
nilai ekstrim lokal adalah c merupakan bilangan kritis dari fungsi f .
Untuk memperoleh nilai ekstrim lokal f (c), terlebih dahulu tentukan
bilangan kritis c karena jika c bukan bilangan kritis, maka f (c) bukan
nilai ekstrim lokal.
Perhatikan bahwa jika c bilangan kritis, belum tentu f (c) merupakan
nilai ekstrim lokal.
Berdasarkan denisi, ekstrim lokal terjadi pada titik ujung, titik
stasioner, atau titik singular.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

17 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Contoh
1

f (x) = x2 ) f (0) nilai minimum lokal,


f 0 (x) = 2x ) f 0 (0) = 0 ) 0 adalah bilangan kritis.

f (x) = jxj ) f (0) nilai minimum lokal, f 0 (0) tidak ada ) 0 adalah
bilangan kritis.
f (x) = x3 ) f 0 (0) = 0 ) 0 adalah bilangan kritis, tetapi f (0)
bukanlah ekstrim lokal.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

18 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Di mana Ekstrim Mutlak Terjadi?

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

19 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Menentukan Ekstrim Mutlak


Metode Selang Tutup

Misalkan f kontinu pada selang tutup [a, b] . Nilai maksimum/minimum


mutlak fungsi f dapat ditentukan dengan cara:
Tetapkan bilangan-bilangan kritis f pada [a, b] (titik ujung, titik
stasioner, titik singular)
Evaluasi f pada setiap bilangan kritis. Nilai terbesar merupakan nilai
maksimum mutlak, nilai terkecil merupakan nilai minimum mutlak
fungsi f .

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

20 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Soal (Ekstrim Mutlak)


Tentukan nilai maksimum mutlak dan minimum mutlak fungsi f pada
selang yang diberikan.
1

f (x) = x3 3x + 1, [0, 3]
(jawab: f (1) = 1 min, f (3) = 19 maks)
x
f (x) =
, [1, 2]
(f (1) = 1/2 min, f (2) = 2/3 maks)
x+1
8
>
>
>
1 2x ;
2 x< 1
>
>
<
f (x) =
x2
;
1 x 1
>
>
>
>
>
: x
; 1<x 3

(f ( 2) = f (3) = 3 maks, f (0) = 0 min)


f (x) = sin x + cos x, [0, /3]
p
f (0) = 1 min, f (/4) = 2 maks

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

21 / 61

Nilai Maksimum dan Minimum

Identikasi Nilai Ekstrim


Soal (Identikasi Nilai Ekstrim)
Berdasarkan grak fungsi f berikut, tentukanlah: i) titik ujung, ii) titik
stasioner, iii) titik singular, iv) nilai maksimum/minimum mutlak, v) nilai
maksimum/minimum lokal.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

22 / 61

Teorema Nilai Rataan (TNR)

Teorema (Teorema Nilai Rataan)


Misalkan fungsi f memenuhi hipotesis berikut: i) kontinu pada interval
tertutup [a, b] , ii) terturunkan pada interval terbuka (a, b) , maka ada
sedikitnya satu bilangan c 2 (a, b) sehingga
f 0 (c) =

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

f (b)
b

Kalkulus I

f (a)
a

(1)

Bogor, 2012

23 / 61

Teorema Nilai Rataan (TNR)

Contoh (TNR)
Periksa apakah TNR dapat diterapkan untuk fungsi f (x) = x3 + x 1
pada selang [0, 2] . Jika ya, tentukan nilai c yang dimaksud pada (1).

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

24 / 61

Teorema Nilai Rataan (TNR)

Soal (Teorema Nilai Rataan 1)


1

Diberikan f (x) = x1/3 . Tunjukkan bahwa fungsi f memenuhi hipotesis TNR


pada interval p
[0, 1], kemudian tentukan nilai c yang dimaksud pada (1).
jawab: c =

4
5

3
9

p
Diketahui fungsi f dengan f (x) = jxj. Periksa apakah fungsi f memenuhi
hipotesis TNR pada interval i) [0, 4], ii) [ 1, 4]. Jika memenuhi, tentukan
nilai c yang dimaksud pada (1).
Badrun berangkat dari Jakarta ke Cikampek melalui jalan tol berjarak 156 km
selama 1.5 jam dengan mengendarai mobil tanpa berhenti. Sampai di gerbang
tol Badrun ditangkap polisi karena kecepatan mobilnya melebihi kecepatan
yang diizinkan di jalan tol (maksimum 100 km/jam). Gunakan TNR untuk
menunjukkan bahwa kecepatan mobil Badrun pernah melebihi 100 km/jam.
Jika f (0) = 5 dan f 0 (x) 3 untuk x 2 [0, 2] , seberapa kecilkah nilai f (2)
yang mungkin?
(jawab: 11)
Perlihatkan bahwa bila f (x) = px2 + qx + r, p 6= 0, maka ada bilangan
c 2 [a, b] dari TNR yang selalu merupakan titik tengah dari interval [a, b].

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

25 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kemonotonan Fungsi

Fungsi Naik dan Turun


Denisi
Andaikan f terdenisi pada interval I (terbuka, tertutup, atau tak
satupun).
f naik pada I, x1 < x2 ) f (x1 ) < f (x2 ) , 8x1 , x2 2 I

f turun pada I, x1 < x2 ) f (x1 ) > f (x2 ) , 8x1 , x2 2 I

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

26 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kemonotonan Fungsi

Turunan I dan Fungsi Naik/Turun


Teorema (Turunan I dan Fungsi Naik/Turun)
Andaikan f kontinu pada interval I dan terturunkan pada setiap
titik-dalam dari I.
Jika f 0 (x) > 0 untuk setiap x titik-dalam I, maka f naik pada I.
Jika f 0 (x) < 0 untuk setiap x titik-dalam I, maka f turun pada I.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

27 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kemonotonan Fungsi

Soal (Turunan I dan Fungsi Naik/Turun)


1

Tentukan interval-interval di mana f naik/turun bagi fungsi:


i) f (x) = x3
ii) f (x) = x2/3
iii) f (x) = x1/3 (x 4)

Gunakan Teorema Nilai Rataan untuk membuktikan teorema tentang


turunan I dan fungsi naik/turun.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

28 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kemonotonan Fungsi

Uji Turunan I bagi Ekstrim Lokal

Teorema (Uji Turunan I bagi Ekstrim Lokal)


Misalkan c adalah bilangan kritis fungsi kontinu f , dan f terturunkan pada
setiap titik pada interval yang memuat c, kecuali mungkin di c. Bergerak
melewati c dari kiri ke kanan:
1

Jika f 0 berubah tanda dari negatif ke positif, maka f (c) merupakan


nilai minimum lokal.
Jika f 0 berubah tanda dari positif ke negatif, maka f (c) merupakan
nilai maksimum lokal.
Jika f 0 tidak berubah tanda, maka f (c) bukan nilai ekstrim lokal.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

29 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kemonotonan Fungsi

Ilustrasi Geometris Ekstrim Lokal dgn Uji Turunan I

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

30 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kemonotonan Fungsi

Contoh
Gunakan uji turunan I untuk menentukan ekstrim lokal fungsi f dengan
f (x) = x1/3 (x 4) .

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

31 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kemonotonan Fungsi

Uji Turunan II bagi Ekstrim Lokal

Teorema (Uji Turunan II bagi Ekstrim Lokal)


Andaikan fungsi f 00 kontinu pada interval terbuka yang memuat c.
1

Jika f 0 (c) = 0 dan f 00 (c) > 0, maka f (c) merupakan nilai minimum
lokal.
Jika f 0 (c) = 0 dan f 00 (c) < 0, maka f (c) merupakan nilai maksimum
lokal.
Jika f 0 (c) = 0 dan f 00 (c) = 0, uji turunan II gagal. Fungsi f
mungkin memiliki ekstrim lokal, mungkin tidak.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

32 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kemonotonan Fungsi

Ilustrasi Uji Turunan II bagi Ekstrim Lokal

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

33 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kecekungan Fungsi

Ilustrasi Kecekungan Fungsi

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

34 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kecekungan Fungsi

Kecekungan Fungsi

Denisi (Kecekungan)
Fungsi f dikatakan
cekung ke atas pada interval I jika grak f terletak di atas garis
singgung pada interval I,
cekung ke bawah pada interval I jika grak f terletak di bawah garis
singgung pada interval I.
Cara lain melihat kecekungan:
cekung ke atas pada interval terbuka I jika f 0 naik pada I,
cekung ke bawah pada interval terbuka I jika f 0 turun pada I.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

35 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kecekungan Fungsi

Uji Turunan II Bagi Kecekungan

Teorema (Uji Turunan II bagi Kecekungan)


Misalkan fungsi f memiliki turunan kedua pada interval terbuka I.
Jika f 00 (x) > 0 untuk setiap x 2 I, maka f 0 naik pada I dan f cekung
ke atas pada I,
Jika f 00 (x) < 0 untuk setiap x 2 I, maka f 0 turun pada I dan f
cekung ke bawah pada I.
Denisi (Titik Belok)
Titik P (c, f (c)) disebut titik belok jika f kontinu di x = c, dan f
mengalami perubahan kecekungan di P.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

36 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kecekungan Fungsi

Teorema (Titik Belok)


Jika titik (c, f (c)) merupakan titik belok, maka
f 00 (c) = 0 ataukah f 00 (c) tidak ada

Menentukan Titik Belok


Untuk menentukan titik belok pada kurva y = f (x),
hitung f 00 (x) ,
cari bilangan c sehingga f 00 (c) = 0 atau f 00 (c) tidak ada,
selidiki perubahan tanda f 00 (x) di c. Titik (c, f (c)) merupakan titik
belok jika dan hanya jika terjadi perubahan tanda f 00 (x) di c.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

37 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kecekungan Fungsi

Contoh
1

Diberikan fungsi f dengan f (x) = x4 4x3 + 10. Tentukan: i)


interval fungsi naik/turun, ii) ekstrim lokal, iii) kecekungan, iv) titik
belok fungsi f .
Perlihatkan bahwa jika f (x) = x4 , maka f 00 (0) = 0, tetapi (0, 0)
bukan titik belok dari grak f .
Perlihatkan bahwa fungsi g dengan g (x) = x jxj mempunyai titik
belok pada (0, 0) tetapi g00 (0) tidak ada.
Andaikan fungsi f dan g keduanya cekung ke atas pada R. Berikan
syarat bagi f , agar fungsi komposit h (x) = f (g (x)) cekung ke atas.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

38 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kecekungan Fungsi

Soal
Jika ada, tentukan: i) interval fungsi naik/turun, ii) ekstrim lokal, iii)
kecekungan, iv) titik belok fungsi f ,
1)3

f (x) = (x

f (x) = x1/3 + 1

f (x) = x/ (1 + x)2

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

39 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kecekungan Fungsi

Pengaruh Turunan terhadap Bentuk Grak

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

40 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kecekungan Fungsi

Soal
Berdasarkan grak f 0 berikut, tentukanlah
1

interval f naik/turun dan ekstrim lokal,

interval f cekung ke atas/bawah dan titik belok.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

41 / 61

Turunan dan Bentuk Grak

Kecekungan Fungsi

Nilai Ekstrim vs Bilangan Kritis vs Titik Belok

Untuk fungsi f dengan y = f (x) :


Nilai ekstrim (mutlak/lokal) f : f (a) !ordinat y
Bilangan kritis f : x = b ! absis x

Titik belok f : (c, f (c)) ! koordinat (x, y)

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

42 / 61

Asimtot

Jenis Asimtot

Asimtot tegak

Asimtot datar

Asimtot miring

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

43 / 61

Asimtot

Denisi (Asimtot Tegak)


Garis x = a disebut asimtot tegak bagi kurva y = f (x) jika
lim f (x) =

x!a

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

(2)

Bogor, 2012

44 / 61

Asimtot

Denisi (Asimtot Datar)


Garis y = L disebut asimtot datar bagi kurva y = f (x) jika
(3)

lim f (x) = L

x!

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

45 / 61

Asimtot

Denisi (Asimtot Miring)


Garis y = mx + b disebut asimtot miring bagi kurva y = f (x) jika
lim [f (x)

x!

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

(4)

(mx + b)] = 0

Kalkulus I

Bogor, 2012

46 / 61

Asimtot

Teorema
Misalkan r > 0 adalah bilangan rasional, maka
1
=0
xr

(5)

lim

x!

asalkan xr terdenisi.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

47 / 61

Asimtot

Penentuan Asimtot Fungsi Rasional

Diberikan fungsi rasional


r (x) =

p1 ( x )
cn xn + cn 1 xn 1 +
=
p2 ( x )
km xm + km 1 xm 1 +

+ c0
+ k0

Garis x = a dengan p2 (a) = 0 dan p1 (a) 6= 0 merupakan asimtot


tegak.

Kasus n < m ) garis y = 0 (sumbu-x) merupakan asimtot datar.

3
4

Kasus n = m ) garis y = cn /km merupakan asimtot datar.

Kasus n = m + 1 ) r (x) = (mx + b) + sisa. Garis y = mx + b


merupakan asimtot miring.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

48 / 61

Asimtot

Soal (Asimtot)
Tentukan asimtot (tegak, datar, atau miring) bagi fungsi-fungsi (1 3)
berikut:
2x + 3
1 f (x) =
x 1
2x3 x
2 f (x) =
x2 x 6
p
4x2 1
3 f (x) =
x 2
4 Carilah rumus bagi fungsi f yang memiliki asimtot tegak x =
1 dan
x = 2, serta asimtot datar y = 3.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

49 / 61

Sketsa Kurva

Sketsa Kurva

Langkah-langkah sketsa kurva fungsi y = f (x)


1

Identikasi daerah asal Df , titik potong sumbu, serta kesimetrian


fungsi.

Identikasi asimtot fungsi.

Tentukan f 0 (x) !

Identikasi bilangan kritis.


Identikasi interval fungsi naik/turun, ekstrim lokal.

Tentukan f 00 (x) !

Identikasi interval kecekungan fungsi, titik belok.

Gambar sketsa grak f .

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

50 / 61

Sketsa Kurva

Contoh
Lakukan analisis sketsa grak fungsi, lalu gambarkan grak fungsi f
(x + 1)2
dengan f (x) =
.
1 + x2

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

51 / 61

Sketsa Kurva

Soal (Sketsa Grak Fungsi 1)


Lakukan tahapan-tahapan membuat sketsa grak, lalu gambarkan grak
fungsi-fungsi berikut:
1
2

4
5
6
7

3x2 + 5, f 0 (x) = 3x (x 2) , f 00 (x) = 6 (x 1)


4 (x 1) 00
4 (x + 2)
f (x) = x1/3 (x 4) , f 0 (x) =
, f (x) =
2
5
3x 3
9x 3
3
2
12x 2x
1
6x
x
, f 0 (x) =
f (x) = 2
, f 00 (x) =
2
3
x
4
( x3 + 1 )
(x3 + 1)
3
2
12x 2x3 1
x
1 0
6x
00 (x) =
f (x) = 3
, f (x) =
,
f
2
3
x +1
( x3 + 1 )
(x3 + 1)
xy = x2 + x + 1
x 1
x+1
2x2 + 3x + 1
00 (x) =
f (x) = p
, f 0 (x) =
,
f
3
5
x2 + 1
(x2 + 1) 2
(x2 + 1) 2
f (x) = sin x x
f (x) = x3

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

52 / 61

Sketsa Kurva

Soal (Sketsa Grak Fungsi 2)


Sketsa grak fungsi g dengan sifat-sifat sebagai berikut:
i) g kontinu pada R f0g
ii) g00 (x) > 0 untuk x 2 R f0g
iii) g ( 2) = g (2) = 3
iv) lim g (x) = 2, lim [g (x) x] = 0
x!

x!

v) lim g (x) = lim g (x) =


x ! 0+

x!0

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

53 / 61

Sketsa Kurva

Soal (Terapan Asimtot dan Sketsa Grak)


Sebuah tangki berisi 5 000 liter air murni. Air asin yang mengandung 30
gram garam tiap liter air dipompakan ke dalam tangki pada laju 25 liter /
menit.
(a) Tunjukkan bahwa konsentrasi garam setelah t menit adalah
30t
(gram / liter).
C (t) =
t + 200
(b) Buat sketsa grak fungsi konsentrasi garam.
(c) Tentukan konsentrasi garam dalam jangka waktu yang panjang
(t ! ) .

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

54 / 61

Masalah Pengoptimuman

Masalah Pengoptimuman

Membahas terapan turunan untuk menentukan solusi pemaksimuman


atau peminimuman suatu permasalahan.
Langkah-langkah pemecahan masalah:
pahami permasalahan,
formulasikan masalah yang yang akan dimaksimumkan/diminimumkan
ke dalam bentuk fungsi,
tentukan lokasi fungsi tersebut mencapai maksimum/minimum mutlak.

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

55 / 61

Masalah Pengoptimuman

Uji Turunan I dan Nilai Ekstrim Mutlak


Dalam hal fungsi f hanya memiliki satu nilai ekstrim lokal f (c) ,
dengan Uji Turunan I dapat disimpulkan bahwa f (c) juga merupakan
nilai ekstrim mutlak.
Teorema berikut sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah
pengoptimuman.
Teorema
Andaikan c adalah bilangan kritis dari fungsi kontinu f yang terdenisi
pada suatu interval.
1

Jika f 0 (x) > 0 untuk setiap x < c dan f 0 (x) < 0 untuk setiap x > c,
maka f (c) adalah nilai maksimum mutlak f .
Jika f 0 (x) < 0 untuk setiap x < c dan f 0 (x) > 0 untuk setiap x > c,
maka f (c) adalah nilai minimum mutlak f .

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

56 / 61

Masalah Pengoptimuman

Ilustrasi Uji Turunan I dan Nilai Ekstrim Mutlak/Lokal

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

57 / 61

Masalah Pengoptimuman

Soal (Disain Kotak Terbuka)

Jawab: x = tinggi = 2 cm, alas 8


(Departemen Matematika FMIPA IPB)

8 cm2 .

Kalkulus I

Bogor, 2012

58 / 61

Masalah Pengoptimuman

Soal (Disain Kaleng Minuman)

Jawab: h = 2r
(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

59 / 61

Masalah Pengoptimuman

Soal (Pembangunan Jalan Tol)


Pemerintah propinsi "Suka Makmur" merencanakan membangun jalan tol
yang menghubungkan dua kota A dan B yang dipisahkan oleh daerah
berawa. Jika biaya pembangunan jalan tol 1 milyar/km sepanjang daerah
rawa, dan setengahnya pada lahan kering (OB), tentukan lokasi jalan tol di
antara O-B yang meminimumkan biaya. (satuan jarak: km).

p
Jawab: C = 5/ 3 km dari O.
(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

60 / 61

Masalah Pengoptimuman

Tentang Slide

Penyusun: N. K. Kutha Ardana (Dosen Dep. Matematika FMIPA


IPB)
Versi: 2012 (sejak 2009)
Media Presentasi: LATEX - BEAMER (PDF LATEX)

(Departemen Matematika FMIPA IPB)

Kalkulus I

Bogor, 2012

61 / 61

Anda mungkin juga menyukai