Anda di halaman 1dari 9

Hari/Tanggal : Selasa/18 November 2014

Rekan Kerja : 1. Febi Putri Fitriani


2. Lizza Fauziyah Soraya

(G84130052)
(G84130021)

3. Ines Ferdiana Pupitasari (G84130044)


4. Sri Novita Sagita

(G84130031)

KELELAHAN OTOT

FIKRI HIDAYATULLAH
G84130092

NAMA ASISTEN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bayti Nurjanati
Valda Eka Sofiana
Ratna Wati
Nurika Fitriani
Rahma Hani Aisiyah
Gendis Nurmazmumah

(G74120004)
(G74120027)
(G74120033)
(G74120046)
(G74120053)
(G84120054)

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
Tujuan

Mahasiswa akan mengalami dan mengamati fungsi kontraksi otot, dan


mengamati bagaimana temperatur dan kelelahan mempengaruhi fungsi dan
performansi otot.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
1. Force Sensor CI-6746
2. 750 Interface CI-7650
3. Wadah air dingin
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
1. Es
Teori Singkat
Otot manusia dapat diklasifikasikan menjadi tiga katagori, yaitu otot
skaletal atau striated yang berhubungan dengan gaya luar,otot jantung , dan otot
polos. Otot skeletal yang bekerja di bawah kontrol system syaraf badan, sehingga
dinamakan otot sadar (a voluntary muscle). Otot jantung dan otot polos
dioperasikan oleh system syaraf otomatis.Untuk kontraksi otot sadar diperlukan
stimulan dari sistem saraf. Sistem syaraf pusat terdiri dari otak (brain) dan spinal
cord. Spinal cord menghubungkan otak dengan tubuh.Sistem syaraf tepi
(peripheral nervous system) terdiri dari serabut syaraf (axon) yang membawa
impuls dari dan ke sistem syaraf pusat. Unit penggerak (motor unit) adalah unit
fungsional terkecil dari system otot-syaraf (neuromuscular system). (Dian 2005)
Otot dapat berkontraksi dan berelaksasi karena tersedianya energi dari
sistem energi. Melalui kontraksi otot, tubuh manusia mampu melakukan kerja
seperti mesin. Dengan kata lain, otot merupakan mesin pengubah energi kimia
menjadi energi mekanik, yang terwujud dalam suatu kerja atau aktivitas fisik. Otot
rangka/skelet tersusun oleh kumpulan serabut (sel) otot bergaris (muscle
fiber/skeletal myocyte), mempunyai banyak inti yang terletak di tepi. Dinding
atau membran sel disebut sarkolemma mempunyai kemampuan menghantarkan
impuls (potensial aksi) kesemua arah temasuk melanjutkan penghantaran
sepanjang dinding tubulus transversalis (transvere tubule/Ttub). Sitoplasma
serabut otot atau sarkoplasma mengandung struktur kontraktil (suatu
cytoskeleton) yang berperanan terhadap fungsi utama otot rangka yaitu fungsi
kontraksi. Kelelahan otot membatasi kinerja otot. Kelelahan otot dapat bersifat
lokal maupun menyeluruh. Dapat menyertai olahraga endurans maupun olahraga
yang berintensitas tinggi yang berlangsung singkat. (Sarifin 2010)
Kelelahan sering muncul pada saat kita melakukan suatu aktifitas yang
berat dan dalam waktu yang cukup lama, kelelahan pada setiap individu berbedabeda tetapi pada dasarnya kelelahan digolongkan dalam dua katagori yaitu
kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot merupakan suatu keadaan
dimana otot tidak dapat mempertahankan gaya atau kontraksi yang diberikan,

sedangkan kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja


yang disebabkan karena pekerjaan yang sifatnya monoton.
Langkah Kerja
Set-up Software
1. Buka file software Data Studio untuk eksperimen gaya (force
experiment).
2. Ketika file terbuka, akan terlihat tampilan grafik Force vs Time,
begitupun juga tampilan digit-digit gaya.
3. Tancapkan (plug) sensor gaya ke dalam Science Workshop Interface
750. Pastikan sensor terhubung dengan benar di dalam jendela
Experiment Setup ketika membuka file Data Studio.
4. Pastikan bumper karet (pada sensor) terpasang ke dalam sensor.
Mengambil Data
1. Masukkan es ke dalam wadah air dingin dan biarkan hingga suhu air
sekitar 40C.
2. Genggam atau pegang erat-erat Sensor Gaya dan tempatkan jempol
pada bumper karet.
3. Klik tombol Start untuk memulai mengumpulkan data.
4. Mulai menekan Sensor Gaya hingga tampilan grafik Data Studio
membaca 40 N atau lebih besar.
5. Lanjutkan menahan Sensor Gaya pada atau di atas 40 N selama
mungkin.
6. Klik tombol Stop ketika tampilan gaya mulai turun di bawah 40 N.
7. Celupkan tangan yang sama ke dalam wadah air es selama 30 detik
atau lebih.
8. Ulangi langkah 2-6.

Data dan Pengolahan Data


1. Tabel
Tabel 1 Hasil Pengukuran Gaya Probandus Laki-laki
Waktu (s)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Gaya
Sebelum (N) Sesudah (N)
32,8
48,2
58,2
39,7
58,2
58,2
58,2
58,2
58,2
58,2
56,3
52,9
53,1
54,3
55,1
50,3
46
46,9
43,2
47,3
44,6
46,4
46,4
45,2
43
41,7
47,8
45,5
40,9
-

Tabel 2 Hasil Pengukuran Gaya Probandus Perempuan


Gaya
Waktu (s)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Sebelum
(N)
40,5
44,1
46,8
46,2
46,4
44,8
42,7
44,4
43,8
43,4
41,2
42,8
42
38,2

Sesudah
(N)
36,7
40,3
-

2.

Kelelahan Otot
60
40
20

Besar Gaya (N)

0
-20
-40
-60

Waktu (sekon)
Gaya Sebelum (N)

Gaya Sesudah (N)

Grafik
Grafik 1 Hubungan Gaya dan Waktu Pengukuran Kelalahan Otot Probandus Lakilaki

Kelelahan Otot
60
40
20

Besar Gaya (N)

10 11 12 13

-20
-40
-60

Waktu (sekon)
Gaya Sebelum (N)

Gaya Sesudah (N)

Grafik 2 Hubungan Gaya dan Waktu Pengukuran Kelelahan Otot Probandus


Perempuan
Pembahasan
Kelelahan otot adalah suatu mekanisme perlindungan dari tubuh agar
tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut. Kondisi kelelahan setiap orang
biasanya berbeda-beda, tetapi semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan
penurunan ketahanan tubuh. Konsep kelelahan dibagi menjadi subyektif, obyektif
dan physiological. Kelelahan subyektif adalah dibedakan dengan suatu penurunan
kesiagaan, konsentrasi mental, dan motivasi dan kelelahan obyektif adalah
dicirikan dengan penurunan input kerja, sedangkan kelelahan fisiologi adalah
dihubungkan dengan perwujudan eksternal seperti ketidakmampuan
mempertahankan suatu gaya input yang diberikan, gemetar pada otot, dan
kesakitan pada sekelompok otot tertentu yang melaksanakan kontraksi. (Cynthia
2010)
Kelelahan fisik disebabkan oleh kelemahan pada otot. Suplai darah yang
mencukupi dan aliran darah yang lancar ke otot sangat penting, dikarenakan
menentukan kemampuan proses meabolisme dan memungkinkan kontraksi otot
tetap berjalan. Kontraksi otot yang kuat menghasilkan tekanan di dalam otot dan
dapat menghentikan aliran darah, sehingga kontraksi maksimal hanya akan
berlangsung beberapa detik. Gangguan pada aliran darah mengakibatkan
kelelahan otot yang berakibat otot tidak dapat berkontraksi, meskipun rangsangan
syaraf motorik masih berjalan (Adiningsari 2009). Selain itu, faktor yang
mempengaruhi kelelahan otot adalah jenis kelamin dan suhu.
Pengamatan dilakukan pada dua kondisi yang berbeda, yaitu pada kondisi
otot tangan yang rileks pada suhu kamar dan kondisi otot yang menegang setelah

perendaman dengan air es. Hasil yang didapat menunjukan pada otot yang rileks,
probandus laki-laki mencapai gaya tekan sebesar 50 Newton, sedangkan
probandus perempuan mencapai gaya sebesar 40 Newton. Hasil tersebut
menunjukan bahwa jenis kelamin mempengaruhi besar gaya yang dihasilkan oleh
masing-masing tekanan otot tangan. Berbeda dengan hasil yang didapat sesaat
setelah perendaman dengan air es. Hasil tersebut menunjukan bahwa kelelahan
otot akan cepat terjadi saat otot dalam keadaan tegang akibat perendaman dengan
air es, hal tersebut ditunjukan dengan data yang dihasilkan tidak lebih dari 30 data
dari masing-masing probandus karena proses pengambilan data dihentikan ketika
gaya tekan kurang dari 40 Newton.

Simpulan
Kelelahan otot dipengaruhi oleh jenis kelamin dan perlakuan suhu.
Perlakuan perendaman tangan selama 30 detik pada es menyebabkan kelelahan
otot semakin cepat terjadi. Hal ini disebabkan oleh terhambatnya aliran darah
sehingga menghambat proses metabolisme untuk kontraksi otot.

Daftar Pustaka
Andiningsari P. 2009. Hubungan faktor internal dan eksternal terhadap kelelahan
(fatigue) pada pengemudi Travel X-Trans Jakarta trayek JakartaBandung tahun 2009 [skripsi]. Jakarta (ID): Fakultas Kesehatan
Masyarakat, UI.
Cynthia. 2010. Pengaruh Pemberian Suplemen Besi Pada Kelelahan Otot.
http://eprints.undip.ac.id/23187/1/Cynthia.pdf
Dian, Endang. 2005. Analisa Efek Terapi Panas Terhadap Kelelahan Otot.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-10406-Paper.pdf
Sarifin. 2010. Kontraksi otot dan kelelahan. Jurnal ILARA [Internet]. [diunduh
2014
Nov
22];
1(2):
58-60.
Tersedia
pada:
http://digilib.unm.ac.id/files/disk16.pdf

Lampiran

Gambar 1. Foto Grafik Probandus LakiLaki Sebelum Perlakuan

Gambar 2. Foto Grafik Probandus


Laki-Laki Sesudah Perlakuan

Gambar 3. Foto Grafik Probandus


Perempuan Sebelum Perlakuan

Gambar 4. Foto Grafik


Probandus Perempuan
Sesudah Perlakuan

Anda mungkin juga menyukai