Anda di halaman 1dari 12

JEMI, Vol. 4, No.

1, Juni 2013

PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE


GOVERNANCE, MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN
OPERASIONAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN
Tumpal Manik, M.Si
(Universitas Maritim Raja Ali Haji)

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisis
pengendalian corporate fraud melalaui penerapan corporate
governance,
manipulasi
harga
pokok
penjualan
dan
beban
operasional terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011.
Jumlah populasi penelitian 35 perusahaan dan sampel data 175.
Pengujian hipotesisi melalui Uji Asumsi Klasik, Uji T, Uji F dan
Uji Determinasi dengan program statistic SPSS V.20. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengendalian corporate fraud
melalaui
penerapan
corporate
governance
yang
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
keuangan
perusahaan
adalah
kepemilikan manajemen berpengaruh sebesar 19,3%, komisaris
independen sebesar 74,6, komite audit sebesar 95,7%. Sedangkan
pengendalian manipulasi dapat mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan yaitu manipulasi HPP sebesar 23,8% dan manipulasi
beban operasional sebesar 90,3%. Secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan
Kata Kunci

: corporate
Keuangan

fraud,

corporate

governance,

Kinerja

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Peranan akuntan dalam pemberantasan korupsi sangat dibutuhkan
diseluruh aspek organisasi untuk meningkatkan kinerja manajemen
dan mengendalikan praktek kecurangan dalam korporasi, tujuan ini
sama dengan tujan pelaksanaan tata kelola perusahaan (corporate
governance) untuk menentukan arah dan pengendalian kinerja
perusahaan,
memonitor
dan
mengendalikan
keputusan
maupun
tindakan manajer puncak serta menyelaraskan kepentingan manajer
dengan pemegang saham untuk menghasilkan keunggulan kompetitif
bagi perusahaan.
Kecurangan korporasi dari para pemimpin perusahan memiliki
kekuatan dan kesempatan khususnya dalam penerapan corporate
governance, karena mereka diberi wewenang untuk mengatur,
mengelola dan mengawasi proses aktivitas perusahan dalam
meningkatkan laba dan aset selama periode akuntansi.
21

PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE,


MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA
TERHADAP KINERJA KEUANGAN

Penggunaan kompensasi pengelolaan organisasi yang diberikan


kepada para eksekutif telah mengalami perkembangan selama satu
dekade
terakhir,
kekayaan
yang
dimiliki
para
eksekutif
dipengaruhi oleh adanya kepemilikan saham yang dikuasai oleh
eksekutif (Weber. 2006). Jumlah direktur, proporsi dewan
komisaris independent berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja perusahan sampai dengan taraf kepercayaan 1%, secara
parsial dengan taraf kepercayaan 5% diperoleh nilai signifikan
jumlah dewan direktur sebsesar 0,96 proporsi independen sebesar
0,221. (Ndaruningpuri Wulandari, 2006).
Penelitian Andarias Patiran (2008), corporate governance
sebagai variabel moderating dalam perusahaan tidak mempengaruhi
para eksekutif untuk melakukan tindakan manajemen laba secara
oportunistik untuk meningkatkan pendapatannya. Penelitian ini
sesuai dengan Rudi Isnanta (2008), corporate governance dan
struktur kepemilikan tidak terbukti berpengaruh secara positif
terhadap manajemen laba, namun terbukti berpengaruh secara
positif terhadap kinerja keuangan, sesuai dengan Boediono
(2005), mekanisme corporate governance berpengaruh terhadap
penciptaan manajemen laba.
Motivasi dilakukannya penelitian ini adalah pertama, karena
hasil-hasil penelitian sebelumnya masih belum konsisten. Ketidak
konsistenan tersebut yaitu ada penelitian yang menyebutkan bahwa
penerapan corporate governance berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan, sementara itu ada beberapa penelitian yang
menyatakan tidak memberikan pengaruh positif terhadap kinerja
keuangan perusahaan. Kedua, belum ada penelitian corporate fraud
dalam praktek corporate governance, metode akrual dan manipulasi
aktivitas yang memberikan bukti empiris.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah;
1. Apakah pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan
instansi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007
2011 ?
2. Apakah pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan
manajemen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007
2011?
3. Apakah
pengendalian
coporate
fraud
melalui
komisaris
independen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ?
4. Apakah pengendalian coporate fraud melalui komite audit
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011?
5. Apakah
pengendalian
manipulasi
harga
pokok
penjualan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011?

22

JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013

6.
7.

Apakah pengendalian manipulasi beban operasional berpengaruh


terhadap kinerja perusahaan perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011?
Apakah pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan
instansi,
kepemilikan
manajemen,
komisaris
independen,
komite audit, pengendalian manipulasi harga pokok penjualan,
pengendalian
manipulasi
beban
operasional
berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011 ?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah;
1. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian coporate fraud
melalui kepemilikan instansi terhadap kinerja perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007
2011.
2. Untuk
mengetahui
pengendalian
coporate
fraud
melalui
kepemilikan manajemen terhadap kinerja perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011.
3. Untuk
mengetahui
pengendalian
coporate
fraud
melalui
komisaris independen terhadap kinerja perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011.
4. Untuk mengetahui pengendalian praktek coporate fraud melalui
melalui komite audit terhadap kinerja perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011.
5. Untuk
mengetahui
pengendalian
manipulasi
harga
pokok
penjualan terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011.
6. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian manupilasi beban
operasional terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011.
7. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian coporate fraud
melalui
kepemilikan
instansi,
kepemilikan
manajemen,
komisaris independen, komite audit, pengendalian manipulasi
harga
pokok
penjualan,
pengendalian
manipulasi
beban
operasional terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011.
TINJAUAN PUSTAKA
Corporate Fraud (Kecurangan Korporasi)
Kecurangan terdapat dua tipe, yaitu kecurangan eksternal yang
dilakukan oleh pihak luar perusahaan seperti kecurangan pajak
terhadap pemerintah. Kedua adalah kecurangan internal yang
lakukan oleh pihak karyawan, manajer, direktur atau manajemen
eksekitif yang mempunyai wewenang untuk mengelolah perusahaan
sehingga memanfaatkan peluang ini melakukan kecurangan dalam
perusahaan (penjahat berkerah putih). Menurut Amin Widjaja
Tunggal (2010), kecurangan bersumber dari kejahatan konversi
uang tunai, konversi piutang, konversi persediaan dan diversi

23

PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE,


MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA
TERHADAP KINERJA KEUANGAN

hutang. Kecurangan korporasi (corporate fraud) merupakan sebuah


bentuk kecurangan atas penggelapan dan pencurian aset perusahaan
dari praktik para mananger dan manajemen puncak (eksekutif)
untuk menguntungkan diri sendiri dan merugikan organisasi (Amin
Widjaja Tunggal. 2010).
Adhika Wisnumurti (2010), ukuran
komite audit
mampu
memoderasi hubungan antara asimetri informasi dan manajemen
laba, tetapi komposisi dewan komisaris dan ukuran dewan
komisaris tidak mampu memoderasi hubungan antara asimetri
informasi dan manajemen laba. Penelitian di atas berbeda dengan
penelitian Indra (2011), yang mengkaji pengaruh struktur
kepemilikan, ukuran perusahaan, praktik corporate governance,
dan kompensasi bonus, menunjukkan bahwa variabel yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap manajemen laba adalah komite audit
dan kompensasi bonus.
Kecurangan
manajemen
dan
kecurangan
korporasi
dapat
dideteksi dari ketidak-mampuan dalam membuat perencanaan, kurang
komunikasi, motivasi dan delegasi yang buruk, ketidak-tegasan,
pengendalian yang tidak benar serta ketidak-mampuan manajemen
dan eksekitif akan kondisi yang dihadapi perusahaan. Sedangkan
menurut Sri Sulistyanto (2008), kecurangan korporasi sama dengan
praktek manajemen laba antara lain; mengakui dan mencatat lebih
cepat satu periode atau lebih, mencatat pendapatan palsu,
mengakui biaya lebih cepat atau lambat dan tidak mengungkapkan
semua kewajiban.
Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan)
Mencapai tujuan organisasi, corparate governance mempunyai
tantangan dalam memaksimalkan pencapian kesejahteraan serta
meningkatkan
kinerja
korporat,
termasuk
dalam
membangun
kepercayaan pasar dan mendorong arus investasi nasioanal maupun
internasional yang lebih stabil, bersifat jangka panjang (Amin
Widjaja Tunggal. 2010).
Penerapan corporate governance utuk menciptakan nilai tambah
bagi semua pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak tersebut
adalah pihak internal yang meliputi dewan komisaris, direksi,
karyawan dan pihak eksternal yang meliputi investor, kreditor,
pemerintah,
masyarakat,
dan
pihak-pihak
lainnya
yang
berkepentingan
atau
stakeholders.
Menurut
Arifin
(2005),
menyatakan jumlah direktur, proporsi dewan komisaris independent
berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan.
Sedangkan
menurut penelitian Ndaruningpuri Wulandari (2006), penerapan
corporate governance
hanya mencapai 1% taraf kepercayaan
terhadap kinerja perusahaan. Adanya konsentrasi kepemilikan
dalam perusahaan akan membuat pemegang saham pada posisi yang
kuat. Hal ini menunjukkan bahwa pemegang saham memiliki kendali
terhadap manajemen untuk menuntut mereka melaporkan laporan
keuangan secara akurat. Sama halnya dengan peran dewan komisaris
dalam menjalankan fungsi pengawasan, komposisi dewan dapat
24

JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013

mempengaruhi pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan


sehingga dapat diperoleh suatu laporan laba yang berkualitas
(Boediono, 2005), sedangkan Siregar dan Utama (2005, menjelaskan
bahwa kepemilikan institutional merupakan kepemilikan saham
perusahaan dari institusi keuangan perusahaan.
Transparansi dan penjelasan laporan keuangan merupakan
bagian dari tanggung-jawab pimpinan, sehingga tata kelola
korporasi
sudah
menjadi
pusat
perhatian
para
pemimpin
perusahaan. Tanpa tata kelola korporasi yang baik dan jujur oleh
kepemilikan manjerial, maka organisasi apapun dapat dengan mudah
terjebak kedalam perilaku atau proses kerja yang cendrung
menghalalkan segala cara untuk mencapai hasil yang ingin
dicapai. Praktik corporate governance melalui komite audit
pengaruh
signifikan
terhadap
manajemen
laba
kepemilikan
manajerial, ukuran perusahaan, dewan komisaris, dan Kualitas
Audit tidak memberikan pengaruh yang signifikan (Indra, 2011).
Selama proses pengelolaan perusahaan, manajer memiliki
asimetri informasi terhadap pihak eksternal perusahaan seperti
investor dan kreditor. Asimetri informasi terjadi ketika manajer
memiliki informasi kondisi perusahan lebih banyak dibandingkan
pihak eksternal. Kondisi ini memberikan kesempatan kepada
manajer puncak untuk menggunakan informasi yang diketahuinya
dalam memanipulasi pelaporan keuangan sebagai usaha untuk
memaksimalkan kemakmurannya (Maman Setiawan, dkk. 2006).
Kepemilikan manajerial berdasarakan rasio jumlah kepemilikan
saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan
yang dikelola (S.Beiner,2003., Gideon, 2005., Susiana dan
Herawaty 2007).
Menurut Rudi Isnanta (2008), corporate
governance dan struktur kepemilikan tidak terbukti berpengaruh
secara
positif
terhadap
manajemen
laba,
namun
terbukti
berpengaruh secara positif terhadap kinerja keuangan.
Dewan komisaris independen secara umum mempunyai tanggungjawab terhadap pengawasan yang lebih baik terhadap manager,
sehingga pengaruh kemungkinan penyimpangan dalam menyajikan
laporan
keuangan
yang
dilakukan
manager,
sehingga
dewan
komisaris independen
mempunyai hubungan terhadap keberhasilan
corparate governance (Ndaruningpuri Wulandari, 2006). Komisaris
independen
merupakan
anggota
dewan
komisaris
yang
tidak
terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya
dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis
atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan
perusahaan Machmud dan Djakman (2008). Memberikan pendapat
kepada dewan komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang
disampaikan oleh direksi kepada dewan komisaris tidak terlepas
dari tugas komite audit, juga penelaahan atas informasi keuangan
yang dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi,
dan informasi keuangan lainnya; penelaahan atas ketaatan
perusahaan terhadap perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

25

PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE,


MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA
TERHADAP KINERJA KEUANGAN

Penelaahan dan melaporkan kepada komisaris atas pengaduan yang


berkaitan dengan emiten atau perusahaan publik untuk menjaga
kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan (Khaira
Amalia Fachrudin. 2008).
Komite audit sebagai salah satu mekanisme corporate
governance mampu mengurangi praktek manipulasi dan kecurangan
dengan menjunjung prinsip corporate governance, transparansi,
fairness, tanggung jawab, dan akuntabilitas yang pada prosesnya
menghambat praktek kecurangan dan manupulasi dalam perusahaan.
Hal ini sesuai dengan Nasution dan Doddy (2007), bahwa
keberadaan komite audit dapat menghambat terjadinya kecurangan
dalam manajemen laba, namun tidak selaras dengan Paramita Sari
Rika (2008), menyatakan bahwa keberadaan komite audit dalam
sebuah perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Kelompok lainnya yang tergolong dalam corporate governance
adalah ukuran komite dan audit, tujuannya mampu memoderasi
hubungan antara asimetri informasi dan manajemen laba, tetapi
komposisi dewan komisaris dan ukuran dewan komisaris tidak mampu
memoderasi hubungan antara asimetri informasi dan manajemen laba
(Adhika Wisnumurti, 2010). Perusahaan yang berumur lebih tua
memiliki pengalaman lebih banyak dan mengetahui kebutuhan atas
informasi tentang perusahaan, Sembiring (2003) dan Nofandrilla
(2008). Penelitian Rahmawati (2008), menyatakan bahwa umur
perusahaan berpengaruh terhadap corporate social responsibility
disclosure.
Manipulasi
Manipulasi dalam lingkunngan ekonomi perusahaan berkaitan dengan
peraturan dari entitas operasi perusahaan tersebut dengan
kompleksitas transaksi dengan pihak lain yang bekerjasasam
dengan audit ekaternal. Manipilasi dalam penelitian ini adalah
pengendalian manipulasi harga pokok penjualan dan manipulasi
beban operasional.
Manipulasi arus kas melalui penghapusan, pengubahan atau
penambahan transaksi palsu termasuk adanya penjulan palsu untuk
meningkatkan penjulan, mengarahkan laporan keuangan lebih baik
dari periode sebelumnya melalui pemrosesan data secara manual
maupun yang terkomputerisasi. Kecurangan dalam lingkungan
perusahan merupakan tindakan kriminal yang dilakukan oleh
korporasi yang melibatkan akuntan khusus melalui laporan
keuangan melalui pemalsuan, pencurian serta menggunakan teknik
akuntansi yang tidak benar (Harahap, 2007).
Proses manipulasi beban operasional termasuk kejahatan dari
perlakuan pencatatan laporan laba rugi untuk meningkatkan beban
operasional yang tidak wajar. Manipulasi lainnya melalui
aktivitas nyata harga pokok penjualan (HPP), aktivitas ini
mempengaruhi aliran kas dan dalam beberapa kasus akrual.
Kejahatan ini terdiri dua proses yaitu secara manual atau
26

JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013

terkomputerisasi dengan kecurangan pemrosesan data dari komputer


dengan cara mengubah berbagai record dan file yang dapat dicaba
komputer dengan cara mengubah logika peranti lunak komputer
sehingga proses data yang salah tetap diproses komputer (Rommey
dan Stainbart 2006).
Kinerja Keuangan
Menurut Sulistyanto (2008) ukuran kinerja untuk membantu
menerapkan strategi dan pengendalian manajemen sebagai faktor
keberhasilan penting jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan
menurut Anik Malikah Ndaruningpuri Wulandari (2008), kinerja
keuangan merupakan penilaian perusahaan terhadap posisi dan
mengelola sumber daya yang ada dimana informasi sumber daya,
struktur
keuangan
memiliki
kemampuan
beradaptasi
dengan
lingkungan untuk memenuhi komitmen sehingga kinerja keuangan
dapat diprediksi baik atau tidak.
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan hipotesis pertama dalam
penelitian
ini
yang
berkaiatan
dengan
dugaan
perusahaan
melakukan coporate fraud melalui corporate governance dan
manipulasi
harga
pokok
penjualan
dan
beban
operasional
berpengaruh
terhadap
kinerja
perusahaan,
maka
hipotesisi
penelitian ini adalah :
H1 : Pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan instansi
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011.
H2 : Pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan manajemen
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011.
H3 : Pengendalian coporate fraud melalui komisaris independen
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011.
H4 : Pengendalian
coporate
fraud
melalui
komite
audit
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 2011.
H5 : Pengendalian manipulasi harga pokok penjualan berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2007 2011.
H6 : Pengendalian manipulasi beban operasional berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2007 2011.
H7 : Pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan instansi,
kepemilikan manajemen, komisaris independen, komite audit,
manipulasi
harga
pokok
penjualan,
manipulasi
beban
operasional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007
2011.

27

PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE,


MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA
TERHADAP KINERJA KEUANGAN

METODE PENELITIAN
Populasi dan

Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor


property and real estate, bangunan dan kontruksi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan penelitian dilakukan
dari
perusahaan-perusahaan
di
bidang
tahun
2007-2011.
Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipilih
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling),
yaitu: (1) Telah terdaftar dan listing di Bursa Efek Indonesia
terdaftar Indonesia tahun 2007-2010. (2) Perusahaan yang
memiliki data kepemilikan instansi, kepemilikan manajemen,
komisaris independen, komite audit, (3) Perusahaan telah
menerbitkan laporan keuangan lengkap untuk periode yang berakhir
per
31
Desember
selama
periode
2007-2011
selama
waktu
penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Asumsi Klasik
Salah satu syarat agar dalam pelaksanaan regresi berganda tidak
terjadi bias maka dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi
klasik terdiri dari empat pengujian yaitu, uji normalitas data,
heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji multikolinearitas
di uraikan pada tabel 1.1.
Tabel 1.1
Pengujian Asumsi Klasik

Uji Normalitas Data


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Asymp. Sig. (2-tailed)
Durbin-Watson

Multikolinearitas

Variabel

Tolerance

Kepemilikan Institusi
0,584
Kepemilikan Manajemen
0,275
Komisaris Independen
0,655
Komite Audit
0,303
Manipulasi HPP
0,151
Manipulasi B.Operasional
0,164
Prob : Probabilitas (uji Sig)
Sumber : Ouput pengolahan data dengan

Pengujian

0,468
1,768
VIF

1,712
3,639
1,526
3,295
6,626
6,094

Heteroskedastisitas
Prob

ABSRESID

0,570
0,509
0.549
0,566
0,960
0,748

Keterangan

Homokedastisitas
Homokedastisitas
Homokedastisitas
Homokedastisitas
Homokedastisitas
Homokedastisitas

menggunakan SPSS.20

Hipotesis

Pengujian hipotesis, menguji bahwa diduga pengendalian corporate


fraud melalui praktek corporate governanceberpengaruh terhadap
kinerja keungan perusahaan. Hipotesis di uji melalui uji-f dan
uji-t dan determinasi nilai R Square. Hasil pengolahan statistik
SPSS V.20 ditunjukkan dalam tabel 1.2.

28

JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013

Dari tabel 1.2 dapat menunjukkan bahwa nilai R2 (koefisien


determinasi) adalah sebesar 0,807 yang artinya bahwa persamaan
model analisis hipotesis satu memberikan penjelasan perlakuan
pengendalian corporate fraud melalaui praktek corporate
governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sebesar 80,7%
selebihnya 19,3% disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar
model ini.
Tabel. 1.2
Uji Hipotesis
Keterangan
Nilai
R Square
0,807
Adjusted R Square
0,801
F hitung (Anova)
141,092
F hitung Probabilitas (Sig)
0,000
Koefisien
Keterangan
thitung
Probabilitas
(B)
Constant
38.127
0,276
0,783
Kepemilikan Institusi
0,108
1,488
0,139
Kepemilikan Manajemen
0,193
4,765
0,000
Komisaris Independen
0,746
2,255
0,025
Komite Audit
0,957
5,315
0,000
Manipulasi HPP
0,238
5,088
0,000
Manipulasi B.Operasional
0,903
4,478
0,000
Sumber : Ouput pengolahan data dengan menggunakan SPSS.20
Hipotesis Uji-F menunjukkan nilai Fhitung sebsesar 141,092 dan
nilai signifikan adalah sebesar 0,000 yang artinya bahwa secara
bersamaan pengendalian froud melalui kepemilikan institusi,
kepemilikan manajemen, komisaris independen, komite audit,
manipulasi HPP dan manipulasi beban operasional berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Hasil Hipotesis Uji-T, menunjukkan pengendalian froud
melalui corporate governance berpengaruh signifikan terhadap
kinerja
keuangan
perusahaan
adalah
kepemilikan
manajemen
berpengaruh sebesar 19,3%, komisaris independen sebesar 74,6,
komite audit sebesar 95,7%. artinya pengendalian praktek
corporate froud dilakukan semua transaksi dapat dikontrol
melalui corporate governance untuk meningkat kinerja keuanagan
perusahaan. Sedangkan pengendalian manipulasi dapat mempengaruhi
kinerja keuangan adalah manipulasi HPP sebesar 23,8% dan
manipulasi beban operasional sebesar 90,3% artinya perlakuan
perubahan data-data transaksi untuk menunjukkan angka bagus
dalam laporan keuangan perusahaan sehingga akan tampak laporan
keuangan perusahaan adalah nilai dan angka yang baik untuk
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.
KESMPILAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara simultan
pengendalian coporate fraud melalui corporate governance dan
29

PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE,


MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA
TERHADAP KINERJA KEUANGAN

pengendalian manipulasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja


keuangan perusahaan. Variabel yang berpengaruh secara signifikan
terhadap
kinerja
keuangan
perusahaan
adalah
Kepemilikan
Manajemen berpengaruh sebesar 19,3%, Komisaris Independen dan
Komite Audit sebesar 95,7%, manipulasi HPP sebesar 23,8% dan
manipulasi beban operasional sebesar 90,3% berpengaruh terhadap
kinerja keuangan perusahaan
Keterbatasan
Penelti menyadiri, bhwa penelitian ini memiliki beberapa
keterbatasan yaitu Data penelitian hanya pada perusahaan
Property & Real Estate, Bangunan & Kontruksi dengan periode lima
tahun (2007-2011). Hal ini akan menimbulkan perbedaan hasil
dengan periode sebelum dan sesudahnya.
Implikasi Penelitian Di Masa Yang Akan Datang
Implikasi penelitian diharap dapat memberikan masukan untuk
perusahaan yang terdaftar di BEI agar membentuk pengendalian
froud melalui corporate governance, sedangkan untuk para
peneliti yang ingin meneruskan penelitian ini diharapkan
menambah variabel dari sisi keungan, periode dan tipe perusahaan
yang akan diteli lanjut. Dengan keterbatasan-keterbatasan yang
ada diharapkan dapat diperbssaiki dalam penelitian-penelitian
yang akan datang.

30

JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013

DAFTAR PUSTAKA
Amalia,
Khaira Fachrudin. 2008. Kesulitan Keuangan Perusahaan
dan Personal, USU Press Art Design, Publishing & Printing
Gedung F Jl. Universitas No. 9, Kampus USU Medan,
Indonesia.
Beiner, S., W. Drobetz, F. Schmid dan H.Zimmermann. 2003. Is
Board Size An Independent Corporate Goverance Mechanism.
Boediono, G., SB. 2005 Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme
Corporate Governance Dan Dampak Manajemen Laba Dengan
Menggunakan Analisis Jalur, SNA VIII Solo, 15 16
September.
Guna, I. Welvin dan Herawaty, Arleen. 2010. Pengaruh Mekanisme
Good Corporate Governance, Indenpendensi Auditor, Kualitas
Audit dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi Vol12, No.1 April, 2010 STIE Trisakti
Indra, Andiany Pujiningsih. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan,
Ukuran Perusahaan, Praktik Corporate Governance, dan
Kompensasi Bonus (studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur
uang Terdaftar di BEI Periode 2007-2009. Skripsi pada
Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Semarang.
Isnanta, Rudi. 2008. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur
Kepemilikan terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan.
Skripsi
jurusan
Akuntansi
pada
Fakultas
Ekonomi
Universitas Islam Indonesia.
Machmud dan Djakman. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan
terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR
Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan : Study
Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek
Indonesia 2006. Simposium Nasional Akuntansi 11.
Malikah, Anik. 2008. Hubungan antara Good Corporate Governance
dan Struktuk Kepemilikan Kinerja Keungan, Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Malang
Nasution, Marihot dan Doddy Setiawan. 2007. Pengaruh Corporate
Governance Terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan
Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi X.
Nofandrilla. 2008. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan
terhadap Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
(Studi
Empiris
pada
Perusahaan
Pertambangan
yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi Mahasiswa S-1
Tidak Dipublikasikan. Surakarta: FE UNS.
Patiran,

Andarias.

2008.

Pengaruh

31

Sensitivitas

Kekayaan

PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE,


MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA
TERHADAP KINERJA KEUANGAN

Eksekutif
terhadap
Manajemen
Laba
dengan
Corporate
Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2005
2007. Tesis Program Studi.
Rahmawati 2008. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan
Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing,
Dan
Umur
Perusahaan
Terhadap
Corporate
Social
Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Roychowdhury,
S.
2006.
Earnings
Management
through
Activities
Manipulation.
Journal
of
Accounting
Economics. 42: 335-370.

Real
and

Setiawan, Maman, dkk. 2006. Pengaruh Struktur Kepemilikan,


Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik Tata Kelola
Korporasi Terhadap Kinerja Perusahaan Studi Kasus Pada
Perusahaan
Yang
Terdaftar
Di
Bursa
Efek
Jakarta,
Penelitian Sumber Dana DIPA Fakultas Ekonomi Studi
Pembangunan Universitas Padjadjaran.
Siregar, S. V., dan S. Utama. 2006. Pengaruh Struktur
Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Praktek Corporate
Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earning Management)
Jurnal Risat Akuntansi Indonesia, Vol. 9 N0.3, September
2006, hal : 3007 326
Sri, H. Sulistiyanto. 2008. Manajemen Laba. Teori dan Model
Empiris. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Susiana, dan A. Herawaty. 2007 Analisis Pengaruh Independensi,
Mekanisme
Corporate
Governance,
dan
Kualitas
Audit
Terhadap Intergrasi Laporan Keuangan. Simposium Nasional
Akuntansi X, Makassar, 26-28 Juli, 2007
Weber, M. 2006. Sensitivity Of Executive Wealth To Stock Price,
Corporate Governance And Earnings Management, Review of
Accounting and Finance, Vol. 5, No. 4, pp. 321 354.
Widjaja, Amin Tunggal. 2010. Ikhtisar Teori dan Tanya Jawab
Audit Internal. Harvarindo.
Wisnumurti, Adhika. 2010. Analisis Pengaruh Corporate Governance
Terhadap
Hubungan
Asimetri
Informasi
Dengan
Praktik
Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar Di BEI). Skripsi Jurusan Akunatnsi Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Wulandari, Ndaruningpuri. 2006. Pengaruh Indikator Mekanisme
Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di
Indonesia. Fakus Ekonomi Vol. 1 No.2 , STIE PENA Semarang.
32

Anda mungkin juga menyukai