Praktikum Fisika
Praktikum Fisika
Penyusun :
1. Andri Rahmadhani (NIS : 06071041)
2. Asep Toyibah (NIS : 06071044)
3. Galih Permana Putra (NIS : 06071055)
4. Iyan Laksana Putra (NIS : 06071058)
5. M. Gilang Nurhadiyan (NIS : 06071066)
6. Yanto Ridwan Fauzi (NIS : 06071074)
7. Yusef Abdul Aziz (NIS : 06071077)
2007
MOTTO HIDUP
Kita harus terus berusaha untuk maju dan jangan mudah putus
asa :
$t it !$# ) 3 !$# r& txts =yz u yt t/ .i Mt7e)y s9
s9 $tu 4 s9 tt s #[ 5s)/ !$# y#ur& !#s)u 3 r'/ $t (#it 4Lym Bs)/
@#u i
Artinya :
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu
mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali
tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
(QS. Ar-Rad : 11).
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum ini dibuat dalam rangka memenuhi
tugas fisika semester 2 Tahun Pelajaran 2006/2007
Ciamis, 10 Juni 2007
Penyusun:
1. ANDRI RAHMADHANI
(....................)
2. ASEP TOYIBAH
(....................)
(....................)
(....................)
(....................)
(....................)
(....................)
Mengetahui:
Pembimbing Praktikum
Dudung Jalaludin
NIP:132276523
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah swt. karena kita telah
diberi curahan nikmat dan kasih sayang yang berlimpah ruah. Tidak lupa shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya.
Alhamdulillah akhirnya kami berhasil menyelesaikan praktikum fisika sekaligus
laporannya yang secara tidak langsung merupakan salah satu tugas akhir fisika di
kelas X ini. Walaupun terdapat banyak kendala yang kami hadapi tetapi akhirnya
kami bisa menyelesaikannya.
Dalam laporan praktikum fisika ini dijelaskan beberapa macam percobaan fisika
yang memang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kami
berharap laporan ini bisa menjadikan ilmu dan manfaat bagi kita semua.
Memang dalam pelaksanaan praktikum fisika maupun dalam pembuatan laporan
praktikum fisika ini kami rasa belum sempurna. Mungkin masih banyak kesalahan
yang kami perbuat. Oleh karena itu, kami mohon maaf bila terdapat kesalahan baik
dalam penulisan atau dalam teori. Semoga karya ini dapat dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya dan digunakan di masa yang akan datang.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KELEMBAMAN BENDA
HUKUM II NEWTON
PERCOBAAN IV
PEMANTULAN SEMPURNA
vi
PERCOBAAN I
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. .
. .
. . .
.
.
. .
. . .
F. Analisis Percobaan :
Dari hasil percobaan di atas (grafik v-t) kita dapat melihat
bahawa kecepatan mobil bertambah selama selang waktu yang sama
yaitu setiap 5 ketik. Pertambahan kecepatan itu dilambangkan oleh v
pada grafik. Gerak ini istimewa dalam arti pertambahan kecepatannya
tetap pada tiap selang waktu yang sama. Hal ini sama dengan dasar
teori GLBB yang menyatakan demikian.
Hasilnya : Jarak antara titik tiap-tiap ketikan bertambah.
G. Kesimpulan
Jarak antara setiap ketikan yang bertambah menunjukkan
bahwa mobil-mobilan yang diluncurkan di atas bidang miring
melakukan gerakan GLBB dipercepat. Mobil-mobilan tersebut memiliki
kecepatan yang bertambah beraturan sehingga dapat dikatakan
bahwa mobil-mobilan tersebut mengalami percepatanGerak yang
dihasilkan oleh mobil-mobilan tersebut merupakan GLBB dipercepat.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, kita akan mendapatkan
karakteristik benda yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat,
yaitu : 1. Perpindahan tiap selang waktunya bertambah secara
beraturan, 2. Kecepatannya bertambah secara beraturan, 3.
Percepatannya tetap. Kecepatan menjelaskan kelajuan benda beserta
PERCOBAAN II
KELEMBAMAN BENDA
A. Tujuan Percobaan :
Menguji sifat kelembaman benda
B. Alat dan Bahan :
1. Sebuah buku
2. Sebuah kertas
C. Dasar Teori :
Hukum Newton I yang isinya :
Bila resultan gaya yang bekerja padasuatu benda nol atau tidak ada
gaya yang bekerja, maka :
-benda yang semula diam akan tetap diam
-benda yang semula bergerak akan terus bergerak dengan
kecepatan tetap
Setiap benda cenderung mempertahankan keadaannya semula.
Oleh karena itu, Hukum I Newton disebut juga sebagai hukum
kelembaman atau hukum inersia. Ukuran kuantitas kelembaman suatu
E. Data Pengamatan :
Kertas ditarik dengan cepat
F. Analisis Percobaan
Buku tidak terjatuh ketika kertas ditarik dengan cepat tetapi
buku terjatuh ketika kertas ditarik dengan lambat.
G. Kesimpulan dan Saran
Jadi suatu benda akan bergerak tergantung pada gaya yang kita
berikan. Sifat benda itu cenderung mempertahankan geraknya atau
yang disebut dengan kelembaman atau inersia. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kelembaman suatu benda adalah massanya.
Hukum I Newton juga menggambarkan bahwa setiap benda
cenderung
mempertahankan
keadaannya
semula,
yaitu
PERCOBAAN III
HUKUM II NEWTON
A. Tujuan Percobaan :
Menghitung percepatan gerak benda dengan menggunakan
Hukum II Newton
B. Alat dan Bahan :
1. Timbangan injak
2. Lift yang sedang beroperasi
C. Dasar Teori :
Percepatan adalah perubahan kecepatan pada selang waktu
tertentu. Hukum II Newton isinya :
- Percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya yang
bekerja pada suatu benda
- Percepatan berbanding terbalik dengan massa benda
D. Langkah Kerja :
1. Ukurlah berat Anda dengan menggunakan timbangan injak dan
catatlah hasilnya
Berat (Kg)
1 2
8 10,9 12 14
16
18 19 20.1 22
Waktu (sekon)
Pertanyaan :
1. Nilai apakah yang sebenarnya ditunjukan oleh neraca saat anda
berada di atas eskalator ?
2. Deskripsikan bagaimana dengan gerak eskalator selama rentang
waktu tersebut!
3. Hitunglah percepatan escalator pada saat :
a. Satu detik setelah mulai bergerak !
b. Tepat di tengah-tengah perjalanan !
c. Satu detik sebelum lift berhenti !
Jawaban :
1.Ketika eskalator sedang berada ditengah perjalanan, berat yang
ditunjukan adalah berat yang sebenarnya.
2. Eskalator bergerak ke atas dengan kecepatan yang sama.
F
F = Gaya
F mg
m
m = Massa Benda
g= Gratvitasi
10
F. Analisis Percobaan :
Setelah kami melakukan percobaan, ternyata hasilnya mengarah
kepada Hukum II Newton bahwa gaya dapat mempengaruhi massa suatu
benda. Namun percobaan kami tidak dapat sepenuhnya dikatakan
berhasil, karena ada sedikit kesalahan atau tidak tepatnya waktu yang
kami hitun
G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan dengan menggunakan
escalator. Kami dapat menyimpulkan bahwa massa benda berubah, dari
mulai 1 detik setelah naik ke atas escalator massa benda naik beberapa
gram, sedangkan ketika berada di tengah perjalanan massa benda
kembali turun ke massa benda semula dan ketika 1 detik sebelum sampai
massa benda kembali turun beberapa gram.
Dalam melakukan percobaan ini harus dilakukan secara
berulang-ulang, karena jika hanya melakukannya satu kali percobaan,
tingkat ketepatan akan berkurang. Dan disaat meneliti berat dan waktu
mata kita harus lebih jeli dan sigap.
11
PERCOBAAN IV
A. Tujuan percobaan :
Menyelidiki contoh GMB dan GMBB
B. Alat dan Bahan :
1. Sepeda mini
2. Meteran kain / penggaris
3. Stopwatch
4. Saputangan
C. Dasar Teori :
GMB
adalah
gerak
suatu
benda
menempuh
lintasan
melingkardengan vector kecepatan sudut tetap. Gmbb memiliki cirriciri sebagai berikut :
1. Besar kecepatan / kelajuan linear adalah tetap, tetapi vector
kecepatan linearnya setiap saat berubah arahnya.
2. Besar vector kecepatan sudutnya setiap saat tetap
3. Percepatan sudut dan percepatan tangensialnya sama dengan nol.
12
Waktu
5 Detik
Bayak Putaran
7 Putaran
Dalam rad ()
14 rad
pertama
2
5 Detik
10 Putaran
20 rad
setelah
13
F. Analisis Percobaan
Dengan menganalisis data yang diperoleh pada percobaan, kami
berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.
Hitunglah kecepatan sudut roda pada selang waktu ini! Hitunglah pula
kelajuan linier pada saputangan !
3.
detik pertama!
Jawaban :
1. Pada saat 5 detik pertama gerakan roda merupakan Gerak Melingkar
Beraturan (GMB). Karena ini merupakan. Untuk menghitung
kecepatan sudut roda() kita dapat menghitungnya dengan
menggunakan rumus :
= o +t
= o + t
14 rad = 0 + (5s)
14
= 5
= 2,8 rad/s
Untuk percepatan sudutnya, karena ini Gerak Melingkar
beraturan percepatan sudutnya () sama dengan nol.
14
yang
dilakukannya
Beraturan(GMBB)
adalah
dipercepat.
Gerak
Sedangkan
Melingkar
untuk
Berubah
menghitung
s = r
v= t
= r
0,76m / s
3,8m
= 20 rad 0,19m
= 5s
= 0,19m
= 3,8 m
= 0.76 m/s
= 4 rad/s
(rad/s)
4
3
2.8
2
1
2
4 5 6
8
t (sekon)
10
15
16
PERCOBAAN V
A. Tujuan Percobaan :
Menunjukkan jika bayangan pada cermin datar terbalik
B. Alat dan Bahan :
1. Cermin
2. Pensil
3. Kertas indeks
C. Dasar Teori :
Cermin datar yaitu cermin yang memiliki bidang pemantul datar
dan licin yang dilapisi bahan mengkilap berupa amalgam (campuran
perak dan raksa)
D. Langkah Kerja :
1. Berdirilah menghadap cermin sehingga Anda dapat melihat wajah
di cermin
2. Tempelkan kertas di dahimu. Lalu lihat ke cermin , tuliskan nama
Anda di kertas tersebut.
3. Balikanlah kertas tersebut dan lihata apa yang anda tulis
17
E. Data Pengamatan :
F. Analisis Percobaan :
Tulisan nama benar ketika dibaca di cermin, tetapi terbalik ketika
membacanya tanpa cermin.
18
PERCOBAAN VI
A. Tujuan Percobaan :
Menunjukkan jika cermin datar mempunyai bayangan maya
B. Alat dan Bahan :
1. Pensil
2. Penggaris
3. Kertas foto kopi
4. Tanah liat seukuran buah kenari
5. Kertas indeks
6. Cermin datar yang kecil
7. Klip kertas
C. Dasar Teori :
Cermin datar yaitu cermin yang memiliki bidang pemantul datar
dan licin yang dilapisi bahan mnegkilap berupa amalgam (campuran
perak dan raksa).
Sifat-sifat bayangan pada cermin datar adalah sebagai berikut :
- jarak benda ke cermin (s) = jarak bayangan ke cermin (s)
19
E. Data Pengamatan
Bayangan pada cermin datar tidak dapat ditangkap oleh layar
(kertas indeks) karena bayangan bersifat maya dibelakang cermin.
20
F. Analisis Percobaan :
Jarak bayangan klip kertas yang tampak muncul di belakang
cermin sama dengan jarak klip kertas yang ada di depan cermin, yaitu 3
inchi (7,5 cm). Akan tetapi, bayangan klip kertas di belakang cermin tidak
dapat diproyeksikan di kertas.
G. Kesimpulan atau Saran
Cermin datar adalah cermin yang mempunyai permukaan rata.
Bayangan benda di dalam cermin datar tampak berjarak sama dengan
benda di depan cermin. Karena bayangan tidak dapat diproyeksikan di
kertas, maka bayangan itu disebut bayangan maya.
21
PERCOBAAN VII
LENSA TIPIS
A. Tujuan Percobaan :
Membuktikan perumusan lensa tipis
B. Alat dan Bahan
Sebuah lensa cembung (f =20 cm),sebuah lilin,sebuah layer,mistar
panjang,dan tiang-tiang penyangga.
C. Dasar Teori
Penurunan hubungan s dan s untuk lensa tipis dilakukan dengan
menganggap bahwa tebal lensa dapat diabaikan. Lensa dapat digambar
sebagai sebuah garis. Tanda + menyatakan bahwa lensa itu lensa
cembung. Kita hanya akan meninjau hubungan antara s dan s untuk
1
22
4. Catatlah jarak lilin ke lensa (so) dan jarak layer ke lensa (s)
5. Ulangi langkah 2 sampai 4 dengan mengubah jarak benda sampai
terambil lima data.
6. Isilah data yang di dapatkan pada table berikut :
7. Buatlah grafik1/s terhadap 1/so pada kertas grafik
8. Dari grafik yang didapatkan,buatlah sebuah garis lurus sampai
memotong sumbu 1/so.
9. Perhatikan grafik tersebut.Berdasarkan perumusan : 1/f =1/so
+1/s menyatakan nilai apakah x pada grafik di atas ?
10. Tentukanlah nilai f dari nilai x !
11. Cocokkan data no 10 dengan yang tertera pada bungkus
lensa.Bagaimanakah kesimpulan anda ?
E. Data Pengamatan :
Data Ke-
1/so
1/s
15
1/20
1/
20
1/25
100
1/100
25
1/15
-60
1/-60
30
1/30
60
1/60
40
1/40
40
1/40
23
F. Analisis Percobaan
Setelah kami melakukan percobaan kami dapat menghitung
Fokus lensa () dari jarak benda (So) dan jarak bayangan (S), meskipun
jumlah focus lensa() tidak begitu tepat dengan focus lensa() pada
bungkus.lensa(=15) tapi cukup mendekati. Dalam percobaan ini kami
melakukan kesalahan, yaitu diabaikannya(dibulatkan ke bilangan bulat)
angka-angka kecil, dibulatkan ke bilangan puluhan lima sehingga hasil
perumusannya kurang tepat.
S S
o
f = S + S
o
24
PERCOBAAN VIII
PEMANTULAN CAHAYA
A. Tujuan Percobaan :
Membuktikan persamaan pemantulan cahaya
B. Alat dan Bahan :
1. Sumber cahaya
2. Cermin
3. Kertas karton
C. Dasar Teori :
Pemantulan ada 2 yaitu :
1. Pemantulan Baur : jika suatu berkas cahaya sejajar datang dari
permukaan yang kasar dan tidak rata, sehingga cahaya
dipantulkan ke berbagai arah yang tidak menentu.
2. Pemantulan teratur : jika suatu berkas cahaya sejajar mengenai
permukaan halus dan rata, sehingga cahaya dipantulakan ke arah
tertentu.
Hukum Pemantulan yang menyatakan bahwa :
- Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal berpotongan
pada satu titik yang terlertak pada satu bidang datar
25
D. Langkah Kerja :
1. Sediakan
kotak
cahaya
dan
buatlah
sedemikian
hingga
26
E. Data Pengamatan
Sinar datang
Sinar pantul
Sudut datang 30 45 72
Sudut pantul 30 45 72
F. Analisis Percobaan
Jika sumber cahay makin dekat dengan garis normal maka sinar
pantul juga akan mendekati garis normal begitu juga sebaliknya jika
sumbercahaya mnejauhi garis normal maka sinar pantul juga akan
menjauhi garis normal. Sudut datang yang dibentuknya adalah 30,45,
dan 72. Maka sudut pantul yang dibnetuknya adalah 30, 45 dan 72
G. Kesimpulan dan Saran
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sudut datang sama
dengan sudut pantul / i = i
27
PERCOBAAN IX
PEMANTULAN SEMPURNA
A. Tujuan percobaan :
Mengamati peristiwa pemantulan sempurna
B. Alat dan Bahan :
1. Sumber cahaya / lilin
2. Gelas
3. Air
C. Dasar Teori :
Hukum pembiasan menyatakan bahwa jika sutu cahaya datang
dari medium yang kurang rapat, maka sinar yang dibiaskan akan
menjauhi garis normal. Jika sudut datang diperbesar terus maka suatu
saat akan menghasilkan sinar bias yang yang berimpit dengan bidang
batasnya. Sudut datang yang menghasilkan sinarbia syang berimpit
dengan bidang batasnya disebut sudu batas atau sudut kritis (ik).
Pada saat sudut bias 90, bidang batas seakan-akan menjadi
sebuah cermin. Jika sudut datang melebihi sudut kritisnya, maka sianr
datang akan dipantulkan oleh bidang bats yang disebut pemantulan
sempurna.
28
D. Langkah kerja :
1. Isilah gelas air minum dengan air sampai penuh!
2. Letakkan gelas tersebut di pinggir meja!
3. Nyalakan lilin pendek dan letakkan dekat dengan gelas!
4. Perhatikan gambar diatas ( gelas percobaan )!
5. Amatilah dari arah yang bersebrangan dengan lilin dari arah agak
di bawah permukaan! Apa yang anda amati, tuliskan kesimpulan
hasil pengamatan!
E. Data Pengamatan
Dilihat secara langsung
F. Analisis Percobaan
Nyala lilin terlihat biasa jika dilihat secara langsung dan nyala lilin
terlihat lebih besar jika dilihat secara tidak langsung.
29
30
PERCOBAAN X
31
Objektif
ob
ok
F. Analisis Percobaan
Lensa objektif dengan f = 20cm lebih besar daripada lensa okuler
dengan f = 15 cm. Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif yang dekat
dengan sumber cahaya adalah nyata, terbalik, dan diperkecil (bayangan
berada di ruang 2/antara f dan 2f ). Bayangan tersebut dijadikan bneda
Laporan Hasil Praktikum Fisika
32
oleh lensa okuler (lensa yang dekat dengan kertas kalkir). Bayangan yang
dibentuk adalah maya, tegak, diperbesar. Maka bayangan lampu atau
sumber cahaya yang kita lihat pada kertas kalkir adalah maya, terbalik,
diperkecil.
G. Kesimpulan dan Saran
Lensa yang digunakan oleh teropong ada dua macam yaitu lensa
objektif dan lensa okuler (f.ob > f.ok) sehingga bayangan yang dihasilkan
maya, terbalik, diperkecil dari benda yang jauh (tak terhingga ()) yang
berada di ruang III sehingga bayangan berada di ruang II
33
DAFTAR PUSTAKA
Wahidin, Sukarna Ade, Jalaludin Dudung, 2006. Pelajaran Fisika Untuk Kelas
X. Depok : Arya Duta.
34