SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak)
Program Study Akuntansi
Oleh:
1
ABSTRAK
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat dan karunia-Nya sehingga
dengan dukungan dari Orang Tua Ayahanda Asri Sikumbang dan Ibunda
Nurmalinis, S.Sos, M.H. Serta Bapak Toto Purwito, S.H dan Ibu Nurleli,
S.Pd hambatan-hambatan tersebut dapat teratasi dan skripsi penelitian ini dapat
selesai. Penulis menyadari bahwa hasil skripsi ini masih jauh dari kata
Sumatera Utara.
2. Bapak H. Januri, SE, M.M, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
4. Bapak Dr. Hasrudi Tanjung, S.E, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas
5. Ibu Fitriani Saragih, S.E, M.Si, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
6. Ibu Zulia Hanum, S.E, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Program Studi
Sumatera Utara.
7. Bapak Sukma Lesmana, S.E, M.Si, selaku dosen Pembimbing yang dengan
8. Bapak dan Ibu Dosen serta pegawai-pegawai yang ada di Fakultas Ekonomi
10. Bapak Muhammad Huda Karim S.E, selaku staf Subbag Keuangan Badan
11. Bapak Dedi Batubara, selaku Pembantu Pengurus Barang Pengguna Badan
12. Serta semua sahabat dan teman-teman yang tidak bias disebutkan satu
telah membantu penyelesaian penelitian skripsi ini, semoga hasil skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua dan kiranya Allah SWT senantiasa selalu
Rabbal’alamin.
Penulis
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Halaman
PENDAHULUAN
informasinya kepada pihak yang terkaita yaitu pihak internal dan pihak eksternal.
Salah satu informasi yang harus disediakan oleh pemerintah adalah informasi
pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Basis Kas menuju
melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam
Salah satu elemen laporan keuangan ialah aset. Menurut Winarno (dalam
Lauma dkk, 2012:84) aset tetap merupakan bagian utama aset pemerintah daerah
karena nilainya yang sangat signifikan dalam Neraca. Penilaian aset sangat
tanganan aset milik daerah yang dilelang, tetapi secara praktis memiliki hubungan
langsung dengan penyajian laporan keuangan daerah. Setiadi (dalam Lauma dkk,
2012:84) menyatakan bahwa jika aset tetap tidak dikelola dengan baik akan
(BPK) karena aset tetap merupakan komponen laporan keuangan yang signifikan.
masalah aset tetap. Jika ruang lingkup pemerikasaan sampai pada penerapan
penyusutan aset tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010,
besar kemungkinan akan berdampak negatif pada perubahan opini atas laporan
keuangan yang disajikan pemerintah. Oleh sebab itu, sangat jelaslah bahwa Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu
yang dimilikinya.
Salah satu aspek penting dalam pengelola aset tetap yaitu penyusutan yang
informasi tentang aset tetap yang dimilikinya. Nilai aset tetap harus disusutan
adalah salah satu entitas daerah di lingkungan Provinsi Sumatera Utara yang
penyusutan yang digunakan dan nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul “Analisis Penerapan PSAP
07 Pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera
Utara”.
B. Identifikasi Masalah
Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara belum sesuai dengan PSAP
07 Paragraf 79 point c.
C. Batasan Masalah
tetap khususnya pada penyusutan aset tetap pada Badan Pengembangan Sumber
D. Rumusan Masalah
dengan PSAP 07 ?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitan
3. Bagi Akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
LANDASAN TEORI
C. Uraian Teoritis
1. Aset Tetap
jangka panjang, dana cadangan, dan asset lainnya. aset tetap mempunyai
tetap adalah aset yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan yang
manfaat lebih dari satu tahun dan tidak dimaksud untuk dijual kembali.
2. Klasifikasi Aset
a. Aset Lancar
dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan. Aset lancer
meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan
pakai seperti alat tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen
peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.
b. Aset Nonlancar
yang berjangka panjang, dan aset tak berwujud yang digunakan secara
berwujud yang: (1) masa manfaatnya lebih dari satu tahun, (2) digunakan
dalam kegiatan entitas, (3) dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam
diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aset tetap merupakan aset
berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, yang
a. Tanah
manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.
siap dipakai.
selesai seluruhnya.
pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus disajikan di pos
diakui sebagai aset tetap maka suatu aset harus memiliki kriteria-
kriterianya yaitu:
a. Berwujud;
masa depan dan resiko dapat diperoleh atau diterima oleh entitas tersebut
dan nilainya dapat diukur dengan andal. Keandalan ini akan diperoleh bila
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset
pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset tersebut dalam
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
Tahun 2010).
e. Penyusutan Aset Tetap
adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
sebagai pengurangan nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan beban
manfaat.
harus ditinjau periodik dan jika terdapat perbedaan besar dari estimasi
antara lain:
adalah aset tetap yang memiliki masa manfaat terbatas. Tanah yang
umumnya diyakini memiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak
disusutkan.
d) Aset tetap lainnya berupa aset tetap renovasi dan alat musik
modern.
Aset tetap renovasi adalah renovasi atas aset tetap bukan milik
neraca berupa aset kemitraan dengan pihak ketiga dan aset idle
penghapusanya.
Berdasarkan PMK no 1/PMK.06/2013, aset tetap yang
Barang Hilang.
Berat.
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset. Kapasitas atau manfaat
suatu aset tetap semakin lama semakin menurun karena digunakan dalam
kegiatan operasi pemerintah dan sejalan dengan itu maka nilai aset tetap
adalah tanah dan konstruksi dalam pengerjaan. Aset tetap yang dapat
2) Nilai yang Dapat Disusutkan Nilai aset tetap menjadi prasyarat dalam
mengetahui nilai perolehan aset tetap, maka nilai aset tetap yang dapat
disusutkan tidak dapat dihitung. Selain itu, nilai perolehan pun menjadi
terhadap suatu aset tetap dapat ditentukan nilai residunya, dengan kedua
Dengan demikian, nilai perolehan atau nilai wajar aset tetap menjadi
3) Masa Manfaat dan Kapasitas Aset Tetap Suatu aset disebut sebagai aset
tetap adalah karena manfaatnya dapat dinikmati lebih dari satu tahun
Ada yang dapat diukur dengan indikator yang terkuantifikasi dan ada
yang tidak. Suatu kendaraan atau mesin, misalnya, secara teknis dapat
yang dapat ditempuh atau potensi total jam kerja penggunaan. Akan
tetapi, unit manfaat dari aset tetap seperti komputer, gedung, atau jalan,
manfaat yang lebih pendek dari pada gedung dan bangunan. Intensitas
yang ditempuh, berbeda satu sama lain. Jumlah jarak yang ditempuh
oleh bus pegawai, misalnya akan berbeda dari punyai unit manfaat yang
seperti prakiraan potensi masa manfaat. satu sama lain. Jumlah jarak
yang ditempuh oleh bus pegawai, misalnya akan berbeda dari jarak
menurun berganda. Dalam hal ini, masa manfaat akan menjadi dasar
dan ketiga. Hal ini tampak dari rumusan perhitungan penyusutan tiap
relative sama.
method)
1 x 100% x 2
Masa Manfaat
neraca, aset tetap juga harus diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan
nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir
periode;
tetap;
Tabel II-1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di wilayah Pemerintah Provinsi
Keuangan Pemerintah Daerah yang dibuat oleh Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah (SKPKD), oleh karena itu SKPD harus menyusun Laporan Keuangan
sebaik mungkin. Untuk menghasilkan laporan keuangan yang baik dan benar
perlu dilakukan analisis dan pencatatan transaksi ekonomi yang baik dan benar
pula.
Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu maka model
PSAP 07
LAPORAN KEUANGAN
Gambar II-I
Kerangka Berfikir
BAB III
METODE PENELITIAN
D. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif yaitu
keuangan dan hasil wawancara kepada salah satu staf sub bagian keuangan Badan
sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas asta objek yang diteliti.
E. Definisi Operasional
Aset Tetap. Akuntansi aset tetap yaitu proses pencatatan aset tetap dalam buku
Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara. Akuntansi Aset Tetap ini diukur
dengan menggunakan data laporan keuangan dan melalui wawancara kepada salah
satu staf subbag keuangan mengenai penerapan PSAP 07 yang diterapkan pada
07
1. Tempat Penelitian
Manusia (BPSDM) Provinsi Sumatera Utara yang terletak di Jl. Ngalengko No.
1 Medan.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai pada bulan Desember 2018 yang akan berakhir
pada bulan Maret 2018 dengan rincian pada tabel dibawah ini :
Tabel III-2
Rincian Waktu Penelitian
1 Pengajuan Judul
2 Riset
3 Penyusunan Proposal
4 Seminar Proposal
5 Penulisan Skripsi
6 Sidang Skripsi
1. Sumber Data
salah satu staff sub bagian keuangan Badan Pengembangan Sumber Daya
b. Sumber data Sekunder yaitu berupa data yang diperoleh dari perusahaan
Sumatera Utara.
2. Jenis Data
Sumatera Utara.
Sumatera Utara.
kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis,
kompleks, dan rinci yang sifatnya menjelaskan secara uraian atau dalam bentuk
kalimat.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
J. Hasil Penelitian
4. Gambaran Umum Perusahaan
Utara merupakan salah satu instansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
adalah :
1. Kedudukan
3. Fungsi
Provinsi;
Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara memiliki aset tetap agar
Utara disajikan dalam Neraca. Laporan Barang Milik Daerah yang merupakan
rangkaian tabel berisi angka nilai aset, yang terdiri atas Aset Tetap Tanah,
Aset Tetap Peralatan dan Mesin, Aset Tetap Gedung dan Bangunan, Aset
Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, serta Konstruksi Dalam
Pengerjaan.
5. Deskripsi Data
Sumatera Utara diketahui bahwa aset tetap memiliki nilai yang paling
Sumatera Utara yang terdapat pada neraca dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel IV.1
Data Aset Tetap
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Utara
Per 31 Desember 2016
Uraian Perkiraan Aktiva Tetap Saldo Per 31 Des 2015 Saldo Per 31 Des 2016
TANAH 52,220,600,000.00 52,220,600,000.00
Uraian Perkiraan Aktiva Tetap Saldo Per 31 Des 2016 Saldo Per 31 Des 2017
TANAH 52,220,600,000.00 52,220,600,000.00
Manusia Provinsi Sumatera Utara, hal ini telah sesuai dengan PSAP 07
pengakuan aset tetap akan handal bila aset tetap telah diterima atau
masa manfaat lebih dari 1 tahun. Selain itu aset tetap diakui ketika:
aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Lebih
CALK).
B. Pembahasan
Dedi Batubara sebagai salah satu staf bagian umum, kepegawaian dan
prosedur yang telah ditetapkan pada PSAP 07. Hasil menunjukkan bahwa
mengelola aset tetap dan ketidak adaanya sosialisai dan pelatihan khusus
penyusutan.
Kualitas sumber daya manusia yang belum memadai ini lah yang
pada aset tetap. Dan lemahnya SDM yang memadai di bidang pengelolaan
aset. Diharapkan setiap entitas pemerintah memberikan pelatihan khusus
terjadi salah saji laporan antara unit instansi pemerintah dan penyusutan
aset tetap.
meliputi empat komponen yaitu staf yang cukup (jumlah dan mutu),
cukup guna melaksanakan tugas atau tanggung jawab dan fasilitas yang
Tahun 2010.
BAB V
K. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisis mengenai Penerapan Standar
sebagai berikut :
3. Kurangnya SDM yang berkompeten dan memahami betul aset tetap pada
manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan dan nilai tercatat bruto dan
L. Saran
sebagai berikut:
Binti Muck Alimah, Mufarohah (2017). Analisis Penilaian Aset Tetap Pemerintah
Daerah Kabupaten Blitar Periode 2014 dan 2015. Seminar Nasional &
Call For Paper, FEB Unikama "Peningkatan Ketahanan Ekonomi
Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global" Malang, 17
Mei, 669-682.
Eliada Herwiyanti, Sukirman dan Fairuz S. Aziz (2017). Analisis Implementasi
Akuntansi Berbasis Akrual Pada Inspektorat Jenderal Kementerian
Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 19, Mei 2017, 13-23.
Enda Baisida Lauma, J. M dan L. Kalangan (2015). Analisis Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah Terhadap Aset Pemerintah Daerah Kabupaten
Boolang Mongodow. Jurnal EMBA, Vol. 3 No. 1 Maret 2015, 84-97.
Fresly Kornelius Engka, Jantje J. Tinango dan H. R. Wokas (2017). Analisis
Penerapan PSAP 07 Pada Kantor Badan Diklat Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 12(2), 18-24.
http:///www.ksap.org/. Diakses Agustus 2012.
Komite Standar Akuntansi Pemerintah (2010). Akuntansi Penyusutan. Buletin
Teknis Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 18.
Komite Standar Akuntansi Pemerintah (2012). Aset Tetap Peralatan dan Mesin.
Buletin Teknis Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 18.
Monika Sutri Kolinug, V. I. dan S. Pinatik (2015). Analisis Pengelolaan Aset
Tetap Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kota Tomohon. Jurnal EMBA, Vol. 3 , 818-830.
Muhammad Fitriyanto. (2010). Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintah (PSAP) No. 07 Tentang Akuntansi Aset Tetap Pada
Pemerintah Kota Tanggerang . Skripsi Mercu Buana. Jakarta.
Nikke Yusnita Mahardini, A. M. (2018). Dampak Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Pada Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Banten Tahun Anggaran 2015.
Jurnal Akuntansi, Vol 5 No. 1 Januari 2018, 22-32.
Nur Fitriana Wati. (2011). Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Dalam Laporan
Keuangan Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
Universitas Airlangga. Surabaya.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2010. Akuntansi Aset Tetap.
Ria Irawati. (2016). Akuntansi Persediaan dan Aset Tetap Pada Satuan Tenaga
Kerja Daerah di Kabupaten Soppeng. Skripsi Akuntansi Universitas
Negeri Makassar.
Shofiyatul Munawaroh . (2017). Analisis Penatausahaan dan Akuntansi Aset
Tetap Pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Kota
Pasuruan. Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang.
Tri Septiana. (2011). Akuntansi Aset Tetap Pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bungo Berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintah. Skripsi Universitas Andalas. Padang.