REFRESHING

KONJUNGTIVITIS
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
RSUD R.SYAMSUDIN S.H SUKABUMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2014

Konjungtiva membran mukosa yang

transparan dan tipis yang
membungkus permukaan posterior
kelopak mata dan permukaan anterior
sklera

Sel goblet
konjungtiva
sebagai sumber
sekresi musin

Sistem
pertahanan
konjungtiva
terhadap infeksi

Sel epitel
sebagai sumber
sekresi elektrolit
dan air

Penyembuhan
luka konjungtiva

FISIOLOGI

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT

Radang konjungtiva yang disebabkan oleh

bakteri, virus, jamur, alergi atau iritasi dengan
bahan-bahan kimia.

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT

Berdasarkan DINAS
KESEHATAN Jawa Barat,

jumlah Konjungtivitis 1,3

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT

ETIOLOGI

Bakteri

Virus

Klamidia

Alergi

Klinik & Sitologi

Viral

Bakteri

Klamidia

Alergi

Gatal

Minimal

Minimal

Minimal

Hebat

Hiperemia

Umum

Umum

Umum

Umum

Air Mata

Banyak

Sedang

Sedang

Minimal

Eksudasi

Minimal

Banyak

Banyak

Minimal

Adenopati
preurikular

Sering

Jarang

Sering hanya
konjungtivitis
inklusi

Tak ada

Pada kerokan dan Monosit

eksudat yang
dipulas

Bakteri, PMN

PMN, plasma sel

badan-badan
inklusi

Eosinofil

Sakit Teggorokan, Kadang-kadang

Demamyang
menyertai

Kadang-kadang

Tak Pernah

Tak Pernah

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT
Kataral

Flikten

Purulen,
Mukopurulen

Vernal

Membran

Folikular

Konjungtiva Kataral
Injeksi Konjungtiva dan hiperemi
konjungtiva tarsal.
Berbentuk sekret serus, mukus dan
mukopurulen.

Konjungtiva Purulen, Mokupurulen

Sekret seperti nanah
Psuedomembran

Konjungtivitis Membran
Membran/selaput berupa massa putih
Biasanya pada Sindom Stevens Johnson

Konjungtivitis Folikular
Kerato-Konjungtivitis epidemi
Demam faringo-konjungtiva
Konjungtivitis hemoragik akut
Konjungtivitis New Castle
Inclusion conjungtivitis

Konjungtivitis Vernal
Gatal pada dilapangan terbuka dan panas terik
Cobble-Stone
Kambuh pada musim panas dibanding dengan musin
hujan

Konjungtivitis Flikten
Flikten pada limbus, konjungtiva bulbi, konjungtiva
tarsal, dan kornea
Silau, dan rasa seperti berpasir

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT

Hiperemia

Hipertrofi
papilar

Pseudoptosis

Mata Berair

Eksudasi

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT
Kemosis

Limfadenopat
i preaurikuler

Folikel

Pseudomemb
ran

Fliktenula

Granuloma

Konjungtivitis
ligneosa

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT

Konjungtivitis yang disebabkan akibat infeksi

gonokok, Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumoniae, Hemophilus
influenzae dan Escherichia coli.
Mudah menular dari mata satu ke mata satu
dan keorang lain melalui benda yang dapat
menyebarkan kuman.

Konjungtivitis
Bakteri
Hiperakut
(purulen)

Konjungtivitis
Subakut

Konjungtivitis
Mukopurulen
(catarrhal)

Konjungtivitis
Bakteri Kronik

 Antibiotik tunggal(neosporin, basitrasin,

gentamisin, kloramfenikol, tobramisin,
eritromisin) tidak ada perubahan 3-5 hari
tunggu hasil pem.mikrobiologi
Jika kornea terkena ceftriaxone parenteral,
1-2 g/hari selama 5 hari.
Jika tidak menemukan kuman pada hasil
pemeriksaan antibiotik spektrum luas
tetes mata/jam atau salep 4-5x/hari

 Konjungtivitis bakteri akut hampir selalu

sembuh sendiri
Tanpa diobati, infeksi berlangsung selama 1014 hari
Jika diobati 1-3 hari

Blefaritis
marginal Kronik

Ulserasi Kornea

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT

Konjungtivitis
Virus

Konjungtivitis
Folikular

Viral Akut

Konjungtivitis
Viral Kronik

Demam
Faringokonjungtival
Keratokonjungtivitis
Epidemika

Konjungtivitis
Folikular Viral Akut

Konjungtivitis virus
Herpes simplek
Konjungtivitis
Penyakit Newcastle
Konjungtivitis
Hemoragika akut

Konjungtivitis viral kronik

Blefarokonjungtivitis
Molluscum contagiosum

Blefarokonjungtivitis
Varicella-Zoster

Keratokonjungtivitis
campak

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT

Konjungtivitis
Candida

Konjungtivitis
Jamur lain

Candida albicans
Bercak putih
Pada pasien DM
Kerokan sel PMN
Amphotericin B 3-8mg/mL dalam larutan air (bukan
garam) atau terhadap krim kulit nystatin 100.000
U/g 4-6x/hari

Sporothrix schenckii, Rhinosporidium seeberi, dan

Coccidioides immitis

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT

Infeksi Thelazia californiensis

Infeksi Loa Loa
Infeksi Ascaris lumbricoides
Infeksi Trichinella spiralis
Infeksi Schistosoma haematobium
Infeksi Taenia solium
Infeksi Pthirus pubis
Oftalmomyasis

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT

Reaksi hipersensitivitas
Humoral Segera

Reaksi Hipersensitivitas
Tipe Lambat

REAKSI HIPESENSITIVITAS HUMORAL

SEGERA
KONJUNGTIVITIS HAY FEVER

Rinitis alergika
Gatal, kemerahan, mata
berair, dan seakan-akan
mata tenggelam dalam
jaringan sekitarnya
Terdapat injeksi ringan
Terapi : penetesan
vasokontriktor-antihistamin
topikal
Kompres dingin

KERATOKONJUNGTIVITIS VERNAL
Konjungtivitis musiman
Sangat gatal dengan kotoran
mata berserat-serat
Riwayat alergi di keluarga atau
pada pasien sendiri
Konjungtiva tampak putih
susu, papila halus
Cobble stone
Terapi : Steroid topikal dan
kombinasi antihistamin
Vasokonstriktor dan kompres
dingin

KERATOKONJUNGTIVITIS ATOPIK
Sensasi terbakar
Pengeluaran sekret mukoid,
merah, dan fotofobia
Tepian palpebra eritematosa,
konjungtiva putih susu
Terapi topikal obat penstabil
sel mast
Antihistamin oral
Anti-inflamasi non steroid
(Ketorolac dan lodoxamide)

KONJUNGTIVITIS PAPILAR
RAKSASA

Pada pengguna lensa

kontak.
Terapi penggantian lensa
kontak ke jenis weeklydiposable atau dailydiposable.

REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE

LAMBAT
FLIKTENULOSIS
Respon terhadap protein
mikroba
Fliktenula konjungtiva :
iritasi dan air mata
Fliktenula di kornea dan
limbus : disertai fotofobia
hebat
Terapi : Steroid bila efektif
Transplantasi kornea jika
terjadi parut kornea

KONJUNGTIVITIS RINGAN SEKUNDER

AKIBAT BLEFARITIS KONTAL

Disebabkan atropine,
neomycin, Ab spektrum
luas, dan obat topikal lain
Pemeriksaan : sel epitel
yang berdegenerasi, sedikit
PMN dan Mononuklear
tanpa eosinofil.
Terapi : Steroid

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
KLASIFIKASI
GEJALA
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
BAKTERI
VIRUS
JAMUR
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
KONJUNGTIVITIS
IRITAN
ALERGI
PARASIT

KONJUNGTIVITIS IATROGENIK AKIBAT PEMBERIAN

OBAT TOPIKAL

KONJUNGTIVITIS PEKERJAAN OLEH BAHAN KIMIA &

IRITAN

KONJUNGTIVITIS KARENA BULU ULAT (OFTALMIA

NODOSU)

TIROID

GOUT

KARSINOID

KONJUNGTIVITIS

KONJUNGTIVITIS

PADA
DAKRIOSISTITIS

PADA
KANALIKULITIS

 Masa Inkubasi 1-5 hari sesudah terjadi infeksi

Terdapat 3 stadium :
PENYEMBUHAN
SUPURATIF
INFILTRATIF

 Terapi :
Di opname di isolasi
Floxacim eye drop 6x1/jam atau tiap 2 jam
Spooling dengan akuades, dibersihkan dengan
kapas + air (4x sehari)
Injeksi Cefotaxim dewasa (2x1 gram, pagi dan
malam) bayi (50-100mg/kgBB/x)

DAFTAR PUSTAKA
Vaughan. 2010. Oftalmologi Umum. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rahayu, Sri, Prof. dr. H. 2011. Ilmu Penyakit Mata
Edisi keempat. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.
Raman, Saman, dr. 2010. Ilmu Penyakit Mata Edisi
kedua. Jakarta : CV Sagung Seto.
Ilyas, Sidarta, Prof, Dr. H. 2009. Kedaruratan
Dalam Ilmu Penyakit Mata Edisi keempat. Jakarta
: Balai Penerbit FKUI.
James, Bruce, dkk. 2006. Oftalmologi edisi
kesembilan. Jakarta : Penerbit Erlangga.