PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang diadakan praktikum las ini adalah untuk memberi pembelajaran pada
mahasiswa agar dapat menguasai dan memahami tentang teori dan praktek las. Selain itu
seorang praktikan tidak hanya diharuskan bisa melakukan pengelasan tetapi juga dituntut
untuk mengetahui prosedur sebelum dan sesudah melakukan pengelasan. Dengan adanya
praktikum nlas ini diharapkan praktikan bisa menjadi welder yang memenuhi standart
welder pada umumnya.
1.2 Batasan Masalah
1. alat apa saja yang digunakan untuk menjalankan praktikum las?
2. bagaimana proses menggerinda suatu bahan uji?
3. standart keamanan apa saja yang harus digunakan pada saat sebelum melakukan
praktikum las?
4. bagaimana hasil las nya?
5. berapa kecepatan yang digunakan pada saat melakukan pengelasan?
1.3 Tujuan
1. praktikan dapat mengetahui dan memhami alat-alat yang digunakan dalam
praktikum las
2. praktikan dapat memahami dan menjalankan proses menggerinda suatu bahan uji
3. praktikan dapat mengetahui dan menggunakan standart keamanan yang
digunakan dalam praktikum las
4. Praktikan dapat mengetahui hasil pengelasan
5. praktikan dapat mengetahui dan mengatur kecxepatan pengelasan
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Kerja Bangku
2.1.1 Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat,digergaji,di tap,di sney,dan lain lain.
Dengan memutar tangkai (handle) ragum,Maka mulut ragum akan menjepit atau
membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus
dijaga
jangan sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan lain sebagainya.
Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat atau memberikan
tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam
produksi di bengkel-bengkel kecil dimana umumnya memerlukan penyesuaian
peralatan dan teknik/metode untuk pekerjaan-pekerjaan secara manual dengan
tangan. Operasi-operasi di bengkel besar akan memerlukan jig atau alat tekan yang
dapat digabung dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa.
Satu masalah yang timbul adalah bagaimana mencekam benda kerja dengan
kuat tanpa meninggalkan bekas kasar dari ragum; masalah lain yaitu bagaimana
memegang part kecil dengan ragum yang relatif besar. Ada solusi mudah untuk
masalah-masalah tersebut.
Terlepas dari alas penyelip atau jepitan lunak yang dapat digunakan untuk
melindungi benda kerja, seringkali hal ini cukup untuk memegang benda kerja
dengan kardus seperti pada kardus rokok. Karena ketipisannya dan disokong dengan
jepitan logam, hal ini akan memberikan cekaman yang lebih kuat pada benda kerja
daripada jepitan fiber yang tebal. Lembaran logam seperti alumunium dan kuningan,
serta semua material logam lunak juga dapat digunakan.
Jika bagian utama dari benda kerja mengalami permesinan atau akan
mengalami kerusakan akibat dari jepitan ragum standar, sepasang permukaan halus
dari baja lunak akan mengubah bangku ragum, untuk fungsi ini, menjadi sebuah
mesin ragum tetap.
Saat ini, memegang sebuah mesin ragum lebih nyaman dilakukan pada
bagian dasar/kaki bangku ragum, dengan menggunakan mesin ragum untuk
memasang benda kerja, dan berdasar prinsipnya, ragum kecil tertentu, atau penjepit
ragum, dan bahkan tempa pembuat perkakas dapat dipasang untuk benda kerja
kecil.
1. Rahang dalam
Rahang dalam berfungsi mengukur sisi bagian luar benda.
Terdiri atas rahang geser serta rahang tetap.
2. Rahang luar
Rahang luar berfungsi mengukur sisi bagian dalam benda.
Terdiri atas rahang geser serta rahang tetap.
3. Depth probe
Depth probe berfungsi mengukur kedalaman benda.
4. Skala Utama (cm)
Diskala utama jangka sorong, Terdapat angka nol - tujuh belas Cm, dan pada bagian
garis-garis yang pendeknya atau di sisinya yang berjumlah empat stuanya adalah
mm, serta garis kelima aau garis yang lebih pendek dari (CM) dan lebih panjang
dari MM) adalah meunjukan setenghnya misalnya 1,5, 2,5, 3,5 DST.
Sepuluh skala utama memiliki panjang satu cm sehingga dua sekala utama yang
berdekatan berukuran 0,1 cm atau sama dengan 1 mm.
Pada elektroda ini pengelasan fluksi pada kawat inti dapat dengan cara destruksi,
semprot atau celup.
Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 sampai 7 mm dengan panjang antara
350 sampai 450 mm.
1. Jenis jenis Selaput Fluksi Elektroda
Bahan untuk selaput fluksi elektroda tergantung pada kegunaanya, yaitu antara lain
selulosa, kalium karbonat, tintanikum dioksida,
kaolin, kalium oksida mangan,
oksida besi, serbuk besi, besi silicon, besi mangan dan sebagainya, dengan
persentase yang berbeda-beda untuk tiap jenis elektroda.
2. Tebal selaput
Tergantung dari jenisnya, tebal selaput elektroda antara 10% sampai 50% dari
diameter elektroda.
Pada waktu pengelasan selaput elektroda ini nakan ikut mencair dan menghasilkan
gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik, dan sebagian benda kerja
terhadap udara luar.
Udara luar yang mengandunng O2 dan N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik
dari logam las. Cairan selaput yang disebut terak akan tereapung dadn membeku
melapisi permukaan las yang masih panas.
Jika ditinjau dari arus yang ke luar, pesawat las dapat digolongkan menjadi :
1) Pesawat Las Arus bBolak-Balik (AC)
Pesawat las jenis ini terdiri dari transformator yang dihubungkan dengan jala PLN
atau dengan pembangkit listrik, motor disel, atau
motor bensin. Kapasitas trafo
biasanya 200 sampai 500 ampere. Sedangkan voltase (tegangan) yang ke luar dari
pesawat trafo ini antara 36 sampai 70 volt, dan ini bervariasi menurut pabrik yang
mengeluarkan pesawat las trafo ini. Gambar memperlihatkan salah satu jenis
pesawat las transformator AC.
2) Pesawat Las Arus Searah (DC)
Pesawat ini dapat berupa pesawat tranformator rectifier, pembangkit listrik motor
disel atau motor bensin, maupun pesawat pembangkit listrik yang digerakan oleh
motor listrik digerakkan oleh motor listrik (motor generator).
3) Pesawat Las AC-DC
Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat las arus bolak-balik dan arus
searah. Dengan pesawat ini akn lebih banyak kemungkinan pemakainya karena arus
yang keluar dapat searah maupun bolak-balik (AC-DC).
Pesawat las jenis ini mialnya tranformator rectifier maupun pembangkit listrik
motor disel.
yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk
mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat,
atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil
pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang
bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
a. Pakaian yang digunakan antara lain :
- Sarung tangan , digunakan untuk menghindari bahaya seperti memegang benda plat
yang masih dalam kondisi sangat panas.
- Penutup lengan tangan, untuk menghindari bahaya percikan api dan menjaga pakaian
sebelumnya agar tidak kotor atau terkena percikan api.
- Topi atau helm penutup wajah , digunakan untuk menolak sinar atau percikan api las
yang mengenai wajah (muka) dan melindungi mata dari efek sinar yang dihasilkan.
Gambar 3.1 Calon pengelas yang telah memakai pakaian standar keselamatan
b. Tang, digunakan untuk memegang benda plat uji yang masih dalam kondisi panas
berlebih.
c. Palu , digunakan untuk membuang ( mengeluarkan ) hasil sisa dari pengelasan benda
uji
plat.
d. Sikat pembersih , biasanya digunakan untuk membersihkan kotoran sisa las-lassan
yang
masih ada. Bulu sikat ini terdiri dari kawat yang berdiameter kecil.
Gambar 3.2 Tang , Sikat pembersih , dan palu ( diurutkan dari bawah )
e. Filler electrode, fungsinya untuk memberikan lelehan cairan yang akan digunakan
untuk
pengelasan. Penggunaan filler bersamaan dengan alat las.
Gambar 3.5 proses pembentukan sudut pada ujung plat menggunakan mesin
gerinda
3.2.3 Proses pengelasan
a. Pertama- tama, memakai pakaian standar proses pengelasan yang telah disebutkan
diatas.
BAB 5
PENUTUP
5.1 kesimpulan
1. proses menggerinda diperlukan ketelitian
2. dalam proses pengelasan kecepatan pengelasan harus diatur agar tidak terlalu
cepat atau terlalu lambat sehingga hasil pengelasan dapat dikatakan baik
3. penggunaan standart keamanan adalah hal yang wajib dalam setiap proses dalam
praktikum las
5.2 Saran
1. dalam proses menggerinda sebaiknya praktikan berhati-hati dengan sudut yang
dibuat dan percikan api yang dapat mengenai anggota tubuh
2. proses pengelasan yang dilakukan praktikan dalam praktikum ini kecepatan
pengelasannya terlalu cepat
3. standart keamanan sebaiknya lebih ditingkatkan